Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendri
"Makalah ini menampilkan suatu kajian ekonomis terhadap transmisi nirkabel bagi telepon pedesaan yang dititik beratkan pada Rural Overlay Network (RONET) sebagai telepon 'tetap" (fixed wireless) dibandingkan dengan central lokal kabel (wireline), Public Switched Telepohone Network (PSTN). Makalah ini juga mengangkat masalah pelayanan universal dan menampilkan suatu analisis terhadap wireless yang bisa menjadi pemain yang layak secara ekonomi (viable) di lingkungan pedesaan. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan menggabungkan beberapa bidang yang berbeda dan memperlihatkan bahwa wireless bisa diaplikasikan sebagai penyelenggara pelayanan universal di daerah pedesaan. Selain makalah ini juga membahas beberapa masalah kebijakan yang berhubungan dengan cara terbaik menangani masalah pelayanan universal dan sejauh mana permintaan sosial dapat dipenuhi.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, telah melahirkan suatu lingkungan kompetisi yang selanjutnya mengarah pada perebutan pasar potensial yang berada di daerah urban. Lingkungan kompetisi ini telah mengurangi kewajiban PT. Telkom sebagai perusahaan manopoli dari tanggung jawab terhadap pelayanan universal (KPU) sebagai kompensasi monopolinya. oleh karena itu perlu diupayakan suatu alternatif pengembangan jaringan telekomunikasi di daerah rural sebagai implementasi kewajihan pelayanan universal.
Sesuai dengan kondisi riil dari daerah rural seperti jumlah dan sebaran penduduk, topologi geografis serta kegiatan ekonominya. teknologi wireless merupakan suatu pilihan yang tepat. Selain aspek teknologi yang sesuai, penyelenggaraan telekomunikasi rural agar tetap menarik bagi para investor juga perlu memperhatikan aspek regulasi yang mendukung, skema-skema pembiayaan dan subsidi serta tahap-tahap operasionalnya (dari akses universal ke layanan universal).
Untuk lebih riil-nya pembahasan tentang aplikasi telekamunikasi rural berbasis wireless, makalah ini menampilkan suatu studi kasus di Kec. Lengayang, Kab. Pesisir Selalan, Propinsi Sumatera Barat. Pendekatan yang dilakukan dalam pembahasan studi kasus ini adalah suatu rencana bisnis yang mengemukakan sejumlah skenario seperti skenario investasi, skenario operasional, skenario penetapan harga dan tariff, skenario penetapan subsidi pengembangan, skenario perencanaan bisnis.

This paper presents a study of the economics viability of wireless transport focusing on Rural Overlay Network (RONET) as fixed wireless compared to the wire line local exchange, namely the Public Switched Telephone Network (PSTN). The paper also addresses the issues of universal service and presents an analysis of how wireless may be a viable player in that environment. The paper combines the approaches from several different fields and demonstrates that wireless has applications as a provider of universal services in rural areas. The paper also develops several policy issues as to how best to deal with the issue of universal services and also addresses the issue of how far that social demand should be extended.
The regulation No. 36/1999 on Telecommunications and the government regulation No. 5212000 an the telecommunication operation, has emerged a competitive environment which is leading to urban potential market. The competitive environment has decreased the obligation for PT Telkom as monopoly from responsibilities to develop network in rural areas as universal service obligation (USO). An alternative for rural telecommunication development, therefore, is required to implement in fulfilling the universal service obligation.
In accordance with the real situation in rural areas such as the number of population, the density, and geographic topologies, as well as economic activities, the wireless technology has fallen to be the right choice to implement. To make rural telecommunication attractive for investors, other aspects to take into consideration besides technology aspect in providing rural services are conducive regulations, financial and subsidy schemes as well as operational steps (for example, fromUniversal Access to Universal Service).
