Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Muliawati
"ABSTRAK
Proses pematangan spermatozoa terjadi karena adanya interaksi antara protein dengan membran plasma spermatozoa. Walaupun proses pematangan spermatozoa ini sangat penting, namun gen yang berperan dalam sekresi protein di epididimis ini masih banyak yang belum dikarakterisasi. Gen-gen yang berperan dalam proses pematangan spermatozoa umumnya merupakan protein sekretorik, terekspresi pada segmen spesifik, diregulasi androgen, faktor testikular dan perkembangan postnatal. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa b-defensin merupakan gen yang banyak terekspresi di organ reproduksi pria dan memiliki peran dalam pertahanan tubuh dan pematangan spermatozoa. Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi ekspresi gen Defb20 untuk mengetahui perannya dalam proses pematangan spermatozoa. Studi in silico dilakukan untuk prediksi struktur gen, signal peptide dan domain fungsional. Quantitative real-time PCR digunakan untuk mengukur ekspresi gen Defb20 pada analisis sebaran jaringan, regulasi androgen dan faktor testikular serta postnatal developmen. Hasil penelitian mendapatkan bahwa sekuen Defb20 mengandung domain penting seperti N-myristoilation dan beberapa situs phosporilasi protein kinase yang mungkin berperan dalam mekanisme interaksi protein dengan membran plasma. Sekuen asam amino Defb20 mengandung signal peptides, mengindikasikan protein yang disekresikan dan terlibat dalam proses pematangan spermatozoa. -defensins 20 (Defb20) terekspresi spesifik di epididimis dengan ekspresi tertinggi terdapat pada kaput epididimis. Defb20 diregulasi oleh androgen yang ditunjukkan dengan adanya penurunan ekspresi Defb20 paska dilakukan gonadektomi dan kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian hormon pengganti. Defb20 juga diregulasi oleh faktor testikular, yang dibuktikan dari menurunnya ekspresi Defb20 setelah ligasi pada duktus eferen (efferent duct ligation (EDL)). Defb20 mulai terekspresi pada hari ke-21 setelah lahir yang mengindikasikan gen Defb20 terekspresipada suatu periode perkembangan epididimis. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Defb20 memiliki karakteristik ekspresi : mengandung signal peptide yang mengarahkan sintesis protein pada jalur sekretorik, spesifik terekspresi di epididimis, diregulasi androgen dan faktor testikular serta mulai terekspresi pada masa pubertas hingga dewasa

ABSTRACT
Epididymal sperm maturation occurs via interactions between sperm and proteins secreted by the epididymal epithelium. Although this is an important process, the genes that encode secreted proteins remain largely uncharacterized. The genes that play a role in sperm maturation process has character, among others; is a secretory protein, expressed specifically in the epididymis, regulated by androgen, testicular factor, and postnatal development. Previous studies showed that family of-defensins preferentially eaxpressed in male reproductive tracts and play an important role in both innate immunity and sperm fertility. This study aimed to characterize Defb20 to understand its role in sperm maturation. This study using in silico analyses and quantitative real-time PCR (qRT-PCR). In silico analyses were performed to predict gene structure, signal peptides and functional domains. Defb20 expression in various tissues, after gonadectomy, efferent duct ligation and postnatal development were measured using quantitative real-time RT-PCR. Defb20 sequence contains important domains such as N-myristoilation and kinase binding sites which are putatively involved in the protein activation and protein-plasma membrane interaction. The amino acid sequence of Defb20 contains signal peptides, indicating characteristic of secretory proteins involved in the sperm maturation. β-defensins 20 (Defb20) was expressed exclusively in the epididymis with the highest expression in the caput region. Defb20 was regulated by androgen showing down-regulation after gonadectomy and the expression was recovered after testosterone replacement. However, Defb20 was also regulated by testicular factors in which the expression was down-regulated after efferent duct ligation (EDL). The dependency on the androgen was further confirmed by postnatal expression analysis in which Defb20 begin to express at day21 postnatal indicating specific stage of expression after initial development of the epididymis. In conclusion, Defb20 have a potential to be involved in the epididymal sperm maturation process. Defb20 has characteristic expression; has a signal peptide sequence that directs synthesis in the secretory pathway, specifically expressed in the epididymis, androgen and testicular factors regulated, and expressed in puberty to adulthood"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikha Muliawati
"Telah dilakukan sintesis katalis komposit yang dapat mengeliminasi polutan gas buang kendaraan yaitu CO, NOx, dan HC secara simultan, sehingga bias diaplikasikan sebagai masker. Komposit yang terdiri dari Titanium Dioksida (TiO2), Karbon Aktif (AC), dan Zeolit Alam Lampung (ZAL), dibuat dengan metode mechanical mixturing, kemudian di-coating ke aluminium foil dan serat nanas. Didapatkan komposisi terbaik untuk mengeliminasi polutan adalah TiO210%-AC8,2%-ZAL81,8%. Namun, komposisi tersebut bukanlah komposisi optimal karena komposit tetap dapat mengeliminasi polutan dengan baik pada komposisi berapapun dengan mekanisme eliminasi dominan tergantung komposisinya. Didapatkan juga bahwa kinerja komposit dengan berat 10 g lebih efektif dibanding 6,7 g. Semakin banyak konsentrasi awal polutan juga membuat laju eliminasi polutan semakin besar.

