Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ipit Saefidier Dimyati
"Penelitian ini berusaha untuk melihat jeprut, sejenis seni pertunjukan (performing art), yang sedang tumbuh di Bandung, sebagai perlawaan terhadap hegemoni kekuasaan dari sudut pandang kebudayaan. Untuk menuju ke arah itu dalam penelitian ini kebudayaan dipahami sebagai hal yang memiliki dua sisi yang, meskipun saling bertentangan, tidak bisa dipisahkan, yakni sisi yang mapan, dan sisi yang memberi peluang bagi perubahan. Sisi yang mapan merupakan kebudayaan dominan, berisi norma atau aturan yang menjadi pedoman untuk bertingkah laku para anggota suatu masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, sedangkan sisi yang lainnya merupakan potensi-potensi yang mendesak keluar untuk menjadi hal yang aktual. Di antara kedua sisi itu, ada ruang yang tak ada di mana-mana, tapi juga ada di mana-mana, yakni ruang liminal. Ruang liminal adalah semacam lambang, in-between. yang berisi sesuatu yang keluar dari sisi peluang yang disediakan kebudayaan. Dengan kata lain, ruang liminal merupakan tempat teraplikasikannya potensi yang dimiliki oleh suatu kebudayaan. Ia berada di ruang liminal, sebab ia tidak lagi berupa potensi, tapi juga ia ditolak oleh sisi yang mapan, karena mengingatnya sifat yang `subversif", berbeda, dan dianggap mengganggu ketertiban, keharmonisan dan kenormalan yang telah berjalan.
Dilihat dari pembagian kebudayaan serupa di atas, maka posisi jeprut bisa dipahami berada di ruang liminal, sebab meskipun awalnya hanya berupa potensi-potensi, tapi karma sudah teraktualisasi, maka ia tidak lagi berada dalam sisi peluang. Meskipun begitu, ia pun bukan bagian dari sisi yang mapan, sebab kehadirannya tidak atau belum menjadi bagiannya, bahkan kehadirannya ditolak oleh orang-orang yang berada di dalam kebudayaan dominan tersebut.
Orang-orang yang berada dalam kekuasaan biasanya cenderung untuk mempertahankan situasi dan kondisi yang ada, sebab ia telah diuntungkan oleh keadaan itu. Untuk menjaga agar kebudayaan berada dalam status quo, diciptakanlah strategi-strategi untuk mempertahankannya, seperti menciptakan aturan beserta sanksinya, baik berupa kurungan atau penyiksaan badan, bagi orang yang melanggar aturan tersebut. Strategi itu bisa pula berupa penyebaran wacana melalui berbagai bentuk media, seperti teks-teks pidato, karya tulis para pakar, seni, sekolah, dan media massa. Bila strategi itu berhasil diterapkan, maka norma-norma yang telah menguntungkan penguasa itu menjadi terintenialisasi di dalam diri orang yang dikuasainya, dan secara tidak sadar marasa patuh untuk melaksanakannya dengan tanpa melalui paksaan. Bila pun ia merasa menjalankan suatu norma yang menjadi pedomannya untuk berperilaku, namun normna penguasa itu tidak dirasakan sebagai suatu paksaan, tapi dipahami sebagai hasil dari suatu konsensus bersama. Dalam konsep Gramsci, kondisi serupa itu disebut sebagai hegemoni.
Akan tetapi, secanggih apapun hegemoni itu dikembangkan, ia senantiasa akan melahirkan orang yang memiliki ide atau gagasan dari ide atau gagasan yang dominan. Bila gagasan serupa itu muncul ke permukaan, biasanya ia direpresi dengan berbagai cara. Jeprut merupakan suatu Cara berekspresi para seniman Bandung yang berbeda dari biasanya. Secara etimologis kata itu berarti putus (secara tiba-tiba), tapi bisa juga berarti gila. Pada kenyataannya, karya-karya seniman yang dikategorikan sebagai jeprut, memang `terputus' dari penciptaan yang biasanya, dan ia tampak aneh, abnormal, berada di luar kelaziman atau 'Ole. Oleh karena itu banyak orang yang menganggap jeprut bukan karya seni, tapi tak lebih sebagai hasil perilaku dari orang yang melakukan kompensasi karena ketidakmampuan membuat karya seni yang konvensional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu melalui kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Tujuan utama penggunaan metode ini adalah agar bisa menggambarkan jeprut pada saat penelitian ini dilakukan, kemudian memeriksa sebab-sebabnya mengapa ia muncul dalam suatu kebudayaan.
