Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suweino
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Morinda citrifolia yang biasa dikenal dengan nama mengkudu telah lama sebagai tanaman obat dan dilaporkan memiliki berbagai efek terapeutik seperti anti bakteri, anti virus, anti fungi, anti tumor, antelmintik, analgetik, anti inflamasi, serta meningkatkan sistem imun tubuh. Akhir-akhir ini dikatakan juga bahwa mengkudu memiliki kemampuan sebagai antioksidan yang kuat. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk menilai kemampuan sari mengkudu dalam peranannya sebagai senyawa antioksidan. Untuk itu dilakukan penelitian pada tiga kelompok tikus jantan galur Wistar secara inviva. Setiap kelompok terdiri dari 10 ekor tikus yaitu kelompok I (Kontrol); kelompok II (CCI4); kelompok III (sari mengkudu + CCI4). Selama 12 hari berturut-turut kelompok I diberikan diit standar, kelompok II diberi diit standar dan pada hari kedua belas diberikan CCl4 0,55 mg/g BB dosis tunggal; kelompok III mendapat tambahan sari mengkudu 2 ml per hari selama 12 hari dan pada hari kedua belas juga diberikan CCI4 0,55 mglg BB dosis tunggal. Pada hari keempat belas dilakukan pembedahan untuk pemeriksaan kadar malondialdehid (MDA) plasma dan hati, glutation reduksi dan total dalam eritrosit dan hati, serta pemeriksaan histopatologi hati. Hasil dan kesimpulan: Kadar MDA hati (56,16 ± 3,13 nmol/g) dan plasma (12.02 ± 0.63 nmol/ml) kelompok tikus yang mendapatkan sari mengkudu sebelum diberikan dosis tunggal CCl4. (kelompok III) secara statistik lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi sari mengkudu (kelompok II) (MDA hati: 85,19 ± 4,35 nmol/g ; MDA plasma: 17.40 ± 0.97 nmol/ml), Demikian pula dengan kadar glutation hati (1,62 ± 0,07 nmol/g) dan eritrosit (107,56 t 8,44 nmol/gHb) pada kelompok yang diberikan sari mengkudu (kelompok III) lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang tidak diproteksi (kelompok II) (glutation hati: 0,96 ± 0,04 nmol/g ; glutation eritrosit: 69,92 ± 3,43 nmol/gHb). Derajat kerusakan hati histopatologis pada kelompok yang diberikan sari mengkudu (kelompok III), rata-rata derajat 0 - 1 juga lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok II, rata-rata derajat 3. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sari mengkudu dapat memberikan perlindungan terhadap hati tikus yang diberi CCI4.
The Effect of Morinda Citrjfolia Extract in Minimizing the Oxidative Stress on Rats induced with CCL4Field and methodology: Morinda citrifolia, known as mengkudu in Indonesia, has long been known to have therapeutic properties like anti bacterial, anti viral, anti fungi, anti cancer, analgesic, anti inflammatory, and imunomodulatory. Nowadays, it is also being said to have antioxidant property. Based on that opinion, this experiment is conducted, in which 30 male rats (Wistar strain), weighed approximately 200 grams each, were divided as group I (control), group II (CCL4), and group III (morinda extract + CC14) with 10 rats in each group. For the period of 14 days standard diets were given to those three groups, with group II received single dose of CCII (55 mglgram body weight) on the 12th day, while group III, in addition to standard diets, also received morinda extract 2 ml per day for 12 days. Four hours after the administration of morinda extract on the 12th day, rats in group III also received CC14 with the same dose as group II. On the 14th day, all rats in those three groups were sacrificed for the measurement of malondialdehyde (MDA) in blood and liver and glutathione in liver and erythrocytes. Histopathology of the liver examination by haematoxylin-eosin staining was also performed in this study. Results and conclusions: The liver and blood MDA concentrations in group III (56,16 ± 3,13 nmol/g and 12.02 0.63 nmol/ml respectively) were significantly lower than those in group II (85,19 4,35 nmol/g and 17.00 + 0.97 nmol/ml). Liver and erythrocyte glutathione in group III (1,62 f 0,07 nmol/g and 107,56 ± 8,44 nmol/gHb respectively) were significantly higher than those in group II (0,96 ± 0,04 nmol/g and 69,92 ± 3,43 nmol/gHb). On the other hand in histopathologic examinations, the degrees of liver cell injuries in group III (x = 0,8) were statistically lower than those in group II (x = 2,8), but showed no significant difference compared to those in group I (x= 0,6). From these results, it could be concluded that the administration of Morinda citrifolia extract to rats could prevent, or at least minimize the toxic effect of CCl4.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatsi Anzani
