Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gazala Savana Putra
"Pada tahun 2023, Provinsi Daerah Khusus Jakarta mencatat prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional, yaitu sebesar 3,9%. Di sisi lain, konsentrasi rata-rata PM2.5 di Jakarta pada tahun yang sama mencapai 43,8 μg/m3, menjadikannya salah satu wilayah dengan tingkat polusi udara tertinggi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan data sekunder, mencakup 42 kecamatan di wilayah administratif DKI Jakarta (tidak termasuk Kabupaten Kepulauan Seribu) sebagai unit analisis. Analisis dilakukan menggunakan uji korelasi dan analisis spasial untuk mengevaluasi hubungan antara konsentrasi PM2.5 pada udara ambien serta faktor sosiodemografi dengan prevalensi diabetes di tahun 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari seluruh variabel sosiodemografi, hanya proporsi penduduk dengan usia berisiko yang memiliki hubungan signifikan dengan prevalensi diabetes (p < 0,001). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2.5 dan prevalensi diabetes. Namun demikian, rata-rata konsentrasi PM2.5 di Jakarta pada tahun 2024 tercatat sebesar 37,45 μg/m3, yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, perlunya pemantauan kualitas udara secara berkelanjutan serta pendekatan preventif berbasis usia dalam pengendalian diabetes di wilayah perkotaan.

In 2023, Jakarta recorded the highest diabetes prevalence in Indonesia based on the National Health Survey, with a rate of 3.9%. Concurrently, the average concentration of PM2.5 in Jakarta reached 43.8 μg/m3, classifying the city as one of the most polluted urban areas in the country. This study employed an ecological study design utilizing secondary data, with 42 sub-districts in Jakarta, excluding Kepulauan Seribu Regency, as the units of analysis. Data analysis comprised correlation tests and spatial analysis to examine the association between ambient PM2.5 concentrations and sociodemographic factors with the prevalence of diabetes in Jakarta in 2024. The statistical analysis indicated that among the sociodemographic variables, only the proportion of the population within the at-risk age group demonstrated a statistically significant association with diabetes prevalence (p < 0.001). In contrast, ambient PM2.5 concentrations were not significantly associated with diabetes prevalence in the region during the study period. Nonetheless, the average PM2.5 concentration in Jakarta in 2024 was 37.45 μg/m3, exceeding the national ambient air quality standard set by the government."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubita Rahmarianti
"Salah satu komplikasi mikroangiopati dari penyakit DM dan merupakan penyebab kematian terpenting pada penderita DM adalah Nefropati Diabetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian Gangguan Ginjal pada penderita DM serta faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian tersebut di RSCM tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada penderita DM yang berobat baik di rawat jalan (Poli DM) maupun rawat inap dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 255 pasien DM yang terpilih seara random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 34,9% sampel mengalami Gangguan Ginjal. Hasil dari analisis chi square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan lama menderita DM dengan kejadian Gangguan Ginjal.

