Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sardi Eko Sutikno
"ABSTRAK
Dalam lingkungan bisnis dewasa ini, fungsi pemeriksa intern telah berkembang yang semula hanya sebagai pengecek bidang keuangan, kini menjadi partner dari management dalam membantu mencapai tujuan organisasi.
Pemeriksa intern mempunyai peran ganda yakni di satu pihak sebagai konsultan dalam organisasi, di lain pihak harus berperan sebagai polisi. Untuk melaksanakan tugasnya dalam menilai aktivitas organisasi, pemeriksa intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kegiatan obyek yang diperiksa. Dan untuk melaksanakan perannya sebagai konsultan, pemeriksa intern harus memahami tentang sifat-sifat dan budaya dalam organisasi. Dalam rangka meningkatkan kinerjanya guna memajukan organisasi, pemeriksa intern dapat menerapkan philosophy Total Quality Management (TQM). Banyak sifat-sifat dan karakteristik dari TQM yang sesuai dengan fungsi pemeriksaan intern di masa yang akan datang.

ABSTRACT
In today's business environment, the internal auditor has developed from a clerical handyman to become a partner with management in helping the organization to achieve its goals.
The internal auditor has a dual role, on the one hand seeks to be a counselor, but on the other hand he must act as a policeman. To carry out the evaluation role, the internal auditor must be very knowledgeable of the section he is looking at. And to carry out the counseling role the internal auditor must be very aware of organization attitudes and cultures. In developing the organization, the internal auditor can adopt the Total Quality Management (TQM) philosophy. Many TQM attributes and characteristics that are directly related to the internal audit function which are can be implemented in the future internal audit function.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Parulian
"Inovasi penelitian di perguruan tinggi merupakan topik yang sangat penting untuk diteliti mengingat saat ini baik pemerintah maupun perguruan tinggi sedang memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan hasil penelitian perguruan tinggi agar mampu mencapai peringkat tertinggi baik di Asia maupun di tingkat dunia serta mampu menghasilkan penelitian yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun penerapannya. Universitas Indonesia adalah universitas yang memiliki ranking tertinggi di Indonesia dalam bidang inovasi penelitian, sehingga layak dijadikan tempat untuk melakukan studi inovasi penelitian agar dapat dijadikan contoh bagi universitas lainnya yang akan meningkatkan hasil inovasi penelitiannya.
Disertasi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel pembentuk inovasi penelitian yang berasal dari individu peneliti dalam ekosistem inovasi dengan menggunakan konsep systems thinking dan sistem dinamik. Selanjutnya penelitian ini akan mengidentifikasi loop dan variabel yang memiliki leverage terbesar dalam membentuk kreativitas dan inovasi penelitian di Universitas Indonesia. Atas dasar dua tujuan penelitian tersebut, disertasi ini akan menentukan keberadaan dan pembentukan momentum inovasi penelitian yang terjadi di Universitas Indonesia.
Penelitian ini menggunakan system thinking dan sistem dinamik dengan pendekatan paradigma post positivism untuk melihat realitas penelitian dari berbagai sumber. Oleh karena itu dibutuhkan metode kualitatif dan kuantitatif untuk memproses serta menganalisis hasil penelitian ini. Dalam pembentukan model tersebut terjadi perintegrasian model mental dengan data aktual sehingga membuat analisis sistem inovasi penelitian lebih tajam dan lebih hidup.
Hubungan antar variabel pembentuk inovasi diidentifikasi sesuai dengan proses inovasi, yaitu: pembentukan ide dan inovasi penelitian serta produksi penelitian. Variabel yang mempengaruhi pembentukan ide dan inovasi penelitian berasal dari variabel individu yang terdiri dari: thriving, kreativitas mindset dan mood. Kemudian, variabel ekosistem inovasi penelitian terdiri dari: kerjasama tim, lingkungan kerja fisik, standard dan clarity, iklim kerja, intensitas dan beban kerja. Selanjutnya, variabel produksi penelitian terdiri dari hasil produksi penelitian, reward, dana hibah dikti, dana hibah UI dan bimbingan mahasiswa.
Hasil simulasi yang dilakukan di Universitas Indonesia menunjukkan bahwa loop produksi penelitian mampu memberi leverage terbesar terhadap produksi invasi penelitian melalui pembentukan proses pembelajaran yang efektif yang diberikan kepada mahasiswa yang sedang menulis karya ilmiah, tesis dan disertasi. Disamping itu, ekosistem inovasi penelitian juga mampu menciptakan kondisi iklim organisasi yang mempengaruhi kemampuan peneliti untuk berkreasi dan berinovasi guna meningkatkan hasil penelitian yang dapat dipublikasikan. Momentum inovasi di Universitas Indonesia hampir tercapai karena dengan meningkatkan 10% dari variabel individu, variabel ekosistem dan variabel produksi penelitian, produksi thriving, kreativitas serta hasil penelitian akan mencapai titik optimum. Untuk dapat menghasilkan penelitian yang memiliki dampak terhadap sustainable development bangsa, maka Universitas Indonesia perlu merubah kebijakan inovasi penelitiannya agar para penelitinya tidak hanya mampu untuk menghasilkan penelitian publikasi, namun juga mampu menghasilkan inovasi sosial dan inovasi produk yang bermafaat bagi masyarakat.

