Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19940 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kirana Muthmainnah
"This study investigates how the programming of retail spaces can produce a uniquely distinctive spatial layout and experience. The study is based on the theoretical framework of programming and conceptual framework in shaping the program. Wherein programming, as a design concept in architecture, is a critical and multifaceted phase that involves defining design parameters and objectives. It emphasizes thorough preparation, analysis, and conceptual clarity, all of which are essential for the successful realization of a building project. On the other hand, a program in a sense, can be approached in many ways, and should be viewed as a conceptual framework. Thus, the study methods include a review of relevant literature and an in-depth case study of Gentle Monster’s Haus Dosan Pop-up Store, where the analysis and findings explores how every architectural element—big or small, structural or decorative, as theorized by Ching and Noorwatha, contributes to realizing Gentle Monster’s vision of immersive retail environments. By analyzing the interplay between design elements, the study seeks to understand the ways of the transformative impact of spatial design to both physical spaces and user experience. Ultimately, the study concludes that a program as a concept could be constructed in various ways to achieve the intended idealization of the creator.

Studi ini menyelidiki bagaimana pemrograman ruang ritel dapat menghasilkan tata letak spasial dan pengalaman yang unik dan khas. Studi ini didasarkan pada kerangka teori pemrograman dan kerangka konseptual dalam membentuk program. Di mana pemrograman, sebagai konsep desain dalam arsitektur, merupakan fase kritis dan kompleks yang melibatkan pengaturan parameter dan tujuan desain. Ini menekankan persiapan yang teliti, analisis, dan kejelasan konseptual, yang semuanya penting untuk kesuksesan realisasi proyek bangunan. Metode studi mencakup tinjauan literatur yang relevan dan studi kasus mendalam dari Gentle Monster’s Haus Dosan Pop-up Store, di mana analisis dan temuan mengeksplorasi bagaimana setiap elemen arsitektur—baik besar maupun kecil, struktural maupun dekoratif, seperti yang diteorikan oleh Ching dan Noorwatha—berkontribusi dalam mewujudkan visi Gentle Monster tentang lingkungan ritel yang imersif. Dengan menganalisis interaksi antara elemen desain, makalah ini berusaha memahami cara-cara dampak transformatif desain spasial terhadap ruang fisik dan pengalaman pengguna. Pada akhirnya, penulisan ini menyimpulkan bahwa sebuah program, sebagai sebuah konsep, dapat dibangun dengan berbagai cara untuk mencapai ide yang diinginkan oleh penciptanya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifani Fajria
"Manusia sering tidak sadar dengan hal-hal di sekitarnya karena fokus terhadap suatu kegiatan. Tipe berbelanja di supermarket adalah task-focused sehingga terdapat rencana produk dan waktu. Hal tersebut memungkinkan konsumen tidak sadar terhadap objek-objek yang telah dilalui. Tulisan ini membahas mengenai fungsi arsitektur interior di supermarket yang dapat memudahkan konsumen secara visual melalui elemen desain yang digunakan. Beberapa elemen desain seperti warna, cahaya, posisi dan bentuk menjadi elemen dasar yang dapat menarik visual konsumen dengan cepat. Dari elemen-elemen tersebut akan membentuk suatu sistem kontras pada ruang yang dapat menarik perhatian konsumen dan membantu menavigasi konsumen ke area-area supermarket.