One of the microangiopathic complications and the most important cause of death in people with diabetes is Diabetic Nephropathy. The purpose of this study was to describe the incidence of renal disorders in patients with diabetes and the factors that influence the event at the RSCM in 2012. The study was conducted in patients with DM were treated well in the outpatient (Poly DM) and hospitalizations using cross-sectional design. The research sample consisted of 255 patients who elected seara DM random sampling. The results showed that as many as 34.9% of the sample had Kidney Disorders. Results of chi-square analysis showed that there is a relationship between sex and the incidence of long- suffering DM Kidney Disorders."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fazria Ayuandina Arianingrum
"Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan satu dari empat penyakit yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini karena tingginya morbiditas dan mortalitas. Selama tahun 2007 – 2018 prevalensi DM di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2018, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan prevalensi DM tertinggi. DM pada usia produktif akan memberikan beban ekonomi yang besar terhadap negara maupun individu, terlebih pada saat bonus demografi tahun 2030. Tujuan: Menganalisis faktor sosiodemografi dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 di DKI Jakarta tahun 2020 berdasarkan data SIPTM Kemenkes RI. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Variabel independen terdiri dari faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan) dan faktor risiko PTM (riwayat DM keluarga, hipertensi, perilaku merokok, aktivitas fisik, obesitas sentral, konsumsi sayur dan buah, dan obesitas berdasarkan IMT) sedangkan diabetes melitus tipe 2 merupakan variabel dependen. Hasil: Semua variabel indepenen pada penelitian ini memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian DM tipe 2 (p-value= 0,000). Seseorang yang berusia 48 tahun keatas memiliki peluang paling besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 2,260; 95% CI: 2,156 – 2,369). Wanita memiliki peluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 1,226; 95% CI: 1,194 – 1,258). Seseorang yang berpendidikan rendah memiliki peluang lebih besar menderita DM tipe 2 (PORcrude = 1,063; 95% CI : 1,035 – 1,092; Seseorang yang tidak bekerja berpeluang lebih menderita DM (PORcrude = 1,208; 95% CI: 1,177 – 1,240). Seseorang yang bercerai memiliki peluang paling besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 3,644; 95%CI: 3,389 – 3,917). Seseorang dengan riwayat DM keluarga berpeluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 6,016 (95% CI: 5,811 – 6,228). Seseorang dengan hipertensi memiliki peluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 2,409; 95%CI: 2,327 – 2,495). Perokok berpeluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (1,167 (PORcrude = 95% CI: 1,125 – 1,210). Seseorang yang kurang aktivitas fisik berpeluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 2,175 (95% CI: 2,118 – 2,234). Seseorang yang mengalami obesitas sentral berpeluang lebih besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 1,674; 95% CI: 1,631 – 1,719). Seseorang yang kurang konsumsi sayur dan buah berpeluang lebih besar untuk mengalami DM tipe 2 (PORcrude = 2,227; 95% CI: 2,167 – 2,288). Seseorang dengan kategori IMT obesitas berpeluang paling besar untuk menderita DM tipe 2 (PORcrude = 1,710; 95% CI: 1,659 – 1,764). Kesimpulan: Faktor sosiodemografi dan faktor risiko PTM ditemukan memiliki hubungan yang bermakna dengan DM tipe 2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk pembuatan program pencegahan dan pengendalian faktor risiko DM sehingga dapat menurunkan prevalensi, morbiditas dan mortalitas DM tipe 2 pada usia produktif.

Background: Diabetes mellitus is one of the four diseases that are the top priority of the government at this time because of the high morbidity and mortality. During 2007 - 2018 the prevalence of DM in Indonesia continued to increase. In 2018, DKI Jakarta became the province with the highest prevalence of DM. DM at productive age will provide a large economic burden on the state and individuals, especially during the demographic bonus in 2030. Objective: To analyze the sociodemographic and risk factors associated with the incidence of type 2 diabetes mellitus in DKI Jakarta in 2020 based on SIPTM data from the Indonesian Ministry of Health. Methods: This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the chi-square test. The independent variables consist of sociodemographic factors (age, gender, education, occupation, marital status) and risk factors for PTM (family history of diabetes mellitus, hypertension, smoking behavior, physical activity, central obesity, consumption of vegetables and fruit, and obesity based on BMI). type 2 diabetes mellitus is the dependent variable. Results: All independent variables in this study had a significant relationship with the incidence of type 2 diabetes mellitus (p-value = 0.000). Someone aged 48 years and over has the greatest chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 2,260; 95% CI: 2,156 - 2,369). Women have a greater chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 1.226; 95% CI: 1.194 - 1.258). A person with low education has a greater chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 1.063; 95% CI: 1.035 - 1.092; A person who does not work is more likely to suffer from diabetes (PORcrude = 1.208; 95% CI: 1.177 - 1.240). A person who is divorced has the greatest chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 3,644; 95% CI: 3,389 - 3,917). A person with a family history of DM is more likely to suffer from type 2 diabetes (PORcrude = 6,016 (95% CI: 5,811 - 6,228). A person with hypertension has a greater chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 2.409; 95% CI: 2.327 - 2.495). Smokers are more likely to suffer from type 2 diabetes (1.167 (PORcrude = 95% CI: 1.125 - 1.210). those who lack physical activity have a greater chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 2.175 (95% CI: 2.118 - 2.234). A person who is centrally obese is more likely to suffer from type 2 diabetes (PORcrude = 1.674; 95% CI: 1.631 - 1,719) A person who has less consumption Vegetables and fruits had a greater chance of experiencing type 2 diabetes (PORcrude = 2.227; 95% CI: 2.167 - 2.288). Someone with the obese BMI category had the greatest chance of suffering from type 2 diabetes (PORcrude = 1.710; 95% CI: 1.659 - 1.764). Conclusion: Sociodemographic factors and risk factors for PTM were found to have a significant relationship with type 2 diabetes mellitus."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Farina Amalia
"Menurut RISKESDAS 2007, angka penderita Diabetes Melitus di wilayah Jawa yang tertinggi berada di DKI Jakarta dengan prevalensi sebesar 2,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian Diabetes Melitus tipe 2 pada lansia. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan jumlah responden kelompok kasus adalah 28 orang dan kelompok kontrol 76 orang. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa riwayat keluarga DM merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya kejadian DM tipe 2 pada lansia (p= 0,001).
Orang yang memiliki riwayat keluarga DM mempunyai risiko sebesar 6,48 kali lebih besar terkena Diabetes Melitus dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga DM (OR: 6,48; 95% CI: 2,08 - 20,21). Perlunya pengurangan pola makan yang kurang sehat dan peningkatan aktivitas fisik yang cukup bagi masyarakat khususnya yang memiliki riwayat keluarga DM untuk mencegah terjadinya kejadian DM.

