Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Bagus Rachmanto
"Tantangan industri perbankan Islam pasca krisis keuangan global 2008 memicu sejumlah bank Islam untuk dapat bertahan menghadapi intervensi kebijakan bank sentral dalam memulihkan dan menciptakan stabilitas sistem keuangan. Melalui otoritas yang dimilikinya, bank sentral melakukan serangkaian kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial untuk dapat mengendalikan sistem keuangan. Hal ini lantas menimbulkan pertanyaan bagaimana kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial mempengaruhi kondisi kesehatan perbankan Islam. Maka, penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh dari instrumen kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial terhadap kondisi kesehatan bank Islam pada 44 bank Islam di beberapa negara Muslim dengan periode 2008–2018. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda data panel yang bersifat unbalanced dengan pemilihan fixed effect model sebagai spesifikasi model penelitian. Guna menyederhanakan proses pengolahan data dan memberikan hasil yang mampu merepresentasikan sekumpulan kinerja finansial bank, maka disusunlah Banking Soundness Index (BSI) sebagai variabel dependen. Didasarkan pada studi literatur terdahulu, untuk dapat melihat dua pengaruh yang berbeda dari dua kebijakan yang berbeda terhadap variabel dependen, maka disusun dua model penelitian yang masing-masing hanya berisi instrumen kebijakan moneter dan instrumen kebijakan makroprudensial sebagai variabel independen, bersamaan dengan variabel kontrol pendukung lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh instrumen kebijakan dari kedua model penelitian secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap BSI. Instrumen kebijakan moneter money base menunjukkan korelasi negatif terhadap BSI, sedangkan instrumen broad money berkorelasi positif. Pada kebijakan makroprudensial, hanya instrumen kebijakan pengetatan untuk giro wajib minimum saja yang berpengaruh positif terhadap BSI. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada regulator maupun sektor swasta untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menetapkan keputusan yang berkaitan dengan kedua kebijakan dan industri perbankan Islam.

The challenges of the Islamic banking industry in the aftermath global financial crisis in 2008 triggered Islamic banks to survive in the face of central bank policy intervention in restoring and creating financial system stability. Through its authority, the central bank carries out a series of monetary policies and macroprudential policies to control the financial system. This then raises the question of how monetary policy and macroprudential policy affect the soundness of Islamic banking. Thus, this study examines the effect of monetary policy and macroprudential policy instruments on Islamic banking soundness in 44 Islamic banks in several Muslim countries for the period 2008–2018. This study uses the multiple linear regression method of unbalanced panel data with the selection of a fixed-effects model as the specification of the research model. In order to simplify the data processing and provide results that are able to represent a set of bank’s financial performance, the Banking Soundness Index (BSI) was constructed as the dependent variable. Based on the previous literature study, to see the two different effects of two different policies on the dependent variable, two research models were compiled, each containing only monetary policy instruments and macroprudential policy instruments as independent variables with other supporting control variables. The results of this study indicate that all policy instruments of the two research models simultaneously have a significant effect on BSI. For monetary policy, the money base instrument shows a negative correlation with the BSI, while the broad money instrument has a positive correlation. For macroprudential policy, only the tightening policy instrument for reserve requirements has a positive correlation with the BSI. The results of this study are expected to provide an overview to regulators and the private sector to be taken into consideration in making decisions relating to both policies and the Islamic banking industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenidar Oseva
"Perbankan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup baik, namun, pangsanya terhadap perbankan nasional masih relatif kecil. Bank Indonesia, sebagai bank sentral Republik Indonesia, memegang peran penting dalam pengembangan perbankan syariah melalui bauran kebijakan. Penelitian ini akan menganalisis dampak bauran kebijakan Bank Indonesia terhadap pembiayaan syariah berdasarkan pola pembiayaan dan lapangan usaha. Penelitian ini menggunakan VAR-VECM. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil bahwa pada jangka pendek pembiayaan piutang dipengaruhi oleh RIM syariah. Pada jangka panjang, pembiayaan piutang dan bagi hasil dipengaruhi kebijakan FTV dan RIM syariah. Berdasarkan lapangan usaha, pada jangka pendek BI Rate memengaruhi pembiayaan sektor perdagangan dan keuangan, sementara pada jangka panjang memengaruhi sektor perdagangan, keuangan, transportasi dan pertanian. Pada jangka pendek kebijakan FTV memengaruhi sektor industri dan perdagangan, sementara pada jangka panjang memengaruhi semua sektor kecuali pertanian dan keuangan. RIM syariah hanya berpengaruh pada jangka panjang yaitu memengaruhi semua sektor kecuali industri pengolahan. Untuk mengakselerasi pembiayaan syariah, otoritas terkait perlu melakukan evaluasi kebijakan secara lebih mendetail terhadap polam dan akad pembiayaan dan lapangan usaha, mendorong bank syariah untuk meningkatkan inovasi produk pembiayaan khususnya untuk sektor properti dan pertanian. Koordinasi antar kementerian dan lembaga perlu dioptimalkan dalam rangka sinergi dan harmonisasi kebijakan untuk mengakselerasi kinerja perbankan syariah.

Sharia banking in Indonesia has seen growth in assets and financing, but its market share remains small. Bank Indonesia’s policy mix plays a crucial role in the development of sharia banking. This study will analyze the impact of Bank Indonesia's policy mix on the growth of sharia financing. The method used in this study is VAR-VECM. It was found that, in the short term, receivables financing is influenced by Sharia RIM. In the long term, receivables financing and profit sharing are influenced by FTV and sharia RIM policies. Based on the business sector, The BI Rate impacts financing in various sectors in both short and long terms. In the short term, the FTV policy affects the industry and trade sectors, The FTV policy affects most sectors except agriculture and finance in the long term. while Sharia RIM policy affects all sectors except the industry in the long term. To accelerate financing growth, the authorities need to conduct a more detailed policy evaluation of business sector and akad that have not grown according to policy objectives and encourage sharia banks to increase innovation in financing products, especially for the property and agriculture sectors, and better inter-ministerial coordination are needed. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library