Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160881 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Valyaty Frisa Aryadi
"Kualitas pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh karakteristik ruang kelas, dimana dalam sebuah ruang kelas harus memiliki sarana pendukung proses belajar minimal kursi, meja, papan tulis, dan LCD pyoyektor. Perancangan desain sarana pendukung proses belajar yang tidak sesuai prinsip ergonomi dapat menyebabkan risiko gangguan otot dan tulang rangka Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memberi gambaran terkait ergonomic sarana pendukung proses belajar yang terdapat pada ruang kelas Institusi Pendidikan X. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa desain sarana pendukung proses belajar tidak sesuai dengan prinsip ergonomi dan menyebabkan keluhan gangguan otot rangka pada mahasiswa. Keluhan gangguan otot rangka dirasakan oleh 97,61% mahasiswa pada bagian-bagian tubuhnya karena berpostur janggal pada saat mereka belajar di ruang kelas sehingga diperlukan adanya langkah perbaikan dengan mendesain ulang sarana pendukung proses belajar yang ada dan atau menyerukan kepada mahasiswa agar memilih tempat duduk yang nyaman agar tidak mengeluhkan gangguan otot rangka.

Good learning quality is influenced by the characteristics of the classroom, wherein a classroom must have facilities to support the learning process, at least chairs, tables, blackboards, and LCD projectors. The design of supporting facilities for the learning process that is not following ergonomic principles can cause the risk of muscle and skeletal disorders. This study aims to examine and provide an overview of ergonomics related to the means of supporting the learning process contained in the classrooms of Educational Institution X. the learning process is not following the principles of ergonomics and causes complaints of skeletal muscle disorders in students. Complaints of skeletal muscle disorders were felt by 97.61% of students in their body parts due to awkward postures when they studied in the classroom so that corrective steps were needed by redesigning existing learning support facilities and or calling on students to choose seats that were suitable for the class. comfortable so as not to complain of skeletal muscle disorders. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiranti Vindhagita Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator di area trimming PT Bridgestone Tire Indonesia tahun 2012 dengan menggunakan metode penilaian BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor) dan kuesioner NBM (Nordic Body Mac) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti adalah seluruh operator pada area trimming dan seluruh aktivitasnya yang berisiko terhadap bahaya ergonomi dan timbulnya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada seluruh aktivitas kerja, baik pada area trimming bios mapun radial, memiliki tingkat risiko ergonomi sedang dan tinggi. Sedangkan hasil kuesioner musculoskeletal disorders (MSDs) menunjukkan bahwa keluhan terbanyak terdapat pada bahu kanan (89.3%), leher bagian bawah (82.1%), pinggang (78.6%), dan pergelangan tangan kanan (71.4%).

The purpose of this research is to know the level of risk and musculoskeletal disorders (MSDs) complaint of trimming area employees in PT Bridgestone Tire Indonesia 2012 using BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) method and modification of Nordic Body Map questionnaire. Total samples on this research is all the employees who felt musculoskeletal disorders (MSDs) complaint and the activities that have an ergonomic risk.
