Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marina Setiawati
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T40169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmiyenti Djaliasrin Djalil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardiman
Abstrak :
Cakupan pelayanan air minum di Indonesia masih rendah, hanya 40% masyarakat di perkotaan dan kurang dari 30% masyarakat pedesaan yang tersambung dengan jaringan air minum PDAM. Data kualitas air bcrsih di Kota Tangerang dari tahun 2004-2006 menunjukkan penurunan kuaiitas kimia rnaupun bakteriologis. Air dapat berperan sebagai transmisi penularan suatu penyakit seperti diare, melalui kumau-kurnan yang ditularkan lewat jalur air (waier borne disease) atau jalur peralatan yang dicuci dengan air (water washed disease). Di Kota Tangerang tahun 2005 diarc mencrnpati urutan ketiga untuk golongan urnur 1-4 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi diare adalah lingkungan, status gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat. Tujuan penclitian ini untuk rnelihat apakah kejadian diare pada balita disebabkan oleh karena kualitas air minum yang secara bakteriologis tidak memenuhi syarat dcngan mnnggunakan desain penelitian kasus kontrol. Unit analisis penelitian ini adalah balita usia 9-59 bulan dengan total hesar sampel untuk kasus dan kontrol adalah 250. Teknik pengambilan sampel secara quota, dimana dari 25 Puskesmas yang ada setiap Puskesmas hanya diarnbil 5 kasus dan 5 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara E. coli dalam air minum dengan kejadian diarc pada balita. Variabel kondisi jamban keluarga sebagai confounding. Keberadaan E. coli dalam air minum berhubungan secara signiiikan dengan kejadian diare pada balita setelah dikontrol oleh variabel kondisi jamban keluaxga. Disarankan perlu diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara penoegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharaan sumber air bersih, jamban keluarga dan hygiene perorangan khususnya cuci tangan serta selalu mcmasak air bersih sampai mendidih sebelum dikonsumsi sebagai air minum dan mcncuci Serta merebus botol dan tempat makan/minum balita. ......Drinking water coverage in Indonesia is quite low, only 40% urban resident and less than 30% village resident that connected with drinking water system. Clean water quality data at Tangerang City from 2004 - 2006 shows chemical and bactcriology quality reduction. Water could'act as infection transmission of certain disease such as diarrhea through germs from water trail (water borne disease) or equipment trail washed with water (water washed disease). At Tangerang City year 2007 diarrhea located on third place for 1 - 4 years old group age. Factors affecting diarrhea are environment, nutrition status, residence, education, social economy condition and public behavior. This research aim to observe diarrhea cases in toddlers caused by drinking water quality as bacteriology is not fulfilling prereqnirement. This research is using case control research design. Research analysis unit is toddlers? age of 9 - 59 months with total sample for case and control as much as 250. Sample gathering technique performed as quota, where fiom 25 Puskesmas in every Puskesmas only took 5 cases and 5 controls. Research result shows that there is relation between E. coli in drinking water and diarrhea on toddlers. Variable of family toilet condition is confounding. E coli in drinking water as significantly related with diarrhea on toddlers after controlled by variable of family toilet condition. Suggested need counseling to public toward diarrhea prevention, maintain hygiene water source and family toilet and individual hygiene especially rinse. Also suggested to boil hygiene water until boiled before consumed as drinking water, washing and boiling bottle and toddlers lunch I box/drinking bottle.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vida Widiani
Abstrak :
Masalah keamanan makanan saat ini sudah masalah global, sehingga yang mengambil perhatian utama dalam menetapkan kebijakan kesehatan publik. Dari hasil monitor Indonesia makanan dan obat peraturan Departemen (Badan POM RI) untuk acara wabah (KLB) keracunan makanan di Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa telah terjadi 60 keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berhubungan dengan kejadian kontaminasi E. coli di rumah makan wilayah Pelabuhan Merak, Banten pada tahun 2019 dilakukan dengan populasi 31 utama. Studi ini adalah cross sectional penelitian ini pada bulan April sampai Mei 2019. Studi ini menggunakan data sekunder dan primer primer dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, pengamatan dan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan Laboratorium pada sampel makanan yang dilakukan pada 31 rumah makan yang