Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Achmad Saladin Beyri
"Studi yang disusun untuk menguji kelayakan bisnis operasi penerbangan taksi udara
pada operasi rute domestik Ibukota Indonesia, DKI Jakarta dan kota disekitarnya.
Operasi penerbangan yang direncanakan menggunakan helikopter berkapasitas 4
sampai dengan 6 penumpang.
Studi kelayakan taksi udara ini ditujukan untuk mengatasi masalah kemacetan lalu
lintas di Jakarta dan sekitarnya dalam menghemat waktu perjalanan bagi konsumen.
Proyek ini menggunakan 3 buah helikopter dengan kapasitas 4-6 orang dengan 6
rute yang menghubungkan Jakarta dengan lokasi di sekitarnya. Airline analysis
yang dikerjakan dalam studi ini terdiri dari beberapa tahap. Pertama, market
analysis yang digunakan untuk menguji pertumbuhan traffic yang terdapat pada
rute di masing-masing basis operasi penerbangan. Kedua, equipment analysis yang
digunakan untuk menguji kesesuaian antara kapasitas helikopter dengan pasar dan
karakteristik helikopter dengan bandara. Ketiga, operational analysis yang
digunakan untuk menguji bahwa kombinasi helikopter dengan pasar dapat
direkayasa agar aspek operasi dapat memenuhi syarat teknis dan ekonomi.
Keempat, economic analysis digunakan untuk menguji tingkat cost dan revenue
yang didapat dari hasil produksi. Kelima, financial analysis yang digunakan untuk
menguji kelaikan investasi dari perencanaan operasi yang telah dilakukan.
Hasil dari perencanaan operasi yang direncanakan ini menunjukkan bahwa operasi
pada base kota Jakarta dan kota sekitarnya adalah feasible.

This study is prepared to review the feasibility of airtaxi business operation in
Capital City of Indonesia DKI Jakarta and its surrounding cities. The planned
aviation operations shall use helikopter with capacity of 4 up to 6 passengers.
This feasibility study is made for solving Jakarta traffic congestion that
businessmen experienced. Airline analysis conducted in this study comprises
several phases. This project is using three helikopters with capacity of 4-6
passengers. First of all, it is market analysis which is used to review traffic growth
found in routes in each base. Secondly, equipment analysis used to review the
conformity of aircraft capacity and market and characteristics of aircraft and airport.
Thirdly, operation analysis used to review whether the combination of airplane
and market can be engineered in order that operating aspects meet technical and
economic conditions. Fourthly, economic analysis used to review levels of cost
and revenue obtained from production yield. Fifthly, financial analysis used to
review the feasibility of investment of the implemented operation planning.
The result of the said operation planning shows that operation in Jakarta and its
surrounding which analysed is feasible"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T52162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mulia Budiman
"Penelitian ini bertujuan menilai adakah pengaruh tarif rendah penerbangan terhadap jumlah penumpang angkutan bus, menilai adakah pengaruh tingkat pendapatan, musim bepergian, dan alasan perjalanan terhadap pemilihan moda transportasi, dan menilai adakah pengaruh tarif rendah penerbangan terhadap pendapatan penjualan perusahaan bus. Obyek penelitian adalah perusahaan bus antar kota antar propinsi PT. Antar Lintas Sumatera (ALS) untuk rute Medan-Jakarta, Medan-Bandung, dan Medan-Surabaya.
Pendekatan kuantitatif dipergunakan dalam penelitian ini dengan sampel penumpang bus ALS yang dipilih secara purposive. Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan instrumen penelitian kuesioner dan data sekunder berupa tarif penerbangan, perkembangan jumlah penumpang, dan pendapatan penjualan kurun waktu 2007-2011. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan cross-tabulation.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk semua rute bus (Medan-Jakarta, Medan-Bandung, dan Medan-Surabaya) terdapat pengaruh tarif rendah penerbangan terhadap jumlah penumpang bus ALS. Terdapat pengaruh tarif rendah penerbangan terhadap pendapatan penjualan bus ALS. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel tingkat pendapatan, musim bepergian dan alasan perjalanan terhadap pemilihan moda transportasi untuk semua tujuan (Jakarta, Bandung dan Surabaya).

