Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang "Implementasi Kebijakan Penertiban Pedagang Kaki Lima, Studi Kasus di Pasar Ciputat, Tangerang, Banten." Penelitian ini penting dilakukan karena pedagang kaki lima merupakan salah satu permasalahn kota yang hingga kini belum tertangani dengan baik. Selama ini kebijakan yang diterapkan adalah mengusir dan menggusur para pedagang kaki lima karena dinggap membuat kotor, kumuh dan macet. Padahal di sisi lain, pedagang kaki lima mempunyai daya serap tenaga kerja yang tinggi apalagi pasta krisis ekonomi. Pemerintah daerah Tangerang juga memberikan perhatian khusus terhadap penanganan pedagang kaki lima dengan menggelar operasi penertiban. Namun, operasi penertiban ini tidak efektif membuat jera para pedagang kaki lima dan bahkan mereka seolah-olah "main petak umpet" dengan aparat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan jenis penelitian deskriptif karena tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan penertiban pedagang kaki lima di pasar Ciputat. Untuk memperoleh data, penelitian ini menggunakan teknik wawancara, studi pustaka serta observasi langsung ke lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan akan di olah sesuai dengan kebutuhan penelitian dan akan dianalisis dengan teori yang terkait dengan penelitian.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencakup sepuiar sektor informal, lebih spesifik tentang karakteristik usnum pedagang kaki lima, peranan pedagang kaki lima, permasalahan yang seringkali muncul akibat keberada pedagang kaki lima, dan beberapa penanganan pedagang kaki lima. Teori yang terkait dengan penelitian ini juga adalah teori kebijakan publik, baik itu sebagai produk, proses, dan analisis, implementasi kebijakan publik dan variable yang mempengaruhi keberhasilan kebijakan publik
Berdasarkan temuan lapangan bahwa implementasi kebijakan penertiban pedagang kaki lima tidak berjalan dengan baik karena terdapat beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh para pelaksana kebijakan yakni tidak mengikuti prosedur yag telah ditetapkan dalam SK Bupati No. 180 tahun 1995 tentang Petunjuk Teknis Praktis Penegakan Hukum dalam Bidang Pemerintahan. Penyimpangan itu antara lain adalah tidak adanya sangsi berupa tindak pidana ringan bagi para pelanggar dan tidak adanya sikap konsistensi aparat pemerintah terhadap operasi penertiban pedagang kaki lima. Dari implementasi kebijakan yang sedemikian rupa menghasilkan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Keindahan, kebeisihan dan ketertiban hanya dapat dirasakan secara sementara. Tidak berhasilnya penertiban tersebut disebabkan oleh beberapa kendala yakni kendala internal meliputi tidak adanya SOP (Standart Operating Procedures), tidak adanya kesepahaman antar aparat pemerintah, terbatasnya personil aparat pemerintah, terbatasnya dana operasional dan kendala eksternal yang terdiri dari rendahnya kesadaran pedagang kaki lima dan terbatasnya lahan dagang di pasar Ciputat.
Hasil analisis mengemukakan kebijakan yang diterapkan Pemda Tangerang dalam menangani pedagang kaki lima termasuk dalam-kategori relokasi sangat keras karena dilarang berjualan kembali di tempat yang dilarang tanpa ada solusi alternatif yang memihak pedagang kaki lima. Terdapat beberapa point yang tidak terpenuhi dalam implementasi kebijakan penertiban pedagang kaki lima di ciputat baik dari aspek komunikasi, sumber daya, sikap dan struktur birokrasi. Oleh karena itu kebijakan yang diterapkan dikategorikan unseccesfull implementation.
