Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fickytiani Dharmawati
"Panji Dewakusuma Kembar (PDK) merupakan sebuah karya sastra Jawa yang terdapat dalam koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan tercatat dalam Katalog Naskah Cerita Panji Koleksi Perpustakaan Nasional. Teks PDK memuat cerita tentang Prasonta yang diusir dari pengabdiannya di Jenggala untuk mencari pusaka Jenggala dan mengalami perjalanan hingga menjadi seorang raja di negeri Tunjung Mirah. Permasalahan penelitian adalah bagaimana penokohan Prasonta dan pesan moral Jawa dalam PDK KBG 19? Penelitian ini bertujuan mengungkapkan cerita dan pengalaman tokoh utama. Penelitian ini merupakan penelitian filologi dengan metode penyuntingan dan penerjemahan kritis. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa teks PDK memberikan gambaran Prasonta sebagai manusia Jawa dengan dinamika dunia kebatinannya. Naskah ini juga memberikan sorotan pada bentuk visual Prasonta yang menyerupai Semar.

Panji Dewakusuma Kembar (PDK) is a Javanese literary that included in the collection of the National Library of the Republic of Indonesia and recorded in the Katalog Naskah Cerita Panji Koleksi Perustakaan Nasional. The PDK text contains a story about Prasonta who was expelled from his service in Jenggala to look for Jenggala heritage and experienced a journey until he became a king in the land of Tunjung Mirah. The research problem is how is Prasonta's characterization and Javanese moral message in PDK KBG 19? This research aims to reveal the story and experiences of the main character. This research is philological research with critical editing and translation methods. The results of this research state that the PDK text provides a picture of Prasonta as a Javanese man with the dynamics of his spiritual world. This text also highlights Prasonta's visual form which resembles Semar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R.Ng. (Raden Ngabehi) Yasadipura
"Buku ini merupakan salah satu bagian dari beberapa jilid teks Babad Giyanti (jilid 20). Buku ini mengacu pada naskah yang tersimpan di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunstenkunde Wetenschappen. Cerita diawali dengan kisah Sultan bersama para abdinya; Dusun Matesih dijarah oleh prajurit Madusa; Kisah Sultan ketika masih muda; Prajurit Mangkunagara melawan Yogyakarta; Panji Kartayuda dan Panji Kartasari dipanggil ke Surakarta; Pangeran Mangkunagara memohon perlindungan pasa sultan di Surakarta; Ki Wangsaniti diutus oleh Sunan mencari Pangeran Mangkunagara; Sultan Yogyakarta membubarkan pasukannya."
Batawi Sentrem: Bale Pustaka, 1939
BKL.1072-SJ 77
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Gumira Ajidarma, 1958-
"ABSTRAK
Kajian komik Indonesia sepanjang sejarahnya terlalu sedikit, maka sebuah kajian yang mendalam layak dilakukan. Kajian ini membandingkan buku komik Panji Tengkorak yang digubah oleh Hans Jaladara sampai tiga kali, yakni tahun 1968, 1985, dan 1996, yang sebagai kesatuan disebut Tiga Panji Tengkorak. Maksud dan tujuan kajian atas Tiga Panji Tengkorak adalah mencari tahu dan mengungkapkan bagaimana kebudayaan berlangsung.
Dengan begitu maka Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, dan Panji Tengkorak 1996 dibandingkan sekaligus secara simultan, dari leksia ke leksia secara kronologis, sebagai modifikasi pendekatan Barthes atas Sarrasine dalam S/Z.
Pembacaan kembali Tiga Panji Tengkorak ini menggunakan kacamata teori kornik dan kajian budaya sebagai teori tandem: teori kornik yang mengacu Topffer, Gombrich, Eisner dan McCloud dimanfaatkan untuk membaca aspek visual Tiga Panji Tengkorak, sedangkan teori kajian budaya yang teracu kepada Foucault, Gramsci, Hall, dan Mulhern mempertimbangkan makna yang terungkap dari naratif Tiga Panji Tengkorak; keduanya selalu dalam konteks keterbandingan.
