Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amaris Joella
"Penelitian ini menganalisis fenomena tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) ke Myanmar sebagai bentuk transnational crime dengan modus penipuan lowongan kerja, yang berujung pada eksploitasi korban dalam industri judi dan penipuan online di Myawaddy, Myanmar. Globalisasi mendorong penggunaan teknologi secara masif, sementara pandemi Covid-19 memperbesar kerentanan ekonomi. Kedua faktor ini turut mendorong pergeseran bentuk kejahatan menjadi terorganisir lintas negara. Myanmar, sebagai wilayah dengan lemahnya sistem hukum dan konflik bersenjata internal, menjadi pusat berkembangnya industri ilegal yang membuka peluang terjadinya TPPO. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses TPPO terhadap WNI mencakup tiga unsur utama, yaitu tindakan (act), cara (means), dan tujuan (purpose), yang tampak dalam proses perekrutan, pemindahan, dan eksploitasi korban sebagai operator penipuan dan judi daring. Unsur-unsur ini teridentifikasi melalui analisis proses kriminal serta hasil identifikasi korban oleh lembaga terkait. Melalui kerangka Routine Activity Theory (RAT), penelitian ini menjelaskan bahwa TPPO terjadi karena hadirnya tiga elemen secara bersamaan: pelaku yang termotivasi oleh keuntungan finansial, target yang rentan akibat tekanan ekonomi dan pendidikan rendah, serta ketiadaan wali yang cakap akibat lemahnya pengawasan dan keterbatasan yurisdiksi dalam menangani kejahatan lintas negara.

This study analyzes the phenomenon of trafficking in persons (TIP) involving Indonesian citizens (WNI) to Myanmar through fraudulent job offers, which ultimately leads to the exploitation of victims in online gambling and scam industries in Myawaddy, Myanmar. Globalization has driven the massive use of technology, while the Covid-19 pandemic has intensified economic vulnerability. These two factors have contributed to the shift of crime into a transnational organized form. Myanmar, as a region with a weak legal system and ongoing armed conflict, has become a hub for illegal industries that create opportunities for TIP to occur. This study shows that the trafficking process involving Indonesian victims consists of three key elements: act, means, and purpose, which are evident in the recruitment, transportation, and exploitation of victims as operators in online scams and gambling. Using the Routine Activity Theory (RAT) framework, the study explains that TIP occurs when three elements converge: motivated offenders seeking financial gain, vulnerable targets due to economic pressure and low education, and the absence of capable guardians caused by weak oversight and jurisdictional limitations in addressing transnational crime."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Suyanti, autho
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengiriman PMI ilegal melalui modus operandi umrah ke Timur Tengah tahun 2011-2018. Perdagangan orang merupakan salah satu bentuk kejahatan transnasional terorganisasi yang selalu berkembang karena kecanggihan pelaku dan salah satu perkembangan dari modus ini adalah melalui visa umrah. Dalam menganalisis modus yang dilakukan pelaku, digunakan enam poin modus operandi perdagangan orang yang diungkapkan oleh United Nations Global Initiative to Fight Human Trafficking dengan beberapa adaptasi, yaitu rekrutmen, penyalahgunaan dokumentasi, pengiriman, penampungan, penyaluran, dan eksploitasi. Sebagai isu kriminologi, pengiriman PMI ilegal melalui modus umrah dapat dijelaskan melalui teori paparan gaya hidup, teori pola kejahatan, serta konsep viktimisasi struktural. Penulisan ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dan bertumpu pada data sekunder sebanyak 77 kasus yang ditemukan di portal berita online.

