Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jihan Fie Jannath
"Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan individu dan produktivitas masyarakat. Penelitian ini menyoroti pentingnya akses internet dalam pendidikan dan bagaimana hal ini memengaruhi tingkat putus sekolah siswa di Indonesia pada tahun 2022. Fokus utama penelitian adalah untuk memahami apakah akses internet siswa berpengaruh signifikan terhadap kejadian putus sekolah di berbagai jenjang pendidikan, yaitu SD, SMP, dan SMA. Penelitian ini menggunakan data cross section dan analisis regresi logistik biner untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dependen (putus sekolah) dan variabel independen (akses internet). Hasil analisis menunjukkan bahwa akses internet memiliki pengaruh signifikan positif terhadap risiko putus sekolah di semua jenjang pendidikan. Anak-anak dengan akses internet cenderung memiliki risiko putus sekolah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki akses. Penelitian ini turut menunjukkan adanya pengaruh variabel karakteristik orang tua, karakteristik keluarga, serta karakteristik ekonomi dan wilayah terhadap putus sekolah.

Education has an important role in increasing individual income and societal productivity. This study highlights the importance of internet access in education and how this affects student dropout rates in Indonesia in 2022. The main focus of the study is to understand whether students' internet access has a significant effect on the incidence of dropping out of school at different levels of education, namely elementary, junior high, and high school. This study uses cross-section data and binary logistic regression analysis to identify the relationship between the dependent variable (dropout) and the independent variable (internet access). The results of the analysis show that internet access has a significant positive effect on the risk of dropping out of school at all levels of education. Children with internet access tend to have a higher risk of dropping out compared to those without access. This study also shows the influence of parental characteristics, family characteristics, and economic and regional characteristics on school dropout. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Nugrahaatmaja
"Tesis ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara adopsi internet dengan kinerja ekonomi di 33 provinsi di Indonesia.Untuk keperluan tesisini di bangun panel data dari 33 provinsi di seluruh Indonesia selama periodetahun 2005 sampaitahun 20011 untuk mengukurpertumbuhanekonomisebagaisuatufungsidariadopsi internet, ketimpangan penghasilan, penghasilanawal, sumber daya manusia dan investasi. Estimasi terhadap panel data menjelaskan bahwatidak terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi dengan adopsi internet di natara 33 provinsi di Indonsia. Ditemukan juga bahwa distribusi penghasilan tidaksignifikandalam menentukan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah di indonesia. Lebih lanjut, variabel-variabel lain yang digunakan menunjukkan efek yang signifikan terhadap pertumbuhanekonomi seperti yang diharapakan.

This paper seeks to examine the relationship of the internet adoption and economic performance in 33 provinces in Indonesia. Data panel of 33 provinces in Indonesia during period 2005-2011 has been constructed to measure the economic growth as a function of internet adoption, income inequality, initial income, human capital and investment. The panel estimation explains that there is no significant relationship between growth and internet adoption among 33 provinces in Indonesia. It also finds that income distribution is not significant in determining the economic growth in Indonesia regions. Furthermore, other variables show significant effect on growth as expected."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narisa Aulia Esmananda
"Kecurangan akademik merupakan permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa, terutama dengan teknologi internet yang semakin berkembang meningkatkan peluang untuk melakukan kecurangan. Salah satu faktor yang berperan dalam perilaku tersebut adalah kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kontrol diri dan kecurangan akademik dengan internet pada mahasiswa di Indonesia. Partisipan merupakan 139 mahasiswa aktif sarjana berusia 18-25 tahun. Kecurangan akademik dengan teknologi diukur menggunakan Internet Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS) dan kontrol diri menggunakan Brief Self-Control Scale (BSCS). Hasil korelasi Spearman menemukan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dan kecurangan akademik dengan internet (r = -0,469, p < 0.05). Artinya, semakin tinggi kemampuan kontrol diri mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungan mahasiswa untuk melakukan kecurangan akademik dengan internet. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi perilaku mahasiswa dalam melakukan kecurangan akademik dengan internet dengan pentingnya memiliki kontrol diri yang kuat.

