Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Getrisia Gunawan
"Penentuan usia pensiun yang tepat menjadi penting agar seseorang dapat menikmati masa pensiun dengan nyaman. Untuk menunjang kebutuhan finansial di masa pensiun, seseorang dapat mengikuti program pensiun. Program pensiun di Indonesia terbagi menjadi dua skema, yaitu skema manfaat pasti dan skema iuran pasti. Dari sisi peserta, skema iuran pasti dapat memberikan kesempatan bagi peserta untuk memaksimalkan pendapatan pensiun yang diterima, tergantung pada iuran yang dibayarkan dan hasil pengembangan investasinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dibangun sebuah model keputusan pensiun two-thirds untuk peserta program pensiun iuran pasti (PPIP). Model keputusan pensiun two-thirds merupakan model yang memberikan aturan atau indikator bahwa seseorang dapat pensiun jika pendapatan pensiun nya lebih besar atau sama dengan dua pertiga penghasilan terakhirnya sesaat sebelum pensiun. Untuk mensimulasikan model ini, digunakan model Vasicek berdasarkan data suku bunga BI untuk memperhitungkan faktor anuitas hidup dan model Double Exponential Smoothing berdasarkan data harga saham BBCA untuk memperhitungkan tingkat pengembalian saham. Pada akhirnya, simulasi model keputusan pensiun two-thirds dijalankan untuk peserta yang mendaftar menjadi peserta PPIP pada usia 35 tahun dengan penghasilan sebesar Rp15.000.000/bulan dan membayarkan iuran sebesar 20% dari penghasilan nya kepada Dana Pensiun. Dengan asumsi batas maksimum usia peserta atau batas akhir usia mendapatkan pendapatan pensiun adalah 75 tahun, diperoleh usia pensiun yang ideal untuk peserta tersebut dibawah model keputusan pensiun two-thirds adalah 64 tahun.

n Indonesia are divided into two schemes, namely the defined benefit scheme and the defined contribution scheme. From the participant's perspective, a defined contribution scheme can provide an opportunity for participants to maximize the retirement income received, depending on the contributions paid and the results of investment return. Therefore, in this study, a two-thirds retirement decision model for defined contribution (DC) pension plan is built. The two-thirds retirement decision model is a model that provides a rule or indicator that a person can retire if his/her pension income is greater than or equal to two-thirds of his/her last income just before retirement. To simulate this model, the Vasicek model based on BI interest rate data is used to account for the life annuity factor and the Double Exponential Smoothing model based on BBCA stock price data is used to account for stock returns. Finally, the two-thirds retirement decision model simulation is run for a participant who enrolls in DC pension plan at the age of 35 with an income of Rp15,000,000/month and pays contributions of 20% of income to the Pension Fund. Assuming the maximum age of the participant or the end of retirement income payments is at age 75 years old, the ideal retirement age for this participant under the two-thirds retirement decision model is 64 years old."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Priatna
"ABSTRAK
Dampak psikologis sering menyertai kehidupan masa pensiun, hal itu terjadi
karena tidak setiap orang sama dalam menyikapi masa-masa pensiun.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program konseling dalam
upaya merubah citra negatif pensiun dini pegawai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa program intervensi konseling yang dilakukan oleh psikolog memiliki hasil
yang signifikan untuk merubah citra negatif pensiun dini pegawai dibanding
konseling yang dilakukan oleh unsur pimpinan. Hal ini dapat menjadi suatu
indikasi bahwa citra negatif pensiun dini berdampak secara psikologis kepada
para pegawai yang akan menjalaninya.

Abstract
Psychological impact often accompanies retirement life, this is because not
everyone is the same in dealing with periods of retiremet. The purpose of this
study was to determine the effectiveness of counseling programs in an effort to
change the negative image of the early retirement of employees in the Office of
XYZ. The results showed that the intervention program conducted by counseling
psychologists have significant results to change the negative image of the early
retirement of employees than the counseling conducted by the leadership. This
can be an indication that the negative image of the psychological impact of early
retirement to employees who will live it."
2012
T30429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mazaya Sharhana Marsya
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alokasi saham dan iuran normal yang optimal yang dapat meminimumkan variasi jumlah pendanaan berdasarkan return aset dan tingkat mortalitas yang dinamis. Pada penelitian ini, aset dialokasikan ke pasar saham, karena investasi di pasar saham dapat meningkatkan variasi pendanaan yang menyebabkan tingginya risiko penurunan dana dan juga kekurangan dana dalam membayar manfaat pensiun kepada peserta Model optimisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah model dimana fungsi objektif adalah fungsi objektif kuadratik. Saham yang digunakan pada penelitian ini adalah saham SMRA, PWON, GGRM, INTP, UNTR, UNVR, BBTN, PTBA, SCMA dan ANTM, selain itu untuk tingkat mortalitas menggunakan data probabilitas kematian pegawai negeri sipil wanita dengan rentang usia 52 tahun sampai 60 tahun pada tahun 2008 sampai 2015.
Dengan menggunakan model optimisasi tersebut didapatkan proporsi saham SMRA sebesar 6.59%, untuk saham PWON sebesar 19.42%, untuk saham GGRM sebesar 3.54%, untuk saham INTP sebesar 7.32%, untuk saham UNTR sebesar 8.03%, untuk saham UNVR sebesar 18.87%, untuk saham BBTN sebesar 16.71%, untuk saham PTBA sebesar 6.51%, untuk saham SCMA sebesar 9.07%, dan untuk saham ANTM sebesar 3.94% serta didapatkan iuran normal yang dibayarkan setiap tahun sebesar Rp 20,976,310.

