Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ryasa Rabbanie Tinumbang
Abstrak :
Banyaknya Pengungsi Rohingya yang berdatangan di Aceh sejak tahun 2009, hal tersebut menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Namun, ketika menghadapi masalah pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh, peran intelijen kepolisian menjadi sangat penting dalam mendeteksi potensi tindakan kriminal dan mencegahnya sejak dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tugas dan fungsi intelijen kepolisian dalam upaya penanganan dan pencegahan pengungsi Rohingya di Provinsi Aceh, serta faktor yang menghambat kinerjamereka dan bagaimana tugas dan fungsi dapat dioptimalkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Direktorat Intelkam Polda Aceh memiliki peran penting dalam deteksi dini potensi konflik, pelayanan administrasi dan pengawasan, serta pengumpulan dan penyajian informasi kepada pimpinan dan instansi terkait, termasuk dalam penanganan pengungsi Rohingya di Aceh dengan melakukan deteksi dini konflik, menyediakan informasi dasar pengambilan keputusan, dan menerapkan strategi melibatkan masyarakat, membangun jaringan informasi, dan mendorong partisipasi masyarakat untuk meminimalisir potensi konflik.. Namun, masih terdapat tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi intelijen kepolisian, seperti keterbatasan sumber daya dan kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan peningkatan koordinasi antara instansi terkait, pengembangan kapasitas intelijen kepolisian, dan perluasan jaringan kerja sama dengan pihak internasional untuk memperkuat upaya penanganan dan pencegahan pengungsi Rohingya di Aceh. ......The large number of Rohingya refugees arriving in Aceh since 2009 has led to potential security and order disturbances in the Indonesian National Police (Polri) is a government agency that has a main task in accordance with Law Number 2 of 2002 concerning the Indonesian National Police, namely maintaining security and public order, enforcing the law, and providing protection, protection, and services to the community. However, when dealing with the Rohingya refugee problem in Aceh Province, the role of police intelligence becomes very important in detecting potential criminal acts and preventing them early on. The purpose of this study is to analyze the duties and functions of police intelligence in the handling and prevention of Rohingya refugees in Aceh Province, as well as factors that hinder their performance and how duties and functions can be optimized. The research method used is qualitative with data collection techniques through interviews and participatory observation. The results showed that the  Directorate of Intelligence  of the Aceh Regional Police has an important role in early detection of potential conflicts, administrative and supervisory services, as well as collecting and presenting information to leaders and related agencies, including in handling Rohingya refugees in Aceh by conducting early detection of conflicts, providing basic information for decision making, and implementing strategies to involve the community, build information networks, and encourage community participation to minimize potential conflicts. However, there are still challenges in carrying out the tasks and functions of police intelligence, such as limited resources and lack of coordination between related agencies. Therefore, this study recommends improving coordination between relevant agencies, developing police intelligence capacity, and expanding cooperation networks with international parties to strengthen efforts to handle and prevent Rohingya refugees in Aceh.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Fitri Meutia
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang rencana strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan grand strategy polri menuju 2025, khususnya tahap I atau dikenal dengan trust building dalam periode pelaksanaan tahun 2005-2010. Proses evaluasi dilakukan dengan analisis prioritas pelaksanaan strategi dalam hubungannya dengan indikator kriteria evaluasi strategi untuk mengetahui skenario pencapaian hasil pelaksanaan grand strategy 2005-2010. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode analisis AHP (The Analitic Hierarchy Process) dan Software Super Decision sebagai alat bantu sintesisnya. Berdasarkan hasil analisis AHP prioritas indikator kriteria dalam evaluasi rencana strategi dalam evaluasi grand strategy Kepolisian Negara Republik Indonesia tahap I ?trust building? periode 2005-2010 adalah kriteria advantage, kemudian consistency, diikuti dengan feasibility dan yang terakhir kriteria indikator consonance. Prioritas pelaksanaan potensi pembangunan dan faktor strategis dalam pelaksanaan grand strategy Kepolisian Negara Republik Indonesia tahap I ?trust building? periode 2005-2010 adalah strategi polri berbasis pelayanan, diikuti dengan penegakan keadilan masyarakat, pemolisian masyarakat, pengembangan budaya, pengembangan struktur organisasi, dan prioritas yang terakhir adalah strategi postur kelembagaan. Penentuan prioritas strategi potensi pembangunan dan faktor strategis grand strategy Kepolisian Negara Republik Indonesia tahap I ?trust building? periode 2005-2010 ini bukan berarti menyatakan bahwa strategi yang pertama diperlukan dan strategi yang lain tidak diperlukan, tetapi penentuan prioritas ini hanya sebagai bantuan untuk menentukan strategi yang perlu didahulukan apabila untuk melakukan seluruh strategi secara simultan mengalami kendala. Bagaimanapun, pelaksanaan seluruh strategi secara simultan akan menghasilkan pencapaian tujuan yang lebih optimal yang keberlanjutan grand strategy Polri hingga tahun 2025.
