Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen humas pemerintah secara umum dan khususnya manajemen humas pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat dalam membangun citra yang positif.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, maka untuk mengungkap permasalahan kasus ini digambarkan dengan kajian diskriptif-kualitatif yaitu berusaha menggambarkan atau menjelaskan sejelas mungkin mengenai manajemen humas. Jenis kajian ini hanya memaparkan situasi dan kondisi, akan tetapi tidak mencari atau menjelaskan hubungan, juga bukan mengkaji hipotesis atau membuat prediksi. (Rahmad, 1995;24).
Informasi didapatkan dengan melalui observasi dan wawancara terhadap responden, diantaranya Gubernur Sumatera Barat, Kepala Biro Humas, Kepala Biro Bina Otonomi Daerah, Pembantu Dekan III Fisipol Universitas Ekasakti-(UNES), dan Direktur Akademi Ilmu Komunikasi Padang (AIKP), Koordinator Liputan Harian Umum Haluan, Kepala RRI Regional I Padang dan Kepala TVRI Stasiun Padang.
Penelitian ini menemukan bahwa sejauh ini manajemen humas pemerintah secara umum dan pemerintahan daerah tingkat I Sumatera Barat khususnya dalam membangun citra yang positif untuk menyongsong pelaksanaan otonomi daerah, belum begitu berjalan sebagaimana mestinya, karena masih banyak faktor-faktor penghalang yang menghambat fungsi dan tugas humas pemerintah tersebut dalam rnembangun citra yang positif.
Hal yang menonjol adalah karena belum begitu besar perhatian pimpinan politik terhadap biro/bagian humas pemerintah dalam membangun citra yang positif sehingga bagian humas itu belum difungsikan sebagaimana mestinya. Bahkan disarankan kepada pemerintah untuk mengkontrak konsultan PR untuk agar citra pemerintah lebih baik di mata masyarakat.