Academic dishonesty is a problem that often occurs among undergraduate students, especially as internet technology continues to develop can increase opportunities for committing academic dishonesty. One factor that plays a role is self-control. This research aims to examine the relationship between self-control and academic dishonesty with internet among undergraduate students in Indonesia. Participants were 139 undergraduate students aged 18-25. Academic dishonesty with technology was measured using the Internet Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS) and self-control using the Brief Self-Control Scale (BSCS). The result of Spearman correlation found there is a significant negative relationship between self-control and academic dishonesty with internet (r = -0.469, p < 0.05). This means that the higher a student's self-control ability, the lower the student's tendency to commit academic dishonesty with internet. This research is expected to reduce student behavior in committing academic dishonesty with internet with the importance of having a strong self-control."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan Arhab
"Kecurangan akademik dan prokrastinasi akademik merupakan fenomena yang sering dijumpai pada kalangan mahasiswa. Perkembangan teknologi internet yang pesat memungkinkan kecurangan akademik semakin mudah dilakukan oleh mahasiswa. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian terdahulu yang melihat hubungan antara prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik namun pada konteks yang berbeda, yaitu dengan internet. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 118 yang merupakan mahasiswa S1 di Indonesia berusia 18-25 tahun. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan teknik analisis Pearson untuk mengetahui hubungan antara prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik dengan internet. Prokrastinasi akademik diukur dengan Academic Procrastination Scale (APS), sedangkan kecurangan akademik dengan internet diukur menggunakan Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik berhubungan secara positif dan signifikan dengan kecurangan akademik dengan internet, r(116) = 0,421, p < 0,001, one-tailed. Temuan penelitian diharapkan mampu untuk memberikan informasi terkait hubungan prokrastinasi akademik dan kecurangan akademik dengan internet.

Academic dishonesty and academic procrastination are phenomena that are often found among students. The rapid development of internet technology makes it easier for students to commit academic dishonesty. This research is a replication of previous research which looked at the relationship between academic procrastination and academic dishonesty but in a different context, namely the internet. There were 118 participants in this research who were undergraduate students in Indonesia aged 18-25 years. This research used a correlational design with Pearson analysis technique to determine the relationship between academic procrastination and academic dishonesty with internet. Academic procrastination was measured using the Academic Procrastination Scale (APS), while academic dishonesty with the internet was measured using the Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS). The results showed that academic procrastination was positively and significantly related to academic dishonesty with internet, r(116) = 0.421, p < 0.001, one-tailed. It is hoped that the research findings will be able to provide information regarding the relationship between academic procrastination and academic dishonesty with the internet.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Nurhafizah
"Rasio Kematian Maternal di Indonesia masih cukup tinggi dengan sebagian besar penyebabnya berasal dari komplikasi kehamilan yang dapat dicegah melalui pemeriksaan antenatal care (ANC) secara dini dan teratur. Studi ini bertujuan untuk mempelajari asosiasi akses internet sebagai media informasi terhadap pemeriksaan antenatal. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) berumur 15-49 tahun dengan kelahiran hidup dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Data bersumber dari SDKI (2017) dan Profil Kesehatan Indonesia (2017) serta dianalisis dengan metode regresi logistik biner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses internet secara signifikan berpengaruh positif terhadap kunjungan ANC. Ibu yang mengakses internet lebih cenderung untuk melakukan kunjungan ANC sesuai kriteria K6 dibandingkan dengan yang tidak mengakses internet. Variabel bebas lain yang signifikan mempengaruhi kunjungan ANC adalah umur, paritas, wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, kepemilikan telepon genggam, indeks kekayaan, kepemilikan rekening bank, dan puskesmas.