This study aims to determine the model for optimal stocks allocation and normal contribution that can minimize the funding variation based on stocks returns and dynamic mortality rates in a Defined Benefit Pension Plan. In this study, assets are allocated to the stock market, as investments in the stock market can increase funding variations that lead to high risk of decreasing funds as well as lack of funds in paying pension benefits to participants.
The optimization model used in this study is a model in which objective function is a quadratic objective function. The stocks used in this study were SMRA, PWON, GGRM, INTP, UNTR, UNVR, BBTN, PTBA, SCMA and ANTM, in addition to mortality rates using probability death data of female civil servants with age ranges from age 52 to 60 in 2008 to 2015. By using the optimization model, the proportion of SMRA is 6.59%, PWON is 19.42%, GGRM is 3.54%, INTP is 7.32%, UNTR is 8.03%, UNVR is 18.87%, BBTN is 16.71%, PTBA is 6.51%, SCMA is 9.07%, and ANTM is 3.94% and also normal contribution is Rp 20,976,310.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This paper reviews and assesses emerging issues in retirement systems and pension reform in Malaysia. The pension system models proposed by the ILO, the World Bank and the Geneva Association are compared and analysed, providing a useful conceptual framework for the design and reform of pension systems. This framework is then used to assess pension reforms in Malaysia, analysing the relative advantages and disadvantages for workers. The authors conclude by proposing a number of recommendations for retirement system design and reform"
ILR 153:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cooley, Leland Frederick
New York: Doubleday & Company, Inc, 1965
301 COO r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Trianjani
"ABSTRAK
Secara umum, ada beberapa sistem pendanaan untuk membiayai program pensiun yaitu sistem yang didanai dan Pay-As-You-Go (PAYG). Namun, kedua sistem pendanaan Masing masing punya kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, pada Skripsi ini membahas tentang optimalisasi sistem funded dan pay-as-you-go pada program pensiun iuran pasti. Bagian yang akan dioptimalkan adalah alokasi iuran, yaitu
alokasi untuk sistem yang didanai dan alokasi untuk sistem PAYG. Selanjutnya, alokasi optimal dari kontribusi tersebut akan dibagi menjadi dua jenis alokasi dan masing-masing diperoleh dengan
menggunakan metode mean-variance. Alokasi pertama adalah alokasi yang dihitung untuk satu kelompok individu dengan usia yang sama dan alokasi kedua adalah alokasi yang sama dihitung untuk seluruh kelompok individu pada waktu tertentu. Terakhir, selesai simulasi perhitungan kedua alokasi kontribusi optimal yang dihitung berdasarkan data pengembalian dari sistem yang didanai dan bayar sesuai penggunaan serta tingkat pertumbuhan gaji pegawai negeri
ABSTRACT
Secara umum, ada beberapa sistem pendanaan untuk membiayai program pensiun yaitu sistem yang didanai dan Pay-As-You-Go (PAYG). Namun, kedua sistem pendanaan Masing masing punya kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, pada Skripsi ini membahas tentang optimalisasi sistem funded dan pay-as-you-go pada program pensiun iuran pasti. Bagian yang akan dioptimalkan adalah alokasi iuran, yaitu
alokasi untuk sistem yang didanai dan alokasi untuk sistem PAYG. Selanjutnya, alokasi optimal dari kontribusi tersebut akan dibagi menjadi dua jenis alokasi dan masing-masing diperoleh dengan
menggunakan metode mean-variance. Alokasi pertama adalah alokasi yang dihitung untuk satu kelompok individu dengan usia yang sama dan alokasi kedua adalah alokasi yang sama dihitung untuk seluruh kelompok individu pada waktu tertentu. Terakhir, selesai simulasi perhitungan kedua alokasi kontribusi optimal yang dihitung berdasarkan data pengembalian dari sistem yang didanai dan bayar sesuai penggunaan serta tingkat pertumbuhan gaji pegawai negeri
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AM. Unggul Putranto
"Semua orang pasti mengalami pensiun. Karyawan swasta atau wirausahawan, pimpinan atau pegawai, semua orang akan memasuki masa pensiun. Beberapa orang menganggap masa pensiun sebagai waktu untuk rehat, menjauh dari dunia kerja, dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Beberapa yang lain menganggap masa pensiun sebagai kesempatan untuk mengerjakan hal-hal yang belum pernah dilakukan ketika bekerja, mengembangkan hobi, dan memperbanyak kegiatan sosial. Terlepas dari semua pilihan yang ada, kita tetap harus mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin. Pensiun Tanpa Waswas berusaha merangkum hal-hal yang perlu kita lakukan untuk mempersiapkan masa pensiun, terutama yang berkaitan dengan kesiapan mental dan finansial. Tanpa kesiapan mental, masa pensiun bisa menimbulkan stres berlebih. Pun tanpa kesiapan finansial, kita harus menjalani masa pensiun dengan bergantung pada orang-orang terdekat dan membebani mereka. Dilengkapi contoh nyata dan cara-cara praktis, buku ini bisa menjadi panduan bagi kita untuk menjalani masa pensiun dengan bahagia."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023
155.672 UNG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Connery, Pretty Lawrencia
"Premi merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pihak tertanggung ke perusahaan asuransi sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai premi, salah satunya adalah suku bunga. Vasicek merupakan salah satu model suku bunga stokastik. Model ini sering digunakan untuk menghitung premi dikarenakan dapat menangkap pergerakan suku bunga yang berubah secara tidak menentu. Parameter suku bunga Vasicek akan ditaksir berdasarkan Ordinary Least Square. Perhitungan premi dilakukan tanpa dan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi simulasi Monte Carlo dalam perhitungan premi asuransi jiwa dwiguna. Hasil dari simulasi Monte Carlo kemudian akan dibandingkan dengan hasil perhitungan tanpa Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai premi menggunakan simulasi Monte Carlo lebih besar daripada nilai premi yang dihitung tanpa Monte Carlo.

