Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriyani
"LATAR BELAKANG: Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang di dunia (IDF, 2011). Salah satu provinsi yang memiliki prevalensi Diabetes yang tinggi adalah Provinsi Banten. Prevalensi DM Provinsi Banten di daerah perkotaan sebesar 5,3% (mendekati angka nasional 5,7%) (Balitbangkes, 2008).
TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Citangkil dan Puskesmas Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon.
DISAIN: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional, yang merupakan analisis data sekunder dari data Program Pengendalian Diabetes Melitus Tipe 2 dan Faktor Risikonya di Kota Cilegon. Data dikumpulkan tahun 2011 dan analisis dilakukan tahun 2012.
HASIL: Prevalensi DM Tipe 2 adalah sebesar 4,4%. Variabel yang terbukti memiliki hubungan dengan kejadian DM Tipe 2 adalah aktivitas fisik (p: 0,032). Orang yang aktivitas sehari-harinya ringan memiliki risiko 2,68 kali untuk menderita DM tipe 2 dibandingkan dengan orang yang aktivitas fisik sehariharinya sedang dan berat (OR: 2,68; 95% CI: 1,11-6,46).

BACKGROUND: Diabetes Mellitus is one of big health problems. Global study showed that diabetician in 2011 had reached 336 millions people (IDF, 2011). One of provinces that had high prevalence of Diabetes Mellitus is Banten Province. The prevalence of Diabetes Mellitus in Banten Province in urban areas is 5,3% (approaching the national prevalence 5,7%) (Balitbangkes, 2008).
OBJECTIVE: The objective of this research was to investigate the risk factors that have correlation with Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) in Citangkil Primary Health Care and Pulo Merak Primary Health Care, Cilegon City.
DESIGN: This research was a quantitative research with cross sectional design. It used the secondary data of T2DM and Its Risk Factors Controlling Program in Cilegon City. Data was collected in 2011 and the analyzing was done in 2012.
RESULT: The Prevalence of T2DM was 4,4%. The variabel that have correlation with T2DM is physical activity (p value: 0,032). People who have low intensity in physical activity has 2,68 times probabilty to get T2DM than people who has middle and high intensity in phisycal activity (OR: 2,68; 95% CI: 1,11-6,46).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"ABSTRAK
Proses pada sistem peradilan pidana anak didasarkan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak. Ketentuan ini dapat dikatakan merupakan ketentuan khusus yang mengatur tentang hukum acara peradilan pidana anak dimana terdapat beberapa perbedaan dengan proses peradilan pidana dengan orang dewasa. Salah satu perbedaan tersebut adalah adanya peran Balai Pemasyarakatan untuk melakukan Penelitian Kemasyarakatan. Melalui Penelitian kemasyarakatan, Pembimbing Kemasyarakatan diharapkan mampu melindungi hak asasi anak yang melakukan tindak pidana.
Fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan fungsi balai pemasyarakatan dalam perlindungan hak asasi manusia pada sistem peradilan pidana anak, dan faktor-faktor penghambat dalam proses tersebut. Pendekatan penelitian yang -dipakai adalah kualitatif dan peneliti menganalisa data yang diperoleh secara induktif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan fungsi balai pemasyarakatan pada sistem peradilan pidana anak belum mencerminkan prinsip-prinsip hak asasi manusia sebagaimana ditetapkan dalam beberapa instrumen hak asasi manusia, yang pada dasamya menyebutkan bahwa proses hukum yang dilalui oleh seorang anak yang melakukan tindak pidana harus didasarkan pada ketentuan hukum dan hanya dilakukan sebagai upaya terakhir. Hal ini disebabkan karena adanya faktorfaktor penghambat pada balai pemasyarakatan dalam melaksanakan fungsinya dalam peradilan pidana anak. Hasil penelitian menyarankan bahwa ketentuan yang mengatur tentang fungsi Balai Pemasyarakatan perlu direvisi; meningkatkan sumber daya manusia; dan menjalin komunikasi yang lebih baik diantara aparat penegak hukum.