Dalam pembacaan itu terungkapkan suatu perbincangan dalam lima topik. Pertama, bahwa pendekatan gambar yang teracu dalam Tiga Panji Tengkorak adalah gambar realisme dalam wacana kemiripan dan gambar kartun dalam wacana kesepadanan. Dari penemuan ini terbangun konstruksi oposisional antara ideology objektivitas dalam wacana kemiripan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1968 dan Panji Tengkorak 1985; dan ideologi subjektivitas dalam wacana kesepadanan yang terdapat dalam Panji Tengkorak 1996. Namun, kedua, simulasi sejumlah kode, yakni kode serius, kode lucu, dan kode dagang dalam Gugus Kode 1; dan kode artistik, kode silat, ataupun kode kekerasan dalam Gugus Kode 2; memperlihatkan berlangsungnya pertukaran kode antargugus-dan ini berarti konstruksi oposisional yang terbentuk sebelumnya mengalami keretakan. DaIam topik ketiga, disimulasikan Identitas Asal, Identitas Terkehendaki, dan Bukan-Identitas dalam Gugus Identitas Pribadi; ataupun Identitas Faktual dan Identitas Non-Faktual dalam Gugus Identitas Budaya Geogratis-dari sini terlacak terdapatnya politik identitas dan berlangsungnya pergulatan antarwacana. Topik keempat menunjukkan terdapatnya perlawanan terhadap bias konstruksi gender yang termaknakan dalam perbandingan Tiga Panji Tengkorak. Dalam topik kelima terumuskan bahwa dari representasi dalam naratif ataupun makna yang direpresentasikannya terungkapkan berlangsungnya ketidakmapanan sistem dalam pergulatan antarwacana.
Dalam rekapitulasi kemudian terbongkar bahwa objektivitas dan subjektivitas adalah representasi ideologis bagi konstruksi realitas-pembebanan makna atas realitas yang ideologis itu menjadi pergulatan antarwacana yang memberlangsungkan kebudayaan; yang memang akan selalu terhadirkan sebagai metakebudayaan, yakni kebudayaan tentang kebudayaan, karena kebudayaan hanya terhadirkan dalam proses sebuah perbincangan. Ini berarti manusia yang berada di dalam kebudayaan dalam hubungan dibentuk/membentuk kebudayaan hanya akan melihat kebudayaan sebagai suatu jejak. Tiga Panji Tengkorak adalah jejak jejak kebudayaan yang dalam pembongkaran telah memperlihatkan berlangsungnya kebudayaan.

ABSTRACT
A comic study is yet an undeveloped research area in the Indonesian comics, within the framework of the theory of comics and cultural studies. That is why a thorough study about the subject is highly appropriate. This dissertation is a comparison of three different editions of Panji Tengkorak by Hans Jaladara, published consecutively in 1968, 1985, and 1996, which as a whole can be called the Three Panji Tengkorak. The aim of this study is to discover and to reveal how culture operates.
In this study, Panji Tengkorak 1968, Panji Tengkorak 1985, and Panji Tengkorak 1996 are simultaneously compared. The analysis is done through a modification of Roland Barthes method in S/Z. The Three Panji Tengkorak are analyzed by breakings them down into smallest units called lexia and by comparing the lexias in a chronological order. The theory of comics from Topffer, Gombrich, Eisner and McCloud are used to analyze the visual aspect of the Three Panji Tengkorak, and the theories of Cultural Studies, namely the works of Foucault, Gramsci, Hall, and Mulhern are used to consider the meanings revealed from the narrative of the Three Panji Tengkorak.