Humans are often not aware of the things around because of the focus on an activity. Type of shopping at the supermarket is a task-focused so that there is a plan and timing products. It enables consumers are not aware of the objects that have been passed. This writing discusses the function of interior architecture at the supermarket to facilitate the consumers visually through the use of design elements. Some design elements such as color, light, position and shape into basic elements that can attract consumers quickly. From these elements will form a contrast system in space that can attract the attention of consumers and help consumers navigate to areas of the supermarket.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Surjandari Prajitno
"Retailing is an industry with high level of competition. It is a customer-based industry which depends on how it could be aware of what the customers needs and requirements are. One technique most used in supermarkets is the mix merchandise. The purpose of this paper is to identify associated products, which then grouped in mix merchandise with the use of market basket analysis. This association between products then will be applied in the design layout of the product in the supermarket. The process of identifying the related products bought together in one transaction is done by using data mining technique. Apriori algorithm is chosen as a method in the data mining process. Using WEKA (Waikato Environment for Knowledge Analysis) software, the association rule between products is calculated. The results found five category association rules and fourteen sub-category association rules. These associations then will be interpreted as confidence and support to become consideration for the product layout."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Plunkett, Drew
"This CD features 44 of the best recent examples of retail design from around the world, and examines the details within the larger decorative schemes ... The examples range from specialist boutiques to branded high street chain stores, from fashion retailers to furniture shops and eateries, and include descriptive text, colour photographs, floor plans and sections, as well as numerous construction and decorative details."
London: Laurence King, 2012
747PLUD001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Maulidia Rahmatia Meudi
"ABSTRAK
Elemen desain dan visual, sebagai stimulan, memegang peran penting dalam memengaruhi perilaku membeli konsumen. Namun, bukan hanya area ritel fesyen keseluruhan yang dapat bertindak sebagai penunjang aktivitas berbelanja, area kasir juga memegang peranan penting dalam menstimulasi perilaku membeli. Di dalam skripsi ini guna untuk mengetahui hubungan antara elemen desain visual, perilaku konsumen dan indera konsumen dalam kegiatan membeli di area kasir The Goods Dept Lippo Kemang Mall. Elemen desain dan visual yang berpengaruh dalam menstimulasi konsumen adalah visual merchandise, display, warna dan pencahayaan yang terbentuk dalam zonasi ruang ritel yang diaplikasikan ke area kasir untuk memunculkan persepsi dan kesan visual yang akan memberikan respons ke indera lainnya.

ABSTRACT
Design and visual elements, as stimulants, play an important role in influencing consumer buying activities. However, not just the whole fashion retail area that can act as a supporter of shopping activities, the cashier area also plays an important role in stimulating consumer buying activities. In order to acknowledge the consumer senses in buying activities in the cashier area of The Goods Dept Lippo Kemang Mall. The influence of visual and design elements in stimulating consumers are the visual merchandise, display, colors, and lighting formed in the zoning of retail space applied to the cashier area to elicit perceptions and visual impressions that will respond to other senses."
Lengkap +
2017
S67167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasibuan, Dewi Y.
"Pada bangunan gedung, fasad merupakan salah satu elemen arsitektural yang sangat penting. Fasad merupakan salah satu elemen arsitektur yang pertama kali terlihat dari luar yang dapat mengkomunikasikan fungsi dan nilai bangunan kepada para pengamat. Elemen?elemen pembentuk fasad dapat terlihat dari permukaan dinding, struktur, hingga ornamentasi. Semua elemen tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menampilkan keindahan bangunan. Penggunaan fasad tidak hanya bertujuan untuk menampilkan estetika namun juga menciptakan ruang yang berkualitas. Salah satu unsur yang paling menonjol pada fasad gedung Perpustakaan Universitas Indonesia ialah penggunaan material yang mendominasi seluruh permukaan bangunan yang terdiri dari batu andesit, kaca, dan rumput. Dari penggunaan material tersebut kita dapat mengetahui bagaimana material tersebut membentuk view, bukaan dan orientasi dan melihat kualitas ruang di dalamnya. Penggunaan material pada fasad menjadi tepat atau tidak ketika kita melihat kualitas ruang yang terbentuk di dalamnya.

The facade is a very important architectural element of a building. It is one of the first architectural elements to be noticed from the outside which can also tell the observer the function and value of the building. The elements which form a facade start from the surface of walls, structures, to ornamentation. All these elements have the same purpose, which is to display beauty from a building. The facade‟s purpose is not merely to display aesthetics but also to create space with quality. One of the most prominent features of the facade of Universitas Indonesia‟s Library is the use of material which dominates the whole surface of the building, consisting of andesite, glass and grass. From the application of the materials, we are able to discover how the materials create views, openings, and orientation, as well as allowing us to see the quality of the space inside. The chosen facade materials become appropriate or inappropriate based on how we see the spatial qualities created inside."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Izzatunnisa
"Fenomena privatisasi ruang publik merupakan topik yang banyak menimbulkan diskusi dan perdebatan dalam literatur. Melalui kajian literatur dan pengamatan, tulisan bertujuan untuk menemukan titik temu dalam mengidentifikasi privatisasi ruang publik dari sudut pandang/persepsi pengguna sebagai aktor terpenting. Aksesibilitas sebagai fitur utama dari ruang publik memiliki keterhubungan dengan elemen pembatas, baik fisik maupun non fisik. Tulisan ini mempertanyakan lebih jauh mengenai apa peran elemen pembatas fisik pada persepsi privatisasi pengguna terhadap ruang publik? Dari hasil studi, ditemukan kesimpulan bahwa penggunaan elemen pembatas fisik menyebabkan penurunan terhadap aksesibilitas fisik ruang publik namun kurang signifikan terhadap penurunan aksesibilitas secara persepsi. Selain itu, keberadaan elemen pembatas fisik didukung oleh penerapan elemen pembatas non fisik dalam menjaga keamanan/membatasi ruang publik. Melalui temuan ini, diharapkan pandangan negatif mengenai penggunaan elemen pembatas fisik pada ruang publik di perkotaan dapat dikaji kembali dalam diskursus di bidang perancangan perkotaan.