Research innovation nowadays is an important topic in Indonesia especially for universities in Indonesia which are competing in research innovation to improve their position internationally, particularly in Asia. Universitas Indonesia is a renown university in research innovation so that it is suitable to be used as a location to conduct research innovation.
The objectives of these research are: to analyze causal relationships among variables to produce research innovation by using systems thinking and systems dynamic; to identify loops and variables which give the highest leverage on the research innovation production and to identify the existance of research and innovation momentum in the University of Indonesia.
The systems thinking is used to analyze causal relationships among variables and the system dynamics is used to test and identify the research innovation momentum. Post positivism paradigm is chosen to enable the researchers to see the reality from different perspectives. In the proses of formulating model, there is an integration between mental model and the reality in order to make the analysis alive and effective.
The relationships among variables are presented based on the research innovation stages in the University of Indonesia, which are: idea generation, research innovation ecosystem and research innovation production process. The variables affecting research idea and innovation creation consist of : thriving, creativity, mindset and mood. Meanwhile, the research innovation ecosystem variables consist of : teamwork, phisical working environment, standard and clarity, work climate, work intencity and workload. Furthermore, the production variables consist of research production output, reward, Hibah Dikti fund, Hibah UI fund, student advisory and reward.
The simulation result shows that the research production loop is able to produce the highest leverage to the research production through the effective learning on the student thesis consultation process. Besides that, the research innovation ecosystem is also able to create a good organization climate for producing the research and innovation publication. Innovation momentum in the University of Indonesia can be reached by increasing 10% individual variables, ecosystem variables and research production variables because by doing so the optimum points for thriving, creativity and research output will be achieved. In order to produce a research which can bring impact on the nation sustainable development the University of Indonesia has to change its research and innovation policy so that the researchers are not only able to produce research publication, but also able to produce social innovation and product innovation which bring benefit to the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burns, Lawton Robert
"PART I: INTRODUCTION. 1. The Challenge of Delivering Value in Health Care: Global and U.S. Perspectives. 2. Leadership and Management: A Framework for Action in Health Care. PART II: MICRO PERSPECTIVES. 3. Organization Design and Work Coordination. 4. Motivating People at Work. 5. Teams and Team Effectiveness in Health Services Organizations. 6. Managing Communication. 7. Power, Politics, and Conflict Management in Health Care Settings. 8. Managing Complexity, Learning, and Innovation. 9. Improving Quality in Health Care Settings. PART III: MACRO PERSPECTIVES. 10. Strategic Thinking and Competitive Advantage. 11. Managing Strategic Alliances in Health Care. 12. Health Policy and Regulation in the United States. 13. Health Information Systems and Organizational Strategy. 14. Consumerism and Ethics: Emerging Issues in Health Care. 15. Globalization and Health."
Singapore : Delmar Cengage Learning, 2012
362.19 BUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dila Fitriza Rulevy
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara psychological capital dan perilaku kerja inovatif di industri kreatif pada karyawan perusahaan XYZ. Hal ini didasari oleh perkembangan industri kreatif yang mengalami peningkatan pada beberapa tahun belakangan, sehingga dibutuhkan inovasi. Pendekatan psychological capital digunakan untuk dapat unggul dalam berkompetisi yang didasarkan pada fakta bahwa kebanyakan organisasi saat ini tidak menyadari potensi penuh dari sumber daya manusianya. Psychological capital dapat menjadi salah satu faktor internal yang dapat berperan terhadap perilaku kerja inovatif. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionaire (PCQ-12) yang disusun oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007). Pengukuran perilaku kerja inovatif menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) yang disusun oleh Janssen (2000) dan telah diadaptasi oleh Damayanti (2013). Partisipan penelitian berjumlah 398 karyawan perusahaan XYZ. Melalui teknik statistik Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dan perilaku kerja inovatif (r = 0.448, n = 398, p <0.01, two tailed).

