Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Assyifa Pangestuti
"Kontestasi pemilihan umum (pemilu) di Indonesia menunjukkan dinamika yang cukup intens sejak dilaksanakannya pemilu pada tahun 1955 hingga pemilu 2024 era reformasi. Berbagai strategi kampanye dilakukan untuk mendapatkan suara masyarakat, salah satunya dengan penggunaan alat peraga kampanye (APK) pemilu sebagai metode alternatif. Hal ini dilatarbelakangi oleh karakteristik peserta pemilu yang tidak lagi didominasi oleh masyarakat dari akar rumput, tetapi juga diikuti oleh masyarakat kelompok elit dari berbagai kalangan. Penulisan ini berupaya menguraikan bagaimana penggunaan APK yang melibatkan peserta pemilu, KPU selaku penyelenggara, dan pemerintah sebagai penegak hukum justru merugikan masyarakat serta lingkungan selama penyelenggaraan pemilu 2024 berlangsung. Penulisan ini menggunakan teknik analisis isi kualitatif serta perspektif kriminologi visual, kriminologi hijau, dan teori kriminologi budaya. Hasil analisis data menunjukkan adanya penggunaan APK pemilu secara berlebihan yang dilakukan oleh kelas penguasa (pemerintah dan peserta pemilu) untuk memenangkan kontestasi pemilu dan mendapatkan kursi jabatan meskipun melanggar aturan, tetapi berdampak pada timbulnya perlukaan dan kerugian (harm) bagi masyarakat dan lingkungan.

The contestation of general elections (elections) in Indonesia has shown quite intense dynamics since the implementation of elections in 1955 to the 2024 elections in the reform era. Various campaign strategies have been carried out to get public votes, one of which is the use of election campaign props (APK) as an alternative method. This is motivated by the characteristics of election participants who are no longer dominated by people from the grassroots, but also followed by elite groups from various circles. This writing seeks to describe how the use of APKs involving election participants, the KPU as the organizer, and the government as a law enforcer, harms the community and the environment during the 2024 elections. This paper uses qualitative content analysis techniques and theories of visual criminology, cultural criminology, and green criminology. The results of the data analysis show that the excessive use of election APKs by the ruling class (government and election participants) to win election contestation and get a seat of office even though it violates the rules, has an impact on the incidence of harm to the community and the environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Irvan Olii
"Disertasi ini mengangkat isu penggunaan sepeda motor di jalan raya perkotaan sebagai pergulatan (kompetisi dan konflik penggunaan) ruang. Tujuan disertasi memberikan perspektif alternatif mencermati masalah lalu lintas. Kajian menggunakan metode campuran yang bertumpu pada pendekatan kualitatif, berupa metode visual yang disokong metode kuesioner. Metode visual diterapkan dalam tiga tahap. Tahap pertama pengumpulan data sekunder visualisasi daring situasi lalu lintas. Tahap kedua merekam situasi dan kondisi lalu lintas menggunakan kamera video. Hasil rekaman video diolah dengan memberikan kode secara tematik menggunakan perangkat lunak Maxqda 2020. Tahap ketiga merekam menggunakan kamera drone dan hasilnya diolah secara manual. Metode kuesioner digunakan untuk mendapatkan tanggapan dari pengguna sepeda motor, terutama beberapa tangkapan gambar dari tahap. Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil analisis menunjukkan pergulatan terjadi dalam berbagai bentuk ruang jalan karena dominasi penggunaan sepeda motor. Pergulatan diperlihatkan melalui perilaku-perilaku yang mengentaskan kompetisi dan dapat menimbulkan konflik. Terdapat pula pengabaian dan ketidakpedulian baik antar sesama pengendara sepeda motor, pengguna jalan hingga para pengatur lalu lintas. Kesemua hal itu selain menimbulkan perlukaan dan kerugian sosial juga menunjukkan adanya keruntuhan sosial dan keruntuhan budaya. Pengabaian dan ketidak pedulian dari pihak yang memiliki kewenangan justru mengentaskan viktimisasi struktural.

