Ditemukan 141147 dokumen yang sesuai dengan query
Valentina Beatrix Sondag
"Tesis ini bertujuan untuk mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green museum) di Museum. Museum-museum di Indonesia selama ini masih jarang mengangkat isu lingkungan dibandingkan isu pelestarian budaya, padahal keberlanjutan suatu budaya akan sangat tergantung pada keberlanjutan lingkungannya. Selain itu, edukasi ramah lingkungan (green education) merupakan perpanjangan dari misi museum sebagai lembaga edukasi.
Salah satu museum di Indonesia yang menarik untuk dikaji dalam konteks ramah lingkungan adalah Museum Tekstil Jakarta. Museum ini sudah mulai mengangkat isu lingkungan selain pelestarian budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, analisis deskriptif berdasarkan konsep –konsep terkait green education yang diterapkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Museum Tekstil Jakarta belum menyampaikan pengetahuan tentang tekstil tradisional dari perspektif lingkungan, namun Museum Tekstil Jakarta memiliki potensi sebagai museum yang ramah lingkungan (green museum) yang dapat mengembangkan konsep edukasi ramah lingkungan (green education) di museum.
This thesis aims to develop the concept of environmentally friendly education (green museum) at the Museum. Museums in Indonesia so far rarely raise environmental issues compared to cultural preservation issues, even though the sustainability of a culture will depend on the sustainability of its environment. In addition, environmentally friendly education (green education) is an extension of the museum's mission as an educational institution.One of the interesting museums in Indonesia to study in an environmentally friendly context is the Jakarta Textile Museum. This museum has started to raise environmental issues in addition to cultural preservation.This study uses a qualitative approach, descriptive analysis based on concepts related to green education applied in the field. The results show that the Jakarta Textile Museum has not conveyed knowledge about traditional textiles from an environmental perspective, but the Jakarta Textile Museum has the potential as an environmentally friendly museum (green museum) that can develop the concept of green education in museums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Trihayati
"Tesis ini membahas tentang peran edukasi pada museum Bahari di Jakarta dalam membentuk pemahaman pengunjung dan masyarakat mengenai fakta d=geografis dan sejarah bahwa Indonesia adalah negeri bahari. Museum adalah lembaga edukasi non-formal dan merupakan tepat yang paling tepat unutk membentuk identitas suatu komunitas dan bahkan suatu bangsa. Museum bahari idealnya adalah museum yang merepresentasikan kebaharian bangsa Indonesia yang telah terbentuk sejak masa lalu. Pengetahuan mengenai kebaharian Indonesia tersebut dikonstruksikan dengan menggunakan teori kinstruksivis dengan model pembelajaran active-learning.
Melalui pandangan konstruktivis, penelitian ini berusaha membentuk pengembangan model edukasi yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa Indonesia adalah negeri bahari. Hasil peneltian berupa model edukasi yang diterapkan melalui pameran dan program puublik d Museum Bahari Jakarta. Beberapa saran juga disampiakan melalui tesis ini kepada pihak pengelola museum dan instu=itusi terkait lainnya dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan tanggung jawab Museum BahariJakarta sebagai lemabga edukasi non-formal di masyarakat.
