Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jazmi Nadhila Kamil
"Perputaran karyawan secara sukarela (voluntary turnover) dapat terjadi apabila karyawan memiliki keinginan untuk berpindah yang kuat. Saat ini terdapat beberapa industri yang memiliki perputaran karyawan yang cukup tinggi, yakni melebihi 10% (Gillies, 1994). Salah satunya, PT X yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dengan angka voluntary turnover pada tahun 2023 sebesar 12,8% dan tren 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Untuk itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor dorongan internal individu, keterikatan karyawan, dan praktik kerja kinerja tinggi terhadap keinginan karyawan untuk berpindah di PT X Tahun 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method (kuantitatif dan kualitatif) dengan pendekatan cross sectional. Data kuantitatif didapatkan dengan menggunakan kuesioner dengan responden sebanyak 65 orang dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Sedangkan, data kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam dan didapatkan 6 perwakilan responden sebagai informan. Hasil kuantitatif penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara faktor dorongan internal individu (usia) dan praktik kerja kinerja tinggi (penilaian kinerja dan pemberdayaan karyawan). Hasil kualitatif penelitian diolah secara tematik dan didapatkan beberapa tema yang berkaitan dengan keinginan berpindah karyawan antara lain jumlah tanggungan keluarga, usia, kondisi keluarga, beban kerja yang menyebabkan rasa lelah, ketidakpuasan gaji, tidak ada umpan balik dan ketidakadilan dalam penilaian kinerja, kurangnya reward dan sistem penggajian yang tidak disesuaikan dengan kompetensi, tidak ada hubungan antara hasil penilaian kinerja yang dilakukan dengan kenaikan gaji, kurangnya dampak pelatihan terhadap pekerjaan dan tidak dapat mengajukan pelatihan non mandatory, gaya kepemimpinan yang kurang sesuai, hambatan dalam berpendapat di luar lingkup kerja, dan karyawan merasa tidak dihargai. Kemudian, gabungan antara hasil kuantitatif dan kualitatif menunjukkan adanya hal-hal yang diperluas maupun dikonfirmasi. Untuk itu, diperlukan beberapa peningkatan dalam manajemen PT X sebagai upaya untuk meningkatkan retensi karyawan dan kinerja organisasi. 

Voluntary turnover can occur if employees have a strong desire to move. Currently there are several industries that have high employee turnover, which exceeds 10% (Gillies, 1994). One of them is PT X, which is engaged in health services with a voluntary turnover rate in 2023 of 12.8% and the trend for the last 3 years shows an increase. For this reason, this study was conducted with the aim of knowing the relationship between the individual factors, employee engagement, and high performance work practices on employees' desire to move at PT X in 2024. The method used in this research is mixed method (quantitative and qualitative) with a cross sectional approach. Quantitative data was obtained using a questionnaire with 65 respondents and processed using the SPSS application. Meanwhile, qualitative data was obtained through in-depth interviews and obtained 6 representatives of respondents as informants. The quantitative results showed that there was a significant relationship between individual factors (age) and high performance work practices (performance appraisal and employee empowerment). The qualitative results of the research were processed thematically and obtained several themes related to the desire to move employees, including the number of family dependents, age, family conditions, workload that causes fatigue, salary dissatisfaction, no feedback and unfairness in performance appraisal, lack of rewards, and a pay system that is not based on competence, there is no relationship between the results of performance appraisals conducted and salary increases, lack of training impact on work and not being able to apply for non-mandatory training, inappropriate leadership style, obstacles in arguing outside the scope of work, and employees feel unappreciated. Then, the combination of quantitative and qualitative results shows that there are things that are expanded or confirmed. Therefore, some improvements are needed in the management of PT X in an effort to improve employee retention and organizational performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rami Busyra Ikram
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara job embeddedness dan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengukuran job embeddedness menggunakan alat ukur Global Job Embeddedness Scale (Crossley, Jex, Bennett, & Burnfield, 2007) dan intensi meninggalkan pekerjaan menggunakan alat ukur intention to turnover questionnaire (Adiningtyas, dkk, 2010). Partisipan berjumlah 116 karyawan outsourcing bidang CSO (Customer Service Officer) yang bekerja pada perusahaan tenaga listrik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job embeddedness dengan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). Artinya, semakin tinggi job embeddedness yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intensi meninggalkan pekerjaan.