Abstrak :
PT XYZ merupakan perusahaan penerbangan tidak berjadwal pertama di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai berbagi jenis usaha jasa transportasi udara antara lain penyewaan pesawat terbang dan helikopter serta perbaikan komponen atau suku cadangnya. PT XYZ sangat mengedepankan aspek Sumber Daya Manusia dalam setiap usaha-usaha yang dilakukan baik untuk menjalankan maupun mengembangkan bisnisnya. Hal ini sejalan dengan bidang jasa layanan udara PTXYZ, yang sangat mengandalkan safety sebagai modal utama untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha. Zero accident dan zero incident merupakan sasaran utama setiap operator penerbangan. Dari basil pengumpulan data secara kuantitatif dan wawancara dengan divisi safety PT XYZ diperoJeh data yang menunjukan bahwa sepanjang tahun 2005 teJjadi 1 kecelakaan dan 59 incident. Dan sampai pada bulan November 2006 terjadi 39 incident di PT XYZ. Dari hasil wawancara baik dengan ground crew, pilot dan para chief engineer serta chief pilot, incident yang terjadi sebagian besar memang bersumber pada human factor. Salah satunya, stress akibat tekanan yang mereka hadapi dalam pekerjaan yang memiiiki resiko yang tinggi. Para pilot sependapat bahwa tingkat stress yang berat menggangu konsenstrasi dan proses pengambilan keputusan pada saat terbang. Pendekatan organisasi dengan cara melakukan training dimaksudkan untuk melatih kekuatan individu dalam menghadapi stress. Perilaku individu yang beresiko tinggi akibat stress dapat selalu berujung pada Accident. Meskipun coping tidak bisa dikuasai penuh oleh seseorang, tetapi stress management dapat membuat seseorang rnampu mengatur dengan cara meminimalisasi, menghindari, mentoleransikan, dan menerima kondisi yang menyebabkan stress sebagai usaha untuk menguasai kondisi sekitamya. Dengan stress management training seseorang diharapkan mampu untuk menilai situasi, memformulasikan strategi coping dan mengimplementasikan dalam pekerjaan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mochamad Adas
Abstrak :
Kesehatan manusia tidak hanya meliputi kesehatan raga atau badan, tetapi juga kesehatan jiwa (Joint ILO/WHO Committee on Occupational Health 12th session in 1995). Hasil penelitian dari ILO (lntemational Labour Office) tahun 2000 mengenai program dan kebijakan kesehatan jiwa pada angkatan kerja di Amerika Serikat dan Eropa, menunjukkan kasus gangguan jiwa meningkat, dimana satu orang dari sepuluh pekerja mengalami kecemasan, stres, kehilangan semangat, bahkan depresi. ILO begitu peduli dengan stres yang berhubungan dengan pekerja ini, karena berhubungan dengan aspek kepentingan bisnis perusahaan dan kesejahteraan pekerja. Dampak dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan (occupational stress) telah menghabiskan biaya yang tidak sedikit. ILO memperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi stres pekerjaan adalah Iebih dari 200 milyar dolar per tahunnya.

Penelitian ini bertujuan untuk didapatkannya gambaran stres dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan aspek bahaya psikososial kerja pekerja migas lepas pantai di pulau Pabelokan tahun 2006.

Desain penelitian adalah cross-sectional dengan metode kuesioner, populasi sampel adalah pekerja di Pulau Pabelokan, besar sample sejumlah 100 orang dengan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Analisis data menggunakan analisis statistik univariat, bivariat, dan multivariat.

Hasil penelitian didapatkan ada hubungan bermakna antara faktor perusahaan tempat bekerja dengan stres kerja pada pekerja di Pulau Pabelokan.