This dissertation raises the issue of motorcycle use on urban highways as a struggle (competition and conflict over use) of space. It aims to provide an alternative perspective at traffic problems. The study uses a mixed method that relies on a qualitative approach, in the form of a visual method supported by a questionnaire method. The visual method was applied in three stages. The first stage collected secondary data of online visualization of the traffic situation. The second stage recorded the traffic using a video camera then were processed by thematically coding them using Maxqda 2020 software. The third stage recorded using a drone camera and the results were processed manually. The questionnaire, which distributed online, method was used to obtain responses from motorcycle users, especially some image captures from the second stage. The results show that struggles occur in various forms of road due to the dominance of motorcycle use. It is shown through behaviors that alleviate competition and can lead to conflict. There is also neglect and indifference among road users and traffic controllers, which in addition to shows social harm are also shows social and cultural entropy. Neglect and indifference from the authority actually alleviate structural victimization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsani Husseina
"Kajian literatur ini membahas tentang potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja dan implikasinya pada praktik pekerjaan sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh media sosial yang telah menjadi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku self harm, dimana penggunaan media sosial ini memiliki pengaruh yang beragam, bukan hanya kepada remaja, tetapi pada kelompok usia lainnya juga. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan melakukan pencarian dan pengumpulan data melalui database online (Sage Journal, ScienceDirect, dan lain sebagainya). Berdasarkan hasil penelusuran, diperoleh sebanyak 15 jurnal yang relevan dalam rentang waktu 2007-2021. Dari sejumlah penelitian tersebut terdapat 5 penelitian empirik yang menjadi bahan acuan dalam penulisan kajian literatur ini, diantaranya adalah penelitian milik Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), dan Jones, et al. (2011). Penelitian ini menggunakan teknik analisis data lintas kasus dengan mengulas kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing bahan acuan. Selain itu, penelitian ini juga mengulas hasil temuan penelitian dari masing-masing bahan acuan terkait potensi bahaya dan manfaat potensial dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm remaja. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan didapati potensi bahaya dari penggunaan media sosial pada perilaku self harm ini dapat menyebabkan depresi, gangguan kecemasan, gangguan emosional, peniruan perilaku pada pengguna yang rentan bahkan berpotensi untuk mendorong tindakan self harm yang lebih parah sehingga dapat menyebabkan eksaserbasi perilaku self harm karena normalisasi dan peningkatan paparan. Sedangkan untuk manfaat potensialnya antara lain media sosial dapat dijadikan sebagai indikator dalam upaya pencegahan perilaku self harm dan sebagai informasi pencarian situs bantuan maupun pencarian dukungan sosial empati secara online oleh para pelaku self harm. Selain itu, penggunaan media sosial dan perilaku self harm di kalangan remaja ini juga dapat berpengaruh pada tingkat kebahagian seorang individu. Hasil kesimpulan dalam kajian literatur ini menunjukkan bahwa media sosial memainkan peranan penting dalam praktik perilaku self harm di kalangan remaja. Dalam hal ini, perlu adanya pemahaman dari para tenaga profesional, termasuk pekerja sosial dalam memahami perilaku self harm dan kaitannya dengan penggunaan media sosial sebagai suatu aspek penting dalam memahami dan menangani fenomena self harm ini. Dalam penelitian ini, disajikan pula implikasi bagi praktik pekerjaan sosial, dimana terdapat beberapa saran kegiatan intervensi sosial yang dapat digunakan sebagai program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam menangani fenomena self harm ini.