This thesis, explain about the strategic plan of the Kepolisian Negara Republik Indonesia. The purpose of this study is to evaluate the implementation of grand strategy toward the 2025, especially stage I or known by the trust building in 2005-2010 implementation period. It is choosing the priorities for the implementation strategy in conjunction with the indicator evaluation criteria to determine strategy of achieving the implementation scenarios result of grand strategy 2005-2010. This research applies quantitative method approach to the analysis method AHP of (The Analytical Hierarchy Process) and the using of Super Decision Software as a tool for synthesis. Based on result of AHP analysis shows that priority indicators in evaluation criteria of strategy evaluation in grand strategy of Kepolisian Negara Republik Indonesia phase I trust building are; advantage, then consistency, followed by feasibility and last consonance criteria. Potential implementation of development priorities and strategic factors in grand strategy of Kepolisian Negara Republik Indonesia phase I "trust building" period of 2005-2010 is a strategybased national police service, followed by a community justice, community policing, cultural development, development of organizational structures, and strategy of institutional posture. Priority setting of potential development strategic factor grand strategy for the Kepolisian Negara Republik Indonesia phase I "trust building" period 2005- 2010 does not mean that the first strategy is the most important and the other are not needed. Prioritization is only as an addition to determine the strategy need to be chosen first when whole strategy implementation experience constraints. However, the implementation of all strategies simultaneously will result in achieving optimal for grand strategy of Kepolisian Negara Republik Indonesia implementation until 2025.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Suseno
Abstrak :
ABSTRAK
Banyak kritikan yang diungkapkan oleh masyarakat kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan tugas pokok Kepolisian. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kekurangan dalam tubuh Polri. Polri sebagai organisasi telah berusaha secara maksimal memenuhi kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian. Usaha yang dilakukan adalah dengan meningkatkan profesionalisme polisi. Untuk menghasilkan polisi yang profesional salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan Polri. Pada lembaga pendidikan Polri, terutama Bintara siswa-siswa dituntut untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi dan mempunyai prestasi yang baik. Apabila dikaitkan dengan ilmu psikologi, nilai kebersamaan merupakan salah satu aspek dalam motif afiliasi. Sedangkan tuntutan siswa pada lembaga pendidikan Polri tampaknya bertentangan dengan beberapa hasil-hasil penelitian. Dari hasil penelitian Fordham & Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998) ditemukan bahwa ada korelasi yang negatif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar. Namun demikian ada pula penelitian yang menunjukan bahwa ada korelasi yang positif antara motif afiliasi dengan prestasi belajar Fordham 6 Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar di lembaga pendidikan Polri. Subyek penelitian ini terdiri dari 120 siswa SPN Lido yang diambil secara insidental di SPN Lido. Untuk mengetahui motif afiliasi siswa SPN Lido digunakan skala motif afiliasi. Untuk prestasi belajar diambil dari nilai rata-rata mata pelajaran yang berisikan tentang operasional kepolisian. Selanjutnya data yang diperoleh dihitung dengan teknik korelasi Pearson Product Moment untuk mengetahui hubungan motif afiliasi dengan prestasi belajar. Dari hasil perhitungan korelasi antara motif afiliasi dengan prestasi belajar, diperoleh korelasi negatif sebesar - .015. Hal ini menunjukan bahwa antara motif afiliasi dengan prestasi belajar mempunyai hubungan yang negatif dan tidak signifikan. Artinya semakin tinggi motif afiliasi maka prestasi akan makin rendah. Hasil-hasil penelitian yang negatif dan tidak signifikan antara motif afiliasi dengan prestasi belajar sesuai dengan penelitian yang diajukan Fordham dan Aqbu (dalam Gage & Berliner, 1998). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya tugas-tugas perkembangan dewasa muda yang mengikuti pendidikan untuk meningkatkan karir. Sehingga walaupun di lembaga pendidikan seseorang didorong untuk mempunyai nilai kebersamaan yang tinggi namun mereka tetap mengutamakan prestasi yang tinggi. Saransaran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya antara lain sampel penelitian harus dapat mewakili populasi yang ada dan menggunakan alat yang sudah diuji validitas eksternalnya. Disamping itu perlu melibatkan variabel-variabel lain yang diperkirakan mempengaruhi prestasi belajar.
2003
S3289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ahsanal Zamakhsyari
Abstrak :
Skripsi ini membahas 3 (tiga) permasalahan. Pertama, mengenai karakter militeristik dalam institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan dalam sistem peradilan pidana. Kedua, prosedur atau mekanisme penjatuhan hukuman disiplin terhadap anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran disiplin dalam tindakan penyidikan. Ketiga, sifat pidana yang terdapat dalam pelanggaran disiplin yang dimana pelanggaran disiplin tersebut telah mendapatkan hukuman disiplin. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan yang dipadu dengan wawancara narasumber, penulisan skripsi ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui prosedur/mekanisme penjatuhan hukuman terhadap anggota kepolisian yang melakukan kesalahan dalam tindakan penyidikan, kedua, untuk mengetahui keberadaan pengaruh karakter militeristik dalam lembaga POLRI setelah terpisah dengan TNI dalam melaksanakan tugas dan wewenang secara kelembagaan dalam sistem peradilan pidana, dan ketiga, untuk mengetahui kedudukan hukuman disiplin dan hukuman pidana bagi anggota kepolisan dalam terjadinya pelanggaran yang dapat dijatuhkan kedua jenis hukuman tersebut. Melihat dari tujuan di atas, penulisan skripsi ini ingin menekankan bahwa polisibukan lagi merupakan bagian dari militer namun polisi merupakan bagian dari masyarakat sipil.
This thesis discusses three (3) issues. First, the militaristic character of the Indonesian National Police institution that affects the performance of duties and authority in the criminal justice system. Secondly, procedures or mechanisms for imposing disciplinary sanctions against members of the police who commit disciplinary offenses in the act of investigation. Third, the criminal nature of the offense contained in the discipline in which the disciplinary offense has been getting disciplined. By using the method of literature research combined with interviews speaker, writing this essay aims, firstly, to know the procedure / mechanism sentencing of members of the police who made a mistake in the act of investigation, secondly, to determine the existence of the influence of the character of the militaristic in agency Polri after separately with TNI in carrying out the duties and authority as an institution within the criminal justice system, and third, to determine the position of disciplinary and criminal penalties for violations of the police members that can be imposed both types of the sentence. See from the above purposes, this thesis wants to emphasize that the police are no longer a part of the military but the police are part of civil society.