berada di wilayah Pelabuhan Merak Banten, diperoleh hasil rumah makan yang memenuhi syarat yakni sebanyak 45,2 % (negatif E. coli) dan yang tidak memenuhi syarat adalah sebanyak 54,8% (positif E. coli). Hasil uji statistik untuk karakteristik penjamah makanan diperoleh faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada makanan antara lain kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah (p value 0,022), kebiasaan mencuci tangan penjamah makanan (p value 0,041). Untuk fasilitas sanitasi, faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli antara lain air yang digunakan untuk mencuci peralatan (p value 0,041), air untuk mencuci bahan makanan (p value 0,041), saluran pembuangan limbah/air bekas cucian (p value 0,049). Serta faktor pengawasan hygiene sanitasi rumah makan (p value 0,021) yang mempengaruhi terhadap kontaminasi E coli pada makanan. Faktor yang paling berhubungan terhadap kontaminasi E. coli pada makanan di Pelabuhan Merak Banten adalah kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah makanan yang memiliki OR 16,404 artinya penjamah makanan yang memiliki kondisi kuku yang panjang dan kotor akan mempunyai odds (risiko) untuk mengkontaminasi makanan sebesar 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan penjamah yang memiliki kuku pendek dan bersih pada rumah makan di wilayah Pelabuhan Merak Banten. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kuku dan tangan serta menjadikan kebiasaan cuci tangan penjamah makanan menggunakan sabun dan air mengalir. Hal ini bisa dilakukan jika ada fasilitas sanitasi lingkungan yang memadai di sekitar wilayah rumah makan di Pelabuhan.
Todays food security problem is already a global problem, so that take the main attention in setting public health policy. From the monitor results of Indonesia food and drug regulatory department (POM RI) to outbreak events (KLB) of food poisoning in Indonesia in 2016 showed that there had been 60 case of food poisoning. This study aimed to determine the factor associated with the incidence of contamination of E. coli in restaurant at the port of Merak Banten 2019 conducted with population 31 primary. This study is a cross sectional study was conducted in April to May 2019.This study uses secondary and primary data isdone by using questionnaire, observation method and laboratory examination. The results of the Laboratory examinations on the samples as much as 45.2% (negative e. coli) and who are not eligible are as many as 54.8% (positive e. coli). The results of statistical tests for characteristics personal hygiene food handler associated with e. coli contamination on food, among others, the condition of the nails and hand hygiene food handler (p value 0.022), hand-washing food handler (p value 0.041). For sanitation facilities, factors associated with e. coli contamination include water used for washing equipment (p value 0,041), water to wash food material (p value 0,041), waste disposal (p value 0,049) also supervision factors on restaurant(p value 0.021). The most variable associated is the condition of the nails and hand hygiene food handler ( OR 16,404 ) which mean food handler has a long nail conditions and dirty will have odds (risk) to contaminate food amounting to 16 times higher compared to food handler which has a short and clean fingernails. That needs to be done is keep clean the nails and hands, make hand-washing habit food handler use soap and water flows. All the things can do if there is an adequate sanitation facilities around the area restaurants in the port of Merak, Banten.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggia Murni
Abstrak :
Penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk hidup dan menjadi Faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat lebih menyukai air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh industri besar dan melalui proses yang otomatis dan disertai pengujian Iaboratorium sebelum air tersebut diedarkan sehingga dianggap lebih praktis dan higienis. Namun AMDK semakin mahal dan masyarakat beralih pada air minum dari depot air minum yang harganya 1/3 dari AMDK. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan E.coIi dalam air produksi depot air minum terhadap kejadian diare pada balita dengan menggunakan desain potong lintang. Unit analisis adalah 30 depot air minum yang tersebar di Kecamatan Sungailiat dan masing-masing depot air minum dilakukan pengambilan sampel responden secara acak sederhana sebanyak 300 responden. