Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187040 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Riski Wulansari
"Sektor pertanian merupakan sektor dengan potensi besar di Indonesia, namun masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, pasar, dan pembiayaan serta adanya fenomena perubahan iklim. Start-up pertanian mulai muncul dengan mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan di sektor pertanian. Ide ini diterima oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia sebagai solusi di sektor pertanian. Meskipun demikian, start-up pertanian menghadapi permasalahan dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya. Oleh karena itu, dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis faktor sukses kritis pada start-up pertanian di Indonesia. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesuksesan start-up pertanian, kemudian divalidasi menggunakan metode Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL-ANP untuk menganalisis hubungan dan mendapatkan prioritas faktor sukses kritis. Total faktor yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 37 faktor dan 7 dimensi, dengan dimensi yang memiliki prioritas tertinggi adalah dimensi process dan faktor yang memiliki prioritas tertinggi adalah faktor digital data analytics. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada pemilik bisnis dan stakeholder dalam menentukan kebijakan terkait faktor-faktor yang dapat diperhatikan untuk mendukung kesuksesan start-up pertanian di Indonesia.

The agricultural sector holds significant potential in Indonesia, yet it still faces challenges such as limited access to technology, markets, and financing as well as the phenomenon of climate change. Agricultural start-ups are starting to emerge by developing innovations to answer these challenges within the sector. This idea has been accepted by both the Indonesian public and government as a solution for the agricultural sector. However, agricultural start-ups encounter problems in developing and sustaining their businesses. Therefore, this research was conducted with the aim of analyzing the critical success factors of agricultural start-ups in Indonesia. The research began by identifying factors that influence the success of agricultural start-ups, then validated using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa methods. This study employs the DEMATEL-ANP method to analyze relationships and determine the priority of critical success factors. The total number of factors identified in this research is 37, across 7 dimensions, with the dimension having the highest priority being the process dimension, and the factor with the highest priority being digital data analytics. The results of this study can be used to provide recommendations to business owners and stakeholders in formulating policies related to factors that should be considered to support the success of agricultural start-ups in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ilhamsyah Akbar
"ABSTRAK
Perusahaan rintisan, sebagai sebuah organisasi di awal masa fase hidupnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi yang sudah dewasa. Karakter ini dapat dilihat dari dimensi organisasi, kepemilikan dan kepemimpinan, strategi dan inovasi serta finansial. Penelitian ini meneliti bagaimana karakteristik perusahaan rintisan di Indonesia dalam bidang fashion dan melakukan perhitungan AHP untuk mengetahui dimensi mana yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan rintisan bidang Fashion di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor strategi dan inovasi merupakan dimensi yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah perusahaan rintisan di Indonesia. Pemilihan strategi merupakan hal yang krusial . Penelitian ini memetakan strategi-strategi yang pernah digunakan oleh perusahaan rintisan bidang fashion di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi intensif dan diversifikasi merupakan dua strategi yang umum digunakan pada usaha rintisan di Indonesia.

ABSTRACT
Start up companies, as an organization in the early stage of its life cycle, have a very different characteristics with mature organization. These characteristics can be viewed from organization dimension, ownership dimension, strategy and innovation dimension, and financial dimension. This research learn about start up characteristic in Indonesia, especially in fashion industry and also do AHP step to determine which dimension is most relevant to start up success. The result shows that the stretegy and innovation is the most determinig dimension on start up success. Strategy choice is a crucial thing. This research maps the strategy that has been used in Indonesian fashion start up. The results are that intensive strategy and diversification strategy are the most used strategy in Indonesian Start Up "
2017
T48245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qomaruzzaman Rahmad Akbar
"Dengan perkembangan teknologi, banyak perusahaan start up yang didirikan. Pada bulan November 2022 terdapat 2.400 perusahaan start up di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi bisnis perusahaan start up dengan objek penelitian PT XYZ. PT XYZ bergerak di bidang industri makanan sehat. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan Business Model Canvas sebagai dasar teori dan alat untuk mengevaluasi strategi bisnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ menerapkan strategi broad differentiation strategy. Fokus strategi perusahaan saat ini adalah mempromosikan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. Strategi promosi tersebut berhasil meningkatkan penjualan, namun tidak mampu menghasilkan keuntungan karena besarnya biaya promosi. Terdapat beberapa kelemahan pada model bisnis PT XYZ. Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi perbaikan atas kelemahan tersebut. Penambahan segmen pelanggan dalam bentuk B2B berpotensi dapat mendatangkan sumber pendapatan baru dan memberikan keuntungan dalam hal promosi dengan menggunakan sumber daya perusahaan rekanan. Selain itu, penerapan lean accounting dapat diterapkan sebagai upaya efisiensi biaya.