Oleh karena itu perlu ada beberapa perbaikan yakni pada aspek dasar hukum sebagai landasan operasional yang perlu dibuat juknis penertiban dan direvisi perda tentang penertiban, dialokasikan dana operasional dalam APBD secara tepat, adanya komunikasi antara Camat dengan dinas yang terkait dalam menangani pedagang kaki lima, ditambahnya personil satuan polisi pamong praja dalam meningkatkan kinerjanya dan disediakan lahan khusus untuk pedagang kaki lima yang sudah lama berjualan di lahan pasar Ciputat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Pembatasan cairan merupakan salah satu intervensi yang dilakukan pada pasien penyakit ginjal tahap akhir untuk mencegah hipervolemia dan komplikasi kardiovaskuler. Namun, peningkatan kadar Angiotensin II, mulut yang kering serta peningkatan ureum darah pada penyakit ginjal tahap akhir dapat menimbulkan haus yang berlebihan, sehingga pembatasan cairan sering menjadi hal sulit dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Pengaturan interval dan suhu air minum merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi sensasi haus dengan menstimulasi sensor-sensor yang ada di oropharingeal.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengaturan interval dan suhu air minum terhadap sensasi haus pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani pembatasan cairan. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, dengan pendekatan crossover design. Sampel dipilih secara non random jenis consecutive sampling, dengan jumlah sampel sebesar 12 responden. Penelitian terdiri atas dua periode yaitu periode kontrol dan periode intervensi, masing-masing periode selama dua hari. Pada periode kontrol pasien melakukan pengaturan minum sendiri seperti biasa sedangkan pada periode intervensi dilakukan pengaturan interval dan suhu air minum oleh peneliti.
Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas haus secara bermakna menurun pada periode intervensi (p=0,000, a=0,05). Faktor perancu yang berhubungan dengan penurunan intensitas haus adalah jenis kelamin. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaturan interval dan suhu air minum dapat menurunkan intensitas haus pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani pembatasan cairan. Rekomendasi dari penelitian ini bahwa pengaturan interval dan suhu air minum dapat menjadi alternatif dalam menurunkan sensasi haus pasien penyakit ginjal tahap akhir dengan pembatasan cairan.

Fluid restriction is one of intervention given to end stage renal failure patient intended to prevent hipervolemia and cardiovascular complication. Elevated Angiotensin II level, drymouth and elevated blood urea in end stage renal failure create excessive thirst, thus fluid restriction often become difficult and stressful for the patients. Drinking interval and water temperature regulation is one of nursing intervention that can be given to alleviate thirst sensation by stimulating receptors in oropharingeal.
This research was aimed to examine effect of drinking interval and water temperature regulation on thirst sensation of end stage renal failure client who having fluid restriction. The research was conducted at Fatmawati Hospital Jakarta, using crossover design. 12 non random participants were selected by consecutive sampling. The research consisted of two periods, control and intervention period, for two days respectively. In control period, participants were allowed to regulate their drinking interval using water at room temperature whereas in intervention period, participants given drinking interval every an hour and water temperature at 5–10°C.
The results revealed that thirst intensity significantly alleviated in intervention period (p=0,000, a= 0,05). Sex variabel was significantly correlated to thirst intensity reduction. It is concluded that drinking interval and water temperature regulation can alleviate thirst intensity of end stage renal failure patient who having fluid restriction. It is recommended to employ drinking interval and water temperature regulation to alleviate thirst sensation of end stage renal failure patient who having fluid restriction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T24770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Penelitian ini berjudul, "Identitas Islam dan Amerika Pada Tokoh Utama Dalam Novel The Girl in the Tangerine Scarf". Islam dan Amerika memiliki pola hubungan yang unik. Munculnya pandangan negatif dari Muslim terhadap Amerika dan pandangan negatif Amerika terhadap Islam, menimbulkan banyak kesalahpahaman di kedua belah pihak. Tokoh utama novel The Girl in the Tangerine Scarf, hidup di Amerika di tengah kondisi kesalahpahaman ini. Sebagai Muslim, Khadra membentengi dirinya dengan Islam dan berusaha menjauhkan diri dari pengaruh Amerika dan mengklaim dirinya sebagai bukan orang Amerika walaupun ia memiliki kewarganegaraan Amerika. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya identitas Islam dan Amerika dalam karakter tokoh utama novel ini. Perkembangan karakter tokoh utama novel ini menunjukkan terdapatnya kedua pengaruh tersebut yang tercermin dalam tindakan dan keputusan besar yang diambil dalam hidupnya. Sebagai seorang Islam generasi kedua di Amerika, Khadra memiliki identitas Islam dan Amerika dengan orientasi individu yang lebih dominan. Konflik dan keputusan yang diambil menunjukkan adanya pencarian identitas islam dan Amerika dari tokoh utama. Ia pernah sangat tidak ingin menjadi orang Amerika, tapi setelah proses pendewasaan diri, ia sadar bahwa memang ada sesuatu dalam dirinya yang memang berasal dari Amerika. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori politics of recognition oleh Charles Taylor untuk menganalisis novel The Girl in the Tangerine Scarf Sumber utama penelitian ini antara lain novel The Girl in the Tangerine Scarf, bacaan kepustakaan, websites dan literatur lainnya.