This research was conducted to find relationship between job embeddedness and turnover intention among outsourcing employess. This is a quantitative research with correlational design. Job embeddedness was measured by Global Job Embeddedness Scale (Crossley., 2007) and turnover intention was measured by Intention to Turnover Questionnaire (Adiningtyas et al., 2010). The participants of this research are 116 CSO (Customer Service Officer) outsourcing employees who work in electrical power company. The main results of this research shows that job embeddedness negatively correlated significantly with turnover intention (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). It means, the higher job embeddedness, the lower turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Heikal Yaldi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kaitan antara stres kerja, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap turnover intention. Penelitian ini dilakukan pada PT Bank CIMB Niaga bagian Trade Finance Operation dengan jumlah sampel sebanyak 105 karyawan. Total sebanyak 77 orang karyawan memberikan respon dan mengisi kuesioner dengan tingkat respon sebanyak 73,33%. Metode pengumpulan data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuesioner, wawancara dan observasi.
Hasil dari data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan korelasi, dan regresi berganda dengan bantuan program aplikasi SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel stres kerja, beban kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention sedangkan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.

This study aimed to analyze the relationship between job stress, workload and work environment to turnover intention. This research was conducted at PT Bank CIMB Niaga Trade Finance Operation section by the number of 105 employees. Total 77 employees responded and filled the questionnaire with a response rate 73,33%. Primary data collection method used in this study is a questionnaire method, interviews and observation.
The results of the data obtained then processed statistically using correlation and multiple regression with SPSS 18 application program assistance. The results reveal that work stress variables and workload are positively related with turnover intention. While negative relationship with work place environment is reported.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuri Aprilia
"Tingkat turnover intention pada karyawan di PT X saat ini masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh dari pemberdayaan psikologis dengan tingginya turnover intention karyawan di PT X. Penelitian dilakukan untuk mengukur pengaruh pemberdayaan psikologis terhadap turnover intention dengan menggunakan kuesioner Psychological Empowerment dan kuesioner Turnover Intention. Responden penelitian ini berjumlah 164 orang pada level yang berbeda dimulai dari staff, sampai dengan manager. Seluruh responden bekerja di PT X pada divisi others project.
Hasil uji korelasi antara kedua variabel sebesar r = -0.214, maka terdapat hubungan negatif yang signifikan antara pemberdayaan psikologis dan turnover intention. Selanjutnya dilakukan uji regresi yang menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologis terbukti secara signifikan mempengaruhi turnover intention R2 = -0.208, p.

The turnover rate of intentions on employees at PT X is still quite high. This study aims to see whether there is influence of psychological empowerment with turnover intention level of employees in PT X. Research conducted to measure the influence of psychological empowerment to turnover intention by using Psychological Empowerment questionnaire and Turnover Intention questionnaire. The study respondents required 164 people at different levels ranging from staff to managers. All respondents work in PT X on other project divisions.
The test result between the two variables is r 0.214, then there is a significant negative relationship between psychological empowerment and move intention. Subsequent regression test showed that the existence of psychological empowerment significantly affect the intention to move R2 0.208, p.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfinur
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan turnover, studi kasus di PT. OTO, Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. OTO yang telah melakukan turnover mulai dari posisi manajer sampai dengan posisi junior officer berjumlah 45 orang. Dari 45 orang tersebut, jumlah populasi penelitian hanya berjumlah 41 orang mengingat empat orang di antaranya tidak dapat dihubungi baik dengan telepon, faxcimile, e-mail atau alat komunikasi lainnya.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 11 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan budaya organisasi berjumlah 10 butir pertanyaan. Bagian ketiga, pertanyaan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan berjumlah 15 butir pertanyaan. Bagian keempat adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasaan kerja berjumlah 15 butir pertanyaan. Bagian kelima adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kompensasi ektrinsik berjumlah 9 butir pertanyaan. Bagian keenam adalah pertanyaan yang berkaitan dengan kompensasi intrinsik berjumlah 6 butir pertanyaan Akhirnya, bagian ketujuh adalah pertanyaan tentang turnover yang terdiri dari 10 butir pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Untuk sejauh mana hubungan setiap variabel turnover dilakuan analisis deskriptif dan korelasional dengan mengunakan metode Spearman.
Hasil penelitian korelasi untuk budaya organisasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara Budaya Organisasi dengan turnover diperoleh nilai r = - 0.496 dengan tingkat signifikansi 0.005. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan turnover diperoleh nilai r = - 0.253 dengan tingkat signifikansi 0.170. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Turnover diperoleh nilai r = - 0.207 dengan tingkat signifikansi 0.265.
Hubungan antara Kompensasi Intrinsik dengan Turnover diperoleh nilai r = - 0.332 dengan tingkat signifikansi 0.068. Hubungan Kompensasi Ekstrinsik dengan Turnover diperoleh nilai r = - 0.376 dengan tingkat signifikansi 0.037. Hubungan antara Karir dengan Turnover diperoleh nilai r = - 0.737 dengan tingkat signifikansi 0.000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eileenthia Nimas Aryane
"Dibandingkan dengan generasi lainnya, karyawan milenial identik dengan tingkat kecenderungan turnover yang lebih tinggi. Meski begitu, adanya perilaku proaktif dalam mengubah aspek pekerjaan melalui job crafting diketahui dapat mempertahankan keberadaan karyawan pada pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara job crafting dengan turnover intention yang dimediasi oleh keterikatan kerja pada karyawan milenial di Indonesia. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini, antara lain: Job Crafting Scale, UWES Short Version, dan Turnover Intention Scale. Partisipan dalam penelitian ini adalah karyawan generasi milenial (usia 24-40 tahun) dengan masa kerja minimal 1 tahun, dengan rincian 122 partisipan laki-laki dan 137 partisipan perempuan (N = 259). Melalui analisis regresi mediasi menggunakan Makro PROCESS oleh Hayes, ditemukan hasil bahwa keterikatan kerja memediasi sebagian hubungan antara job crafting dengan turnover intention. Hal ini menggambarkan jika job crafting dapat memberikan dampak secara langsung terhadap turnover intention (c' = .08, p < .05), namun juga dapat berdampak secara tidak langsung melalui adanya peran keterikatan kerja sebagai perantara (ab = -.14, p < .05).