ABSTRACT
The process of juvenile justice system based on Law Number 3 of the year 1997 on Juvenile Justice. This rule is special regulation about juvenile justice procedures which has differences with adults. One of the differences is the existence of Balai Pemasyarakatan to make social inquiry reports. Trough this report, the functional officer at Balai Pemasyarakatan suppose to make efforts to protect the juveniles.
The focus of the research is to find out the functions of Balai Pemasyarakatan in human rights protection at juvenile justice system, and the obstacles of that process. The method used in this research is qualitative and the data analyze is inductive.
The results of the research show that the functions of Balai Pemasyarakatan in human rights protection at juvenile justice system have not implemented the principles of human rights which state that all the process at juvenile justice should based on the regulations and only applied as the last resort. This condition caused that Balai Pemasyarakatan meets the obstacles in the implementation of its functions. The research makes suggestions to improve the functions of Balai Pemasyarakatan in human rights protection at juvenile justice system. That are making revision of the regulations on function of Balai Pemasyarakatan; developing the human resources; and having better communication between the law enforcement officials.
"
2007
T20831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Menopause merupakan berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan hilangnya fungsi folikel-folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan wanita mengalami keluhan-keluhan atau gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidupnya. Penggunaan kontrasepsi pil memiliki keterkaitan dengan penundaan usia dan keluhan menopause. Penelitian ini meneliti hubungan antara penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah wanita menopause di Posbindu Kota Depok. Sampel pada penelitian ini adalah wanita menopause yang berusia 45 sampai 60 tahun. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model. Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum maupun sesudah dikontrol variabel kovariat yaitu tingkat pendidikan. Namun demikian masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.

Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can lead to early death. A woman entering menopause period often experiences declined estrogen hormone that causes her to have complaints or disturbances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life. However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the postponing of menopause age and complaints. The primary purpose of this study was to examine the relation of oral contraceptive use and age at menopause. This was an observational study with cross-sectional study design. Population in this study was all menopausal women in Posbindu, Depok. The sample was menopausal women among 45-60 years old. Sample was 407 menopausal women taken Purposive Sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age at menopause before and after adjusted for confounding variable (education). However, another similar studies was still needed with prospective kohort study design to know temporality causal of longer use of oral contraceptive and age at menopause.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Banyak kerugian yang harus ditanggung jika terjadi kecelakaan kerja berupa kebakaran, tidak hanya diri korban itu sendiri maupun juga keluarga dan perusahaannya. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran tingkat pengetahuan Awak Mobil Tangki (AMT) BBM terhadap risiko bahaya dan pencegahan kebakaran di mobil tanki dan Area Filling Shed PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta Group Plumpang Jakarta Utara Tahun 2013.
Penelitian ini dilakukan karena Para Awak Mobil Tanki (AMT) merupakan pekerja yang berhubungan langsung dengan bahaya kebakaran, dimana para awak mobil tanki tersebut harus mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merupakan salah satu potensi bahaya kebakaran dengan klasifikasi bahaya berat, kepada para konsumen yang tersebar diberbagai wilayah JABODETABEK dengan menggunakan mobil tanki. Untuk itu, pengetahuan tentang akibat dan cara pencegahahannya wajib diketahui oleh para awak mobil tanki agar bisa waspada dan dapat menanganinya jika kejadian kebakaran dialami selama diperjalanan pendistribusian BBM.
Penelitian ini menghasilkan gambaran tingkat pengetahuan AMT tentang bahaya kebakaran adalah tergolong tinggi dan tingkat pengetahuan AMT tentang pencegahan kebakaran baik di area filling shed maupun di mobil tangki PT. Pertamina (persero) adalah tergolong tingkat pengetahuan sedang. Dan pelatihan merupakan karakteristik responden yang paling memiliki keterkaitan terhadap tingkat pengetahuan AMT.

