Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mimi Marlina
Abstrak :
Kondisi bisnis utama TELKOM saat ini (PSTN) telah memasuki tahapan kedewasaan, hal tercermin pada : turunnya kinerja TELKOM sejak tahun 1996 s/d 1999, yaitu : turunnya pangsa pasar TELKOM dari 88% menjadi 73,2%, turunnya pertumbuhan pelanggan dari 32% menjadi 9,13%, turunnya pendapatan dari 29% menjadi 18%. Kecenderungan ini disebabkan antara lain perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat dewasa ini dan berbagai features yang ditawarkan, terutama di bidang seluler sehingga berdampak cukup signifikan terhadap kinerja PSTN TELKOM dan secara keseluruhan akan mengurangi pangsa pasar (market share) TELKOM yang akan masuk ke dalam tahap penurunan siklus hidup produk. Oleh karena itu diperlukan strategi alternatif pengembangan bisnis TELKOM ke bidang usaha yang mampu meningkatkan laju pertumbuhan usaha TELKOM dalam jangka panjang. Penulisan ini dilakukan untuk mengadakan analisa terhadap strategi bisnis utama TELKOM saat ini PSTN(1P carve) dalam menghadapi persaingan bisnis dan deregulasi sektor telekomunikasi di Indonesia yang telah ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang TELKOM 1999-2004, dengan judul " Strategi Bisnis TELKOM Dalam Rangka Penciptaan Kurva Kedua (2id Curve) Melalui Jasa Seluler". Analisa yang dilakukan dalam tesis ini, melalui analisa lingkungan bisnis TELKOM, yaitu lingkungan eksternal makro, lingkunan eksternal mikro (lingkungan industri), lingkungan internal TELKOM, posisi kompetitif relatif, analisa nilai bisnis, analisa porto folio bisnis TELKOM dengan BCG matriks, analisa SWOT dan analisa strategi akuisisi. Tujuan dari penulisan ini adalah : (i) menetapkan portofolio bisnis jasa PSTN TELKOM terhadap jasa seluler dalam rangka penciptaan kurva kedua, yaitu terjadinya penurunan jasa PSTN dari tahun ke tahun; (ii) menetapkan/memilih operator seluler yang paling potensial dan menguntungkan (profitable) bagi TELKOM, dan (iii) menetapkan strategi akuisisi yang terbaik dalam rangka peningkatan kontrol mayoritas, yaitu : strategi Dilusi (Par Value), karena membutuhkan dana yang paling ekonomis dengan penambahan modal baru (equity call) yang diperoleh dari dana pemegang saham. Manfaat yang diperoleh TELKOM dengan mengakuisisi operator seluler, adalah : (i) TELKOM dapat mengontrol secara penuh (kontrol mayoritas) terhadap operator seluler, (ii) peningkatan nilai perusahaan TELKOM sebesar >51% setelah akuisisi; (iii) peningkatan value TELKOM di mata shareholder dapat dirasakan secara langsung terutama dengan adanya sinergi secara strategis, teknis (integrasi jasa telepon tetap dan bergerak), operasional dan finansial. Penulisan ini merupakan sumbangan mandiri penulis untuk dapat membawa TELKOM ke masa mendatang yang dapat memberikan kemampuan bersaing dalam era kompetisi dan bertahan menghadapi persaingan yang semakin tinggi (High Competitiveness). ......Current TELKOM core business (PSTN) has been reach maturity phase, as reflected to lower TELKOM performance since 1995 until 1999 on: market share from 88% become 73,2%, additional subscriber growth from 32% become 9,13%, revenue growth from 29% becomes 18%. These trend because of fast telecommunication technology development changes to made the 'POTS become obsolete, especially introduction of cellular that has significant impact to TELKOM performance and totally has reducing TELKOM market share and will make TELKOM enter into declining phase for PSTN. To encounter above mentioned subject TELKOM needs alternative strategy on business development to creates new opportunity and will enhancing TELKOM growth for long-term period This thesis analysing core business of TELKOM strategy (PSTN) so called curve in order to face competition and deregulation of telecommunication sector in Indonesia which has been approved for TELKOM Corporate Plan 1999-2004, with title "TELKOM STRATEGIC BUSINESS MOVEMENT TO CREATES 2'd CURVE THROUGH CELLULER BUSINESS". Analysis coverage in this thesis are TELKOM business environment, macro external analysis, micro external (industry environment) analysis, internal environment of TELKOIvf,, competitive position of TELKOM, business portfolio analysi, SWOT analysis and acqusition strategic analysis. Main purposes of this thesis are: (i) Decide TELKOM main business portfolio (PSTN), which has been decreasing from time to time, compare