Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zacharias Eko Susilo
"Sistem Rekam Medis Elektronik merupakan teknologi informasi yang paling banyak digunakan RS saat ini. Penelitian – penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam mengenai dampak implementasi RME, bahkan ditemukan fenomena paradoks produktivitas teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sistem RME terhadap produktivitas RS beserta gambaran implementasi dan faktor yang berpengaruh terhadap dampak implementasi sistem RME di RS. Metode literature review naratif digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 6 literatur terpilih dengan topik terkait yang diterbitkan dalam basis data Pubmed tahun 2015 – 2020. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa faktor berpengaruh bagi RS dalam memutuskan untuk melakukan implementasi sistem RME antara lain kebijakan pemerintah, jumlah tempat tidur, lokasi RS, bed occupancy rate (BOR), jumlah pasien, arus kas, status rujukan, dan status RS pendidikan. Indikator produktivitas menunjukkan bahwa implementasi sistem RME dapat membawa dampak negatif pada jangka waktu pendek (kurang dari 2 tahun) dan dampak positif pada jangka waktu panjang (lebih dari 2 tahun). Adapun beberapa faktor yang dapat dikaitkan dengan tingkat produktivitas RS setelah implementasi sistem RME antara lain pendapatan dan pengeluaran RS, sumber daya manusia RS, dan kebijakan pemerintah terkait teknlogi informasi kesehatan.

Electronic Medical Record is the most widely used information technology in hospitals. Previous studies have shown mixed results regarding the impact of RME implementation, even information technology productivity paradox was found. This study aims to see the impact of EMR implementation on hospital productivity along with a description of the implementation and the factors that influence the impact of the implementation of the EMR system in hospitals. The narrative literature review method was used in this study using 6 selected literatures with related topics published in Pubmed in 2015 – 2020. The results showed that there were several influential factors for hospitals in deciding to implement the EMR system, including government policies, number of beds, hospital locations, bed occupancy rate (BOR), number of patients, cash flow, referral status, and education hospital status. Productivity indicators show that the implementation of the EMR system can have a negative impact in the short term (less than 2 years) and a positive impact in the long term (more than 2 years). There are several factors that can be related to the hospital productivity level after the implementation of the EMR system, including hospital revenues and expenses, hospital human resources, and government policies related to health information technology."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litriane Rispa Widhy
"Revolusi industri 4.0 yang terjadi menuntut sektor pelayanan kesehatan untuk dapat beradaptasi. Sebagai bentuk adaptasi, pelayanan kesehatan menginisiasi e-Health dangan tujuan peningkatan dukungan pelayanan kesehatan melalui sarana elektronik. Salah satu bentuk penerapan e-Health yaitu pelaksanaan rekam medis elektronik pada pelayanan kesehatan. Beberapa negara telah dianggap sukses dalam mengimplementasikan rekam medis elektronik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit dengan model pendekatan HOT-fit (Human Organization Technology). Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan database Scopus, EBSCO dan Garuda menghasilkan 15 artikel sesuai kriteria inklusi yang dipublikasikan pada tahun 2011-2021. Hasil dari penelitian ini adalah adanya 13 artikel dengan faktor manusia, sembilan artikel dengan faktor organisasi dan 14 artikel dengan faktor teknologi. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang hamprir selalu mempengaruhi kesuksesan implementasi rekam medis elektronik adalah faktor teknologi dengan faktor manusia sebagai faktor yang paling berpengaruh dalam implementasinya.

