Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christie
Abstrak :
Jenis kontrak asuransi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah kontrak lifelong health insurance, yaitu kontrak asuransi kesehatan dengan manfaat pertanggungan seumur hidup dimana premi dibayarkan dengan jumlah yang sama besar di setiap periodenya. Seiring berjalannya waktu, terdapat pemegang polis yang memberhentikan kontrak polisnya yang disebut dengan surrender atau lapse. Apabila pemegang polis melakukan surrender, perusahaan asuransi diperbolehkan untuk membayarkan nilai tertentu yaitu surrender value kepada pemegang polis. Jenis surrender value yang digunakan adalah reserve dependent surrender value dimana perhitungan surrender value didasarkan pada ageing provision atau cadangan yang dibangun oleh pemegang polis sampai akhir masa pertanggungan/surrender. Cadangan yang dibangun pemegang polis merupakan asset yang terbentuk dari surplus premi pada pembayaran premi di tahun awal. Pada kontrak asuransi kesehatan, inflasi kesehatan memengaruhi nilai dari manfaat yang menyebabkan besar cadangan dan surrender value juga berubah. Inflasi kesehatan menyebabkan jumlah pengeluaran meningkat tetapi besar pendapatan premi tetap sama di setiap periodenya (karakteristik lifelong health insurance). Dikarenakan inflasi kesehatan, keseimbangan dari perhitungan manfaat, cadangan, dan surrender value tidak tercapai pada setiap periode. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperbarui perumusan menjadi ekuivalen/seimbang dalam menghitung manfaat, cadangan, dan surrender value yang melibatkan inflasi kesehatan. Bentuk pembaruan dilakukan pada manfaat sehingga menyebabkan besar cadangan, surrender value, atau keduanya juga diperbarui selama masa kontrak polis aktif. Mekanisme pembaruan tersebut perlu dilakukan sehingga keseimbangan/ekuivalensi aktuaria tercapai antara manfaat kesehatan di masa depan dan surrender value dengan nilai polis yang sudah ada serta premi yang akan datang. Setelah itu, akan dilakukan simulasi perhitungan menggunakan perumusan yang telah diperbarui menggunakan data aktual. Diperoleh bahwa nilai manfaat kesehatan, cadangan, dan surrender value setiap tahunnya akan meningkat akibat pengaruh dari inflasi kesehatan. ......The type of insurance contract that will be discussed in this study is the lifelong health insurance contract which is the health insurance contract with whole life coverage where the premium is paid constantly in every period of time. As time goes by, there are policyholders who terminate their policy contracts which are called surrender or lapse. If the policy holder surrendered, the insurance company is allowed to pay a certain value, namely surrender value to the policyholder. The type of surrender value that been used is reserve dependent surrender value, where the surrender value calculation is based on the ageing provision or reserves built by the policy holder until the end of the insurance / surrender period. Reserves that are built by the policy holder are assets formed from premium surplus on premium payments in the initial year. In the health insurance contract, medical inflation affects the value of the benefits which causes the amount of the reserve and surrender value to change. Medical inflation causes total expenditure to increase but the amount of premium income remains the same in each period (characteristic of lifelong health insurance). Due to medical inflation, the balance of the health benefit, reserve, and surrender value calculation is not reached in every period. Therefore, this study aims to update the formulation to be equivalent / balanced in calculating benefits, reserves and surrender value involving medical inflation. The form of renewal is carried out on benefits, causing the amount of reserves, surrender value or both to be renewed while the policy contract period still active. This updating mechanism needs to be implemented so that an actuarial balance / equivalence is achieved between future health benefits and surrender value with the existing policy value and future premiums. After that, a calculation simulation will be performed by an updated formulation using actual data. It is found that the amount of health benefits, reserves and surrender value will increase each year due to the medical inflation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Christie
Abstrak :
Penelitian ini benujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Adapun dalam penelitian ini digunakan variabel DPK, Profit, dan NPF sebagai variabel kontrol. Sedangkan variabel SWBI adalah variabel yang ditambahkan sebagai variabel penelitian ini, Metode analisis yang digunakan daiam penelitian ini adalah kegresi linear lerganda, Data pada penelitian ini adalah data time series pada periode waktu antata Mare' 2001 s.d. Februari 2006. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel prom, NFF, dan SWBI secara bersama-sama mampu menjelaskan perilaku pembiayaan mudharabah dengan koefisien determinasi R sebesar 95%, sedangkan sisanya 5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak terdapat daiam persamaan ini.
