Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuwuh Sih Winedya
"ABSTRAK
Sisiem belajar jarak jauh berbasis web merupakan Salah salu jenis sisiem belajarjarakjauh yang banyak digunakan, karena .sifatnya yang jleksibel dan dapat menyajikan materi multimedia secara irzteralctlf Sistem ini diujicoba untuk diieraplcan pada Jurusan Elektra Fakultas Telmik Universitas Indonesia pada mala lculiah Dasar Kompuiei' iahun ajax-an 2000/2001 .
Sislem belajar jarak jauh berbasis web Daskom On-Line merupakan Pf0f0flp? yang memerlukan banyak penyempurnaan dari berbagai segi. Skrzpsi ini mengembangkan segi interaizsi antara pengguna sistem. T ujucm dari slcrzpsi ini adalah merancang media inleralrsi berbasis web dan menerapkannya pada Dasicom On-Line. Sarana yang dipakai merancang media ini antara Iain script pemrograman sisi server PHP dan basis daia relasional MySQL.
Ada beberapa jenis media interalari yang dirancang untuk diteraplcan, yaitu email, mailing Iisi, papan pesan dan forum diskusi berbasis web. Masing-masing media memiliki keiebihan dan kekurangannya sendiri. Dengan penggurzaan beberapajenis media sekaligus maka Icekurangan yang ada dapat diturupi.
Rancangan media interaksi berbasis web ini telah diterapkan dalam Daskom On-Line, dan dapal berjalan dengan baik Penerapan media interaksi ini dapat mengarasi kekurangan yang ada pada materi kuliah Daskom On-Line.

"
2001
S39732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Ganesha
"Tesis ini membahas perubahan atas pengelolaan pemangku kepentingan dikarenakan adanya tekanan dampak sosial perusahaan. Teori yang menjadi landasan penelitian ini ialah teori pemangku kepentingan dimana teori ini menyatakan bahwa perusahaan juga harus berorientasi pada kepentingan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan data primer dan sekunder yang pada akhirnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini mnenyatakan bahwa adanya dampak sosial perusahaan secara signifikan mengubah pengelolaan pemangku kepentingan yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi perusahaan.

The focus of this thesis is the changes in stakeholder management due to pressures on corporate social issues. The basis theory of this research is stakeholder theory which states that companies must also be oriented towards social interests. This research is a case study research using primary and secondary data which is finally analyzed using qualitative analysis. The results of this study indicates that the existence of corporate social issues significantly changes the stakeholder management in a company, which gives the positive impact to the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeom, Chang-Hee
Kyeonggido: Bukisipil 21 Segipugseu, 2010
KOR 128.5 YEO h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahastari Nataliza
"Peristiwa ditinggalkan oleh orang yang dicintai terkategori ke dalam pengalaman traumatis karena peristiwa tersebut terjadi tanpa kesanggupan seseorang untuk mengendalikan yang diikuti dengan perasaan tak berdaya. Individu berusia dewasa muda yang mengalami kematian salah satu orangtuanya menjadi partisipan dalam penelitian ini; dimana berbagai tugas perkembangan dalam masa ini harus dijalankan agar tercapainya kemantapan dalam fase kehidupan dewasa berikutnya. Terapi Posttraumatic Growth Path (PTGP) dipilih menjadi salah satu metode intervensi untuk membantu individu mencapai pertumbuhan pasca trauma dengan pemaknaan yang lebih positif. Terapi dilakukan secara individual yang terdiri dari 4 sesi (deal, feel, heal, dan seal) dan berlangsung selama 5 minggu. Desain penelitian adalah pretest posttest dengan pemilihan partisipan menggunakan metode purposive sampling. Partisipan adalah tiga individu dewasa muda (19-25 tahun) yang mengalami kematian salah satu orangtuanya dan mengeluhkan beberapa simtom gangguan stres pasca trauma serta kesulitannya untuk mengatasi perasaan berdukanya. Untuk mengukur efektivitas terapi, partisipan diwawancarai dan mengisi kuesioner Posttraumatic Growth Inventory (PTGI). Setelah intervensi dilakukan, ketiga partisipan menunjukkan adanya penurunan simtom pada stres pasca trauma yang dirasakan dan kesiapan untuk melangkah maju melanjutkan kehidupannya. Hasil ini menunjukkan bahwa PTGP dapat membantu meningkatkan pertumbuhan pasca trauma dan mengurangi simtom-simtom psikologis yang dialami individu. Penelitian selanjutnya dapat difokuskan untuk menyediakan intervensi psikologis pada individu yang mengalami kematian anggota keluarga lainnya atau pasangan hidup pada masa perkembangan lainnya.