The industrial revolution 4.0 that occurred requires the health service sector to be able to adapt. As a form of adaptation, health services have initiated e-Health with the aim of increasing support for health services through electronic means. One of the form of application of e-Health is the implementation of electronic medical records in health services. Several countries have been considered successful in implementing electronic medical records. The purpose of this study was to determine the factors that influence the successful implementation of electronic medical records in hospitals with the HOTfit (Human Organization Technology) approach model. This study uses a literature review method using the Scopus, EBSCO and Garuda databases to produce 15 articles according to the criteria covering the years 2011-2021. The results of this study are 13 articles with human factors, nine articles with organizational factors and 14 articles with technological factors. It can be said that the inhibiting factor always affects the success of the implementation of electronic medical records is the technological factor with the human factor as the most influential factor in its implementation. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ninditya
"Peraturan Menteri Kesehatan RI No.24 tahun 2022 tentang Rekam Medis mewajibkan setiap fasilitas kesehatan untuk menyelenggarakan rekam medis elektronik. Rumah Sakit Permata Depok telah memiliki aplikasi rekam medis elektronik sejak Juli 2019, namun hingga tahun 2022 kemajuan implementasi RME secara keseluruhan baru mencapai 57%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi implementasi RME di Rumah Sakit Permata Depok pada tahun 2022 sebagai bahan rancangan strategi untuk optimalisasi implementasi RME. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif melalui kuisioner modifikasi DOQ-IT, check list observasi, observasi langsung, Diskusi Kelompok Terarah (DKT), dan wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menghasilkan usulan kebijakan untuk implementasi RME di Rumah Sakit Permata Depok. Hasil interpretasi kuisioner menunjukkan Rumah Sakit Permata Depok sudah cukup siap dalam implemetasi RME, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu alur proses pengadaan fitur RME dari pihak vendor SIMRS, komunikasi antar manajemen dan PPA untuk pengisian RME, pembuatan petunjuk teknis RME untuk seluruh PPA dari pihak TI, penambahan SDM, dan masih ada sarana yang bisa dipenuhi oleh pimpinan. Tindak lanjut jangka pendek yang dapat dilakukan yaitu membuat SPO dan petunjuk teknis manual di setiap unit, mengadakan fitur privasi, dan meningkatkan koordinasi antar unit untuk pelatihan PPA. Tindak lanjut jangka panjangnya berkaitan dengan anggaran yaitu melakukan pengambilalihan sistem RME setelah dilakukan penambahan programmer dalam tim TI sehingga modifikasi RME dapat dilakukan oleh internal rumah sakit.

Indonesian Ministry of Health Regulation No. 24 in 2022 obligates every health facility in Indonesia to implement Electronic Medical Records (EMR). Permata Depok Hospital has had EMR since July 2019, but until 2022 the overall progress of implementing EMR has only reached 57%. The purpose of this study is to evaluate the implementation of EMR at Permata Depok Hospital in 2022 as material for designing strategies for optimizing RME implementation. This research was conducted in a descriptive analytic manner with a qualitative approach through modified DOQ-IT questionnaires, observation checklists, direct observations, focus group discussions (FGDs), and in-depth interviews.
The results of this study resulted in policy proposals for the implementation of EMR at Permata Depok Hospital. The results of the questionnaire interpretation show that Permata Depok Hospital is quite ready for EMR implementation, but there are still a number of things that needs to be improved, namely the EMR feature procurement process flow from the HIS vendor, communication between management and user for filling in EMR, making EMR technical instructions for all user from the IT side, additional human resources, and there are still facilities that can be fulfilled by the leadership. Short-term activation that can be done is to make manual book instructions for each unit, provide privacy EMR features, and improve coordination between units for user training. The long-term activation is related to the company budget, namely taking over the EMR system after adding programmers to the IT team so that RME modifications can be carried out internally in the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zayyinatul Fathonah
"Perubahan lingkungan bisnis yang menekankan pada penggunaan transformasi digital dapat menjadi peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi dalam layanan kesehatan. Rumah Sakit X menanggapi hal tersebut melakukan trasformasi digital pada penggunaan rekam medis elektronik (RME). Proses implementasi RME perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang lebih baik salah satunya dengan menggunakan HOT-Fit Model. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi RME dan hubungan human, organization dan technology terhadap net benefit RME pada pelayanan rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan sampel total sejumlah 49 orang pengguna RME pada pelayanan rawat jalan yang datanya akan diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran implementasi RME berdasarkan human, organization, technology dan net benefit sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara human (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem), organization (struktur organisasi) dan technology (kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan) terhadap net benefit. Sementara itu ditemukan bahwa organization (struktur organisasi) tidak memiliku hubungan terhadap net benefit.