Maternal mortality ratio in Indonesia is still quite high with most of the causes coming from pregnancy complications that can be prevented through early and regular antenatal care (ANC) visits. This study aims to analyze the association of internet access as an information media with antenatal care. The unit of analysis used in this study is women in reproductive age between 15-49 years with live births within the last 5 years. Data were sourced from the IDHS (2017) and the Indonesian Health Profile (2017) and analyzed using binary logistic regression model. The results showed that internet access significantly influenced ANC visits. Mothers who accessed the internet were more likely to have ANC visits according to K6 criteria compared to those who did not accessed the internet. Other independent variables that significantly affect ANC visits were age, parity, region of residence, education level, mobile phone ownership, wealth index, bank account ownership, and local clinics (puskesmas)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rika Apryanti
"Kecemasan adalah respons emosional negatif bersifat subjektif dan memiliki gejala fisik. Kecemasan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola asuh orang tua dan karakteristik siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi pola asuh dan karakteristik siswa dengan kecemasan pada siswa kelas 7 – 12 di Sekolah HighScope Indonesia tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross-sectional. Data dari 220 siswa dikumpulkan dengan mengisi booklet kuesioner secara mandiri berisi pertanyaan tentang karakteristik, kecemasan, dan pola asuh orang tua. Instrumen kecemasan menggunakan Zung Anxiety Self-Assessment Scale dan instrumen pola asuh dengan Scale of Parenting Style. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kecemasan pada siswa kelas 7 – 12 di Sekolah HighScope Indonesia tahun 2023 adalah 27,3%. Pola pengasuhan yang dirasakan siswa didominasi pola asuh authoritative (36,4%) dan neglectful (36,4%). Karakteristik siswa menunjukkan usia remaja awal (58,2%), jenis kelamin perempuan (50,5%), dengan tingkatan kelas SMP (72,7%). Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara pola asuh neglectful (p-value = 0,002, OR: 3,222, 95% CI= 1,500-6,921), pola asuh indulgent (p-value = 0,005, OR: 3,778, 95% CI= 1,455-9,808), jenis kelamin siswa (p-value = 0,000, OR: 3,817, 95% CI= 1,987-7,332), dan tingkatan kelas (p-value = 0,024; OR: 2,066, 95% CI= 1,093-3,908) dengan kecemasan siswa. Penelitian ini merekomendasi agar Sekolah HighScope Indonesia melakukan evaluasi terhadap siswa berisiko mengalami kecemasan (perempuan, tingkat SMA, pola asuh orang tuanya neglectful atau indulgent), disamping menyediakan “kotak curhat” untuk siswa dan workshop pola asuh bagi orang tua siswa.

Anxiety is a negative emotional response that is subjective with physical symptoms. Anxiety is influenced by various factors such as parenting styles and student characteristics. The purpose of this study was to determine the relationship between perceived parenting styles and student characteristics with anxiety in 7th – 12th grade students at Sekolah HighScope Indonesia in 2023. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. Data from 220 students were collected by filling out a booklet questionnaire independently containing questions about student’s characteristics, anxiety, and parenting styles. The anxiety instrument uses the Zung Anxiety Self-Assessment Scale and the parenting instrument uses the Scale of Parenting Style. Data were analyzed using the chi-square test. The results showed that the prevalence of anxiety in 7th – 12th grade students at HighScope Indonesia Schools in 2023 were 27.3%. The most dominate student’s perceptions of their parenting styles are authoritative parenting (36.4%) and neglectful parenting (36.4%). Meanwhile, the characteristics of the students were early teens (58.2%), female (50.5%), and junior high school level (72.7%). The results of the analysis showed a significant relationship between neglectful parenting (p-value = 0.002, OR: 3.222, 95% CI = 1.500-6.921), indulgent parenting (p-value = 0.005, OR: 3.778, 95% CI= 1.455-9.808), student gender (p-value = 0.000, OR: 3.817, 9 5% CI = 1.987-7.332), and grade level (p-value = 0.024; OR: 2.066, 95% CI = 1.093-3.908) with student anxiety. This study recommends that Sekolah HighScope Indonesia should evaluate students risk of experiencing anxiety (female, high school level, parenting style of neglectful or indulgent), as well as providing a "student’s mail box" and parenting workshops.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha
"Latar belakang: Penggunaan internet meningkat terutama dengan adanya pandemik COVID-19 yang terjadi, hal ini berkontribusi terhadap kejadian adiksi internet. Usia remaja dan dewasa muda, sepertinya usia seorang mahasiswa, merupakan populasi paling rentan terhadap penggunaan internet dan adiksi internet. Adiksi internet sering juga dihubungkan dengan beberapa aspek psikologis, salah satunya yang akan dibahas pada penelitian ini, merupakan kualitas tidur. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang dengan metode analitik observasional. Data penelitian didapat dengan menyebarkan kuesioner daring menggunakan Google Forms, berisi lembar informed consent, kuesioner data demografik, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Kuesioner Diagnostik Adiksi Internet (KDAI). Kuesioner disebarkan melalui sosial media kepada populasi target. Kemudian data yang didapat dilakukan uji statistik menggunakan program SPSS, untuk menemukan hubungan antara masalah adiksi internet dan gangguan tidur. Hasil: Dari 282 responden penelitian yang merupakan mahasiswa FKUI tahap akademik, ditemukan prevalensi adiksi internet yaitu 23,40% (n=66), dan prevalensi gangguan tidur yaitu 45,39% (n=128). Hubungan dari variabel adiksi internet dan gangguan tidur diuji menggunakan uji Kai-Kuadrat dan ditemukan hubungan signifikan (Nilai p 0,000 (<0,05)). Dari 66 populasi adiksi internet, 46 juga mengalami gangguan tidur. Selain itu, dilakukan juga uji korelasi antara faktor demografik dan pola penggunaan internet terhadap gangguan tidur, menggunakan uji Spearman. Hasil uji korelasi tidak ditemukan hubungan signifikan (Nilai p<0,05). Mahasiswa FKUI cenderung menggunakan internet untuk media sosial (63,48%) dibandingkan dengan pembelajaran (20,92%). Kesimpulan: Ditemukan hubungan bermakna antara adiksi internet dan gangguan tidur pada mahasiswa
Background: Internet usage has increased during the ongoing COVID-19 pandemic, this has contributed to the incidence of internet addiction. Adolescents and young adults are the population most vulnerable population to internet use and internet addiction. Several psychological aspects are often related to internet addiction, one of which will be discussed in this study is sleep quality. Methods: The study that was conducted is a observational analysis cross-sectional design. The data in this research was obtained by distributing an online questionnaire using Google Forms, containing an informed consent sheet, a demographic data questionnaire, the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and the Kuesioner Diagnostik Adiksi Internet (KDAI). The questionnaire was distributed via social media to the target population. Then the data obtained were statistically tested using the SPSS program, to find the relationship between internet addiction problems and sleep disorders. Results: In a total of 282 respondents from Pre-Clinical students of the Faculty of Medicine, University of Indonesia, it was found that the prevalence of internet addiction was 23.40% (n=66), and the prevalence of sleep disorders was 45.39% (n=128). The relationship between internet addiction and sleep disorders was tested using the Chi-Square test and a significant relationship was found (p-value 0.000 (<0.05)). Of the 66 respondents with internet addiction, 46 also experience sleep disorders. In addition, a correlation test was also conducted between demographic factors and internet usage patterns on sleep disorders, using the Spearman test. Correlation test found no significant relationship (p-value <0.05). FKUI students use the internet for social media (63.48%) compared to learning (20.92%). Conclusion: There is significant relationship between internet addiction and sleep disorders among university students."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novesa Cinintya Asanda
