Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winona Maolidya
"Perilaku picky eater merupakan fenomena yang sering ditemukan pada anak prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pola asuh dan pengetahuan ibu tentang gizi dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan instrumen Parenting Styles and Dimensions Questionnaire–Shot Form (PSDQ-SF), instrumen pengetahuan ibu tentang gizi, dan instrumen Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 159 responden yang dipilih dengan teknik multistage sampling di Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan 23,3% anak mengalami perilaku picky eater dan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh (p value<0,05) dan pengetahuan ibu tentang gizi (p value<0,05) dengan perilaku picky eater pada anak prasekolah. Pola asuh yang tepat dan pengetahuan ibu yang baik tentang gizi akan berhubungan dengan perilaku picky eater pada anak, begitupun sebaliknya oleh karena itu diperlukan penerapan pola asuh yang tepat dan memiliki pengetahuan ibu tentang gizi yang baik untuk mendukung perkembangan pola makan sehat anak.

Picky eater behavior is a phenomenon that often occurs in preschool children and this may caused by many factors both internal and external. This study aims to identify the relationship between parenting patterns and maternal knowledge about nutrition with picky eater behavior in preschool children in South Jakarta. The design of this study was cross-sectional and use Parenting Styles and Dimensions Questionnaire - Shot Form (PSDQ-SF) instrument, maternal knowledge about nutrition instrument, and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) instrument. This study was conducted involving 159 respondents who where selected by multistage sampling technique in South Jakarta. The results showed that there were 23.3% of children with picky eating behavior and there was a significant relationship between parenting style (p-value <0.05) and maternal knowledge about nutrition (p-value <0.05) with picky eater behavior in preschool children. Approptiate parenting style and good maternal knowledge about nutrition will be associated with picky eater behavior in children, and vice versa. There fore, it is necessary to apply approptiate parenting style and have good maternal knowledge about nutrition to support the development of healthy eating patterns in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryza Maulana Putra
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tekanan untuk makan dan faktor lainnya dengan perilaku picky eating. Pengambilan data menggunakan pengisian kuesioner dan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada 113 anak usia 3 - 6 tahun di PAUD dan TK terpilih di Kelurahan Manggarai Selatan, Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 29,2% responden memiliki perilaku picky eating. Terdapat perbedaan proporsi signifikan pada picky eater yang mendapat tekanan untuk makan (p = 0,007) dan memiliki keluarga berperilaku picky eating (p = 0,0001) serta perbedaan rata-rata usia anak yang signifikan pada picky eater (p = 0,014). Perilaku picky eating lebih sering terjadi pada masa awal anak-anak yang mendapat tekanan untuk makan serta memiliki keluarga berperilaku picky eating.

The purpose of this study is to determine the relationship between pressure to eat and other factors with picky eating behaviour. Data was obtained by questionnaires and weight and height measurements from 113 children aged 3 - 6 years old in selected kindergarten in South Manggarai Urban, South Jakarta. Result of this study shows 29,2% of respondents have picky eating behaviour. There is significant difference of proportion in picky eater who had pressure to eat (p = 0,007) and had family with picky eating behaviour (p = 0,0001) and also significant diferrence of mean age in picky eater (p = 0,014). Picky eating behaviour often occurs in early childhood who have pressure to eat and have family with picky eating behaviour."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Putri Salsabila
"Anak dengan kesulitan belajar spesifik sering dianggap bodoh karena prestasi akademiknya yang kurang baik dibanding anak lainnya. Hal tersebut menjadi perhatian salah satunya bagi orangtua karena harus memiliki pengetahuan agar dapat mendeteksi dini, terutama orangtua anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua anak usia prasekolah tentang insan berkemampuan khusus dengan kesulitan belajar spesifik di TK Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 107 responden yang merupakan orangtua dari anak usia prasekolah yang sedang menempuh pendidikan di TK Kota Depok. Analisis data univariat menggunakan uji proporsi, menunjukkan hasil bahwa responden pada penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan baik (79,4%). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi terkait insan berkemampuan khusus dengan kesulitan belajar spesifik, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orangtua, guru, maupun tenaga profesional yang lain.