Penemuan penting hasil penelitian menunjukkan bahwa jeprut merupakan suatu resksi atau perlawanan terhadap kekuasaan Orde Baru yang hegemonik. Pada awal kemunculannya karya-karya jeprutt memperlihatkan suatu bentuk yang tidak teratur, sulit diterka, dan memiliki unsur sensasi yang besar. Hal itu bisa dipahami karena ia berusaha untuk menghindari pembrangusan yang senantiasa dilakukan oleh para elite Orde Baru terhadap karya-karya seni yang terlalu berani membicarakan persoalan-persoalan yang dianggapmya `terlarang' untuk dibicarakan di ruang publik.
Namun ketika kekuasaan Orde Baru berakhir, jeprut memperlihatkan suatu perubahan yang besar. Selain penggunaan tempat tidak lagi di ruang-ruang yang banyak dikunjungi orang, namun ruang-ruang yang lebih eksklusif, dalam penyajiaannya terlihat semakin tertib, dan lebih `verbal', jelas apa yang dibicarakannya, yakni perlawanan terhadap hegemoni kekuasaan. Perubahan ini tampaknya seiring dengan semakin berkembangnya suatu bentuk pengucapan baru dalam seni rupa yang disebut performance art (seni rupa pertunjukan).
Dari hasil analisis ditemukan bahwa sasaran perlawanan jeprut memiliki dua arah, yaitu perlawanan eksternal dan internal. Perlawanan eksternal adalah perlawanan terhadap kondisi sosial politik yang berada di luar kehidupan kesenian secara langsung, sedangkan perlawanan internal adalah perlawanan terhadap kehidupan kesenian itu sendiri.
Sebagai kesimpulan, hadirnya jeprut dalam suatu kebudayaan dominan menunjukan hubungan antara kekuasaan dari karya seni. Ada tiga otoritas yang biasanya memiliki kekuasaan dalam mendefinisikan karya seni, yaitu: seniman, kritikus seni, dan media massa. Untuk memperdalam masalah itu, penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut di waktu yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danardono Hermawan
"Perbandingan antara kondisi aktual IPRIJA dengan kondisi ideal, yakni bagaimana seharusnya IPRIJA dioperasikan dalam menghadapi perubahan-perubahan sebagaimana yang dikehendaki oleh Rencana Induk Pengembangan IPRIJA 25 tahun, menunjukkan bahwa Iembaga pendidikan ini banyak menghadapi kendala atau masalah. Salah satu masalah yang patut diprioritaskan adalah masalah pengelolaan atau manajemen sesuai dengan esensinya sebagai Iembaga pendidikan tinggi.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan evaluasi seberapa jauh pelaksanaan fungsi-fungsi pokok manajemen; bagaimana karakteristik administratornya; dan Iain-Iain yang berkaitan erat dengan manajemen perguruan tinggi terutama kondisi dosen, kondisi mahasiswa, dan hasil belajar mahasiswa.
Penelitian dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana perusahaan memusatkan kegiatannya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa kepada masyarakat akan tinggi kedua setelah Fakultas Teknik lndustri Institut Teknologi Surabaya (Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Metode ?Balance Scorecard",lwan Vanany,Sritomo Wignjosoebroto, Arman Hakim Nasution. Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik lndustri Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya) ) yang menggunakan acuan "Balance Scorecard". Secara Iebih rinci tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan/menganalisis:
- Mengukur sejauh mana program perencanaan pendidikan IPRIJA dalam mendukung kinerja Perguruan Tinggi (institut).
- Mengukur bagaimana proses pengembangan dan kegiatan pendidikan dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas kinerja Perguruan Tinggi.
- Mengukur sejauh mana Perilaku mengajar para dosen dapat menjadi cerminan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh IPRIJA .
- Mengukur sejauh mana kepuasan mahasiswa sebagai (konsumen) dapat menjadi barometer akan kualitas sistem pendikan di IPRIJA.
Penelitian ini bersifat eksploratoris, di rnana metode yang dilakukan dalam bentuk penelitian survey dengan mengandalkan kusioner dan observasi sebagai instrumen pengumpulan data. Hasilnya adalah berupa nilai-nilai dengan angka-angka yang tertera pada kuesioner."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Pryambodho
"It is important to be competitive to survive in the era of globalization. The competitive company is indicated by skilled and capable human resources to produce an efficient product together with customer satisfaction. Take an employee as a shareholder, will led them to work smart and seriously and the company gives an appropriate reward regarding to employee performance. Therefore it is also important to formulate a reward system. Thus the company and employee get fair profit.