The result of this research indicates that all of the activity, in the trimming bias or radial area, have a level of risk in medium and high category. Besides, NBM questionnaire result, indicate that the most of musculoskeletal disorders (MSDs) complaint is in right shoulder (89.3%), neck (82.1%), waist (78.6%), and right wrist (71.4%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alleluia Victoria Aljonak
"Komputer merupakan alat kerja yang sudah tidak asing lagi bagi pekerja kantor. Aktivitas ini dapat meningkatkan risiko terjadinya ketidaknyamanan pada tubuh, hingga dapat menyebabkan keluhan nyeri muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor individu (postur, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh) dan lingkungan kerja (suhu, pencahayaan, dan stasiun kerja) terhadap keluhan gangguan otot rangka akibat kerja (GOTRAK) di PT. X. Penelitian ini juga menilai ergonomi stasiun kerja pada PT. X berdasarkan PERMENKES no. 48 tahun 2016 tentang Standar K3 Perkantoran. Desain penelitian ini adalah potong lintang kepada 42 pekerja dan observasi langsung. Hasil yang didapatkan adalah 61,9% pekerja mengalami nyeri pada tubuh selama 1 bulan terakhir. Berdasarkan pengisian Nordic Body Map, keluhan terbanyak berada pada titik 5 (punggung) sebanyak 57,7%, titik 7 (pinggang) sebanyak 53,8%, dan titik 0 (leher atas) sebanyak 46,2%. Pada hasil analisis penelitian ini didapatkan bahwa pada faktor individu, hanya faktor indeks massa tubuh yang memiliki korelasi (rho = 0,330 = berpengaruh positif yang sedang) dan signifikan (p-value = 0,033) terhadap keluhan nyeri. Sedangkan pada faktor lingkungan kerja, hanya faktor pencahayaan yang memiliki korelasi (rho = -0,323 = berpengaruh negatif yang sedang) dan signifikan (p-value = 0,037) terhadap keluhan nyeri. Stasiun kerja pada PT. X membutuhkan beberapa perbaikan karena dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya keluhan GOTRAK pada pekerja.

Computers are work tools that are familiar to office workers. This activity can increase the risk of discomfort to body and become musculoskeletal pain. This study aims to analyse the relationship of individual factors (posture, age, sex, and body mass index) and work environment (temperature and lighting) on occurrence of work-related musculoskeletal disorders at PT. X. This paper is also assessing the ergonomics of work station at PT. X based on PERMENKES no. 48 of 2016 concerning Office K3 Standards. The design of this study was cross-sectional with 42 workers and direct observation. 61.9% of workers experienced pain in the body during the last 1 month. The results of Nordic Body Map questionnaire show the most pain occurrence are at point 5 (back) as much as 57,7%, point 7 (waist) as much as 53,8%, and point 0 (upper neck) as much as 46,2%. Through quantitative analysis, it is known that on the individual factors, only the body mass index factor has a correlation (rho = 0,330 = moderate positive correlation) and significant (p-value = 0,033) on pain occurrence. Meanwhile, on the work environment factor, only the lighting factor has correlation (rho = -0.323 = moderate negative correlation) and significant (p-value = 0.037) on pain occurrence. Work station at PT. X needs some improvements because an unergonomic work station can be one of the contributors of work-related musculoskeletal disorders occurrence complaints among workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Selvianti
"Skripsi ini menggambarkan tingkat risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) dengan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) pada aktivitas mengangkat pasien oleh perawat UGD di Rumah Sakit Atma Jaya. MSDs menyebabkan beberapa perawat UGD tidak layak kerja. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan mengidentifikasi risiko MSDs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat risiko MSDs tertinggi terjadi pada saat mengangkat pasien dengan kesadaran menurun dan tingkat risiko terendah yaitu saat mengangkat pasien yang dapat menggeser tubuhnya sendiri. Oleh karena itu diperlukan pengendalian teknik, memperhatikan beban kerja dan sikap kerja saat mengangkat pasien dengan aman serta melakukan peregangan otot sebelum bekerja.
Focus of this study is description about risk level of Musculoskeletal Disorders (MSDs) with Rapid Entire Body Assessment (REBA) method for nurses which patient lifting activity in emergency department at Atma Jaya Hospital. MSDs causes nurses not fit to work. This research is a descriptive analysed with identifying MSDs risk. Result indicates that level of highest MSDs risk found at lifting patient which consciousness and level of low MSDs risk is when lifting patient with own activity support. Therefore some technique are needed, attention to work load and work position for safe patient lifting, good exercise with stretching before work."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Itsnati Rahmah
"Hampir seluruh pekerjaan konstruksi memerlukan manual handling. Manual handling dianggap sebagai kontributor utama penyebab masalah pada punggung dan juga gangguan muskuloskeletal terkait kerja lainnya (Straker, 1999). Penelitian ini dilakukan pada pekerja aktivitas manual handling di proyek pembangunan gedung bertingkat PT X yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat, dengan tujuan untuk melihat hubungan antara tingkat risiko ergonomi dan faktor individu terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dan melibatkan 85 pekerja aktivitas manual handling. Metode yang digunakan dalam penlitian ini adalah Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi keluhan terbanyak yang dialami oleh pekerja yaitu pada punggung (51,8%), bahu kiri (40%), dan bahu kanan (36,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara tingkat risiko dan usia terhadap keluhan gejala gangguan muskuloskeletal.