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi kepada perusahaan untuk membuat program manajemen stres kerja dengan mengacu kepada aspek bahaya psikososial kerja.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Zuldh Fermana
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber-sumber stres yang dirasakan dan dialami oleh anggota Reskrim, mengidentifikasi dan menganalisis agresivitas yang dilakukan oleh anggota Reskrim, menjelaskan kaitan antara stres dan agresivitas, serta membuat rumusan mengenai strategi penanganan stres oleh organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode campuran, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 30 anggota Reskrim. Metode Kualitatif dilakukan dengan mewawancarai narasumber sebanyak 7 orang yang kesemuanya adalah anggota reskrim. Teori yang digunakan dalam tesis ini yaitu teori coping stres dan teori agresivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber stres yang dirasakan oleh anggota ada 3 yaitu stres pribadi, stres kerja, serta stres organisasi. Dari ketiga sumber stres tersebut, ditemukan bahwa sumber stres kerja dan stres organisasi adalah yang paling dominan dirasakan oleh anggota. Apabila stres tidak segera ditangani, anggota reskrim memiliki kerawanan untuk melakukan agresivitas. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ada 4 bentuk agresivitas yang dilakukan anggota Reskrim yaitu agresi fisik, agresi verbal, kemarahan (anger), serta kebencian (hostility). Untuk mencegah terjadinya Agresivitas tersebut perlu dilakukan upaya Coping Stress oleh anggota, hal ini dapat dilakukan dengan problem-focused coping secara individu, emotion-focused coping secara individu, problem-focused coping organisasi, dan emotion-focused coping organisasi. Hasil penelitian menemukan bahwa upaya coping stres dari organisasi sangat jarang didapat oleh anggota. Diperlukan adanya mekanisme yang jelas yang dibuat oleh organisasi untuk mengatasi stres anggota agar terhindar dari perilaku Agresivitas. ......This thesis aims to identify and analyze the sources of stress felt and experienced by members of the Criminal Investigation Police, identify and analyze the aggressiveness carried out by members of Criminal Investigation Police, explain the relationship between stress and aggressiveness, and formulate a strategy for handling stress by the organization. In this study, researchers used mixed methods, namely quantitative and qualitative. The quantitative method is carried out by distributing questionnaires to 30 members of the Criminal Investigation Unit. Qualitative methods are carried out by interviewing as many as 7 people who are all members of the Criminal Police Reskrim. The theory used in this thesis is stress coping theory and the theory of aggressiveness. The results showed that there were 3 sources of stress felt by members, namely personal stress, work stress, and organizational stress. Of the three sources of stress, it was found that the sources of work stress and organizational stress were the most dominant felt by members. If stress is not immediately addressed, reskrim members have the vulnerability to aggressiveness. From the results of the study it was found that there were 4 forms of aggressiveness carried out by members of the Criminal Investigation Unit, namely physical aggression, verbal aggression, anger (hostility), and hostility. To prevent the occurrence of aggressiveness, Coping Stress is needed by members, this can be done by problem-focused coping individually, emotion-focused coping individually, problem-focused coping organizations, and emotion-focused coping organizations. The results of the study found that stress coping efforts from organizations were very rarely obtained by members. There is a need for a clear mechanism made by the organization to deal with members' stress to avoid aggressiveness.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hedi Wahyudi
Abstrak :
Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya, sebagai organisasi jasa pelayanan kesehatan, berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh dalam upaya membantu meningkatkan program kesehatan masyarakat. Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah, visi dan misi organisasi rumah sakit, diarahkan menjadi profit oriented guna menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Instalasi Laboratorium Patologi Klinik, merupakan bagian dari sarana penunjang medis bidang pelayanan, tugas pokoknya melaksanakan pelayanan pemeriksaan darah, urine, faeces dan cairan tubuh.Instalasi ini dinilai masih belum menunjukan produktifitas seperti yang diharapkan, tercermin dari keluhan rendahnya kinerja instalasi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemukan indikasi yang mengarah pada gangguan stres kerja pada sebagian tenaga analis, terlihat dari dampaknya berupa gejala-gejala fisiologis, psikologis dan perilaku. Sumber stres kerja, berasal dari faktor-faktor yang ada di lingkungan, pekerjaan, organisasi dan individu pekerjanya.