with cellular business in order to create 2"d curve. (ii) Choosing most potential cellular operator with maximum profitability index for TELKOM (iii) Decide the best acquisition strategy for TELKOM to pursue cellular operator in order to consolidate them with majority stakeholder, which is dilution through additional equity injection (on Par value), because it will be most economic for TELKOM. Advantage for TELKOM to acquisition of cellular business are (r) TELKOM can apply full control (majority) of cellular operator; (ii) Increasing TELKOM value post acquisition which >51%; (iii) Increasing value TELKOM for stakeholders will directly impact through synergy strategic, technical (fixed mobile integration), operational and financial. This thesis is the writer contribution for TELKOM to provide better future direction and increasing competitive level advantage facing the globalization era and open competition era that is very high competition for all TELCO (High Competitiveness).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuhad Kurniawan
Abstrak :
Perkembangan industri telekomunikasi seluler, khususnya seluler GSM menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Dengan perkembangan ini mengakibatkan kompetisi di antara penyelenggara jaringan seluler berlangsung dengan ketat, karena masing-masing operator berusaha menawarkan layanan terbaik kepada konsumen agar mempunyai loyalitas yang tinggi. Namun iklim kompetisi yang sekarang sudah berjalan masih perlu untuk ditingkatkan lagi, sehingga pada akhirnya konsumen akan semakin dimanjakan dengan layanan-layanan yang inovatif. Salah satu mekanisme yang dapat diterapkan untuk meningkatkan iklim kompetisi agar semakin terbuka dan sehat adalah dengan penerapan konsep Mobile Number Portability. Konsep ini menawarkan kepada konsumen untuk dapat berpindah-pindah penyedia layanan atau operator dengan tetap mempertahankan nomor yang dimiliki sebelumnya. Hal ini tentu saja merupakan Suatu tawaran yang menarik bagi konsumen, karena bagi sebagian orang nomor telepon merupakan suatu identitas pribadi, dan apabila nomomya harus berubah karena berpindah operator, tentu sangat merepotkan untuk menginformasikan nomor yang baru kepada koIeganya. Ada beberapa jenis metode atau solusi teknis dalam penerapan layanan Mobile Number Portability, yaitu solusi berbasis Jaringan Cerdas, solusi berbasis Signalling Relay Function dan Solusi Pengalihan Panggilan. Dari beberapa solusi tersebut, solusi berbasis Jaringan Cerdas mempunyai beberapa keunggulan sehingga paling sesuai untuk diterapkan pada layanan Mobile Number Portability dimana dilihat dari sisi implementasi relatif lebih mudah karena semua operator telah menerapkan konsep jaringan cerdas. Sehingga hanya diperlukan beberapa modifikasi pada sistim perangkat lunaknya Serta sistim internal routing untuk menerapkan layanan mobile number portability. Hal ini didukung dengan metode pengambilan keputusan berbasis Analisa Proses Berjenjang dengan delapan kriteria yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, sehingga diperoleh metode berbasis jaringan cerdas sebagai solusi yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
The growth in the cellular market over the coming years show rapid improvement. This will increase the competition among GSM operator due to each of them offer the best service to customers in order to keep their loyalty. The current competition needs to be improved and finally customers will get the best services. One of method which can be applied to increase the fair competition among operators is to implement Mobile Number Portability service. This concept offers the ability to retain their MSISDN number when porting hom one service provider to others. Off course it?s interesting from customer?s point of view since generally the phone number reflect the private identity and ability to retain their number when porting avoid to re-inform the number to their colleagues. Some methods or technical solution will support the implementation of Mobile Number Portability, they are : Intelligent Network based Solution, SRF based Solution and Call Divert Solution. Intelligent Network based Solution has more benefits than others and chosen as suitable solution for Mobile Number Portability with consideration all GSM operators have implemented Intelligent Network concept. To implement this solution need modifications on the switching software and internal routing. This solution has been chosen supported by decision making method based Analytic Hierarchy Process (AHP) and eight criteria which most influence to choose suitable solution. Finally, the Intelligent Network method is suitable solution for Mobile Number Portability implementation in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trubus Gunawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Priantono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Setiawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karima Rahmani
