Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noviana
"Sebagai salah satu program unggulan guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi BPJS Kesehatan serta memudahkan akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka dilakukan Program Rujuk Balik. Peserta yang berhak memperoleh obat PRB adalah peserta dengan diagnose penyakit kronis yang telah ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil oleh Dokter spesialis/sub spesialis dan pasien akan membawa resep obat dari dokter yang akan dibawa ke Apotek yang bekerja sama dengan BPJS. Berdasarkan pengkajian data resep pasien PRB pada periode Juni 2023 diperoleh 93 resep dengan 53 item obat dan total obat pasien PRB periode Juni 2023 yaitu 10946. golongan obat yang diresepkan yaitu 3 antihiperglikemik oral dan pemberian insulin, meliputi sulfonylurea, penghambat alfa-glukosidase, biguanid, Insulin campuran (Premixed insulin), Insulin kerja panjang (Long-acting), dan Insulin kerja cepat (Rapid-acting).  Total obat antidiabetes yang diberikan yaitu 3323 dengan persentase 30,36% dari total obat PRB yang diberikan. Obat yang paling banyak diresepkan yaitu metformin sebanyak 1590 untuk metformin 500mg dan 120 untuk metformin 850mg, jika diakumulasi penggunaan metformin yaitu 1710 dengan persentase 51,46%. Kemudian, frekuensi obat yang paling banyak diresepkan pada PRB Juni 2023 yaitu 23 resep. Hal ini sesuai dengan algoritma pengobatan DM yang mengacu pada Perkeni 2021, Perkeni 2021 menyatakan bahwa lini pertama yang dianjurkan pada pengobatan yaitu Metformin (Perkeni, 2021). Obat metformin merupakan salah satu obat yang paling aman digunakan pasien lansia, hal ini dinyatakan dengan criteria beers. Diketahui obat yang paling sedikit diresepkan yaitu Sansulin Log-G Dispopen sebanyak 3 buah setara 0,09%.

As one of the leading programs to improve the quality of health services for BPJS Kesehatan and facilitate access to health services to participants with chronic diseases, “Pasien Rujuk Balik / PRB” is carried out. Participants who are entitled to obtain PRB drugs are participants with a diagnosis of chronic disease that has been determined in a controlled / stable condition by a specialist / sub-specialist doctor and the patient will bring a prescription from a doctor who will be taken to a pharmacy that collaborates with BPJS. Based on the review of PRB patient prescription data in the June 2023 period, 93 prescriptions were obtained with 53 drug items and the total drugs for PRB patients in the June 2023 period were 10946. the classes of drugs prescribed were 3 oral antihyperglycemics and insulin administration, including sulfonylureas, alpha-glucosidase inhibitors, biguanids, Premixed insulin, Long-acting insulin, and Rapid-acting insulin.  The total number of antidiabetic drugs prescribed was 3323 with a percentage of 30.36% of the total PRB drugs prescribed. The most prescribed drug is metformin as much as 1590 for metformin 500mg and 120 for metformin 850mg, when accumulated the use of metformin is 1710 with a percentage of 51.46%. Then, the frequency of the most prescribed drug in PRB June 2023 was 23 prescriptions. This is in accordance with the DM treatment algorithm that refers to Perkeni 2021, Perkeni 2021 states that the recommended first line of treatment is Metformin (Perkeni, 2021). Metformin drug is one of the safest drugs used by elderly patients, this is stated by the Beers criteria. It is known that the least prescribed drug is Sansulin Log-G Dispopen as much as 3 pieces equivalent to 0.09%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Champaca Firdausi
