Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Rusmala Dewi
"Inisiasi menyusu dini (IMD) sangat bermanfaat untuk ibu dan bayi. IMD dapat dilakukan pada ibu yang melahirkan spontan, facum, forcep, induksi persalinan maupun seksio saesaria.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ibu pasca induksi persalinan melakukan inisiasi menyusu dini. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel yaitu concecutive. Jumlah sampel sebanyak 90 ibu post partum induksi persalinan yang melakukan inisiasi menyusu dini.
Hasil Uji Regresi Logistik didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan IMD pada pasca induksi persalinan. Faktor paling dominan adalah pekerjaan ibu dengan nilai odd ratio yaitu sebesar 5,846. Hasil penelitian ini menganjurkan petugas kesehatan untuk tetap mendorong pasien melakukan IMD meskipun pada ibu yang dilakukan induksi persalinan.
Early initiation of breastfeeding is beneficial for the mother and baby. Early initiation of breastfeeding can be done by mothers who give birth spontaneously, facum, forceps, induction of labor or caesarea section. This study is done to identity the factors that influence early breastfeeding initiation among delivery women under induction. The study design used was cross sectional with concecutive sampling technique. Total sample are 90 post partum women after induction who has done early breastfeeding initiation. The results with logistic regression test, there is a significant influence between maternal employment, maternal education, family income to early breastfeeding initiation among women with induction in their labor process. The most dominant factor is the mother's job (odd ratio 5.846). This result recomended to the health worker that they should do the early initiation breastfeeding technique to all patients although mother is under induction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T39323
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rafitri Rusmala Dewi
"
ABSTRAKLimbah cair yang dihasilkan dari industri tahu masih mengandung padatan tersuspensi dan terlarut yang dapat mencemari perairan, oleh karena itu harus diturunkan kadarnya sebelum dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari masing-masing metode ozonasi, kavitasi ultrasonik, dan kombinasi keduanya untuk mengolah limbah cair pabrik tahu. Variasi yang dilakukan pada penelitian yaitu dosis ozon 30 mg/jam dan 130 mg/jam; intensitas gelombang ultrasonik 30%, 60%, dan 100%. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode kombinasi ozonasi/kavitasi ultrasonik dengan waktu kontak 180 menit; dosis ozon 130 mg/jam dan intensitas sonikasi 100% yang menghasilkan penyisihan COD 24,74% dan TSS sebesar 55,26%.
ABSTRACTThe liquid waste generated from tofu plant still contains suspended and dissolved solids that can contaminate water, therefore it must be lowered levels before discharge. This study aims to look at the performance of each ozonation, ultrasonic cavitaion and combination of both methods for treating wastewater from tofu plant. Variations were made on research that ozone doses 30 mg/hr and 130 mg/hr; intensity ultrasonic wave 30%, 60%, and 100%. The best result were obtained from this research that the combination of ozonation/ultrasonic cavitation with a contact time of 180 minutes; ozon doses of 130 mg/hr and sonication intensity of 100% which resulted in 24.74% removal of COD and TSS of 55.26%."
2016
S62709
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rusmala Dewi
"Nyeri merupakan kondisi yang umum terjadi pada pasien di ruang perawatan intensif, khususnya pasien yang terpasang ventilator. Pemberian terapi nonfarmakologi yang dikombinasikan dengan terapi farmakologi efektif dalam mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian murottal terhadap intensitas nyeri pada pasien yang terpasang ventilator saat dilakukan tindakan suction. Penelitian yang dilakukan merupakan quasi experimental pretest posttest dengan consecutive sampling pada 44 pasien yang menggunakan ventilator dengan kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas nyeri (p=0,000), frekuensi napas (p=0,006) secara statistik dan klinis dan frekuensi nadi (p=0,764) secara klinis setelah pemberian terapi murottal sedangkan antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rerata intensitas nyeri (p=0,000) dan perubahan intensitas nyeri (p=0,000) Pemberian murottal memberikan pengaruh positif terhadap nyeri pasien dengan ventilator sehingga direkomendasikan untuk dikombinasikan dengan terapi farmakologi nyeri.
