Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadil Moch Al-Ridha
"Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit yang ditandai dengan kelainan pada alveolar yang disebabkan oleh paparan signifikan terhadap partikel atau gas berbahaya sehingga mengakibatkan penyumbatan pada paru-paru dan keterbatasan aliran udara. Dalam upaya pencegahan dan pengobatan PPOK, apoteker berperan peting dalam pelayanan farmasi klinik yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Pengkajian resep merupakan salah satu pelayanan farmasi klinik yang dapat dilakukan oleh apoteker untuk menganalisa masalah terkait obat serta mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek administrasi, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis, serta kerasionalan 5 resep pasien paru di Apotek Kimia Farma Raya Bogor periode April 2023. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan dan pengkajian resep pasien paru pada bulan april 2023. Hasil penelitian menunjukkan kelima resep pasien paru di Apotek Kimia Farma Raya Bogor telah memenuhi aspek administratif, aspek kesesuaian farmasetik, aspek pertimbangan klinis, dan resep rasional.

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a disease characterized by alveolar abnormalities caused by significant exposure to harmful particles or gases, resulting in blockage of the lungs and limited air flow. In efforts to prevent and treat COPD, pharmacists play an important role in clinical pharmacy services related to pharmaceutical preparations to improve the quality of life of patients. Prescription review is one of the clinical pharmacy services that can be carried out by pharmacists to analyze drug-related problems and prevent medication administration errors. This research aims to examine administrative aspects, pharmaceutical suitability and clinical considerations, as well as the rationale for 5 prescriptions for pulmonary patients at Kimia Farma Raya Bogor for the period April 2023. This research was conducted by collecting and reviewing pulmonary patient prescriptions in April 2023. The research results showed that the five prescriptions for pulmonary patients at Kimia Farma Raya Bogor Pharmacy had fulfilled administrative aspects, pharmaceutical suitability aspects, clinical consideration aspects, and rational prescriptions.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darsih Sarastri
"Pengkajian dan pelayanan resep penting dilakukan untuk menganalisis adanya masalah terkait obat, sebagai upaya pencegahan kesalahan pemberian obat (medication error). Pengkajian resep dilakukan pada beberapa aspek yaitu aspek administratif, farmasetik dan klinis dengan beberapa komponen pada setiap aspeknya. Masalah terkait obat salah satunya dikarenakan adanya polifarmasi dalam peresepan obat. Beberapa jenis penyakit kronis dapat menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit, sehingga memungkinkan terjadinya polifarmasi. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui kelengkapan dan kesesuaian aspek administratif, farmasetik dan klinis dari resep pasien BPJS dengan penyakit kronis di Apotek Kimia Farma 389 Depok periode resep bulan Juli 2023. Resep yang dikaji sebanyak 5 resep dengan kriteria berupa resep pasien BPJS dengan penyakit kronis, terdiri dari minimal 5 obat, dan resep periode Juli 2023. Resep yang memenuhi kriteria kemudian dilakukan dikaji pada aspek administratif, farmasetik dan klinis. Hasil yang diperoleh yaitu kelima resep yang dikaji belum lengkap secara administrasi dan diperlukan konfirmasi lebih lanjut kepada dokter penulis resep. Aspek farmasetik resep 1, 4 dan 5 telah lengkap memuat keterangan nama, bentuk dan kekuatan sediaan. Sedangkan aspek farmasetik resep 2 dan 3 belum lengkap karena tidak terdapat keterangan bentuk dan kekuatan sediaan. Aspek klinis dari kelima resep menunjukan adanya polifarmasi dan interaksi obat yang memerlukan pemantauan kondisi pasien
lebih lanjut.