"Peran Apoteker dalam pengobatan diabetes mampu meningkatkan kualitas hidup pasien dan kepatuhan pasien. Apoteker dapat menunjukkan perannya sebagai care giver melalui kegiatan home pharmacy care. Dalam hal ini, Apoteker dapat memberikan edukasi ke pasien, memonitor respons pasien terhadap terapi obat dan non-obat, mendeteksi dan mengenali secara dini reaksi efek samping serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemberian obat. Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek dilaksanakan selama 20 hari, dimulai dari 3 April hingga 28 April 2023 di Apotek Kimia Farma Adelina Tanah Baru, Depok, Jawa Barat. Metode pelaksanan dilakukan secara kualitatif, yang dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap pasien. Objek dalam pelaksanaan home pharmay care ini adalah pasien yang menderita diabetes dan hipertensi serta luka diabetes. Pasien rutin meminum obat hipertensi dan obat diabetes sesuai dengan arahan Dokter. Obat hipertensi yang pasien gunakan adalah amlodipine, sedangkan obat diabetes yang dikonsumsi adalah kombinasi dari glimepiride dan metformin. Terdapat efek samping dan interaksi yang terjadi antar obat sehingga perlu dilakukan monitor lebih lanjut. Kegiatan home pharmacy care dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki kepatuhan yang cukup baik terhadap konsumsi obat. Pasien disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang berlemak, telalu tinggi gula dan garam serta memperbanyak konsumsi serat, serta disarankan mejaga pola hidup sehat.
The role of pharmacists in diabetes treatment can improve patient quality of life and patient compliance. Pharmacists can demonstrate their role as care givers through home pharmacy care activities. In this case, pharmacists can provide education to patients, monitor patient responses to drug and non-drug therapy, detect and recognize side effects early and solve problems related to drug administration. Pharmacist Professional Work Practices (PKPA) in pharmacist  be held for 20 days, starting 3-18 April, 2023 at Kimia Farma Adelina Tanah Baru Pharmacy, Depok, West Java. The implementation method is carried out qualitatively, which is carried out by direct interviews with patients. The objects in implementing home pharmacy care are patients suffering from diabetes and hypertension as well as diabetic wounds. Patients routinely take hypertension medication and diabetes medication according to the doctor's instructions. The hypertension medication the patient uses is amlodipine, while the diabetes medication consumed is a combination of glimepiride and metformin. There are side effects and interactions that occur between drugs so further monitoring is necessary. Home pharmacy care activities can be concluded that patients have fairly good compliance with medication consumption. Patients are advised to reduce consumption of foods that are fatty, too high in sugar and salt and increase fiber consumption, and are advised to maintain a healthy lifestyle."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Oktaviani
"Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit di dunia yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kementrian Kesehatan RI (2022) memproyeksikan lebih dari setengah miliar, yakni 537 juta manusia di seluruh dunia hidup dengan diabetes dan akan mencapai 643 juta pada tahun 2030. Penderita DM di Kelurahan Jatijajar juga tercatat sejumlah 860 orang pada tahun 2022, dimana hanya 837 orang mendapatkan pelayanan kesehatan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penerapan praktik berbasis bukti pada pengelolaan Diabetes Melitus melalui asuhan keperawatan pada keluarga Ibu PS di RT.02/RW.04 Kelurahan Jatijajar. Metode penulisan yang digunakan adalah laporan studi kasus dengan penerapan senam kaki diabetes dalam 10 kali kunjungan. Tolak ukur keberhasilan intervensi ini dilihat berdasarkan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah serta hasil tes monofilamen. Hasil pemeriksaan glukosa darah pada Ibu PS sebelum intervensi sebesar 178 mg/dl dengan tes monofilamen, 6/9 pada kaki kanan dan 7/9 pada kaki kiri. Setelah dilakukan intervensi selama 10 kali, kadar glukosa darah Ibu PS sebesar 90 mg/dl dengan tes monofilamen, 9/9 pada kaki kanan dan 9/9 pada kaki kiri. Berdasarkan hal tersebut, senam kaki diabetes terbukti berhasil untuk mengontrol kadar glukosa darah serta mencegah neuropati perifer sehingga dapat diterapkan oleh perawat pada wilayah kerja binaannya.

