Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhuda
Abstrak :
Pare merupakan salah satu jenis tanaman yang diduga bersifat antifertilitas. Dugaan ini didasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa pemberian ekstrak buah pare dapat mempengaruhi perkembangan sel-sel yang aktif membelah seperti sel tumor dan feotus. Beberapa hasil penelitian terdahulu membuktikan bahwa pemberian ekstrak buah pare dapat mempengaruhi proses spermatogensis. Walaupun demikian perlu diteliti dosis optimum yang dapat mempengaruhi proses spermatogenesis secara keseluruhan. Tujuan penelitian, yaitu untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak buah pare dosis 750 mg sampai dosis 2000 mg/kgBB terhadap kesuburan dan kadar testosteron tikus jantan strain LMR. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Sebanyak 24 ekor tikus jantan ditempatkan dalam tiga kandang masing-masing delapan ekor. Enam ekor tikus pertama masing-masing menerima dosis ekstrak buah pare 750 mg, 1000 mg, 1250 mg, 1500 mg,1750 mg dan 2000 mg/kgBB ,sedangkan dua ekor sisanya disediakan sebagai kontrol perlakuan dan kontrol tanpa perlakuan. Tiap dosis perlakuan diberikan secara oral sebanyak 0,5 mL/hari selama 50 hari. Kontrol perlakuan hanya diberi pelarut berupa CMC 1% sebanyak 0,5 mL, sedangkan kontrol tanpa perlakuan tidak diberi perlakuan apapun. Setelah perlakuan selesai (50 hari), keesokan harinya tikus jantan dikawinkan dengan tikus betina fertil fase proestrus selama tujuh hari. Selanjutnya tikus jantan dimatikan dengan eter untuk diambil darah dari jantung dan spermatozoa vas deferen. Tikus betina dipelihara sampai melahirkan anak. Parameter yang dinilai adalah kadar testosterone jumlah, persentase motilitas, persentase kelainan bentuk kepala spermatozoa dan jumlah anak. Hasil dan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pare pada dosis 1250 mg sampai dosis 2000 mg/kg BB meningkatkan kadar testosteron dan persentase kelainan bentuk kepala spermatozoa yang sangat bermakna (P<0,01), sedangkan dibawah dosis tersebut tidak berpengaruh (P>0,05). Sebaliknya pemberian ekstrak buah pare dosis 1250 mg sampai dosis 2000 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah, persentase motilitas spermatozoa dan jumlah anak sangat bermakna (P<0,01), sedangkan dibawah dosis tersebut tidak berpengaruh. Hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian esktrak buah pare pada dosis 1250 mg sampai dosis 2000 mg/kg BB dapat meningkatkan kadar testosteron dan menurunkan fertilitas tikus jantan.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhuda
Abstrak :
ABSTRAK Latar belakang. Prosedur stimulasi ovarium terkendali pada program FIV berdampak buruk terhadap reseptivitas endometrium. Efek buruk tersebut terjadi karena perubahan kadar hormon yang tidak fisiologis. Laporan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan hamil pada program FIV hanya sekitar 30%. Tujuan penelitian. Menilai dampak pemberian stimulator ovarium terhadap ekspresi petanda reseptivitas endometrium periode implantasi. Metodologi penelitian. Sebanyak 16 ekor Macaca nemestrina dibagi menjadi 4 kelompok: 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan, berupa pemberian stimulator ovarium dosis 30-70 IU selama 10-12 hari sampai diperoleh puncak sekresi estradiol pada fase folikuler akhir dan dilanjutkan dengan pemberian hCG dosis 3200 IU. Nekropsi jaringan uterus dilakukan hari ke 8-9 setelah puncak sekresi estradiol. Parameter yang dinilai adalah kadar hormon estradiol, progesteron dan ekspresi protein HOXA10, integrin αvβ3 pinopod endometrium dan hubungan hormon steroid dengan ekspresi petanda reseptivitas endometrium. Hasil dan pembahasan. Berdasarkan uji Anova, variasi dosis stimulator ovarium antara 30-70 IU tidak menunjukkan perbedaan bermakna kadar estradiol, progesteron serta ekspresi protein HOXA10 dan integrin αvβ3 antara kelompok kontrol dengan perlakuan (p > 0,05). Berdasarkan Uji korelasi Pearson terdapat hubungan bermakna antara kadar progesteron dengan ekspresi protein HOXA10 dan integrin αvβ3 terutama pada daerah fungsional endometrium ( p < 0,05), sedangkan dengan hormon estradiol tidak terdapat perbedaan yang bermakna (P>0.05). Perkembangan pinopod yang menunjukkan periode jendela implantasi (tahap perkembangan maksimal) diperoleh pada rasio progesteron/estrogen antara 0,20 ? 0,49 dan periode regresi yaitu pada rasio 0,26 ? 7,34. Kesimpulan.Variasi dosis stimulator ovarium 30-70 IU tidak mempengaruhi sekresi hormon estrogen, progesteron dan ekspresi petanda reseptivitas endometrium. Berdasarkan uji regresi Pearson terdapat hubungan bermakna antara hormon progesteron fase folikuler akhir dan fase luteal dengan ekspresi petanda reseptivitas endometrium. Lonjakan estradiol fase folikuler akhir tidak berpengaruh terhadap ekspresi petanda reseptivitas endometrium. Rasio progesteron/estradiol antara 0,20-0,49 menunjukan periode jendela implantasi, sedangkan rasio 0,26 ? 7,34 menunjukkan bahwa perkembangan pinopod mengalami regresi.