Composite catalysts has been synthesized to eliminate vehicle exhaust gas pollutant such as CO, NOx, and HC simultaneously, so that it can be applied as a mask. Composite consisting of Titanium Oxide (TiO2), Active Carbon (AC), and Lampung Natural Zeolite (ZAL), created by mechanical mixturing method, then coated to aluminum foil and pineapple leaf fiber. It was found the best composition to eliminate the pollutant is TiO210%-AC8,2%-ZAL81,8%. However, the composition is not optimal because the composite composition can still eliminate pollutants by whatever its composition regardless of the dominant elimination mechanism depends on its composition. It also was found that the performance of the composite with a weight of 10 g is more effective than 6.7 g. The more the initial concentration of pollutants also create a greater rate of elimination of pollutants.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S180
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Muliawati
"Wanita usia 35 tahun keatas merupakan masa mengakhiri kehamilan sebab diketahui bahwa melahirkan pada usia tersebut memiliki risiko medik. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada wanita usia 35 tahun keatas serta faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 dan 2012 dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil menunjukkan bahwa penggunaan MKJP pada wanita usia 35 keatas pada SDKI 2007 sebesar 29,2%, sedangkan pada SDKI 2012 sebesar 24,4%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP pada SDKI 2007 dan 2012 adalah pendidikan, jumlah anak hidup, dan pengambilan keputusan. Faktor yang paling berperan dengan penggunaan MKJP pada penelitian ini adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh suami (OR =1,90 - 2,35).

Women aged over 35 years is a period terminating a pregnancy because it is known that giving birth at that age have a medical risk. This study aims to describe the use of Long-Term Contraception Method (LTM) in women over the age of 35 years and the factors associated. This study uses data Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2007 and 2012 with the univariate, bivariate, and multivariate analyzes.
The results showed that the use of LTM in IDHS 2007 of 29.2%, whereas in 2012 amounted to 24.4% IDHS. Factors associated with the use of LTM in 2007 IDHS is education, number of living children, ideal number of children, and decision making. Factors associated with the use of LTM in IDHS 2012 is education, number of living children, and decision making. The factors that most contribute to the
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Muliawati
"Penelitian ini membahas mengenai peranan pengelolaan rekod dalam pengambilan keputusan di UKM SALAM UI pada periode 2013. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu adanya standar pengelolaan rekod yang baku di SALAM UI; standar tersebut kemudian harus diterapkan dengan konsisten di setiap kepengurusan; pemanfaatan rekod sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan perlu ditingkatkan disamping informasi yang bersumber dari komunikasi lisan (ngobrol).

