Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4945 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Coyle, Daniel
Jakarta: Renebook, 2023
153.98 COY t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
LeGault, Michael R.
Jakarta: TransMedia, 2006
153 LEG k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monty P. Satiadarma
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003
153.9 MON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Marina
"Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan kecerdasan emosional pada orang tua yang mendongeng dan tidak mendongeng. Kecerdasan emosional sendiri, adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan di tengah frustrasi, mengontrol impuls dan menunda kepuasan, meregulasi mood dan tetap mampu berpikir dalam keadaan tertekan, serta berempati dan berharap (Goleman, 1996).
Sementara itu, kegiatan mendongeng adalah sebuah seni pengisahan cerita dengan tujuan memberi hiburan pada live audience (pemirsa langsung), tentang kejadian-kejadian nyata maupun imaginatif yang dapat diambil dari naskah puitis dan/atau prosa, atau sumber-sumber lisan, tertulis atau rekaman dan melibatkan gesture, vokalisasi, musik atau gambar untuk memberikan kehidupan pada cerita. Dalam mendongeng, pendongeng melibatkan keterampilan berekspresi yang menuntut kesadaran pendongeng akan pengalaman emosi, motivasi untuk bercerita, keterampilan sosial, berempati, dan mengontrol emosi. Keterampilan itu bersinggungan dengan lima dimensi kecerdasan emosional yang dalam penelitian ini diukur dengan Inventori Kecerdasan Emosi (Lanawati, 1999).
Dalam penelitian ini terdapat sebanyak 70 orang tua yang mendongeng dan 72 orang tua yang tidak mendongeng, masing-masing diberikan Inventori Kecerdasan Emosional. Hasil t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor yang signifikan (p < 0,01) antara kedua kelompok tersebut. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa ada perbedaan kecerdasan emosional pada orang tua yang mendongeng dan orang tua yang tidak mendongeng. Mengingat masih sedikitnya penelitian di Indonesia mengenai kecerdasan emosional dan kegiatan mendongeng, perlu diadakan penelitian-penelitian mengenai hal tersebut, terutama dengan penilaian kegiatan mendongeng yang lebih komprehensif.
Saran praktis dari penelitian ini adalah untuk mensosialisasikan kegiatan mendongeng pada orang tua, melihat dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan ini, tidak hanya bagi orang tua sendiri, namun juga pada anak-anak.

This research studies the difference of emotional intelligence of parents who conduct storytelling and those who do not. Emotional intelligence is the ability to self-motivate and preserve in the midst of frustration, the ability to control impulses and delay satisfaction, regulate moods and able to think under pressure as well as empathy and hope (Goleman, 1996).
The act of storytelling in accordance to the definition within this research is the art of storytelling with the purpose of providing entertainment to a live audience, based on real or imaginary events which may originate from poetry, prose or other sources of oral, written, or recorded sources, and includes body language, vocals, music or images to bring life to the story. The storyteller is involved in verbal and non-verbal expression skills which require the awareness of the storyteller in emotional experience, social skills, empathy, motivation and the ability to control emotion. All these skills relate to the five dimensions of emotional intelligence, which in this research shall be measured by Emotional Intelligence Inventory (Lanawati, 1999).
Approximately 70 (seventy) parents who conduct storytelling and 72 parents (seventy-two) parents that have never participated in storytelling are given an Emotional Intelligence Inventory (Lanawati, 1999). The T-Test results indicate that there is a significance in the score margins (p < 0,01) between the two groups of parents. Thus, there appears that storytelling significantly differentiate the emotional intelligence between parents who conduct storytelling and parents who don?t. Furthermore, in light of the fact that small number research in Indonesia has been conducted on emotional intelligence and storytelling, further studies needs to be conducted on this issue, specifically more comprehensive acts of storytelling.
A practical suggestion is to socialize storytelling to parents that perceive the positive influence storytelling portrays, not only to the parents themselves but also to the children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gaya Favorit Press, 1986
153.93 INT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Az-Zahra Anindya Ma`Arip
"Kecerdasan emosional menjadi indikator penting yang sangat dibutuhkan oleh remaja, yang sedang memasuki masa storm and stress, agar bisa stabil dalam mengelola emosi dan berperilaku positif. Salah satu faktor yang membentuk kecerdasan emosional anak adalah pola asuh orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional remaja. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan sampel 466 remaja SMA di Kota Bogor. Hasil menggambarkan 71,7% remaja memiliki tingkat kecerdasan emosional baik dan 72,1% remaja mendapatkan pola asuh otoritatif. Hasil analisis uji chi square menunjukkan tidak adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kecerdasan emosional remaja (p value 0,282). Namun setiap pola asuh memberikan dampak yang berbeda pada dimensi kecerdasan emosional anak. Penelitian ini merekomendasikan adanya edukasi dan sosialisasi lebih lanjut mengenai penerapan pola asuh yang tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak melalui kerja sama antara perawat dan orang tua.