ABSTRACT
This undergraduated thesis discusses about the delivery of Indonesian illegal migrant workers through umrah modus operandi to the Middle East in 2011-2018. Human trafficking is one form of transnasional organized crime which is always developing because of the sophistication of the perpetrators and one of the developments in this modus operandi is through umrah visa. In analyzing the modus operandi carried out by the perpetrators, six points of modus operandi were used by United Nations Global Initiative to Fight Human Trafficking with several adaptations, namely recruitment, misuse of document, transportation, shelter, distribution, and exploitation. As an issue of criminology, delivery of Indonesian illegal migrant workers through umrah modus operandi can be explained through lifestyle exposure theory, crime pattern theory, and the concept of structural victimization. This writing uses quantitative content analysis methods and relies on secondary data as many as 77 cases found on online news portals."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efraim Julian Rangga
"Tulisan ini membahas tentang fenomena persebaran virus ransomware wannacry yang menginfeksi sistem layanan komputer pada RS Dharmais Jakarta. Peneliti meninjau fenomena dengan kerangka routine activity theory. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara terhadap informan dan temuan data sekunder. Peneliti menganalisa temuan data menggunakan kajian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya kelemahan pada target yakni RS Dharmais Jakarta, yang memenuhi unsur CRAVED akibat manajemen risiko yang tidak baik. Dan juga kelemahan monitoring, controlling serta intervence pada guardian, yang dalam hal ini adalah pihak Kemenkominfo.

This thesis discusses the phenomenon of ransomware wannacry virus difusion that infects computer service system at Dharmais Jakarta Hospital. Researchers review the phenomenon with the framework of routine activity theory. By collecting data through interviews with informants and secondary data findings, researchers analyzed data by using a literature study. The results show that there is a weakness in the target of Dharmais Hospital Jakarta, which included in CRAVED elements due to bad risk management. And also the weakness of monitoring, controlling and intervention on guardian, which in this case is the Kemenkominfo."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Nur Rahmadiana Hakim
"ABSTRAK
Persoalan cross-border fishing di Indonesia seringkali luput dari perhatian baik pemerintah, penegak hukum maupun masyarakat. Kenyataanya, banyak nelayan Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di perairan negara lain, khususnya di wilayah perairan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga. Deli Serdang dipilih sebagai lokus penelitian karena menjadi salah satu kabupaten di Indonesia dengan tingkat tertinggi dalam hal penangkapan nelayan oleh pihak Malaysia. Diantara nelayan-nelayan yang mengalami penangkapan oleh pihak otoritas Malaysia, sebagian dari mereka ada yang sekedar diberi surat peringatan, ditahan oleh polisi lalu dipulangkan, hingga dijatuhi hukuman penjara. Skripsi ini menggunakan routine activity theory sebagai pendekatan yang mampu menjelaskan penyebab adanya persoalan cross-border fishing. Data diambil dengan melakukan wawancara mendalam kepada nelayan yang pernah tertangkap dan menjalani hukuman di Malaysia sebagai informan utama. Studi literatur juga dilakukan untuk melengkapi data penelitian. Hasil penelitian membuktikan ketiga unsur routine activity theory yakni motivated offender, suitable target, serta lack of capable guardianship saling bertemu dan menyebabkan terjadinya cross-border fishing. Motivated offender mewakili nelayan wilayah perbatasan, suitable target mewakili sumber daya perikanan, dan guardianship mewakili pengawasan dari pihak Indonesia dan Malaysia. Selain itu, hal lain yang memengaruhi terjadinya cross-border fishing adalah ketidakjelasan letak perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia yang sejak lama belum terselesaikan.