Almost every construction task needs manual handling. Manual handling considered as major contributor to back problems, as well as other work-related musculoskeletal disorders (Straker, 1999). This research was conducted on manual handling activity workers at the PT X multi-storey building project located in Cikini, Central Jakarta, with the aim of looking at the correlation between the level of ergonomics risk and individual factors on complaints of musculoskeletal disorders. This research used a cross-sectional study design and involved 85 manual handling activity workers. The methods used in this research are Quick Exposure Check (QEC) and Nordic Body Mp (NBM). The results showed that the location of the most common complaints experienced by workers was on the back (51,8%), left shoulder (40%), and right shoulder (36,5%). The results of bivariate analysis showed that there is a correlation between the level of risk and age on complaints of musculoskeletal disorders symptioms."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"Pekerja Administasi berisiko terkena GOTRAK (gangguan otot rangka). Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran risiko ergonomi terkait keluhan GOTRAK pekerja administrasi pada aktivitas mengetik. Metode penilaian yang digunakan adalah RULA, QEC, ROSA dan NBQ. Penilaian mendapati hasil yang selaras, bahwa aktivitas mengetik berisiko tinggi, perlu diteliti lebih lanjut secara berkala dan perubahan diperlukan secepatnya. Postur yang berhubungan dengan alat kerja komputer berada pada kategori area yang membutuhkan intervensi ergonomi. Leher, bahu kiri, bahu kanan, punggung atas, dan punggung bawah merupakan bagian yang paling banyak dikeluhkan, baik selama 1 tahun maupun 1 minggu terakhir. Mengetik merupakan aktivitas paling berisiko pada pekerjaan administrasi.

Administrative workers are at risk for MSDs (Musculoskeletal Disorders). This research was conducted in order to give a description of ergonomic risk related to MSDs on typing activity among administration workers. Methodology that were used are RULA, QEC, ROSA, and NBQ. Results show that typing is a high risk activity, further evaluation are frequently required and changes need to be made. Posture while using computer are in category which needs ergonomic intervention. Neck, right and left shoulder, upper and lower back, are areas that are most complained, both in the last 1 year or 1 week. Typing is a high risk activity among administrative workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Dwika Yuantoko
"Pekerja pada industri kayu lapis memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami gangguan otot rangka dikarenakan aktivitas kerjanya banyak melibatkan postur yang tidak netral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, psikososial dan individu yang berkaitan dengan keluhan gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2019 yang melibatkan 125 pekerja industri kayu lapis di PT X Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan desain studi yang bersifat cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data antara lain form Quick Exposure Check (QEC), kombinasi kuesioner psikososial dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara; status merokok dengan keluhan pada leher, faktor risiko bahu dengan keluhan pada bahu, dukungan sosial dengan keluhan pada punggung bawah, dan kerja monoton dengan keluhan pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gangguan otot rangka pada pekerja industri kayu lapis.