This thesis is entitled Islam and American identity in the Main Character in the Novel The Girl in the Tangerine Scarf. Islam and America were developing unique relationship. The emergence of negative speculations regarding Islam by Americans and negative speculations regarding Americans by Muslims has induced misunderstanding in both parties. The main character of the novel lived in the middle of this misunderstanding. As a Muslim, Khadra protected herself from the so-called destructive values of America, kept herself away from it and claimed that she was not an American even though she held the American citizenship, This thesis is almed to prove the existence of Islam and American identities in the main character of the novel. The character development of the main character shown the existence of these identitieses as reflected in the major decisions she made in her life. As a second generation of Muslim in America, Khadra has both identity of islam and America with a more dominant individual orientation. Conflicts and decisions made by Khadra have shown the search of these two Identities of the main character. Khadra once refused to be an American, but as she grew up, she realized that there was something in her that came from America. In this research, the writer has used the qualitative approach by applying the theory of politics of recognitions by Charles Taylor to analyze novel The Girl in the Tangerine Scarf The main sources for this research are the novel the girl in the tangerine scarf, literary reviews, websites and other documents."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26949
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Kuantitasi DNA mitokondria antarjaringan memerlukan suatu metode
yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Polymerase chain reaction (PCR)
adalah suatu metode enzimatis yang dilakukan untuk memperbanyak
fragmen DNA yang diinginkan. PCR dapat dimanfaatkan untuk kuantitasi
DNA dan disebut teknik PCR kuantitatif. Ada dua macam metode dalam
teknik PCR kuantitatif yang sering digunakan, yaitu metode regresi linier dan
metode koampi ifikasi kompetitif.
Pada penelitian mi telah direkayasa plasmid yang mengandung
fragmen DNA mitokondria termutasi yang berasal dari penderita Leber's
hereditary optic neuropathy (LHON) dan plasmid yang mengandung fragmen
DNA mitokondnia normal. Plasmid-plasmid tersebut masing-masing disebut
plasmid kompetitor dan plasmid target, serta dapat dipergunakan sebagai
DNA kompetitor dan DNA target pada teknik PCR kuantitatif metode
koamplifikasi kompetitif, sedangkan metode regresi tinier hanya
membutuhkan plasmid target. Dengan plasmid tersebut telah diuji tingkat
akurasi antara metode regresi tinier dengan metode koamplifikasi kompetitif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode koamplifikasi kompetitif memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode regresi tinier."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Pentingnya ion logam dalam kehidupan organlsme mengalami
peningkatan dalam beberapa tahun terakhir dan telah menghasilkan
pertumbuhan yang cepat dalam bidang kimia bioanorganlk. Asam amino
mempakan salah satu senyawa penting bag! makhluk hidup dan turut
berperan dalam metabolisme dan transpor Ion logam. Kation logam blasanya
berkoordinasi dengan asam amino melalui atom donor yang balk, yaitu N, 0
atau S, yang merupakan dasar pengambilan dan transpor kation logam
dalam tubuh. Penelitian tentang kompleks Ni (II) dengan asam amino
diharapkan dapat mewakili studi tentang nikel dalam sistem biomolekul.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan kompleks Ni(ll)-Asam amino,
dengan asam amino glisin, asam glutamat dan lisin. Kompleks yang
terbentuk dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR,
;
kemudian dilakukan penentuan stoikiometri kompleks, uji kelinieran, ,
penentuan tetapan kondisional kompleks dan pengaruh pH terhadap
spektrum kompleks. Transisi elektronik ligan glisin" tegadi pada A = 214.4
nm, asam glutamat" pada A = 217.6 nm dan llsin'pada A = 215.6 nm. Transisi
eiektrpnik kompleks memiliki tiga puncak serapan. Untuk kompleks Ni(glisinat)3" Ai = 598,8 nm; A2= 362,4 nm; A3= 302,0 nm, untuk kompleks