For the real descriptions, the paper represent a case study on wireless based telecommunication in Kecamatan Lengayang, Kab. Pesisir Selatan, West Sumatra Province. The approach used in discussing the study case is a business planning which brings out a number of scenarios such as investment, operational, price and tariff selling, and development subsidy allocating as well as business plan scenarios.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi makro terhadap return saham khususnya pada industri otomotif dan komponennya di Bursa Efek Jakarta. Penelitian terdahulu atas pengaruh kondisi makro terhadap return saham telah banyak dilakukan pada sektor industri yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan Manurung dan Saragih (2004) tentang pengaruh makro terhadap return saham farmasi. Penelitian ini menghasilkan bahwa variabel makro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham farmasi, tetapi variabel market return berpengaruh signifikan terhadap return. Ati (2004), melakukan penelitian tentang pengaruh market return, Inflasi, SBI, Kurs, Harga emas dan jumlah uang beredar (M2) terhadap return saham industri barang konsumsi. Hasilnya menerangkan bahwa variabel yang paling berpengaruh pada induslri ini adalah variabel market return, sedangkan variabel SBI tidak berpengaruh terhadap mayoritas return saham sektor industri konsumsi.
Peneliti mengambil sampel 12 saham yang tergolong dalam industri otomotif dan komponennya dalam rentang periode tahun 2000-2003. Variabel makro yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, SBI, Inflasi, Kurs dan Uang beredar. Variabel ini adalah variabel makro yang sering digunakan peneliti untuk mengetahui pengaruh variabel terhadap return saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel makro berpengaruh signifikan terhadap return saham otomotif dan komponennya, tetapi secara individu atau uji t diketahui variabel SBI dan Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham otomotif dan kornponennya. Sedangkan variabel IHSG, Kurs dan uang beredar berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel IHSG merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap return saham. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Manurung dan Saragih (2004).
Pengaruh variabel makro pada industri ini sangat kecil sekitar 5.46%, artinya seluruh variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen-nya sebesar 5.46%, sedangkan 94.54% dijelaskan oleh variabel lain. Pengaruh lain diduga dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para investor, calon investor, mahasiswa dan peneliti yang ingin melanjutkan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berguna bagi semua pihak.

The goal of this research is to find out about the influences of macro conditions to stock return, especially for listed companies in automotive industry. Previous researches have been done for many kinds of industries. Manurung and Ferdinand (2004), learnt about the influence of macro condition to stock return in Pharmachy industries. The outcome shows that variable macro does not influence the stock return significantly, but market return variable has the strongest influence to stock return. Ati (2004), did the same research about market return, Inflation, SBI, exchange rate, Price of Gold and Money supply to the stock return for consumption industries. The result again shows that market return has the strongest influence to stock return.
Researcher takes 12 companies in automotive industry as sample and the time frame is between 2000-2003. Macro variables used in this research are IHSG, SBI, Inflation rate, exchange rate and money supply. These are the common variables used by many past researchers.
The final result of this research shows that all variables have small influence to the stock return. IHSG, especially has the strongest influence among all. But t-test shows that SBI and inflation rate do not influence stock return significantly. Exchange rate and money supply have small significant influence. IHSG as a market retum is the strongest factor to influences stock return. This result supports the previous research by Manurung and Saragih (2004).
The influence of macro variables in this industry is very small It is about 5.46% and it means that all independent variables only explain the variation of the dependent variable for 5.46%. Meanwhile 94.54% are explained by another variable and It is not explained in this research.