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara E coli dalam air produksi depot air minum yang diminum balita dengan kejadian diare pada balita tersebut. Variabel kondisi jamban keluarga, kondisi sarana air bersih dan perilaku cuci tangan ibu/pengasuh balita menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian diare.Variabel proses pengolahan dan higiene sanitasi depot air minum berhubungan signifikan terhadap adanya E. coli dalam air produksi depot air minum. Dalam penelitian ini adanya E.coli dalam air produksi depot air minum tidak berhubungan dengan kejadian diare pada balita namun demikian disarankan kepada masyarakat untuk menanyakan sertifikat uji laik higiene sanitasi dan hasil pemeriksaan laboratorium kepada pengelola depot air minum sebelum membeli dan mengkonsumsi air produksi depot air minum. Disamping itu juga sebaiknya diadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pencegahan diare yaitu dengan melakukan pemeliharan sumber air bersih, jamban keluarga dan higiene perorangan khususnya cuci tangan pakai sabun. ......Water supply is the main necessity for human being to live in and it becomes determining factor of health and wealth. In fulfill the water supply, people are prefer orderly water (AMDK) producted by some industries and automatically process with laboratorium test before being deal, so it would be better. But AMDK is much more expensive then the people finally change into the water sold in the water refreshment stand which has 1/3 cheaper than AMDK. The aim of this research is to find deeply whether the children diarrhea caused by the quality of water produced by water refreshment stand as bacteriology does not fulfill the point by using cross sectional research design. The analysis unit of this research is under five children from 9 to 59 months for 300 respondent samples and 30 water refreshment stand samples in Sungailiat Regency. The research result reflects that there is no relationship between E.coli in its water production to the children diarrhea. The variable of family latrine condition, clean water medium condition and washing hand habit of mother or baby sitter reflects the significant relationship to the children diarrhea and the variable of clean water medium condition as confounding. having some detailly explanation to the people about how to prevent the diarrhea by caring the clean water sources, family latrine and also having some workshops for the foods and drinks manager.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Ariyanti
Abstrak :
Latar Belakang: E.coli O157:H7 merupakan salah satu bakteri foodborne disease yang menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi pada manusia. Reservoar utama bakteri adalah ternak sapi. Beberapa metode telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan E.coli O157:H7 di Indonesia namun belum ada metode identifikasi spesifik yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami dalam pengendalian E.coli O157:H7. Bakteriofaga faga adalah virus yang menginfeksi secara spesifik dan mampu melisiskan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faga isolat Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk identifikasi yang spesifik terhadap E.coli O157:H7. Metode: Sebanyak 60 isolat lokal E.coli O157:H7 yang telah dikarakterisasi secara biokemik, serologik antiserum hiperimun dan komersial dan molekuler Multiplex-PCR digunakan pada penelitian ini. Sampel untuk isolasi faga diambil dari air sungai, air sumur, limbah Rumah Potong Ayam, feses sapi, limbah dan air di peternakan sapi di wilayah Yogyakarta, Bogor, Cianjur dan Bandung. Isolat faga diuji spesifisitasnya terhadap E.coli O157:H7 dan dikarakterisasi secara molekuler PCR dan sekuensing dan pengamatan morfologi dengan Transsmission Electron Microscope. Faga yang spesifik terhadap E.coli O157:H7 digunakan untuk phagetyping terhadap 60 isolat lokal E.coli O157:H7. Hasil: Penelitian tampak bahwa isolat lokal E.coli O157:H7 mempunyai sifat biokemik yang bervariasi yaitu 3,33 2/60 bersifat tipikal SOR-,GUD- dan 96,67 mempunyai variasi fenotipik SOR-,GUD dan SOR ,GUD . Hasil serotyping dengan antiserum hiperimun tampak 100 bereaksi positif aglutinasi sedang dengan antiserum komersial latex O157 hanya isolat yang bersifat SOR- yang menunjukkan reaksi positif 31,67 . Semua isolat lokal E.coli O157:H7 tampak mempunyai gen spesifik penyandi faktor virulensi yaitu rfbE LPS O157 , fliCh7 flagella H7 , eaeA intimin , hlyA haemolysin , stx 1 Shiga toxin 1 dan stx 2 Shiga toxin 2 . Sebanyak 22 faga telah diisolasi dari 187 sampel dan diperoleh 10 isolat yang bersifat spesifik terhadap E.coli O157:H7. Selanjutnya dibedakan ke dalam 3 tipe yaitu T4, HK dan Lambda. FagaT4 adalah famili Myoviridae, faga HK dan Lambda adalah famili Siphoviridae. Faga T4 isolat Indonesia paling banyak mengidentifikasi isolat lokal E.coli O157:H7 yaitu 56,67 34/60 , faga HK mengidentifikasi 8.33 5/60 isolat lokal E.coli O157:H7 dan faga lambda hanya mengidentifikasi 3.33 2/60 isolat lokal E.coli O157:H7. Kesimpulan: Faga isolat lokal Indonesia T4, HK dan Lambda dapat digunakan untuk mengindentifikasi isolat E.coli O157:H7 asal Indonesia.