2015
S62124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Renata
Abstrak :
Skripsi ini membahas peran Facebook Divisi Humas Polri dalam membangun citra kepolisian di mata mahasiswa. Facebook merupakan salah satu media sosial yang dinilai tepat untuk menjangkau publik, salah satunya adalah kelompok mahasiswa yang kerap aktif menggunakan media sosial. Kepolisian Republik Indonesia melalui Divisi Humas Polri memanfaatkan Facebook ini untuk berkomunikasi dengan publik dan membangun citra kepolisian. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif. Hasil penelitian menemukan bahwa Facebook Divisi Humas Polri cukup memiliki peran untuk membangun citra kepolisian di mata mahasiswa dan pengikutnya. Meskipun begitu, sangat disayangkan komentar yang ada di kolom komentar Facebook Divisi Humas Polri kurang direspon oleh pengelola Facebook, sehingga masih banyak pertanyaan di sana yang belum terjawab. Selain itu, jumlah pengikut Facebook Divisi Humas Polri juga masih sedikit jika dibandingkan dengan pengguna Facebook di Indonesia secara keseluruhan.
This paper discussed the role of Indonesian Police Public Relations Division in building the police image in the eyes of undergraduate student. Facebook is one form of social media which value is appropriate in reaching public, in which group of undergraduate students use Facebook actively. The Indonesia National Police, through the Police Public Relation Division, uses Facebook to communicate with public and building the police image. The research uses Qualitative method with descriptive. The result of the research found that "Facebook Divisi Humas Polri" has a significant role in building the image of police in the eyes of undergraduate students and other Facebook followers. Nonetheless, it is unfortunate that the comments that are present in "Facebook Divisi Humas Polri" comment column do not have enough respond from the administrator resulting many unanswered questions from the followers. Moreover, the followers of "Facebook Divisi Humas Polri" are still few from the total number of all Facebook users in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S63261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Zen
Abstrak :
ABSTRAK
Dewasa ini kinerja para aparatur penyelenggara pelayanan publik khususnya dalam hal ini kepolisian makin banyak disorot dan menjadi perhatian publik akibat kinerjanya yang buruk. Sebagai lembaga pengawas eksternal Polri, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut berkewajiban untuk mengawasi dan meningkatkan kinerja dan integritas setiap anggota Polri, sehingga masyarakat sebagai pihak yang berhak mendapatkan pelayanan dari negara sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang dapat terpuaskan demi terciptanya kesejahteraan bagi seluruh warga negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Kompolnas dalam melaksanakan pengawasan terhadap kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bagaimana hubungan Kompolnas dengan Polri.
ABSTRACT
Recently the performance of the officials public service particularly in terms of the police more highlighted word and public concern due to decide who bad .As monitors external police , the national police commission ( kompolnas ) also an obligation to improved and to control performance and integrity of the any member of police in carrying out their duties in serving the public , so that the community as the party to be eligible to receive the ministry of the state as mandated by the act of is satisfied in order to create welfare for all citizens .Research aims to understand the role of kompolnas in carry out surveillance of the performance of police during of providing services to the community and what is the relationship kompolnas with police.