With the development of technology, many start-up companies have been established. In November 2022 there were 2,400 startups in Indonesia. This study aims to evaluate the business strategy of start-up companies with the research object PT XYZ. PT XYZ engaged in the healthy food industry. This research is case study research with descriptive qualitative research methods. This research utilized Business Model Canvas as a basic theory and tool to evaluate business strategy. The results showed that PT XYZ implemented a broad differentiation strategy. The current focus of the company's strategy is to promote and introduce products to the public. The promotional strategy succeeded in increasing sales, but was unable to generate profits due to the large cost of promotion. There are several weaknesses in PT XYZ business model that can be improved to be able to generate profits. Adding customer segments in the form of B2B can potentially provide new revenues and bring benefit in promotions using other company resources. Additionally, the application of lean accounting that focused on cost reduction must be carried out for cost efficiency."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ardiansyah
"Bertambahnya jumlah perusahaan start-up, khususnya financial technology (fintech), berdampak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional Indonesia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, perusahaan rintisan teknologi lebih banyak gagal daripada berhasil. Studi menunjukkan bahwa start-up yang menerapkan prinsip lean menghasilkan lebih sedikit kegagalan daripada start-up yang menggunakan metode tradisional. Studi ini berupaya untuk mengelaborasi penerapan praktik umum dan tantangan kerangka kerja lean dalam pengembangan produk baru dari start-up berdasarkan tahapan pendanaan mereka menggunakan tinjauan literatur sistematis dan analisis kualitatif. Penulis menganalisis dua puluh delapan publikasi berdasarkan peringkat dan relevansinya, kemudian melakukan wawancara mendalam dengan dua belas informan dari enam start-up. Analisis penelitian mengelaborasi tiga framework implementasi lean start-up mulai dari vision, steer, dan acceleration yang masing-masing memiliki empat variabel yang berbeda. Studi ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara masing-masing perusahaan start-up dalam mengimplementasikan lean framework saat mengembangkan produk baru dan masalah yang mereka hadapi. Penelitian tentang start-up lean ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk mengimplementasikan lean start-up dalam pengembangan produk baru dengan mempelajari informasi yang diperoleh dari berbagai start-up berdasarkan tahapannya.

The growing number of start-up companies, especially financial technology (fintech), has a significant impact on Indonesia’s national gross domestic product (GDP), contributing to economic growth. However, tech start-up companies fail more than succeed. Study shows that start-ups that apply lean principles result in fewer failures than start-ups that use traditional methods. This study endeavors to elaborate on implementing general practices and challenges of the lean framework in new product development from start-ups based on their funding stages using a systematic literature review and qualitative analysis. The author analyzed twenty-eight publications based on their ratings and relevance, then conducted in-depth interviews with twelve informants from six start-ups. The research analysis elaborates on three lean start-up implementation frameworks starting from vision, steer, and accelerate, each of which has four different variables. This study reveals fundamental differences between each start-up company in implementing the lean framework when developing new products and the problems they face. This research on lean start-ups is expected to be used as a guide for implementing lean start-ups in new product development by studying information obtained from various start-ups based on their stage."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endrik
"ABSTRAK
Tingkat kegagalan perusahaan digital startup masih tinggi yaitu 90 pada tingkat global. Melihat potensi Indonesia dalam bisnis digital dan dampak positif bagi perekonomian yang diberikan oleh startup, pemerintah pun melalui Badan Ekonomi Kreatif menargetkan penurunan tingkat kegagalan sampai dengan 70 . Digital startup dipengaruhi oleh faktor yang dapat membuatnya bertahan dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor apa saja yang memengaruhi keberlangsungan bisnis digital startup di Indonesia dan rekomendasi apa yang tepat berdasarkan faktor yang teridentifikasi. Penelitian menggunakan pendekatan campuran. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengkonfirmasi faktor yang diusulkan dan mengembangkannya jika ada faktor lain yang tidak teridentifikasi. Pendekatan yang sama juga dilakukan untuk menyusun rekomendasi. Pendekatan kuantatif dilakukan untuk mengetahui faktor apa saja yang diterima dengan analilsis PLS-SEM dengan SmartPLS. Kuesioner diberikan kepada responden yang terlibat dalam industri digital startup. Penelitian menunjukkan sepuluh hipotesis yang diterima. Faktor tersebut meliputi aspek penelitian dan pengembangan, pendanaan, pendapatan, sistem manajemen, evolusi model bisnis, pelanggan, produk, ekosistem startup, regulasi, dan prototipe produk berbentuk MVP minimum viable product . MVP yang berfungsi dan fleksibel dalam pengembangannya merupakan faktor yang diterima dan signifikan yang dapat memengaruhi keberlangsungan bisnis startup. Dengan MVP, startup dapat menguji apakah model bisnis yang ditawarkan diterima oleh pasar.