Background E. coli O157 H7 is one of foodborne disease bacteria which causes the high morbidity and mortality in humans. The main reservoir of this bacterial strain is cattle. Several methods have been used to detect the existence of E. coli O157 H7 in Indonesia but there is no specific identification method that can also be used as a natural agent to control E. coli O157 H7. Bacteriophage phage is a virus which infects specifically and is able to lyse bacteria. This study aimed to explore the Indonesian phage isolates which would be used for the specific identification of E. coli O157 H7. Method Sixty local isolates of E. coli O157 H7 characterized through biochemical, serological hyper immune antiserum and commercial and molecular Multiplex PCR method were used in this study. Samples for the phage isolation were retrieved from water in the river, water in the well, chicken slaughter house waste, cow feces, waste and water at cattle farms in Yogyakarta, Bogor, Cianjur and Bandung. Phage isolates were tested their specificity to E. coli O157 H7 and characterized by molecular method PCR and sequencing and morphological observation with Transmission Electron Microscope. Specific phages to E. coli O157 H7 were used for phage typing on 60 local isolates of E. coli O157 H7.Results This study showed that local isolates of E. coli O157 H7 had varied biochemical characteristics 3.33 2 60 were typical SOR , GUD and 96.67 had phenotypic variations SOR , GUD and SOR , GUD. Results of serotyping with hyper immune antiserum 100 reacted as positive agglutination, while with O157 commercial latex antiserum, only isolates having SOR characteristic showed positive reaction 31.67 . All local isolates of E. coli O157 H7 had specific virulence factor encoding genes namely rfbE LPS O157 , fliCh7 flagella H7 , eaeA intimin , hlyA haemolysin , stx 1 Shiga toxin 1 and stx 2 Shiga toxin 2 . Twenty two phages were isolated from 187 samples and obtained 10 isolates that specifically characterize to E. coli O157 H7. Further distinguished into three types T4, HK and Lambda. The T4 phage was family Myoviridae, HK and Lambda phage were family Siphoviridae. Indonesian isolates of T4 phage identified local isolates of E. coli O157 H7 at the highest percentage that was 56.67 34 60 , HK phage identified 8.33 5 60 local isolates of E. coli O157 H7 and lambda phage only identified 3.33 2 60 local isolates of E. coli O157 H7. Conclusion Phages of Indonesian local isolates T4, HK and Lambda could be used to identify E. coli O157 H7 isolates from Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuvia Manzilina Afrah
Abstrak :
Makanan jajanan berperan dalam pemenuhan kebutuhan energi siswa sekolah, tetapi jika tidak terjaga keamanannya justru berpotensi membahayakan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Beji, Kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Data yang digunakan merupakan data primer, yang terdiri dari hasil uji laboratorium pada 37 sampel makanan dan hasil wawancara dengan 37 penjamah makanan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 29,7 sampel makanan yang diuji terkontaminasi Escherichia coli. Analisis bivariat dengan uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kontaminasi bakteri Escherichia coli dengan pemilihan bahan makanan p=0,042 dan pengolahan makanan p=0,003. Sedangkan faktor pelatihan, pengetahuan, perilaku, higiene sanitasi peralatan, higiene sanitasi tempat penyajian makanan, penyimpanan bahan makanan, dan penyajian makanan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik, faktor yang paling berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri Escherichia coli yaitu faktor pengolahan makanan p=0,005 . Oleh karena itu, penjamah makanan di sekolah dasar Kecamatan Beji perlu diberikan pembinaan terkait personal hygiene dan higiene sanitasi makanan untuk mengurangi kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan.