ABSTRACT
Cross border fishing issue in Indonesia is most of time unnoticed by government, law enforcer, and society as well. In facts, there are many Indonesian fishermen who commit fishing in other countries rsquo waters, particularly in sea border area between Indonesia and neighboring countries. Deli Serdang is selected as research locus due to being one of a district with highest rates of fishermen arrests by Malaysian authority. Among those fishermen that are arrested by Malaysian authority, some of them are only given warning letter, or detained and then repatriated, or even sentenced to prison. This thesis uses routine activity theory as an approach which capables to account the causes of the presence of cross border fishing issue. The data are collected by undertake in depth interview to fishermen who had ever been arrested and sentenced in Malaysia as main informants. Study of literature is also conducted to complete research data. The research result shows that three elements of routine activity theory namely motivated offender, suitable target, and lack of capable guardianship are convergence and leading to the act of cross border fishing. Motivated offender represents fishermen in border area, suitable target represents fishery resources, and guardianship represents the surveillance from Indonesian and Malaysian sides. Moreover, another situation that affect the occurrence of cross border fishing is the obscurity of the location of the border between Indonesia and Malaysia that has been long unresolved."
2017
S70112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laetitia Belva Avishya
"ABSTRAK
Salah satu barang yang dilarang untuk diekspor dari Indonesia dalam perdagangan internasional adalah benih lobster. Hal ini dilakukan untuk menjaga jumlah lobster yang ada di laut Indonesia serta menjamin kebutuhan bahan baku bagi industri lobster dewasa. Adanya larangan ini membuat terjadinya penyelundupan benih lobster ke luar negeri. Di balik kasus-kasus penyelundupan benih lobster yang terjadi ditemukan adanya jaringan perdagangan ilegal benih lobster. Dalam tulisan ini kasus perdagangan ilegal benih lobster dianalisis menggunakan 10 kategori modus operandi oleh L. W. Artcherly, yaitu classword, entry, means, object, time, style, tale, pal, transport, dan trademark, untuk menggambarkan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku. Selain itu, kategori pals juga dapat menjelaskan pelaku-pelaku yang terlibat serta karakteristik dan perannya dalam perdagangan ilegal benih lobster. Sehingga dapat digambarkan keterlibatan jaringan transnational organized crime dalam perdagangan ilegal ini.
ABSTRACT
One item that is prohibited from being exported from Indonesia in international trade is baby lobster. It is done to maintain the number of lobsters that exist in the Indonesian sea and ensure the raw material needs for the adult lobster industry. This prohibition makes the smuggling of baby lobster exists. Behind the cases of baby lobster smuggling is found the networks of baby lobster trafficking. In this paper the cases of baby lobster trafficking are analyzed using 10 categories of modus operandi by L. W. Artcherly, which are classword, entry, means, object, time, style, tale, pal, transport, and trademark, to describe the modus operandi of the perpetrator. In addition, the category pals can also explain the actors involvement, their characteristics and roles in the baby lobster trafficking. So that it can be described the involvement of the transnational organized crime network in this illegal trade."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Wicaksono Ajie
"Tesis ini membahas mengenai penerapan Ekstradisi Sebagai Bentuk Kerjasama Dalam Penanganan Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi. Penelitian ini bersifat yuridis normatif dan preskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan Ekstradisi sebagai bentuk Kerjasama dalam penanganan tindak pidana Transnasional Yang Terorganisasi berdasarkan ketentuan UNTOC tidak sepenuhnya telah diterapkan dalam sistem hukum Indonesia. Berdasarkan data ekstradisi yang dilakukan pada tahun tahun 2009 ? 2015 dapat disimpulkan bahwa penerapan Ekstradisi berdasarkan ketentuan UNTOC masih belum sepenuhnya dilakukan.

This thesis discusses the application of the extradition as a form of cooperation in handling transnational organized crime. This study is normative and prescriptive. The study concluded that the application of the Extradition as a form of cooperation in the handling of Transnational Organized Crime under the provisions of UNTOC are not fully implemented in the Indonesian legal system. Based on data of Extradition conducted in 2009 - 2015 can be concluded that the application of extradition under the provisions of UNTOC still not completely done.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Viandy Perdana Putra
"Tulisan ini membahas empat kasus perdagangan heroin di Kota New York, Amerika Serikat sebagai bentuk transnational organized crime. Metode penulisan yang digunakan adalah analisis data sekunder yang bersumber dari data lembaga dan berita online tentang perdagangan heroin transnasional di Kota New York. Analisis dalam tulisan ini menggunakan teori social embeddedness untuk menjelaskan hubungan sosial dan lingkungan sosial aktor dan kerangka konsep transnational organized crime untuk menjelaskan pola kejahatan. Hasil analisis menunjukan bahwa aktor merupakan individu rasional yang melakukan perdagangan heroin karena menguntungkan secara materi hingga miliaran rupiah. Namun hal ini tidak dapat berdiri sendiri. Perdagangan heroin merupakan aktivitas ilegal yang menyebabkan aktivitas ini penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Kesamaan latar belakang sosial, seperti kewarganegaraan, jenis kelamin, dan umur menciptakan kepercayaan. Kepercayaan mengurangi resiko dan ketidakpastian pada perdagangan heroin transnasional. Pada perdagangan heroin transnasional juga ditemukan Asia Selatan sebagai wilayah yang mendominasi asal kewarganegaraan aktor dan di mana heroin berasal. Ditemukan juga pola aktivitas perdagangan heroin transnasional yang meliputi produksi, impor dan distribusi. Kesamaan modus operandi juga ditemukan pada sebagian besar kasus yang dikelompokan menjadi tahapan yang meliputi komunikasi/negosiasi, pengiriman sampel, komunikasi/negosiasi kembali, dan impor. Adapun reaksi penegak hukum pada setiap kasus menunjukan kesamaan, yaitu dengan dibentuknya operasi investigasi melalui pendekatan multi lembaga.