The event of death of the loved one is categorized as a traumatic event because the person who experienced does not have the control to prevent followed by a feeling of helplessness. Young adults who experienced grieving caused by the death one of the parents participated in this study. The developmental task during young adults has to be on its course for them to be able to establish firmly in the next adult developmental phase. The Posttraumatic Growth Path (PTGP) model therapy was chosen to be one of the intervention methods to help those individual to experienced posttraumatic growth and to have better and positive understanding of the event. This therapy was conducted individually which consist of four session (deal, feel, heal and seal) in five weeks. This study design is pre test post test with purposive sampling method in selecting the participants. The participants are three young adults who experienced the death one of the parents and reported symptoms of posttraumatic stress and also difficulties in overcoming the grieving reactions. To determine the effectivity of the therapy, participants was interviewed and filling in the questionnaire Posttraumatic Growth Inventory (PTGI). After the intervention, all of the three participants reported reduction of the symptoms; more adaptive to the changes occurred after the death, and readiness to step forward to continue living. This result shows that Posttraumatic Growth Path (PTGP) was proved to be able to enhance posttraumatic growth. Future research must focus on the intervention to individual who experienced the death of other family member or spousal death in other developmental period."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T40851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaya Sholiha
"Secara psikologis, gagal ginjal kronis dapat memunculkan beberapa gejala negatif, seperti stres pascatrauma, perasaan tidak berdaya, dan depresi. Dampak psikologis yang bersifat negatif tersebut, relatif dihayati lebih berat oleh penderita yang berjenis kelamin laki dan berusia dewasa muda karena mereka secara sosial dipandang sebagai sosok yang lebih aktif, dan sedang memusatkan perhatiannya pada pencapaian berbagai ambisi hidup. Selain memperoleh dampak negatif dari penyakitnya, penderita gagal ginjal kronis juga merasakan dampak yang positif, berupa posttraumatic growth (PTG). PTG merupakan pertumbuhan atau perubahan diri positif yang muncul setelah individu mengalami persitiwa traumatis. Salah satu bentuk intervensi yang dapat meningkatkan PTG individu adalah Model Posttraumatic Growth Path (PTGP). Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas Model PTGP dalam meningkatkan PTG pada laki-laki usia dewasa muda yang mengalami gagal ginjal kronis dan menjalani pengobatan hemodialisis. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-post design dan melibatkan 3 orang partisipan laki-laki berusia dewasa muda. Intervensi model PGTP dilakukan sebanyak 4 sesi. Dua dari tiga partisipan mengalami peningkatan PTG setelah mengikuti intervensi, yang ditandai dengan meningkatnya skor dimensi-dimensi PTG pada PTGI. Teknik yang dianggap banyak membantu partisipan adalah relaksasi, metafora pohon, hero archetype, analogi boks, dan penentuan PTG channeling serta tindakan spesifik yang bisa dilakukan.