In healthcare, changes in the business environment that emphasize the use of digital transformation can become new opportunities and challenges that must be faced. Hospital X responded to this by carrying out digital transformation in the use of electronic medical records (EMR). The EMR implementation process needs to be evaluated to improve better information system performance, one of which is by using the HOT-Fit Model. The purpose of this study was to determine the description of EMR implementation and the relationship between human, organization and technology to the net benefits of EMR in outpatient services. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The sample selection uses a total sample of 49 EMR users in outpatient services whose data will be taken using a questionnaire. The results of this study indicate that the description of EMR implementation based on human, organization, technology and net benefits has gone well. This study also shows the relationship between human (user satisfaction and system usage), organization (organizational structure) and technology (system quality, information quality and service quality) to net benefits. Meanwhile, it was found that organization (organizational structure) has no relationship to net benefits."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pusposari Purwoko
"Rekam medis merupakan berkas yang wajib dimiliki oleh rumah sakit, karena berisi tentang catatan pengobatan pasien di rumah sakit (RS). Saat ini rekam medis di Indonesia telah mengalami perubahan menjadi rekam medis berbasis elektronik dan wajib diimplementasikan paling lambat tanggal 31 Desember 2023. Beberapa RS telah mengembangkan RME namun implementasinya tidak berjalan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi rekam medis elektronik (RME) menggunakan metode Human, Organization dan Technology (HOT)-Fit di Instalasi Rawat Jalan RS AN-NISA Tangerang. Hubungan antara ketiga variabel tersebut akan dianalisis mengenai kaitannya dengan net benefit penggunaan rekam medis elektronik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui survei. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ada hubungan antara teknologi RME dengan pengguna RME, ada hubungan antara teknologi RME dengan organisasi RS, ada hubungan antara organisasi RS dengan net benefit RME, ada hubungan tidak langsung antara teknologi RME dengan net benefit RME melalui organisasi RS, tidak ada bukti yang cukup kuat untuk membuktikan hubungan antara pengguna RME dengan net benefit RME. Saran dari penelitian ini supaya RS melakukan evaluasi rutin dan melibatkan para pengguna RME dalam pengembangan aplikasi.

Medical records are files that must be owned by hospitals, because they contain records of patient treatment in hospitals. Currently, medical records in Indonesia have changed to electronic-based medical records and must be implemented no later than December 31, 2023. Some hospitals have developed RME but the implementation is not running smoothly. This study aims to evaluate the implementation of electronic medical records (RME) using the Human, Organization and Technology (HOT)-Fit method at the Outpatient Installation of AN-NISA Tangerang Hospital. The relationship between the three variables will be analysed regarding their relationship with the net benefits of using electronic medical records. This research is a quantitative study with a cross sectional approach through a survey. The data analysis technique uses path analysis to see the relationship between variables. The results illustrate that there is a relationship between RME technology and RME users, there is a relationship between RME technology and hospital organization, there is a relationship between hospital organization and RME net benefits, there is an indirect relationship between RME technology and RME net benefits through hospital organization, and there is no evidence strong enough to prove the relationship between RME users and RME net benefits. The suggestion from this study is for hospitals to conduct regular evaluations and involve RME users in application development."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Indra Wijaya
"Rekam medis elektronik (RME) telah diimplementasikan di Rumah Sakit Khusus BIMC sejak tahun 1998. Pada tahun 2005, BIMC berganti status dari sebuah sentra medis menjadi sebuah rumah sakit khusus. RME dimodifikasi sesuai kebutuhan. Hingga tahun 2011, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap RME. Metode penelitian ini adalah explanatory sequential yang merupakan kombinasi metode kuantitatif dengan metode kualitatif, dengan metode kuantitatif dilakukan terlebih dahulu.
Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan self-assessment questionnaire kepada seluruh pengguna RME yaitu dokter, perawat, administrator, staf radiologi, staf farmasi, dan staf teknologi informasi (TI), sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan peran peneliti sebagai human instrument.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut RME berpengaruh terhadap kinerja RME dengan atribut presentation sebagai atribut RME yang paling berpengaruh. Penelitian juga mendapatkan adanya faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja RME, yaitu kemampuan pengguna RME dan perangkat keras. Untuk meningkatkan kinerja RME perlu dilakukan peningkatan terhadap semua faktor yang berpengaruh terhadap kinerja RME.

Electronic medical record (EMR) has been implemented in BIMC since 1998. In 2005, BIMC developed into a hospital from a mere medical center. EMR was adjusted to the needs then. Up to 2011, EMR has not been formally evaluated. This study is a mixed methods research, namely explanatory sequential design, in which quantitative research was performed previously followed by qualitative one.
Quantitative data was derived by distributing self-assessment questionnaires to the EMR users consists of doctors, nurses, administrators, radiology staff, pharmacy staff, and IT staff. Qualitative data was obtained from interview, observation, and documentation with researcher as the human instrument.
The results showed that EMR attributes influenced its performance with presentation as the most influential attribute. Research revealed that there are two other factors influencing EMR performance. They are EMR users? ability and hardware. EMR performance can be increased by improving those three factors mentioned above.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31801
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jean Francis Melanny Kassiuw
"Rekam Medis Elektronik (RME) muncul sebagai inovasi terkini di bidang kesehatan, menjawab tantangan yang dihadapi oleh sistem rekam medis tradisional berbasis kertas. Kelebihan RME mencakup efisiensi, aksesibilitas, dan keamanan data pasien, memberikan solusi holistik untuk meningkatkan pengelolaan informasi kesehatan di era digitalisasi saat ini.  Penelitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai dasar teori, dan bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara persepsi pengguna terhdap faktor-faktor determinan dalam implementasi RME dengan efisiensi pelayanan di instalasi rawat jalan RSUD Kebayoran Lama. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, memanfaatkan data numerik untuk analisis statistik. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data terkait persepsi pengguna dalam implementasi RME dan efisiensi pelayanan melalui pengisian kuesioner oleh user sebagai responden, wawancara dengan stakeholders, serta telaah dokumen yang berkaitan dengan implementasi RME. Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan signifikan antara persepsi kemanfaatan penggunaan RME dengan motivasi (p-value 0,000), motivasi dengan implementasi RME (p-value 0,000) dan implementasi RME dengan efisiensi pelayanan (p-value 0,000). Namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi kemanfaatan dengan implementasi RME (p-value 0,366) dan ketersediaan infrastruktur dengan implementasi RME (p-value 0,666). Temuan ini memberikan wawasan penting dalam merancang strategi implementasi RME yang lebih efektif, dengan fokus pada meningkatkan motivasi pengguna untuk mengimplementasikan RME dengan lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan di RSUD Kebayoran Lama.

