Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192566 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maida Saniyah Lutfi
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehari-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrument penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Christian Roymansa
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu organisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan dengan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE merupakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai platform dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidentifikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebutuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel penelitian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pengembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deployment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepannya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line Engineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, identify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature studies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instruments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for questionnaires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qualitative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehensive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Syahira Yudiva
"Lab Reliable Software Engineering (RSE) Fasilkom UI telah mengembangkan sebuah sistem bernama AMANAH. AMANAH merupakan sistem yang dapat membantu orga- nisasi nirlaba dalam mengelola proses bisnis mereka. AMANAH ini dikembangkan de- ngan memanfaatkan pendekatan Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE meru- pakan konsep pengembangan di mana bagian-bagian yang sudah ditentukan sebagai plat- form dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pengguna. Hal inilah yang membuat sistem AMANAH dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing organisasi nirlaba. Akan tetapi, sistem AMANAH masih memiliki keterbatasan, terutama dalam hal analisis keinginan dari kebutuhan pengguna dan juga sistem ini belum digunakan secara langsung oleh organisasi nirlaba untuk proses bisnis sehar-hari mereka. Berdasarkan adanya perma- salahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang memen- garuhi intensi organisasi nirlaba terhadap penggunaan sistem AMANAH, mengidenti- fikasi fitur apa saja yang dibutuhkan organisasi nirlaba pada sistem AMANAH, serta mengimplementasi pengembangan fitur sesuai kesimpulan dari hasil analisis dan kebu- tuhan Lab RSE Fasilkom UI. Metodologi penelitian ini mencakup pendekatan kuan- titatif, kualitatif, dan pengembangan fitur tambahan untuk sistem AMANAH. Tahapan penelitian ini dimulai dari merumuskan masalah, mencari studi literatur sebagai rujukan penelitian, penyusunan instrumen kuantitatif dan kualitatif, uji keterbacaan, pengumpulan data, analisis, dan pengembangan fitur sistem AMANAH. Instrumen dan variabel peneli- tian ini disesuaikan dengan Technology Acceptance Model 2 (TAM2) yang mencakup 11 variabel dan digunakan untuk instrumen penelitian untuk kuesioner dan wawancara. Setelah menghasilkan instrumen penelitian, dilanjutkan analisis penelitian kuantitatif dan kualitatif, serta perumusan solusi yang dijadikan sebagai requirements analysis untuk pengembangan sistem AMANAH. Setelah mendapatkan solusi tersebut, dilakukan pe- ngembangan, uji fungsionalitas, integrasi dengan Multi Product Line, dan proses deploy- ment. Selama melakukan penelitian ini, adanya keterbatasan pada jumlah responden dan hasil representasi yang kurang komprehensif. Dari temuan dan implikasi penelitian ini, diharapkan adanya keterlibatan organisasi nirlaba untuk langsung menggunakan sistem AMANAH dan adanya penyesuaian pengembangan dari Lab RSE Fasilkom UI kedepan- nya berdasarkan hasil penelitian ini.

