Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Yayah
"
ABSTRAKKepuasan kerja perawat merupakan faktor yang dapat memengaruhi motivasi dalam bekerja, kepuasan sering dipengaruhi faktor lingkungan kerja, demikian juga kepuasan kerja di lingkungan rumah sakit militer yang memiliki hubungan dengan iklim militer yang dibentuk di lingkungan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat di rumah sakit militer. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang dan menggunakan sampel 110 perawat yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Minnesota Satisfaction Quesioner (MSQ) dan The Gallup Questionnaire dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil riset menyampaikan terdapat hubungan yang bermakna antara iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat di RS Militer (p< 0,001, α= 0,05, OR= 13,132). Hal ini menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai persepsi tentang iklim kerja baik berpeluang 13,132 kali untuk merasa puas dalam pekerjaannya, dibandingkan dengan perawat yang memiliki persepsi iklim kerja tidak baik. Hasil tersebut dapat menjadi dasar untuk manajemen keperawatan dan manajemen rumah sakit dalam meningkatkan iklim kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yayah
"Kepuasan kerja perawat merupakan suatu keadaan emosional dan perasaan senang perawat terhadap peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat yang bekerja. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel 110 perawat. Responden dipilih dengan tehnik purposive sampling dan confinience. Instrumen yang digunakan adalah Minnesota Satisfaction Quesioner (MSQ) dan The Gallup Questionnaire. Analisis menggunakan uji Chi-Square terdapat hubungan yang bermakna antara iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat (p value <0,001, α = 0,05, OR=13,132). Hal ini menunjukkan bahwa persepsi tentang iklim kerja baik berpeluang 13,132 kali untuk merasa puas dalam pekerjaannya, dibandingkan dengan perawat yang memiliki persepsi iklim kerja tidak baik. Hasil tersebut dapat menjadi dasar untuk manajemen keperawatan dan manajemen rumah sakit dalam meningkatkan iklim kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja perawat.
Nurses work satisfaction is the emotional situation and the extent to which nurse like their jobs and their role within the organization. The purpose of this research is to identify correlation between working environment and nurse working satisfaction. This descriptive correlational study used cross sectional approach and recruited 110 nurses as their respondent. Respondents were selected using purposive convenience sampling as non-probability sampling approach. Data were collected using Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) and The Gallup Questionnaire. Data were analyzed using chi-square and shows there was significant correlation between working environment and nurse working satisfaction (p value <0,001, α = 0,05, OR=13,132). A good working environment has possibility 13.132 times in having nurses work satisfaction than those nurses who perceived unsatisfied with their job. This result can be used as a basic information in improving nursing management especially in improving working environment which indirectly influenced to nurses work satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57609
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yayah
"Neonatus prematur seringkali mengalami gagal napas dan gangguan ventilasi spontan akibat dari kegagalan adaptasi ekstrauterin, sehingga membutuhkan bantuan ventilasi mekanik. Extremely preterm, very preterm, dan kondisi klinis yang kompleks dapat mengakibatkan perlunya dukungan ventilasi mekanis yang berkepanjangan, kadangkadang membutuhkan trakeostomi. Tujuan karya ilmiah ini untuk mengaplikasikan Model Adaptasi Roy dalam asuhan keperawatan pada neonatus dengan gangguan ventilasi spontan. Desain yang digunakan adalah studi kasus terhadap lima neonatus prematur yang mengalami gangguan ventilasi spontan dengan pendekatan proses keperawatan. Aplikasi Model Adaptasi Roy diimplementasikan untuk meningkatkan respons adaptif dan menurunkan respons inefektif pada empat mode adaptasi fisiologisfisik, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Intervensi keperawatan berdasarkan evidence-based nursing practice seperti manajemen ventilasi mekanik, pemantauan respirasi, dan perawatan rutin trakeostomi dengan menggunakan bundel TRACHE-T, serta intervensi lainnya. Pada evaluasi, dua neonatus menunjukkan respons adaptif meningkat dan gangguan ventilasi spontan teratasi. Tiga neonatus lainnya menunjukkan respons inefektif. Respons inefektif tersebut dipengaruhi oleh imaturitas dengan PMA kurang dari 28 minggu pada dua neonatus, dan satu neonatus dengan BPD berat dengan trakeostomi. Edukasi perawatan trakeostomi neonatal dengan menggunakan game terbukti efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat di ruang perinatologi.
