Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catharina Guinda Diannita
Abstrak :
Pandemi COVID-19 telah ditetapkan sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia sejak Januari 2020. Kondisi pandemi menghadapkan tenaga kesehatan khususnya perawat pada masalah krisis professional keperawatan. Perawat yang memberikan asuhan keperawatan selama pandemi COVID-19 beresiko untuk mengalami stress kerja yang berdampak pada perilaku caring dan kualitas hidup profesionalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan stress kerja dengan perilaku caring dan kualitas hidup professional perawat komunitas pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan dengan desain correlational pada 120 perawat komunitas di Jakarta Pusat. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik non-probality purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Hasil analisa dengan uji korelasi ditemukan terdapat hubungan antara stress kerja dengan perilaku caring, hubungan tersebut memiliki arah korelasi negatif (p value = 0,041, r = -0,187). Terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan kualitas hidup professional (KHP), dengan kekuatan korelasi sedang dan arah korelasi positif (p value = 0,0001, r = 0,405). Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan tidak ada faktor dari stress kerja yang secara signifikan dapat mempredisksi perilaku caring (p value = 0,264, R² = 0,065), dan subvariabel stress kerja dapat memprediksi kualitas hidup professional, akan tetapi tidak ada subvariabel yang dinilai paling berhubungan dengan kualitas hidup professional (p value = 0,0001, R² = 0,260). Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk melakukan monitoring dan evaluasi tingkat stress kerja yang dialami perawat secara berkala serta mengembangkan intervensi untuk mengurangi stress kerja perawat melalui upaya primer, sekunder dan tersier. ......The outbreak of COVID-19 is a public health emergency of international concern since January 2020. Pandemic COVID-19 has made healthcare staff especially nurses to face adequate nursing professionals critical issues. Nurses who provide nursing care during the COVID-19 pandemic are at risk of experiencing occupational stress on their caring behaviour and professional quality of life. This study aimed to identify the correlational of occupational stress between caring behaviour and professional quality of life of community nurses during pandemic COVID-19. This study was conducted with correlational design of 120 community health nurses in Central Jakarta area. The research sample was obtained using a non-probability purposive sampling technique in accordance with the research inclusion criteria. The results of the analysis with the correlational study found that there was a correlation between occupational stress with caring behavior, the stressors was negatively related to caring behavior (p value = 0,041, r = -0,187). There was a statistically significant positive correlation between occupational stress and professional quality of life, (p value = 0,0001, r = 0,405). The results of multiple linear regression analysis showed that there is no occupational stress related factor that can significantly predict caring behavior on nurses (p value = 0,264, R² = 0,065). On the other hand there were some occupational stress sub variables which can predict professional quality of life, but none of the sub variables rated most related to professional quality of life (p value = 0,0001, R² = 0,260). Study findings can be a reference for monitoring dan evaluating program for nurses and device intervention that reduce stressors through primary, secondary and tertiary prevention.
Depok: Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Maretta
Abstrak :
[Kasus Diabetes Melitus tipe 2 DM tipe 2 pada usia ge 15 tahun di Indonesia sudah mencapai 6-9 sedangkan di DKI Jakarta 2-5. Pergeseran penyakit telah terjadi pada anak usia sekolah akibat perubahan gaya hidup kurang sehat Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran besarnya permasalahan kasus DM tipe 2 di DKI Jakarta pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang melibatkan 102 anak usia 6-12 tahun sebagai responden yang dipilih secara konsekutif. Hasil analisis menggambarkan bahwa responden yang berisiko DM tipe 2 adalah 23-6. Angka ini diperkirakan akan terus berkembang dan meningkatkan kasus DM tipe 2 pada dewasa beberapa tahun kedepan jika perkembangan tren gaya hidup kurang sehat tetap terjadi pada anak. Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya kegiatan preventif dan promotif gaya hidup sehat untuk mengontrol perkembangan penyakit DM tipe 2 di masa yang akan datang. ......The cases of Type 2 Diabetes Mellitus T2DM at ge 15 years old children in Indonesia have reached 6 9 and 2 5 in Jakarta T2DM has occurred in school aged children due to the change of unhealthy lifestyle. The aim of the study was to describe the prevalence of T2DM at school aged children in Jakarta This study used cross sectional design involving 102 children aged 6 12 years old with consecutive sampling. The result showed 23 6 are at risk of T2DM. This percentage is expected to continue growing and will result in the increase in the cases of T2DM in adults for the next few years if the trend of unhealthy lifestyle in children still occurred. This study recommends the need for preventive and promotive healthy lifestyle to control T2DM in the future., The cases of Type 2 Diabetes Mellitus T2DM at ge 15 years old children in Indonesia have reached 6 9 and 2 5 in Jakarta T2DM has occurred in school aged children due to the change of unhealthy lifestyle The aim of the study was to describe the prevalence of T2DM at school aged children in Jakarta This study used cross sectional design involving 102 children aged 6 12 years old with consecutive sampling The result showed 23 6 are at risk of T2DM This percentage is expected to continue growing and will result in the increase in the cases of T2DM in adults for the next few years if the trend of unhealthy lifestyle in children still occurred This study recommends the need for preventive and promotive healthy lifestyle to control T2DM in the future ]
Depok: Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan, 2015
S61380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Elyas
Abstrak :
ABSTRAK
Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal yang disebabkan oleh postur tubuh yang salah selama melakukan aktivitas kerja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko MSDs terhadap 4 aktivitas kerja perawat di ruang ICU dengan menggunakan metode REBA. Aktivitas kerja yang diteliti yaitu aktivitas; pemantauan pengeluaran urin, pendokumentasian hasil pemantauan hemodinamik, cuci tangan dan ETT suctioning. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 28 perawat ICU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas pemantauan urin dan aktivitas pendokumentasian sebagian besar memiliki nilai risiko ?sedang? terjadinya MSDs, sedangkan aktivitas cuci tangan dan ETT suctioning sebagian besar memiliki risiko ?rendah?. Perlu adanya upaya perbaikan untuk mencegah terjadinya gangguan muskuloskeletal yaitu berupa pemberian informasi kepada perawat mengenai postur tubuh kerja yang ergonomis serta mengubah lingkungan kerja agar sesuai dengan ergonomi tubuh.
ABSTRACT
Musculoskeletal disorders (MSDs) are disease of the musculoskeletal system often complained by the ICU nurses, especially in the waist and neck. This study was conducted to determine ICU nurses for the risk level of MSDs when doing four work activities in ICU. These activities were monitoring of urine output, recording the results of hemodynamic monitoring, hand washing and ETT suctioning. This study used descriptive analitik design with cross sectional approach to 28 ICU PJT nurses. Results showed that among four work activities performed by ICU nurses, two activities had moderate risk and two activities in low-risk. The urine output monitoring and recording the results of hemodynamic monitoring activities in moderate risk for occurrence of MSDs. Hand washing and ETT suctioning activities in low risk for occurrence of MSDs. Researcher suggests a prevention and repair of works body ergonomics by giving information to ICU nurses about work body activities ergonomic and also with environmental modifications that can prevent the occurrence of MSDs.
Universitas Indonesia . Fakultas Ilmu Keperawatan, 2012
S42563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Ari Rama Dewi
Abstrak :

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan kondisi paru yang memicu respon inflamasi sistemik dengan etiologi yang berbeda yang memiliki ciri-ciri klinis patologis khas. Penelitian ini menganalisis tentang pemberian posisi prone dan reverse trendelenburg 30 derajat sebagai terapi suportif untuk meningkatkan status oksigenasi pada pasien ARDS serta bagaimana dampaknya terhadap komplikasi edema wajah dan Gastric Residual Volume (GRV). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi prone dan reverse trendelenburg 30 derajat terhadap parameter oksigenasi, edema wajah dan GRV. Desain penelitian dengan menggunakan quasi experiment design melalui pendekatan crossover trial design dengan 11 responden. Analisis data menggunakan uji independent t-test pada data terdistribusi normal dan Mann Whitney pada data terdistribusi tidak normal dan jenis data kategorik. Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada parameter oksigenasi; saturasi oksigen (p value 0,685), PaO2/FiO2 rasio (p value 0,358), SpO2/FiO2 rasio (p value 0,850), maupun EtCO2 (p value 0,409) dan edema wajah (p value 0,403) antar kelompok prone dengan kelompok prone dan reverse trendelenburg 30 derajat, namun terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada variabel GRV antara kelompok prone dengan kelompok prone dan reverse trendelenburg 30 derajat (p value 0,035). Kesimpulan: baik posisi prone maupun posisi prone dengan reverse trendelenburg 30 derajat sama-sama memberikan dampak yang positif pada parameter oksigenasi. Namun kedua posisi ini juga memberikan dampak yang patut diwaspadai terkait kejadian edema wajah dan peningkatan GRV, dengan angka kejadian yang lebih rendah pada pemberian posisi prone dengan reverse trendelenburg 30 derajat.


Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) is a pulmonary condition that triggers a systemic inflammatory response with different etiologies that has typical pathological clinical characteristics. This study analyzes the provision of 30 degrees prone and reverse Trendelenburg positions as supportive therapy to improve oxygenation status in ARDS patients and its impact on complications of facial edema and Gastric Residual Volume Gastric Residual Volume (GRV). The aim of the research is to determine the effect of 30 degrees prone and reverse trendelenburg positions on oxygenation parameters, facial edema and GRV. The research design used a quasi experimental design using a crossover trial design approach with 11 respondents. Data analysis used the independent t test on normally distributed data and Mann Whitney on non-normally distributed data and categorical data types. There were no significant average differences in oxygenation parameters; oxygen saturation (p value 0.685), PaO2/FiO2 ratio (p value 0.358), SpO2/FiO2 ratio (p value 0.850), as well as EtCO2 (p value 0.409) and facial edema (p value 0.403) between the prone group and the prone group and reverse trendelenburg, there is a significant average difference in the GRV variable between the prone group and the prone and reverse trendelenburg 30 degrees groups (p value 0.035). Conclusion: the prone position and the prone position with reverse trendelenburg 30 degrees both have a positive impact on oxygenation parameters. However, these two positions also have an impact that is worth paying attention to regarding the incidence of facial edema and increased GRV, with a lower incidence rate in the prone position with reverse Trendelenburg 30 degrees.

Depok: Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frilly Chintya Audina
Abstrak :
Perilaku caring adalah kunci penting untuk meningkatkan layanan kesehatan. Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Beberapa perawat rawat inap sering mengeluhkan rasa kantuk dan kurang konsentrasi saat bekerja secara shift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan perilaku caring perawat terhadap pasien di rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatiif dengan pendekatan deskriftif, sampel penelitian berjumlah 95 perawat. Metode non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner the pittsburgh sleep quality index (PSQI) 19 item dan caring behaviors inventory sebanyak 42 item. Hasil penelitian perawat rawat inap RSUP Fatmawati mayoritas memiliki kualitas tidur buruk 87 orang (91,6%) dan lebih banyak perawat memiliki perilaku caring rendah 50 orang (52,6%) dengan mean (141,84) (SD 16.459). Rekomendasi berkaitan dengan penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat mengadakan evaluasi mengenai perilaku caring dan kualitas tidur perawat sehingga dapat didiskusikan mengenai program peningkatan perilaku caring dan kualitas tidur. Kemudian penelitian selanjutnya dapat menghubungakan perilaku caring dengan kualitas tidur dengan faktor-faktor terkait. ......Caring behavior is an important key to improving healthcare. Sleep is a basic human need that must be fulfilled. Some inpatient nurses often complain of drowsiness and lack of concentration when working in shifts. This study aims to determine the description of sleep quality and caring behavior of nurses towards patients in hospitalization. This research is a quantitative study with a descriptive approach, the research sample amounted to 95 nurses. Non probability sampling method with purposive sampling technique. This study used the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire of 19 items and caring behaviors inventory of 42 items. The results of the study Fatmawati Hospital inpatient nurses the majority had poor sleep quality 87 people (91.6%) and more nurses had low caring behavior 50 people (52.6%) with a mean (141.84) (SD 16.459). Recommendations related to this study are that hospital management can conduct an evaluation of the caring behavior and sleep quality of nurses so that they can discuss programs to improve caring behavior and sleep quality. Then further research can connect caring behavior with sleep quality with related factors.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verina Clearesta
Abstrak :