Fasilkom UI’s Reliable Software Engineering (RSE) Lab has developed a system called AMANAH. AMANAH is a system that can help non-profit organizations manage their business processes. AMANAH was developed by utilizing the Software Product Line En- gineering (SPLE) approach. SPLE is a development concept in which the parts that have been determined as the platform can be changed according to user needs. This makes the AMANAH system adaptable to the needs of each non-profit organization. However, the AMANAH system still has limitations, especially in terms of analyzing the desires of user needs and also this system has not been used directly by non-profit organizations for their daily business processes. Based on these problems, this study aims to find factors that influence the intention of non-profit organizations to use the AMANAH system, iden- tify what features are needed by non-profit organizations in the AMANAH system, and implement feature development according to the conclusions of the analysis results and the needs of the RSE Lab Fasilkom UI. This research methodology includes quantitative, qualitative, and additional feature development approaches for the AMANAH system. The stages of this research start from formulating problems, searching for literature stud- ies as research references, preparing quantitative and qualitative instruments, readability testing, data collection, analysis, and developing AMANAH system features. The instru- ments and variables of this research are adapted to the Technology Acceptance Model 2 (TAM2) which includes 11 variables and is used for research instruments for question- naires and interviews. After producing the research instruments, quantitative and qual- itative research analysis followed, as well as the formulation of solutions that served as the requirements analysis for the development of the AMANAH system. After obtaining the solution, development, functionality testing, integration with the Multi Product Line, and the deployment process were carried out. During this research, there are limitations on the number of respondents and the results of the representation are less comprehen- sive. From the findings and implications of this research, it is expected that there will be involvement of non-profit organizations to directly use the AMANAH system and there will be adjustments to the future development of the RSE Lab Fasilkom UI based on the results of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hopkins, Bruce R., 1932-
New York: John Wiley & Sons, 1982
343.730 HOP l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Cara Riantoputra
"Using data from the Indonesia Family Life Survey IFLS and World Values Survey WVS, this study analyzes the factors that influence indicators of charitable behaviour in Indonesia, differentiating between monetary contributions and time contributions. We find an unexpectedly strong negative relationship between income and charitability, suggesting that those who have the least are those who give the most. We also find evidence of a positive relationship between education and charitability. Finally, we report an inconclusive relationship between religiosity and charitability, challenging the popularly accepted notion of the altruistic and benevolent nature of religious individuals. This study is the first nationwide study of its kind in Indonesia and provides valuable insights into not only the variables that affect charitable behaviour, but also the mechanisms through which these variables are effectual.

Studi ini menggunakaan data dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia SAKERTI serta World Values Survey WVS untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi indikator perilaku beramal charitable behaviour di Indonesia, dengan membedakan antara kontribusi uang dan kontribusi waktu. Penelitian ini menemukan hubungan negatif antara pendapatan dan perilaku beramal, yang menandakan bahwa orang yang memiliki harta paling sedikit justru merupakan yang memberi paling banyak. Penelitian ini juga menemukan hubungan positif antara tingkat pendidikan beramal. Terakhir, tidak ditemukan hubungan signifikan antara religiusitas dengan perilaku beramal; hal ini menentang asumsi yang diterima secara umum bahwa orang beragama pasti berperilaku secara altruis. Penelitian ini adalah studi nasional pertama yang meneliti faktor-faktor yang mempengaruh perilaku beramal, dan juga menjelaskan mekanisme-mekanisme yang menggerakan faktor-faktor tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Wirawan
"Organisasi perlu berubah. Efektivitas perubahan hanya dapat dicapai dengan adanya komitmen perubahan. Hal ini disebabkan karena komitmen perubahan merupakan faktor penting bagi kesuksesan perubahan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi komitmen perubahan, yaitu dalam hal ini keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi terhadap komitmen perubahan. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI), Organizational Justice Scale (OJS), dan Organizational Trust Inventory (OTI). Tiga alat ukur tersebut memiliki reliabilitas yang baik dan validitas item yang cukup baik.
Responden penelitian berjumlah 278 karyawan tetap yang bekerja di perusahan yang sedang berubah, dengan karakteristik berusia 20 - 56 tahun, memiliki tingkat pendidikan minimal SMA, memiliki jabatan minimal sebagai staf, dan telah bekerja minimal dua tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keadilan organisasi dan kepercayaan organisasi memiliki pengaruh positif dan berkontribusi terhadap komitmen perubahan (R2 = 0,249, p < 0,05) dan dimensi dari komitmen perubahan, yaitu afektif (R2 = 0,269, p < 0.05), kontinuans (R2 = 0,071, p < 0,05), dan normatif (R2 = 0,187, p < 0.05).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepercayaan organisasi memiliki kontribusi yang lebih besar daripada keadilan organisasi, baik terhadap komitmen perubahan secara keseluruhan maupun terhadap dimensi dari komitmen pada perubahan, yaitu afektif, kontinuans, dan normatif.

Organizations need to change. Effectiveness of the change can only be achieved with commitment to change. Commitment to change is an important factor for the success of change. Based on this, researcher conducted a study of factors influencing commitment to change, which in this case organizational justice and trust in organization.
The objective of this study study was to find the influence of organizational justice and trust in organization on commiment to change. Measurements used in this study are using Commitment to Change Inventory (CCI), Organization Justice Scale (OJS), and Organizational Trust Inventory (OTI). That three measurements have good reliability and quite good in item validity.
The participants of this study are 278 permanent employees that is working in changing company, with the age range within 20 - 56 years old, have the basic education at least from high school level, have structural position at least as staff, and had been working in that company for at least two years.
