Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Parahyanti
"Datangnya era globalisasi dan perdagangan bebas dunia, berdampak cukup besar bagi banyak organisasi di Indonesia. Persaingan yang ketat menuntut organisasi tersebut untuk menunjukkan keunggulan kompetitifnya agar bisa tetap eksis. Trend yang berkembang saat ini untuk menyikapi perkembangan tersebut adalah melakukan outsourcing. Outsourcing disini berarti adalah mendelegasikan sebagian maupun seluruh aktivitas perusahaan diluar kompetensi inti yang normalnya dijalankan oleh karyawan internal perusahaan ke pihak ketiga di luar perusahaan (eksternal) yang mempunyai keahlian di bidang tersebut.. Sedangkan tujuan utama dari outsourcing adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan memfokuskan aktivitas perusahaan pada hal-hal yang mempakan kompetensi intinya.
Di Indonesia kita tidak dapat menutup mata bahwa fenomena ini juga sudah berkembang dan banyak dilakukan oleh organisasi yang bergerak di berbagai bidang. Salah satu organisasi yang sudah menggunakan metode ini sejak lama adalah Bank X, yang merupakan perusahaan perbankan berbasis International yang sudah membuka cabangnya di Indonesia sejak puluhan tahun yang Ialu. Bank X bekerjasama dengan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing untuk menjalankan aktivitas perusahaannya. Kerjasama ini antara lain adalah outsourcing aktivitas sales termasuk adminitrasi support. Karyawan outsourcing ini bekerja di kantor Bank X namun secara administrasi mereka adalah karyawan PT. Y. Dengan konsep kerja seperti itu, timbulah pertanyaan bagaimana dengan sikap kerja mereka yang tercermin dari kepuasan kerjanya, karena kalau ternyata mereka tidak menunjukkan sikap kerja yang tinggi tercemin dari kepuasan kerjanya maka tujuan Bank X untuk menggunakan jasa outsourcing yaitu meningkatkan keunggulan kompetitif bisa jadi tidak tercapai.
Untuk mendalami lebih jauh masalah tersebut, maka penulis melakukan wawancara dengan dua orang karyawan outsourcing PT. Y di Bank X dari bagian direct tales dan adminitrasi sebagai partisipan. Penulis mewawancarai bagaimana kepuasan kerja mereka sebagai karyawan outsourcing Bank X. Dari wawancara tersebut diperoleh data bahwa ada beberapa aspek dari kepuasan kerja yang dirasakan puas dan tidak puas oleh masing-masing partisipan. Disamping itu ada beberapa aspek yang dirasakan sama oleh kedua partisipan sebagai puas dan tidak puas.
Dengan gambaran yang diperoleh tersebut diharapkan PT. Y sebagai perusahaan jasa outsourcing, Bank X sebagai pengguna jasa maupun karyawan outsourcing tersebut dapat saling mcmberikan masukkan yang konstruktif bagi kelangsungan kerjasama yang saling menguntungkan diantara ketiganya. Secara umum hasil dan penulisan ini juga memberikan wawasan kepada pemerhati maupun praktisi organisasi untuk memahami lebih jauh fenomena outsourcing yang sedang menjadi trend saat ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38448
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Glory Gracia Christabelle
"Pada tahun 2020 dunia akan memasuki pasar bebas, di mana semua
sumber daya manusia dari berbagai negara akan bersaing secara terbuka. Bangsa
Indonesia perlu mempersiapkan generasi mudanya yang kelak berusia produktif
pada era pasar bebas, agar memiliki SDM yang berdaya saing, salah satunya
adalah dengan meningkatkan motivasi berprestasi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, McClelland (1961) menemukan korelasi positif yang signiftkan
antara bacaan anak yang mengandung muatan motivasi berprestasi di beberapa
negara dengan laju pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam 25 tahun
mendatang. Berdasarkan temuan ini, peneliti kemudian tertarik untuk
mengetahui gambaran muatan motivasi berprestasi pada bacaan anak Indonesia.
