Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukarmin
"Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan biji, setek,cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji memiliki tingkat keberhasilan yang yang keberhasilannya lebih rendah. Namun tingkat keberhasilan perbanyakan tanaman ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain cara perbanyakan, waktu melalkukan perbanyakan dan keterampilan pelaksana...."
Jakarta: Kementerian Pertanian RI, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"ABSTRAK
Pada tanggal 14 Agustus 2 001 telah ditandatangani
suatu perjanjian utang piutang antara PT. X (Persero)
(untuk selanjutnya disebut juga "Debitor") dengan PT. Bank
Y (Persero) (untuk selanjutnya disebut juga "Bank"), yaitu
dengan ditandatanganinya Perjanjian Penerbitan Standby L/C
tertanggal 14 Agustus 2001 nomor 62 dibuat di hadapan "Z",
Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Bahwa guna melunasi
seluruh hutang Debitor kepada Bank, tentulah Bank meminta
jaminan kepada Debitor. Bahwa oleh karena Debitor adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penerbangan,
tentulah pesawat terbang adalah merupakan aset yang sangat
ekonomis dan strategis untuk dijadikan jaminan pelunasan
hutang. Untuk memenuhi hal tersebut, maka perlu dibuat
suatu perjanjian jaminan atas pesawat terbang milik Debitor
yang merupakan perjanjian asesoirnya (fidusia). Tapi
kemudian timbul permasalahan, yaitu: "Mengapa pesawatpesawat
terbang tersebut dijaminkan dengan Akta Jaminan
Fidusia? Mengapa tidak dijaminkan dengan Akta Hipotik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1992? Lalu bagaimana konsekuensinya terhadap
Kreditor selaku penyandang dana? Metode yang digunakan
adalah penelitian kepustakaan, yaitu dengan melihat
dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan kasus itu,
tentu saja harus dilandasi dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku sehingga dapat diperoleh kesimpulan
utama. Karena dengan jaminan hipotek belum ada kepastian
hukumnya, maka para pihak telah sepakat untuk membuat akta
jaminan fidusia, dengan alasan dalam Undang-Undang tentang
Penerbangan dimungkinkan untuk itu. Kantor Pendaftaran
Fidusia menyatakan, berdasarkan ketentuan pasal 3 huruf (c)
dan pasal 1 ayat (4) UU No. 42/1999, pesawat udara tidak
dapat dijadikan obyek jaminan fidusia. Konsekuensinya bagi
kreditur adalah tidak memperoleh hak preferen (hak
didahulukan terhadap kreditor lain), bilamana Debitur lalai
(wanprestasi)."
2003
T37718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Insiden gagal jantung mengalami peningkatan yang pesat. Di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) tahun 1999 tercatat 30 pasien/hari pada tahun 2000 naik menjadi 60 pasien/hari. Salah satu factor penyebab kegagalan jantung adalah penyakit jantung koroner. Tindakan untuk mencegah dilakukan dengan tindakan CABG. Jumlah pasien yang mengalami kecemasan post CABG cukup tinggi. Tindakan keperawatan dengan PMR dan doa cukup signifikan menurunkan kecemasan pasien post CABG. Pendekatan asuhan keperawatan dengan model Self Care Orem yang diterapkan pada pasien gangguan kardiovaskuler di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita menunjukkan kemajuan yang beragam masing-masing kasus dari membutuhkan tindakan kategori whoolly compensatory menjadi katagori partially compensatory dan supportive keperawatan yang dapat meningkatkan kemampuan asuhan keperawatan perawat adalah dengan menyusun pedoman intervensi keperawatan. Pedoman ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perwat dalam memberikan asuhan keperawatn."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T31571
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Insiden gagal jantung mengalami peningkatan yang pesat Di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita RSJPDHK tahun 1999 tercatat 30 pasien hari pada tahun 2000 naik menjadi 60 pasien hari Salah satu faktor penyebab kegagalan jantung adalah penyakit jantung koroner Salah satu tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi koroner adalah operasi CABG Jumlah pasien yang mengalami kecemasan post CABG cukup tinggi Tindakan keperawatan dengan PMR dan doa cukup signifikan menurunkan kecemasan pasien post CABG Pendekatan asuhan keperawatan dengan model Self Care Orem yang diterapkan pada pasien gangguan kardiovaskuler di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita menunjukkan kemajuan yang beragam masing masing kasus dari membutuhkan tindakan kategori whoolly compensatory menjadi kategori partially compensatory dan supportive educative Tindakan inovasi keperawatan yang dapat meningkatkan kemampuan asuhan keperawatan perawat adalah dengan menyusun pedoman intervensi keperawatan Pedoman ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

The incidence of heart failure has increased rapidly Cardiovascular Center Harapan Kita RSJPDHK in 1999 recorded 30 patients day in 2000 increase to 60 patients day One of the causes of heart failure are coronary heart disease Preventive actions can be done in a CABG The number of patients who experienced post CABG is high anxiety Nursing intervention with PMR and prayer significantly to lower patient anxiety post CABG Approach to nursing care Orem Self Care model is applied to the patient's cardiovascular disorders at Cardiovascular Center Harapan Kita showed mixed progress of each case requires action from category partially whoolly to compensatory compensatory and supportive educative Nursing innovations that can improve the ability of nursing care is to develop guidelines for nursing interventions These guidelines may improve knowledge and skills of nurses in providing nursing care Keywords Heart Failure PMR and prayer Orem Self Care nursing innovation
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Brisk walking exercise merupakan salah satu bentuk moderate aerobic exercise yang direkomendasikan oleh ahli jantung di Amerika dan Eropa sebagai salah satu perubahan gaya hidup pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh brisk walking exercise terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Kudus. Penelitian dilakukan pada penderita hipertensi di unit rawat jalan dua rumah sakit di Kudus dengan metode penelitian eksperimen randomized control trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control. Penelitian dilakukan pada 42 responden (21 responden kelompok kontrol dan 21 kelompok intervensi). Hasil uji paired t test perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol menunjukkan adanya nilai yang bermakna (p= 0,000 dan p= 0,026; α= 0,05). Untuk itu, perlu adanya penerapan brisk walking untuk penatalaksanaan hipertensi di rumah sakit maupun puskesmas (komunitas).