The objective of research is to find out the factors that influence The Mudharabah Financing at Bank Muamalat Indonesia. The control variabels in this research are funding of the debitur, profit from the mudharabah financing, and the non performing financing. Furhermore, the Sertifikat Wadi'ah Bank Indonesia (SW131) is added as the research variable. The approach used in this study is multiple linier regression model, The data used are time series, on March 2001 to February 2006. Applying Ordinary Least Square (OLS) to the data, the result shows that variables of the profit, NPF, and SWBI together are able to give explanation significantly to the mudharah financing with 95% coefficient of detrrnination, and the rest of 5% are explained by others factors that are not mantion in the research.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldie Christie
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai sebuah badan hukum, Perseroan Terbatas memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah prinsip tanggung jawab terbatas bagi pemegang saham perseroan.

Prinsip tanggung jawab terbatas tersebut dapat dihapuskan apabila terjadi beberapa hal. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Peseroan Terbatas mengatur beberapa hal mengenai penghapusan prinsip tanggung jawab terbatas tersebut. Berdasarkan hal tersebut penulis mengajukan pokok permasalahan sebagai berikut, pertama, dalam hal apa sajakah dapat diterapkan prinsip Piercing' The Corporate Veil terhadap pemegang saham?; kedua, apakah prinsip Piercing the Corporate veil dapat diterapkan dalam kasus PT. Bank Global Internasional? Metode penelitian yang digunakan penulis dalmm penulisan tesis ini adalah nmtode penelitian evaluatif, yaitu penelitian yang menitikberatkan untuk melakukan evaluasi terhadap pengaturan mengenai prinsip Piercing The Coqporate Veil dan penerapannya berdasarkan literatur yang ada, Pada akhirnya penulis memperoleh kesimpulan bahwa prinsip Piercing The Corporate Veil berlaku untuk pemegang saham apabila persyaratan perseroan sebagai badan hukum belum terpenuhi, pemegang saham memanfaatkan perseroan untuk kepentingan pribadi, pemegang saham terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan perseroan, atau pemegang saham menggunakan kekayaan perseroan sehingga perseroan tidak mampu membayar utangnya. Sementara untuk Studi kasus PT. Bank Global, prinsip ini berlaku terhadap pemegang sahanl Bank. Global akibat tindakannya menggunakan kekayaan perseroan untuk kepentingan pribadi yang mengakibatkan Bank Global dibekukan karena tidak memiliki dana cukup untuk membayar utangnya. Penulis juga mengajukan saran agar dibuat pengaturan yang lebih terperinci untuk memudahkan penerapan prinsip ini dan agar seyogyanya Bank Indonesia dan Bapepam- LK lebih berhati-hati dalam melakukan pengawasan yang berkaitan dengan institusi perbankan.