The study aims to understand the effect of low cost carrier to number of bus passenger, to understand the effect of level of income, travel seasons, and traveling reason toward transportation mode alternative decisions, and to understand the effect of low cost carrier to bus company income. The object of the study is an inter-city inter-province bus company Antar Lintas Sumatera (ALS) route Medan-Jakarta, Medan-Bandung and Medan-Surabaya.
Quantitative approach, purposive random sampling was held to ALS bus passenger. Primary data collected using questioner with Lickert scale and secondary data of low cost carrier tariff, number of passenger, and income of ALS collected from year 2007 up to year 2011. Data was analyzed using descriptive analysis with cross-tabulation.
The study result shows for all route (Medan-Jakarta, Medan-Bandung, and Medan-Surabaya) there is influence of low cost carrier tariff toward number of ALS bus passenger. There is influence of low cost carrier tariff toward sales income of ALS. There are significant influence of level of income, travel seasons, and traveling reason toward transportation mode alternative decisions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T35149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzan Zusmi
"[ABSTRAK
Penelitian ini meneliti : a) Pengaruh kepemilikan mayoritas terhadap kinerja perusahaan penerbangan, dan b) Pengaruh adanya hubungan keluarga dalam jajaran direksi terhadap kinerja perusahaan penerbangan. Penelitian ini menggunakan Revenue Passenger Kilometre (RPK) dan keuntungan operasional. Hasilnya menunjukan bahwa adanya hubungan keluarga dalam jajaran direksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan penerbangan yang di ukur dengan RPK, sedangkan kepemilikan mayoritas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan penerbangan yang di ukur dengan keuntungan operasional.

ABSTRACT
This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit..;This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit.., This study discuss about : a. The influence of majority ownership to the performance of the airline, and b. The influence of family relationship in the Board of Directors to the performance of the airline. This study used Revenue Passenger Kilometre (RPK) and operating profit as proxies on airline performance. The result shows that the family relationship in the Board of Directors effect on the airline performance which is measured by RPK, while the majority ownership effect on the airline performance which is measured by operating profit..]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raniyah
"This study aims to assess and evaluate the business model of airlines as an air cargo terminal operator. Correspondingly, to analyze the business model, the airline is run as an air cargo terminal operator on its own compared to if the cargo services outsourced to other parties at the terminal. This research uses a case study approach with PT. Garuda Indonesia, as the object or context of the study. PT. Garuda Indonesia Tbk is the only one of the airlines in Indonesia that operates as non-integrated cargo services and manages air cargo terminal service. The analysis will conduct by performing financial analysis and comparative study analysis. After that, scenario and sensitivity analysis will lead and decided the priority of air cargo business. The result is when the company decides to outsource the business to the other party is better than if they run by themselves. From the sensitivity and scenario analysis results, it shows that all the scenarios of the outsourced still better compared to if they run their business by themselves. The implications obtained from the research is they got more benefit from cost-efficiency and revenue enhancement.

Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi model bisnis maskapai penerbangan sebagai operator terminal kargo udara. Sejalan dengan itu, untuk menganalisis model bisnis, maskapai ini dijalankan sebagai operator terminal kargo udara sendiri dibandingkan dengan jika layanan kargo di-outsourcing ke pihak lain di terminal. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan PT. Garuda Indonesia, sebagai objek atau konteks penelitian. PT. Garuda Indonesia Tbk adalah satu-satunya maskapai penerbangan di Indonesia yang beroperasi sebagai layanan kargo non-terintegrasi dan mengelola layanan terminal kargo udara. Analisis akan dilakukan dengan melakukan analisis keuangan dan analisis studi banding. Setelah itu, analisis skenario dan sensitivitas akan memimpin dan memutuskan prioritas bisnis kargo udara. Hasilnya adalah ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan outsourcing bisnis ke pihak lain lebih baik daripada jika mereka menjalankannya sendiri. Dari hasil analisis sensitivitas dan skenario, itu menunjukkan bahwa semua skenario outsourcing masih lebih baik dibandingkan dengan jika mereka menjalankan bisnis mereka sendiri. Implikasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah mereka mendapat lebih banyak manfaat dari efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyu Yusran Kasim
"Tesis ini membahas tentang valuasi terhadap nilai perusahaan Garuda Indonesia dengan menggunakan metode present value terhadap arus kas dari EBITDAR yang telah disesuaikan ditambah dengan nilai valuasi dari hidden value yang dianalisis dengan mengasumsikan sebagai option. Langkah-langkah dalam valuasi dimulai dengan pemahaman masa lampu, analisis terhadap laporan keuangan, proyeksi laporan keuangan dan perhitungan nilai saham perusahaan. Proyeksi arus kas dibuat selama empat tahun dengan mempertimbangkan laporan keuangan historis, strategi perusahaan dan pengaruh faktor-faktor eksternal baik dari perkembangan makroekonomi maupun kemajuan yang dicapai oleh industri penerbangan dunia.
Hasil valuasi menunjukkan bahwa harga per-lembar saham Garuda Indonesia saat ini masih lebih tinggi dari harga di bursa.Begitu pula dengan hasil komparasi menggunakan faktor pengali industrinya yang menunjukkan harga yang lebih tinggi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor lain di luar kondisi yang ada yang mempengaruhi pergerakan harga saham Garuda Indonesia seperti resiko industri, aktifitas bursa (right issue Bank Mandiri), maupun pertimbangan terhadap restrukturisasi hutang perusahaan yang terus berjalan.

This thesis discusses valuation of Garuda Indonesia using net present value of adjusted EBITDAR cash flow added with hidden value which was calculated with real option assumption. Valuation steps started with understanding the past, analysis of financial statements, proforma projection of financial statement and valuation of the firm. Cash flow projection composed for four years based on hystorical financial statements, corporate strategies, and external factors either macroeconomy conditions or achievements of world airlines industry.
Valuation result shows that shares price of Garuda Indonesia is higher than market price at this moment. So does with comparable valuation result using industry multiply still shows the higher price. There are several factors cause this condition influencing the volatility of Garuda Indonesia share price such as industry risks, bourse activities, and consideration of on-going corporate-debt restructuring.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T21748
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyandra Pratama
"Increasing competition in airline industry, especially in international flight, pushing airline companies to their limit. Competition pushing the fares down while the cost continues to rise up. To maintain competitiveness in the market, airlines have to offer the right product, in the right time, for the right price. In order to do that, airlines have to understand their customer. Traditional approach of customer classification in Garuda Indonesia doesnt suit anymore due to more complex and heterogeneous choices made by customer. The purpose of this thesis is to find the new customer classification of Garuda Indonesia passengers. Because customer classification results connected directly to the airline`s pricing distribution, so this thesis will also try to optimize the revenue by implementing the new customer classification into pricing distribution. Short haul international route chosen because it became cash cow of the airline. Customer classification will be done using K-Means clustering algorithm based on trip features defined. The result of the customer classification then will be mapped to the pricing distribution. To find the best pricing distribution, this thesis will use the Willingness to Pay estimation analysis. The recommended pricing distribution showing positive impact to the revenues by increasing 11.48% higher than before using the recommended pricing distribution.