Workers in the plywood industry have a high risk of musculoskeletal disorders because their work activities involve awkward postures. The purpose of this study was to analyze physical, psychosocial and individual risk factors associated with musculoskeletal symptoms. This research conducted in April-June 2019 involving 125 workers in the plywood industry at PT X Temanggung Regency, Central Java. This study used a cross sectional study design. The instruments used for collecting data included Quick Exposure Check (QEC) form, a combination of psychosocial questionnaires and the Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). The results of this research indicate that there is a significant association between; smoking status with complaints of the neck, shoulder risk factors with shoulder complaints, social support with complaints of lower back, and monotonous work with complaints of lower back. Therefore, further control and intervention is needed to reduce the risk of complaints of musculoskeletal disorders in plywood industry workers."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yolanda Florensia
"Gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) menjadi salah satu permasalahan kesehatan kerja yang paling sering terjadi dan dialami oleh pekerja, termasuk guru. Tuntutan kerja yang banyak dan bervariasi serta postur tubuh yang janggal menjadi salah satu faktor risiko yang paling sering dialami. Selain itu, karakteristik individu juga menjadi faktor risiko dalam peningkatan keluhan tersebut. Sehingga, tujuan dilakukannya penelitian ialah untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu, faktor risiko fisik, dan faktor risiko psikososial terhadap keluhan gotrak pada guru SMK Negeri. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2021 dengan menggunakan berbagai kuesioner, yaitu lembar NMQ, QEC, dan kombinasi kuesioner psikososial. Desain studi cross-sectional digunakan pada penelitian ini dan melibatkan 100 guru dari tiga SMK Negeri di Kota Pekanbaru. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat tiga variabel yang memiliki hubungan yang signifikan, yaitu: tingkat risiko pada pergelangan/tangan yang tinggi dan kendali terhadap pekerjaan yang rendah dengan keluhan pada leher serta dukungan sosial yang rendah dengan keluhan pada bahu. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs) are one of the most common occupational health problems among workers, including teachers. High work demand and awkward posture are among the most common risk factors. In addition, individual characteristics are included as risk factors that can increase these complaints. Thus, the purpose of this research is to analyze the relationship between individual characteristics, physical and psychosocial risk factors against WMSDs on teachers at State Vocational High School. This research was conducted in April – July 2021 using various questionnaires like NMQ, QEC, and a combination of psychosocial questionnaires. A cross-sectional study design was used in this research with 100 teachers involved from three State Vocational High School in Pekanbaru. The results of this research indicate that there are three variables that have a significant relationship, namely: a high level of risk on wrist/hand and low control of work with neck complaints and low social support with shoulder complaints. Therefore, further control and intervention are needed to overcome these problems.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Prayudhi
"Tenaga kesehatan memegang peran penting pada kesehatan warga Indonesia. Namun, saat ini jumlah dokter di Indonesia bisa dibilang masih kurang. Menurut ikatan dokter indonesia (IDI), jumlah dokter umum yang ada saat ini berjumlah 129.772 orang sedangkan untuk dokter spesialis hanya ada sebanyak 36.552 orang. Dengan jumlah dokter ahli bedah yang sedikit dan penduduk indonesia yang sangat banyak, menuntut dokter-dokter tersebut untuk bisa menangani pasien secepat dan sebaik mungkin dengan waktu kerja yang panjang. Sehingga tidak jarang terjadinya pegal, sakit leher, sakit punggung ataupun penyakit Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD) lainnya yang dirasakan oleh para dokter ahli bedah, apalagi jika ada beberapa operasi yang dilaksanakan secara berurutan. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H Chasan Boesoirie merupakan salah satu rumah sakit di Indonesia, tepatnya rumah sakit ini berada di Maluku Utara, Ternate. Pada RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie terdapat beberapa dokter ahli, diantaranya adalah 3 dokter ahli bedah umum, 1 dokter saraf, 1 dokter ortopedi dan 1 dokter tumor. Dimana operasi yang paling sering dilakukan adalah operasi laparotomi. Diantara operasi laparotomi, operasi yang paling sering dilakukan adalah operasi apendisitis perforasi. Dokter ahli bedah di RSUD Dr. H Chasan Boesoirie memiliki risiko WMSD berdasarkan nilai analisis yang didapatkan yaitu RULA mulai dari 4 hingga 6 dan REBA mulai dari 3 hingga 5 yang menunjukkan dokter ahli bedah memiliki risiko low hingga risiko medium saat melakukan operasi dengan postur kerja yang dilakukan. Penelitian dilakukan untuk membandingkan postur tubuh sebelum dan sesudah adanya perbaikan menggunakan perekaman postur dan membuktikan bahwa pelatihan merupakan solusi efektif.