"Internet memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Akan tetapi, penggunaan internet yang tidak sehat akan dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan individu baik secara personal maupun profesional yang kemudian disebut sebagai Problematic Internet Use atau PIU. Loneliness merupakan salah satu variabel yang dihubungkan dengan PIU namun masih memunculkan hasil yang bertentangan. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha meninjau lebih lanjut mengenai hubungan antara PIU dan loneliness. Metode pengukuran variabel dilakukan dengan self-report baik secara luring maupun daring N=200 , menggunakan alat ukur The Generalized Problematic Internet Use Scale II untuk PIU dan Social Emotional Loneliness for Adults Scale untuk loneliness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara PIU dan social loneliness serta PIU dan emotional loneliness. Hasil didapatkan karena penggunaan internet yang tinggi mengurangi interaksi tatap muka antara pengguna dengan lingkaran sosialnya. Hal tersebut semakin menurunkan keterlibatan serta keterikatan pengguna terhadap lingkaran sosial yang dimiliki. Individu yang memiliki PIU memiliki preferensi interaksi daring, pemilihan penggunaan internet ketika mood buruk, kesulitan untuk menghilangkan pemikiran untuk daring terus menerus dan mengkontrol penggunaan internet serta adanya masalah dalam kehidupannya.
Internet has many positive function in human rsquo s life. But unhealthy use of internet could cause problem in a human rsquo s life, whether it be personally or professionally, called as problematic internet use PIU . Loneliness is a variable that has been correlated many times with PIU with conflicting results. This research aims to discover the correlation between PIU and loneliness social and emotional loneliness . PIU and loneliness were measured through self report questionnaire offline and online N 200 , using The Generalized Problematic Internet Use Scale II for PIU dan Social Emotional Loneliness for Adults Scale for loneliness. Result shows that there is a significant positive correlation between PIU and social loneliness, as well as PIU and emotional loneliness. It is found that the lack of face to face interaction, caused by high used of internet, between the user and their social circle is responsible for the result. Individuals who develop PIU have preference for online interactions, prefer to use the internet when they rsquo re in bad mood, have difficulty to eliminate the idea of online continuously, failure in controling the use of the Internet and emergence of problems in life."
2017
S66353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Tirta Anindi
"Selain memberikan banyak manfaat, internet juga memiliki dampak salah satunya pada kesehatan, apabila penggunaannya tidak dikontrol dengan bijak. Di Indonesia, perhatian terhadap intensitas akses internet berlebihan masih kurang, sementara banyak penelitian menemukan gejala kecanduan internet sebagai akibat dari penggunaan internet berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat penggunaan internet pada 100 mahasiswa S1 Reguler di Universitas Indonesia dengan rentang usia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini adalah tingkat pengeluaran, tingkat pengetahuan, serta pengaruh dari teman sebaya, keluarga, dan fasilitas yang dimiliki berhubungan dengan penggunaan internet responden. Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk memberikan informasi mengenai adanya dampak penggunaan internet berlebihan kepada masyarakat luas khususnya remaja dan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui seberapa besar dampak penggunaan internet berlebihan yang telah dirasakan oleh masyarakat pengakses internet di Indonesia.

In addition to providing many benefits, the Internet also has an impact on one's health, if its use is not controlled wisely. In Indonesia, the attention to the intensity of excessive internet access is still lacking, although many studies have found symptoms of internet addiction as a result of excessive internet use. The purpose of this study was to determine the relationship of predisposing factors, enabling factors, and reinforcing factors internet usage at 100 Regular Bachelor Degree Program students at the University of Indonesia with an age range of 18-25 years old. This research is a quantitative survey data collected with questionnaires.
The results of this study is the level of expenditure, the level of knowledge, as well as the influence of peers, family, and owned facilities associated with the use of the Internet respondents. Based on this study are advised to provide information about the impact of excessive Internet use to the general public, especially adolescents and the presence of further research to determine how much impact that excessive internet use has been felt by the community of internet users in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>