Children with specific learning difficulties are often considered stupid because of their poor academic performance compared to other children. This is one of the concerns for parents because they must have knowledge in order to detect it early, especially parents of preschool children. This study aims to find out the description of parents of preschool children‟s knowledge about special ability individuals with specific learning difficulties in kindergarten in Depok. The research design used is cross sectional with a total sample of 107 respondents who are parents of preschool children who are currently attending Kindergarten in Depok City. Univariate data analysis using the proportion test, showed that the respondents in this study had a good level of knowledge (79.4%). This study recommends providing education related to persons with special abilities with specific learning difficulties, so as to increase the knowledge of parents, teachers, and other professionals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Windiastri
"Pola asuh ibu merupakan faktor yang memengaruhi perkembangan anak, khususnya perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial emosional dapat mengidentifikasi kemampuan sosial, emosional, intelektual, dan perilaku positif lainnya pada anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah di PAUD Desa Parakan Jaya, Bogor. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional pada 103 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner parenting styles and dimentions questionnare dan kuesioner perkembangan sosial emosional anak usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan perkembangan sosial emosional anak usia prasekolah 4-5 tahun dan 5-6 tahun p value = 0,225; 0,108 . Faktor lain seperti usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan jenis kelamin anak tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan perkembangan sosial emosional anak. Namun demikian, pada penelitian ini ditemukan bahwa mayoritas perkembangan sosial emosional anak meragukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan screening sejak dini untuk mendeteksi adanya penyimpangan perkembangan sosial emosional anak.

Parenting style is a factor that influences a children's development, especially for social emotional development. Social emotional development begun to identify social, emotional, intellectual, and other positive behaviors in preschoolers. This research aims to know the correlation between mother's parenting style and social emotional development of preschool aged children 4 6 years old in PAUD at Parakan Jaya Village of Bogor. Design research use analytic descriptive approach cross sectional at 103 respondents. Data collection by parenting styles and dimentions questionnare and social emotional development questionnare for 4 5 years old and 5 6 years old.
The results of this research show there is a no relationship of the correlation between mother's parenting style and social emotional development of preschool aged children 4 5 years old and 5 6 years old p value i.e. 0.225 0.108 . Other factors such as age, education, employment, and sex show there is a no relationship with the children's social emotional development. However, this research found that majority of the children's social emotional development is questionable. So, screening is necessary to indentify the deviation of the children's social emotional development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Putri Anandiva
"Regulasi diri merupakan keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh anak usia prasekolah. Walaupun sejumlah penelitian membuktikan bahwa regulasi diri anak dapat diprediksi oleh parenting self-efficacy melalui peran mediasi oleh faktor-faktor yang melekat pada orang tua, namun apakah hubungan keduanya diperantarai oleh faktor-faktor yang dimiliki anak masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran salah satu faktor kognitif anak, yaitu executive function, sebagai mediator hubungan antara parenting self-efficacy dan regulasi diri anak. Sebanyak 441 orangtua yang memiliki anak usia 48 hingga 72 bulan tanpa riwayat masalah perkembangan maupun psikologis mengikuti penelitian ini. Adapun alat ukur yang digunakan, yaitu Me as a Parent (MaaP) untuk mengukur parenting self-efficacy, Childhood Executive Functioning Inventory (CHEXI) untuk mengukur masalah executive function anak yang dipersepsikan orangtua, dan Self-Regulation Questionnaire (SRQ) untuk mengukur regulasi diri anak yang juga dipersepsikan oleh orangtua. Analisis PROCESS Hayes menunjukkan hasil bahwa executive function anak secara partial memediasi hubungan antara parenting self-efficacy dan regulasi diri anak usia 48 hingga 72 bulan. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa upaya untuk meningkatkan parenting self-efficacy dan executive function anak penting untuk dilakukan agar regulasi diri anak dapat berkembang secara optimal.

Self-regulation is an important skill for preschoolers to have. Although a number of studies have proven that children's self-regulation can be predicted by parenting self-efficacy through the mediation role of factors attached to parents, whether the relationship between the two is mediated by factors owned by children is still unknown. This study aims to look at the role of one of the children's cognitive factors, namely executive function, as a mediator of the relationship between parenting self-efficacy and children's self-regulation. A total of 441 parents of children aged 48 to 72 months without a history of developmental or psychological problems participated in this study. The measurement tools used are Me as a Parent (MaaP) to measure parenting self-efficacy, the Childhood Executive Functioning Inventory (CHEXI) to measure children's executive function problems perceived by parents, and the Self-Regulation Questionnaire (SRQ) to measure self-regulation. children who are also perceived by parents. Hayes' PROCESS analysis showed that children's executive function partially mediates the relationship between parenting self-efficacy and self-regulation in children aged 48 to 72 months. The results of this study imply that efforts to increase parenting self-efficacy and executive function of children are important so that children's self-regulation can develop optimally."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Citra Ronna
"Sebanyak 75% anak di Indonesia mengalami sibling rivalry. Sibling rivalry yang tidak ditangani dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak. Dalam proses pengasuhan anak, peran ayah sangat berarti bagi perkembangan anak.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan dan kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah di Kecamatan Beji. Fokus penelitian ini terletak pada peran ayah sebagai faktor yang mungkin memengaruhi dinamika hubungan antara saudara. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara acak di beberapa kluster yang mewakili berbagai kelurahan di Kecamatan Beji. Penelitian ini melibatkan 112 ayah sebagai responden. Data dikumpulkan melalui instrumen penelitian Fatherhood Scale dan kuesioner kejadia sibling rivalry. Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan dan kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah dengan nilai signifikansi p-value menggunakan uji chi square sebesar 0,001 (<0,05). Semakin terlibat ayah dalam proses pengasuhan anak, maka akan mengurangi kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah. Pengasuhan ayah yang optimal pada anak usia prasekolah akan membantu perkembangan kecerdasan emosi anak sehingga anak dapat mengatasi risiko terjadinya sibling rivalry. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan faktor motivasi, tempat tinggal, dan kepuasan pernikahan dalam mengasuh anak.