Penelitian mengenai sikap caring pengajar keperawatan belum banyak dilakukan di Indonesia. Caring dinilai sebagai inti dan esensi dari profesi keperawatan. Pengajar berperan penting sebagai role model untuk memberikan pembelajaran sikap caring kepada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa keperawatan Indonesia tentang sikap caring pengajar. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 242 mahasiswa keperawatan dan didapatkan melalui metode pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah Nursing Students’ Perception of Instructor Caring (NSPIC) yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan telah teruji valid dan reliabel untuk digunakan (α 0,869; p-value < 0,05). Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa keperawatan Indonesia cukup positif terhadap sikap caring pengajar (123,59) dengan persepsi sikap caring tertinggi adalah appreciation of life’s meaning (mean = 4,67), sementara persepsi sikap caring yang paling rendah adalah control versus flexibility (mean = 3,13). Saran dari penelitian ini adalah diperlukannya laporan evaluasi diri dari pengajar dan mahasiswa yang memasukan item caring pada evaluasi tersebut untuk membantu pengajar dalam meningkatkan sikap caring dan menyadari perannya sebagai role model dalam berperilaku caring. ......There has not been much study regarding nursing instructor’s caring in Indonesia. Caring is considered the core and essence of the nursing profession. Nursing instructor play an important part as role models in providing caring learning to students. This study aims to identify Indonesian nursing students' perceptions of instructor's caring behaviors. A quantitative descriptive design was used in this study. The sample in this study consisted of 242 nursing students and was obtained using total sampling method. The instrument used was Nursing Students' Perception of Instructor Caring (NSPIC) which has been translated into Indonesian and has tested valid and reliable for use (α 0,869; p-value < 0.05). The findings in this study using univariate analysis show that the perception of Indonesian nursing students is quite positive towards the caring attitude of nursing instructor (123,59) with the highest perception of caring being appreciation of life's meaning (mean = 4.67), while the lowest perception of caring is control versus flexibility (mean = 3.13). The suggestion from this study is a self-evaluation reports from nursing instructor and students that include caring items in the evaluation is needed to help nursing instructor improve their caring attitude and increase their awareness as role model in caring behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Tafwidhah
Abstrak :
Perkesmas merupakan upaya program pengembangan puskesmas yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan lainnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas di Kota Pontianak. Desain penelitian adalah analitik korelasi secara cross sectional dengan sampel 118 perawat. Analisis data dengan Chi-Square, uji t independen, dan regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kompetensi perawat puskesmas dan tingkat keterlaksanaan kegiatan perkesmas (p= 0,000; α= 0,05). Lebih lanjut diketahui bahwa terdapat interaksi antara kompetensi dan pelatihan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kompetensi perawat guna keoptimalan pelaksanaan perkesmas melalui pelatihan, pembinaan melalui tim yang ditugasi, ataupun kerja sama dengan teman sejawat serta memberikan dukungan berupa kebijakan untuk penghargaan dan sanksi seperti jenjang karir perawat.
Puskesmas Karya Mulya Pontianak ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2012
610 JKI 15:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
Abstrak :
Kasus penyalahgunaan NAPZA khususnya NAPZA suntik mengalami peningkatan. Kecenderungan peningkatan tersebut tercermin dalam peningkatan kasus NAPZA suntik di Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arti dan makna pengalaman mantan pengguna dalam penyalahgunaan NAPZA suntik di Kota Palembang. Desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Wawancara mendalam digunakan dalam pengumpulan data. Hasil wawancara direkam menggunakan tape recorder, data diolah dalam bentuk transkrip verbatim dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian menghasilkan sembilan tema sesuai tujuan khusus yaitu: alasan menggunakan NAPZA suntik diklasifikasikan menjadi alas an pertama kali dan alasan tetap menggunakan; respon yang timbul setelah menggunakan NAPZA suntik yaitu respon personal dan respon orangtua; persepsi terkait efek samping dan bahaya yaitu mempunyai nilai lebih dan mempunyai dampak buruk; makna menggunakan NAPZA suntik yaitu makna selama menggunakan dan makna setelah sembuh; dan harapan terhadap dukungan pihak terkait yaitu dukungan pihak kepolisian, petugas kesehatan dan pemerintah daerah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyalahgunaan NAPZA suntik merupakan kebiasaan yang harus segera dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Perawat spesialis komunitas sebagai salah satu tenaga profesional dibidang kesehatan mempunyai peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA yaitu upaya primer, sekunder dan tertier.