The analysis covers five topics: First is the overlapping modes of realism which is based on likeness and cartoon which is based on equivalence. From this findings, it can be concluded that although inconsistent, the ideology of objectivity based on likeness is found in Panji Tengkorak 1968 and Panji Tengkorak 1985; and the ideology of subjectivity based on equivalence is found in Panji Tengkorak 1996. Second, the simulation of several codes i.e. the serious, comical and economic codes in Cluster I; the artistic, martial art and violence codes in Cluster 2, shows that there is some code switching inside each - and between - those two groups, and this shows inconsistencies and contradiction. The third topic raises the issue of identity (desired and non-identity, factual and non-factual). Here we see the politics of identity at war within the discourses of the texts. The fourth topic shows contradiction in the gender, ideology of the three texts. The fifth shows that representation is unstable. This dissertation concludes that objectivity and subjectivity are ideological representation of the construction of reality. These ideological contractions are at war within the discourses and this is the way culture operates.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D550
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1956
S10863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Karsana
"Analisis ini bertujuan untuk melihat aspek penanda keutuhan wacana dan konteks situasi yang ada dalam komik kartun Panji Koming yang penulis ambil dari Surat kabar Kompas Hinggu selama bulan Januari s.d. Agustus 1992. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penulis berusaha mendapatkan gambaran huhungan kalimat-kalimat yang terdapat dalam teks balloon dialogue yang terdapat dalam komik kartun Panji Koming, sebagai salah satu penanda keutu_han wacana seobyektif mungkin dari data yang ada. Selain itu penulis juga melihat bagaimana penggunaan konteks situasinya. Hasil analisis menunjukkan hubungan kalimat-kalimat tersebut ditandai melalui aspeknya, yakni terutana aspek leksikal, aspek gramatikal, dan aspek semantik yang saling mendukung satu lama lain guna mengutuhkan sebagai sebuah wacana. Penggunaan konteks situasi terlihat pada komik tersebut dalam mengambarkan suatu persoalan atau masala.h yang terdapat dalam masyarakat. Dengan mengetahui konteksnya, pembaca akan lebih mudah memahami apa yang ingin disampaikan (amanat) oleh komik kartun tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S10808
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
"Teks Panji Angreni (PA) merupakan salah satu versi korpus cerita Panji. PA KBG 185 koleksi Perpustakaan Nasional, yang menjadi data penelitian ini karena alasan ""keutuhan"" dan kemandiriannya, merupakan salah satu redaksi korpus teks PA.
Penelitian ini bertolak dari kesimpulan Poerbatjaraka bahwa teks PA KBG 185 ""ditulis"" oleh tiga orang yang berbeda sehingga menimbulkan masalah ""apakah teks tersebut sebagai wacana sastra merupakan satu kesatuan?"". Untuk menjawab permasalahan tersebut sudah barang tentu harus lebih dahulu dilihat aspek-aspek yang membangunnya.
Analisis berdasarkan teori strukturalisme sebagaimana dikemukakan oleh Todorov (1985) menunjukkan bahwa teks PA KBG 185 dibangun dengan aspek-aspek kesastraan tradisional Jawa, meliputi aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek verbal. Berdasarkan analisis ketiga aspek tersebut, terutama hubungan logis dan terra, teks PA KBG 185 tersebut--yang walaupun memang dapat dibagi ke dalam tiga bagian--tetap merupakan kesatuan yang utuh.
Beberapa di antara aspek kesastraan tradisional tersebut memiliki kesamaan dengan aspek pergelaran wayang kulit Jawa."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah Auliya Syifa Az-Zahra
"Di tengah maraknya karya sastra modern, cerita Panji masih menjadi salah satu pilihan masyarakat. Jika dilihat secara mendalam, cerita tersebut menyimpan citra mengenai sosok perempuan. Hal ini terlihat dalam dua varian bentuk cerita Panji, yaitu Hikayat Panji Semirang (HPS) dan cerita rakyat Keong Emas (KE). Keduanya diperkirakan memiliki kesamaan dan perbedaan dalam segi penggambaran citra perempuan. Penelitian ini menjelaskan citra perempuan yang terdapat dalam HPS dan KE. Tujuannya adalah mengkaji citra perempuan yang ada pada kedua sumber data serta keberlanjutan citra tersebut. Rumusan masalah yang dijawab pada penelitian ini adalah bagaimana citra perempuan yang terlihat pada HPS dan KE serta bagaimana keberlanjutannya? Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil yang diperoleh adalah penggambaran citra perempuan serta keberlanjutannya dalam dua varian bentuk cerita Panji. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penyampaian citra dalam HPS dan KE kepada masyarakat perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap sosok perempuan.

