Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ares Ulia
"Setelah berpuluh tahun bekerja, tiba saatnya kita harus meninggalkan rutinitas tersebut. Ada yang semringah, ada pula yang resah menyambut kedatangannya. Banyak alasan di baliknya. Semringah dan bahagia karena akhirnya bisa rehat dari rutinitas sehingga ada waktu berkumpul dengan keluarga. Di sisi lain, ada yang resah karena belum memiliki persiapan apa pun. Wajar, pensiun adalah fase yang belum pernah dialami oleh para pegawai. Pensiun adalah hal yang sama sekali baru. Banyak persiapan yang harus dilakukan. Akan ada banyak hal yang belum pernah dialami. Tenang, pensiun tidak semisterius itu. Memang benar akan ada banyak hal baru yang terjadi, tetapi bukan berarti tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dipersiapkan. Pensiun itu pasti, artinya bisa dipersiapkan. Melalui buku ini, kita akan diajak mempersiapkan masa pensiun, mulai persiapan mental, kesehatan, dan terutama persiapan finansial."
Jakarta: Brilliant, 2024
155.672 ARE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
AM. Unggul Putranto
"Semua orang pasti mengalami pensiun. Karyawan swasta atau wirausahawan, pimpinan atau pegawai, semua orang akan memasuki masa pensiun. Beberapa orang menganggap masa pensiun sebagai waktu untuk rehat, menjauh dari dunia kerja, dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Beberapa yang lain menganggap masa pensiun sebagai kesempatan untuk mengerjakan hal-hal yang belum pernah dilakukan ketika bekerja, mengembangkan hobi, dan memperbanyak kegiatan sosial. Terlepas dari semua pilihan yang ada, kita tetap harus mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin. Pensiun Tanpa Waswas berusaha merangkum hal-hal yang perlu kita lakukan untuk mempersiapkan masa pensiun, terutama yang berkaitan dengan kesiapan mental dan finansial. Tanpa kesiapan mental, masa pensiun bisa menimbulkan stres berlebih. Pun tanpa kesiapan finansial, kita harus menjalani masa pensiun dengan bergantung pada orang-orang terdekat dan membebani mereka. Dilengkapi contoh nyata dan cara-cara praktis, buku ini bisa menjadi panduan bagi kita untuk menjalani masa pensiun dengan bahagia."
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023
155.672 UNG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sulistyorini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Priatna
"ABSTRAK
Dampak psikologis sering menyertai kehidupan masa pensiun, hal itu terjadi
karena tidak setiap orang sama dalam menyikapi masa-masa pensiun.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program konseling dalam
upaya merubah citra negatif pensiun dini pegawai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa program intervensi konseling yang dilakukan oleh psikolog memiliki hasil
yang signifikan untuk merubah citra negatif pensiun dini pegawai dibanding
konseling yang dilakukan oleh unsur pimpinan. Hal ini dapat menjadi suatu
indikasi bahwa citra negatif pensiun dini berdampak secara psikologis kepada
para pegawai yang akan menjalaninya.

Abstract
Psychological impact often accompanies retirement life, this is because not
everyone is the same in dealing with periods of retiremet. The purpose of this
study was to determine the effectiveness of counseling programs in an effort to
change the negative image of the early retirement of employees in the Office of
XYZ. The results showed that the intervention program conducted by counseling
psychologists have significant results to change the negative image of the early
retirement of employees than the counseling conducted by the leadership. This
can be an indication that the negative image of the psychological impact of early
retirement to employees who will live it."
2012
T30429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Saraswati Sakariah
"[ABSTRAK
Penelitian ini membahas fenomena pengkaryaan kembali pekerja senior pasca
pensiun di perusahaan menufaktur Jepang. Jepang yang merupakan negara dengan
penuaan populasi tercepat no 1 di dunia mengalami masalah dalam demografi
penududuknya. Sementara itu, pemerintah semakin gencar melancarkan upaya-upaya
untuk membuat Jepang bangkit dari resesi ekonominya sejak tahun 1990-an. Salah
satunya adalah menghimbau setiap dari masyarakat yang masih mampu bekerja untuk
berkontribusi pada sektor ketenagakerjaan demi tercapainya strategi pertumbuhan
ekonomi. Salah satu kelompok yang didorong adalah pekerja senior pasca pensiun
pada perusahaan manufaktur Jepang. Himbauan tersebut disambut baik dengan mulai
banyaknya perusahaan yang mengadopsi sistem tersebut dengan berbagai alasan,
yakni angka harapan hidup yang meningkat, adanya himbauan pemerintah kepada
masyarakat, kebutuhan perusahaan akan pekerja senior, gaji dan pandangan
perusahaan terhadap pekerja muda. Kondisi pekerja senior pasca pensiun pada
umumnya sama dengan kondisi mereka sebelum dikaryakan kembali, namun
perbedaan yang paling menonjol ada pada penerimaan gaji yang berkurang dari gaji
sebelumnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fenomena pengkaryaan kembali
pekerja senior pasca pensiun merupakan akibat dari perubahan-perubahan sosial yang
terjadi dalam masyarakat Jepang saat ini.