2007
T18217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Diana Christie
Abstrak :
Latar belakang : Luka bakar merupakan salah satu penyebab kecacatan sementara, permanen maupun kematian pada anak. Insiden dan kematian akibat luka bakar bervariasi di setiap negara dan dipengaruhi karakteristik luka bakar. Saat ini belum ada data yang mengungkap karakteristik, angka mortalitas serta menilai skor PELOD 2 pada anak dengan luka bakar di Indonesia. Pengenalan karakteristik, angka mortalitas dan penilaian skor PELOD dapat memengaruhi pencegahan dan tata laksana luka bakar yang lebih baik. Tujuan : Mengetahui karakteristik dan angka mortalitas pasien anak dengan luka bakar yang dirawat di Unit Luka Bakar RSCM, serta mengetahui apakah skor PELOD 2 dapat digunakan untuk menilai keparahan luka bakar dan memprediksi mortalitas. Metode : Penelitian retrospektif deskriptif berdasarkan data pasien anak yang dirawat dengan luka bakar yang tercatat di rekam medis sejak Januari 2012 - Januari 2017. Subyek penelitian dipilih secara total sampling. Hasil : Subyek yang memenuhi kriteria penelitian yaitu 148 pasien. Sebagian besar subyek berusia 0-<4 tahun, jenis kelamin laki-laki, gizi baik, rujukan rumah sakit lain dan lokasi kejadian umumnya di rumah. Etiologi luka bakar terbanyak adalah air panas, dengan luas luka bakar <20%, kedalaman luka bakar derajat II. Angka mortalitas anak dengan luka bakar di RSCM adalah 20,3% dengan penyebab kematian sebagian besar sepsis (43,3%). Etiologi terbanyak subyek yang meninggal adalah api, luas luka bakar >40%, dan kedalaman luka bakar derajat II-III. Sebagian besar subyek yang meninggal memiliki skor PELOD 2 ≥ 10 dan mengalami trauma inhalasi. Simpulan : Angka kematian anak dengan luka bakar di RSCM masih tinggi. Skor PELOD 2 dapat digunakan sebagai metode skrining awal untuk menilai berat ringannya kondisi pasien serta memprediksi mortalitas. ...... Background : Burn injury is one of the leading causes of temporary, permanent disability and death. Incidence and mortality of burns injury vary among different countries, and its affected by burns characteristic. Currently there is no data reported about characteristic, mortality rate and assessment of the performance PELOD score 2 in pediatric burn injury in Indonesia. Identification characteristic, mortality rate and PELOD score 2 assesment will influence the prevention and better management of burn injury. Objective : To identify the characteristics and mortality rates of children with burn injury hopitalized in Burn Centre Cipto Mangunkusumo Hospital, and to assess whether the PELOD score 2 can be used for assessment of illness severity and predict mortality. Methods : A descriptive retrospective study based on data of pediatric patients hospitalized with burns injury in medical records from January 2012 to January 2017. The subjects were selected in total sampling. Results : Subjects who fullfill criteria are 148 patients. The greatest number of pediatric burns occured in the age group 0-<4 years old, most were boys, normal nutritional status, referral patients, and commonly occured in the patient’s home. Most etiology of burn injury were scalds, extent of burns < 20% total body surface area and second degree burns. The mortality rate of pediatric burn injury in Cipto Mangunkusumo Hospital is 20,3% and sepsis is the leading caused of death (43,3%). The etiology of most subject who died was fire, extent of burns > 40% total body surface and depth burn grade II-III. Most of the subjects who died had PELOD score-2 ≥10 and inhalation injury. Conclusion : The mortality rate of children with burns in RSCM is still high. PELOD score-2 can be used as an initial screening method to assess the severity of the illness and predict mortality.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Christie
Abstrak :
ABSTRAK
Perjanjian pengikatan jual beli adalah perjanjian pendahuluan yang dilakukan oleh calon penjual dan calon pembeli dalam jual beli hak atas tanah karena terdapat syarat yang belum dipenuhi oleh salah satu pihak sehingga jual beli dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah belum dapat dilakukan. Perjanjian Pengikatan Jual Beli sangat penting untuk dilakukan agar dapat meminimalisir sengketa yang mungkin timbul selama angsuran berjalan. Sebaiknya Perjanjian Pengikatan Jual Beli dibuat dalam bentuk Notariil sehingga dapat memberikan perlindungan hukum kepada para pihak sebagaimana kekuatan perlindungan hukum yang dimiliki oleh akta otentik dan juga para pihak dapat memberitahukan secara jelas maksud dan tujuan dari dibuatnya perjanjian ini kepada Notaris sehingga isi dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli dapat melindungi hak-hak dari para pihak dan juga para pihak dapat mengetahui dengan jelas kewajiban-kewajiban yang harus dilakukannya, yang mana hal ini tidak terdapat dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli yang dibuat dibawah tangan khususnya yang dibuat oleh pihak Developer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, juga dengan melalui wawancara kepada pihak Notaris dan developer di Jakarta.
Abstract
Sale and Purchase Binding Agreement (PPJB) is an introductory agreement made by and between the potential purchaser and potential buyer in the process of sale and purchase of right on land since there are still unfulfilled requirement by one of parties so that the sale and purchase can?t be executed before the Land Deed Officer. This Sale and Purchase Binding Agreement is very important to minimize the potential dispute arising during the period of installment payment. It is suggested to prepare a Sale and Purchase Binding Agreement in form of Notary deed to give legal protection to the parties as provided by an authentic deed and the parties can clearly state the aim and objective of agreement so that the content of Sale and Purchase Binding Agreement will involve rights and obligation of the parties which is not included in the Sale and Purchase Binding Agreement privately made especially by the Developer. This research used juridical and normative research method and interview with Notary Public and Developer in Jakarta.