Diabetes mellitus (DM) is a disease in the world that is increasing every year. The Indonesian Ministry of Health (2022) projects that 537 million people in the world have diabetes, and this will reach 643 million people in 2030. In 2022, there were 860 people in Kelurahan Jatijajar who were detected to have diabetes, but only 837 had treatment at the health services. This scientific paper was written to provide an overview of the results of implementing evidence-based practices in diabetes mellitus through nursing care for Mrs. PS, who lives in RT.02/RW.04 Kelurahan Jatijajar. The writing method used is a case study report made by doing diabetes foot exercises 10 times. The success of this intervention is measured based on the results of checking blood glucose levels and the results of the monofilament test. Before the intervention, the glucose level of Mrs. PS was 178 mg/dl, and the monofilament test results were 6/9 on the right leg and 7/9 on the left leg. After 10 interventions, Mrs.PS's blood glucose level was 90 mg/dl, and monofilament test results were 9/9 on the right leg and 9/9 on the left leg. Therefore, family caregivers can apply diabetic foot exercises to control blood glucose and prevent peripheral neuropathy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Lestari Negari
"Puskesmas Kecamatan Duren Sawit merupakan salah satu puskesmas di bawah naungan suku dinas kota Jakarta Timur yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.. Poliomyelitis adalah penyakit infeksi menular yang menyebabkan kelumpuhan syaraf disebabkan oleh polio virus, sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Polio hanya dapat dicegah dengan vaksin polio. Vaksin polio diberikan beberapa kali agar dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Upaya promotif dan preventif penyakit polio dilakukan melalui media promosi kesehatan leaflet yang merupakan selebaran berisi informasi dan himbauan dengan gambar, warna, dan layout yang menarik. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dan wawancara. untuk mendapatkan data dan informasi dengan kata kunci poliomyelitis, vaksin polio, imunisasi melalui jurnal penelitian, e-book, website WHO, website Kemenkes RI, dan peraturan pemerintah. Wawancara dilakukan secara langsung kepada apoteker penanggung jawab vaksin Puskesmas Kecamatan Duren Sawit. Hasil data yang diperoleh kemudian didesain sedemikian rupa yang menarik hingga menjadi leaflet menggunakan aplikasi desain online Canva. Leaflet tersebut dicantumkan scan QR-code dan dicetak yang kemudian dipasang pada akrilik mudah dijangkau pembaca baik masyarakat maupun tenaga kesehatan lain.

Puskesmas Kecamatan Duren Sawit is one of the health centers under the auspices of the East Jakarta city service tribe which is a first-level health service facility organizing health maintenance efforts, health promotion (promotive), disease prevention (preventive), disease healing (curative), and health recovery (rehabilitative), which is carried out in a comprehensive, integrated and sustainable manner. Poliomyelitis is a contagious infectious disease that causes paralysis of the nerves caused by the polio virus, mostly affecting children under 5 years of age. Polio can only be prevented by the polio vaccine. The polio vaccine is given several times to protect a child for life. Promotive and preventive efforts of polio disease are carried out through leaflet health promotion media which is a leaflet containing information and appeals with attractive images, colors, and layouts. The methods used were literature studies and interviews to obtain data and information with the keywords poliomyelitis, polio vaccine, immunization through research journals, e-books, WHO website, Ministry of Health website, and government regulations. Interviews were conducted directly to the pharmacist in charge of the vaccine at the Puskesmas of Duren Sawit District. The results of the data obtained were then designed in an attractive way to become a leaflet using the Canva online design application. The leaflet includes a QR-code scan and is printed which is then mounted on acrylic easily accessible to readers, both the community and other health workers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Juise Fennia Putri