Hasil Analisa menunjukan, kondisi kerja di instalasi tersebut kurang kondusif, peran pemimpin kurang efektif, komunikasi kurang terjalin dengan baik, hubungan antar pribadi pekerja kurang kompak, disiplin dan komitmen terhadap pekerjaan rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dirancang program intervensi berupa pelatihan manajemen stres, dengan tujuan menghilangkan gejala stres yang dirasakan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dalam situasi kerja yang mengancam serta meningkatkan kerjasama tim agar lebih efektif dan produktif.

Rancangan intervensi diarahkan pada level individu dan kelompok kerjanya, melalui dua tahapan kegiatan yaitu : 1. Tahap pertama, berupaya meredusir stres pada individu pekerja, dengan metoda Personal stres profile feedback. 2. Tahap kedua, diarahkan untuk membangun kerjasama kelompok dan rencana perubahan, dengan metoda Team Building dan Balikan Survey.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Puspita Ningrum
Abstrak :
[ABSTRAK
Besarnya jumlah wanita bekerja di DKI Jakarta saat ini menunjukan bahwa para wanita saat ini memegang banyak peran dalam hidupnya. Semakin banyak peran yang dipegang meningkatkan resiko para wanita untuk mengalami role overload dan distres. Distres yang dialami seseorang diketahui memiliki dampak negatif pada diri dan lingkungannya. Wanita multiperan yang mengalami distres tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan bayi, konflik dengan pasangan, keluarga, rekan kerja, hingga orangtua. Telah diketahui bahwa pemberian intervensi menggunakan teknik manajemen stres menjadi salah satu alternatif untuk membantu mengelola stres yang dialami oleh para wanita yang memiliki anak. Penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi teknik manajemen stres LivingSMART dan menggunakan bentuk intervensi kelompok. Tujuan dari pemberian intervensi ini adalah untuk memberikan teknik-teknik yang dapat membantu proses penyesuaian emosional dan menurunkan tingkat distres para wanita multiperan, khususnya pada ibu bekerja dalam periode postpartum. Program manajemen stres LivingSMART yang telah dimodifikasi kemudian dinamakan ?Stress Management Program for New Moms?. Program ini dilaksanakan selama lima sesi mingguan yang masing-masing berlangsung selama 90 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi manajemen stres dapat memberikan dampak positif pada para partisipan, seperti meningkatkan kemampuan mengenali stresor dan mengenali reaksi stres yang dialami, menurunkan tingkat stres, serta meningkatkan kemampuan penggunaan teknik relaksasi, meditasi, dan visual imagery
ABSTRACT
The large number of working women in Jakarta nowadays shows that women currently hold many roles in their life. It increases the risk of women to experience role overload and distress. Distress experienced by an individual known to have some negative impacts on themselves and their environment. Multiple role women experiencing distress not only hurt themselves, but also potentially harm the development of the baby, causing conflicts with their partner, family, co-workers, and also their parents and in-laws. It is known that the administration of the intervention using stress management techniques became one of the alternatives to help manage stress experienced by women who have children. This thesis was carried out by modifying the LivingSMART stress management techniques and was using group intervention. The purpose of this intervention is to provide techniques that can help the process of emotional adjustment and to reduce the distress levels of multiple role women, in particular on working mothers in the postpartum period. LivingSMART stress management program that has been modified, then called "Stress Management Program for New Moms". The program is implemented for five weekly sessions, each lasting 90 minutes. These results indicate that stress management interventions have some positive impacts on the participants, such as improving the ability to identify and recognize the stressors experienced stress reactions, reducing stress levels, and improving the ability to use relaxation techniques, meditation, and visual imagery.;The large number of working women in Jakarta nowadays shows that women currently hold many roles in their life. It increases the risk of women to experience role overload and distress. Distress experienced by an individual known to have some negative impacts on themselves and their environment. Multiple role women experiencing distress not only hurt themselves, but also potentially harm the development of the baby, causing conflicts with their partner, family, co-workers, and also their parents and in-laws. It is known that the administration of the intervention using stress management techniques became one of the alternatives to help manage stress experienced by women who have children. This thesis was carried out by modifying the LivingSMART stress management techniques and was using group intervention. The purpose of this intervention is to provide techniques that can