As many as 75% of children in Indonesia experienced sibling rivalry. Untreated sibling rivalry could have had a negative impact on a child's growth and development. In the process of raising children, the father's role was very important for the child's growth and development. This study aimed to analyse the relationship between father involvement in the parenting process and the incidence of sibling rivalry in preschool children in Beji District. The focus of this research was on the role of the father as a factor that might have influenced the dynamics of the relationship between siblings. The research method used was quantitative with a cross-sectional research design. The sampling technique used in this research was cluster random sampling. Data collection was carried out randomly in several clusters representing various sub-districts in Beji District. This research involved 112 fathers as respondents. Data was collected through the Fatherhood Scale research instrument and sibling rivalry incidence questionnaire. The results of this study found a significant relationship between father involvement in the child care process and the incidence of sibling rivalry in preschool children with a significant p-value using the chi-square test of 0.001 (<0.05). The more involved fathers were in the child-rearing process, the greater the incidence of sibling rivalry in preschool-age children. Optimal paternal care for preschool children would help develop children's emotional intelligence so that children could overcome the risk of sibling rivalry. Future research could add factors of motivation, place of residence, and marital satisfaction in raising children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Putri Chairunisa
"Permasalahan regulasi emosi umum terjadi pada masa usia prasekolah. Dari berbagai literatur sebelumnya, diketahui bahwa pengasuhan orangtua terhadap anak menjadi hal krusial dalam membentuk regulasi emosi anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengasuhan berkesadaran dengan regulasi emosi anak usia prasekolah. Penelitian dilakukan menggunakan convenience sampling dengan total 126 partisipan orangtua dengan anak usia prasekolah (3 – 6 tahun). Pengukuran mengenai penerapan pengasuhan berkesadaran dilakukan menggunakan instrumen Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P), sedangkan pengukuran mengenai regulasi emosi anak dilakukan menggunakan instrumen Emotion Regulation Checklist (ERC). Pengujian Korelasi Pearson dilakukan untuk menguji hubungan antarvariabel. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan dengan antara pengasuhan berkesadaran dengan regulasi emosi anak usia prasekolah. Penelitian ini berkontribusi untuk pengembangan intervensi pengasuhan berkesadaran dalam perkembangan regulasi emosi anak.

Problems in emotion regulation are common in preschool age. In the previous literature, it was known that parenting practice is crucial in shaping the emotion regulation of preschoolers. This study aims to examine the relationship mindful parenting and emotion regulation of preschoolers. Convenience sampling was used with 126 participants of parents with preschool aged children (3-6 years). Mindful parenting was measured using Interpersonal Mindfulness in Parenting Scale (IM-P), while the measurement of children's emotional regulation was measured using the Emotion Regulation Checklist (ERC). Pearson correlation test was conducted to examine the relationship between variables. The results of the study indicate that there is a significant positive relationship between mindful parenting and emotion regulation of preschoolers. This research contributes to the development of mindful parenting interventions for better emotion regulation in preschoolers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfatussa`Adah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering dialami anak usia prasekolah yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal tersebut adalah penggunaan gadget pada anak. Picky eating dapat berdampak pada pertumbuhan dikarenakan asupan nutrisi pada anak yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak usia prasekolah di Kota Depok. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 129 responden yang dipilih secara acak dengan teknik multistage cluster sampling di empat TK di Kota Depok. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji chi- square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 57 (44,2%) anak merupakan picky eater. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan perilaku picky eating pada anak prasekolah di Kota Depok (p<0,001) dengan tingkat risiko perilaku picky eating 5 kali lebih tinggi pada anak yang menggunakan gadget lebih dari waktu yang direkomendasikan (OR = 5,253). Upaya pencegahan perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu memperhatikan batasan waktu anak dalam menggunakan gadget sesuai rekomendasi.