The researcher expects this research to give a big contribution for everyone especially the investor, potential investor, colleges and the fellow researchers who Want to continue the research in other industries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T16977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas proses sistem anggaran dengan ERP yang digunakan oleh PT. XYZ serta bertujuan menghasilkan rancangan sistem sebagai suatu requirement yang dapat digunakan untuk penyempurnaan ERP yang digunakan PT. XYZ saat ini dalam menjalankan sistem anggaran. Metode dalam penelitian ini merupakan analisis deskriptif berupa studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam proses sistem anggaran dengan ERP yang digunakan oleh perusahaan. ERP yang digunakan perusahaan untuk proses sistem anggaran ini adalah ERP original dan memungkinkan untuk dapat dilakukan pengembangan pada sistem ERP tersebut. Kelemahan-kelemahan ini berdampak pada keakuratan laporan realisasi anggaran yang dihasilkan, yang mana laporan ini digunakan manajemen untuk mengambil beberapa keputusan yang berkaitan dengan proses bisnis perusahaan. Penelitian ini memberikan rancangan sistem sebagai suatu requirement kepada perusahaan terkait perbaikan rancangan sistem anggaran dengan ERP yang dapat diterapkan perusahaan guna menyelesaikan permasalahan yang ada.

This research aims to analyze the effectiveness of the budgeting system process with the ERP used by PT. XYZ and aims to provide system design as a requirement that can be used to improve ERP used by PT. XYZ is currently running a budgeting system. The method in this research is a descriptive analysis in the form of a case study. The results of this research indicate that there are several weaknesses in the budgeting system process with ERP used by the company. The ERP used by the company for this budgeting system process is the original ERP and allows development of the ERP system. These weaknesses have an impact on the accuracy of the budget realization report, which this report is used by management to take several decisions relating to the company's business processes. This study provides system design as a requirement to companies related to the design improvement of the budgeting system with ERP that can be applied by companies to solve existing problems."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen humas pemerintah secara umum dan khususnya manajemen humas pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat dalam membangun citra yang positif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, maka untuk mengungkap permasalahan kasus ini digambarkan dengan kajian diskriptif-kualitatif yaitu berusaha menggambarkan atau menjelaskan sejelas mungkin mengenai manajemen humas. Jenis kajian ini hanya memaparkan situasi dan kondisi, akan tetapi tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan mengkaji hipotesis atau membuat prediksi. (Rahmad, 1995;24).
Informasi didapatkan dengan melalui observasi dan wawancara terhadap responden, diantaranya Gubernur Sumatera Barat, Kepala Biro Humas, Kepala Biro Bina Otonomi Daerah, Pembantu Dekan III Fisipol Universitas Ekasakti-(UNES), dan Direktur Akademi Ilmu Komunikasi Padang (AIKP), Koordinator Liputan Harian Umum Haluan, Kepala RRI Regional I Padang dan Kepala TVRI Stasiun Padang.
Penelitian ini menemukan bahwa sejauh ini manajemen humas pemerintah secara umum dan pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat khususnya dalam membangun citra yang positif untuk menyongsong pelaksanaan otonomi daerah, belum begitu berjalan sebagaimana mestinya, karena masih banyak faktor-faktor penghalang yang menghambat fungsi dan tugas humas pemerintah tersebut dalam rnembangun citra yang positif.
Hal yang menonjol adalah karena belum begitu besar perhatian pimpinan politik terhadap biro/bagian humas pemerintah dalam membangun citra yang positif sehingga bagian humas itu belum difungsikan sebagaimana mestinya. Bahkan disarankan kepada pemerintah untuk mengkontrak konsultan PR untuk agar citra pemerintah lebih baik di mata masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini mengidentifikasi dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Sumatera, Indonesia. Digunakan tiga model regresi untuk menganalisa data panel lima indikator utama desentralisasi fiskal periode 2007-2013 yaitu: OLS, Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Dtatistik (BPS) dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Temuan empiris penelitian ini menunjukkan bahwa tiga indikator berupa pendapatan daerah, pengeluaran daerah dan jumlah penduduk memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara tingkat pendidikan dan tingkat serapan tenaga kerja berkorelasi positif terhdap pertumbuhan ekonomi di Sumatera, Indonesia.