This literature review discusses the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior and its implications for social work practice. This research is motivated by social media, which has become a significant influence on self-harm behavior, where the use of social media has various effects, not only on adolescents but on other age groups as well. This research uses a literature study approach by searching and collecting data through online databases (Sage Journal, ScienceDirect, etc.). Based on the search results, 15 relevant journals were obtained from 2007-2021. From these studies, five empirical studies became the reference material in writing this literature review, including the research of Mars, et al. (2015), Jacob, et al. (2017), Arendt, et al. (2019), Wey Lung, et al. (2020), and Jones, et al. (2011). This study uses cross-case data analysis techniques by reviewing the advantages and disadvantages of each reference material. In addition, this study also examines the research findings of each reference material regarding the potential harm and benefit of using social media on adolescent self-harm behavior. Based on the analysis results, it was found that the potential harms presented in this study include depression, anxiety disorders, emotional disturbances, imitation of behavior in vulnerable users, and even the potential to encourage more severe self-harm so that it can cause exacerbation of self-harm behavior because of normalization and increased exposure. As for the potential benefits, among others, social media can be used as an indicator in efforts to prevent self-harm behavior and information by searching help sites and seeking online empathy also social support for the self-harm actors. In addition, the use of social media and self-harm behavior among adolescents can also affect an individual's level of happiness. The conclusion of this literature review shows that social media plays a vital role in the practice of self-harm among adolescents. In this case, it is necessary to have an understanding from professionals, including social workers, about self-harm behavior and its relation to the use of social media as an important aspect in understanding and dealing with this self-harm phenomenon. In this study, the implications for the practice of social work are also presented, where there are several suggestions for social intervention activities that can be used as promotive, preventive, curative, and rehabilitative programs in dealing with this self-harm phenomenon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Faatiha Rahmauli
"Tulisan ini membahas tentang environmental harm pada pencemaran Sungai Ciujung yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT. IKPP . Konsep environmental harm digunakan karena istilah "crime" sering didefinisikan sebagai pelanggaran atas aturan-aturan. Sedangkan pencemaran Sungai Ciujung diakibatkan karena pembuangan limbah cair dari aktivitas industri yang legal dan sah karena memiliki izin dari pemerintah. Limbah cair yang dibuang ke sungai memiliki zat-zat kimia yang apabila melebihi baku mutu air akan merusak fungsi dari Sungai Ciujung. Dampak yang muncul dari pencemaran Sungai Ciujung berupa kerugian lingkungan dan masyarakat yang tinggal dan memanfaatkan keberadaan sungai.

This paper discuss about environmental harm to pollution of Ciujung River conducted by PT. Indah Kiat Pulp and Paper PT IKPP . The concept of environmental harm is used because 39 crime 39 is often defined as a violation of the rules. While the pollution of the Ciujung River is caused by the disposal of liquid waste from legal and legitimate industrial activity because it has permission from the government. Liquid waste discharged into the river has chemicals that, if exceeding the water quality standard, will impair the function of the Ciujung River. The impact that arises from pollution of the Ciujung River is the loss of the environment and the people who live and utilize the existence of the river."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Adinda Ettah
"Perceraian orang tua dinilai memiliki beberapa dampak negatif, salah satunya adalah salah satunya adalah perilaku menyakiti diri sendiri. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Self-compassion dapat menjadi faktor protektif terhadap pengalaman negatif seperti: perceraian orang tua dan mencegah perilaku menyakiti diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-compassion dan self-harm pada awal masa dewasa dengan orang tua bercerai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan 91 peserta berusia 18-25 tahun, berasal dari keluarga bercerai dan memiliki melakukan menyakiti diri sendiri. Self-compassion diukur dengan menggunakan Self Compassion Scale- Short Form (SCS-SF) dan self-harm diukur menggunakan Self Harm Behavior Kuesioner (SHBQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dan self-harm di awal masa dewasa memiliki orang tua yang bercerai, r = - 0,275, p < 0,01. Self-compassion yang lebih tinggi seseorang, semakin rendah perilaku melukai diri sendiri. Selain itu, para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara subskala self-compassion (kebaikan diri, penilaian diri) dan over-identifikasi) dengan perilaku menyakiti diri sendiri.
Parental divorce is considered to have several negative impacts, one of which is self-harm. Several previous studies have shown that self-compassion can be a protective factor against negative experiences such as parental divorce and preventing self-harm. This study aims to examine the relationship between self-compassion and self-harm in early adulthood with divorced parents. This study is a quantitative correlational study with 91 participants aged 18-25 years, coming from divorced families and having committed self-harm. Self-compassion was measured using the Self Compassion Scale-Short Form (SCS-SF) and self-harm was measured using the Self Harm Behavior Questionnaire (SHBQ). The results of this study indicate that there is a significant negative relationship between self-compassion and self-harm in early adulthood with divorced parents, r = - 0.275, p < 0.01. The higher a person's self-compassion, the lower the self-injury behavior. In addition, the researchers found a significant relationship between the self-compassion subscale (self-worth, self-assessment)
and over-identification) with self-injurious behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah Nur Ocnisari
"Penasun merupakan populasi kunci yang memiliki risiko ganda untuk penularan HIV, yaitu melalui perilaku menyuntik dan perilaku seksualnya. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan infeksi lainnya yang terjadi melalui penggunaan napza dengan jarum suntik dan perlengkapannya adalah dengan melalui program pengurangan dampak buruk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan program pengurangan dampak buruk HIV-AIDS dengan perilaku menyuntik. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data STBP Tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah penasun yang pernah bertemu dengan petugas penjangkau sebanyak 430 responden di kota Yogyakarta, Tangerang, Pontianak dan Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penasun yang menyuntik berisiko dalam seminggu terakhir adalah sebesar 43% dan 45,4% penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk. penasun yang tidak mengakses program pengurangan dampak buruk berisiko 1,2 kali lebih tinggi untuk menyuntik berisiko dibandingkan dengan penasun yang mengakses program pengurangan dampak buruk setelah dikontrol oleh faktor usia, tempat menyuntik, penggunaan kondom, lama menjadi penasun, dan jumlah teman menyuntik. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan program pengurangan dampak buruk secara komprehensif untuk mengurangi perilaku menyuntik berisiko, sehingga penularan HIV-AIDS pada penasun dapat dicegah.