Psychologically, chronic kidney failure can cause negative symptoms, such us posttraumatic stress, helpless, and depression. Young adult men perceive these psychologically effects harder than women and other cohorts because they feel they are perceived as more active figure and striving they ambitions. Instead of the negative effects, they experience the positive, called posttraumatic growth (PTG). PTG is self positive change after the person experience a traumatic event. Such intervention to enhance PTG is Model Posttraumatic Growth Path (PTGP). The aim of this study is to examine effectiveness of intervention with Model PTGP to enhance PTG in young adult men who suffer chronic kidney disease and have haemodialysis. The one group pre-post design applied in study with 3 participants during 4 session intervention. At the end of intervention, 2 of 3 participants have enhanced PTG indicated by the improvement of PTGI score. The techniques used in this intervention are relaxation technique, tree metaphor, hero archetype, box analogy, and PTG channeling.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Wahyuni
"Dalam menjalani kehidupan di masyarakat, sikap memahami perasaan orang lain atau empati sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan nyaman. Hal ini dipengaruhi hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang akan selalu bergantung pada orang lain dan tidak dapat hidup sendiri. Anak-anak di Jepang sejak usia dini sudah dikenalkan mengenai hakekat manusia sebagai makhluk sosial, maka dari itu pendidikan empati pada anak-anak di Jepang juga dimulai sejak dini. Empati atau yang dalam bahasa Jepang disebut omoiyari adalah sikap yang wajib dimiliki setiap individu dan wajib untuk dipelajari selayaknya budaya. Pendidikan empati terjadi disegala lingkup sosial yang dimulai dari keluarga lalu mengarah ke lingkup yang lebih besar seperti sekolah, komunitas dan masyarakat. Pada masa sekarang ini, dalam upaya mendidik empati pada anak-anak usia sekolah dasar di Jepang, orang tua di rumah memiliki cara tersendiri untuk mendidik anaknya berempati. Selain di rumah, anak-anak sekolah dasar di Jepang juga mendapatkan pendidikan empati di sekolah. Dengan diberikannya pendidikan empati sejak dini, diharapkan anak-anak mampu berempati dalam kehidupan bermasyarakat dan turut serta dalam upaya menciptakan masyarakat yang harmonis.

Living in society, the attitude of understanding other people's feelings or empathy is needed to create a comfortable and harmonious society. It is influenced by the nature of human as a social being who will always be dependent on others and can not live alone. Children in Japan from an early age has been introduced concerning the nature of human as a social being, and therefore empathy education on children in Japan also started early. Empathy or which in Japanese is called omoiyari is an attitude that must be possessed by each individual and mandatory for culture that should be studied. Empathy education occurs in all social sphere that starts from the family and leads to a larger scope such as schools, community and society. At the present time, in an effort to educate empathy in children of primary school age in Japan, the parents in the house has its own way to educate their children empathy. In addition to the home, elementary school children in Japan also gain empathy education in schools. With empathy education given since childhood, children are expected to be able to empathize in society and participate in the efforts to create a harmonious society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Etty Rekawati
"Keperawatan Keluarga Santun Lansia sebagai pendekatan pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan dukungan dan strategi koping keluarga, serta menurunkan beban keluarga dalam merawat lansia untuk melakukan perawatan secara optimal pada lansia. Tujuan penelitian yaitu memperoleh model keperawatan keluarga santun lansia dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keluarga pada lansia.
Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 (tiga) tahapan penelitian yaitu; Tahap I : Identifikasi masalah dukungan, strategi koping, beban keluarga dalam merawat lansia, status kesehatan lansia dan kejadian salah perlakuan pada lansia. dengan desain kuantitatif (cross-sectional) dengan jumlah sampel sebanyak 135; Tahap II : pengembangan model keperawatan keluarga santun lansia hasil integrasi penelitian tahap 1, studi literature dan konsultasi pakar; Tahap III : Uji coba model dengan quasieksperiment pre-post test with control group dengan jumlah sampel sebanyak 108.