ABSTRACT Background.Controlled ovarian stimulation procedure on FIV program adversely affect endometrial receptivity. The adverse effects occur due to non physiological changes in hormone levels. Research reports showed that pregnant success rate of FIV program were only around 30%. Research objective.To assess the impact of ovarian stimulator on the expression of endometrial receptivity markers of implantation period. Research methodology.Total of 16 Macaca nemestrinawere divided into four groups, one control group and three treatment groups, ie giving a dose of 30-70 IU ovarian stimulator for 10-12 days to obtain peak estradiol secretion at the end of follicular phase and continued with a dose of 3200 IU of hCG administration. Uterine tissue necropsy was performed 8-9 days after the peak secretion of estradiol. The parameters assessed were levels of the hormones estradiol, progsterone and expression of proteins HOXA10, integrin αvβ3 pinopod endometrium and steroid hormone relationship with the expression of markers of endometrial receptivity. Results and discussion. Based on analysis of variance (anova), ovarian stimulator dose variation between 30-70 IU showed no significant difference levels of estradiol, progesterone and protein expression of integrin αvβ3 HOXA10 and the control group with treatment (p> 0.05). Based on Pearson correlation test there is a significant correlation between the levels of progesterone with HOXA10 protein expression and integrin αvβ3 especially in the area of functional endometrium (p <0.05), whereas the hormone estradiol no significant difference (P> 0.05). Pinopod development which indicates implantation window period (maximum developmental stage) was obtained in the ratio of progesterone/estrogen between .20 to 0.49 and regression period is the ratio of 0.26 to 7.34. Conclusion. Variations ovarian stimulator dose of 30-70 IU did not affect the secretion of the hormone estrogen, progesterone and endometrial receptivity marker expression. Based on Pearson regression test there was a significant relationship between the hormone progesterone late follicular phase and the luteal phase endometrial receptivity marker expression. While the surge in late follicular phase estradiol had no effect on the expression of markers of endometrial receptivity. Progesterone/estadiol ratio between 0.20 to 0.49 indicates implantation window period, while the ratio of 0.26 to 7.34 indicates that the development pinopod regresses.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
D1969
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhuda
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah pare terhadap kesuburan dan kadar testosteron serum tikus Jantan strain IMF,. Sebanyak 24 ekor tikus jantan dibagi secara acak dalam 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 8 ekor. Tiap kelompok diberi ekstrak buah pare secara oral mulai dari dosis 750 mg; 1000 mg; 1250 mg; 1500 mg; 1750 mg dan 2000 mg/kgBB. Kelompok lain diberi larutan CMC sebagai kelnmpok placebo dan sate kelompok sebagai kontrol (tanpa perlakuan.). Pemberian ekstrak buah pare dilakukan setiap pagi selama 50 hari. Pada hari ke 50 tikus perlakuan dicampur dengan betina fertil sampai terjadi kopu1asi. Tujuh hari setelah dicampur, tikus jantan dibunuh dengan eter. Tikus jantan yang telah dibunuh dengan eter diambil darahnya dari jantung danjaringan testis. Parameter yang dianalisis yaitu kadar testosteron serum, berat testis, jumlah spermatozoa, persentase metilitas, persentase bentuk kepala abnormal dan jumlah anak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pare dosis 750 mg/kg SR sampai dosis 2000 mg/kg SS dapat meningkatkan kadar testosteron serum tikus dan persentase kelainan bentuk kepala spermatozoa. Selain itu juga dapat menurunkan berat testis, jumlah spermatozoa, persentase motilitas dan jumlah anak yang dihasilkan.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Nurhuda