Assessment and prescription services are crucial for analyzing medication-related issues, as part of efforts to prevent medication errors. Prescription assessment covers several aspects: administrative, pharmaceutical, and clinical, each with specific components. One of the medication-related issues is due to polypharmacy in prescribing. Various chronic diseases can lead to disease complications, thereby potentially causing polypharmacy. The research aims to determine the completeness and appropriateness of the administrative, pharmaceutical, and clinical aspects of prescriptions for BPJS patients with chronic diseases at Apotek Kimia Farma 389 Depok, during the prescription period of July 2023. Five prescriptions were reviewed, each meeting the criteria of being for BPJS patients with chronic diseases, consisting of at least 5 medications, and being from the July 2023 period. These prescriptions were assessed for administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. The results revealed that all five prescriptions reviewed were incomplete administratively, necessitating further confirmation from the prescribing doctor. Pharmaceutically, prescriptions 1, 4, and 5 were complete with information regarding drug name, form, and strength, while prescriptions 2 and 3 lacked information on form and strength of the drugs. Clinically, all five prescriptions showed polypharmacy and drug interactions requiring further patient condition monitoring.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faathimah Adiibah
"Hipertensi adalah salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia dengan prevalensi sebesar 25,8% pada tahun 2013. Apotek Kimia Farma Raya Bogor bekerja sama dengan Rumah Sakit Tugu Ibu dalam pemberian obat pada pasien BPJS rawat jalan. Dalam kajian ini, lima resep antihipertensi dipilih untuk dievaluasi dari aspek administrasi, farmasetis, dan klinis. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa resep-resep tersebut memenuhi semua aspek yang diharuskan kecuali informasi berat badan yang tidak ada. Telaah klinis menunjukkan bahwa semua resep tepat indikasi, dosis, dan pemberiannya.

Hypertension is one of the major global health problems, including in Indonesia with a prevalence of 25.8% in 2013. Apotek Kimia Farma Raya Bogor collaborates with Tugu Ibu Hospital in providing medication for BPJS outpatients. In this study, five antihypertensive prescriptions were selected for evaluation from administrative, pharmaceutical, and clinical aspects. The evaluation results indicate that the prescriptions meet all required aspects except for the missing weight information. Clinical review shows that all prescriptions are appropriate in indication, dosage, and administration.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Sabrina
"Berbeda dengan penyakit akut yang berlangsung singkat, penyakit kronis umumnya memerlukan jangka waktu lama untuk sembuh, bahkan bisa berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Penyakit ini sering kali tidak memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya dan bersifat progresif, di mana gejala dan efeknya dapat bertambah parah seiring waktu. Contoh umum penyakit kronis meliputi kanker, penyakit jantung (seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, aritmia, dan lainnya), stroke, diabetes, dan radang sendi. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis resep polifarmasi pada pasien penyakit kronik yang dilayani di Apotek Kimia Farma 055 OSHCS. Metode yang digunakan adalah deskriptif non-eksperimental dengan mengambil data sekunder dari empat resep yang diresepkan oleh dokter di klinik Kimia Farma dan pasien dari fasilitas kesehatan sekitar. Setiap resep dievaluasi berdasarkan aspek administratif, farmasetik, dan klinis, dengan fokus pada identifikasi interaksi obat potensial. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar resep administratif memenuhi persyaratan, meskipun ada kekurangan dalam beberapa aspek identifikasi pasien dan praktik dokter. Secara farmasetik, semua obat memiliki stabilitas dan kompatibilitas yang baik, sementara dari segi klinis, sebagian besar resep terbukti rasional namun perlu pemantauan lebih lanjut terhadap kemungkinan interaksi obat. Direkomendasikan untuk meningkatkan dokumentasi dengan mengisi form pengkajian resep dan pemantauan terapi obat yang lebih efektif di lingkungan apotek.