Electronic Medical Record (EMR) emerged as the latest innovation in the field of healthcare, addressing the challenges faced by traditional paper-based medical record systems. The advantages of EMR include efficiency, accessibility, and security of patient data, providing a holistic solution to improve the management of health information in the current digitalization era. This study uses the Technology Acceptance Model (TAM) as its theoretical basis, and aims to evaluate the relationship between user perceptions of determinant factors in the implementation of EMR with service efficiency in the outpatient department of RSUD Kebayoran Lama. The research design used is non-experimental with a quantitative approach, utilizing numerical data for statistical analysis. The study was conducted by collecting data related to user perceptions in the implementation of EMR and service efficiency through the completion of questionnaires by users as respondents, interviews with stakeholders, and document review related to the implementation of EMR. The results of this study found a significant relationship between the perceived usefulness of using EMR with motivation (p-value 0.000), motivation with EMR implementation (p-value 0.000), and EMR implementation with service efficiency (p-value 0.000). However, there was no significant relationship between perceived usefulness and EMR implementation (p-value 0.366) and infrastructure availability with EMR implementation (p-value 0.666). These findings provide important insights in designing more effective EMR implementation, with a focus on increasing user motivation to implement EMR more optimally, so that it can improve service efficiency in RSUD Kebayoran Lama."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Abdul Muchlis
"Seiring bertambahnya usia, populasi, angka kesakitan dan kematian serta sulitnya akses ke pelayanan kesehatan membuat kebutuhan Puskesmas menjadi komplek untuk didukung. Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan suatu sistem informasi yang direkomendasikan oleh para pembuat kebijakan guna memenuhi tuntutan pelayanan di Puskesmas. Berdasarkan hal tersebut Puskesmas DKI telah mewajibkan penggunaan RME dalam pelayannya akan tetapi terdapatnya jaringan eror/macet, ketidaklengkapan RME, rendahnya penggunaan dan kurangnya literasi tentang RME menjadikannya perlu dievaluasi. MMUST merupakan suatu model yang digunakan untuk mengevaluasi RME di lingkungan yang wajib penggunannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi RME guna meningkatkan manfaat dan penggunaan sistem informasi di Puskesmas DKI Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan disain penelitian cross sectional dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada dokter, perawat dan bidan dengan jumlah sampel yang diperoleh 125. Teknis analisis yang digunakan adalah univariat dan multivariat dengan Structural Equation Model (SEM). Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas informasi dan kepuasan informasi, kepuasan informasi dan harapan kinerja, harapan kinerja dan sikap/perasaan, sikap/perasaan dan kepuasan keseluruhan, kepuasan keseluruhan dan manfaat bersih dengan nilai P-Value <0,05, akan tetapi tidak terdapat pengaruh antara kualitas sistem dan harapan kinerja, pengaruh sosial dan harapan kinerja, kondisi pemfasilitas dan perilaku menggunakan, perilaku menggunakan dan manfaat bersih. RME pada dasarnya dapat memberikan manfaat dari segi informasi khususnya dapat menyajikan informasi lebih komplit/menyeluruh sehingga dapat meningkatkan kecepatan dalam bekerja hal ini juga berkaitan dengan kepuasan dari dokter, perawat dan bidan dalam bekerja sehingga akan meningkatkan adopsi dan perilaku menggunakan RME yang pada akhirnya manfaat juga akan didapatkan oleh Puskesmas DKI Jakarta. Dukungan dasar dari sistem, fasilitas yang tersedia dan khususnya pihak manajemen menjadikan syarat yang benar-benar harus diperhatikan demi meningkatkan manfaat dan penggunaan RME

The increasing of age, population, morbidity and mortality rates and difficulty to access health services, these make the demands of Public Health Center (Puskesmas) are complex to support. Electronic Medical Record (EMR) is an information system recommended by policy makers to meet the demands of Public Health Center services. Based on this statement, the Public Health Center in DKI have required the use of EMR in their services. However, there are some issues faces, such as a network errors/jams, incompleteness of EMR, low usage, and lack of literacy about EMR which make it necessary to evaluate. MMUST is a model used to evaluate the EMR in a mandatory environment. This study aims to evaluate the EMR for improving the benefits and use of information systems in DKI Jakarta Public Health Center. This research method used a quantitative approach with the research design of cross sectional by using primary data in the form of questionnaires distributed to doctors, nurses, and midwives with the number of samples obtained 125. Technical analysis used univariate and multivariate with Structural Equation Model (SEM). The results revealed that there were