This thesis discusses the role of education at the Maritime Museum in Jakarta to establish an understanding to the visitor and the public that Indonesia is a maritime country both geographically and historically. Museum is a non-formal educational institution and the most appropriate place to establish the identity of a community or even a nation. Ideally, maritime museum is a museum that represents the identity of Indonesia as a maritime nation, as it is existed in the timeline of Indonesian history. The knowledge about Indonesian maritime is constructed using the constructivism theory with active-learning model education. Through constructivism theory, this thesis is trying to develop an education model that can elevate the understanding of the visitor about Indonesia as a maritime country. The result is the education model that applied on exhibitions and public programs in Maritime Museum Jakarta. There are some recommendation for Maritime Museum and other related institutions to optimize the function and the responsibility of the Maritime Museum in Jakarta as a non-formal educational institution in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42191
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suci Sa`Adiah
"Tesis ini membahas tentang konsep edukasi di Museum Fauna Indonesia Komodo Taman Mini "Indonesia Indah". Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Bagaimana mengembangkan konsep edukasi melalui penerapan museologi baru yang didasarkan kepada teori edukasi konstruktivis. Konsep ini belum pernah diaplikasikan di MFIK & TR. Di era museum baru teori konstruktivis dapat diterapkan karena kini museum tidak hanya berperan sebagai sumber pengetahuan tetapi berkembang menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran bagi semua pengunjungnya. Konsep pembelajaran konstruktivis akan membangun pengetahuan dan pemahaman pengunjung dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
This thesis discusses the concept of education in Komodo Indonesian Fauna Museum and Reptile Park Taman Mini "Indonesia Indah". This research is a descriptive study with qualitative approach. How to develop a concept of education through the implementation of new museology is based on constructivist educational theory. This concept has never been applied in MFIK & TR. In the era of the new museum constructivist theory can be applied because the museum is now not only serves as a source of knowledge but it evolve into a facilitator in the learning process for all of its visitors. Constructivist learning concept will build knowledge and understanding for visitors from various different viewpoints."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42618
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Laura Dominika
"Penulisan skripsi ini mengenai pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya, berupa rumah singgah, menjadi Museum Tesktil di Jakarta. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya sebagai museum menyebabkan ada beberapa intervensi akibat kebutuhan persyaratan ruang di Museum Tekstil. Intervensi terhadap Bangunan Cagar Budaya dimungkinkan selama tidak merusak arsitektur asli bangunan.
Persyaratan ruang untuk kegiatan pelestarian di Museum Tekstil tidak membutuhkan intervensi yang bersifat permanen atau merubah arsitektur aslinya, sehingga pelaksanaan museum dapat dimungkinkan di bangunan bekas vila ini. Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya tidak sebagai fungsi awalnya dimungkinkan, selama intervensi pada bangunan tidak merubah keaslian arsitekturnya.
The thesis contains a heritage building utilization from a shelter building into a texttiles museum in Jakarta. Heritage building utilization as a museum cause some intervention by the needs of space requirement from the museum itself. The interventions are allowed as long as no damage to the original architecture of the building are involves. Space requirements for the conservation at the Textiles Museum does not require a permanent intervention nor change the original architecture, therefore the implementation was allowed in this former villa building. An utilization of heritage building not as the initial function is tolerable, as long the intervention does not change the original architecture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65454
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Buku Antar Bangsa, 1997
R 709.598 TRE
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.
Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zahir Widadi
"Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengindentifikasikan bahwa edukasi dan eksibisi Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Eksibisi museum belum ada kesesuaian dengan program edukasi. Museum Batik Pekalongan belum memperhatikan kebutuhan dan harapan pengunjung museum.. Kenyataan ini dapat dilihat dari proses penyampaian eksibisi dalam bentuk edukasi masih berorientasi pada koleksi. Penekanan penyajian pada keindahan motif dan warna koleksi kain batik, sehingga keterangan koleksi belum menyampaikan pesan makna simbolik dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan kain batik tersebut. Permasalahan ini perlu diatasi dengan menentukan kebijakan museum terhadap koleksi, program edukasi dan pengajar, sehingga kalangan pengunjung dari sekolah dan masyarakat umum akan mendapat pelayanan edukasi sesuai yang dibutuhkan. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya merubah konsep pelayanan Museum Batik Pekalongan menjadi berorientasi terhadap kebutuhan pengunjungnya. Bentuk edukasi Museum Batik Pekalongan perlu menggunakan teori pendidikan. Teori balajar didaktik digunakan untuk program edukasi eksibisi museum, pemanduan dengan dialog dan keterangan koleksi. Sementara teori konstruktif digunakan untuk praktik membatik di bengkel batik museum.
