Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ponti Caroline
"Melalui skripsi ini akan dianalisis mengapa sampai timbul permasalahan identitas dalam diri tokoh utama karena ke-Yahudi-annya, sedangkan tokoh-tokoh lainnya yang juga keturunan Yahudi tidak mengalaminya. Untuk mengungkapkan permasalahan tersebut akan ditelusuri melalui analisis struktur-strukturnya dengan menggunakan pendekatan sosiologi untuk melihat gambaran interaksi kehidupan masyarakat di dalam cerita, kemudian juga akan diberikan penyelasan singkat mengenai sejarah kehidupan masyarakat Yahudi yang menjadi latar belakang cerita."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S15821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djuhaini Djoealin
"Dalam bahasa Belanda, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan, sering kita jumpai bentuk deze, die, dit, dan dat yang merupakan pronomina demonstratif (Geerts, 1984: 215). Pronomina demonstratif menurut Sterkenburg {1984: 45) adalah kata yang menunjuk pada nomina atau sesuatu hal, dengan maksud untuk memberikan penekanan pada nomina tersebut, dan untuk membedakannya dari nomina yang lain. Daze, die, dit, dan dat di sini disebut pronomina demonstratif, yang dalam bahasa Belanda disebut aanwijzend voornaamwoord (Geerts, 1984: 215), yang ber_fungsi mengacu pada sesuatu yang dimaksud oleh pembicara. Jadi dalam penggunaan pronomina demonstratif deze, die, dit, dan dat ini lawan bicara dituntut untuk menemukan referen yang dimaksud. Penggunaan pronomina demonstratif deze, die, dit, dan dat ini banyak sekali variasinya, sehingga sering menimbulkan interpretasi yang berbeda. Penggunaan demon_stratif serupa ini, bagi lawan bicara atau pembaca yang tidak berbahasa ibu bahasa Belanda, sangat membingungkan. Sehingga sering timbul pertanyaan, apakah perbedaan _"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Djosli
"Cerita bersumber dari kehidupan tokoh Ammer Stol yang hidup dalam lingkungan agama Gereformeerd dan memiliki kelainan sebagai homoseksual. Di dalam skripsi ini akan dianalisis bagaimana sebuah kisah yang sama diolah ke dalam dua cerita yang berbeda. Kedua roman tersebut di tulis dengan nama tokoh utama yang sama, latar belakang, konflik, motif dan tema yang hampir sama. Meskipun banyak bersamaan namun kedua roman tersebut merupakan dua cerita yang berbeda, bukan kelanjutan. Perbedaan dan persamaan menyakut struktur, penyajian dan tema dalam roman Stenen voor een Ransuil dan ik had een Wapenbroeder..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goei, Ching Hsiang
"Penulis memilih Arthur van Schendel dengan karangannya Een Zverver Verliefd 1904, cetakan perlama sebagai bahan skripsi karena tertarik akan isi dan cara pengarang mengungkapkan dan menyusun cerita ini. Kata-katanya sederhana dan jalan ceritanya mudah dimengerti. Di antara buku lain yang penulis baca buku karang_an Van Schendel inilah yang telah berhasil menarik hatinya, juga riwayat hidup pengarang yang kebetulan di_lahirkan di Indonesia. Sesudah pengarang menyelesaikan buku ia melanjutkan karangannya dengan Een Zwer_ver Verdwaald yang merupkan lanjutan cerita dari to_koh utama Een Zwerver Verliefd. Cerita ini merupakan bagian tersendiri yang terpisah dari cerita sebelumnya sehingga dalam membuat skripsi ini penulis hanya mengambil satu cerita saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Ismail
"Filsafat dan sastra mempunyai dasar pijak yang sama, yaitu realitas. Bila filsafat bertolak dari kenyataan lalu hendak diabstraksikan, dicari jati dirinya, hakikatnya, maka sastra mulai dari apa yang ada dalam kenyataan lalu diolah lewat proses kreatif hingga menjadi kebenaran dan kenyataan baru. (fiktif). Eksistensialisme yang berpandangan bahwa manusia dan hanya manusialah yang bereksistensi, pada awalnya muncul sebagai suatu aliran filsafat yang kemudian pada perjaianannya melalui proses kreatif, berkembang menjadi suatu aliran baru dalam dunia sastra. Pada umumnya, karya sastra eksistensialis mencoba menggambarkan manusia-manusia yang sadar dan berjuang menggapai eksistensinya. Dalam perjalanannya saat bereksistensi, ia pasti akan mengalami berbagai benturan seperti rasa cemas, gelisah, kecewa, sia-sia, putus asa dan lain sebagainya. Roman Op Leven en Dood karya Anna Blaman adalah sebuah roman eksistensial yang mengisahkan keadaan tokoh utama sebagai manusia yang kemudian sadar akan keberadaannya, setelah sekian lama tenggelam dalam lingkaran kekecewaan dan putus asa. Tokoh dalam roman ini dikisahkan sebagai tokoh yang pada akhirnya sadar dan berjuang melawan `ketakpahaman akan hidupnya'. Dalam skripsi ini saya mengkaji roman Op Leven en Dood dari sudut eksistensial yang didasarkan pada pandangan eksistensialisme dari beberapa eksistensialis, sehingga dapat dilihat kemudian seberapa eksistensial roman tersebut."