Majalah Bobo sebagai majalah anak mingguan yang tiras penjualannya
tertinggi di Indonesia, sesuai data unit riset gramedia majalah (2003), dianggap
representatifuntuk mewakili media anak Indonesia. Sampel penelitian ini adalah
68 cerita dongeng dari majalah Bobo yang dianalisis isinya berdasarkan kategori
dan subkategori achievement imagery yang diajukan McClelland. Dari basil
yang diperoleh, ternyata hanya 11 (16,17%) cerita dongeng lokal dan 1 (1,47%)
cerita dongeng terjemahan dari 68 cerita yang merupakan achievement imagery.
Hasil penelitian ini menunjukkan masih rendalmya gambaran muatan motivasi
berprestasi pada bacaan anak Indonesia saat ini. Penelitian ini memberikan
rekomendasi kepada beberapa pihak mengenai cara peningkatan motivasi
berprestasi, khususnya dengan memperbanyak cerita anak yang sarat motivasi
berprestasi.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Listya Muhairina, auhtor
"ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji apakah identifikasi peran gender bepengaruh terhadap emotional disclosure di dalam konteks hubungan perkawinan. Partisipan penelitian ini adalah 121 orang pria dan wanita yang telah menikah. Berdasarkan skor dari Bern Sex Role Inventory, partisipan diklasifikasikan ke dalam empat kelompok: maskulin, feminin, androgin, dan tak tergolongkan. Skala Emotional Disclosure digunakan untuk mengukur kesediaan individu dalam mengungkapkan pengalaman emosi (positif dan negatit) dengan pasangan mereka. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh identifikasi peran gender terhadap kesediaan individu untuk mengungkapkan pengalaman emosi kepada pasangannya."
2008
T38444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Dikko Alrakhman
"Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi masalah yang cukup serius dihadapi oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk miskin cukup tinggi dengan tingkat kemiskinan sebesar 13,48% atau 1,042 juta jiwa pada tahun 2012. Tingkat kemiskinan tersebut lebih tinggi dari rata-rata kemiskinan nasional (11,66%). Sejumlah penelitian empiris telah banyak menghasilkan temuan yang kuat adanya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi dapat menjadi variabel yang sangat penting bagi upaya menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan data panel dengan 14 daerah kabupaten/kota selama delapan tahun (2005-2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDRB per kapita riil) memiliki pengaruh negatif (menurunkan) dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan. Koefisien variabel pertumbuhan PDRB per kapita secara konsisten berada dalam rentang antara -0,13 hingga -0,19 yang bermakna apabila terjadi pertumbuhan PDRB per kapita riil sebesar 1 persen maka tingkat kemiskinan akan turun berkisar antara 0,13 hingga 0,19 titik persen (percentage points).

Currently, poverty is still becoming one of severe obstacle that highly needs the attention from the Regional or National Government. South Sumatera Province is one of the regions in Indonesia which has huge number of poor people with poverty rate around 13,48% or 1,042 million people at 2012. The number of that regional poverty rate is considered higher than the national poverty rate (11,66%). Besides, many empirical studies had shown strong relation among economic growth and poverty. The economic growth itself shows how far the economic activity will provide more additional income to the people. Therefore, the economic growth could be pivotal variable to overcome poverty. This study was intended to analyze the influence of economic growth towards poverty rate in South Sumatera Province. This study used the data panel from 14 region during eight years (2005-2012).
The result of the study shows that the economic growth (the growth of per capita real Gross Regional Domestic Product/GRDP) has negative effects (reducing) and highly significant towards poverty rate in South Sumatera Province. The coefficient of per capita real GRDP growth variable consistently around -0,13 to -0,19 which indicate if the growth of per capita real GRDP is 1 percent, thus the poverty rate will reduce around 0,13 to 0,19 percentage points."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Subkhan
"Lahirnya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan amanat yang ditugaskan oleh UUD 1945 yang menyatakan bahwa ?Setiap orang berhak atas Jaminan Sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat? serta pasal 34 ayat 2 yang menyatakan ?Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan?. Pelaksanaan program JKN juga didasarkan pada UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) serta UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional yang menunjuk PT. Askes (Persero) yang kemudian disebut dengan BPJS Kesehatan sebagai satu-satunya badan penyelenggara SJSN untuk JKN. Sebagai pedoman penyelenggaraan JKN, kemudian diterbitkan Perpres No. 12 tahun 2013 dan Perpres No. 111 tahun 2013 yang telah mengamanatkan bahwa seluruh warga negara Indonesia harus sudah tergabung dalam program JKN selambat-lambatnya tanggal 1 Januari 2019.