Injection Drug Users (IDUs) are key population that have double risk of HIV transmission, through injecting behaviors and sexual behaviors. The effort to reduce HIV transmission and other infection among IDUs is by implementing harm reduction program. This study was conducted to identify the association between harm reduction program of HIV-AIDS among IDUs with injecting behaviors. This study used cross sectional design and used data of IBBS 2013. The respondents are IDUs who ever met with the outreach workers as many as 430 respondents in Yogyakarta, Tangerang, Pontianak, and Makassar. The result showed that the prevalence of IDUs who inject risky in the past week is 44,3% and 54,1% of IDUs do not access harm reduction program. IDUs who do not accsess harm reduction program has 1,3 time higher chance to inject risky than IDU who accsess harm reduction program after controlled by age, place of injection, condom use, duration of injecting drugs and total number of injecting partner. Therefore, optimalization of comprehensive harm reduction program is needed to decrease injection risk behavior in order to prevent HIV-AIDS transmission among IDUs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Ratnawati Biromo
"Self-harm merupakan masalah kesehatan bermakna pada dewasa muda dan angkanya meningkat pada orang dengan gangguan jiwa. Tesis ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen SHBQ dalam bahasa Indonesia dan menentukan validitas serta reliabilitasnya. Penelitian dilakukan pada populasi klinis (N=100, laki dan perempuan, usia 13-59 tahun) yang berobat ke Unit Rawat Inap dan Unit Rawat Jalan Psikiatri RSCM. Uji validitas isi memperoleh koefisien 0,97 yang menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan dalam instrumen relevan dengan konsep self-harm. Uji validitas kontruksi membuktikan bahwa butir-butir pertanyaan dalam instrumen mewakili konstruksi teoritis dan konseptual selfharm. Koefisien Cronbach?s Alpha untuk untuk masing-masing sub-skala berkisar antara 0,87-0,93 sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas konsistensi internal instrumen adalah baik. Penelitian ini menghasilkan instrumen Self-Harm Behavior Questionnaire versi Bahasa Indonesia yang sahih dan handal dalam menilai self-harm pada orang dengan gangguan jiwa yang berobat ke Unit Rawat Inap dan Unit Rawat Jalan Psikiatri di RSCM serta dapat digeneralisasi ke populasi klinis orang dengan gangguan jiwa di Indonesia.