Many losses must to be covered by anyone cause of accidents like fire and eksplotion, the victims are not only themselves but also their family and company. The objective of this study is Knowledge Level Overview of Fuel Tank Car Crew (AMT) for Fire Hazard Risk and Prevention on Fuel Tank Car and Filling Shed Area at PT. Pertamina (Persero) Jakarta Fuel Installation Group (IJG) Plumpang, North Jakarta 2013.
This research was carried out because the tank car crew (AMT) is directly related to worker fire hazard, where the tanker crew will have to distribute fuel oil (BBM) which is a potential fire hazard with severe hazard classification, to consumers who scattered in the Greater Jakarta area using tank cars. Therefore, knowledge about the consequences and how pencegahahannya must be known by the tanker crew to be alert and able to handle it if it fires experienced during the journey fuel distribution.
The result of this research are knowledge level overview of the AMT about fire hazard is high and the level of knowledge about fire prevention AMT is medium. And training is a respondents characteristic that most have relevance to the knowledge level of AMT.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"ABSTRAK
Kasus kristalisasi urin terdapat pada hampir semua bangsa, namun prevalensinya
belum tercatat karena kristalisasi urin merupakan indikator awal batu saluran
kemih. Desain studi penelitian ini adalah sequential exploratory yang bertujuan
untuk melihat hubungan faktor pekerjaan dan individu dengan kristalisasi urin
pada pekerja welding. Analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan
uji statistik chi square dan T-test independent didapatkan faktor risiko yang
berhubungan dengan kasus kristalisasi urin adalah berat badan (OR=1,38; 95%
CI=1,09?1,92), keseimbangan cairan tubuh (OR=5,77; 95%CI=2,79?11,33), dan
konsumsi makanan tinggi purin perbulan (P-value 0,04; SD: 237,1). Disarankan
peningkatan aktivitas fisik, penyediaan minum lebih layak, dan pengaturan pola
makan.

ABSTRACT
Crystalluria are found nearly in all nations but the exact number of cases are
unrecorded because crystalluria is the early indicator for urolithiasis. An
observational research and sequential exploratory design were used to analyze
the risk factors of crystalluria among welding workers. Univariate and bivariate
analysis were used by chi square and independent T-test. This research found that
the significant risk factors to the occurrence of crystalluria were body weight (OR
= 1,38; 95% CI = 1,09 to 1,92), the balance of body fluids (OR = 5,77; 95% CI =
2,79 to 11,33), and high purine foods consumption (P-value of 0,04; SD: 237,1).
So, the recommendation for controlling risk factors of crystalluria are increasing
physical activity, hydration, and dietary adjustments"
2016
T46695
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Menopause merupakan menstruasi yang berhenti secara permanen yang
disebabkan kehilangan fungsi folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki
menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang mengganggu
aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidup. Penggunaan kon-
trasepsi pil berhubungan dengan penundaan usia dan keluhan menopause.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara penggunaan kon-
trasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain
potong lintang. Populasi adalah wanita menopause di Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu) Kota Depok. Sampel pada penelitian adalah wanita
menopause yang berusia 45 _ 60 tahun. Teknik pengambilan sampel se-
cara purposive sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis
multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model.
Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama
penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum mau-
pun sesudah dikontrol variabel kovariat, yaitu tingkat pendidikan. Namun
demikian, masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain
penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara
lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.
Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to
the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk
factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can
lead to early death. A woman entering menopause period often experiences
declined estrogen hormone that causes her to have complaints or distur-
bances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life.
However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the post-
poning of menopause age and complaints. The primary aim of this study
was to examine the relation of oral contraceptive use and age at
menopause. This was an observational study with cross-sectional study
design. Population in this study was all menopausal women in integrated
training post (Posbindu), Depok. The sample was menopausal women
among 45 _ 60 years old. Sample was 407 menopausal women taken
purposive sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard
analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age
at menopause before and after adjusted for confounding variable (educa-
tion). However, another similar studies was still needed with prospective
kohort study design to know temporality causal of longer use of oral
contraceptive and age at menopause."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 352 Depok dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Apotek Kimia Farma No. 352 Depok telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilaksanakan adalah Monitoring Efek Samping Obat MESO.