This undergraduate thesis describes about the function of management records in decisions making at the UKM SALAM UI on period 2013. The research uses qualitative approach with case study method. The results of this study suggest that there are needs to have a standardize records management within SALAM UI; the standar should be applied consistently in each generation of organization’s committee; also, the use of records as a source of information in decision-making phase needs to be improved aside from the information sourced from oral communication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusi Muliawati
"Nasabah penyimpan dana merupakan pihak yang dapat dirugikan manakala terjadinya likuidasi bank. Oleh karena itu, dalam melindungi dana simpanannya nasabah memiliki hak preferen dalam mendapatkan pembayaran atas dana simpanannya pada saat bank dilikuidasi. Pengaturan hak preferen ini terdapat dalam Undang-undang Lembaga Penjamin Simpanan dan peraturan lainnya yang mengatur mengenai dilaksanakannya likuidasi bank. Bentuk perlindungan tersebut diatur melalui program penjaminan. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, hak preferen tidak dapat sepenuhnya diberikan kepada seluruh nasabah penyimpan dana pada saat bank dilikuidasi. Hal ini dapat menimbulkan asumsi yang berbeda atas kedudukan nasabah dalam memperoleh penjaminan atas dana simpanannya. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian untuk menemukan pengaturan hukum dan pelaksanaan hak preferen bagi nasabah penyimpan dana pada saat bank dilikuidasi maka sifat penelitian ini adalah yuridis normatif dan mengacu kepada peraturan-peraturan yang tertulis maupun hukum positif serta didukung bahan hukum lain dan hasil wawancara dengan narasumber yang berkaitan dengan permasalahan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Pelaksanaan hak preferen bagi nasabah penyimpan dana saat bank dilikuidasi diberikan kepada nasabah yang memperoleh kedudukan status layak bayar dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Undang-undang Lembaga Penjamin Simpanan guna memperoleh pembayaran simpanannya.

Depositors are the ones that can be harmed as incurred of banks liquidation. Therefore, to protect their deposits, customers have preference right to obtain payments of their deposits when the banks are liquidated. This preference right is contained in the regulation of the Deposit Insurance Corporation and the other regulations which governing the implementation of the liquidation of the bank. However, in the actual implementation, these preference right can not be fully given to all depositors when banks are liquidated. This can lead to different assumptions about the position of the customers in obtaining the guarantee of their deposits. In accordance with the problems and goals of research to find a legal setting and the implementation of preference right for depositors when banks are liquidated, then, the character of this research is a normative juridical research and refers to the written regulations or positive laws and also supported by other legal materials and interviews with sources related to the problem. While the method used is a qualitative research method about a descriptive research and tend to use inductive analytical approach. The implementation of preference right for depositors when banks are liquidated are given to customers who obtain the decent pay status position and meet the specified criteria by the Act of the Deposit Insurance Corporation to obtain their payment savings.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42344
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyana Muliawati
"ABSTRAK
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pemenuhan
kebutuhan informasi dapat diperoleh melalui media sosial, seperti Twitter.
Banyaknya pengguna internet telah memicu aliran data yang sangat besar dan
cepat, sehingga membuat analisis secara manual sulit atau bahkan tidak mungkin
dilakukan. Metode otomatis diperlukan untuk menganalisis data tersebut yang
salah satunya yaitu dengan topic detection and tracking (TDT). Suatu metode
alternatif laindari TDT untuk masalah pendeteksian topik selain latent dirichlet
allocation (LDA) adalah fuzzy clustering dengan menggunakan algoritma fuzzy Cmeans
(FCM). FCM pada pendeteksian topik dapat memenuhi asumsi bahwa
suatu dokumen pada Twitter dapat terdiri dari beberapa topik. FCM bekerja cukup
baik di dimensi data yang rendah, akan tetapi gagal dalam dimensi data yang
tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk mereduksi dimensi ruang
eigen yang tinggi ke dimensi yang lebih rendah. Salah satu metodenya adalah
singular value decomposition (SVD) dengan menggunakan truncated SVD. Pada
penelitian ini, dilakukan prosestruncated SVD kemudian FCM yang
dinamakanfuzzy C-means pada ruang eigen (Eigen FCM). Hasil akurasi dari
metode ini menunjukkan peningkatan lebih baik dibandingkan FCM dan LDA
pada pendeteksian topik.