Unlike acute illnesses with a short duration, chronic diseases typically require a prolonged recovery period, often exceeding three months. These conditions often lack definitive cures and exhibit a progressive nature, where symptoms and effects worsen over time. Common examples of chronic diseases include cancer, cardiovascular ailments (such as hypertension, hypercholesterolemia, arrhythmias, and others), stroke, diabetes, and arthritis. This study examines and analyzes polypharmacy prescriptions for chronic disease patients served at Kimia Farma 055 OSHCS Pharmacy. A non-experimental descriptive approach was employed, utilizing secondary data from four prescriptions issued by Kimia Farma clinic physicians and patients from surrounding healthcare facilities. Each prescription was evaluated based on administrative, pharmaceutical, and clinical aspects, with a focus on identifying potential drug interactions. The findings indicate that most prescriptions met administrative requirements, despite some shortcomings in patient identification and physician practices. Pharmaceutically, all medications demonstrated adequate stability and compatibility. Clinically, while most prescriptions were deemed rational, further monitoring for potential drug interactions is warranted. Recommendations include enhancing documentation by completing prescription assessment forms and implementing more effective medication therapy monitoring within the pharmacy setting.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia
"Apotek Kimia Farma Unit 389 merupakan salah satu apotek yang melayani resep pasien BPJS di Depok. Laporan ini disusun untuk mengkaji dan menganalisis resep di Apotek Kimia Farma Unit 389 Depok sehingga dapat memberikan informasi mengenai kelengkapan resep dan kejadian 'drug related problems' (DRPs) pada resep. Sampel yang digunakan berjumlah lima resep pasien BPJS kronis poli penyakit dalam di Apotek Kimia Farma Unit 389 periode April 2023. Hasil pengkajian dan analisis resep menunjukkan bahwa semua resep tidak lengkap ditinjau dari aspek administratif, aspek farmasetik, dan aspek klinis berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Kejadian DRPs terjadi pada semua resep. DRPs yang berkaitan dengan masalah efektivitas terapi terjadi pada resep 1 dan 3, sedangkan yang berkaitan dengan masalah keamanan terapi terjadi pada resep 1, 2, 4, dan 5.

Kimia Farma Pharmacy Unit 389 is one of the pharmacies that serve prescriptions for BPJS patients in Depok. This report was prepared to assess and analyze prescriptions at the Kimia Farma Pharmacy Unit 389 Depok so that it can provide information about the completeness of prescriptions and the incidence of drug related problems (DRPs) in prescriptions. The sample used consisted of five prescriptions for chronic BPJS patients of internal medicine poly at Kimia Farma Pharmacy Unit 389 for the period of April 2023. The results of the assessment and analysis of prescriptions showed that all prescriptions were incomplete in terms of administrative aspects, pharmaceutical aspects, and clinical aspects based on the Regulation of the Minister of Health Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies. DRPs occurred in all prescriptions. DRPs related to therapeutic effectiveness issues occurred in prescriptions 1 and 3, while those related to therapeutic safety issues occurred in prescriptions 1, 2, 4, and 5.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Apotek termasuk salah satu sarana pelayanan kefarmasian sebagai tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahun serta keterampilannya dalam memberikan informasi obat kepada pasien serta memberikan konseling kepada pasien yang membutuhkan. Apoteker juga harus menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan penyerahan obat dalam proses pelayanan sehingga perlu diidentifikasi untuk mencegah terjadinya kesalahan penyerahan obat. Salah satu upaya untuk menjamin kesehatan masyarakat adalah melakukan penyerahan obat dengan tepat yaitu dilakukan pengkajian resep terlebih dahulu sebelum melakukan pelayanan resep obat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dalam pemberian informasi obat kepada pasien sehingga meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan optimal. Pengkajian resep dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang terdiri dari aspek administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Dari hasil analisis, kelima resep dinyatakan tidak lengkap secara administratif karena tidak mencantumkan secara lengkap mengenai umur pasien, berat badan pasien, alamat dokter, dan nomor telepon dokter. Pada aspek farmasetik, resep 2 dan 5 telah memenuhi kesesuaian farmasetik sedangkan resep 1, 3, dan 4 tidak memenuhi syarat karena tidak lengkap mencantumkan bentuk dan kekuatan sediaan. Pada aspek kesesuaian klinis, hanya 1 resep yang tidak terjadi interaksi obat yaitu resep 4.