The phenomenon of privatization of public space is a topic that creates a lot of discussion and debate in literature. Through literature study and observation, this writing aims to find the middle ground in order to identify privatization from the user's perception as the most important actor in public space. Accessibility as the main feature of public space related to boundary elements, physical or non physical. This writing asks further about what is the role of physical boundary elements in user’s perception of the privatization of public space? From this study, it finds that the use of physical boundary elements causes degradation of physical accessibility but less significance in perception of accessibility. Also, the existence of physical boundary elements is usually supported by non physical boundary elements. From these findings, it is hoped that negative views towards the use of physical boundary elements in urban public spaces can be explored again in urban design discourses."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abiel Marangkup Samuel
"Ruang publik sebagai bagian dari ruang urban memiliki peran untuk memfasilitasi masyarakat untuk berinteraksi dan beraktivitas di dalamnya. Namun, wanita, sebagai bagian dari masyarakat, tidak memiliki akses yang sama dengan pria terhadap ruang publik oleh karena sistem patriarki yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia dan termanifestasi dalam elemen spasial yang hadir dalam ruang-ruang publik di Indonesia. Kondisi ini mengakibatkan tingginya angka kekerasan seksual sebagai salah satu bentuk objektifikasi yang menyerang kaum wanita sehingga menghasilkan ruang publik yang tidak aman bagi wanita. Studi dilakukan terhadap elemen-elemen spasial pada Taman Langsat dan Taman Sambas Asri untuk membandingkan tingkat keamanan yang ada pada kedua ruang publik. Elemen spasial akan membentuk visibilitas, aksesibilitas, dan surveilans yang ada pada taman dan pemenuhan semua aspek ini akan menghasilkan ruang publik yang aman bagi wanita dari kekerasan seksual. Hasil studi menunjukkan bahwa Taman Langsat memiliki keamanan dari kekerasan seksual yang lebih rendah dibandingkan Taman Sambas Asri. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kepekaan terhadap inklusivitas gender di dua periode yang berbeda. Oleh karena itu, ruang publik yang sudah ada perlu diintervensi sehingga dapat memfasilitasi seluruh masyarakat, khususnya wanita.

Public space as part of a city has a role to facilitate people to interact and do activities in it. However, women, as part of society, do not have the same access as men to public space because of the patriarchy system that is still adhered to by Indonesian society and is manifested in the spatial elements that are present in public spaces in Indonesia. This condition results in high rates of sexual violence as a form of objectification that attacks women, resulting in a public space that is not safe for women. A study was conducted on the spatial elements of Langsat Park and Sambas Asri Park to compare the level of security between the two public spaces. Spatial elements will shape the visibility, accessibility and surveillance of the park and the fulfillment of all these aspects will produce a public space that is safe for women from sexual violence. The result of the study shows that Langsat Park has lower safety from sexual violence than Sambas Asri Park. This shows that there is a difference in sensitivity towards gender inclusivity in two different periods. Therefore, existing public spaces need to be intervened so that they can facilitate the entire community, especially women."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Anisa
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas museum yang berfokus pada pembentukan pengalaman dan
pengaruh elemen ruang arsitektur terhadap pembentukan makna di dalam museum.
Dengan menggeser fokus dari objek museum ke elemen ruang di museum,
rangsangan dan respon yang diproses oleh tubuh juga berubah. Untuk menyelidiki
pengaruh hubungan elemen ruang terhadap pengalaman di museum, skripsi ini akan
mengamati peranan objek di museum, peran atmosfer ruang, dan pengaruh sensori
terhadap pengalaman di museum. Hasil dari penulisan skripsi ini diharapkan dapat
memberi gambaran akan pengaruh yang dihasilkan dari kombinasi berbagai elemen
ruang yang dirasakan dan diproses oleh tubuh melalui panca indera. Penulisan ini
skripsi juga diharapkan dapat mengangkat pentingnya memahami kaitan antara
pengalaman sensori, karakter elemen ruang, dan proses pembentukan makna di
dalam museum.