ABSTRACT
As the information and communication technology developed, the fulfillment of
information can be obtained through social media, like Twitter. The enormous
number of internet users has triggeredfast and large data flow, thus making the
analysis manually is difficult, or even impossible. The automated methods for
data analysis is needed now, one of which is the topic detection and tracking
(TDT). An alternative method other than TDT fortopic detection problemother
than latent dirichlet allocation (LDA) is a fuzzy clustering algorithms using fuzzy
C-means (FCM). FCM in topic detection meet the assumption that a document on
Twitter can consists of several topics. FCM works pretty well in low-dimensional
data, but fail in high-dimensional data. Therefore, we need a method to reduce the
dimension of the high-dimensional eigenspaceinto lower dimension. One method
to do that is the singular value decomposition (SVD) using truncated SVD. This
papercarried out the truncated SVD process then FCM called fuzzy C-means on
the eigenspace (Eigen FCM). The results of the accuracy of this method shows an
increase is better than FCM and LDA on topic detection."
2016
T45625
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidiya Muliawati
"Pelaksanaan SIK terintegrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya terlaksana secara optimal karena masih adanya fragmentasi pelaporan data dari daerah menuju pusat. Skripsi ini membahas gambaran SIMPUS sebagai salah satu bentuk SIK terintegrasi untuk mendukung manajemen pelayanan kesehatan melalui studi kasus pelaksanaan di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi desktriptif menggunakan pendekatan 7 komponen dari National e- Health Strategy Toolkit milik WHO serta proses dalam manajemen pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi untuk mendapatkan data primer, serta didukung oleh telaah dokumen untuk mendapatkan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah 1 orang penanggung jawab pelaksanaan SIMPUS di Dinkes Kota Depok serta 11 orang penanggung jawab pelaksanaan SIMPUS di UPT Puskesmas Kota Depok yang didapatkan dari teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan National e-Health Strategy Toolkit dari WHO, aplikasi SIMPUS belum cukup optimal dalam pelaksanaannya sebagai bentuk SIK Terintegrasi di Kota Depok. Hal tersebut dapat dilihat dari infrastruktur jaringan dan sistem yang masih sering eror, kompetensi tenaga kerja yang masih belum seragam dan sesuai, hingga belum adanya pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan dan kebijakan. Selain itu, analisis dengan manajemen pelayanan kesehatan menunjukkan SIMPUS masih membutuhkan optimalisasi di setiap tahapan prosesnya, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (implementasi), evaluation (evaluasi), dan controlling (pengawasan dan pengendalian).

The implementation of integrated health information system (SIK) has not been fully implemented optimally because there is still a data fragmentation of reporting from regions to the center. This paper discusses an overview of SIMPUS implementation as part of integrated health information system (SIK) to support health service management through case studies of the implementation in Depok City. This paper employs qualitative research in a descriptive study, using the 7 components of National e-Health Strategy Toolkit from WHO as an assessment and the process of health service management. This research using indepth interviews and observation methods to obtain primary data, and supported by document review to obtain secondary data. Informants in this research are the person in charge (PJ) of SIMPUS in Depok City Health Office (Dinkes Kota Depok) and Depok Health Center (Puskesmas) as obtained from purposive sampling techniques. The result shows that SIMPUS has not been implemented optimally as a part of integrated health information system (SIK) in Depok based on the National e-Health Strategy Toolkit from WHO. This can be seen from the lack of infrastructure that often getting error-either the networks or the system, competencies of human resources that still not equivalent, and the absence of data utilization for policy and decision making. Moreover, analysis with the management health service process still needs optimization at each stage- planning, organizing, actuating, evaluating, and controlling. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Muliawati
"Kunjungan Pasien di RSU Sriwijaya Palembang belum mencapai target kunjungan. RSU Sriwijaya Palembang adalah RS Swasta Tipe C perkembangan dari RS Khusus Mata dengan nama Sriwijaya Eye Center, dengan branding yang telah dikenal masyarakat sebagai Eye Center, mayoritas pasien yang berkunjung masih didominasi pasien mata, hal ini juga membuat kunjungan di poliklinik spesialis lain sangat kurang, diharapkan dengan penerapan bauran pemasaran atau marketing mix yang tepat dapat meningkatkan angka kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik spesialis RSU Sriwijaya. Bauran pemasaran dalam penelitian ini dengan 7 P yaitu: product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara bauran pemasaran dengan minat layanan ulang ke poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang. Penelitian ini dilakukan di 8 poliklinik spesialis RSU Sriwijaya Palembang dengan menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif sampel dari pasien poliklinik spesialis berjumlah 341 sampel dan pada penelitian kualitatif sampel adalah informan dari management berjumlah 4 sampel. Instrumen pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuisioner dan instrumen pada penelitian kualitatif dengan daftar pertanyaan. Hasil penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran process, place, promotion dan product terhadap minat kunjungan ulang secara berurutan elemen bauran pemasaran yang memiliki hubungan dengan minat kunjungan ulang pasien poliklinik spesialis RSU Sriwijaya adalah process, place, promotion dan product.