"Salah satu standar pelayanan kefarmasian yang dilakukan di apotek adalah pengkajian resep. Pengkajian resep bertujuan untuk menganalisis adanya masalah yang terkait dengan peresepan obat. Masalah terkait obat yang mungkin terjadi akibat kesalahan penulisan resep diantaranya obat yang tidak tepat, dosis kurang atau berlebih, alergi obat, inkompatibilitas obat, interaksi obat, duplikasi pengobatan, serta penggunaan obat yang tidak tepat. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,5% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun. Penanganan penyakit diabetes dengan cara pendekatan pasien memerlukan kolaborasi tenaga kesehatan, dalam hal ini dokter sebagai penentu diagnosa, apoteker mendampingi khususnya dalam terapi obat merupakan salah satu tugas profesi kefarmasian. Proses pengkajian dilakukan dengan observasi dan studi literatur. Pengkajian resep secara administratif yang dilakukan terhadap resep terdapat beberapa aspek administratif yang tidak lengkap, seperti jenis kelamin, berat badan pasien, dan nomor telepon dokter tidak tercantum pada resep. Hal ini dapat diatasi dengan konfirmasi oleh petugas farmasi atau apoteker. Berdasarkan pengkajian aspek klinis terdapat adanya polifarmasi dan interaksi obat. Hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan edukasi atau pemberian informasi obat kepada pasien.

One of the standard pharmaceutical services carried out in pharmacies is prescription review. The prescription review aims to analyze the existence of problems related to drug prescribing. Drug-related problems that may occur due to prescription errors include incorrect medication, insufficient or excessive dosage, drug allergies, drug incompatibility, drug interactions, duplication of medication, and inappropriate drug use. The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia has increased from 1.5% in 2013 to 2.0% in 2018 based on doctor's diagnosis in residents aged ≥ 15 years. Handling diabetes using a patient approach requires collaboration between health workers, in this case the doctor as the determiner of the diagnosis, the pharmacist assisting, especially in drug therapy, is one of the duties of the pharmaceutical profession. The administrative review of prescriptions carried out on prescriptions contained several administrative aspects that were incomplete, such as the patient's gender, weight, and the doctor's telephone number not being listed on the prescription. This can be overcome by confirmation by a pharmacy officer or pharmacist. Based on the clinical aspect assessment, there is polypharmacy and drug interactions. This can be overcome by providing education or providing drug information to patient.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Wajdilfarah
"Puskesmas merupakan suatu fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. Pelayanan kefarmasian di lingkungan Puskesmas mencakup pengelolaan sediaan farmasi dan bahan media habis pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik mencakup salah satunya adalah pelayanan informasi obat (PIO). Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang dilakukan oleh Apoteker baik kepada pasien maupun kepada tenaga kesehatan di lingkungan Puskesmas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan penggunaan obat yang rasional. PIO dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan melalui suatu media yang dibuat untuk memudahkan penyampaian informasi. Pasien dengan penyakit kronis membutuhkan manajemen jangka panjang yang melibatkan kepatuhan pasien sehingga penyampaian informasi obat yang jelas harus diberikan agar pengobatan dapat dilakukan secara optimal dan hasil terapi yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu penyakit kronis dengan angka kejadian paling banyak di Puskesmas adalah Diabetes Melitus Tipe2. Pasien dengan DM Tipe 2 membutuhkan kepatuhan minum obat yang baik sehingga penyampaian PIO harus dilakukan baik kepada pasien maupun kepada keluarga pasien untuk mencapai hasil terapi yang diinginkan. Leaflet merupakan salah satu media yang sering digunakan dalam penyampaian informasi. Dalam penyampaian PIO, leaflet baik digunakan karena dapat dibuat dengan tampilan yang menarik namun tetap jelas terbaca sehingga informasi dapat dengan mudah tersampaikan dengan jelas. Tugas khusus ini bertujuan untuk menyusun leaflet informasi mengenai aturan minum obat antidiabetes yang baik. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan observasi yang dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan persyaratan impelentasi. Hasil dari tugas khusus ini merupakan leaflet yang dipajang di depan instalasi farmasi Puskesmas untuk memudahkan pasien, tenaga kesehatan, maupun pengunjung Puskesmas lainnya untuk mendapatkan dan membaca leaflet.