Health workers play an important role in the health of Indonesian citizens. However, currently the number of doctors in Indonesia is arguably still lacking. According to the Indonesian Doctors Association (IDI), the current number of general practitioners is 129,772 people, while for specialist doctors there are only 36,552 people. With a small number of surgeons and a very large population of Indonesia, it requires these doctors to be able to treat patients as quickly and as well as possible with long working hours. So that it is not uncommon for surgeons to experience aches, neck pain, back pain or other Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSD), especially if there are several operations that are carried out sequentially. Regional General Hospital Dr. H Chasan Boesoirie is one of the hospitals in Indonesia, precisely this hospital is located in North Maluku, Ternate. At Regional General Hospital Dr. H Chasan Boesoirie there are several specialist doctors, including 3 general surgeons, 1 neurologist, 1 orthopedic doctor and 1 tumor doctor. The most common operation is laparotomy. Among laparotomy operations, the most frequently performed operation is perforated appendicitis. Surgeon at RSUD Dr. H Chasan Boesoirie has a risk of WMSD based on the analysis values ​​obtained, namely RULA ranging from 4 to 6 and REBA ranging from 3 to 5 which indicate the surgeon has a low to medium risk when performing surgery with the work posture performed. The study was conducted to compare the body posture before and after the improvement using posture recording and prove that training is an effective solution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heykal Aldaffa Azizie
"Pandemi COVID-19 membuat banyak kegiatan masyarakat harus dibatasi, termasuk dunia pendidikan Indonesia yang menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). PJJ ini membuat seluruh kegiatan pembelajaran menjadi daring dan mewajibkan guru dan murid untuk berada di depan gawai dalam rangka menjalankan kegiatan PJJ. Aktifitas PJJ ini tentu memiliki risiko ergonomi yang berisiko menimbulkan gangguang muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko ergonomi selama kegiatan pembelajaran jarak jauh pada murid dan guru SMA di Kota Bogor. Metode yang digunakan adalah desain studi potong-lintang menggunakan Nordic Musculoskeletal Questionaire serta kuesioner tambahan yang disebar secara daring dan penelitian ini dilakukan kepada 496 guru dan murid dari sekolah negeri dan swasta. Variabel yang diteliti adalah faktor individu, faktor pekerjaan, faktor peralatan kerja, dan keluhan MSDs. Hasil menunjukkan bahwa terdapat lebih dari sama dengan 60% guru dan murid di kedua sekolah yang mengalami keluhan MSDs. Keluhan paling banyak dirasakan di leher, bahu, punggung atas, punggung bawah, tangan dan kaki. Ditemukan juga hubungan yang signifikan antara periode PJJ, durasi PJJ, frekuensi PJJ, gerakan repetisi, gerakan statis, frekuensi aktivitas fisik, kondisi kursi, dan kondisi meja.

The COVID-19 pandemic has forced many community activities to be limited, including the education aspect in Indonesia, which implements online learning (PJJ). This online learning makes all learning activities being online and requires teachers and students to be in front of their gadgets to carry out online learning. This PJJ activity certainly has an ergonomic risk that causing musculoskeletal disorders (MSDs). This study aims to determine the risk of ergonomics during online learning activities for high school teachers and students in Bogor. The method in this study is a cross-sectional study design using the Nordic Musculoskeletal Questionnaire and additional questionnaire that distributed online and this study was conducted on 496 teachers and students from public and private schools. The variables studied were individual factors, work factors, work equipment factors, and subjective complaints of MSDs. The results show that there are more than 60% of teachers and students in both schools experience musculoskeletal disorders subjective complaints. Most complaints are felt in the neck, shoulders, upper back, lower back, hands, and feet. A significant relationship was also found between the PJJ period, PJJ duration, PJJ frequency, repetition movement, static movement, frequency of physical activity, chair condition, and table condition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>