Untuk membantu mensukseskan program JKN, penelitian ini menguji tentang probabilitas seorang pekerja sektor informal perkotaan untuk menjadi peserta JKN berdasarkan sepuluh variabel bebas yaitu stimulus harga, stimulus diskon, stimulus periode pembayaran, precautionary motive, access motive dalam membeli asuransi, pengetahuan tentang financial planning yang meliputi manajemen risiko, manajemen menabung, perencanaan hari tua, perencanaan waris, dan manajemen cash flow rumah tangga.
Penelitian dilakukan melalui wawancara langsung di wilayah Jabodetabek terhadap 150 pekerja sektor informal yang meliputi pekerja penerima upah tetap, pekerja penerima upah tidak tetap, dan pekerja non penerima upah. Pelaksanaan lapangan penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2014.
Berdasarkan analisis regresi probit, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diantara variabel bebas tersebut, empat variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas seseorang menjadi peserta JKN yaitu stimulus diskon, access motive, cash flow dan perencanaan harta waris (heirs). Dengan demikian, intervensi terhadap faktor-faktor tersebut dapat membantu meningkatkan minat seseorang terhadap program JKN.

National Health Insurance (JKN) was born as a mandate assigned by the 1945 Constitution which states that "everyone has the right to social security that allows the development of his or herself as a useful human being" as well as article 34, paragraph 2 which states "the state shall develop a system of social security for all people and empower the incapable and poor citizen in accordance to human dignity". JKN program implementation is also based on Law No. 40 of 2004 on National Social Security System (SJSN) and the Law No. 24 of 2011 on National Social Security Agency which appointed PT. Askes (Persero), which is then referred to BPJS Kesehatan as the sole agency of the Social Security Agency (JKN) and followed up by Presidential Decree No. 12 of 2013 and Presidential Decree No. 111 of 2013 which has mandated that all Indonesian citizens must be incorporated in JKN program no later than January 1st, 2019.
In order to make JKN program is successful, this study examine about the probability of urban informal workers to participate in JKN program based on ten independent variables that are price stimulus, discount stimulus, payment period stimulus, precautionary motive, access motive in buying insurance, knowledge on financial planning which includes risk management, saving management, retirement planning, heirs planning, and cash flow management.
The study was conducted through direct interviews in Greater Jakarta to 150 informal workers which includes fixed wage earners and non-fixed wage earners, and non-wage earners or self-employed. The fieldwork was conducted in October-November 2014.
By using probit regression analysis, the results of this study indicate that four independent variables have significant impact to the probability of a person becomes a participant of JKN. They are stimulus discount, access motive, cash flow and heirs planning. Thus, the interventions against these factors can help to improve person's interest to the JKN program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrul Sukma Sari Refra
"[ABSTRAK
Tesis ini memaparkan hasil internalisasi biaya eksternal industri tahu skala kecil.
Internalisasi biaya eksternal dilakukan dengan estimasi besaran kesediaan
membayar iuran pengelolaan IPAL oleh Industri Tahu Skala Kecil dan perhitungan
besaran subsidi oleh pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
didasarkan survei menggunakan format Stated Preference dengan pendekatan
metode Contingent Valuation di dua kelurahan di Kota Bandung. Metode elisitasi
yang digunakan adalah closed-ended dichotomous choice melalui teknik Double
Bounded (DB) dengan pengumpulan data melalui survei langsung ke Industri Tahu
Skala Kecil. Dari 150 responden, 141 di antaranya (94%) bersedia membayar iuran
pengelolaan IPAL. Analisis model DB dengan menggunakan semua data responden
menunjukkan bahwa pendidikan, lama usaha, status kepemilikan lahan dan jumlah
konsumsi gas elpiji berhubungan positif dengan nilai WTP dan menjadi variabel
yang signifikan pada level 0.05. Dari hasil estimasi yang dilakukan, nilai WTP
sebesar Rp. 36.000,- perbulan. Sehingga internalisasi biaya eksternal dari industri
tahu sebesar Rp. 18.144.000,- pertahun dan nilai subsisi dari pemerintah sebesar
Rp. 23.202.000,- pertahun.