This paper analyzes the impact of fiscal decentralization on regional economic growth in Sumatera, Indonesia. Within the framework of an OLS, Fixed Effect Model and Random Effect Model was employed in this thesis on a set of dynamic panel data models with latent variables over a period 2007- 2013. Two indicators of fiscal decentralization, local revenue, and local expenditure were used to measure impact of fiscal decentralization in Sumatera. Data for this study comes from secondary sources; BPS and DJAPK ministry of Finance Republic of Indonesia. The empirical finding of this study suggests that two fiscal decentralization indicators and number of population have a negative significant impact on regional economic growth. However, number of education and employment rate are positively correlated with economic growth. Finally, there is a little consensus on the relationship between fiscal decentralization and economic growth in Sumatera, Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T46158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko kerugian perusahaan dan modal minimum yang dibutuhkan untuk menutup risiko kerugian tersebut sesuai yang dipersyaratkan, yang dihitung dengan ketentuan konvensional. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan risiko kerugian perusahaan jika dihitung dengan ketentuan konvensional, dengan risiko kerugian perusahaan jika dihitung dengan ketentuan syari'ah. Selanjutnya, dibandingkan juga modal minimum yang dibutuhkan untuk menutup risiko kerugian perusahaan sesuai yang dipersyaratkan jika dihitung dengan ketentuan konvensional terhadap modal minimum yang dibutuhkan untuk menutup risiko kerugian perusahaan sesuai yang dipersyaratkan jika dihitung dengan ketentuan syari'ah. Selain itu, dengan penelitian ini juga ingin diketahui minimum rasio RBC perusahaan, jika risiko kerugian dihitung dengan ketentuan konvensional dan variabel yang memiliki korelasi tinggilsangat erat dengan risiko kerugian."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17736
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Tesis ini membahas perbandingan sistem administrasi pemungutan pajak Indonesia dengan Republik Rakyat Cina (RRC). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sistem administrasi pemungutan pajak, kinerja perpajakan ditinjau dari sisi penerimaan dan rasio perpajakan, serta upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kepatuhan pajak baik di Indonesia maupun RRC. Mengacu pada perspektif teoritis dan paradigma penelitian yang digunakan, maka sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Analisis penelitian dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa walau kedua negara samasama menerapkan sistem self assessment dalam melakukan pemungutan pajaknya, namun RRC ternyata lebih baik bila ditinjau dari sisi penerimaan dan rasio perpajakannya. Pemerintah RRC juga sangat tegas dalam melaksanakan penegakan hukum. SAT (State Administration of Taxation) sebagai otoritas pajak di RRC konsisten dalam meningkatkan pelayanan bagi wajib pajak dan meningkatkan kinerja yang baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pada Januari 2010, SAT mengeluarkan peraturan terkait tata cara penanganan keluhan wajib pajak. Peraturan ini menetapkan ruang lingkup dan prosedur terkait dengan penyampaian keluhan wajib pajak. Peraturan ini sangat menjamin hak-hak dari wajib pajak.

This thesis analyses and compares the tax collection administration system between Indonesia and People?s Republic of China. The study examined in this research is the tax administration system, tax revenue and tax ratio as a measure of taxation performance, and efforts made to improve tax compliance in both Indonesia and People?s Republic of China. A qualitative analysis has been conducted during the study since the method of collecting data is a descriptive research.
The results of this study indicate that although both countries implemented the same system known as ?Self Assessment?, the PRC was better in the tax revenue and tax ratio than Indonesia. The PRC has also been very strictly implementing the law enforcement. SAT as the tax authority in China has made persistent efforts to optimize tax service, regulate tax collection and administration and strengthen taxation work according to laws.
The SAT issued the Administrative Measures for Complaints about Tax Services in January 2010 to stipulate the scope and channel of complaints and the internal treatment procedure. This administrative measurement guarantees the taxpayer rights."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30928
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Komposit aluminium 6061 dengan partikel penguat alumina memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang baik serta mempunyai densitas yang rendah. Komposit aluminium 6061 dibuat dengan proses stir casting (pengadukan). Komposit aluminium dengan 10% alumina dilakukan proses perlakuan panas T6 (penuaan buatan) pada suhu yang berbeda : 150, 175, 200, dan 225oC. Variasi suhu dilakukan untuk mendapatkan puncak penuaan.