Results showed that both organizational justice and trust in organization are positively related and have contributed to commitment to change (R2 = 0,249, p < 0,05) and also their three dimensions, such as affective (R2 = 0,269, p < 0.05), continuance (R2 = 0,071, p < 0,05), and normative (R2 = 0,187, p < 0.05) commitment to change.
The results also show that the influence of trust in organization is stronger than organizational justice to commiment to change and also their three dimensions, affective, continuance, and normative commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftah Thoha
Depok: Rajawali Pers, 2019
060 MIF a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Setiawan
"Persaingan yang terjadi pada bisnis ritel, sebagai akibat kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran bagi individu untuk membangun usaha sendiri, berdampak pada semakin tingginya tuntutan untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen. Kebanyakan bisnis-bisnis ritel menerapkan struktur sederhana yang memiliki ciri-ciri: fleksibel, pekerjaan dan pelaksana tidak terspesialisasi, dengan staf pendukung yang sedikit. Sebagaimana bisnis ritel lainnya, Minimarket A juga menerapkan struktur sederhana. Setelah beberapa tahun berdiri timbul permasalahan seperti tidak adanya alur kerja yang jelas sehingga karyawan melakukan apa yang bisa dilakukan yang sebenarnya bukan merupakan tugas dan tanggung jawabnya, permasalahan juga muncul pada ketidakjelasan koordinasi antar toko dengan Kabag purchasing dalam hal pembelian dan pengiriman barang dagangan.
Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan harus merencanakan sebuah usaha yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan rencana perubahan. Dari alternatif rancangan perubahan yang ada, maka dipilihlah perubahan struktur sebagai solusi dari permasalahan di atas.
Untuk mendapatkan struktur organisasi yang baru, maka pertama kali perlu dirancang suatu alur kerja yang baku yang, di mana dalam alur kerja tersebut dapat tergambarkan mekanisme koordinasi yang jelas, sehingga dapat dirumuskan sebuah job description baru yang dapat dijadikan acuan bagi seluruh karyawan dalam melaksakan tugasnya sesuai dengan alur kerja yang ditetapkan.
Dengan perubahan struktur diharapkan dapat terbentuk alur kerja yang tetap dan jelas, mekanisme koordinasi yang jelas, serta pada akhirnya tiap-tiap bagian memiliki job description yang jelas sehingga tidak ada lagi overlap dalam hal tanggung jawab dan tugas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rindang Ayu
"Organisasi harus melakukan perubahan agar terus dapat bertahan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah, kesiapan individu untuk berubah, dan psychological empowerment terhadap komitmen perubahan organisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ukur Commitment to Change Inventory (CCI) yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002), alat ukur Organizational Readiness for Change Questionnaire yang dikembangkan oleh Ramnayaran (2011), alat ukur Individual Readiness for Change Scale yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997), dan alat ukur Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) yang dikembangkan oleh Sprietzer (1995). Responden dalam penelitian ini berjumlah 175 yang merupakan karyawan dari 2 perusahaan konstruksi di Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kesiapan organisasi untuk berubah dan kesiapan individu untuk berubah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Sedangkan variabel psychological empowerment tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen pada perubahan organisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap komitmen pada perubahan organisasi adalah kesiapan individu untuk berubah.

Organizations in order to survive need to change. This study was conducted to identify the impact of individual perception to organizational readiness for change, individual readiness for change, and psychological empowerment due to organization’s commitment to change.
This study used a quantitative approach, and collected the data using Commitment to Change Inventory (CCI, Herscovitch and Meyer (2002), Organizational Readiness for Change Questionnaire (Ramnayaran, 2011), Individual Readiness for Change Scale (Hanpachern,1997), and Psychological Empowerment Questionnaire (PEQ) (Sprietzer, 1995). The study was conducted at state owned organization, with 175 respondents.
The result showed that both individual perception to organizational readiness for change and individual readiness for change had significant contribution to Commitment to Change. On the other hand, psychological empowerment variables had no significant effect on the commitment to change. Furthermore, the study also showed that individual readiness for change is the major contributor to Commitment to Change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galbraith, Jay R.
Reading, Mass.: Addison-Wesley , 1977
658.001 GAL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>