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengembangkan Computer Aided Diagnose (CAD) CT jantung pasien dewasa dengan menggunakan metode segmentasi deformable dan Frangi filter. Metode segmentasi deformable dan Frangi filter untuk mendapatkan posisi kalsifikasi di dalam maupun di luar arteri koroner. Setelah itu, kalsifikasi yang terdapat di dalam arteri koroner dihitung skor kalsium menggunakan metode skor Agatson dan dihitung persentase luasannya terhadap luas pembuluh darah untuk mengetahui korelasi antara skor kalsium, persentase penyempitan pembuluh darah dengan tingkat keparahan risiko penyakit jantung. Metode segmentasi deformable dan Frangi filter dapat menunjukan secara visual posisi kalsifikasi yang terdapat pada pembuluh darah arteri koroner untuk 4 cabang utama, yaitu left main (LM), left circumflex (LCx), left anterior descending (LAD), and right coronary arteries (RCA). Pada pengukuran persentase plak pada pembuluh darah, nilai persentase terendah adalah 20% sedangkan nilai persentase tertinggi adalah 75%. Tingkat risiko penyakit jantung koroner dapat diprediksi sebanding dengan nilai persentase plak pada pembuluh darah. Sementara itu, Perhitungan skor kalsium sesuai dengan hasil evaluasi dokter dalam penentuan stadium risiko penyakit jantung
ABSTRACT
This research developed Computer Aided Diagnose (CAD) CT heart of adult patients by using deformable segmentation method and Frangi filter. Method of deformable segmentation and Frangi filter to obtain the position of calcification inside and outside the coronary artery. Furthermore, calcification found in the coronary artery was calculated by calcium score using Agatson score method and calculated percentage of extent to blood vessel area to know correlation between calcium score, percentage of narrowing of blood vessels with the severity of risk of heart disease. The deformable segmentation method and Frangi filter can show visually the position of calcification contained in coronary artery vein for 4 main branches, ie left main (LM), left circumflex (LCx), left anterior descending (LAD), and right coronary arteries (RCA ). In calculating the percentage of plaque on blood vessels, the lowest percentage value is 20% while the highest percentage value is 75%. The risk of coronary heart disease is proportional to the percentage of plaque in blood vessels. Meanwhile, calcium score calculation is accordance with the results of the evaluation of the doctor in determining the stage of risk of heart disease
2018
T50381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nurhuda
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai evaluasi asosiasi perubahan nilai tukar terhadap perubahan arus kas operasional dan perubahan return saham perusahaan manufaktur. Studi kasus dalam penelitian ini dilakukan terhadap 18 perusahaan manufaktur yang sejak tahun 2008 sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat asosiasi atas perubahan nilai tukar terhadap perubahan arus kas operasional dan perubahan return saham. Sebanyak 14 perusahaan memiliki nilai asosiasi positif signifikan, 3 perusahaan bernilai negatif signifikan, dan 1 perusahaan bernilai negatif tidak signifikan atas perubahan nilai tukar terhadap perubahan arus kas operasional. Sementara itu, 14 perusahaan memiliki nilai asosiasi negatif signifikan, 2 perusahaan bernilai negatif tidak signifikan, dan 2 perusahaan bernilai positif tidak signifikan atas perubahan nilai tukar terhadap perubahan return saham.