Abstrak :
Penelitian ini menguji tiga kelompolc variabel dalam model Push, PNN, dan Mooring (PPM) terhadap keinginan berpindah kartu GSM prabayar pacla pelanggan generasi Y, khususnya untuk palajar SMP kelas IX, dan pelajar SMA di Jakarta. Push effect diukur dengan kualitas, kepuasan, nilai, kepercayaan, dan persepsi harga, mooring eject diukur dengan perilaku terhadap perpindahan, dan pull eject diukur dengan ketertarikan altematii Berdasarkan data dari 315 konsumen generasi Y yang diolah menggunakan metode SEM, maka dapat diketahui bahwa pull effect dan mooring effect berpengaruh pada timbulnya keinginan berpindah kartu GSM prabayar Sedangkan push eject tidak berpengaruh pada timbulnya keinginan berpindah kartu GSM prabayar, serta mooring eject tidak memoderasi pengaruh antara push eject dan pull efjiecf terdahap keinginan berpindah. ......This research examined the effect of three groups variables of Push, Pull, and Mooring (PPM) model toward switching Intention of GSM prepaid cellular card on customer generation Y, especially for junior high school students of class IX, and senior high school students in Jakarta. Push effect is measured by quality, satisfaction, value, trust, and price perception, mooring effect is measured by attitude toward switching, and pull effect is measured by alternative attractiveness. From the data of 3 15 constumer generation Y using SEM method, the research finds that pull effect and mooring effect have a significant effect toward the appearance of switching intention of GSM prepaid cellular card, while push effect do not seem to have effect toward the appearance of switching intention of GSM prepaid cellular card. This research also finds that mooring effect has no moderate effect toward the relationship between push effect and pull effect on switching intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32860
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Yolanda
Abstrak :
Dewasa ini, iklan penyelenggara telekomunikasi telepon selular yang saling berlomba-lomba dalam mempromosikan keunggulannya marak dijumpai di berbagai media. Tarif murah, berbagai macam bonus, sinyal kuat, dan sebagainya merupakan tawaran menarik bagi masyarakat untuk menggunakan suatu produk penyelenggara telekomunikasi telepon selular. Namun, seringkali iklan yang ada hanyalah suatu janji palsu belaka karena pada kenyataannya konsumen malah tidak mendapatkan apa yang semula dijanjikan dalam iklan-iklan tesebut, bahkan justru mengalami kerugian. Hal tersebut tentunya sangat merugikan konsumen yang telah menaruh kepercayaannya terhadap iklan tertentu. Dalam penelitian ini terdapat beberapa pokok permasalahan yang dikaji, yaitu: tinjauan mengenai iklan penyelenggara telekomunikasi telepon selular, tinjauan umum mengenai iklan penyelenggara telekomunikasi telepon selular yang dapat diklasifikasikan sebagai iklan yang menyesatkan, tinjauan mengenai peraturan perundang-undangan dalam mengatur masalah perlindungan konsumen terhadap iklan penyelenggara telekomunikasi telepon selular yang menyesatkan, memberikan analisis terhadap Putusan PN Medan No. 206/Pdt.G/2006/PN.Mdn Tentang PT. Excelcomindo Melawan Jhon Parlyn H. Sinaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa iklan penyelenggara telekomunikasi telepon selular yang menyesatkan termasuk dalam perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha yang merupakan ketentuan dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Putusan PN Medan No. 206/Pdt.G/2006/PN.Mdn yang menyatakan bahwa jumlah ganti kerugian sebesar Rp 9.054,- yang harus dibayar PT. Excelcomindo Pratama kepada Jhon Parlyn H. Sinaga tidak memenuhi rasa keadilan dan memungkinkan PT. Excelcomindo Pratama mengulang perbuatan pelanggaran.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>