Reducing Blood Pressure on Hypertension Patient through Brisk Walking Exercise. Brisk walking exercise is one type of moderate aerobic exercise which is recommended by cardiologists in the United States and Europe as healthy lifestyles for hypertension?s patient. The purpose of this study is to determine the influence of brisk walking exercise on blood pressure of patients with hypertensive in Kudus. A randomized control trial (RCT) with a computer software was used to determine the control group and intervention group. The study recruited 42 patients with hypertensive in the outpatient unit (each control and intervention group had 21 respondents) from two hospitals in Kudus. The results of paired t test showed significantly change in intervention group on their systolic and diastolic blood pressure (p; 0.000 and p; 0.026 α: 0.05). The brisk walking if the implementation for the management of patient with hypertension in a hospital or community."
Depok: STIKES Muhammadiyah Kudus ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
610 UI-JKI 16:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Hipertensi masih menjadi problem utama penyakit tidak menular dibelahan dunia termasuk Indonesia. Penatalaksanaan yang berbasis ketahanan emosional sangat membantu mengendalikan tekanan darah dan mebantu ketahanan dalam menghadapi berbagai persoalan akibat penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Model KEMIS (Ketahanan Emosional Islami) dalam mengendalikan kondisi psikologis, tekanan darah, kesejahteraan spiritual dan dukungan sosial pasien hipertensi. Metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu tahap 1 dengan penelitian kualitatif terhadap 10 partisipan dan tahap 2 dengan metode penelitian eksperimen Randomized Control Trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control pada 100 responden (50 responden kelompok intervensi dan 50 responden kelompok kontrol) pasien hipertensi di unit rawat jalan RS. Dr Loekmono Hasi Kudus dan RS Aisyiyah Kudus. Hasil penelitian tahap 1 menghasilkan 6 tema penelitian yaitu : 1) Kondisi yang kurang baik dari fisik, keluarga dan pekerjaan memicu emosi. 2) Rasa marah dan emosi dapat di redam. 3) Berdoa dan berzikir dapat meningkatkan keyakinan dalam menciptakan kondisi pasrah kepada ketentuan Allah; 4) Memperbaiki ibadah wajib dan tambahan meningkatkan daya tahan terhadap kondisi stress emosional ; 5) Managemen fisik yang baik dapat menurunkan keluhan fisik akibat stress emosional; 6) Kegiatan aktifitas dan dukungan sosial dapat menimbulkan ketenangan dan stabilnya pikiran. Penelitian tahap 2 menunjukkan hasil Model KEMIS efektif untuk mengendalikan kondisi psikologis (p < 0,001), tekanan darah sistolik (p < 0,001), tekanan darah diastolik (p < 0,001), kesejahteraan spiritual (p < 0,001) dan dukungan sosial (p < 0,001). Terapi Model KEMIS dapat diaplikasikan dalam pelayanan klinik khususnya pasien hipertensi sebagai terapi pendamping untuk mengoptimalkan pengendalian tekanan darah dan meningkatkan ketahanan pasien hipertensi.