This paper discusses four cases of heroin trafficking in City of New York, United States as a form of transnational organized crime by focusing on the social relations of actors and crime patterns. The writing method in this paper is secondary data analysis derived from institutional data and news articles about the transnational heroin trade in City of New York. The analysis in this paper uses the theory of social embeddedness to explain social relations and the social environment of actors and the framework of the concept of transnational organized crime to explain patterns of crime.. The results of the analysis shows that the actor is a rational individual who trades heroin because it is materially profitable up to billions of rupiah. But this cannot stand alone. The heroin trade is an illegal activity which makes this activity full of risk and uncertainty. Similarity in social background, such as nationality, gender, and age creates trust. Trust reduces risk and uncertainty in the transnational heroin trade. In the transnational heroin trade, South Asia is also found as the region that dominates the origin of the actor's nationality and where heroin originates. The pattern of transnational heroin trading activity was also found which includes production, import and distribution. The same modus operandi was also found in most of the cases which were grouped into stages which included communication/negotiation, giving samples, re-communicating/re-negotiating, and importing. The reactions of law enforcement in each case show similarities, namely the establishment of an investigative operation through a multi institutional approach."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Abdurrahman Muthahhari
"Data pribadi kini menjadi salah satu aset berharga bagi individu maupun perusahaan. Berbagai jenis perusahaan mulai dari perusahaan penyedia jasa atau layanan maupun barang memerlukan data dalam prosesnya. Tidak terkecuali E-commerce yang menjadi menyediakan kemudahan jual-beli bagi individu maupun organisasi. E-commerce yang merupakan mediator dari berberapa macam pihak dalam proses bisnisnya seharusnya memiliki keamanan tinggi dari banyaknya data pengguna ataupun mitra kerja yang ditampung. Tugas karya akhir ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor-faktor yang menyebabkan E-commerce menjadi target dari kejahatan Data Theft, terutama pada kasus Tokopedia pada tahun 2020. Penelitian menggunakan data sekunder berupa informasi-informasi berita yang menerangkan kejadian seputar kasus Data Theft Tokopedia dan menggunakan elemen dari teori Routine Activity sebagai kerangka analisis. Dari peristiwa Data Theft yang dialami Tokopedia pada 2020, dapat diidentifikasikan target dari kejahatan adalah data pribadi pengguna, motivated offender berupa Hacker bernama “shinyhunters”, uncapable guardian berupa sistem keamanan yang lemah serta ketiadaan hukum yang melindungi. Sebagai upaya pencegahan atau mitigasi dari insiden Data Theft, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemilik data. Namun tanggung jawab terbesar ditempatkan kepada pihak pemegang data sebagai pengelola dan pemerintah sebagai regulator.