This study discusses the evaluation of the association of exchange rate changes to changes in operational cash flow and stock return of manufacturing companies. The case studies in this study conducted on 18 manufacturing companies that listed on the Indonesia Stock Exchange since 2008. The evaluation results indicate that there is an association on changes in exchange rates to changes in operational cash flow and stock returns. A total of 14 companies have positive significant, three companies have negative significant, and one company has negative not significant association value on changes in exchange rates to changes in operating cash flow. Meanwhile, 14 companies have negative significant, two companies have negative not significant, and two companies have positive no significant association value on changes in exchange rates to changes in stock returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahfud Nurhuda
Abstrak :
Skripsi ini membahas pengaruh industrialisasi terhadap perubahan peran keluarga Korea. Pembahasan tersebut menguraikan bagaimana pengaruh industrialisasi terhadap peran keluarga di Korea, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan dan juga menguraikan nilai-nilai yang berubah di dalamnya. Penelitian akan dibuktikan dengan pendekatan kualitatif deskriptif atas perubahan dari peran masing-masing anggota keluarga di era modern Korea dan nilai-nilai yang berubah di dalamnya. Hasil studi ini membuktikan adanya pengaruh industrialisasi terhadap perubahan peran keluarga di Korea. Dari pembuktian tersebut, dapat ditarik kesimpulan mengenai nilai-nilai apa saja yang berubah di dalam keluarga Korea akibat industrialisasi. ......The focus of this study is to explain the changing role of the Korean family as a result of industrialization that applied there. The discussion outlines the effect of industrialization on the changing role of the family in Korea and the values that are changed in family. This study will be conducted by descriptive-qualitative approach of the changing role of each member in the family in the modern era of Korea and the values that are changed in it. The results of this study demonstrate the effect of industrialization on the changing role of the family in Korea. From the evidences, it can be deduced about what values are changed in the Korean family as a result of industrialization.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Nurhuda
Abstrak :
ABSTRACT
The role of excitons in semiconducting materials carries potential applications. Excitonic signals usually do not appear clearly in optical absorption spectra of semiconductor systems with narrow gap, such as Gallium Arsenide, which makes experimental analyses on excitons in such systems become very challenging. On the iii iv theoretical side, calculation of optical spectra based purely on Density Functional Theory DFT without taking electron hole interactions into account does not lead to the appearance of any excitonic signal. Meanwhile, existing DFT based algorithms that include a full vertex correction through Bethe Salpeter equation may reveal an excitonic signal, but the algorithm has not provided a way to analyze the excitonic signal further. Motivated to provide a way to isolate the excitonic effect in the optical response theoretically, we develop a method of calculation for the optical conductivity of a narrow band gap semiconductor GaAs within the k.p 8 band model, that includes electron hole interactions through first order electron hole vertex correction. The k.p model is chosen because it provides a description of 8 energy bands 2 conduction and 6 valence bands in which the role of spin orbit coupling is also taken into account. We expect that this first order vertex correction reveals how the optical spectral weight redistributes as a function of temperature.
ABSTRAK
Peran eksiton pada material semikonduktor membawa banyak potensi aplikasi. Sinyal eksiton tidak terlalu jelas kemunculannya pada spektrum absorbsi optis semikonduktor bercelah sempit, seperti Gallium Arsenite, sehingga analisis keberadaan eksiton secara eksperimen menjadi cukup menantang. Dari segi teori, perhitungan dengan metode Density Functional Theory DFT yang tidak melibatkan interaksi electron-hole belum dapat menunjukan keberadaan eksiton. Sedangkan untuk perhitungan DFT yang mengikutsertakan koreksi vertex secara lengkap dengan metode Bethe-Salpeter equation BSE dapat memunculkan sinyal eksiton, namun algoritma yang ada belum dapat memberi cara untuk menganalisis eksiton lebih jauh. Dengan motifasi tersebut, kami mengembangkan metode perhitungan konduktifitas optis semikonduktor bercelah sempit material Gallium Arsenite dengan menerapkan model k.p 8 pita, dengan mengikutsertakan interaksi electronhole melalui koreksi verteks orde pertama. Metode k.p di pilih karena metode ini dapat menjelaskan 8 pita 2 pita konduksi dan 6 pita valensi dan turut melibatkan faktor spin orbit coupling.
2017
S68007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nurhuda
Abstrak :

Tanaman Padi merupakan salah satu tanaman pertanian utama di dunia. Mayoritas sekitar 98% penduduk Indonesia juga mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Sehingga perlu dilakukan pemantauan pertumbuhan tanaman padi secara efektif untuk mengontrol ketahanan pangan nasional. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan pola spasial fase tumbuh serta varietas padi secara spasial temporal di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Data citra radar Sentinel-1A digunakan berdasarkan nilai backscatter polarisasi VH pada periode tanam 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fase tumbuh padi menghasilkan tren nilai backscatter yang meningkat pada fase vegetatif hingga fase pematangan. Pada periode tanam I nilai rata-rata backscatter lebih tinggi dibandingkan dengan periode tanam II karena terjadi anomali pengairan dan kekeringan berkepanjangan. Karakteristik varietas PB 42 memiliki variasi nilai rata-rata backscatter yang paling tinggi dan beragam dibandingkan varietas lain. Sementara itu, pola spasial fase tumbuh padi periode tanam I dimulai dari arah utara dan periode tanam II dimulai dari arah selatan. Pola spasial varietas padi periode tanam I dan II termasuk kedalam kategori random (uji z NNA = 0,68) dengan dominasi varietas Inpari 42, Ciherang, dan Mekongga. Sedangkan varietas Inpari 33 dan PB 42 hanya tersebar di beberapa bagian wilayah Kecamatan Ciasem. 