ABSTRACT
More than 90 of digital startups fail, since they are not proper with the market and their cash ran out, it rsquo;s also the same number in Indonesia. Due to their importance to increase national economy, Agency of Creative Economy Indonesia BERKRAF set a target to decrease the failure rate into 70 . There are many factors influencing the sustainability and growth of digital startup. The purpose of this research is to find and analyze these factors that can affect to sustainability of startup. Individual interview with startup rsquo;s executive has been conducted to develop and confirm proposed conceptual model. Eleven hypotheses synthesized based on expert opinion and literature related. Questionnaire distributed to the people who actively involved in startup industry as respondents. After analysis process using PLS-SEM through SmartPLS, this research conducts the interviews with startup rsquo;s executive to compare the finding and gain recommendations. As the result, ten hypotheses are accepted while the another one is rejected. Ten hypotheses include: product development, funding, revenue, management system, model business evolution, customer, market, regulation, ecosystem, and MVP minimum viable product . MVP is one of the factor that accepted significantly influencing business sustainability of digital startup. MVP could help digital startup to test the business model whether accepted or rejected by market. Hypothesis on cash was rejected because most of respondent work at early stage startup that focus on developing innovated product. Contrast with the result, startup rsquo;s executive thought that cash is very important to support day-to-day operational and run the business. Recommendation provided based on finding, hope could increase successful startup in Indonesia."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Natalia Malau
"Ekonomi digital Indonesia telah menunjukkan tingginya pertumbuhan perusahaan-perusahaan startup. Fenomena ini didukung dengan besarnya populasi yaitu jumlah pengguna telepon pintar mencapai ratusan juta. Jumlah perusahaan-perusahaan startup di Indonesia mencapai 2143 perusahaan pada tahun 2019. Namun, 93% dari mereka adalah startup kecil. Tingkat perusahaan startup diukur berdasarkan nilai valuasinya. Semakin besar valuasi dari perusahaan startup dipercaya akan mendorong pengembangan ekonomi digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia memiliki program 1000 startup digital sebagai langkah untuk mencapai beberapa tujuan pemerintah untuk memiliki lebih banyak Unicorn dan menjadi "The Digital energy of ASIA". Merespon keadaan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memahami secara sistemik pengembangan perusahaan startup dan valuasinya dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis

Indonesia's digital economy has shown a high growth of startup companies. This phenomenon is supported by large population where the number of mobile phone users have reached a hundred million. The number of startup companies in Indonesia reached 2143 in 2019. However, 93% of them are small startups. The leveling of the startup company is measured by its valuation size. The bigger the valuation of a startup company is believed will help the digital economy development. The Ministry of Communication and Informatics of Indonesia has 1000 digital startups program as a step to reach government goal to have more unicorns and be the digital energy of Asia. In response to that, this research aims to understand the systemic impact of Indonesia's startup companies development and their valuation by using system dynamics approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashitha Pelangi Firlana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan.untuk mengetahui apakah akuisisi, jumlah kunjungan bulanan, jumlah investor utama, dan jumlah anggota direksi pada perusahaan startup digital berpengaruh pada besaran pendanaan yang diterima dan jumlah babak pendanaan. Penelitian ini menggunakan data sampel 300 startup dengan ranking tertinggi di seluruh dunia. Dengan menggunakan regresi linear berganda metode OLS Ordinary Least Square, hasil penelitian ini menujukkan bahwa keempat variabel yang diteliti signifikan memengaruhi besaran pendanaan dan jumlah babak pendanaan pada perusahaan startup digital dengan arah hubungan positif. Penelitian ini juga membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal pendanaan pada startup digital yang berasal dari negara maju maupun negara berkembang.