Painful conditions are common in patients in the intensive care unit, especially patients on ventilators. Giving non-pharmacological therapy combined with pharmacological therapy is effective in reducing pain. This study aims to see the effect of giving murottal on pain intensity in patients who are attached to a ventilator when suctioning is performed. The research was a quasi-experimental pretest posttest with consecutive sampling on 44 patients using a ventilator with the intervention and control groups. The results showed a statistical and clinical decrease in pain intensity (p=0.000), respiratory rate (p=0.006) while pulse frequency (p=0.764) decreased clinically after murottal therapy, Between control group and the intervention group there was a significant difference to the mean pain intensity (p = 0.000) and changes in pain intensity (p = 0.000). Administration of murottal therapy has a positive effect on the pain of patients on ventilators so it is recommended to be combined with pharmacological pain therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rusmala Dewi
"Perawat residensi spesialis medikal bedah kekhususan respirasi yang melakukan praktik di RSUP Persahabatan Jakarta diharapkan dapat menerapkan proses asuhan keperawatan profesional dalam mengatasi masalah pernapasan yang dialami pasien untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Kompetensiyang harus dimiliki perawat spesialis diantaranya melakukan asuhan keperawatan profesional dan advokasi, berperan sebagai konsultan keperawatan Clinical Care Manajer (CCM ) bagi staf keperawatan dan pemberi terapi keperawatan kepada pasien. menjadi peneliti dan menerapkan evidence-based nursing practice (EBN), memimpin perubahan (inovator), Kompetensi tersebut sejalan dengan kompetensi yang telah dicapai pada praktik residensi ini. Peran pertama yaitu memberikan asuhan keperawatanprofesional pada pasien utama kanker paru dan 30 kasus resume menggunakan pendekatan teori Self Care Dorothea Orem. bertujuan untuk membantu individu kegiatan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Pasien dengan diagnosa kanker paru, untuk mengetahui stadium nodul kanker parunya. Maka dokter akan melakukan prosedur bronkoskopi. Pasien yang akan menjalani prosedur bronkoskopi, 57.2% pasien merasa takut/cemas. Pada penerapan Evidence Base Nursing (EBN), residen melakukan penerapan pemberian terapi musik binaural beat untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang menjalani prosedur bronkoskopi. Hasil penerapan EBN menunjukan bahwa penerapan pemberian terapi musik binaural beat signifikan dalam menurunkan skor kecemasan pasien yang menjalani prosedur bronkoskopi. Implementasi proyek inovasi booklet bundle tracheostomy. Tujuan dari inovasi ini untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan perawat dalam melakukan perawatan trakeostomi. serta perawat dapat memberikan edukasi terhadap pasien dalam melakukan perawatan trakeostomi secara mandiri.
Competencies that are required with specialized nurse is to be able do professional nursing care plan, to advocate, to act as nursing consultant in Clinical Care Manager (CCM) for other nursing staff, to give therapy for patients, to be a a researcher and implement evidence-based nursing (EBN) practice, and to be an innovator. These competencies is in line with the competencies that was achieved during this residency practical. The first role is to give professional care plan for patients with primarily lung cancer and 30 case-resumes with the Dorothea Orem Self Care Theory approach, aiming to help individuals with life-sustaining needs, health care needs, and welfare needs during health condition or during illness of the individual. To know the stage of the lung cancer nodules for lung cancer diagnostics, the doctor is required to do bronchoscopy procedure. 57.2% of patients that will undergo bronchoscopy procedure felt scared or worried. In this implementation of Evidence-Based Nursing (EBN), binaural beat music therapy was given for the patients that will be having bronchoscopy procedure to help to reduce the patient's anxiety. The results of the EBN showed that giving binaural beat musical therapy significantly reduced the anxiety score for lung cancer patients that is undergoing bronchoscopy procedure. To implement the innovation project of Tracheostomy Bundle Booklet. The aim for this innovation is to increase the knowledge and ability for nurses to be able to do tracheostomy care. In addition, nurses will be able to educate patients and their families to do tracheostomy care independently if needed for home care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rusmala Dewi
"Mioma Uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui gambaran kegiatan pelaksanaan praktek residensi dengan menerapkan teori unpleasant symptoms pada klien dengan Mioma Uteri. Kedua kasus mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan dengan Mioma Uteri. Kedua kasus mengalami masalah baik fisik, psikologis maupun situasional. Kasus pertama dilakukan laparoskopi miomektomi dan kasus kedua dilakukan laparotomi miomektomi.
Masalah keperawatan yang muncul sebelum pembedahan adalah nyeri dan cemas, sedangkan masalah keperawatan setelah pembedahan adalah resiko gangguan perfusi jaringan, nyeri, cemas, resiko infeksi, intoleransi aktifitas dan mengembangkan rencana tujuan jangka panjang dalam perencanaan kehamilan. Implementasi yang dilakukan adalah mengatasi gejala ketidaknyamanan yang dirasakan klien. Pendekatan teori unpleasant symptoms pada asuhan keperawatan pada klien Mioma Uteri dapat menangani ketidaknyamanan yang dirasakan oleh klien serta meningkatkan pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif.
Uterine Myomas are benign neoplasma, monoclonal tumors of the smoth muscle cells of the myometrium. The purpose of this report is to have a report of clinical practice in residency in implementing nursing role in maternity setting, focusing on implementation of unpleasant symptoms. Both cases are experiencing unpleasants associated with uterine myomas. Both cases have problems, either physical, psychological and situational. The first case performed laparoscopic myomectomy and second cases laparotomy myomectomy. Nursing problems that arise before surgery are pain and anxiety, while nursing problems after surgery is the risk of tissue perfusion disorders, pain, anxiety, risk of infection, intolerance activities and develop aplan for long term goals of pragnancyng planning. The implementation is to overcome the perceived unpleasant symptoms cliens. Application of the theory unpleasant symptoms with uterine myomas can handle the unpleasant symptoms as well as improve the delivery of comprehensive nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library