Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizti Millva Putri
"Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan pandemi global yang telah menginfeksi berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Pembatasan pada kegiatan di luar rumah termasuk penutupan sekolah dalam menekan penularan COVID-19 berdampak pada perubahan aktifitas fisik dan perilaku makan dalam arah yang membahayakan kesehatan dan menimbulkan masalah gizi termasuk gizi lebih dan obesitas serta meningkatkan risiko NCD yang dapat memperparah penyakit COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas fisik dan kebiasaan konsumsi sebelum dan saat pandemi COVID-19 dan menganalisis hubungannya terhadap status gizi pada siswa SMA terpilih di Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan data primer yang didapatkan melalui pengukuran antropometri, kuesioner dan FFQ yang dilakukan pada bulan juli 2020. Sampel penelitian berjumlah 295 siswa yang dipilih dengan metode total sampling pada SMA Negeri terpilih di Kabupaten Lampung Barat. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dan Mc Nemar. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil univariat menunjukkan prevalensi status gizi lebih dan obesitas pada siswa sebanyak 18%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna durasi olahraga (p =0,000 , OR=3,889; 95% CI 2,090-7,236) dan kebiasaan konsumsi gorengan (p=0,000, OR=4,737; 95% CI 2,328-9,641) dengan status gizi lebih dan obesitas pada siswa SMAN terpilih di Kabupaten Lampung Barat. Faktor yang paling dominan terhadap status gizi lebih dan obesitas siswa adalah kebiasaan konsumsi gorengan selama masa pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dilakukan edukasi tentang pola hidup sehat dan gizi seimbang khususnya di masa pandemi COVID-19 serta pentingnya melakukan pemantauan berat badan dengan memaksimalkan penyampaian informasi melalui berbagai media.

Coronavirus Disease-19 (COVID-19) is a global pandemic that has infected various countries in the world, including Indonesia. Restrictions on activities outside the home including school closures in suppressing the transmission of COVID-19 have an impact on changes in physical activity and eating behavior in a direction that endangers health and causes nutritional problems including overnutrition and obesity and increases the risk of NCDs that can exacerbate COVID-19 disease. This study aims to determine differences in physical activity and consumption habits before and during the COVID-19 pandemic and to analyze their relationship to nutritional status in selected high school students in West Lampung Regency. This study is a cross-sectional study using primary data obtained through anthropometric measurements, questionnaires and FFQ conducted in July 2020. The research sample amounted to 295 students who were selected by the total sampling method at selected public high schools in West Lampung Regency. Bivariate analysis using chi-square and Mc Nemar tests. Multivariate analysis using multiple logistic regression test. Univariate results showed the prevalence of overweight and obesity in students was 18%. The results showed that there was a significant relationship between exercise duration (p =0,000 , OR=3,889; 95%CI 2,090-7,236) and fried food consumption habits (p=0,000 , OR=4,737; 95% CI 2,328-9,641) with overweight and obesity in selected high school students in West Lampung Regency. The most dominant factor on the overweight and obesity status of students is the habit of consuming fried foods during the COVID-19 pandemic. Based on the results of this study, it is hoped that there will be education about a healthy lifestyle and balanced nutrition, especially during the COVID-19 pandemic and the importance of monitoring body weight by maximizing the delivery of information through various media."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Rezki Haryati
"Latar belakang: Dislipidemia menjadi salah satu penyebab inkapasitasi dalam tugas terbang. Gaya hidup dan lingkungan pekerjaan berpengaruh terhadap terjadinya dislipidemia. Selama pandemi COVID-19 terjadi perubahan pola kerja dan gaya hidup pada penerbang. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dislipidemia pada penerbang sipil di Indonesia selama pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian cross sectional yang melibatkan 178 penerbang yang melakukan Medical Examination (Medex) di Balai Kesehatan Penerbangan, Jakarta. Data demografi, pola makan dan aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner, jumlah jam terbang dari logbook perusahaan dan kadar profil lipid dari rekam medis hasil laboratorium. Dilakukan analisis regresi logistik untuk menganalisis faktor risiko dominan yang berhubungan dengan dislipidemia.