ABSTRACT
This thesis presents the results of the internalization of external costs of smallscale
tofu industries. Internalization of external costs is done with estimated amount of
willingness to pay dues wastewater management by Smallscale Industries and
calculated the amount of subsidy by the government. This research is quantitative
based surveys using Stated Preference format under the Contingent Valuation
approach, in two villages of Bandung City. Elicitation method employed was
closed-ended dichotomous choice of Double-Bounded (DB) technique by
collecting data through direct interviews to respondens. Calculated from the total
of 150 respondents, 141 (94%) were willing to pay a management dues IPAL. DB
model analysis using all the data of the respondents indicate that education,
longterm business, land ownership status and amount of LPG consumption
positively related to WTP value and be a significant variable in the level of 0,05.
From the results of the estimates, the value of WTP is Rp. 36.000,- permonth. So
the internalisation of external costs from industries is Rp. 18.144.000,- peryear and
from the government subsidy is Rp. 23.202.000,- peryear;This thesis presents the results of the internalization of external costs of smallscale
tofu industries. Internalization of external costs is done with estimated amount of
willingness to pay dues wastewater management by Smallscale Industries and
calculated the amount of subsidy by the government. This research is quantitative
based surveys using Stated Preference format under the Contingent Valuation
approach, in two villages of Bandung City. Elicitation method employed was
closed-ended dichotomous choice of Double-Bounded (DB) technique by
collecting data through direct interviews to respondens. Calculated from the total
of 150 respondents, 141 (94%) were willing to pay a management dues IPAL. DB
model analysis using all the data of the respondents indicate that education,
longterm business, land ownership status and amount of LPG consumption
positively related to WTP value and be a significant variable in the level of 0,05.
From the results of the estimates, the value of WTP is Rp. 36.000,- permonth. So
the internalisation of external costs from industries is Rp. 18.144.000,- peryear and
from the government subsidy is Rp. 23.202.000,- peryear;This thesis presents the results of the internalization of external costs of smallscale
tofu industries. Internalization of external costs is done with estimated amount of
willingness to pay dues wastewater management by Smallscale Industries and
calculated the amount of subsidy by the government. This research is quantitative
based surveys using Stated Preference format under the Contingent Valuation
approach, in two villages of Bandung City. Elicitation method employed was
closed-ended dichotomous choice of Double-Bounded (DB) technique by
collecting data through direct interviews to respondens. Calculated from the total
of 150 respondents, 141 (94%) were willing to pay a management dues IPAL. DB
model analysis using all the data of the respondents indicate that education,
longterm business, land ownership status and amount of LPG consumption
positively related to WTP value and be a significant variable in the level of 0,05.
From the results of the estimates, the value of WTP is Rp. 36.000,- permonth. So
the internalisation of external costs from industries is Rp. 18.144.000,- peryear and
from the government subsidy is Rp. 23.202.000,- peryear, This thesis presents the results of the internalization of external costs of smallscale
tofu industries. Internalization of external costs is done with estimated amount of
willingness to pay dues wastewater management by Smallscale Industries and
calculated the amount of subsidy by the government. This research is quantitative
based surveys using Stated Preference format under the Contingent Valuation
approach, in two villages of Bandung City. Elicitation method employed was
closed-ended dichotomous choice of Double-Bounded (DB) technique by
collecting data through direct interviews to respondens. Calculated from the total
of 150 respondents, 141 (94%) were willing to pay a management dues IPAL. DB
model analysis using all the data of the respondents indicate that education,
longterm business, land ownership status and amount of LPG consumption
positively related to WTP value and be a significant variable in the level of 0,05.
From the results of the estimates, the value of WTP is Rp. 36.000,- permonth. So
the internalisation of external costs from industries is Rp. 18.144.000,- peryear and
from the government subsidy is Rp. 23.202.000,- peryear]"
2015
T43418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>