In the midst of modern literature, Panji's story is still one of the people's choices. When viewed in depth, the story contains an image of a female figure. This can be seen in the two variants of the Panji story form, namely the Hikayat Panji Semirang (HPS) and the Keong Emas folklore (KE). Both are thought to have similarities and differences in terms of portraying the image of women. This study explains the image of women contained in HPS and KE. The aim is to examine the image of women in both data sources and the sustainability of this image. The research questions answered in this research is how is the image of women seen in HPS and KE and how is it sustainable? This study uses a qualitative descriptive method with literature review techniques. The results obtained are the depiction of the image of women and its sustainability in two variants of the Panji story form. From these results it can be concluded that it is necessary to pay attention to conveying images in HPS and KE to the public so it does not cause misunderstandings about female figures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Willem van der Molen
"Access to the pre-modern world of Classical Javanese literature (seventeenth- nineteenth centuries) starts with a sound knowledge of its idiom. “When dad and mom are away from home...” leads the novice through grammatical constructions and vocabulary not found in Modern Javanese literature. The light-hearted story providing these examples is taken from the Panji Paniba. This early nineteenth-century text belongs to a famous group of Javanese romances of chivalry going by the name of “Panji stories”, all set in the Hindu era of the East-Javanese kingdom of Kediri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan cerita Prabu Klana Jaka yang mengutus patihnya mencari kepala seorang pemuda tampan, yang akan dipersembahkan kepada Dewi Kumudaningrat sebagai syarat lamarannya. Patih Lanjakprakosa berhasil mendapatkan kepala Gambir Anom. Kepala tersebut lalu dipersembahkan kepada Klana Jaka, sedangkan badannya diurus oleh adik Klana Jaka yang bernama Dewi Tigaron. Lama-kelamaan Dewi Tigaron jatuh cinta kepada mayat tersebut. Kemudian dia meminta bantuan Bancak dan Doyok untuk menghidupkan kembali mayat tersebut. Prabu Klana Jaka sangat marah begitu mengetahui Gambir Anom telah dihidupkan kembali, sehingga timbul pcperangan antara keduanya. Pada saat itu datang Panji Semarabangun di tempat peperangan. Oleh karena Panji Semarabangun tidak menyukai kelakuan Prabu Klana Jaka yang licik iru, lalu dia membantu Gambir Anom membunuh Prabu Klana Jaka. Naskah ini merupakan salinan ketikan dari sebuah naskah milik Ir. Moens (sampul). Keterangan penulisan/penyalinan tidak diketahui secara pasti, namun pada h.l dijumpai nama Widiprayitna, kemungkinan beliau sebagai penulis teks ash. Keterangan referensi, lihat: MSBAV.86."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.75-A 41.04
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini terdiri atas sejumlah artikel: De Hindoe ? Javanen in Midden ? en zuid ? Sumatra, Katrangan Bab Joged, De Slametan Entas-entas der Tenggereezen en de Memukur Ceremonie op Bali, De Bedhoyo Ketawang, Een Hypothese Omtrent den Oorsprong der Hindu ? Javaansche Kunst, Rassenmenging, Lezing Wiropustaka, De Madureesche Taal en Letterkunde, De Javaansche Grammatica op Javaanschen Gronslag, Een Hypothese ter Verklaring van de naam Borobudur, Opmerkingen Over de Ontwikkelingsmogelikheid der Inheemse Bouwkunst, Panji en Semar, Iets Over Banten en de Banteners, De Kuwera in het voorpoortal van Tjandi Mendoet, Ojong-ojong Bangkong, Tjareta Naghara Songennep, Een Javaansche Tristan ? Figuur, De Oudste Mohammedaansche Inscriptie op Java n. m. de Grafsteen te Leran, dan Bijdrage tot de Kennis der Soendasche Taal."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BKL.0849-JR 18
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 >>