According to RISKESDAS 2007, diabetician in Java that have the highest rate are in DKI Jakarta with the prevalence 2,6%. The objective of this research is to identify risk factors that influence the occurrence of type 2 diabetes mellitus in elderly. Research design is case control with the number of case group respondent are 28 people and control group respondent are 76 people. Bivariat analysis showed that family history of DM is a risk factor that influence the occurrence of type 2 DM in elderly (p= 0,001).
Those with a family history of DM had 6,48-fold greater chance of getting the disease as compared to those without a family history of DM (OR: 6,48; 95% CI: 2,08 - 20,21). It's recommended to reduce the habit of eating junk food and increase the amount of activity for people especially who have family history of DM to prevent the disease.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54936
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Tumonglo
"Pasien diabetes melitus tipe 2 berisiko tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif yang dapat berkembang menjadi penyakit Alzheimer dan memperburuk manajemen mandiri pasien, termasuk manajemen pengobatan mandiri. Akan tetapi, tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan primer tidak rutin melakukan pemeriksaan fungsi kognitif. Selain itu, belum diketahui faktor lain yang memengaruhi penurunan fungsi kognitif. Maka dari itu, diperlukan analisis faktor-faktor yang memengaruhi fungsi kognitif pasien diabetes melitus tipe 2 agar menjadi dasar dalam pengambilan langkah tindak lanjut yang tepat. Penelitian potong lintang ini dilakukan untuk menilai prevalensi penurunan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus tipe 2 dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi fungsi kognitif pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Sebanyak 101 subjek penelitian diperoleh menggunakan metode consecutive sampling. Data diperoleh melalui observasi rekam medis, wawancara, dan pengukuran langsung. Instrumen asesmen fungsi kognitif yang digunakan adalah The Montreal Cognitive Assessment (MoCA) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia atau MoCA-INA. Subjek penelitian dengan skor MoCA-INA di bawah 26 dinyatakan mengalami penurunan fungsi kognitif. Prevalensi tinggi (81,2%) penurunan fungsi kognitif ditemukan pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki penurunan subdomain fungsi eksekutif atau visuospasial, bahasa, dan memori tunda. Faktor-faktor yang memengaruhi fungsi kognitif pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Pasar Minggu Jakarta Selatan adalah usia (r=-0,351, p=0,001), waktu tempuh pendidikan (r=0,320, p=0,001), durasi menderita diabetes melitus (r=-0,374, p<0,001), durasi konsumsi metformin (r=-0,405, p<0,001), aktivitas fisik (p=0,005), dan diet (p=0,039).