Emotional intelligence is an important indicator that is needed by adolescents, who are entering a period of “storm and stress”, in order to be stable in managing negative emotions and behave positively. Parenting styles become one of factors affect adolescent’s emotional intelligence. This study aims to identify the relationship between parenting style and adolescent emotional intelligence in Bogor City. This study used a cross-sectional method with a total sample of 466 senior high school students. The result showed that 71,7% of adolescents had a good level of emotional intelligence and 72,1% of adolescents received authoritative parenting. The result with the chi square test showed that there is no relationship between parenting styles and the level of adolescent’s emotional intelligence. However, each parenting style still has a different impact on adolescent’s emotional intelligence. This study recommends further education and socialization between nurses and parents regarding the appropriate parenting styles to improve adolescent’s emotional intelligence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfin Reza Syahputra
"Penelitian ini membahas tentang penyebab mengapa Polri di dalam sistem TIM PORA diharuskan melakukan optimalisasinya dalam menangani pelanggaran yang dilakukan oleh Warga Negara Asing (WNA), berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan intelijen, intelijen strategis, optimalisasi dan peraturan perundang-undangan sebagai kerangka analisis. Untuk menguatkan penelitian ini, digunakan pula teori law enforcement dari McDowell. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dasar pengawasan orang asing di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian beserta turunannya, yang mengganti undang-undang keimigrasian sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992. Upaya optimalisasi pengawasan orang asing yang dilakukan oleh Baintelkam Polri yaitu, pertama, menetapkan Peraturan Kapolri sebagai turunan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 terkait kewenangan Polri dalam pengawasan orang asing di Indonesia. Kedua, komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait guna memaksimalkan pengawasan Orang Asing/ TKA. Ketiga, mensosialisasikan peranan Polri dalam pengawasan Orang Asing kepada para WNA. Keempat, meningkatkan intensitas pengawasan WNA di lapangan sesuai Tupoksi Polri di Indonesia. Kemudian 3. Dalam perspektif analisis intelijen stratejik, peran Baintelkam polri dalam melakukan pengawasan WNA (khususnya jurnalis asing) dapat dilakukan dimulai dari data dan informasi yang disediakan dari masing-masing supporting unit TIM PORA. Selanjutnya, pengawasan juga dilakukan pada UPT, kuasa perwakilan/atase imigrasi di luar negeri yang berkaitan dengan pemberian ijin masuk ke Indonesia berupa visa dimana kerawanan mulai terjadi pada area tersebut seperti penjamin/sponsor fiktif ketika memohon visa RI di KBRI.

This study discusses the reasons why the National Police in the TIM PORA system are required to optimize their handling of violations committed by Foreign Citizens (WNA), based on Law no. 2 of 2002 concerning the Unitary State of the Republic of Indonesia Police. This research also uses an intelligence approach, strategic intelligence, optimization and legislation as an analytical framework. To strengthen this research, law enforcement theory from McDowell is also used. This research uses qualitative method with case study research. The results of this study explain that the basis for monitoring foreigners in Indonesia is regulated by Law Number 6 of 2011 concerning Immigration and its derivatives, which replaces the previous immigration law, namely Law Number 9 of 1992. Efforts to optimize the supervision of foreigners carried out by Baintelkam Polri are, first, establishing the National Police Chief Regulation as a derivative of Law Number 2 of 2022 regarding the authority of the National Police in supervising foreigners in Indonesia. Second, communication and coordination with related Ministries/Institutions in order to maximize the supervision of Foreigners/TKA. Third, to socialize the role of the National Police in supervising foreigners to foreigners. Fourth, increase the intensity of supervision of foreigners in the field according to the main tasks and functions of the Indonesian National Police. Then 3. communication and coordination with related Ministries/Agencies in order to maximize the supervision of Foreigners/TKA. Third, to socialize the role of the National Police in supervising foreigners to foreigners. Fourth, increase the intensity of supervision of foreigners in the field according to the main tasks and functions of the Indonesian National Police. Then 3. communication and coordination with related Ministries/Agencies in order to maximize the supervision of Foreigners/TKA. Third, to socialize the role of the National Police in supervising foreigners to foreigners. Fourth, increase the intensity of supervision of foreigners in the field according to the main tasks and functions of the Indonesian National Police"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vernon, Philip E.
London : Methuen, 1972
153.9 VIR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Imparsial, 2006
355.34 EVA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model program kegiatan bermain berbasis kecerdasan jamak bagi anak usia dini di kelompok bermain beserta desain pembelajarannya...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>