2012
T31523
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi. ......This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Christie
Abstrak :
[ABSTRAK Bagi investor, obligasi pemerintah merupakan aset yang cenderung berisiko rendah, namun krisis hutang yang belum lama terjadi di Eropa membuktikan bahwa risiko tersebut sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, investor perlu mengetahui aset yang dijadikan sebagai hedge dan safe haven ketika terjadi penurunan pada perekonomian, khususnya pada pasar obligasi pemerintah Indonesia. Penelitian ini hendak menganalisis kemampuan logam mulia dan logam dasar sebagai instrumen hedging dan safe haven untuk pasar obligasi pemerintah, selama periode 2004-2013. Dengan menggunakan GARCH, penelitian ini menganalisis dua periode krisis, yaitu krisis keuangan dan krisis hutang Eropa, diperoleh bahwa logam mulia lainnya, khususnya perak mampu memberikan perlindungan bagi investor pada penurunan secara mendadak dalam perekonomian dibandingkan emas. Untuk logam dasar, tembaga, aluminium, dan nickel menunjukkan kemampuan yang lebih kuat sebagai safe haven dibandingkan logam mulia. Ditemukan bahwa memegang logam secara individu memberikan perlindungan yang lebih kuat dibandingkan dengan memegang portofolio logam. Terakhir, dengan menganalisis performa logam 20 hari setelah terjadi syok negatif pada harga obligasi, ditemukan bahwa perak merupakan logam yang memiliki performa terbaik.
ABSTRACT , Government bond is known to be low risk, but the recent debt crisis has proven that the risk is likely to happen. Therefore, investors have the necessary to know which asset could provide the protection from sudden decrease in the economy, specifically within the Indonesian government bond market. By analyzing 10 different metals during 2004-2013 this research aims to find potential hedging instruments and safe haven assets for the Indonesian government bond market. Using GARCH, this research analyzes two crisis periods, the financial crisis and European debt crisis, it was found that other precious metals, specifically silver, provide greater compensation for the bond market losses than gold. While industrial metals such as copper, aluminum, and nickel tend to outperform precious metals as hedge and safe haven at certain times. Also, holding the metals individually will offer a greater protection than in the form of portfolio and within analyzing the performance 20 days after an immediate negative bond price shock, it was shown that silver is the best performing metal within the period. ]
2015
S57809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Christie
Abstrak :
[Kurkumin merupakan pigmen berwarna jingga kekuningan yang dapat mengalami dekomposisi struktur apabila terkena cahaya. Hal ini menyebabkan senyawa kurkumin menjadi tidak aktif. Salah satu upaya untuk mempertahankan kestabilan kurkumin ini adalah dengan penyalutan lapis tipis. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat mikropartikel ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa (HPMC) menggunakan fluidized bed. Proses penyalutan dilakukan pada ekstrak kunyit 35 mesh (F2) dan 60 mesh (F3) dengan penyalut hidroksipropil metilselulosa (HPMC) 0,5%. Hasil SEM menunjukkan permukaan halus dan glossy pada formula F2 dan F3. Mikropartikel ekstrak kunyit diuji stabilitasnya di bawah pengaruh suhu; sinar matahari; sinar UV 254 nm; dan sinar lampu. Pada formula F2 diperoleh perubahan kadar berturut-turut sebesar 0,09%; 1,62%; 0,09%; dan 0,15%. Pada formula F3 diperoleh perubahan kadar berturut-turut sebesar 4,88%; 9,35%; 3,32%; dan 3,84%. Proses penyalutan ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa menggunakan fluidized bed belum memberikan hasil yang optimal secara fisik serta penyalutan ekstrak kunyit dengan hidroksipropil metilselulosa dapat meningkatkan kestabilan dari pengaruh suhu dan cahaya. ...... Curcumin is yellow-orange pigment. The structure of curcumin can be decomposed when exposed to light, which causes the compound of curcumin becomes inactive. To maintain the stability, curcumin has performed thin film coating. This research was intended to produce microparticles of turmeric extract coated hydroxypropyl methylcellulose by fluidized bed. The coating process is performed on curcumin extract 35 mesh (F2) and 60 mesh (F3) with 0,5% hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) polymer. SEM results showed that formulation F2 and F3 have smooth surface and glossy. Microparticle of curcumin extract has been exposed at certain temperature condition, sunlight, UV 254 nm light, and light. F2 formulation is obtained change of assay consencutively by 0,09%; 1,62%; 0,09%; and 0,15%. F3 formulation is obtained change of assay consencutively by 