2016
S64458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrettya Minagyta
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh komitmen organisasi dan kepemimpinan pelayanan terhadap perilaku berbagi pengetahuan. Respoden penelitian ini adalah 252 anggota polisi Polda Metro Jaya. Alat ukur yang digunakan adalah Knowledge Donating and Knowledge Collecting Scale, Three-Component Model Employee Commitment Survey, dan Servant Leadership Scale. Hasil analisis regresi majemuk pada penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi normatif ? = 0,203, t 247,4 = 2,99, p < 0,01 dan kepemimpinan pelayanan ? = 0,401, t 247,4 = 6,77, p < 0,01 memengaruhi perilaku berbagi pengetahuan R2 = 0,261, p < 0,01 . Dengan demikian, anggota kepolisian yang loyal terhadap organisasinya dan memiliki anggapan bahwa pemimpinnya memiliki karakter kepemimpinan pelayanan, cenderung lebih menampilkan perilaku berbagi pengetahuan. Temuan dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi organisasi kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, untuk membangun lingkungan kerja yang dapat mendorong perilaku berbagi pengetahuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan soft-skill yang dapat mengembangkan karaktersitik kepemimpinan pelayanan serta memberikan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan komitmen normatif para anggota kepolisian. ......The purpose of this study is to examine the effect of the organizational commitment and servant leadership upon employees rsquo attitude towards knowledge sharing. The respondents are 252 police officers of Polda Metro Jaya. Instruments used within this study are Knowledge Donating and Knowledge Collecting Scale, Three Component Model Employee Commitment Survey, and Servant Leadership Scale. The result of the multiple regression analysis shows that normative commitment 0,203, t 247,4 2,99, p 0,01 and servant leadership 0,401, t 247,4 6,77, p 0,01 affect knowledge sharing R2 0,261, p 0,01 . Loyal police officers that have strong ties with the organization, and has perceived that their leaders have certain characteristics towards servant leadership, are more likely to engage in knowledge sharing. These findings can be used as reference by police organisations, especially Polda Metro Jaya, to build work environment that promotes knowledge sharing. This can be done by giving training that can develop servant leadership skill as well as skill training that can increase normative commitment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Salsabila
Abstrak :
Di dalam organisasi kepolisian, perilaku berbagi pengetahuan menjadi penting karena pekerjaan mereka yang banyak melibatkan prosedur baku dan juga keterampilan serta pengalaman. Pengetahuan terkait prosedur, keterampilan, dan juga pengalaman tersebut tentu menjadi hal secara sadar maupun tidak sadar akan disalurkan dari individu ke individu agar pekerjaan yang mereka lakukan dapat mencapai target. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana perilaku kewargaorganisasian, sebagai faktor internal, dan kepemimpinan pelayanan, sebagai faktor eksternal, mempengaruhi perilaku berbagi pengetahuan di dalam organisasi kepolisian. Responden penelitian adalah 252 anggota kepolisian yang bekerja di dan/atau dalam wilayah Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Polda Metro Jaya. Hasil utama penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari perilaku kewargaorganisasian dan kepemimpinan pelayanan terhadap perilaku berbagi pengetahuan R2=0,258, F=43,329. ......In police organization case, knowledge sharing is becoming more crucial due to their profession which involve particular standard operational procedures as well as skills and experiences in executing or decision making. Knowledge related to the procedures, skills, and also experiences must be consciously or unconsciously shared throughout the individual within the organization in order to achieve the target. This study was aiming to see how organizational citizenship behavior, as an internal factor, and servant leadership, as an external factor, affect knowledge sharing within police organization. Research respondents were 252 police officers working in and or within the Jakarta Regional Metropolitan Police Polda Metro Jaya. The results of this study found that there is a positive and significant effect of organizational citizenship behavior and servant leadership toward knowledge sharing R2 0,258, F 43,329.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Handayani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran dari komitmen organisasi dan kepercayaan interpersonal terhadap perilaku berbagi pengetahuan pada organisasi kepolisian. Penelitian ini dilakukan pada 252 anggota aktif kepolisian Polda Metro Jaya yang sudah bekerja paling tidak 12 bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen afektif, komitmen normatif, dan kepercayaan interpersonal secara signifikan berperan terhadap perilaku berbagi pengetahuan R2=0,281, F=24,102, p< 0,05. Meskipun begitu, hasil menunjukkan bahwa kepercayaan interpersonal memiliki peran lebih besar terhadap perilaku berbagi pengetahuan daripada komitmen organisasi ?=0,442, t 252 =7,336. ......The purpose of this study was to examine the role of organizational commitment and interpersonal trust in knowledge sharing behavior in police organizations. This research was conducted on 252 active members of Polda Metro Jaya Police who have been working for at least 12 months. The results of this study indicate that affective commitment, normative commitment, and interpersonal trust significantly contribute to knowledge sharing behavior R2 0.281, F 24.102.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Samsoeri
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2012
363.2 AGN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>