Diabetes mellitus type 2 patients are at high risks of developing cognitive function impairment that can progress to Alzheimer’s disease and impair patients’ self-management, including self-medication management. However, primary care physicians do not routinely assess cognitive function. On the other hand, the other factors affecting cognitive function impairment have not been known. Therefore, analysis of factors affecting cognitive function is needed to take appropriate follow-up steps. This cross-sectional study aimed to assess prevalence of cognitive function impairment among diabetes mellitus type 2 patients at Pasar Minggu Community Health Center, South Jakarta and analyze the affecting factors. A total of 101 study subjects were selected by the consecutive sampling method. Data were obtained by medical record observation, interview, and direct assessment. The instrument used to assess cognitive function was The Montreal Cognitive Assessment (MoCA) which was translated to Bahasa Indonesia or MoCA-INA. Study subjects with MoCA-INA score below 26 were stated as having cognitive function impairment. A high prevalence (81,2%) of cognitive function impairment was found in diabetes mellitus type 2 patients at Pasar Minggu Community Health Center, South Jakarta. Diabetes mellitus type 2 patients was found to have impairments in executive or visuospatial function, language, and delayed recall subdomains. Factors affecting cognitive function of diabetes mellitus type 2 patients at Pasar Minggu Community Health Center, South Jakarta were age (r=-0,351, p=0,001), years of education (r=0,320, p=0,001) duration of diabetes mellitus (r=-0,374, p<0,001), duration of metformin consumption (p<0,001), physical activity (r=-0,405, p=0,005), and diet (p=0,039)."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70499
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Karima
"Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) mengandung senyawa glukomanan yang berpotensi sebagai bahan pangan fungsional penunjang terapi pada penyakit diabetes melitus tipe 2 (T2DM). Namun, masih diperlukannya optimasi proses dalam pembuatan tepung porang untuk meningkatkan kualitas tepung yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tepung porang yang memenuhi standar eksport beberapa negara sebagai bahan pangan fungsional. Pembuatan tepung porang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji pendahulan untuk melihat pengaruh variasi perbandingan pelarut, waktu perendaman dan pemanasan. Kemudian dari hasil uji pendahuluan diperoleh hasil bahwa rentang waktu perendaman adalah 1-3 jam, perbandingan pelarut menggunakan penambahan volume etanol sedangkan NaCl dan NaHSO3 dibuat tetap, dan variasi pemanasan tidak dilakukan karena menyebabkan kerusakan produk. Hasil dari penelitian ini diperoleh kondisi optimum untuk meningkatkan kualitas tepung porang adalah pada perendaman secara simultan dengan perbandingan Etanol 50%: NaCl 8%: NaHSO3 2% (4:2:2) selama 2 jam. Pada kondisi optimum tersebut dapat meningkatkan kadar glukomanan dari 59,53 ± 0,02% menjadi 85,55 ± 0,01%, meningkatakn nilai derajat putih dari 74,68 ± 0,31 menjadi 85,45 ± 0,50 dan menurunkan kadar kalsium oksalat dari 17,44 ± 0,57 mg/100g menjadi 2,34 ± 0,31 mg/100g. Hasil evaluasi tepung porang yang dibuat pada kondisi optimum telah memenuhi syarat kualitas standar SNI 7939:2020 (Indonesia), Committee on Food Chemicals Codex, CAS: 37220-17-0 (Amerika), Commission Directive 2001/30/EC: E 425(ii) (Eropa), dan standar NY/T 494-2002 (China). Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH pada tepung porang hasil optimasi (IC50 = 35,14 ± 0,43 μg/mL) lebih kuat dibanding tepung porang sebelum optimasi (IC50 = 61,29 ± 0,14 μg/mL). Aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase tepung porang hasil optimasi (IC50 = 60,57 ± 0,72 μg/mL) lebih kuat dibanding tepung poran sebelum optimasi (IC50 = 77,89 ± 0,87 μg/mL). Bedasarkan hasil tersebut metode perendaman secara simultan dengan perbandingan Etanol 50%: NaCl 8%: NaHSO3 2% (4:2:2) selama 2 jam dapat meningkatkan kualitas tepung porang dan dapat digunakan sebagai bahan pangan fungsional.

Porang tubers (Amorphophallus muelleri Blume) contain glucomannan which has the potential to be a functional food to support therapy in type 2 diabetes mellitus (T2DM). However, an optimization process is still needed in making porang flour to improve the quality of the flour. This research aims to improve the quality of porang flour which meets export standards in several countries as a functional food. The making of porang flour was done by carrying out preliminary tests to see the effect of variations in solvent ratio, soaking time, and heating. From the preliminary test, it was found that the immersion time range was 1-3 hours, additional volume of ethanol was used in solvent ratio while NaCl and NaHSO3 were kept constant, and heating variations were not carried out since they caused product damage. The results of this research showed that soaking the flour with a ratio 50% of Ethanol: 8% of NaCl: 2% of NaHSO3 (4:2:2) for 2 hours simultaneously as the optimum condition to improve the quality of the flour. This optimum conditions, increase the glucomannan content from 59.53 ± 0.02% to 85.55 ± 0.01%, increase the white degree value from 74.68 ± 0.31 to 85.45 ± 0.50, and reduce the calcium oxalate from 17.44 ± 0.57 mg/100g to 2.34 ± 0.31 mg/100g. The evaluation results of porang flour made under optimum conditions have passed the standard quality requirements of SNI 7939:2020 (Indonesia), Committee on Food Chemicals Codex, CAS: 37220-17-0 (America), Commission Directive 2001/30/EC: E 425(ii) (Europe), and NY/T 494-2002 (China). The antioxidant activity using the DPPH method in optimized porang flour (IC50 = 35.14 ± 0.43 μg/mL) is stronger than porang flour before optimization (IC50 = 61.29 ± 0.14 μg/mL). The α-glucosidase enzyme inhibitory activity of optimized porang flour (IC50 = 60.57 ± 0.72 μg/mL) is stronger than porang flour before optimization (IC50 = 77.89 ± 0.87 μg/mL). Based on these results, the simultaneous soaking method with a ratio of 50% of Ethanol: 8% of NaCl: 2% of NaHSO3 (4:2:2) for 2 hours can improve the quality of porang flour and can be used as a functional food."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wibowo
"Peningkatan Prevalensi Penderita Diabetes Mellitus di era JaminanKesehatan Nasional, akan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan.Implementasi Program Rujuk Balik yang melibatkan banyak instansi menjadisangat penting dalam memberikan efisiensi bagi pembiayaan maupun pasien.Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasikebijakan program rujuk balik pasien diabetes mellitus stabil di Rumah SakitUmum Daerah Johar Baru Tahun 2017 melalui teori Van Meter dan Van Horn.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan disain studimelalui content analisis dan metode triangulasi dan pendekatan kuantitatif dengandisain studi kasus. Data primer didapat melalui wawancara mendalam, kuesioner,observasi, dan telaah dokumen. Untuk data sekunder dari dokumen dan literatur.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Program RujukBalik di Rumah Sakit Umum Daerah Johar Baru belum berjalan efektif. Peranankolaborasi antara pembuat dengan pelaksana kebijakan harus semakin baiksehingga implementasi Program Rujuk Balik akan berjalan dengan optimal.