Personal data have become one of the most valuable assets for individuals and even enterprises. All kinds of enterprises starting from service providers to goods merchants need data in their process. E-commerce as a platform for buying and selling goods for both individuals and organizations also needs data. E-commerce as a mediator of all kinds of parts in their business process should have high enough security just by how much user or partner data they are holding. This final project aims to analyze several factors that cause E-commerce to become a target of Data Theft, especially in the case that happened to Tokopedia in 2020. The research used information from news media that explains the events around the Tokopedia Data Theft and used elements from Routine Activity Theory as an analytical framework. From the Data Theft event that happened to Tokopedia in 2020, the user's personal data are identified as the target of crime, the Hacker named shinyhunters as motivated offender, and weak information technology security and lack of law as uncapable guardian. As an effort to prevent or mitigate the effect of Data Theft incindent, there are some things that the personal data owner can do. However, the highest responsibility is placed on the data holder as the manager of data and the government as regulator."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Nurkamrullah
"Warnet sebagai salah satu bentuk bisnis yang memanfaatkan teknologi komputer dalam berbagai macam kegiatannya tenyata tidak luput dari ancaman kejahatan komputer dan khususnya dalam penelitian ini adalah manipulasi sistem billing. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kondisi apa saja yang membuat warnet X menjadi target tindakan manipulasi sistem billing. Penelitian ini akan menggunakan teori aktifitas rutin untuk menjelaskan situasi dan kondisi di dalam warnet X. Untuk mendapatkan gambaran situasi dan kondisi warnet yang lebih jelas, peneliti akan melakukan wawancara terhadap pemilik warnet, pegawai warnet yang bertindak sebagai operator, dan pelanggan warnet ini atau user.
Hasil wawancara dengan informan-informan tersebut menggambarkan kondisi warnet yang berpotensi menjadi target kejahatan komputer. Berbagai macam kondisi diantaranya adalah adanya motivasi pelaku untuk melakukan manipulasi billing; baik sistem billing, operator warnet, dan pemilik warnet lemah dalam pengawasan serta penjagaan keamanan data billing warnet tersebut; dan sistem billing dan operator warnet X memiliki karakteristik sebagai target tindakan manipulasi billing.

Internet café, is the one kind of business that using computer technology in every their business activity in fact, is not free from computer crime threat and especially in this research is billing manipulation act. This research is going to describe what circumstances that makes this internet café is potentially being a target of billing system manipulation act. This research will using routine activity theories to explain the condition and situation of this internet café. To get the clear picture of this internet café, researchers will interviewing the owner of the internet café X, the employee or server operator, and the client or the user.
From the results of the interview with the informants, its clear that one of the condition that makes this internet café vulnerable is the offender who had a motivation to do the manipulation; the weakness of billing system, server operator, and the owner for guarding the billing data; and the suitable condition of the billing and server operator to be a target of billing manipulation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prayogo
"Kurangnya lapangan pekerjaan tidak diimbangi dengan naiknya angkatan kerja yang tinggi telah menimbulkan banyak masalah sosial. Hal ini menyebabkan para pencari kerja juga mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya angkatan kerja. Hal ini bagi sebagian orang, kelompok, atau perusahaan dimanfaatkan untuk keuntungan semata. Penipuan berkedok lowongan pekerjaan adalah salah satu bentuk penipuan yang mengincar para pencari kerja. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Sedangkan untuk menjelaskan bentuk modus operandi penipuan berkedok lowongan pekerjaan peneliti menggunakan konsep modus operandi. Hasilnya menunjukan bahwa modus operandi berkedok lowongan pekerjaan ini melakukan praktek kebohongan dan pemalsuan terhadap para pelamar kerja. Dan terdapat proses pembelajaran modus operandi oleh para pelaku penipuan.

The lack of employment, in addition to the rising number of labor force, has caused numerous social issues. This problem has caused a rise in the number of job seekers, in align with the increasing amount of labor force. This situation has been manipulated by some people, groups, or companies for their own purposes. Scams under the guise of job recruitments is one of the frauds that targets job seekers. In this research, the researcher uses a descriptive qualitative approach; whereas the modus operandi concept is used to explain the modus operandi of scams under the guise of job recruitments. The result shows that the modus operandi of scams disguising as job vacancies is operated under the practice of dishonesty and forgery to the job applicants."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>