This research was conducted to find the correlation between psychological capital and employee’s innovative work behavior in creative industry generally, XYZ company specifically. It was based on the development of creative industries which have increased in recent years, so it took innovation to deal with that condition. This new psychological capital approach to gaining competitive advantage is based on the generally accepted fact that most organizations today are not realizing the full potential of their human resources. Psychological capital can be one of internal factors that may contribute to innovative work behavior. Psychological capital was measured by using an instrument named Psychological Capital Questionaire (PCQ-12) made by Luthans, Youssef, and Avolio (2007). Innovative work behavior was measured by using Innovative Work Behavior Scale (IWB Scale) made by Janssen (2000) and adapted by Damayanti (2013). Participants of this research were 398 employees of XYZ company. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between psychological capital and innovative work behavior (r = 0.448, n = 398, p <0.01, two tailed)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59007
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: LPPM Unisba, {s.a.}
600 ETHOS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Najmiah Octavia Aziz
"Sering dikatakan bahwa perusahaan keluarga tidak terlalu memperdulikan manajemen kantor dan hubungan antara atasan bawahan. Para pimpinan yang notabene adalah pemilik usaha lebih mendahulukan kepentingan para anggota keluarga. Akibatnya, terbentuk satu budaya dan iklim komunikasi yang khusus.
Penelitian dilakukan di kantor konsultan yang dimiliki oleh orang-orang yang terkenal di bidang akademisi, dan sekarang ini, usaha tersebut dijalankan oleh generasi ketiga keluarga tersebut. Untuk selanjutnya kantor konsultan ini disebut BR.
Iklim komunikasi di BR antara atasan-bawahan dan bawahan-atasan menimbulkan ketidakpuasan kerja pada para pegawai. Namun demikian, daya tahan para pegawai bekerja di BR cukup tinggi. Karenanya hendak dianalisis faktor-faktor apa yang menimbulkan ketidakpuasan diantara para pegawai. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk menerangkan fenomena sosial yaitu kepuasan kerja yang dipengaruhi oleh iklim komunikasi.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian partisipatoris dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam, sedangkan untuk penulisannya adalah dengan kualitatif deskriptif-eksplanatif.
Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan bersifat beragam. Hal ini dikarenakan peneliti berusaha melihat permasalahan dari apa yang dimaksud dengan organisasi, kepemimpinan dalam organisasi, budaya dan perilaku organisasi, komunikasi dalam organisasi, komunikasi interpersonal, iklim komunikasi dalam organisasi dan kepuasan kerja. Karenanya, peneliti tidak berpedoman pada satu teori tertentu.
Penelitian menemukan bahwa di perusahaan keluarga, sulit bagi para pegawai untuk berkomunikasi dengan para atasan. Kepentingan keluarga sangat dinomorsatukan dan kesejahteraan pegawai tidak mendapat perhatian penuh. Akibatnya timbul ketidakpuasan kerja pada para pegawai.
Kesimpulannya, perkembangan dan kemajuan perusahaan keluarga sangat tergantung pada keinginan pemilik. Tanpa keinginan untuk melakukan perubahan, maka hubungan antara atasan/pemilik dan pegawai akan selalu bersifat hubungan majikan-pelayan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soebagijo Soemodihardjo
"ABSTRAK
Menyongsong datangnya era globalisasi perdagangan dan investasi yang salah satu ciri utamanya adalah meningkatnya persaingan bisnis termasuk persaingan dalam bisnis penerbangan, GARUDA harus segera melakukan peningkatan daya saingnya, antara lain dengan peningkatan efisiensi dalam aspek pemasaran internasional melalui saluran pemasaran.
Dengan asumsi bahwa production cost dan distribution cost temasuk relationship cost serta perilaku manajemen tetap, maka tingkat efisiensi di dalam saluran pemasaran internasional dapat diketahui melalui biaya transaksi ekonominya.
Dalam kerangka pemikiran tersebut di atas dan mengingat kurang lebih 90% tiket penerbangan internasional GARUDA di wilayah Jabotabek dijual melalui Biro Perjalanan Wisata/Agen Penjualan Tiket Penerbangan Internasional atau BPWIAPTP-I maka penelitian difokuskan pada perilaku BPWIAPTP-I dikaitkan dengan pembentukan biaya transaksi ekonomi yang bersangkutan yang secara lebih terinci adalah : (1) untuk mengetahui faktor-faktor biaya transaksi ekonomi yang berpengaruh pada saluran pemasaran, (2) untuk mengetahui besarnya biaya transaksi ekonomi GARUDA dibanding pesaingnya di BPWIAPTP-I yang sama, (3) untuk mengetahui faktor dominan perilaku organisasi dalam saluran pemasaran internasional GARUDA yang menimbulkan biaya transaksi ekonomi yang besar, dan (4) untuk merumuskan rekomendasi untuk perbaikan efisiensi saluran pemasaran GARUDA.
Penelitian dilakukan pada 17 BPWIAPTP-I dan sebagai pembanding dipilih pesaing GARUDA yang peringkat internasionalnya hampir sama, yaitu Malaysian Airlines (MAS) dan yang tingkat pelayanannya sering dijadikan bench mark yaitu Singapore Airlines (SIA).