Pharmacy is one of the pharmaceutical service facilities as a place for pharmacists to practice pharmacy. Pharmacists are required to improve their knowledge and skills in providing drug information to patients and providing counseling to patients in need. Pharmacists must also be aware of the possibility of drug administration errors in the service process so that they need to be identified in advance. One of the efforts to ensure public health is to deliver drugs appropriately, namely by assessing the prescription first before carrying out prescription drug services. This is done to increase the effectiveness of providing drug information to patients so as to minimize errors in drug administration and can improve the quality of life of patients optimally. Prescription review can be done by considering several aspects consisting of administrative aspects, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. From the analysis, the five prescriptions were declared administratively incomplete because they did not include the patient's age, weight, doctor's address, and doctor's telephone number. In the pharmaceutical aspect, prescriptions 2 and 5 have met the pharmaceutical suitability while prescriptions 1, 3, and 4 did not meet the requirements because they did not include the dosage form and strength. In terms of clinical suitability, only 1 prescription did not have drug interactions, namely prescription 4.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitriana Lupitaningrum
"Apotek merupakan tempat yang menyediakan, menyimpan, dan mendistribusikan obat-obatan serta produk kesehatan lainnya. Apotek juga berperan sebagai pusat informasi, pelayaan kesehatan, dan sebagai mitra manajemen penyakit kronis. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Apotek harus dapat menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, dan juga berkhasiat. Pengkajian resep pasien merupakan hal yang penting dalam menjaga kualitas pelayanan kefarmasian dan mencegah terjadinya medication error. Data didapatkan dengan mengklasifikasikan resep yang diterima di Apotek Kimia Farma 389 berdasarkan tanggal diterima resep dan asal rumah sakit pasien. Data yang diambil adalah sebanyak lima resep pasien penyakit kronis RS Bhakti Yudha Depok selama bulan Oktober 2023 di Apotek Kimia Farma 389 yang diambil secara acak. Pada resep pasien ditemukan beberapa masalah terkait obat pada aspek administratif seperti paraf/tanda tangan dokter, berat badan pasien, dan alamat pasien. Masalah terkait obat pada pertimbangan klinis seperti dosis obat yang kurang dan interaksi antara obat yang perlu diperhatikan. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengatur jadwal konsumsi obat pasien dan mengkonsultasikan kembali kepada dokter terkait pemberian obat yang kurang dosis. Perlu dilakukan pengkajian resep secara rutin untuk menjamin rasionalitas dan kesesuaian dosis obat yang akan diterima pasien dan meminimalisir terjadinya kesalahan medikasi (medication error) dan masalah terkait obat.