help the process of emotional adjustment and to reduce the distress levels of multiple role women, in particular on working mothers in the postpartum period. LivingSMART stress management program that has been modified, then called "Stress Management Program for New Moms". The program is implemented for five weekly sessions, each lasting 90 minutes. These results indicate that stress management interventions have some positive impacts on the participants, such as improving the ability to identify and recognize the stressors experienced stress reactions, reducing stress levels, and improving the ability to use relaxation techniques, meditation, and visual imagery., The large number of working women in Jakarta nowadays shows that women currently hold many roles in their life. It increases the risk of women to experience role overload and distress. Distress experienced by an individual known to have some negative impacts on themselves and their environment. Multiple role women experiencing distress not only hurt themselves, but also potentially harm the development of the baby, causing conflicts with their partner, family, co-workers, and also their parents and in-laws. It is known that the administration of the intervention using stress management techniques became one of the alternatives to help manage stress experienced by women who have children. This thesis was carried out by modifying the LivingSMART stress management techniques and was using group intervention. The purpose of this intervention is to provide techniques that can help the process of emotional adjustment and to reduce the distress levels of multiple role women, in particular on working mothers in the postpartum period. LivingSMART stress management program that has been modified, then called "Stress Management Program for New Moms". The program is implemented for five weekly sessions, each lasting 90 minutes. These results indicate that stress management interventions have some positive impacts on the participants, such as improving the ability to identify and recognize the stressors experienced stress reactions, reducing stress levels, and improving the ability to use relaxation techniques, meditation, and visual imagery.]
2015
T44267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Dian Astari
Abstrak :
Latar belakang. Bidang kerja sosial merupakan salah satu pekerjaan yang rentan terhadap stres kerja. Hal ini karena tugas pekerja sosial adalah untuk membantu orang lain dalam mengatasi masalah ataupun pemberdayaan individu untuk meningkatkan kesejahteraan diri. Dalam menjalankan pekerjaannya, terkadang kesejahteraan pribadi mereka terlupakan sehingga muncul stres kerja. Stres kerja dapat berdampak pada banyak hal, misalnya kesalahan pada pekerjaan, tingginya tingkat absensi, terganggunya hubungan sosial, dan bahkan depresi. Untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan intervensi manajemen stres terhadap pekerja sosial tersebut. Metode. Penelitian ini menggunakan desain before-after dengan jenis penelitian kualitatif yang ditunjang dengan kuantitatif. Intervensi didasarkan pada modul manajemen stres kerja dari Davis, Eshelman dan M?Kay (2008) yang diadaptasi sehingga sesuai bagi partisipan penelitian. Partisipan penelitian ini adalah pekerja sosial yang berasal dari staf pengasuhan Yayasan Kampus Diakonea Modern (KDM). Manajemen stres dilakukan dengan intervensi kelompok karena diharapkan tiap individu dapat berbagi informasi maupun rasa empati satu sama lain. Penelitian ini dijalani oleh tiga orang partisipan dengan rangkaian intervensi sebanyak empat pertemuan. Hasil. Berdasarkan wawancara dan hasil alat ukur, diketahui bahwa intervensi manajemen stres ini dapat menurunkan tingkat stres dua dari tiga partisipan yang mengikuti program. Terdapat beberapa perubahan positif yang muncul, misalnya mulai digunakannya komunikasi asertif dengan anak-anak penghuni KDM, digunakannya skala prioritas untuk menyelesaikan masalah, atau munculnya kemampuan mengatasi kecemasan ketika menghadapi atasan. Akan tetapi satu partisipan mengalami peningkatan stres setelah mengikuti rangkaian program ini. ......Background. Social work is a field that is vulnerable to occupational stress. The social work profession promotes social change, problem solving in human relationships and the empowerment of people to enhance well-being, while their own well being is sometimes left behind and creates occupational stress There are some effects from occupationnal stress: mistakes when doing tasks, abseenteism, high alcohol consumtion, disruption of social relationship, and it can lead to depression. Stress management is considered as an effective way to defeat occupational stress. Method. The research design is before-after with qualitative - quantitative approach. This intervention is based on occupational stress management invented by Davis, Eshelman and M?Kay (2008) that was modified and added with materials that suits the demand of participants. The study involved 3 parenting staffs from Yayasan Kampus Diakonea Modern (KDM) and will be done with group intervention. Participants underwent 1 pre assessment meeting, 4 group intervention sessions, and 1 post assessment meeting along the program. Result. Measurement using observation and interview shows that stress management intervention (assertive communication, priority scale as one way to solving problems, or handling anxiety provoking thoughts) gives additional information and behavior changes in 2 participants, Unfortunately, 1 participant report a raise in occupational stress after the intervention.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Reni Rahmahidayani