significant influences between the quality of information and information satisfaction, information satisfaction and performance expectations, performance expectations and attitudes/feelings, attitudes/feelings and overall satisfaction, and overall satisfaction and net benefits with p-Value <0.05. However, there were no influences between the quality of the system and performance expectations, social influence and performance expectations, facilitators ' conditions and usage behavior, usage behavior and net benefits. EMR can basically provide some benefits in terms of information, especially can present more complete information/thorough to increase the speed of work Besides, it is also related to the doctors' satisfaction, nurses, and midwives in the work. So, it will increase adoption and behavior in using EMR which in turn the benefits will also be obtained by Public Health Centers located in DKI Jakarta. The basic support from the system, the available facilities, and especially the management make these were the requirement that must be strictly observed to improve the benefits and the use of EMR."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astina Atikah Sultan
"Skripsi ini membahas tentang rancangan sistem informasi rekam medis di Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia (PKM UI). Tujuan dari skripsi ini adalah merancang sistem informasi rekam medis elektronik di PKM UI yang bermanfaat untuk menghasilkan informasi yang valid, lengkap, dan tepat waktu serta untuk mendukung peningkatan pelayanan pasien di PKM UI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. dan rancangan sistem dilakukan dengan menggunakan tahapan System Development Life Cycle (SDLC). Hasil dari penelitian ini berupa rancangan sistem informasi rekam medis elektronik di PKM UI.

This thesis discusses the design of medical record information systems in the Student Health Center University of Indonesia (PKM UI). The purpose of this thesis is to designing a system of electronic medical record information to generate a valid and comprehensive information on time and to support the improvement of patient care at PKM UI. This study focused on qualitative methods and design of information system is done by using the System Development Life Cycle (SDLC). The results of this study is the design of an electronic medical record information systems in PKM UI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sondang Sagala
"Implementasi EMR merupakan kewajiban bagi setiap fasilitas pelayanan kesehatan, namun implementasi EMR masih menemui banyak kendala sehingga evaluasi menjadi hal yang penting untuk dilakukan, salah satunya dari sisi pengguna. Untuk itu RSUI merupakan salah satu rumah sakit yang telah menerapkan EMR dan belum ada penelitian yang dilakukan di rumah sakit ini. tujuan penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan EMR berdasarkan perspektif tenaga kesehatan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analisis deskriptif-kuantitatif, dengan pengumpulan data primer melalui pengisian kuesioner oleh responden terpilih dengan cara purposive sampling dengan sampel 68 tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas layanan berada pada kategori baik. Akan tetapi, terdapat beberapa indikator pada dimensi penelitian yang memiliki persentase kurang baik yang cukup tinggi yaitu kemudahan penggunaan (32,3%), keamanan (35,3%) dan kecepatan waktu respon (67,7%) pada kualitas sistem dan dukungan teknis berkaitan dengan panduan (57,3%) dan dukungan infrastruktur (30,9%) pada kualitas layanan. Sehingga, walaupun sudah berada pada kategori baik akan tetapi masih perlu dilakukan perbaikan khususnya pada indikator persepsi kurang baik dengan persentase cukup tinggi.

EMR implementation is an obligation for every health care facility, but EMR implementation still encounters many challenges so that evaluation becomes an important thing to do, one of which is from the user's perspective. For this reason, RSUI is one of the hospitals that has implemented EMR and no studies have been conducted at this hospital. The purpose of the study was to evaluate the implementation of EMR based on the perspective of health professionals at the University of Indonesia Hospital outpatient installation. This study used a descriptive quantitative analysis research design, with primary data collection through filling out questionnaires by selected respondents by purposive sampling with a sample of 68 health professionals. The results of this study indicate that information quality, system quality and service quality are in the good category. However, there are several indicators in the research dimensions that have a fairly high percentage of unfavorable, namely ease of use (32.3%), security (35.3%) and speed of response time (67.7%) in system quality and technical support related to guidance (57.3%) and infrastructure support (30.9%) in service quality. Thus, although it is already in the good category, improvements still need to be made, especially in the unfavorable perception indicator with a fairly high percentage."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>