Millennials employees tend to have a higher level of turnover intention compared with other generations. However, employees that proactively craft their job was found to have a lower turnover intention. Therefore, this study aims to examine the relationship between job crafting and turnover intention mediated by work engagement among millennial employees in Indonesia. The instruments used in this study include Job Crafting Scale, UWES Short Version, and Turnover Intention Scale. Participants in this study were millennials employees (aged 24-40 years) with a minimum working period of 1 year, with details of 122 male participants and 137 female participants (N = 259). Through mediation regression analysis using the Macro PROCESS by Hayes, it was found that work engagement partially mediates the relationship between job crafting and turnover intention. This illustrates that job crafting can directly affect the turnover intention (c' = .08, p < .05), but also indirectly affect the turnover intention through work engagement as a mediator (ab = -.14, p < .05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Hasanah
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat RSU Bhakti Yudha. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat, faktor pendorong dan faktor penarik. Karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jarak rumah ke tempat kerja, jumlah anak yang dimiliki, lama kerja dan status kepegawaian. Faktor pendorong antara lain meliputi persepsi terhadap kompensasi RS, sistem kerja keperawatan, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Faktor penarik meliputi persepsi terhadap kesempatan kerja dan kompensasi perawat RS lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross sectional pada 95 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan T Test, Annova dan Korelasi Regresi, sedangkan multivariat menggunakan Regresi Linear Ganda. Pemodelan bivariat dengan menggunakan metode enter. Hasil analisis didapatkan kompensasi RS dan kompensasi perawat RS lain yang paling dominan berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat.Saran untuk rumah sakit berdasarkan hasil penelitian adalah RS perlu meninjau ulang mengenai cara pemberian kompensasi terutama uang lembur kepada perawat dan RS diharapkan mempertimbangkan standar kompensasi perawat RS lain dalam memberikan kompensasi.