ABSTRACT
The focus of this study is regarding experience-based museum and the role of
spatial elements in the proces of meaning-making in museum. By shifting the focus
from object to experience, stimuli and sensory respons which took place in museum
also change accordingly. To dissect the role and effect of spatial elemets on spatial
experience, we will need to observe the role of museum objects, museum
atmpsphere, and also sensory response in museum. The result of this study
hopefully will give a description and analysis on the effect of many spatial elements
combination and highlight the importance of understanding the connection between
sensory experience, the presence of spatial elements, and the resulting meaningmaking
in museum.;"
Lengkap +
2016
S64624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dianur Hikmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak keberadaan ritel modern terhadap kinerja ritel tradisional dalam kebijakan zonasi ritel Perda DKI No.2 Tahun 2002. Penelitian dilakukan terhadap 153 ritel tradisional PD Pasar Jaya yang tersebar di DKI Jakarta. Dalam studi ini dilakukan identifikasi terhadap ritel modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) yang melanggar ketentuan kebijakan zonasi ritel.
Penelitian ini menggunakan data jumlah pedagang ritel tradisional sebagai proksi variabel kinerja ritel tradisional. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi berganda guna menguji pengaruh jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional, revitalisasi pasar, dan potensi pasar terhadap kinerja tradisional.
Dari hasil penelitian, diperoleh gambaran deskriptif bahwa implementasi kebijakan zonasi ritel di DKI Jakarta banyak dilanggar oleh pelaku usaha ritel modern. Selain itu, diperoleh hasil bahwa variabel jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dan potensi pasar berpengaruh signifikan terhadap kinerja tradisional. Namun, hubungan antara jumlah ritel modern yang jaraknya terdekat dengan ritel tradisional dengan kinerja tradisional adalah tidak linier (non-linier). Hal tersebut berarti bahwa pada awalnya keberadaan ritel modern memiliki hubungan positif dengan kinerja ritel tradisional namun pada rentang jumlah tertentu dan jumlahnya sudah melebihi titik kritis (batas maksimum) maka hubungannya akan menjadi negatif dengan kinerja ritel tradisional. Batas maksimum jumlah ritel modern yang diperbolehkan hanya berjumlah 1 (satu) outlet yang berada di dekat ritel tradisional. Adapun jenis ritel modern yang paling berpengaruh signifikan adalah supermarket. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah mengkaji ulang Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun 2002, meningkatkan komitmen pemerintah dalam membatasi serbuan jaringan ritel modern terutama ritel supermarket melalui pengetatan izin, serta optimalisasi program revitalisasi pasar ritel tradisional baik segi fisik maupun non fisik.

This study aimed to analyze the impact of modern retail coexistence with traditional retail on traditional retail's performance in retail zoning policy of Jakarta Regional Regulation No 2 2002. The traditional retails in this study were PD Pasar Jaya traditional retail where there were 153 markets spreaded across Jakarta. This research identified the modern retails minimarkets supermarkets hypermarkets location in accordance to retail zoning policy.
This study used number of traditional retailers as a proxy of performance variable. This research used the descriptive and multiple regression analysis in order to test the impact of the the number of modern retails which violated the retail zoning policy the market revitalization and the market potential to traditional retail's performance.
Result showed that most of modern retails violated the zoning policy Furthermore the result also showed that the number of modern retails which are located at near traditional retails and market potential variable had a significant impact on traditional retail's performance Surprisingly the correlation between the number of modern retails which are located at near traditional retails with traditional retail's performance was not linear It means that the correlation between number of modern retails and traditional retail's performance is a positive within a certain amount and then becomes negative afterward The maximum number of modern retails in which the correlation is positive is 1 one Inparticular it is only supermarket that has significant impact on traditional retail's performance We recommend reviewing the Jakarta Regional Regulation No 2 2002 increasing the government 39's commitment to restrict the modern retail growth optimizing the revitalization program for the traditional retail tangible and in tangible.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>