Poltekkes Depkes Palembang ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2012
610 JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sovia
Abstrak :
Pradiabetes adalah kadar glukosa darah individu lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai batas diagnosis diabetes. Perilaku perawatan kesehatan keluarga merupakan upaya promosi kesehatan keluarga dalam pencegahan pradiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan perilaku perawatan kesehatan keluarga dengan kejadian pradiabetes pada usia dewasa menengah. Desain penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 156 orang dewasa menengah, diambil menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tipe keluarga (OR= 2,070; 95% CI 0,957-4,478), penghasilan keluarga (OR= 0,512; 95% CI 0,243-1,079), pengetahuan keluarga (OR= 7,025; 95% CI 3,109-15,876), dan praktik perawatan kesehatan keluarga (OR= 2,863; 95% CI 1,285-6,379) dengan kejadian pradiabetes. Upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan kesehatan keluarga yang lebih efektif perlu disusun oleh tim di pelayanan kesehatan primer melalui program promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan, pembentukan kelompok pendukung, pemberdayaan masyarakat, kemitraan, dan intervensi keperawatan (penyusunan menu makanan sehat, aktivitas fisik, dan perawatan kaki).

Prevalence of Prediabetes at Middle-Aged Adults Based on Family Characteristics and Family Health Care Behaviors. Prediabetes is a situation where glucose level higher than normal level, but does not satisfy the criteria for diabetes. Family health care behaviors are health promotion efforts in the family to prevention of prediabetes. The aim of the research was to determine the association between family characteristics and family health care behaviors, and prediabetes at middle-aged adults. The research used observational descriptive design with cross sectional approach. Total sample of 156 people were taken using a cluster sampling technique. The results showed that the type of family (OR= 2.070), family knowledge (OR= 7.025), and practice of family health care (OR= 2.863) are the dominant factors in the incidence of prediabetes. It is important to improve the behavior of family health care through developing health promotion program such as health education, the establishment of support groups, community empowerment, partnership, and nursing interventions.
Politeknik Kesehatan. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zolla Amely Ilda
Abstrak :
Pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur merupakan salah satu komponen konsep family centered care. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelibatan ibu terhadap interaksi ibu dan bayi dan kepercayaan diri ibu dalam merawat bayi prematur. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen one-group pretest-posttest. Penelitian ini melibatkan 16 orang ibu dan bayinya yang dipilih dengan teknik konsekutif di ruang Perinatologi di sebuah RSUP di Jakarta, selama sebulan. Instrumen yang digunakan untuk menilai interaksi ibu-bayi adalah terjemahan Modified Observation of Communication Interaction dan kepercayaan diri ibu diukur menggunakan Maternal Confidence Questionaire yang juga diterjemahkan. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa skala interaksi ibu-bayi dan kepercayaan diri ibu meningkat secara signifikan (p= 0,0005). Hasil penelitian ini merekomendasikan upaya peningkatan pelibatan ibu dalam perawatan bayi prematur di ruang Perinatologi.
Enhancement of Mother-Infant Interaction and Maternal Confidence: The Impact of Mother Involvement in Infant Care in the Neonatology Unit. Mothers? involvement in premature infant care is one of components of the family centered care. The purpose of this study was to examine the impact of mothers? involvement on mother-infant interactions and maternal confidence in premature infant care. This study used a quasy experimental with one-group pretest-posttest design. Sixteen participants were selected using consecutive sampling technique in Neonatal Unit Level I-II in General Hospital in Jakarta during one month. Modified Observation of Communication Interaction was translated in to Indonesian and used to observe mother-infant interaction and maternal confidence measured by translated Maternal Confidence Questionaire. The result of statistic analysis showed that mother-infant interactions scale and maternal confidence increase significantly (p= 0.0005). This study recommends the improvement of mothers? involvement in premature infant care in neonatal unit.
Padang: Poltekkes Kemenkes Padang. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2013
610 JKI 16:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>