ABSTRACT
This study discusses about the phenomenon of the re-employed senior workers after
retirement in Japan?s manufacturing companies. Japan is a country with the fastest
aging population in the world that has many problems in its population demographic.
Meanwhile, the government launched intensifying efforts to make Japan rises from its
economic recession since the 1990s. One of the efforts is call on each of the people
who is still able to work to contribute to the employment sector in order to achieve
economic growth strategy. One of the encouraged groups is the post-retirement senior
workers in Japan?s manufacturing companies. The call on was well received while a
number of companies were adopting this system with several different reasons
namely life expectancy increases, the government calls to the people, the needs of the
company's senior workers, the salary and the company's view of the young workers.
The conditions of the post-retirement senior worker are generally same as their
conditions before re-employed, but the most notable difference is in their salary
receiving which is less than the previous salary. This study concludes that the
phenomenon of the re-employed senior workers after retirement is the result of social
changes that has occurred in Japanese society today., This study discusses about the phenomenon of the re-employed senior workers after
retirement in Japan’s manufacturing companies. Japan is a country with the fastest
aging population in the world that has many problems in its population demographic.
Meanwhile, the government launched intensifying efforts to make Japan rises from its
economic recession since the 1990s. One of the efforts is call on each of the people
who is still able to work to contribute to the employment sector in order to achieve
economic growth strategy. One of the encouraged groups is the post-retirement senior
workers in Japan’s manufacturing companies. The call on was well received while a
number of companies were adopting this system with several different reasons
namely life expectancy increases, the government calls to the people, the needs of the
company's senior workers, the salary and the company's view of the young workers.
The conditions of the post-retirement senior worker are generally same as their
conditions before re-employed, but the most notable difference is in their salary
receiving which is less than the previous salary. This study concludes that the
phenomenon of the re-employed senior workers after retirement is the result of social
changes that has occurred in Japanese society today.]"
2015
T44231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani
"Program pensiun saat ini dirasakan sebagai salah satu program peningkatan kesejahteraan pegawai yang penting dan mendesak. Sementara metoda pendanaan program pensiun yang selama ini dikenal (pay-as-you-go) dirasakan sudah tidak memadai lagi. Metoda pendanaan yang lebih baik perlu diapresiasi. Tugas akhir ini membahas pendanaan program pensiun dengan metoda pembebanan aggregate (aggregate cost method). Pembahasan meliputi pengertian dan urgensi program pensiun, beberapa fungsi aktuaria yang berkaitan serta istilah-istilah dalam program pensiun. Tugas akhir ini juga menyajikan ilustrasi perhitungan nyata program pensiun utama."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disril Revolin Putra
"Program pensiun telah menemukan wadahnya dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (LN Tahun 1992 Nomor 37, TLN Nomor 3477). Melalui Undang-Undang Dana Pensiun, Pemerintah menetapkan kelembagaan Dana Pensiun sebagai wadah penyelenggaraan program pensiun dan mengatur praktik penyelenggaraan program pensiun serta hubungan hukum antara dana pensiun dan peserta. Praktik penyelenggaraan program pensiun tersebut berlandaskan asas-asas pokok yang terdiri atas (1) asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya, (2) asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan, (3) asas pembinaan dan pengawasan, (4) asas penundaan manfaat, dan (5) asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun. Namun kehadiran Undang-Undang Dana Pensiun belum memenuhi kebutuhan hukum masyarakat. Penerapan asas-asas pokok Undang-Undang Dana Pensiun bertentangan dengan jiwa Undang-Undang Dana Pensiun itu sendiri. Sekalipun sudah ada kemudahan bagi perusahaan untuk mengikut-sertakan karyawannya dalam program pensiun, namun perusahaan belum diwajibkan untuk mengikut-sertakan karyawannya dalam program pensiun. Akibatnya, tujuan utama dana pensiun untuk memberikan kesinambungan penghasilan pada hari tua sulit diwujudkan. Sementara itu, klausul-klausul yang terdapat di dalam Undang-Undang Dana Pensiun belum mengatur secara spesifik hubungan hukum antara dana pensiun dan peserta. Akibatnya, banyak persoalan yang berkaitan dengan hak peserta menjadi tidak jelas sehingga menimbulkan ketidak-pastian hukum. Diperlukan campur tangan Pemerintah dalam mengatur hubungan hukum antara dana pensiun dan peserta, misalnya dalam penetapan hak ahli waris atas manfaat pensiun, dan perlindungan bagi janda-janda dalam pembagian manfaat pensiun."