The effect of increasing prevalence of Diabetes Mellitus in UniversalHealth Coverage era will increase the cost of finance. Implementation of RereferenceProgram involve many institution that make important for giving financeand patient rsquo s service more efficient. Objective of this reseach is to find theeffectiveness of Re reference policy of Stabil Diabetes Mellitus at Johar BaruHospital in 2017 according to Van Meter and Van Horn theory.
This reseach is using quantitative and qualitative approach with studydesign by analysis content and triangulation method. Primary data is procured fromdeepening inteview, quesioner, observation and documents. Secondary dataprocured from documents and literatures.
From result of this reseach showed that Re reference Program is lessoptimum at Johar Baru Hospital. Collaboration between the policy maker and theimplemeters of Re reference Program need to be better, so there implementation ofRe reference Program will be optimum.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrina Rosyada
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi komplikasi kronis pada lansia diabetes melitus dan faktor yang berhubungan. Penelitian dilakukan menggunakan data Riskesdas Tahun 2007 yang menggunakan desain crosssectional representatif Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi kronis pada lansia sebesar 73,1%. Dengan hipertensi sebagai komplikasi terbanyak. Berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa merokok merupakan faktor utama yang berhubungan dengan status komplikasi (OR=2,477). Faktor lain yang berhubungan yaitu umur, jenis kelamin, obesitas dan olahraga. Hasil penelitian menyarankan perlu adanya sistem pengobatan yang terintegrasi bagi lansia diabetes yang mengalami komplikasi. Selain itu, program untuk mencegah kesakitan dan komplikasi diabetes pada lansia perlu ditingkatkan.

This thesis aims to determine prevalence of chronic complications in diabetic elderly and factors associated. The study was conducted using Riskesdas 2007, ​​representative cross-sectional study in Indonesia. The results show prevalence of chronic complications in the elderly is 73.1%. With hypertension as a complication most. Based on multivariate analysis known that smoking is a major factor associated with complications status (OR = 2.477). Other factors related are age, sex, obesity and exercise. The results suggest the need of integrated system medicine for the elderly with diabetic complications. In addition, programs to prevent the morbidity and complications of should be improved."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Garnita
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor dengan Diabetes Melitus di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional, menggunakan data sekunder Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia 2007.
Hasil penelitian menyatakan prevalensi Diabetes Melitus mencapai 2,9%. Faktor yang berhubungan dengan diabetes adalah umur, riwayat keluarga, konsumsi protein dan lemak, sayur dan buah,aktivitas fisik, pekerjaan, pendidikan, indeks massa tubuh, hipertensi dan kondisi psikologis. Sedangkan secara multivariat, faktoryang berhubungan dengan diabetes adalah umur, status pekerjaan, pendidikan, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, indeks massa tubuh, hipertensi, dan kondisi psikologis, serta interaksi indeks massa tubuh dengan aktivitas fisik.

The purpose of this thesis is to find out relationship of factors related to diabetes mellitus in Indonesia. This is a quantitative research with cross-sectional study design, using secondary data from IFLS 2007.
The result finds that diabetes mellitus prevalence is 2,9%. Factors that have significant relationship with diabetes are age, family history, protein and fat consumption, vegetable and fruit consumption, physical activity, occupation, education, body mass index, hypertension, and psychological condition. Multivariate analysis finds that factors that have significant relationship with diabetes are age, occupation, vegetable and fruit consumption, physical activity, BMI, hypertension, and psychological condition, and interaction between BMI and physical activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>