Hypertension remains a major non-communicable disease globally, including in Indonesia. An emotional resilience-based management approach is instrumental in controlling blood pressure and enhancing the ability to cope with various challenges caused by hypertension. This study aimed to examine the effectiveness of the KEMIS (Islamic Emotional Resilience) model in managing psychological conditions, blood pressure, spiritual well-being, and social support among hypertensive patients. This research was conducted in two stages. Stage one employed a qualitative approach involving 10 participants. Stage two used an experimental design with a randomized controlled trial (RCT) method, utilizing a pre- and post-test with control group approach involving 100 respondents (50 in the intervention group and 50 in the control group) at the outpatient clinics of Dr. Loekmono Hadi Hospital and Aisyiyah Hospital in Kudus. The qualitative findings in stage one yielded six themes: (1) Poor physical, family, and work conditions trigger emotional responses; (2) Feelings of anger and emotional distress can be controlled; (3) Prayer and remembrance (dhikr) increase faith and foster acceptance of divine destiny; (4) Improving obligatory and additional worship enhances emotional stress resilience; (5) Proper physical management reduces physical complaints caused by emotional stress; (6) Social support and active engagement contribute to a sense of calm and mental stability. Stage two revealed that the KEMIS model was effective in improving psychological conditions (p < 0.001), systolic blood pressure (p < 0.001), diastolic blood pressure (p < 0.001), spiritual well-being (p < 0.001), and social support (p < 0.001). The KEMIS model can be applied in clinical services, particularly for hypertensive patients, as a complementary therapy to optimize blood pressure control and enhance patients’ emotional resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Hipertensi masih menjadi problem utama penyakit tidak menular dibelahan dunia termasuk Indonesia. Penatalaksanaan yang berbasis ketahanan emosional sangat membantu mengendalikan tekanan darah dan mebantu ketahanan dalam menghadapi berbagai persoalan akibat penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Model KEMIS (Ketahanan Emosional Islami) dalam mengendalikan kondisi psikologis, tekanan darah, kesejahteraan spiritual dan dukungan sosial pasien hipertensi. Metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu tahap 1 dengan penelitian kualitatif terhadap 10 partisipan dan tahap 2 dengan metode penelitian eksperimen Randomized Control Trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control pada 100 responden (50 responden kelompok intervensi dan 50 responden kelompok kontrol) pasien hipertensi di unit rawat jalan RS. Dr Loekmono Hasi Kudus dan RS Aisyiyah Kudus. Hasil penelitian tahap 1 menghasilkan 6 tema penelitian yaitu : 1) Kondisi yang kurang baik dari fisik, keluarga dan pekerjaan memicu emosi. 2) Rasa marah dan emosi dapat di redam. 3) Berdoa dan berzikir dapat meningkatkan keyakinan dalam menciptakan kondisi pasrah kepada ketentuan Allah; 4) Memperbaiki ibadah wajib dan tambahan meningkatkan daya tahan terhadap kondisi stress emosional ; 5) Managemen fisik yang baik dapat menurunkan keluhan fisik akibat stress emosional; 6) Kegiatan aktifitas dan dukungan sosial dapat menimbulkan ketenangan dan stabilnya pikiran. Penelitian tahap 2 menunjukkan hasil Model KEMIS efektif untuk mengendalikan kondisi psikologis (p < 0,001), tekanan darah sistolik (p < 0,001), tekanan darah diastolik (p < 0,001), kesejahteraan spiritual (p < 0,001) dan dukungan sosial (p < 0,001). Terapi Model KEMIS dapat diaplikasikan dalam pelayanan klinik khususnya pasien hipertensi sebagai terapi pendamping untuk mengoptimalkan pengendalian tekanan darah dan meningkatkan ketahanan pasien hipertensi.

Hypertension remains a major non-communicable disease globally, including in Indonesia. An emotional resilience-based management approach is instrumental in controlling blood pressure and enhancing the ability to cope with various challenges caused by hypertension. This study aimed to examine the effectiveness of the KEMIS (Islamic Emotional Resilience) model in managing psychological conditions, blood pressure, spiritual well-being, and social support among hypertensive patients. This research was conducted in two stages. Stage one employed a qualitative approach involving 10 participants. Stage two used an experimental design with a randomized controlled trial (RCT) method, utilizing a pre- and post-test with control group approach involving 100 respondents (50 in the intervention group and 50 in the control group) at the outpatient clinics of Dr. Loekmono Hadi Hospital and Aisyiyah Hospital in Kudus. The qualitative findings in stage one yielded six themes: (1) Poor physical, family, and work conditions trigger emotional responses; (2) Feelings of anger and emotional distress can be controlled; (3) Prayer and remembrance (dhikr) increase faith and foster acceptance of divine destiny; (4) Improving obligatory and additional worship enhances emotional stress resilience; (5) Proper physical management reduces physical complaints caused by emotional stress; (6) Social support and active engagement contribute to a sense of calm and mental stability. Stage two revealed that the KEMIS model was effective in improving psychological conditions (p < 0.001), systolic blood pressure (p < 0.001), diastolic blood pressure (p < 0.001), spiritual well-being (p < 0.001), and social support (p < 0.001). The KEMIS model can be applied in clinical services, particularly for hypertensive patients, as a complementary therapy to optimize blood pressure control and enhance patients’ emotional resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library