Self-harm is a significant health problem in young adult and the number increased in people with mental health. The present study aims to get the SHBQ instrument in Bahasa Indonesia and determine its validity and reliability. The final instrument in Bahasa Indonesia was given to the clinical sample (N=100, female and male, age range 13-59 years old) recruited from the inpatient and outpatient psychiatric units. Coefficient for content validity is 0,97, showing that all items in the instrument are relevant to the self-harm concept. Construction validity test found that the items in SHBQ represent theoritical and conseptual construction of self-harm. The Cronbach?s α coefficient for each sub-scales vary between 0,87-0,93 and it was concluded that internal consistency reliability is good. This study produced a valid and reliable Self-Harm Behavior Questionnaire in Bahasa Indonesia to be used in outpatient and inpatient psychiatry unit in RSCM. The result can also be generalized to the clinical population of people with mental disorder in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wara Aninditari Larascintya Habsari
"Pengendalian sosial yang bertujuan menghindarkan individu pada potensi menjadi pelaku kejahatan, dapat diimplementasikan melalui medium sastra anak. Sayangnya perkembangan sastra di Indonesia masih didominasi oleh karya yang menempatkan anak sebagai tabula rasa dan bertendensi menggurui anak. Serial Mata karya Okky Madasari yang mengangkat kritik dan isu lingkungan di Indonesia menghadirkan representasi kejahatan dan kerusakan lingkungan, serta nilai pelestarian alam yang penting untuk ditelaah dalam perspektif kriminologi. Utamanya tentang bagaimana fenomena tersebut direpresentasikan sebagai bentuk pengendalian sosial. Tesis ini menggunakan teori narrative criminology, green criminology dan green cultural criminology untuk menganalisis teks Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi, dan Mata dan Manusia Laut, serta mengombinasikannya dengan teori perkembangan kognisi anak untuk menafsirkan kembali interpretasi empat narasumber anak terhadap teks tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengendalian sosial kejahatan direpresentasikan melalui narasi imajinatif yang berkelindan dengan muatan historis dan faktual tentang kejahatan dan kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil focus group discussion bersama satu kelompok yang terdiri atas tiga narasumber anak dan wawancara mendalam tidak terstruktur dengan dua narasumber anak diketahuilah bahwa pembaca anak memadukan pengetahuan dan pengalamannya bersentuhan dengan masyarakat, alam, maupun sumber bacaan lainnya dalam penangkap nilai pengendalian sosial kejahatan dalam Serial Mata. Penelitian ini berkontribusi mendorong pemerintah untuk lebih serius menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah, memperluas akses terhadap buku bacaan berkualitas, hingga memastikan tradisi narasi oleh orang tua dan institusi pendidikan formal maupun non-formal terlaksana dengan optimal.

Social control, aimed at preventing individuals from the potential of becoming criminals, can be implemented through children's literature. Unfortunately, the development of literature in Indonesia is still dominated by works that portray children as blank slates and tend to be didactic. Okky Madasari's Mata Series, which critiques environmental issues in Indonesia, presents representations of crime and environmental damage, as well as the value of nature conservation, which is important to examine from a criminological perspective. Particularly, it explores how messages are represented as a form of social control. This thesis utilizes narrative criminology, green criminology, and green cultural criminology theories to analyze the texts Mata di Tanah Melus, Mata dan Rahasia Pulau Gapi, and Mata dan Manusia Laut, it combines these theories with the theory of children's cognitive development to reinterpret children's interpretations of these texts. The research findings reveal that social control of crime is represented in imaginative narratives intertwined with historical and factual elements about crime and environmental damage in Indonesia. Based on the results of focus group discussions with a group consisting of three child informants and unstructured in-depth interviews with two child informants, it is known that child readers integrate their knowledge and experiences in dealing with society, nature, and other reading sources to grasp the values of social control of crime in the Mata Series. This research will contribute to encouraging the government to be more serious about promoting the School Literacy Movement, expanding access to quality reading materials, and ensuring that the tradition of storytelling by parents and formal or non-formal educational institutions is optimally implemented."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This important book brings together valuable resources and insights in a key area of practice which has often been overlooked, and where disadvantage and discrimination are rife, but which also deserves and demands serious attention of the kind offered here."Roger Smith, Professor of Social Work Research, De Montfort University, UKThis comprehensive book uniquely acknowledges the overlap between different states of adult vulnerability within a range of health, social care and community contexts. The book looks beyond social work practice and legislative focus to examine the categories of at risk and vulnerable adults. These include often forgotten groups such as homeless people, prisoners and migrant workers.Through a range of practical examples, the book illustrates how professionals can usefully and effectively intervene to lessen the chance of a member of an excluded community becoming at greater risk of further vulnerability. The book includes:Explanations of core themes and implications for a range of professionals and service providers with a practical and accessible focusCase studies and practice examples from work with vulnerable groupsIllustrative examples of how different states of vulnerability are frequently contingent upon one anotherWorking with Adults at Risk from Harmis ideal for third-year undergraduate students and Master's students in the fields of social work, social care, community health and education, as well as staff working in public sector who will have contact with vulnerable individuals in their professional life.Contributors: Jill Aitken, David Bailey, Jennifer Burton, Caroline Cole, Jo Edwards, Michael Farquharson, Lalage Harries, Tennyson Mgutshini, Melanie Parris and Kate Potte"
New York: McGraw-Hill Open university press, 2012
362.4 WOR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antar Venus
Bandung : Simbioka Rekatama Media, 2005
342.078 ANT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>