This thesis discusses the educational function of museum. This study is a descriptive qualitative approach. Results from this study identified that education and exhibition Museum Batik Pekalongan is still traditional. Museum exhibitions there has been no compliance with educational programs. Museum Batik Pekalongan not yet consider the needs and expectations of museum visitors. This fact can be seen from the process of delivering an exhibition in the form of education still oriented to the collection. The emphasis of the presentation on the beauty and color collection of motif batik cloth, so that information collection has not yet submitted the symbolic meaning of messages and knowledge associated with the use of batik cloth. This problem needs to be addressed by determining the policies of the museum collections, educational programs and faculty, so that the visitors from schools and the general public will receive educational services as needed. The discussion in this research effort to change service concept Museum Batik Pekalongan to be oriented towards the needs of visitors. Museum Batik Pekalongan forms of education need to use the theory of education. Theory of didactic is used for exhibitions museum educational programs, guiding the dialogue and information collection. While the constructive theory are used to batik practice in the workshop batik museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27878
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Satria Jetmelin Pamungkas
"Automobile museum merupakan sebuah museum yang memamerkan mobil sebagai Sebagian besar dari pamerannya, selain itu museum ini juga memamerkan sejarah dari Kawasan sawab besar itu sendiri. Automobile museum dirancang sebagai salah satu landmark yang menunjukan jati diri dari sawah besar. Sawah besar sendiri saat ini telah menjadi sebuah area yang terkenal sebagai area yang banyak menjual dan memperbaiki hal hal yang berhubungan dengan automotive, terutama mobil, dapat dikatakan kegiatan berotomotif merupakan jiwa dari Kawasan ini sendiri. Kami sebagai kelompok ingin mempertan kan jiwa tersebut dengan Kembali ke akar dari sawah besar sendiri agar orang dapat mengetahui sejarah sawah besar serta jiwa dari area tersebut.
The Automobile Museum is a museum that exhibits cars as a major part of its exhibitions, besides that this museum also exhibits the history of the Sawah Besar area itself. Automobile museum is designed as one of the landmarks that shows the identity of Sawah besar. Sawah Besar itself has now become an area that is well-known as an area that sells and repairs many things related to automotive, especially cars. It can be said that automotive activities are the soul of this area itself. We as a group want to protect this spirit by returning to the roots of Sawah besar itself so that people can know the history of sawah besar and the soul of the area."
Depok:
2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Gunawan
"Tesis ini membahas tentang ekshibisi sebagai bagian dari fungsi museum. Kajian yang digunakan adalah Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta 12, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran mengenai Museum Nasional Indonesia saat ini. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan penentuan tema dan narasi yangnsesuai dengan visi dan misi Museum Nasional Indonesia. Penentuan temabdilakukan berdasarkan konsep identitas. Selanjutnya, berdasarkan tema yangnditentukan, dibuat sebuah teknik presentasi dan desain alur pameran. Dalam ekshibisi tersebut terdapat pesan yang akan disampaikan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika: Kebhinnekaan pada gedung A dan Ketunggalikaan pada gedung B. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ekshibisi yang lebih efektif dalam menyampaikan identitas nasional.
The focus of the theses is about exhibition as a part of museum?s function. National Museum of Indonesia which located on Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta is the case study for this research. The study uses qualitative research which descriptive design started with description of recent condition of the museum. Base on the condition, it?s needed to determine a more direct theme and narration correspond to the museum?s vision and mission. The theme is determined using identity concept. Furthermore, the theme implemented to a presentation technique and storyline exhibition?s design. The exhibition has a message, Bhinneka Tunggal Ika (Diversity and Unity); Diversity in old building and Unity in new building. Those matters are intent on creating effective exhibition to communicated national identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29272
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Anang Prabawa Hadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47883
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library