Meningkatnya persaingan dalam industri penerbangan, terutama pada penerbangan internasional, mendorong perusahaan penerbangan untuk lebih kompetitif. Persaingan mengakibatkan turunnya harga tiket sementara biaya produksi cenderung terus meningkat. Untuk mempertahankan daya saing, maskapai penerbangan harus menawarkan produk yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan harga yang tepat. Untuk melakukan itu semua, maskapai harus memahami karakteristik penumpangnya. Klasifikasi penumpang yang sekarang digunakan di Garuda Indonesia sudah tidak sesuai lagi karena pilihan yang lebih kompleks dan heterogen yang dibuat oleh penumpang. Tujuan dari tesis ini adalah untuk menemukan klasifikasi penumpang yang baru untuk Garuda Indonesia. Karena hasil klasifikasi penumpang terhubung langsung pada distribusi harga tiket, maka tesis ini juga akan berusaha untuk mengoptimalkan pendapatan dengan menerapkan klasifikasi penumpang yang baru ke dalam distribusi harga tiket. Rute internasional jarak pendek dipilih karena menjadi ladang uang bagi maskapai penerbangan. Klasifikasi penumpang akan dilakukan dengan menggunakan algoritma K-Means Clustering berdasarkan fitur perjalanan yang telah ditentukan. Hasil klasifikasi penumpang kemudian akan dipetakan ke dalam distribusi harga tiket. Untuk menemukan distribusi harga tiket terbaik, tesis ini akan menggunakan analisis estimasi Willingness to Pay. Distribusi harga yang direkomendasikan menunjukkan dampak yang positif dengan peningkatan pendapatan sebesar 11,4"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samudra Sukardi
"Pada 11 Maret 2020, pandemi global menyebabkan turbulensi besar yang berdampak signifikan pada industri penerbangan. Sejarah industri ini belum pernah mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar ini, menyebabkan seluruh maskapai mengalami penurunan signifikan dalam jumlah penerbangan. Baik faktor eksternal maupun internal perusahaan penerbangan masih mengalami kesulitan dalam menentukan solusi tepat untuk memulihkan operasional. Upaya pemulihan sangat bergantung pada level manajemen tertinggi atau kewirausahaan di maskapai. Tindakan para pelaku kewirausahaan maskapai dapat meningkatkan tingkat inovasi dan memperkuat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan menjadi ketahanan kompetitif. Dengan penerapan inovasi triple series secara berurutan—organisasi, kolaborasi, dan model bisnis—baik di internal maupun eksternal maskapai penerbangan, tidak hanya tercipta keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, tetapi juga ketahanan kompetitif. Penumpang masa kini cenderung merekam pengalamannya sebagai rujukan untuk perjalanan di masa mendatang. Dengan pemanfaatan big data, data pengalaman perjalanan dapat dioptimalkan dan pengetahuan digital dapat terus dibagikan. Melalui komersialisasi kewirausahaan dan inovasi, sumber pertumbuhan baru dapat diciptakan untuk bertahan di situasi krisis. Oleh sebab itu, kewirausahaan dengan inovasi radikal menjadi tema utama penelitian ini: “The Role of Entrepreneurship and Triple Series Innovation in Building Airline Resilience.” Transformasi digital melalui aplikasi ponsel memungkinkan maskapai berfungsi sebagai ritel dengan proses personalisasi sebelum, selama, dan sesudah penerbangan, membentuk sistem aktivitas tanpa sentuhan yang menjadi dasar kompetitif berketahanan. Kemampuan kewirausahaan melalui inovasi triple series dapat menjadi referensi empiris bagi kelangsungan perusahaan penerbangan pasca pandemi global 2019.