A pharmacy is a place that provides, stores and distributes medicines and other health products. Pharmacies also act as information centers, health services, and as chronic disease management partners. The provision of pharmaceutical services in pharmacies must be able to guarantee the availability of safe, quality and efficacious medicines. Reviewing patient prescriptions is important in maintaining the quality of pharmaceutical services and preventing medication errors. Data was obtained by classifying prescriptions received at Kimia Farma 389 Pharmacy based on the date the prescription was received and the patient's hospital origin. The data taken were five prescriptions from patients with chronic diseases at Bhakti Yudha Hospital, Depok during October 2023 at Kimia Farma 389 Pharmacy which were taken randomly. In the patient prescriptions, several drug-related problems were found in administrative aspects such as the doctor's initials/signature, the patient's weight, and patient address. Drug-related problems in clinical considerations such as insufficient drug dosage and interactions between drugs that need to be considered. This problem can be overcome by arranging the patient's medication consumption schedule and consulting the doctor again regarding administering insufficient doses of medication. It is necessary to review prescriptions regularly to ensure the rationality and suitability of the dosage of medication that the patient will receive and minimize the occurrence of medication errors and problems drug related.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Rizki Maharani
"Pengkajian resep pasien yang berasal dari Program Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma 143 Margonda selama periode bulan Maret 2023 bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat, kepatuhan pasien terhadap resep, dan efektivitas program rujuk balik dalam mendukung pelayanan farmasi yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi terhadap resep-resep pasien yang diambil dari program rujuk balik, analisis data resep terhadap kesesuaian pemberian pengobatan sesuai dengan jenis penyakit pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh resep secara keseluruhan telah tepat dan memenuhi persyaratan dari hasil pengkajian resep, dan sesuai dalam pola penggunaan obat oleh pasien yang mendapatkan resep melalui program rujuk balik. Selain itu, ditemukan beberapa faktor yang memengaruhi peresepan obat kepada pasien, seperti informasi penunjang pemahaman terhadap petunjuk penggunaan obat, efek samping, dan ketersediaan obat. Dalam penulisan resep oleh dokter, masih banyak informasi yang kurang atau belum ditambahkan sehingga apoteker perlu mengkonfirmasi terkait informasi obat kepada dokter penulis resep agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat dan informasi obat kepada pasien. Namun, secara keseluruhan hasil pengkajian resep pada pasien dalam program rujuk balik mengindikasikan kesesuaian terapi dalam pelayanan kefarmasian. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam pengembangan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan pelayanan farmasi, meningkatkan kepatuhan pasien, dan memastikan penggunaan obat yang aman dan optimal. Implikasi praktis dari penelitian ini dapat membantu Apotek Kimia Farma 143 Margonda dalam mengoptimalkan program rujuk balik serta meningkatkan kerjasama antara apotek dan pemberi layanan kesehatan untuk mencapai hasil terbaik bagi pasien.

The study of patient prescriptions from the Referback Program at Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy during the period March 2023 aims to analyze drug use patterns, patient compliance with prescriptions, and the effectiveness of the referral program in supporting optimal pharmaceutical services. The research method used is observation of patient prescriptions taken from the referral program, analysis of prescription data on the appropriateness of providing treatment according to the type of patient's disease. The results of the study showed that all prescriptions as a whole were appropriate and met the requirements of the prescription review results, and were in accordance with the pattern of drug use by patients who received prescriptions through the referral program. In addition, several factors were found that influence drug prescribing to patients, such as information supporting understanding of drug use instructions, side effects, and drug availability. When writing prescriptions by doctors, there is still a lot of information that is missing or has not been added, so pharmacists need to confirm the drug information with the prescribing doctor so that there are no errors in administering drugs and drug information to patients. However, overall results of the review of prescriptions in patients in the referral program indicate the suitability of therapy in pharmaceutical services. These findings provide an important contribution to the development of more effective strategies to improve pharmaceutical care, increase patient compliance, and ensure safe and optimal medication use. The practical implications of this research can help Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy optimize the referral program and increase collaboration between pharmacies and health service providers to achieve the best results for patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Iman Hernawan
"Latar Belakang :Pekerja sektor informal tepi jalan merupakan salah satu kelompok pekerja yang perlu mendapat perhatian dikarenakan jumlahnya yang terus berkembang dan risiko penyakit akibat kerja yang cukup besar. Hasil studi pendahuluan menunjukkan terdapat 46,7 pekerja sektor informal pengecat mobil tepi jalan mengalami gangguan fungsi paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pajanan logam berat dengan kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronis PPOK pada pekerja informal tepi jalan wilayah DKI Jakarta.
Metode :Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 90 data sekunder pekerja sektor informal tepi jalan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karakteristik pekerja, karakteristik pekerjaan, dan kadar logam berat dalam darah. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariate serta dengan menghitung nilai rasio prevalensi.
Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pekerja yang mengalami PPOK sebesar 11,1 , terdapat 3 variabel yang berhubungan secara signifikan dengan PPOK, yaitu usia diatas 42 tahun OR = 12,0; 95 CI = 2,351-61,249 , perokok sedang berat OR = 8,308; 95 CI =1,646-41,920 , dan masa kerja ge;13 tahun OR = 12,84; 95 CI = 2,509-65,729 . Berdasarkan temuan prevalensi yang tinggi pada pekerja dengan PPOK maka disarankan kepada dinas tenaga kerja dan dinas kesehatan untuk melakukan upaya promotif serta preventif agar pekerja sektor informal tepi jalan dapat terjaga kesehatan dan keselamatan kerjanya.

Background Roadside informal workers is groups of workers that needs attention because of the growing number and the risk of major work related desease.The preliminary study showed that 46,7 of roadside car painting workers experienced lungfunction disorder. The aim of the study is to know the association between heavy metal exposure with the incidence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease COPD on roadside informal workers in Jakarta.
Method The design used is cross sectional. Ninety secondary data of roadside informal workers were studied. The independent variables in this research are workers characteristic, job characteristic, and levels of heavy metals in the blood. Univariate, bivariate, and multivariate analysis were performed and prevalence ratios were calculated.
Result The results showed that the prevalence of workers who had COPD 11.1 . Three variables have significant association with COPD, those are age over 42 years OR 12.0, 95 CI 2,351 61,249 , heavy smokers OR 23.5 95 CI 0.024 8,607 and working time ge 13 years OR 12,84, 95 CI 2,509 65,729. Based on finding of high workers prevalence that have COPD 11,1 therefore suggested work laborer department and health department to increase the promotif and preventif effort, in order that the savety and the health status of roadside informal workers will be aware."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Putriana
"Pelayanan kefarsmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab seorang apoteker kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pengkajian resep merupakan suatu proses pemeriksaan resep. Skrining resep dilakukan bertujuan untuk menganalisis adanya masalah terkait obat dan apabila terdapat kesalahan atau kejanggalan dapat dikonsultasikan dengan dokter penulis resep sehingga pasien dapat terhindar dari risiko medication error. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Faktor resiko yang menyebabkan hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, keturunan, obesitas, merokok, kurangi aktivitas fisik, konsumsi garam berlebihan, dyslipidemia. Terapi pada pasien hipertensi bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan target tekanan darah. Adanya peningkatan tekanan darah yang terjadi pada pasien hipertensi dapat menurunkan aliran darah ke ginjal. Aliran darah ginjal yang rendah akan menstimulasi reabsorpsi asam urat. Tekanan darah yang semakin tinggi memiliki kemungkinan untuk memperbesar risiko penyakit mikrovaskuler yang dapat memicu iskemia jaringan. Penggunaan obat yang tepat untuk penderita hipertensi diperlukan agar pengobatan pasien menjadi efektif. Penggunaan obat yang tidak efektif dapat mengakibatkan kegagalan terapi.

Pharmaceutical services are direct and responsible services provided by a pharmacist to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving definite results to improve the patient's quality of life. Prescription review is a process of examining prescriptions. Prescription screening is carried out with the aim of analyzing drug-related problems and if there are errors or irregularities, it can be consulted with the prescribing doctor so that patients can avoid the risk of medication errors. Hypertension is a condition where blood pressure increases beyond normal limits. Risk factors that cause hypertension are age, gender, heredity, obesity, smoking, reduced physical activity, excessive salt consumption, dyslipidemia. Therapy for hypertensive patients aims to achieve and maintain target blood pressure. Increased blood pressure that occurs in hypertensive patients can reduce blood flow to the kidneys. Low renal blood flow will stimulate uric acid reabsorption. Increasing blood pressure has the potential to increase the risk of microvascular disease that can trigger tissue ischemia. The use of appropriate drugs for hypertensive patients is needed so that patient treatment is effective. Ineffective use of drugs can result in therapy failure.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>