Rice plants are one of the main agricultural crops in the world. The majority of about 98% of Indonesia's population also consume rice as their staple food. Therefore, it is necessary to observe the growth of rice plants effectively to control national food tenacity. The purpose of this study is to analyze the spatial characteristics and patterns of growth phases and rice varieties in a spatially temporal in Ciasem District, Subang Regency. Sentinel-1A radar image data is used based on the VH polarization backscatter value in the 2018-2019 planting period. The results showed that the characteristics of the rice growing phase resulted in an increasing backscatter value trend in the vegetative phase to the maturation phase. In 1st period of planting the backscatter average value was higher than in the 2nd period due to irrigation anomalies and prolonged drought. The characteristics of PB 42’s variety have the highest and most average variation in the mean backscatter compared to other varieties. Meanwhile, the spatial pattern of the rice growth phase for 1st period of planting started from the north and 2nd period started from the south. The spatial patterns of rice varieties in the first and second planting periods were categorized as random (test z NNA = 0.68) with the dominance of Inpari 42, Ciherang, and Mekongga varieties. Meanwhile, the Inpari 33 and PB 42 varieties were only scattered in several parts of the Ciasem District.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nurhuda
Abstrak :
Seiring bertambahnya jumlah pelanggan listrik di Indonesia menjadikan persentase kerugian dari susut non-teknis pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin besar tiap tahunnya yang menyebabkan berkurangnya keuntungan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh PLN dengan membentuk tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) berdasarkan informasi indikasi pencurian dan kelainan maupun pemilihan manual pada pelanggan pascabayar. Namun upaya yang dilakukan PLN sejauh ini masih belum efektif dalam penentuan Target Operasi (TO) karena membutuhkan waktu yang lama dengan hasil akurasi yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dari data pemakaian listrik (kWh) pelanggan dalam pemodelan machine learning menggunakan algoritma Extreme Gradient Boosting (XGBoost) menggunakan metode feature engineering dan hyperparameter tuning. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan riwayat pemakaian listrik efektif dalam pemodelan hingga tingkat akurasi mencapai 80% pada penggunaan data jam nyala dan 82% pada penggunaan data gabungan jam nyala dengan metode statistik dan bantuan hyperparameter tuning. Dengan hasil ini dapat membantu PLN untuk menentukan TO pada pelanggan pascabayar dengan lebih mudah dan efisien menggunakan teknologi machine learning. ......As the number of electricity customers in Indonesia increases, the percentage of non-technical losses in PLN (Perusahaan Listrik Negara) has been growing every year, leading to a decrease in profits. Various efforts have been made by PLN through the establishment of the Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) team based on indications of theft or abnormalities and manual selection of postpaid customers. However, PLN's efforts so far have been ineffective in determining the Operational Target (TO) due to the long time required and low accuracy. The aim of this research is to analyze the effectiveness of customer electricity usage data (kWh) in machine learning modeling using the Extreme Gradient Boosting (XGBoost) algorithm with feature engineering and hyperparameter tuning methods. The results of this study demonstrate that the use of electricity usage history is effective in modeling, achieving an accuracy rate of 80% when using on/off hours data and 82% when using a combination of on/off hours data with statistical methods and the assistance of hyperparameter tuning. These findings can assist PLN in determining the TO for postpaid customers more easily and efficiently using machine learning technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Nurhuda
Abstrak :
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan koreksi hasil pengukuran spektrum sinar-x menggunakan detektor CdTe dengan metode unfolding untuk menghilangkan noise atau sinyal yang tidak diinginkan Hasil koreksi ternyata kurang baik karena menunjukan adanya loncatan hasil koreksi pada rentang energi antara 30 keV sampai 40keV. Matriks responnya diperbaiki dengan pemodelan detektor dalam keadaan vakum sehingga diperoleh matriks respon baru yang digunakan untuk proses koreksi. Pemodelan dibentuk dengan simulasi monte carlo yang aplikasinya terdapat pada program EGSnrc. Proses koreksi dilakukan menggunakan metode Unfolding dan hasilnya menunjukan noise yang terbaca pada detektor CdTe dapat lebih diminimalisir. Sehingga perbaikan matriks respon dengan cara memodel ulang simulasi detektor berhasil dilakukan. ......Most applications of nuclear techniques depend on results measurenment of radiation, especially to measure the intensity or dose radiation of radiation.Measurenment of x-ray spectra using CdTe detector will produce spectra characteristic of detector.so that spectrum known as noise must be corrected by the method of unfoldingin order to obtain the actual x-ray spectrum. Accuracy improvement of the correction relating to to the resolution of the detector response matrix, the response matrix is formed using monte carlo simulation methods and Heprow program. With an ideal detector modeling, will get a correction factor which produces more accurate output.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1571
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>