Objective of this study is to know employees perfonnance relationship among engineering, procurement, and construction groups in the finalization of Longkali CPO Project in Fast Kalimantan. Balance Scorecard is used as evaluation tools. Thus we are getting reward value for each employee according to perspective of finance, customer, business process, and learning and growth in the project. The other objective is to study employee performance evaluated by ?Balance Scorecard" and reward relationship.
The highest value is variable l (50%). In Engineering, variable l is number of drawing with error indicator requisition less than 5%. In procurement, variable l is material procurement with error indicator requisition less than 5%. In construction, variable t is method of work with error implementation less than 5%. Variable l has influence to employee?s pcrfomrance in engineering, procurement, and construction groups to finish a project. Variable 1 is the main parameter that must be concerned. The lowest value is variable 5(30%), In Engineering, Procurement, and Construction, variable 5 is a speed of services. Time is an indicator to response customer is a parameter which has less attention to be follow up.
The comparative analysis (3 samples) used Kruskal-Wallis hypothesis. The conclusion that there is no significant differences in determining amount of perspectives among Engineering, Procurement, and Construction.The Associative analysis used Spearmann-Rank Correlation Hypothesis. The conclusion is that all of the perspective variable has significant relationship each other. The smallest and the biggest of Relationship factor are 0.458 and 0.9 in respectively. The speed of customer service is a factor that have to be concemed. Therefore it is necessary to have a bcttter coordination in and among Engineering, Procurement, and Construction groups.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T5919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Daniel
"Perdagangan internasional pada prinsipnya adalah perdagangan yang bebas dari segala hambatan. Namun dalam praktek hal tersebut sulit diwujudkan secara penuh. Salah satu alasannya karena perbedaan tingkat ekonomi dan kemampuan industri suatu negara, baik antara negara maju dengan negara berkembang maupun diantara negara berkembang sendiri. Perbedaan tingkat ekonomi serta kesiapan industri tersebut dijembatani dengan perjanjian-perjanjian yang memberikan kesempatan kepada negara-negara yang industrinya belum siap secara struktural agar mampu bersaing dengan kompetitornya dari luar negeri. Dengan cara menetapkan aturan-aturan yang menghambat arus perdagangan barang masuk ke dalam negeri. Hambatan tersebut pada hakekatnya bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas sebagaimana yang dianut oleh Organisasi Perdagangan Internasional (WTO), dimana Indonesia menjadi anggota. Karenanya panting agar hambatan yang diberlakukan adalah terbatas dalam keadaan yang benar-benar mendesak serta diterapkan dalam jangka waktu yang sependek mungkin. Untuk itu Indonesia telah menandatangani perjanjian internasional yang berisi aturan main yang dapat mengakomodasi industri dalam negeri yang perlu mendapat perlindungan tanpa menghilangkan prinsip-prinsip dalam perdagangan internasional. Pemerintah juga telah mengeluarkan aturan yang berkaitan dengan tindakan pengamanan industri dalam negeri dari akibat lonjakan impor dengan harapan agar pada saatnya sektor industri dapat secara maksimal memanfaatkan mekanisme perlindungan yang ada dalam perjanjian internasional untuk kepentingan industri dalam negeri. Selanjutnya permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah mengenai pengertian Tindakan Pengamanan/Safeguard menurut ketentuan GATT, mengenai pengaturan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia dalam mengamankan industri dalam negeri Indonesia, serta penanganan kasus yang berkaitan dengan Tindakan Pengaman/Safeguard oleh Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T18943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pait Ponandang
"ABSTRAK
Penelitian dalam Tesis ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang serta maksud dan tujuan dari adanya keberhasilan Iran dalam hal proliferasi nuklir, karena program nuklir damai Iran yang menjadi polemik internasional telah menjadi kontroversi tidak hanya di kawasan Timur Tengah saja, akan tetapi juga telah membuat dunia Intemasional dibawah dominasi Amerika Serikat melakukan propaganda politik hingga berhasil membuat DK PBB mengeluarkan resolusi 1747 bagi negeri Iran. Penulis berusaha menganalisa bagaimana terjadinya pengaruh nuklir dalam sistem internasional terkait dengan masalah nuklir terhadap penerapan teknologi militer di masa mendatang dalam menciptakan dan menjaga stabilitas keamanan internasional serta sejauh mana perimbangan kekuatan terjadi ketika fenomena proliferasi nuklir Iran berhadapan dengan legemoni Amerika Serikat, disamping itu juga penulis berusaba menganalisa mengapa program nuklir Iran dijadikan propaganda oleh Amerika Serikat.