Hasil: Rerata jumlah jam terbang pada penerbang sipil di Indonesia selama pandemi COVID-19 sebesar 396,07±197,10 jam. Rerata skor pola makan 64,34±5,31 dan rerata skor aktivitas fisik 15,03± 2,10. Jumlah jam terbang menjadi faktor risiko dominan yang berhubungan dengan dislipidemia pada penerbang sipil di Indonesia selama pandemi COVID-19, dimana peningkatan jumlah jam terbang sebanyak 0,99 akan meningkatkan risiko dislipidemia. [ P= 0,025; OR=0,99; 95% CI 0,99 – 1,00].
Kesimpulan: Jumlah jam terbang berhubungan dengan dislipidemia pada penerbang sipil di Indonesia selama pandemi COVID-19.

Background: Dyslipidemia is one of the causes of incapacitation in flying tasks. Lifestyle and work environment affect the occurrence of dyslipidemia. During the COVID-19 pandemic, there were changes in the work patterns and lifestyles of pilots. The purpose of this study was to determine the factors associated with dyslipidemia in civil aviation in Indonesia during the COVID-19 pandemic.
Methods: A cross sectional study involving 178 pilots who performed the Medical Examination (MEDEX) at the Aviation Health Center, Jakarta. Demographic data, diet and physical activity were obtained from questionnaires, number of flight hours from company logbooks and lipid profile levels from medical records from laboratory results. Logistic regression analysis was performed to analyze the dominant risk factors associated with dyslipidemia.
Results: The average number of flying hours for civil aviation in Indonesia during the COVID-19 pandemic was 396.07±197.10 hours. The mean diet score was 64.34±5.31 and the average physical activity score was 15.03±2.10. The number of flight hours is the dominant risk factor associated with dyslipidemia in civil aviation in Indonesia during the COVID-19 pandemic, where an increase in the number of flying hours by 0.99 will increase the risk of dyslipidemia. [P= 0.025; OR=0.99; 95% CI 0.99 – 1.00].
Conclusion: The number of flying hours is associated with dyslipidemia in civil aviation in Indonesia during the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Faza Khairani
"Kasus Covid-19 semakin meningkat hingga pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan kejadian Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD). Puskesmas sebagai garda terdepan memiliki peran penting dalam memutus rantai penularan Covid-19. Bahkan, sampai 22 Juni 2021 sebanyak 23,8% kasus terkonfirmasi berada di Provinsi DKI Jakarta dan 6.393 jiwa berada di wilayah Puskesmas Kecamatan Pademangan. Selain menangani kasus Covid-19, Puskesmas tentunya tidak meninggalkan pelayanan yang menjadi fungsi Puskesmas salah satunya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Dalam menyiapkan generasi masa depan, pelayanan KIA sangat diprioritaskan di masa pandemi Covid-19 ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap pelayanan KIA di PKC Pademangan. Penelitian kualitatif dengan desain rapid assessment prosedur ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder yang berasal dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan baik dari komponen input (SDM kesehatan, anggaran, sarana prasarana), proses (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan), dan output (capaian kinerja) pada sebelum dan selama pandemi Covid-19. Pada komponen input, perbedaan utama terletak pada refokusing anggaran sehingga anggaran pelayanan KIA berkurang dari tahun sebelumnya, serta dibukanya Ruang Bersalin yang menjadikan SDM Kesehatan di KIA terbagi untuk pelayanan RB. Pada komponen proses, metode perencanaan menjadi daring serta meminimalisir kegiatan outdoor dan sesuai protokol kesehatan. Pandemi Covid-19 menjadikan adanya tim tersendiri untuk rujukan dan penanganan Covid-19. Pada komponen output, sebagian besar capaian bulanan di tahun 2020 lebih rendah daripada tahun 2019. Puskesmas sebagai pembinaan wilayah dapat merangkul aparat daerah, masyarakat, dan fasilitas kesehatan yang berada di wilayah Kecamatan Pademangan, serta meningkatkan peran keluarga dalam mendukung ibu hamil dengan memberikan pendidikan kesehatan agar semakin banyak ibu yang termotivasi dan sadar akan pentingnya melakukan pemeriksaan KIA secara teratur.