ABSTRACT
This study aims to determine whether the acquisition, the number of monthly visit, the number of lead investor, and the number of board member at the digital startup companies affect the amount of funding received and the number of funding round. This study used data sample of 300 startups with the highest ranking worldwide. By using multiple linear regression of OLS Ordinary Least Square, the results of this study showed that the four variables studied significantly affect the amount of funding and the number of funding round at the digital startup company with positive relationship. This study also proves that there is no significant difference in funding on digital startup from emerging and high income countries. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Maulana
"ABSTRAK
Startup dengan model bisnis berbasis platform dan jenis layanan on-demand tidak hanya menyebabkan disrupsi namun juga memunculkan istilah pengusaha mandiri yang dimana secara teknis merupakan pekerja yang bekerja secara mandiri dalam ldquo;gig economy rsquo;. Gig economy telah berperan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang diharapkan dapat menekan angka pengangguran. Mengingat angka pengangguran di Indonesia pada 7 Agustus 2017 mencapai 7,03 juta orang. Pada tahun 2016, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mencanangkan visi agar Indonesia menjadi ldquo;The Digital Energy of Asia rdquo; lalu dibentuk Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Commerce dengan harapan pada tahun 2020 dapat melahirkan 1000 startup dengan total valuasi mencapai US 10 miliar. Meskipun telah mendapat pendanaan dari investor, beberapa startup mengalami kegagalan dan harus gulung tikar. Tercatat pada tahun 2015 ada 20 startup di Asia yang mengalami kegagalan dan harus tutup, tujuh diantaranya berasal dari Indonesia. Sementara pada tahun 2017 tercatat ada enam startup yang harus tutup.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apa saja hal yang memengaruhi keberlanjutan startup dengan model bisnis berbasis platform di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan menggunakan model wawancara semi terstruktur ke para pendiri founders sekaligus c-level pada startup dengan model bisnis berbasis platform di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah enam tema utama yang memengaruhi keberlanjutan startup dengan model bisnis platform yakni dukungan dari ekosistem startup, kolaborasi dan kemampuan dari sumber daya manusia, dukungan investor, keadaan finansial, pengembangan produk berkelanjutan yang berfokus ke pelanggan serta kolaborasi dan kompetisi yang sehat.
ABSTRACT
Startups with platform-based business models and on-demand service types not only cause disruption but also generate self-employed terms which are technically workers who work independently in a gig economy . Gig economy has been instrumental in creating new jobs that are expected to reduce the unemployment rate. Given the unemployment rate in Indonesia on August 7, 2017 reached 7.03 million people. In 2016, the President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo launched a vision for Indonesia to become The Digital Energy of Asia and then formed the National Movement 1000 Startup Digital Commerce in the hope that in 2020 can give birth to 1000 startup with total valuation reached US 10 billion. Although it has received funding from investors, several startups have failed and must be closed. Recorded in 2015 there are 20 startup in Asia that failed and must close, seven of which come from Indonesia. And during 2017 there are six startups that must be closed.The purpose of this research is to produce startup sustainability analysis with platform based business model in Indonesia. This research is conducted by qualitative method by using semi-structured interview model to founders or C-level at startup with platform based business model in Indonesia. The results of this study are six main themes that affect the startup sustainability with the platform business model ie the support from startup ecosystems, collaboration and capabilities from human resources, investor support, financial circumstances, sustainable customer-focused product development and healthy collaboration and competition."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenedi Binowo
"Startup digital yang sukses dapat meningkatkan taraf hidup kesejahteraan banyak orang. Namun, bagi yang ingin merintis startup-nya, faktor kunci kesuksesan perintisan startup digital masih kompleks diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor kunci kesuksesan yang berperan penting dalam tahap perintisan. Thematic Analysis (TA) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan perintisan startup digital, sedangkan metode Interpretive Structural Modelling (ISM) digunakan untuk alat analisis penelitian kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dari 10 studi literatur terkait, wawancara dari 12 narasumber sebagai Founder/Co-Founder, dan ppengisian hasil kuesioner dari 6 pakar yang berpengalaman dalam bidang bisnis startup. Hasil identifikasi TA menunjukkan bahwa terdapat 17 faktor kunci yang menjadi faktor keberhasilan dalam perintisan startup digital, yaitu berupa: Peluang bisnis (problem), ide bisnis, tim startup, model bisnis, modal atau funding, produk/jasa, inkubator, validasi, kompetitor, marketing, penguasaan teknologi, analisis market, Founder & Co-Founder, mitra, passion, eksekusi ide, dan empati. Sedangkan temuan analisis ISM menunjukan bahwa faktor tim startup adalah faktor yang paling penting dan paling berpengaruh terhadap kesuksesan perintisan startup digital karena, berada di lingkungan independen, dan top level model hirarki kesuksesan perintisan startup digital, serta mempunyai pengaruh nilai driving power yang lebih besar dalam perintisan startup digital. Memiliki tim startup yang solid akan membuat startup digital berhasil karena, melalui tim startup-lah segala faktor terkait dapat dieksekusi dengan cepat dan mudah. Sehingga bisa berakibat pada kesuksesan perintisan dan keberlanjutan hidup startup. Temuan penelitian ini diharapkan menjadi fondasi bagi siapa saja yang tertarik untuk merintis startup digital.