Dalam penelitian ini mempergunakan pendekatan kualitatif dengan xnemakai metode studi kasus. Temuan penelitian ini antara lain adalah berdasarkan fakta historis, pengaruh nuklir dalam sistem internasional tidak hanya dalam bidang militer saja, akan tetapi juga berpengaruh terhadap penerapan politik dan ekonomi, sehingga sudah Lento berbagai masalah dan akibat yang ditimbulkan dari nuklir sangatlah mempunyai efek yang tidak sedikit. Oleh karenanya dalam rangka menciptakan dunia internasional babas dari senjata nuklir maka dibiiatlah berbagai macam perjanjian, antara lain perjanjian non proliferasi nuklir.
Penelitian ini juga menjelaskan tentang latar belakang serta maksud dan tujuan dari terjadinya proliferasi nuklir Iran yang lebih difokuskan untuk kepentingan damai, walaupun mendapat tekanan dari dunia internasional melalui forum DK PBB dengan keluarnya resolusi 1747 yang diprakarsai oleh Amerika Serikat. Pada intinya, Program proliferasi nuklir Iran menjadi fenomena kontroversi internasional karena belum adanya sikap dan cara pandang yang sama antar satu dengan yang lain (AS dan Iran), disatu sisi Iran berusaha meyakinkan dunia internasional bahwa program proliferasi nuklimya adalah untuk kepentingan damai dan memandang AS melakukan propaganda demi menghambat Iran rneraih kemajuan dalam bidang teknologi militer, akan tetapi disisi lain, dunia internasional yang didominasi oleh AS, berkeyakinan bahwa program nuklir damai Iran hanyalah awal dari kepemilikan senjata nuklir bagi Iran.
Tanta saja perimbangan kekuatan baru di Timur Tengah telah terjadi ketika program proliferasi nuklir Iran menjadi kontroversi internasional, sehingga Iran dapat memainkan peran bargaining positionnya dalam pergaulan internasional, disamping itu juga upaya AS untuk mengintervensi serta melakukan hegemoni dikawasan Teluk telah mengalami kesulitan karena adanya penolakan dari Iran untuk menghentikan program proliferasi nuklirnya. Akan tetapi demi mencegah terjadinya perang pisik antara Iran dan AS, diplomasi dan forum dialog terbuka perlu untuk dikedepankan.

ABSTRACT
The objective of study in this thesis is to find background and purposes and objectives of the Iran's successful on Nuclear Proliferation as Iranian peace nuclear program is became an international polemic into a controversial which is not only at Middle East, however it has made international worlds under domination of United States (U.S) has made political propagandas to relate international systems on nuclear for future military technology application in order to create and preserve international security stability and to what extent the balance of power occurred when Iranian nuclear proliferation phenomenon facing US hegemony, beside of that, writer is also encouraged to analyze why Iranian nuclear program is become a propaganda by the United States.
This study is using qualitative approach and using methods of case study. Findings in this study is based on historical facts, nuclear influences in international system are not only at military, however it gives influences in international system are not only at military, however it gives influences to political and economical applications, and of course it has an enormous effects for nuclear problems. Therefore, in order to create an international world which is free from nuclear weapons, it has been made certain treaties, such as nuclear non proliferation treaty.
This study is also to explain on background and objective of Iranian nuclear proliferation which shall be focused for peace objectives, even it has pressured from international worlds by the Security Council forum of United Nations on resolution 1747 which being pioneered by U.S. In essence, Iranian nuclear proliferation program is become an international controversial phenomenon as there is no similar perspectives by one country to another (Iran and United States), in one hand, Iran has convinced to international worlds that its nuclear proliferation program is for peace and to assume that United States has made propagandas for the sake to hinder Iran for military technological advances, however on the other hand, international worlds which dominated by United States convinced that Iranian peacefully nuclear program is only the beginning of nuclear weapon procurement for Iran.