The Community Health Center is a health facility that carry out public health efforts and first-level individual health efforts. Pharmaceutical services in the Puskesmas environment include management of pharmaceutical preparations and consumable media materials (BMHP) and clinical pharmacy services. Clinical pharmacy services include drug information services (PIO). PIO activities consist of providing and distributing drug information carried out by pharmacists both to patients and to health workers in the Puskesmas environment with the aim of increasing the rational use of drugs. PIO can be conveyed verbally or in writing through a medium created to facilitate the delivery of information. Patients with chronic diseases require long-term management that involves patient compliance so that clear drug information must be provided so that treatment can be carried out optimally and the desired therapeutic outcome can be achieved. One of the chronic diseases with the highest incidence in Community Health Centers is Type 2 Diabetes Mellitus. Patients with Type 2 DM require good medication adherence, so delivery of PIO must be carried out both to the patient and to the patient's family to achieve the desired therapeutic outcome. Leaflets are one of the media that is often used to convey information. In delivering PIO, leaflets are good to use because they can be made with an attractive appearance but are still clearly read so that information can easily be conveyed clearly. This special assignment aims to arrange information leaflets regarding good rules for taking antidiabetic medication. The method used is literature study and observations carried out to obtain complete information in accordance with implementation requirements. The result of this special task is a leaflet that is displayed in front of the Community Health Center’s pharmacy installation to make it easier for patients, health workers and other Community Health Center visitors to get and read the leaflets.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nusaibah Meili Karimah
"Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Pasien diabetes melitus berisiko mengalami komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Salah satu komplikasi makrovaskular pada pasien diabetes melitus adalah penyakit arteri perifer (PAD) yang berkontribusi pengembangan penyakit ulkus kaki diabetik. Latihan fisik sebagai salah satu manajemen non farmakologi pada Penyakit arteri perifer. Buerger allen exercise (BAE) merupakan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan perfusi perifer ke kaki. Buerger allen exercise diterapkan dalam dua kali sehari selama lima hari perawatan dan dilakukan rutin pada pasien untuk mengatasi masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif. Evaluasi dari latihan ini adalah pengukuran ankle-brachial index untuk menilai perfusi pada kaki. Hasil yang didapatkan terdapat kenaikan ankle-brachial index pada kaki kanan 0.88 menjadi 1.03 dan untuk kaki kiri 0.87 menjadi 1.01. Kesimpulan dari hasil penerapan intervensi buerger allen exercise dapat mengatasi masalah perfusi perifer tidak efektif dibuktikan dengan peningkatan pada nilai ankle brachial index.