The aim of this thesis is to analyze of factors associated with desire to move (Turnover Intention) of Nurse In Bhakti Yudha Public Hospital In 2013. Variable which researched is charactheristics of nurse are age, sex, marrital state, the last education, the distance between house and hospital, the amount of children, the lenght of employment, and the state of employment . The Push factors which the perceptions of compensation oh hospital, nursing work system, career development, and work environment. The pull factors containe the opportunity of job and the level compensation of the other hospital. The methode of research which used is quantitatively with cross sectional design which done for ninety five nurses. The analyses which used is univariate, bivariate, multivariate. Bivariat Analysis use T Test, Anova and Regression Correlation, whereas multivariate Regreesion of Binary Logistic. Bivariate model use enter methode. The result of analysis is gained The perseption of Compensation of hospital and the other hospital have the most infuence variable which correlated with turnover intention. The suggestions for Bhakti Yudha hospital are based on the result of analysis are reviewing about its compensation especialliy overtime payment compensation to the nurses and Bhakti Yudha hospital is expected reviewing about the compensation of the other hospital in compensation giving"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriah Khairunnisa
"Tingginya turnover intention dan rendahnya task performance menjadi permasalahan di perusahaan yang harus ditangani dan dapat diselesaikan oleh tingginya support dari supervisor yang dirasakan serta keyakinan yang tinggi terhadap diri sendiri selama bekerja (self efficacy). Kedua permasalahan tersebut dapat dialami oleh seluruh karyawan, terutama karyawan generasi Z. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari perceived supervisor support terhadap employees turnover intention dan task performance dengan self efficacy sebagai variabel mediasi pada karyawan di DKI Jakarta. Dengan tujuan eksplanatif, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 253 responden Generasi Z yang bekerja sebagai karyawan di DKI Jakarta yang didapatkan dengan menggunakan teknik penarikan data non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data dengan menggunakan hierarchical multiple regression. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh perceived supervisor support terhadap turnover intention dan juga terdapat pengaruh perceived supervisor support terhadap task performance pada karyawan di DKI Jakarta. Selain itu, self efficacy juga terbukti menjadi variabel mediasi antara perceived supervisor support terhadap turnover intention dan perceived supervisor support terhadap task
High turnover intention and low task performance are problems in the company that must be handled and can be solved by the perceived high support from supervisors and high confidence in themselves during work (self efficacy). Both of these problems can be experienced by all employees, especially generation Z employees. Therefore, the purpose of this study is to analyze the effect of perceived supervisor support on employees turnover intention and task performance with self-efficacy as a mediating variable for employees in DKI Jakarta. With an explanatory purpose, this study uses a quantitative approach by distributing questionnaires distributed online to 253 Generation Z respondents who work as employees in DKI Jakarta which were obtained using a non-probability sampling technique with purposive sampling. This study uses data analysis techniques using hierarchical multiple regression. The results of this study indicate that there is an effect of perceived supervisor support on turnover intention and there is also an effect of perceived supervisor support on task performance for employees in DKI Jakarta. In addition, self-efficacy is also proven to be a mediating variable between perceived supervisor support on turnover intention and perceived supervisor support on task performance for Generation Z employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Prasetyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab dan dampak dari turnover karyawan terhadap manajerial perusahaan di Hotel Crowne Plaza Jakarta. Menggunakan data turnover karyawan dari tahun 2013 sampai 2015, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab turnover yang terjadi di hotel Crowne Plaza Jakarta cenderung mengarah pada jenis voluntary turnover. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dampak yang dirasakan manajerial perusahaan dari hotel Crowne Plaza Jakarta cenderung mengarah pada jenis dysfunctional turnover.

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate what is the antecedent and the consequence of employee turnover to the managerial in Hotel Crowne Plaza Jakarta. Using the turnover data from 2013 to 2015, this study find evidence that the antecedents of employee turnover that happen in Hotel Crowne Plaza Jakarta is tend to be voluntary turnover. This study also find that the consequences of employee turnover that sensed by managerial of Hotel Crowne Plaza Jakarta is tend to be dysfunctional turnover;;;"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Gading
"Salah satu tantangan sering dialami oleh perusahaan, termasuk perusahaan startup dan berkaitan dengan sumber daya manusia adalah tingkat turnover karyawan yang tinggi. Fenomena turnover tentunya diawali oleh turnover intention, yaitu niat serta keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Dalam mengatasi hal tersebut, salah satu langkah efektif yang dapat perusahaan adalah mengidentifikasi variabel faktor yang berkaitan dengan turnover intention. Terdapat beberapa variabel faktor yang dapat dikaitkan dengan turnover intention, yaitu job demands dan job resources. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh job demands terhadap turnover intention dengan job resources sebagai variabel moderasi pada karyawan startup di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling kepada 182 orang responden karyawan startup yang bekerja di Jakarta melalui Google Form. Kemudian, data dianalisis menggunakan teknik SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4 dan IBM SPSS Statistics 20. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa job demands memiliki pengaruh positif signifikan terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta. Selain itu, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa job resources secara negatif signifikan memoderasi pengaruh job demands terhadap turnover intention karyawan startup di DKI Jakarta.

One challenge often experienced by companies, including startup companies and related to human resources, is high employee turnover. The turnover phenomenon begins with turnover intention (intention of employees to leave the company. In overcoming this, one of the practical steps that the company can take is to identify the variable factors related to turnover intention. Several factors can be associated with turnover intention: job demands and resources. This study aims to analyze the effect of job demands on turnover intention with job resources as moderation variables in startup employees in DKI Jakarta. This study uses a quantitative approach using a purposive sampling technique for 182 startup employee respondents who work in Jakarta. Then, the data was analyzed using the SEM-PLS. The results of this study showed that Job Demands had a positive and significant relationship with the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta. In addition, the results of the moderation test showed that job resources negatively significantly moderate the effect of job demands on the turnover intention of startup employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>