Analisis dilakukan dengan metode Proses Hirarkhi Analitis (PHA) atau Analytical Hierarkhi Process (AHP), dan hasilnya adalah (1) faktor biaya transaksi ekonomi pada saluran pemasaran perusahaan penerbangan melalui BPWIAPTP-I yang terutama adalah Opportunistic Behaviour, faktor biaya transaksi ekonomi kedua adalah Bounded Rationality dan faktor biaya transaksi ekonomi ketiga adalah Asymmetric Information; (2) Biaya transaksi ekonomi GARUDA pada saluran pemasaran BPWIAPTP-I lebih besar dibanding biaya transaksi ekonomi MAS dan SIA pada saluran pemasaran yang sama; dan (3) Faktor dominan perilaku organisasi dalam saluran pemasaran GARUDA yang menyebabkan biaya transaksi ekonomi lebih besar dibanding MAS dan SIA adalah pada penggunaan kekuasaan paksaan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk meningkatkan efisiensi pada saluran pemasaran Internasional GARUDA melalui BPWIAPTP-I direkomendasikan untuk : (1) melakukan pembenahan manajemen dan (2) melakukan pembenahan yang ditujukan langsung kepada karyawan GARUDA; keduanya dengan mengupayakan perubahan "corporate culture" dan menjadikan GARUDA sebagai suatu "learning organization"."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Megawati
"Penelitian ini berfokus untuk meningkatkan perilaku kerja inovatif dengan meningkatkan kepemimpinan transformasional level manajerial Bagian Penjualan PT. X. Perilaku kerja inovatif karyawan mempengaruhi tingkat keinovatifan perusahaan. Berdasarkan diagnosis awal, perilaku kerja inovatif karyawan Bagian Penjualan PT. X mungkin dipengaruhi oleh persepsi dukungan organisasi dan kepemimpinan transformasional, sehingga peneliti mengukur pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kepemimpinan transformasional terhadap perilaku kerja inovatif. Perilaku kerja inovatif diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh Janssen 2000 dan diadaptasi oleh Etikariena dan Muluk 2017 . Persepsi dukungan organisasi diukur dengan alat ukur yang dikembangkan oleh Eisenberger et al. 1986 , sedang kepemimpinan transformasional diukur dengan Multifactor Leadership Questionnaire yang dibuat oleh Bass dan Avolio 2004 . Hasil perhitungan dari 49 responden level supervisor dan manajer Bagian Perjualan PT. X menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara persepsi dukungan inovatif dan perilaku kerja inovatif, sementara kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif r2= 0.34.

This reaseach focuses on improving innovative work behavior by increasing transformational leadership of the Sales Manajer PT. X. Innovative work behavior influences the innovativeness of the organization. Based on the initial diagnosis, the innovative wok behavior of the PT. X employees rsquo might be influenced by perceived organization support and transformaional leadership, so the researcher measured the relationship between perceived organization support and transformational leadership toward innovative work behavior. The tool to measure innovative work behavior was developed by Janssen 2000 and was adapted by Etikariena and Muluk 2017 . Perceived organization support was measured by the tool from Eisenberger et al. 1986 . The tool to measure transformational leadership was Multifactor Leadership Questionnaire from Bass and Avolio 2004 . The result of the 49 supervisors and managers of the Sales Department PT. X showed no relationship between perceived organization support and innovative work behavior, while transformational leadership significantly influenced innovative work behavior r2 0.34, p "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48156
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Bahir Saifullah
"Kamar mandi dan toilet merupakan hal yang dekat dengan keseharian manusia dan idealnya ditempatkan pada setiap rumah tangga, akan tetapi pada pemukiman padat hal tersebut tidaklah memungkinkan. Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan mandi, cuci, dan buang air oleh pemerintah Indonesia dikomunalkan di MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Disisi lain terdapat aspek budaya yang selalu mempengaruhi bentuk dan cara pemakaian kamar mandi dan toilet. Hubungan kedua hal tersebut menjadi fokus dari skripsi ini, yaitu bagaimana desain, tatanan ruang dan perilaku di dalam MCK merefleksikan budaya berupa nilai, tujuan dan kriteria dari institusi sosial dan masyarakat kampung Cikini.

Bathroom and toilet are important part of human?s everyday life and ideally it placed in every household, but in high density environment that thing is impossible to do. MCK (Mandi, Cuci, Kakus) is sanitation facility which are being shared by community as a solution to the problem. In the other hand, cultural aspect is always influences the design of bathroom and toilet, and the way of using it. The focus of this thesis is relation between those two, how organization of space and behavior in MCK reflects value, purpose, and criteria of social institution and group of people.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 >>