Ni(glutamat)3' Ai =629,2 nm; A2= 389,6 nm; A3 = 301,6 nm dan untuk
kompleks Ni(llslnat)3' Ai = 598,8 nm; A2= 362,0 nm; A3= 302,0 nm. Tiga pita
absorbs! menunjukkan transisi berpusat pada logam, yaitu ^A2g-»^2g (F) (Ai),
3A2g ^^ig(F) (A2). dan %g ->^ig(P) (A3). Vibrasi Ni-N dan NI-0 kompleks
Nl(aa)' muncul pada daerah frekuensl rendah, yaitu dibawah 600 cm \
Vibrasi Ni-N muncul pada daerah 220-210 cm'^ dan vibrasi Ni-0 muncul pada
daerah 240-225 cm'\ Logam Np membentuk kompleks dengan 3 ligan, baik
pada glisin, asam glutamat maupun lisin. Harga log K" kompleks
[Ni(glisinat)3]' = 10.77, log K" kompleks [Ni(glutamat)3]' = 10.44 dan log K'
kompleks [Ni(lisinat)3]" = 10.66. Spektrum kompleks menunjukkan
peningkatan absorbansi dengan kondisi pH semakin basa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Kota Bukittinggi memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perkembangan fasilitas wisata di Kota Bukittinggi tahun 1994-2007, yaitu dengan cara mengkorelasikan lokasi dan jumlah fasilitas wisata dengan lokasi objek wisata, jumlah wisatawan, dan jaringan jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan spasial dan metode deskriptif dengan membagi tahun penelitian menjadi tiga periode,yaitu periode I (1994-1997), periode II (1998-2002), periode III (2003-2007). Pola perkembangan fasilitas wisata Kota Bukittinggi Tahun 1994-2007 mengelompok di pusat kota dan linear mengikuti jaringan jalan utama kota menuju ke arah Padang.

City of Bukittinggi is one of the main tourist destination of Indonesia is located in the Province of West Sumatra. Bukittinggi city has a few objects that attract many tourists visit the archipelago and abroad. This study aims to determine the pattern of tourism facilities in the city of Bukittinggi in 1994-2007, that is the way to correlate the location and number of facilities with tourism object location, the number of tourists, and the road network. Method used in this research approach, namely spatial and descriptive method by dividing a three-year research period, the period I (1994-1997), period II (1998-2002), period III (2003-2007). The development pattern of tourism facilities at Bukittinggi city in 1994-2007 is clustering in city center and linearing at city street network heading to Padang."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34110
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Customer satisfaction adalah suatu perasaan yang dirasakan konsumen, yang timbul akibat membandingkan antara harapan dengan persepsi konsumen terhadap kinerja suatu produk (barang atau jasa). Perasaan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama positif word of mouth communication yang akan menggurangi biaya promosi perusahaan untuk menarik pelanggan. Rumah sakit sebagai suatu perusahaan jasa sudah hams mulai memberikan perhatian khusus pada kepuasan pasiennya sebagai salah satu customer rumah sakit, karena saat ini, rumah sakit pemerintah telah beralih fungsi menjadi perusahaan jawatan, dimana pemerintah lambat laun tidak akan memberikan subsidinya lagi dan rumah sakit harus mencari sendiri pendapatannya untuk menutup biaya operasionalnya. Pada skripsi ini penulis hanya mengukur tingkat kepuasan dari kualitas layanan saja. Alat ukur yang digunakan adalah analisa gap dengan metode servqual. Terdapat 22 pertanyaan mengenai persepsi dan harapan konsumen."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat tergantung pada pengendalian terhadap biaya, waktu/jadwal, dan kualitas. Salah satu faktor pengendalian tersebut yaitu pengendalian biaya menjadi lebih penting dibandingkan dengan yang lainnya, karena pada umumnya pengendalian biaya akan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu proyek konstruksi. Sehingga diperlukan suatu system pengendalian biaya untuk mendeteksinya secara dini kemungkinan terjadinya cost overruns yang dapat mengakibatkan bertambahnya biaya akhir proyek dan berkurangnya profit. Sistem pengendalian biaya ini, baik pada saat perencanaan (cstimasi), monitoring, dan controlling, akan sangat didukung keberhasilannya dengan adanya spesialis yang berkualitas (qualified) yaitu diantaranya cost engineer, cost estimators. Peran mereka menentukan pengendalian biaya yang efektif terutama pada saat pelaksanaan proyek.