Abstrak :
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) telah menerapkan proses pembelajaran yang terintegrasi antara teori di kampus dengan praktik di lahan praktik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sumber dan tingkat stres serta strategi koping mahasiswa saat melaksanakan praktik klinik PKD II. Desain penelitian kuantitatif sederhana digunakan dalam penelitian ini dengan sampel sebanyak 97 mahasiswa yang dipilih dengan purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner yang dimodifikasi dari Perceived Stress Scale (PSS) dan Coping Behaviour Inventory (CBI). Hasil penelitian menunjukkan 61,9 % responden mengalami stres sedang, 35,1 % responden berada pada stres ringan, dan 3 % responden mengalami stres berat. Sumber stres yang paling banyak dirasakan adalah stresor dari teman sebaya dan kehidupan sehari-hari. Strategi koping yang paling banyak digunakan adalah penyelesaian masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan praktik klinik memberikan tingkat stres yang cukup tinggi kepada mahasiswa. Peneliti merekomendasikan untuk dibentuknya sebuah kelompok belajar atau kelompok diskusi bagi mahasiswa untuk saling berbagi informasi dan ilmu saat melaksanakan praktik kilinik untuk mengurangi tingkat stres yang dirasakan oleh mahasiswa. ......Faculty of Nursing Universitas Indonesia (FIK UI) has applied integrated learning process between theoretical and practical studies. This research aim to understand source of description, stress level and coping strategy of students in doing practical clinic PKD III. Simple quantitative research design used in this research involved 97 students as sample with purposive sampling technique. Collecting data in this research used questioner as the instrument modified from Perceived Stress Scale (PSS) and Coping Behavior Inventory (CBI). The result shows 61,9% respondents having a moderate stress, 35,1% light stress and 3,1 % severe stress. The common stressor is stress from pair group and daily life. The most coping strategy used is problem solving. The result of this research shows that practical clinic environment influence the high level of stress to the students. Researcher recommends to create study group or discussion for student to share information and knowledge to each other during clinical practice to decrease stress level of students.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jemirda Sundari Y.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI. Variabel penelitian ini mencakup karakteristik responden, tingkat stres, dan intensitas olahraga. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelatif yaitu mendeskripsikan hubungan antara variabel yang berasal dari satu group sampel. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling. Peneliti mengambil data sebanyak 90 responden, setelah dilakukan proses pengolahan data didapatkan 1 buah data yang missing dan 89 data yang lengkap. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan intensitas olahraga pada mahasiswa reguler 2008 FMIPA UI (p= 0.517, α= 0.05). Tingkat stres yang mendominasi pada mahasiswa FMIPA UI adalah stres rendah (51,7%) dan olahraga sebagai koping stres tidak mendominasi pada mahasiswa tersebut. Maka, diharapkan adanya penelitian lanjutan yang menguhubungkan antara stres dengan koping stres lainnya seperti melakukan hal yang disenangi. ......The purpose of this research was to identify the relationship between stress level and sport intensity among undergraduate mathematics and natural science students in University of Indonesia batch 2008. Variables included in this research were participant?s characteristics, stress level, and sport intensity. This study used correlative descriptive design to describe relationship between variables in single sample group. Sampling technique used was accidental sampling. Author took informed consent to 90 participants, while after data processed, 1 missing data found and 89 questionnaires were complete. The result showed there was no significant relationship between stress level and sport intensity among participants (p= 0.517, α= 0.05). Stress level dominating participants was low level of stress (51,7%) and sports as coping towards stress were not dominating participants. Further research is required to identify the relationship between stress and coping towards stress such doing hobbies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>