Abstract March 11, 2020, marked the onset of a global pandemic with a profound impact on the airline industry. Historically, the industry had never predicted such a drastic decline in passenger numbers, leading to widespread flight reductions. It is challenging to accurately anticipate how both external and internal factors, including entrepreneurship, will affect airline recovery and survival. Entrepreneurial action within airlines increases innovation and, consequently, enhances sustainable competitive advantage, leading to competitive resilience. Triple-level innovation—organizational, collaborative, and business model—applied internally and externally, can foster not only sustainable competitive advantage but also competitive resilience. In the years ahead, passengers will shape experiences based on habits and preferences, aligning with evolving travel expectations. Utilizing big data to optimize prior customer experience, offer exchange opportunities, and acquire digital knowledge continually, entrepreneurship and innovation can establish new growth avenues for survival in critical situations.Thus, entrepreneurship coupled with radical innovation forms the central theme of this research: The role of entrepreneurship and triple-series innovation in building airline resilience. The most effective survival strategy is to embrace digital transformation, particularly through mobile applications that allow airlines to act as retailers and personalize the passenger journey from pre-flight to post-flight. This touchless activity system underpins resilient competitiveness. This research fills gaps in the literature by focusing on entrepreneurship through triple-series innovation and may serve as an empirical reference for airline survival post-global pandemic 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryoseno Wicaksono
"Industri penerbangan domestik Indonesia kini berada di persimpangan jalan, menghadapi ketidakseimbangan kritis antara biaya operasional yang terus meningkat dan aturan harga dari pemerintah yang sudah ketinggalan zaman, mengancam keberlanjutan finansial dan operasional maskapai serta menimbulkan masalah keadilan harga. Studi ini bertujuan untuk menghasilkan secara kuantitatif dampak kenaikan biaya operasional terhadap penawaran dan keberlanjutan industri, mengevaluasi dampak kebijakan TBA, dan menghasilkan kerangka evaluasi berbasis nilai ekonomi Islam mengenai keadilan dan kemaslahatan umum. Menggunakan metodologi ganda berupa estimasi biaya kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif, penelitian ini menganalisis data rute domestik representatif dari tahun 2010 hingga 2025. Temuan utama menunjukkan bahwa eskalasi biaya operasional telah mendorong kontraksi penawaran yang signifikan , sementara regulasi TBA saat ini (KM 106/2019) tidak lagi relevan karena metodologi perhitungannya yang keliru dan gagal menutupi biaya riil , menyebabkan kerugian operasional terutama pada rute jarak pendek dan bagi maskapai berbiaya rendah (LCC). Ditemukan pula bahwa harga tiket total dibebani oleh pungutan tambahan yang signifikan (berkisar 21-40%) yang kurang transparan bagi konsumen. Dari perspektif Ekonomi Islam, kondisi ini belum mencapai keseimbangan yang adil antara produsen dan konsumen. Kesimpulannya, kerangka regulasi saat ini tidak berkelanjutan dan gagal menegakkan prinsip keadilan, karena melembagakan kerugian pada maskapai yang pada akhirnya mengurangi aksesibilitas layanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan reformasi fundamental terhadap mekanisme TBA agar berbasis biaya aktual, transparansi penuh pada struktur harga, serta rasionalisasi pungutan untuk menciptakan ekosistem penerbangan yang sehat, adil, dan berkelanjutan.

Indonesia's domestic aviation industry is now at a crossroads, facing a critical imbalance between rising operating costs and outdated government pricing regulations, threatening the financial and operational sustainability of airlines and causing price fairness issues. This study aims to quantitatively assess the impact of rising operational costs on industry supply and sustainability, evaluate the impact of TBA policies, and develop an Islamic economic value-based evaluation framework regarding fairness and the common good. Using a dual methodology combining quantitative cost estimation and qualitative descriptive analysis, this research analyses representative domestic route data from 2010 to 2025. Key findings indicate that escalating operational costs have driven significant supply contraction, while the current TBA regulation (KM 106/2019) is no longer relevant due to its flawed calculation methodology and failure to cover real costs, resulting in operational losses, particularly on short-haul routes and for low-cost carriers (LCCs). It was also found that total ticket prices are burdened by significant additional charges (ranging from 21-40%) that lack transparency for consumers. From an Islamic economics perspective, this situation has not achieved a fair balance between producers and consumers. In conclusion, the current regulatory framework is unsustainable and fails to uphold the principle of fairness, as it institutionalises losses for airlines, ultimately reducing access to services for the public. Therefore, this study recommends fundamental reforms to the TBA mechanism to be based on actual costs, full transparency in pricing structures, and rationalisation of fees to create a healthy, fair, and sustainable aviation ecosystem."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"An efficient air transport system is critical to countries attaining and sustaining healthy economies in an increasingly interconnected world economy. This volume of 'Advances in Airline Economics' includes literature surveys and original empirical research examining airline efficiency in the twenty first century."
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469259
eBooks  Universitas Indonesia Library