As the increasing of the covid-19 case by January 30, 2020, WHO makes the final decision that covid 19 as the Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Puskesmas as the frontline healthcare system have an important role to cut the spread of this virus. According to the data, by June 22, 2021, 23% of cases have been confirmed in DKI Jakarta province and 6.393 people have been infected in Puskesmas Pademangan district. Besides dealing with the covid case, Puskesmas has its function to provide healthcare for mothers and babies (Maternal and Child Health). Preparing the future generation, healthcare for mothers and babies is prioritized during the covid 19 pandemics. This research aims to analyze the covid 19 impacts on the Maternal and Child Health in Puskesmas Pademangan district. This is qualitative research that uses a design of rapid assessment procedure with primary data of inclusive interview and secondary data from the documents that have been analyzed. The result of this research shows that there are distinctions from the input component (human resources, budgets, facilities), process (planning, organizing, implementing, controlling), and output (target working) before and during the covid pandemic. In the input component, there is the main distinction in refocusing the cost budget as the result the budget for Maternal and Child Health has been reduced from the previous year, they also provide delivery rooms that cause the healthcare workers has been split up for dealing the patients in delivery rooms. In-process component, planning method becomes a non-face to face to minimize the outdoor activity and to follow health protocol. Covid 19 pandemic causes puskesmas to make a particular team (a coordinating team) and a treatment team or a team who handles or gives treatment. In the output component, most of the monthly work target in 2020 is lower than in the year 2019. Puskesmas as a local health organization need to cooperate and engage with the government district, society, and provider of health facilities in Pademangan district, also increase the role of families in supporting pregnant mothers by giving health education to motivate and make them aware of how important to do a pregnancy consultation regularly. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Dwi Jayanti
"Sindrom kelelahan menjadi masalah kesehatan akibat stres kerja yang dialami oleh semua manajer keperawatan di dunia, baik saat melakukan manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pelayanan di masa pandemi Covid-19. Perawat manajer rentan mengalami kelelahan karena beban kerja yang tinggi dan kurang waktu istirahat dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer. Peningkatan stres kerja dan beban kerja akan menimbulkan kelelahan, baik psikis dan fisik dari perawat manajer. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan dengan sindrom kelelahan pada perawat manajer di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 147 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan estimasi proporsi. Analisis yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan faktor karakteristik dan kondisi kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan sindrom kelelahan. Stres kerja, beban kerja, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan sindrom kelelahan p<0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti merekomendasikan agar pihak manajemen Rumah Sakit dapat memperhatikan tingkat sindrom kelelahan perawat manajer karena kinerja perawat memegang peranan penting dalam pelayanan keperawatan.

Burnout syndrome is a health problem due to work stress experienced by all nurse managers in the world, both managing nursing care and service management during the Covid-19 pandemic. Nurse managers are prone to burnout due to high workloads and lack of rest time in carrying out their roles and functions as managers. Increased work stress and workload will cause bpsychologically and physically from nurse managers. The purpose of this study was to identify factors associated with burnout syndrome in nurse managers during the Covid-19 pandemic. This research method is a descriptive correlation with a cross sectional approach which is carried out on 147 respondents. Sampling technique uses proportion estimation. Univariate and bivariate analysis uses Pearson correlation test. The results showed characteristic factors and working conditions did not have a significant relationship with burnout syndrom. Work stress, workload, and social support have a significant association with p<0.05 burnoout syndrome. Based on the results of this study, the researcher suggests that the hospital management pay attention to the level of nurse manager burnout syndrome because the performance of nurses plays an important role in nursing services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library