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease with a prevalence that continues to increase every year. Diabetes mellitus patients are at risk of experiencing microvascular and macrovascular complications. One of the macrovascular complications in diabetes mellitus patients is peripheral arterial disease (PAD), which contributes to the development of diabetic foot ulcers. Physical exercise as a non-pharmacological management of peripheral arterial disease. Buerger Allen Exercise (BAE) is an exercise that aims to increase peripheral perfusion to the feet. The Buerger Allen exercise is applied twice daily for five days of treatment and is carried out routinely on patients to overcome the problem of ineffective peripheral perfusion nursing. The evaluation of this exercise is the measurement of the ankle-brachial index to assess perfusion in the foot. The results showed an increase in the ankle-brachial index for the right leg from 0.88 to 1.03 and for the left from 0.87 to 1.01. The conclusion from the results of implementing the Buerger Allen Exercise intervention can overcome the problem of ineffective peripheral perfusion as evidenced by an increase in the ankle-brachial index value.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuke Ardiaria Finola Ivani
"Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh populasi di dunia. DM tipe 2 yang tidak tertangani dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti ulkus diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, katarak, dll. Modifikasi perilaku diperlukan pada penderita diabetes agar dapat mengadaptasi kebiasaan baru sebab manajemen diabetes membutuhkan konsistensi dalam pelaksanaannya. Tujuan pelaksanaan studi kasus berbasis bukti (evidence based case report) pada karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran hasil adaptasi metode PATUH sebagai manajemen diabetes melalui intervensi modifikasi perilaku. Pada pelaksanaannya, dukungan keluarga dalam perawatan klien merupakan komponen penting dan diukur dengan kuesioner dukungan keluarga. Intervensi modifikasi perilaku dilakukan selama 4 minggu dan dalam setiap pertemuannya dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu. Namun, hasil pemeriksaan gula darah masih tidak stabil yang diperkirakan diakibatkan oleh ketidakteraturan minum obat. Walaupun begitu, adaptasi perilaku positif ditunjukkan oleh klien utamanya terkait manajemen diet dan partisipasi olahraga. Penelitian lebih lanjut mengenai efek olahraga rutin jangka panjang pada kadar gula darah penderita DM tipe 2 dapat dilakukan untuk merancang intervensi keperawatan yang efektif.
Type 2 diabetes mellitus (DM) is a prevalent health concern affecting numerous global populations. Untreated type 2 DM can lead to a range of comorbidities, including diabetic ulcers, cardiovascular disease, kidney failure, cataracts, and others. For individuals with diabetes, behavioral modification is essential to facilitate the adoption of new habits, as diabetes management necessitates consistency in implementation. The objective of this scientific work is to provide an overview of the results of the adaptation of the PATUH method as a diabetes management approach through behavior modification interventions. In its implementation, family support in client care is an important component, and this is measured by a Family Support Questionnaire. The behavior modification intervention was carried out for four weeks, with a blood glucose test conducted in each meeting. However, the results of the blood sugar checks remained erratic, which was presumed to be attributable to irregularity in taking medication. Nevertheless, the clients demonstrated positive behavioral adaptations, particularly in regard to diet management and exercise participation. It would be prudent to conduct further research on the effects of regular exercise over an extended period on the blood sugar levels of patients with type 2 diabetes, with a view to designing effective nursing interventions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Firdausi
"Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme kronis yang meningkatkan kadar glukosa darah. DM disebabkan oleh kurangnya atau tidak adanya insulin yang diproduksi oleh pankreas, sehingga menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dan perubahan metabolisme lemak dan protein. Jika tidak ditangani dengan baik, DM dapat menyebabkan komplikasi akut. Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tertinggi di Asia Tenggara. Prevalensi DM di Indonesia meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada 2018, dengan provinsi DKI Jakarta memiliki prevalensi tertinggi. DKI Jakarta juga memiliki jumlah penderita DM tipe 2 terbanyak, dengan 300.422 penderita pada tahun 2021. Puskesmas DKI Jakarta menyediakan layanan kesehatan untuk penderita DM. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi edukasi kesehatan, pelayanan nutrisi medis, terapi farmakologis, dan pemeriksaan laboratorium. Konseling dan edukasi kesehatan sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM. Konseling yang dilakukan oleh apoteker telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil kesehatan pasien DM. Maka dari itu, laporan ini bertujuan membuat formulir yang dapat digunakan sebagai panduan dalam pemberian materi konseling kepada pasien DM oleh apoteker Puskesmas Kecamatan Matraman. Materi panduan konseling dibuat dengan metode penelusuran data sekunder hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir dan membahas tentang DM beserta terapi farmakologinya. Kemudian, data diolah dengan meringkas data dan mengkaji obat yang tersedia di Puskesmas Kecamatan Matraman. Pada laporan ini formulir materi panduan konseling telah disusun untuk membantu apoteker Puskesmas Kecamatan Matraman dalam memberikan edukasi maupun konseling kepada pasien DM. Materi konseling disesuaikan dengan obat-obatan yang tersedia di Puskesmas, antara lain Metformin 500 mg, Glimepirid 2 mg, dan Glibenklamid 5 mg, serta tambahan informasi obat berupa insulin. Formulir panduan yang telah dibuat mengacu pada aspek-aspek tata laksana konseling American Society of Health-System Pharmacists (2020).