4,88%; 9,35%; 3,32%; and 3,84%. Coating process of curcumin extract with hydroxyprophyl methylcellulose by fluidized bed, not provide optimal physically results yet. Coating of turmeric extract with hydroxypropyl methylcellulose could increases the stability of curcumin that affected by temperature and light exposure., Curcumin is yellow-orange pigment. The structure of curcumin can be decomposed when exposed to light, which causes the compound of curcumin becomes inactive. To maintain the stability, curcumin has performed thin film coating. This research was intended to produce microparticles of turmeric extract coated hydroxypropyl methylcellulose by fluidized bed. The coating process is performed on curcumin extract 35 mesh (F2) and 60 mesh (F3) with 0,5% hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) polymer. SEM results showed that formulation F2 and F3 have smooth surface and glossy. Microparticle of curcumin extract has been exposed at certain temperature condition, sunlight, UV 254 nm light, and light. F2 formulation is obtained change of assay consencutively by 0,09%; 1,62%; 0,09%; and 0,15%. F3 formulation is obtained change of assay consencutively by 4,88%; 9,35%; 3,32%; and 3,84%. Coating process of curcumin extract with hydroxyprophyl methylcellulose by fluidized bed, not provide optimal physically results yet. Coating of turmeric extract with hydroxypropyl methylcellulose could increases the stability of curcumin that affected by temperature and light exposure.]
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S60524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
Abstrak :
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya. Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx. Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi. ......Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile. Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy. Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Christie
Abstrak :
Penelitian sebelumnya telah memperoleh hasil bahwa parental control merupakan salah satu pengasuhan orang tua yang berkontribusi terhadap perkembangan cool executive function EF , yaitu kemampuan kognitif tingkat tinggi yang dapat mendukung kesiapan sekolah anak prasekolah. Namun, kebanyakan penelitian sebelumnya hanya mengukur kontrol orang tua dalam bentuk verbal pada ibu, padahal kontrol orang tua juga dapat muncul dalam bentuk perilaku dan ayah juga memiliki peran dalam pengasuhan. Penelitian korelasional ini dilakukan untuk melihat kontribusi setiap aspek dalam kontrol verbal command, indirect command, dan prohibitions dan kontrol perilaku physical support, modeling, dan physical discipline dari ayah dan ibu terhadap komponen dalam cool EF inhibitory control, working memory, dan cognitive flexibility . Sejumlah 61 partisipan anak diberikan tiga tes yang mengukur komponen cool EF dan strategi kontrol orang tua diukur dengan sesi bermain orang tua dengan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah aspek strategi kontrol dari ayah maupun ibu berkorelasi signifikan dengan komponen dalam cool EF anak, bahkan setelah pengaruh jenis kelamin anak, usia anak, dan SSE dikontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua dapat menggunakan strategi kontrol yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan cool EF anak usia prasekolah. ......Previous studies had found that parental control is an aspect of parenting that contribute to cool executive function EF development, a set of higher order cognitive skills that can promote preschool children's school readiness. But, most of the previous studies measured only mother regulatory language or mother's verbal control strategies, even though parental control can also be emerged as regulatory behavior, and father also has role in parenting. The current study investigated the contribution of every aspects in parent regulatory language command, indirect command, and prohibitions and parent regulatory behavior physical support, modeling, and physical discipline from both father and mother in relation to components of preschool children's cool EF inhibitory control, working memory, and cognitive flexibility . 61 participants were given three performance tests that assessed cool EF and parental control strategies were assessed through parent child play session. The result revealed that some aspects of both father control strategies and mother control strategies had significant correlations with components of child's cool EF, even after the influences of child's gender, child's age and SES were controlled. This study pointed out that parent can use appropriate control strategies to optimize child's cool EF development.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>