Hasil penelitian pada skripsi ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengendalian biaya ditinjau dari peran cost estimators berdasarkan skala intensitas pengukuran hasil kuisioner, analisa korelasi dan analisa regresi. Skala intensitas pengukuran menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengendalian biaya adalah tugas dan tanggung jawab cost estimators dalam membuat bill of quantities, kualitas estimator dalam mengintrepretasikan gambar dan spesiflkasi, dan tugasnya dalam mempersiapkan dokumen. Sedangkan berdasarkan analisa korelasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja biaya adalah cost estimators dituntut mempunyai pengetahuan yang baik dalam hal finansial (cash flow, anggaran, bunga), memahami dan mampu menggunakan sistem perhitungan/estimasi yang terdapat pada perusahaan, mampu menyusun strategi pada tahap penawaran (bid) dan negosiasi proyek, membuat laporan perbandingan antara standard cost dengan actual cost, membuat kurva S yang menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang telah diselesaikan dengan waktu dan biaya, menganalisa penyimpangan biaya berdasarkan jadwal proyek, mempersiapkan dan membuat laporan perhitungan akhir (final costs) keuangan dan pekerjaan rutin, serta menganalisa penyimpangan prestasi terhadap kontrak. Kontribusi yang diberikan oleh variabel, hasil dari analisa regresi, untuk meningkatkan kinerja biaya adalah membuat laporan perbandingan antara standard cost & actual cost, mampu menyusun strategi pada tahap penawaran & negosiasi proyek.

The successful of a construction project depends on cost, schedule, and quality control. One of the most important control is to control cost rather than schedule or quality, because it usually determines the success or failure of a project. Therefore a cost control system is needed to minimize project failure due to cost overruns. This system including planning (estimating), monitoring, controlling (updating), should be supported by qualified engineers, such as cost engineering or cost estimators. Their roles are important in controlling cost, especially in construction phase.
This thesis is providing factors that affect process in controlling cost based on cost estimators' roles. Those factors are identified and ranked by degree of importance. The findings are indicate that cost estimators' roles in making of bill of quantities, cost estimators' quality in interpretation drawings and specifications, and preparing documents for payments of physical working in project are factors that affect process in controlling cost. Correlation analysis method are identified that having good knowledge in financial, understanding process of estimating in a construction company, cost estimators' ability in bidding and negotiating, reporting standard cost versus actual cost, making analysis of variance, analyzing cost overruns based on schedule, preparing and making final costs and analyzing variance between earned and contractual are variables that increasing total project cost performance. Regression analysis is finding that analyzing variance between earned and contractual, cost estimators' ability in bidding and negotiating are contributing in increasing total project cost performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati Kusumastuti Roosadiono
"Chikungunya adalah penyakit berbasis vektor berupa nyamuk Aedes sp. dan agen berupa alphavirus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui difusi dan pola penyebaran kasus chikungunya. Untuk melihat difusi dan pola persebaran kasus chikungunya digunakan analisis spasial. Difusi kasus chikungunya terlihat menyebar ke segala arah dan pola persebarannya random (menyebar). Selain itu, dilihat pula hubungan antara keberadaan bidan dan kader terhadap kasus chikungunya. Terdapat perbedaan yang bermakna antara masing-masing bidan dengan kasus chikungunya (p=0,007). Perbedaan signifikan juga terlihat antara perbedaan masing-masing kader dengan kasus chikungunya (p=0,022). Namun, hubungan antara tempat pemulung dengan kasus chikungunya tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,389). Intervensi harus dilakukan secara merata di wilayah penelitian. Pemberantasan sarang nyamuk merupakan cara yang efektif untuk wilayah penelitian ini.

Chikungunya is vector borne disease with Aedes sp. as vector and Alphavirus as agent. The aim of this study is to determine the diffusion and spreads pattern of Chikungunya case. To determine the diffusion and spreads pattern, this study used spatial analysis method. The diffusion of chikungunya case spreads to all direction with random spread pattern. Otherwise, this study also determine the relationship between midwife and health cadre existence against chikungunya case. There is significant difference between each midwife with chikungunya case (p=0,007). There is also significant difference between each health cadre with chikungunya case (p=0,022). But, there is significant difference between scavenger's place with chikungunya case (p=0,389). Health intervention must be done in all area of study location. Mosquito's nest eradication is an effective way for this study location."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>