Perlakuan panas ini bertujuan untuk mengetahui pada suhu tertentu komposit akan mengalami under aging (penuaan muda) maupun penuaan berkelanjutan. Sifat mekanis pada perlakuan penuaan 175oC didapatkan nilai kekerasan dan ketahanan aus yang baik. Hal ini membuktikan pada suhu 175oC merupakan puncak penuaan. Akan tetapi, nilai kekuatan komposit aluminium yang didapat rendah. Hal ini disebabkan oleh void, kluster, dan kemampubasahan antara matriks dan partikel penguat yang kurang baik. Perlakuan panas pada suhu 175 oC menghasilkan presipitat yang optimal sehingga dapat menghalangi pergerakan dislokasi dan meningkatkan nilai kekerasan dan ketahanan aus.

6061 aluminum composite with alumina particles reinforced have high hardness and wear resistance as well as having a low density. 6061 aluminum composites made by stir casting process. Composite aluminum with 10% alumina done T6 heat treatment process (Artificial Aging) at different temperatures: 150, 175, 200, and 225oC. Temperature variations performed to obtain peak aging.
This heat treatment aims to find out at a certain temperature composites will experience under aging and over aging. The mechanical properties obtained at temperature of 175oC have high hardness and wear resistance. This proves at temperature 175oC is peak aging. However, aluminum composite strength values obtained low. It is caused by voids, clusters, and wettabillity between matrix and reinforcement particles that are less good. Heat treatment at a temperature of 175 oC produces optimal precipitates that can hinder the movement of dislocations and increase the value of hardness and wear resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri
"Pembuatan polimer core-shell stirena-butil akrilat telah dicoba dengan metode polimerisasi emulsi. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis polimer core-shell secara bertahap terhadap stirena (St) dan butil akrilat (BA). Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalan teknik semikontinu. Konsentrasi surfaktan dibuat tetap yaitu sebesar 10 CMC. Konsentrasi inisiator juga dibuar tetap yaitu sebesar 1% baik umuk inisiator termal (APS) maupun inisiator redoks (H2O2-asam askorbat). Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh konsentrasi monomer terhadap ukuran dan distribusi ukuran partikel nomopolimer St maupun BA. Variasi konsentrasi St sebesar 20%, 25% dan 30% sedangkan BA Sebesar 17,33% dan 25%. Selain itu juga dipelajari penggunaan inisiator yang Iebin baik antara termal (APS) dan redoks (H2O2 dan asam askorbat). Optimalisasi nomopolimer digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu polimerisasi core-shell.
Polimerisasi stirena optimal didapat pada konsentrasi monomer 30% dengan menggunakan inisiator APS dimana didapat ukuran partikel sebesar 81,28 nm dan persen konversi sebesar 86,93%. Polimerisasi butil akrilat optimal didapat pada konsentrasi monomer 17,33% dengan menggunakan inisiator APS dimana didapat ukuran partikel sebesar 74,03 nm dan persen konversi sebesar 71 ,16%. Olen karena itu jenis inisiator yang akan dipakai pada polimerisasi core-shell adalah APS. Spektrum FTIR dan kurva DSC menunjukkan banwa telah terjadi polimerisasi momomer stirena menjadi polimer stirena. Spektrum FTIR dari polimer stirena nasil percobaan sesuai dengan referensi yang didapat dari literatur. Nilai Tg polimer stirena yang terbentuk sebesar 102,88°C juga tidak jauh berbeda dengan nilai Tg teoritis yang nilainya sebesar 100°c. Oleh sebab itu dapat dikatakan banvva polimerisasi stirena Sudan terjadi. Polimer core-shell yang didapat memiliki ukuran partikel 51,76 nm dan persen konversinya 47,04%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>