Successful digital startups can improve the standard of living and well-being of many people. However, for who want to start their own startup, the key success factors in pioneering digital startups are still difficult to determine. The purpose of this research is to identify and analyze the key success factors that play an important role in the digital startup pioneering stage. Thematic Analysis (TA) is used to identify success factors for digital startup pioneering, whereas the interpretive structural modeling (ISM) method is used as a quantitative research analysis tool. Data for this study were gathered from a variety of sources, including 10 related literature studies, 12 interviews with Founders/Co-Founders of digital startups, and the results of questionnaires completed by 6 experts with startup experience. The results of TA identification show that there were 17 key success factors in pioneering digital startups, which take the form of: business opportunities (problems), business ideas, startup teams, business models, capital or funding, products/services, incubators, validation, competitors, marketing, technology mastery, market analysis, Founder & Co-Founder, partners, passion, idea execution, and empathy. While the ISM analysis findings show that the startup team factor is the most important and influential factor on the success of digital startup pioneering because, it is in an independent environment and the top-level model of the digital startup success hierarchy, it also has a greater driving power value influence in digital startup pioneering. A solid startup team is essential for the success of a digital startup because it is through the startup team that all related factors can be executed quickly and easily. As a result, startup teams have the potential to influence the success pioneering and sustainability of startup life. These findings were expected to be ground-breaking for anyone interested in launching an innovative digital startup."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Pratama
"Indonesia memiliki banyak potensi pasar untuk pengembangan startup. Namun kebanyakan startup umumnya hanya mampu bertahan kurang dari dua tahun. Hal ini karena startup menghadapi banyak ketidakpastian dalam menemukan model bisnisnya. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah agar model bisnis yang dijalankan selaras dengan capaian product-market fit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis model bisnis startup pelayanan kesehatan hewan agar tercapai model bisnis yang product-market fit. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis yang telah dijalankan oleh beberapa startup pada domain bisnis ini. Untuk analisis model bisnis direpresentasikan dalam bentuk hipotesis Business Model Canvas (BMC). Untuk mendapatkan Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development, sedangkan untuk penentuan prioritas fitur MVP digunakan pendekatan KANO. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 18 orang pemilik hewan peliharaan dan 3 orang penyedia jasa pelayanan kesehatan hewan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi berupa model bisnis dalam bentuk BMC dan MVP yang dapat digunakan sebagai dasar (baseline) dalam membangun sebuah startup pada industri pelayanan kesehatan hewan. Berdasarkan umpan balik dari pengguna, model bisnis ini sejalan dengan tingkat konversi MVP sebesar 95%.

Indonesia has many potential markets for startup development. However, most startups generally only last less than two years. It is because startups face a lot of uncertainty in finding their business model. One of the challenges faced is ensuring that the implemented business model is in line with product-market fit achievements. This study aims to analyze the veterinary service startup business model to achieve a product-market fit business model. The author uses the qualitative approach in analyzing the business model hypotheses run by several startups in this business domain. Business model analysis is represented in the form of a Business Model Canvas (BMC) hypothesis. The author uses the Customer Development method to get the Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. In contrast, we used the KANO approach to determine the priority of the MVP feature. Respondents in this study consisted of 18 pet owners and three animal health service providers. This research produces recommendations in the form of business models in the form of BMC and MVP that can be used as a baseline in building a startup in the animal health service industry. Based on user feedback, the business model is in line with the MVP conversion rate by 95%.

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>