Profession Internship at Apotek Kimia Farma No. 389 Depok was held at August 2016. This internship was intended to make apothecary students understand about roles and responsilibities of pharmacist in pharmacy, understand about managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools in Apotek Kimia Farma No. 352 Depok are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 35 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Pharmacy. Clinical pharmacy activities in Apotek Kimia Farma No. 352 Depok that have not optimally done is monitoring of drug side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah pemantauan terapi obat dan pelayanan kefarmasian di rumah.

Internship at Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta was held at September 13th until September 30th, 2016. This internship was intended to make apothecary students understand about roles and responsilibities of pharmacist in primary health, understand about managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools in Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 30 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Primary Health. Clinical pharmacy activities in Puskemas Kecamatan Kebon Jeruk that have not done are monitoring and reporting of drugs side effect, therapeutic drug monitoring and home pharmacy care."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Praktek kerja profesi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang lebih dikenal sebagai RSCM dilaksanakan dari bulan Oktober hingga November 2016. Tujuan dilaksanakannya praktek kerja profesi ini adalah agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinis. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, sedangkan pelayanan farmasi klinis yang belum dilakukan adalah pemantauan kadar obat dalam darah PKOD.

Internship at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital as known RSCM was held at October until November 2016. This internship was intended to make apothecary students understand about roles and responsilibities of pharmacist in hospital, understand about managerial activities of pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools and also giving pharmaceutical care. Moreover, managerial activities pharmaceutical products, medical devices and single use medical tools in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 58 Year 2014 about Standarization of Pharmaceutical Care in Hospital. Clinical pharmacy activities in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital that have not done is monitoring of drug levels in blood.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) tipe 2 diketahui sebagai salah satu masalah kesehatan yang memberikan beban ekonomi yang cukup besar pada sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bervariasinya penggunaan terapi obat akan mengakibatkan adanya perbedaan dalam efektivitas dan biaya terapi, sehingga perlu dilakukan analisis efektivitas-biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas-biaya terapi kombinasi metformin-insulin dan metformin-sulfonilurea pada pasien rawat jalan dengan DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort, pengambilan data dilakukan secara retrospektif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menggunakan rekam medik pasien rawat jalan dengan DM tipe 2 dari tahun 2016-2019 dan data billing rumah sakit. Efektivitas terapi (∆HbA1c) dan biaya medis langsung antara kedua kelompok dibandingkan. ∆HbA1c antara kelompok metformin-insulin dan kelompok metformin-sulfonilurea tidak memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik (rerata perbedaan 0,123%; p=0,608). Sedangkan median biaya medis langsung kelompok metformin-insulin lebih tinggi dibandingkan kelompok metformin-sulfonilurea (p < 0,001). Hasil analisis efektivitas-biaya menunjukkan bahwa terapi kombinasi metformin-sulfonilurea lebih cost-effective dibandingkan kombinasi metformin-insulin.

ABSTRACT
Type 2 diabetes mellitus (DM) has been recognized as one of the health problems that imposes economic costs to health care systems around the world. Variation of drug therapy will result in differences in effectiveness and cost of therapy, thus cost-effectiveness analysis has been regarded paramount. The purpose of this study is to analyze the cost-effectiveness of metformin-insulin and metformin-sulfonylurea combination therapy in outpatients with type 2 DM. This cohort study was conducted retrospectively at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo using medical records of outpatients with type 2 DM from 2016-2019 and hospital billing. The effectiveness of therapy (∆HbA1c) and direct medical costs between the two groups were compared. ∆HbA1c between the metformin-insulin group and the metformin-sulfonylurea group did not have statistically significant differences (mean difference 0,123%; p=0,608). While the median of direct medical costs of the metformin-insulin group was higher than metformin-sulfonylurea group (p < 0.001). The results of the cost-effectiveness analysis showed that the combination therapy of metformin-sulfonylurea was more cost-effective compared to the combination of metformin-insulin."
2019
T55097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>