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noveaty Mayanoellah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu faktor yang mempengaruhi persiapan pensiun adalah dukungan sosial keluarga. Seseorang yang kurang atau tidak memiliki persiapan pensiun akan mengalami masalah fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan unruk mengetahui Hubungan dukungan sosial keluarga terhadap kesiapan dewasa menengah dalam menghadapi masa pensiun. Penelitian dilalcukan di RW 05 Kelurahan Bintara Jaya dengan melibatkan 75 responden berusia 50-60 tahun dan masih bekerja yang dipilih secara acak (simple random sampling). Desain penelitian adalah deskriptif korelasional dengan analisis data menggunakan uji kai kuadrat (chi square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga terhadap kesiapan dewasa menerlgah dalam menghadapi masa pensiun (p=0,000, a= 0,05). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan aclanya hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan kesiapan dewasa menengah dalam menghadapi masa pensiun (p=0,014, il: 0,05). Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan pelayanan keperawatan di Indonesia."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5290
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Settyas Tedy Andrassukma
"Salah satu PNS di Indonesia adalah Guru. Sebagai seorang PNS, guru berhak medapatkan kesejahteraan. Salah satu bentuk kesejahteraan adalah penerimaan dana pensiun. Setiap tahun ada sekitar 400 PNS yang memasuki masa pensiun di kabupaten Kebumen. Sehingga dalam 5 tahun ada sekitar 2000 PNS penerima pensiun, termasuk guru. Masalah yang terjadi, belum ada mekaninsme tentang pencairan dana pensiun yang mudah dan dapat dipantau oleh semua guru, baik guru Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Mengenah Atas (SMA). Untuk itu penulis mengadakan penelitian tentang dana pnsiun guru. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitis, pendekatan penelitian menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Hasil penelitian, pada guru SD pencairan dana pensiun diurus UPT Dinas Pendidikan Unit Kecamatan, pengajuan berkas 15 sampai 12 bulan sebelum masa pensiun. SK pensiun dikeluarkan oleh bupati. Untuk guru SMP, pencairan dana pensiun diurus oleh TU sekolah, berkas pensiun diusulkan 15 sampai 12 bulan sebelum pensiun, SK pensiun dikeluarkan oleh bupati. Untuk guru SMA, pencairan dana pensiun diurus oleh TU sekolah, berkas pensiun diusulkan 15 sampai 12 bulan sebelum pensiun. SK pensiun dikeluarkan oleh gubernur. Baik guru SD, SMP maupun SMA, dana pensiun dapat cair antara 15 hari sampai 1 bulan sesudah tanggal pensiun.

One of the civil servants in Indonesia is a teacher. As a civil servant, a teacher has right to get prosperity. One kind of prosperity is to get the retirement fund. Every year there are about 400 civil servants who will get their retirement period in Kebumen regency so there are about 2000 civil servants who will get the retirement fund in the next 5 years including teachers. The problem is that there has been no mechanism about the retirement fund disbursement which is easy and can be monitored by all teachers whether Elementary School teachers, Junior High School teachers, or Senior High School teachers. For those reasons, the researcher held the research about teacher retirement fund. The research method which is used in this research is analytical descritive method and the research approach which is used in this research is juridical normative approach. The result of the research; for the Elementary School teachers, the retirement disbursement fund is handled by the UPT District Education Office filing files 15 until 12 months before retirement period. The desicion letter of retirement is released by the regent. For Senior High School teachers, the retirement disbursement fund is handled by the school administration and the file of retirement is proposed 15 until 12 months before the retirement period. The desicion letter of retirement is released by the governor. The retirement fund can be disbursed between 15 days to one month after the retirement date by the Elementary School teachers, Junior High School teachers, and Senior High School teachers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>