School canteen food have an important role in completing the energy needs of primary school students, but if the food safety is not protected, the foods is potentially harmful to health. The objective of this research is to analyze factors affecting Escherichia coli bacteria contamination on the school canteen food at primary schools located in Beji Subdistrict. The design of this study is cross sectional. All the data collected in this research are primary data, which include the laboratory test results of 37 food samples and direct interview results with 37 food handlers using questionnaire. The research shown that 29,7 of food samples is contaminated with Escherichia coli bacteria. Bivariate analysis using chi square shows that there are significant correlation between raw food materials selection p 0,042 and food procession p 0,003 with Escherichia coli bacteria contamination. However, other factors such as training, knowledge, behavior, hygiene and sanitation of cooking utensils, hygiene and sanitation of food serving place, raw food materials storage, and food serving have no significant correlation towards Escherichia coli bacteria contamination. Based on multivariate analysis using logistic regression, the most affecting factor of Escherichia coli bacteria contamination on the street food is food procession p 0,005 . Therefore, personal hygiene and food hygiene and sanitation training need to be conducted to the food handlers at Beji Subdistrict primary schools in order to minimize the Escherichia coli food contamination.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neri Hartati
Abstrak :
Air sebagai suinber utama untuk air minuin di Jakarta berasal dari PAM, air minuin (Aqua) pasien dalain kemasan 1,50 liter dan air mandi untuk pasien di ruang Rawat Nginap Transplantasi Sumsuin Tulang RSCM Jakarta telah dilakukan pemeniksaan bakteniologik. Pemeniksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan banyaknya bakteri dalam 1 ml sampel air, ada tidaknya bakteri Coiiforin, pemeriksaan.. ada tidaknya Esoherichia coil dan bakteri pencemar lain yang inungkin ditemukan dalam air. Usaha untuk menghilangkan (dekontaminasi) bakteri pencemar dalam air telah dilaksanakan juga dengan menggunakan kalsium hipoklorit (kaporit). Ada tidaknya bakteri Coiiform dapat ditentukan dengan menggunakan tabel MPN. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua sampel air tidak memenuhi persyaratan untuk digunakan, karena di ruang Rawat Nginap Transplantasi Sumsuin Tulang harus menggunakan air yang mutlak steril ( bebas dari inikroorganisme patogen dan oportunistik ). Air mandi untuk pasien, inemenuhi persyaratan karena bebas dari segala inikroorganisme (steril). Hasil pemeriksaan dekontaminasi bakteri dalam air yang menggunakan kalsiuin hipoklorit (kaporit), menunjukkan bahwa kaponit dengan konsentrasi 1 ppm yang mengandung 59,35% klan bebas ternyata efektif dalain inembunuh (menghilangkan) semua bakteri yang ada dalam air dalani waktu 10 menit
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
Abstrak :
ABSTRAK
NANA liase adalah enzim yang mengkatalisis proses reversibel Nacetyl neuraminic acid (NeuSAc) atau asam sialat menjadi N-acetyl mannosamin (ManNAc) dan piruvat. Enzim NANA liase dihasilkan oleh bakteri patogen dan non patogen, antara lain dari Clostridium perfringens, Escherichla coii dan HaemophHus inHuenzae. Untuk mendapatkan enzim NANA liase dalam jumlah yang besar perlu dilakukan studi tentang rekayasa genetika. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan kloning teitiadap gen nanA dari Lactobacilius plantarum. Tujuan jangka panjang dari penelitian sebelumnya adalah rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA. Rekayasa protein dengan mutasi pada segmen DNA dibutuhkan sedikitnya dua gen yang berbeda. Oleh karenanya dibutuhkan gen lain, sebagai pasangan dari gen nanA-Lplantarum. Penelitian ini terfokus untuk mengkonstruksi vektor gen penyandi enzim NANA liase dari bakteri Escherichla coli. Gen nanA dari E.co//dipilih sebagai pasangan gen nanA-Lplantarum karena gen nanA dari E.coli telah terkarakterisasi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode Isolasi DNA dengan CTAB, amplifikasi PGR dan teknik kloning. Isolasi DNA dengan CTAB dilakukan untuk mendapatkan DNA dari E.coli. Teknik PGR dilakukan untuk mengamplifikasi gen yang menyandi enzim NANA liase, dimana menggunakan primer forward yang memiliki situs pemotongan terha(;lap EcoRI dan primer reverse yang memiliki situs pemotongan terhadap Hindlli Sedangkan teknik kloning, yang terdiri dari ligasi, transformasi dan seleksi bertujuan untuk mendapatkan vektor ekspresi yang tersisipi gen penyandi enzim NANA liase. Teknik amplifikasi PGR yang dilakukan berhasil mengampiifikasi gen penyandi enzim NANA liase, nan A (0,9 kb) yang memiliki situs pemotongan EcoRI dan HindWl Gen yang didapat disisipkan ke dalam vektor ekspresi pTrcSSA (4,1 kb), selanjutnya ditransformasi ke dalam E.coli DH5a dan menghasilkan 35 transforman. Transfonman yang dihasilkan diambil 7 koloni untuk dikonfirmasi dengan elektroforesis gel agarosa, dan temyata terdapat tiga koloni yang tersisipi pTrc99A-nani E.coii (E/H) (5,0 kb). Selanjutnya dari tiga koloni tersebut diambil satu koloni dan diuji kembali dengan teknik PGR. Pada penelitian ini dilakukan uji sekuen yang bertujuan untuk memastikan tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Sekuen gen yang didapat telah dikonfirmasi dan ternyata tidak berbeda dengan sekuen gen yang dipublikasikan. Hal ini membuktikan bahwa tidak terjadinya mutasi selama pengerjaan. Vektor yang dihasilkan dapat digunakan untuk eksperimen berikutnya yaitu (a) produksi enzim rekombinan NANA liase, dan (b) sebagai pasangan gen nanA dari LactobaciHus plantarum untuk rekayasa protein dengan mutasi segmen DNA.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrecentia Hanna Swestikaputri
Abstrak :
Penelitian bertujuan menguji kemampuan aktivitas antibakteri dari partikel nano ZnO terhadap Escherichia coli NBRC 3301. Aktivitas antibakteri dievaluasi dengan cara menentukan konsentrasi minimum bakterisidal, menentukan laju sintas, dan mengukur serta mengamati dampak aktivitas yang diakibatkan oleh partikel nano ZnO. Konsentrasi minimun bakterisidal partikel nano ZnO terhadap E. coli NBRC 3301 adalah 0,2%. Aktivitas antibakteri meningkat seiring meningkatnya lama paparan. Setelah terpapar selama 20 jam, sel mengalami penurunan jumlah hingga 103 CFU/ml dan mengalami kematian 100% pada jam ke-24. Dampak aktivitas tersebut ditandai dengan meningkatnya kadar asam nukleat dan terjadinya perbedaan komposisi total protein pada medium pertumbuhan berdasarkan perbedaan pola spektrogram dan kromatogram. Meskipun pengamatan perubahan morfologi sel menggunakan SEM tidak berhasil, hasil-hasil tersebut memperkuat kemungkinan bahwa partikel nano ZnO menyebabkan kerusakan membran sel sehingga terjadi kebocoran sitoplasma yang berakibat pada kematian sel. ...... This present work examines antibacterial activity of ZnO Nanoparticles (NPs) against Escher ichia coli NBRC 3301. Antibacterial activity was evaluated by determining the minimum bactericidal concentration (MBC) and measuring death rate. The impacts of the activity of ZnO NPs were also measured and observed. The MBC was determined to be 0.2%. The antibacterial activity increased with increasing exposure time. Bacteria cell number was reduced until 103 CFU/ml after exposure to 0.2% of ZnO NPs for 20 hours. 100% of total cell death was observed after 24 hours application of ZnO NPs. The impact of ZnO NPs on cells was indicated by increase in the amount of nucleic acid and change in total protein composition in growth medium based on the pattern differences of spectrogram and chromatogram. Despite morphological changes was not well observed by SEM image, the results reveal that ZnO NPs could damage cell membrane and lead to leakage of cytoplasm which is kill bacterial cells.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>