Premature neonates often experience respiratory distress and spontaneous ventilation disorders due to the failure of extrauterine adaptation, which requires mechanical ventilation. Extremely preterm, very preterm, and medically complex infants need prolonged mechanical ventilation support, sometimes tracheostomy. This study aims to apply Roy's Adaptation Model in nursing care for neonates with impaired spontaneous ventilation. We adopted a case study of five premature neonates who experience impaired spontaneous ventilation through a nursing process approach. The application of Roy's Adaptation Model is implemented to increase adaptive responses and reduce ineffective responses there are four adaptation modes: physiological-physical mode, self-concept mode, role function mode, and interdependence mode. Nursing interventions are based on evidence-based nursing practice such as mechanical ventilation management, respiratory monitoring, and routine tracheostomy care using the TRACHE-T bundle, and other interventions. On evaluation, two neonates showed an increased adaptive response and resolved impaired spontaneous ventilation. Three neonates had ineffective responses to impaired spontaneous ventilation that have not resolved. The ineffective response was caused by immaturity at Post-menstrual Age (PMA) less than 28 weeks in two neonates, one neonate with severe BPD, and tracheostomy. Neonatal tracheostomy care education using games has been proven effective in improving the knowledge and skills of nurses in the perinatology ward."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yayah
"COVID-19 dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak walaupun angka kejadiannya lebih sedikit dibandingkan dengan orang dewasa. Aspek kehidupan yang terpengaruh ketika anak terpapar penyakit di masa pandemi adalah aspek psikologis ibu sebagai pengasuh utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kronologi pengalaman ibu selama merawat anak yang terkonfirmasi positif COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 15 ibu yang memiliki anak terkonfirmasi positif COVID-19. Sepuluh anak mengalami perawatan isolasi di rumah sakit, sedangkan lima anak menjalani isolasi mandiri di rumah. Analisis data menggunakan analisis naratif dengan mengumpulkan cerita pengalaman ibu dalam merawat anak terkonfirmasi positif COVID-19 di rumah dan rumah sakit secara kronologi. Pada penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu 1) merasa bersalah ketika anak terkonfirmasi positif COVID-19, 2) khawatir dengan kesehatan anak, 3) membangun koping, 4) bersyukur ketika dapat berkumpul menjalani isolasi bersama dengan anak, 5) mendapat banyak dukungan, 6) melakukan upaya agar anak cepat negatif; dan 7) lega karena anak mengalami gejala yang relatif ringan hingga selesai isolasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara kronologi ibu dalam merawat anak yang terkomfirmasi positif COVID-19 mengalami masalah psikologis, diantaranya adalah rasa bersalah dan khawatir dengan kondisi kesehatan anak. Penting bagi perawat anak untuk memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan memperhatikan kondisi psikologis ibu selama anak menjalani perawatan dengan memberikan informasi yang relevan dan menenangkan dengan sikap empati.
COVID-19 might impact people of all ages, including children, although the incidence rate is lower than adults. The aspect that is most likely to be affected when children get exposed to pandemic disease is the psychological impact on mother as the primary caregiver. This study aimed to identify the chronology mothers’ experience while caring for confirmed positive COVID-19 children. This study employed qualitative method with narrative approach. Data were collected through in-depth interviews with 15 mothers whose children were confirmed positive for COVID-19. Ten children were isolated in the hospital, while five children had self-isolation at home. The data analysis used narrative analysis by collecting mothers’ experience stories of caring for confirmed positive COVID-19 children at home and in hospitals chronologically. This study revealed seven themes, namely 1) feel guilty when the child is confirmed positive forCOVID-19, 2) worried about the child’s health; 3) building coping skills; 4) grateful to be able to do the isolation together with the child; 5) receiving lots support; 6) making effort to help the child negative quickly; and 7) relieved because the child had relatively mild symptoms until the end of the isolation. This study has shown that chronologically, mothers in caring for children who are confirmed positive for COVID-19 experience psychological problems, including guilt and worry about children's health conditions. It is important for pediatric nurses to provide nursing care services by paying attention to the mother's psychological condition during the child's illness by providing relevant information and caring with empathy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Yayah
"Kepuasan kerja perawat merupakan faktor yang dapat memengaruhi motivasi dalam bekerja, kepuasan sering dipengaruhi faktor lingkungan kerja, demikian juga kepuasan kerja di lingkungan rumah sakit militer yang memiliki hubungan dengan iklim militer yang dibentuk di lingkungan bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat di rumah sakit militer. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang dan menggunakan sampel 110 perawat yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Minnesota Satisfaction Quesioner (MSQ) dan The Gallup Questionnaire dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil riset menyampaikan terdapat hubungan yang bermakna antara iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat di RS Militer (p< 0,001, α= 0,05, OR= 13,132). Hal ini menunjukkan bahwa perawat yang mempunyai persepsi tentang iklim kerja baik berpeluang 13,132 kali untuk merasa puas dalam pekerjaannya, dibandingkan dengan perawat yang memiliki persepsi iklim kerja tidak baik. Hasil tersebut dapat menjadi dasar untuk manajemen keperawatan dan manajemen rumah sakit dalam meningkatkan iklim kerja yang dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
610 UI-JKI 18:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library