Of course, a new balance of power in the Middle East has been occurred when Iranian nuclear proliferation program has became an international controversy, and Iran can play its role for bargaining position in international relationship, beside of that, U.S efforts in order to interfere and to make hegemony at the Gulf has been suffered by refusal of Iran to stop its nuclear proliferation program. However, in order to prevent physical warfare between Iran and U.S, it is necessary to diplomacy realizations to make an open dialog forum.
"
2007
T20773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gray, H. Peter
London: Macmillan, 1974
382.17 GRA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Maulidina
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Himawan
"ABSTRAK
Ruang lingkup tugas akhir ini terbatas pada evaluasi pola grid yang effisien pada kasus spesifik, balok- balok grid beton yang amendukung beban merata dari bangunan gedung bertingkat sedang. Pala (bentuk dan posisi silang ) balok - balok grid beton yang akan dianalisa tersusun seem orthogonal dan diagonal. Program yang akan digunakan adalah STAAD III versi 20.1.
Berat sendiri dari pads balok grid turut diperhitungkan, sedangkan beban yang bekerja pada balok grid berasal dari pelat bujur sangkar. Luas pelat yang dihitung yaitu 6m x 6m, 8m x 8m, 10m x 10m dan 12m x 12m.
Dengan luas dan ketebalan pelat yang lama besar, beban yang sama, modulus elastisitas beton sama, akan ditinjau besarnya lendutan yang terjadi.
Harga satuan dari besi, beton dan bekisting adalah sama.
Balok - balok grid beton yang memenuhi syarat struktur berhasil, dihitung jumlah harga balok dan jumlah harga pelat beton, yang di5ebut dengan ""Harga Y"". Harga Y harus meme3nuhi ""Kriteria Harga"" yang telah ditetapkan. Dalam satu kelompok Kriteria Harga dapat berupa balok - balok grid yang tersusun secara orthogonal maupun diagonal, dimensi balok yang bervariasi maupun luas pelat yang bervariasi.
Balok grid tipe TB adalah balok grid yang memberikan basil yang relatif paling baik dibandingkan balok - balok grid tipe lainnya dalam menjawab tiga simulasi non dimensional yang diperlihatkan.

"
2001
S35646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siward Mandira Ludin
"Perekonomian dunia pada saat ini mengalami fenomena yang disebut sebagai global imbalance. Dengan negara-negara maju yang secara garis besar mengalami penurunan pertumbuhan, negara-negara emerging market menjadi sorotan bagi investor dan telah menguasai lebih dari setengah GDP dunia. Dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, timbul kehawatiran bahwa negara-negara tersebut mengalami tingkat pertumbuhan yang berbahaya. Dengan temperatur ekonomi yang tinggi tersebut, negara-negara ini menjadi rawan terhadap tekanan eksternal, dan dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak pada negara disekitarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tekenan overheating yang dialami Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan sebagai sistem peringatan dini untuk krisis yang akan datang, dan menganalisa indikator-indikator yang dapat menyebabkan krisis tersebut.

The world is currently facing a phenomenon called the global Imbalance. With developing economies facing decreasing growth, emerging markets are currently rising and occupying more than half of the worlds GDP. Accompanied by rising growth rates, numerous studies are concerned of the danger leves associated with these growths. As with high overheating pressures, a country becomes prone to external shock, and may as well create spillovers to other countries.
This research is done to analyze whether Indonesia faces overheating pressures or sound economic development. This research also aims to serve as an alternative method of early warning system for overheating to the ecnomy, as well as analyzing the indicators behind the high temperatured performance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi balita. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi balita. Sebagian besar responden berpengetahuan tinggi (51,0%) dan sebagian besar balita memiliki status gizi normal (95,1%). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi kepada ibu tentang gizi seimbang dan meningkatkan sikap peduli ibu untuk memberikan gizi yang seimbang kepada balitanya.

Maternal knowledge about balance nutrition is a factor that influence nutritional status of child-under-five-years. The purpose of this research was to identify correlation between maternal knowledge about balance nutrition and nutritional status of child-under-five-years. This study used correlative descriptive design. Sample technique used was accidental sampling. The result showed there was no significant relationship between maternal knowledge and nutritional status of child-under-five-years. Most of participants had high-level-knowledge (51,0%) and most of child-under-five-years had normal nutritional status (95,1%). The result of this research can be used by nursing service to give information about balance nutrition and increase mother care attitude to give balance nutrition for their children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>