Premium is the sum of money that the insured must pay to the insurance company once the contract is signed. Some variables affect the calculations of premium, such as interest rate. Vasicek is one of the stochastic interest rate models. This model is often used to calculate the premium because this model can capture interest rates movement at unexpected times. Vasicek’s rate parameters are estimated based on the Ordinary Least Square. The premium is calculated without and by implementing Monte Carlo simulation. The purpose of this study is to find out the results of the implementation Monte Carlo simulation in the premium calculation for dwiguna life insurance. The Monte Carlo simulation's results would be compared to without Monte Carlo calculations' results. The results indicate that the premium generated by Monte Carlo simulations was higher than premiums by without Monte Carlo simulations.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dahniar Kusuma Indriyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi manfaat yang dapat diperoleh tenaga kerja dari penyelenggaraan program retirement security yang saat ini dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau yang dikenal dengan BP Jamsostek. Program retirement security yang ada di Indonesia saat ini merupakan hybrid program yang terdiri dari dua jenis program, yaitu program jaminan hari tua (JHT) dan program jaminan pensiun (JP). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yang menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian dianalisa dengan metode deskriptif analitis. Data primer diperoleh melalui survei kepada tenaga kerja dan wawancara kepada praktisi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data mengenai program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang dipublikasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya tenaga kerja berharap bahwa program retirement security yang ada saat ini dapat menjadi sumber penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan dasar saat tenaga kerja memasuki usia tidak produktif. Sementara itu, dari sisi perhitungan yang dihasilkan dari formula manfaat jaminan jaminan pensiun yang ada saat ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat penghasilan pensiun (TPP) yang dihasilkan oleh program jaminan pensiun saat ini belum dapat memenuhi standar replacement ratio yang ditetapkan dalam Konvensi ILO No.102 Tahun 1952. Nilai tersebut juga masih belum dapat dipenuhi meskipun telah memperhitungkan manfaat program jaminan hari tua di dalamnya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan perbaikan penyelenggaraan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun secara berkala dan bertahap agar skema penyelenggaraannya dapat memberikan manfaat yang optimal bagi peserta tanpa memberikan beban tambahan bagi Pemerintah.

This study aims to evaluate the benefits that can be obtained by workers from the implementation of the retirement security program which is currently managed by the Manpower Social Security Administration, known as BP Jamsostek. The current retirement security program in Indonesia is a hybrid program consisting of two types of programs, namely the old age security program and the pension security program. This research is a case study research, which uses primary data and secondary data which are then analyzed by analytical descriptive method. Primary data is obtained through surveys of workers and interviews with practitioners, while secondary data is obtained from published data on old- age insurance programs and pension benefits. The results showed that basically the workforce hopes that the current retirement security program can become the main source of income to meet basic needs when workers enter their unproductive age. Meanwhile, in terms of calculations generated from the current pension security benefit formula, it can be concluded that the level of retirement income generated by the current pension security program has not been able to meet the replacement ratio standard set out in the ILO Convention 102. This value is still not fulfilled even though it has taken into account the benefits of the old age insurance program in it. Thus, it is necessary to improve the implementation of the old age insurance program and pension insurance periodically and gradually so that the implementation scheme can provide optimal benefits for participants without imposing additional burdens on the Government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>