Picky eating behavior is often experienced by preschool-aged children which is caused by internal and external factors. One of these external factors is children's use of gadgets. Picky eating can have an impact on growth due to inadequate nutritional intake in children. This research aims to identify the relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City. This research was conducted involving 129 respondents who were randomly selected using a multistage cluster sampling technique in four kindergartens in Depok City. Data analysis was carried out using univariate and bivariate analysis (chi-square test). The research results showed that 57 (44.2%) children were picky eaters. The bivariate test shows that there is a significant relationship between gadget use and picky eating behavior in preschool children in Depok City (p<0.001) with the risk level of picky eating behavior 5 times higher in children who use gadgets more than the recommended time (OR = 5.253). In an effort to prevent picky eating behavior in children, parents need to pay attention to limiting the time their children use gadgets according to recommendations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Imania
"ABSTRAK
Perkembangan emosional merupakan perkembangan yang penting bagi anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan emosional pada anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik komparatif dan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 300 ibu dari anak usia prasekolah di Kecamatan Beji Kota Depok menjadi responden pada penelitian ini yang diambil dengan cara cluster random sampling. dengan mengisi kuesioner terkait pola asuh dan perkembangan emosional anak prasekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia prasekolah memiliki perkembangan emosional dengan skor median 149. Selain itu ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan domain surgensi, afeksi negatif, upaya kendali, dan skor total perkembangan emosional anak prasekolah (p=0,0001). Hasil penilitian diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi untuk menstimulus perkembangan emosional dan mengintegrerasikan perkembangan lainnya dalam proses pembelajaran di sekolah.

ABSTRACT
Emotional development is an important development for preschoolers. This study aims to determine the correlation between parenting parents and emotional development in preschoolers. This study used a quantitative research with comparative analytic design with cross-sectional approach. 300 mothers of preschoolers in Kecamatan Beji, Kota Depok became respondents which were taken by cluster random sampling. Mother filled out questionnaires about parenting and emotional development of preschoolers. The results of this study indicate that preschoolers have emotional development with an median score of 149. In addition, there was significant relations between parenting and each score of surgency, negative affectivity, and effortful control dimension and also the total score of preschool children emotional development (p = 0.0001). This study results are expected to be used as information to stimulate emotional development and integrate other developments in the learning process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakia Rama
"Prevalensi picky eater di Indonesia sekitar 33,6% terjadi pada anak berusia balita dan 44,5% dari mereka mengalami malnutrisi ringan sampai sedang, sekitar 79,2% mengalami picky eater lebih dari 3 bulan. Peran orang tua, terutama peran seorang ibu sangat berpengaruh pada perilaku makan anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu dan anak dengan perilaku picky eater pada anak usia toddler di Kota Depok. Karakteristik ibu yang dimaksud meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pemberian ASI eksklusif, dan praktik pemberian makan, sedangkan karakteristik anak yang dimaksud meliputi usia, jenis kelamin, status gizi, dan waktu pemberian MPASI. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik cluster random sampling dan melibatkan responden sebanyak 112 orang. Variabel pada penelitian ini diukur dengan kuesioner perilaku picky eater (CEBQ) dan kuesioner praktik pemberian makan (CFPQ). Pada hasil penelitian ini, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pemberian ASI ekslusif (p-value 0.008), status gizi anak (p-value 0.001), dan waktu pemberian MPASI (p-value 0.001) dengan perilaku picky eater pada anak usia toddler, sedangkan variabel lainnya tidak berhubungan signifikan. Penelitian selanjutnya dapat berfokus pada pemberian ASI eksklusif dan MPASI usia 6 bulan untuk mencegah perilaku picky eater pada anak usia toddler.

The prevalence of picky eaters in Indonesia is around 33.6% among toddlers, and 44.5% of them experience mild to moderate malnutrition, with approximately 79.2% experience picky eater behavior for more than 3 months. The role of parents, especially mothers, greatly influences children's eating behavior. This study aims to examine the relationship between maternal and child characteristics and picky eater behavior in toddler-aged children in Depok City. Maternal characteristics include age, education, occupation, economic status, exclusive breastfeeding, and feeding practices, while child characteristics include age, gender, nutritional status, and timing of complementary feeding. This research method used a cross-sectional design with cluster random sampling technique and involved 112 respondents. The variable was measured by Children's Eating Behavior Questionnaire (CEBQ) and Comprehensive Feeding Practice Questionnaire (CFPQ). The results of this study show a significant relationship between exclusive breastfeeding (p-value 0.008), child nutritional status (p-value 0.001), and timing of complementary feeding (p-value 0.001) and picky eater behavior in toddler-aged children, while other variables were not significantly related. Further research can focus on exclusive breastfeeding and introducing complementary feeding at 6 months to prevent picky eating behavior in toddlers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>