.

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder that increases blood glucose levels. DM is caused by a lack or absence of insulin produced by the pancreas, causing an increase in blood glucose levels and changes in fat and protein metabolism. If not treated properly, DM can cause acute complications. Indonesia has the highest number of diabetes patients in Southeast Asia. The prevalence of DM in Indonesia increased from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018, with DKI Jakarta province having the highest prevalence. DKI Jakarta also has the highest number of DM type 2 patients, with 300,422 patients in 2021. Puskesmas DKI Jakarta provides health services for DM patients. The health services provided include health education, medical nutrition services, pharmacological therapy, and laboratory examinations. Counseling and health education are very important in increasing DM patient compliance. Counseling carried out by pharmacists has been proven to be effective in improving the health outcomes of DM patients. Therefore, this report aims to create a form that can be used as a guide in providing counseling material to DM patients by Puskesmas Kecamatan Matraman pharmacists. The counseling guide material was created using a secondary data search method resulting from research that has been published in the last 10 years and discusses DM and its pharmacological therapy. Then, the data was processed by summarizing the data and reviewing the available drugs at the Puskesmas Kecamatan Matraman. In this report, a counseling guide material form has been prepared to assist Puskesmas Kecamatan Matraman pharmacists in providing education and counseling to DM patients. The counseling material is adapted to the medicines available at the Puskesmas, including Metformin 500 mg, Glimepiride 2 mg, and Glibenclamide 5 mg, as well as additional drug information in the form of insulin. The guide form that has been created refers to aspects of the counseling guidelines of the American Society of Health-System Pharmacists (2020).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
"Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah. Pengelolaan penyakit diabetes ini dilaksanakan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Kegiatan pelayanan farmasi klinik di apotek salah satunya adalah pengkajian dan pelayanan resep. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk menganalisis kajian resep pengobatan diabetes melitus di Apotek Kimia Farma No. 147 Duren Sawit periode Februari 2023. Analisis resep dilakukan dengan cara memilih dua resep terkait diabetes yang kemudian dilakukan pengkajian berdasarkan aspek administratif, farmasetika, dan klinis. Hasil menunjukkan pada kedua resep terdapat beberapa informasi administratif yang tidak tercantum pada resep. Kajian kesesuaian farmasetik pada kedua resep menunjukkan tidak terdapat masalah pada stabilitas dan kompatibilitas. Kajian pertimbangan klinis pada kedua menunjukkan ketepatan indikasi, dosis, cara dan lama penggunaan obat yang sudah sesuai. Kesimpulannya adalah secara umum kedua resep tersebut sudah memenuhi aspek kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis, tetapi belum memenuhi aspek administratif.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease characterized by increased blood glucose levels. Management of diabetes is carried out in every health care facility, one of which is a pharmacy. One of the activities of clinical pharmacy services in pharmacies is the assessment and service of prescriptions. The purpose of this special assignment was to analyze a review of diabetes mellitus medical prescriptions at Apotek Kimia Farma No. 147 Duren Sawit for the period of February 2023. Prescription analysis was done by selecting two diabetes-related prescriptions, which were then assessed based on administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. The results showed that both prescriptions contained some administrative information that was not included in the prescriptions. Pharmaceutical suitability studies on both prescriptions showed no problems with stability and compatibility. The study of clinical considerations on both showed the appropriate indications, dosage, method, and duration of drug use. The conclusion is that, in general, the two recipes have fulfilled the aspects of pharmaceutical suitability and clinical considerations but not the administrative aspects."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>