Hasil penelitian diperoleh : 1) Tahap I : dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support adalah variabel dominan terjadinya salah perlakuan; 2) Tahap II dihasilkan model keperawatan keluarga santun lansia dengan modul, buku kerja dan kurikulum pelatihan; 3) Tahap III : terdapat perbedaan bermakna dukungan keluarga (dukungan informasional dan instrumental), strategi koping keluarga, dan salah perlakuan pada lansia antar pengukuran 3 bulan setelah penerapan model diantara kelompok intervensi dan kontrol.
Kesimpulan : model keperawatan keluarga santun lansia efektif meningkatkan dukungan informasional dan instrumental keluarga, meningkatkan penggunaan seluruh strategi koping keluarga, dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk tidak melakukan salah perlakuan pada lansia.
Rekomendasi : 1) Replikasi model di seluruh Indonesia; 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat, kader kesehatan dan pelaku rawat dalam merawat lansia di rumah; 3) Penelitian lanjutan yaitu mengidentifikasi lebih objektif mengenai beban pelaku rawat dalam merawat lansia, kualitas hidup lansia yang berkaitan dengan penerapan Model Keperawatan Santun Lansia, difokuskan pada dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support yang merupakan variabel yang dominan terhadap.

The Cordial Older Family Nursing Model is a family empowerment approach in improving support and coping strategy, as well as reducing family burden in term of providing optimal care for older persons. The objective of this study was to establish The Cordial Older Family Nursing Model in order to improving family care of older persons.
This study used operational research design that passed through three steps of research. Step I: Identifying the problems of support, coping strategy, family burden in taking care of older person, the health status of older person, and the incident of elderly abuse through cross-sectional study with 135 samples. Step II: The development of The Cordial Older Family Nursing Model, integrated result of step I of this study, and expert consultation. Step III: Validation of model utilized quasi-experiment pre-post test with control group, 108 samples. The result of this study, were as follows: 1.) Step I: informational of support and coping strategy Acquiring Social Support were predominant variable that provoked the incident of abuse. 2.) Step II: Module, workbook, and training curriculum for The Cordial Older Family Nursing Model were developed 3.) Step III: There were significant differences between family support (informational and instrumental), family coping strategy, and the incident of elderly abuse in 3-months-measurement after the implementation of model between intervention and control group.
Conclusion: The Cordial Older Family Nursing Model was able to promote informational and instrumental family support, family coping strategy, and improve family ability not to commit abuse in older persons.
Recommendation: 1.) Replication of the model to cities all over Indonesia; 2.) Continuous training for nurses, health cadre, and family caregivers in taking care homebound older adults; 3.) Advanced study that will provide the more objective assessment to identify family burden in taking care of older adults, Quality of Life (QoL) of older adults that is related to the implementation of The Cordial Older Family Nursing Model, the study should be more focused on informational support and coping strategy Acquiring Social Support that was determined as predominant variable towards the incident of abuse and the improvement of self help group for older persons.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
D1914
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Barrington
Armonk: M.E. Sharpe, 1984
306 MOO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singh, N.K.
"The book explores profiles of culture-management axis through secondary literature study in various languages of the East, empirical research conducted with nearly one thousand managers and 375 organizations in India. The effective management in the next millennium will be mission-based strategic integration of the team, combined with people-sensitive approach. In spite of growth of hi-tech, the emotional human issues will dominate the coming decades. Happiness and health in institutions will largely depend on successive sacrifice of greed and possessiveness in creation of wealth for human development. The meltdown in the US and its repercussions in the world are direct outcome of failure to learn these lessons. Already the world is witnessing acute consciousness of interdependence and universal linkages. This is the quintessence of Vedanta, Zen-Buddhism and Sufi order in the Eastern globe. West-dominated management technology must now synthesize with Eastern intuition and values. The book is divided into three parts. First part delves into East-West psyche. Second part presents integration-affection model as potential approach to effective management. Third part shows the author’s successful applications of the approach in different organizations while working as chief executive or consultant."
New Delhi: Springer, 2012
e20396670
eBooks  Universitas Indonesia Library