2000
S15768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana Jusuf
"Bagi kritikus--kritikus sastra Aart van der Leeuw adalah salah seorang tokoh aliran Neo Romantik. Siapakah dia sebenarnya, bagaimanakah latar belakang kehidupannya dan bagaimana perkembangan kepribadiannya, hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk membahasnya. Dalam kesempatan tanya-jawab di tahun 1925 dengan G.H.'s-Gravesande, Aart van der Leeuw mengemukakan apa yang menjadi inti pandangan hidupnya. la menyebut, bahwa 'cinta dan hormat untuk hidup' adalah 'titik tolaknya yang sebenarnya'. Cinta dan hormat itulah yang memung_kinkan Van der Leeuw untuk menerima kehidupan, walau_pun kehidupan itu sering berat dirasakan olehnya (Hulsker, 1946: 46). Dalam suatu wawancara, sesudah tanya-jawab tersebut di atas, Van der Leeuw secara gamblang mengata_kan: Zoolang wij mensch zijn, ligt onze taak in daze wereld. Die taak is moeilijk, maar on_beschrijfelijk schoon (Hulsker, 1946: 47). Selama kita manusia, di dunia inilah ter_letak tugas kita. Tugas itu sukar, tetapi tak terlukiskan indahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Larasati
"Skripsi ini mencoba menganalisa salah satu karya dari pengarang Belanda, Anton Koolhaas, yang berjudul Tidak Ada Lapisan Lemak Babi Dalam Perang_kap (Er Zit Geen Spek in de Val). Buku ini merupakan kumpulan cerita binatang Anton Koolhaas, yang terbit tahun 1958, karyanya yang ketiga mengenai binatang dan memperoleh hadiah Van der Hoogt Prijs van de Maatschappij der Nederlandse Letterkunue.Penulis mencoba menganalisa satu per satu cerita binatang yang ada didalam kumpulan cerita Tidak Ada Lapisan Lemak Babi Dalam Perangkap dan unsur-unsur apa yang ditemukan dari cerita-cerita itu, yang kemudi.an dihubungkan untuk ditarik kesimpulannya.Dari analisa perspektif yang penulis temukan adalah perspektif pencerita yang serba tahu. Pencerita tidak hanya mengenal tokoh-tokohnya dari luar tetapi yang mengenal betul jalan pikiran mereka. Pencerita sering kali memberikan komentarnya dan juga mengadakan perpindahan sudut pandang yang cepat antara pencerita dan para tokoh.Dari analisa gaya yang penulis temukan adalah bahwa percakapan yang terjadi antara tokoh-tokoh dalazn cerita memberikan kesan humor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wulandari Marsono
"Syair ini merupakan motto yang dipakai oleh Remco Campert dalam romannya yang pertama Het Leven is vurrukkulluk, yang merberitahu permbacanya inti cerita sesungguhnya, yaitu ketiadaan rasa cinta kasih sebenarnya dalam kehidupan bebas yang didambakan oleh kaum remaja artistik.Dalam skripsi yang dibuat ini, penulis ingin membicarakan tokoh Remco Campert, sebagai salah seorang pengarang penting dari generasi tahun limapuluhan dengan karya seninya yang tidak sedikit.Yang pertama-tama menarik perhatian penulis adalah judul romannya yang ditulis jelas seperti ucapan fonetisnya, Het Leven Is Vurrukkulluk (tulisan sebenarnya 'ver_rukkelijk' dan artinya 'menyenangkan') . Oleh karena penu_lisan yang demikian, maka penulis berkeinginan untuk membaca roman itu berulang kali hingga faham betul akan isinya. Makin lama makin tampak jelas ciri dan gaya bahasa Campert, selain dalam pengungkapannya yang terbuka (banyak kata-kata yang ditulis secara fonetis) juga dalam penggambaran situasi yang begitu jelas. Mungkin seperti pembaca lainnya, penulis pun berusaha melibatkan diri ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Azhar
"
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis bagaimana P. A. Daum dan Louis Couperus menampilkan aspek kekuatan gaib dalam karya mereka, Goena-goena dan De stille kracht. Lebih jauh lagi skripsi ini menyoroti pandangan tokoh-tokoh yang berasal dari golangan masyarakat yang berbeda dalam memandang keberadaan kekuatan gaib dalam Goena-goena dan De stille kracht. Kedua karya ini mempunyai latar tempat yang sama, yaitu di pulau Jawa. Cerita dalam kedua buku ini juga membahas hal yang sama, yaitu tentang kepercayaan dan norma masyarakat Jawa.
Dalam melakukan analisis digunakan metode struktural_ Analisis diiakukan terhadap anasir-anasir dalam cerita, yaitu latar, penokohan dan fokalisasi. Pembahasan mengenai kekuatan gaib melalui pendekatan sejarah dan kebudayaan masyarakat Jawa diberikan sebelum analisis diiakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kekuatan gaib menurut masyarakat Jawa, agar mempermudah analisis yang akan dilakukan. Dalam kesimpulan dirangkum bagaimana Daum dan Couperus menampilkan aspek kekuatan gaib serta pandangan terhadap kekuatan gaib menurut tiga kelompok masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu, yaitu: Eropa, Indo-Eropa dan Pribumi (diwakili oleh suku Jawa).
"
1997
S15941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Chitaria Poespitasari K.N.P.
"Jan Rezelius ialah tokoh protagonis dalam roman Sneeuw salah satu karya J. Bernlef. Setelah peristiwa kecelakaan menewaskan istrinya, Jan Rezelius mengalami krisis kesadaran yang mengakibatkan peruahan sikap dan pandangan terhadap dunia. Diperoleh keterangan seseorang dikatakan berhasil, apabila ia mampu melakukan kontak dengan realita hidup, dan mampu memecahkan semua kesulitannya secara wajar. Sementara sisi lain, Jan Rezelius selaku tokoh protagonis roman Sneeuw mengalami trauma yang sangat dalam dan mempengaruhi arah hidupnya. Tingkat kecemasan yang melampui batas kemampuan dalam menghadapi stress yang berulang mengakibatkan Jan Rezelius mengalami jalan buntu dan kemudian bunuh diri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>