Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"Persepsi klien mempengaruhi kepatuhan pengobatan. Kepatuhan menjadi salah satu penentu kesembuhan tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi klien mengenai tuberkulosis paru dengan kepatuhan pengobatan berdasarkan Health Belief Model. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan 89 klien tuberkulosis paru di Puskesmas Pancoran Mas, Limo, dan Sukmajaya yang diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan 52.8% klien memiliki persepsi positif dan 71.9% klien patuh. Uji chi square menunjukkan terdapat hubungan persepsi klien mengenai tuberkulosis paru dengan kepatuhan pengobatan (p= 0.014; OR 95% CI 3.315). Dapat disimpulkan persepsi klien berperan dalam menentukan kepatuhan pengobatan sehingga promosi kesehatan mengenai tuberkulosis perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya ketidakpatuhan.

---

Client's perception can affect adherence. Adherence becomes one factor that contributes tuberculosis recovery. This study's aim was to identify the correlation between client's perception about pulmonary tuberculosis and adherence according to Health Belief Model. Its design was cross-sectional with 89 pulmonary tuberculosis's clients at Puskesmas Pancoran Mas, Limo, and Sukmajaya, using purposive sampling method. The result showed that 52.8% clients have positive perception and 71.9% clients are adherence. There was correlation between client's perception and adherence (p= 0.014; OR 95% CI= 3.315). The study implies that client's perception has the role that contributes adherence, so health promotion about tuberculosis needs to be increased to prevent non-adherence."

"Penyakit PPOK yang dialami klien berdampak pada keadaan fisik dan psikososial klien. Sesak napas dan batuk kronik menjadi stressor yang dapat memicu terjadinya masalah psikosial, terutama ansietas. Adanya ansietas yang dialami klien dapat meningkatkan tekanan darah, nadi, dan frekuensi pernapasan yang memperburuk kejadian sesak napas. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan intervensi keperawatan yaitu reduksi ansietas pada klien PPOK di rumah sakit. Instrumen yang digunakan untuk mengkaji level ansietas adalah Hamilton anxiety rating scale. Berdasarkan hasil analisis, teknik spiritual efektif dalam mengurangi ansietas. Rekomendasi adalah perawat perlu mengidentifikasi dini adanya masalah psikosisosial sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi klien. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat diberikan adalah dengan teknik spiritual seperti berdoa dan berdzikir untuk mereduksi ansietas.

---

COPD affects both of physical and psychological aspect of patient. Dispnea and chronic cough can be a stressor for client, that can lead to psychosocial problem, especially anxiety. Anxiety can affect physical homeostasis, for example increase blood pressure, heart rate, and respiration rate that increase dyspnea episodes. This paper aims analyze the effectivity of ansxiety reduction intervention for COPD patient in hospital. This paper using Hamilton anxiety rating scale to identify anxiety level. Result is spiritual technic is effective for reduce anxiety on patient. Recommendation is nurse need to do early identification of psychosocial problem to give nursing care for COPD patient. The intervention that can reduce anxiety is spiritual technic, for example is pray and dzikir."