Patient visits at RSU Sriwijaya Palembang have not reached the visiting target. RSU Sriwijaya Palembang is a Type C Private Hospital. That is the development of the Sriwijaya Eye Center under the name Sriwijaya Eye Center, with a branding that has been known to the public as Eye Center, the majority of patients who visit are still dominated by eye patients, this also makes visits at other specialist polyclinics very lacking. It is hoped that the application of the mix marketing can increase the number of outpatient visits at the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya. The mix marketing in this study used the 7 Ps, namely: product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence. The purpose of this study was to analyze the relationship between the mix marketing and the interest in repeat services to the specialist polyclinic of RSU Sriwijaya Palembang. This research was conducted in 8 specialist polyclinics of RSU Sriwijaya Palembang and also using a mix of quantitative and qualitative methods, in quantitative research the samples from specialist polyclinic patients totaling 341 samples and in qualitative research, the samples were informants from management totaling 4 samples. Instruments in quantitative research using questionnaires and instruments in qualitative research with a list of questions. The results of this study proved that there was a significant relationship between the mix marketing of process, place, promotion, and product on the interest in repeat visits in sequence. The elements of the mix marketing that have a relationship with the interest of repeat visits to specialist polyclinic patients at Sriwijaya Hospital were process, place, promotion, and product."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Muliawati
"Perubahan yang terjadi pada masa remaja belum sepenuhnya matang secara fisik, kognitif dan psikososial. Hal ini menjadikan remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan yang menyebabkan pada perubahan perilaku pada remaja, salah satunya ialah perilaku makan. Perilaku makan terdiri dari tiga dimensi yang muncul dari beberapa teori, yaitu perilaku makan emotional eating, external eating, dan restrained eating. Apabila remaja memiliki perilaku makan yang tidak baik, maka akan berdampak terhadap asupan gizi dan akan mempengaruhi status gizinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara media sosial Instagram, teman sebaya, dan faktor lainnya dengan perilaku makan pada remaja di DKI Jakarta Tahun 2024. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan teknik quota sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dilakukan secara daring pada sampel remaja di DKI Jakarta yang berjumlah 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa external eating (55,3%) merupakan perilaku makan yang paling dominan terjadi. Berdasarkan uji hasil uji chi square menunjukkan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara media sosial Instagram dengan perilaku makan emotional eating (P Value=0,001), external eating (P Value=0,000), dan restrained eating (P Value=0,035). Sedangkan peran teman sebaya dan peran orang tua hanya berhubungan dengan perilaku makan external eating (P Value=0,048 dan 0,000). Untuk variabel lainnya menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan ketiga dimensi perilaku makan.

The changes that occur in adolescence are not yet fully mature physically, cognitively and psychosocially. This makes adolescents quickly influenced by the environment which causes changes in behavior in adolescents, one of which is eating behavior. Eating behavior consists of three dimensions that arise from several theories, namely emotional eating, external eating, and restrained eating. If adolescents have bad eating behavior it will have an impact on nutritional intake and will affect their nutritional status. This study aims to determine the relationship between social media Instagram, peers, and other factors with eating behavior among adolescents in DKI Jakarta in 2024. The research method uses a cross-sectional design with quota sampling technique. Data collection was carried out by filling out an online questionnaire on a sample of 150 adolescents in DKI Jakarta. The research results show that external eating (55.3%) was the most dominant eating behavior. Based on the chi square test results, the results show that there is a significant relationship between Instagram social media and emotional eating (P Value=0.001), external eating (P Value=0.000), and restrained eating (P Value=0.035). Meanwhile, the role of peers and the role of parents were only related to external eating behavior (P Value=0.048 and 0.000). For other variables, the results show that there is no significant relationship with the three dimensions of eating behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library