Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diva Ratna Shabrina
"Tinggginya resiko polifarmasi pada pasien dislipidemia dan hipertensi menjadi alasan pentingnya untuk meningkatkan kesadaran pasien terkait resiko terjadinya interaksi obat. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran pasien terkait interaksi obat hipertensi dan dislipidemia yang dapat beresiko membahayakan dan bagaimana penanganannya dalam bentuk poster kesehatan di Apotek Kimia Farma Kranggan, Metode pelaksanaan tugas khusus  dilakukan dengan melakukan studi literatur dan pengambilan data obat-obat hipertensi dan dislipidemia yang dijual di Apotek Kimia Farma Kranggan yang kemudian hasilnya dicetak dalam bentuk poster edukasi yang menarik dan dipresentasikan ke karyawan dan dipajang di apotek agar bisa dibaca oleh pengunjung. Banyaknya pasien terutama pasien rujuk balik yang mengonsumsi kombinasi obat hipertensi dan dislipidemia di Apotek Kimia Farma Kranggan memerlukan edukasi terhadap interaksi kombinasi obat yang berbahaya dan perlu dilakukan Pemberian Informasi Obat (PIO) dan konseling rutin untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

The high risk of polypharmacy in dyslipidemia and hypertension patients is an important reason to increase patient awareness regarding the risk of drug interactions. The purpose of this special task is to provide education and increase patient awareness regarding hypertension and dyslipidemia drug interactions that can be at risk of harm and how to handle them in the form of health posters at Apotek Kimia Farma Kranggan, The method of carrying out special tasks is carried out by conducting literature studies and collecting data on hypertension and dyslipidemia drugs sold at Apotek Kimia Farma Kranggan which then the results are printed in the form of posters Interesting education and presented to employees and displayed in pharmacies for visitors to read. The large number of patients, especially referred back patients who take a combination of hypertension and dyslipidemia drugs at Apotek Kimia Farma Kranggan, requires education on dangerous drug combination interactions and needs to be carried out Drug Information Provision (PIO) sessions and regular counseling to avoid unwanted side effects.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Purna Sari
"Obat antidiabetik oral telah digunakan selama 40 tahun terakhir untuk mengontrol kadar glukosa darah. Pada pasien diabetes melitus tipe 2 umumnya disertai dengan beberapa penyakit menahun, sehingga dalam terapi diabetes biasanya dikombinasikan dengan obat-obat lain. Hal ini meningkatkan terjadinya interaksi obat yang merugikan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peresepan dan masalah interaksi obat di Rumah Sakit X Depok. Data diambil dari 307 resep obat antidiabetik oral selama bulan Januari 2005-Mei 2006. Obat golongan sulfonilurea yang paling banyak diresepkan adalah glimepirid (45,89%). Sebanyak 41,69% resep obat antidiabetik oral memiliki interaksi. Dengan menggunakan uji stastistik Kai Kuadrat diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam satu resep yang mengandung obat antidiabetik oral dengan jumlah interaksi obat yang teridentifikasi.
Oral antidiabetic medications has been used over 40 years to control blood glucosa level. Type 2 diabetes mellitus usually complicate with several chronic disease that cause diabetic therapy usually combined with other medications. This increase the possibility of drug interaction. The present research was done to reveal the prescribing pattern and drug interaction problem in a hospital (Hospital X) at Depok. Data was collected from 307 prescriptions contain oral antidiabetic which were prescribe during January 2005-May 2006. Result showed that the most prescribe oral antidiabetic medication was glimepiride (45,89%). Drug interaction occurred in 41,69% prescriptions. Using statistical analysis Chi square it was revealed that there is significant correlation between the number of medication in one prescription with the number of drug interaction found."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2008
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febryani Angelica
"Profil penggunaan obat antihipertensi dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan perbekalan farmasi dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelayanan kefarmasian di apotek. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui profil peresepan obat antihipertensi pada resep BPJS di Apotek Kimia Farma Kemanggisan Raya. Penelitian ini menggunakan sampel resep BPJS untuk obat antihipertensi bulan Maret 2022. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi resep BPJS yang mengandung obat antihipertensi dan kriteria eksklusi resep yang tidak lengkap datanya, seperti nama dan jenis kelamin. Subyek penelitian berjumlah 529 dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki 56,71% dan perempuan 43,29%, karakteristik usia dengan persentase terbanyak pasien berusia ≥ 60 tahun, dan karakteristik kombinasi obat antihipertensi tunggal 16,64% dan obat kombinasi 83,36%. Berdasarkan profil penggunaan obat antihipertensi, obat yang paling banyak diresepkan adalah bisoprolol (30,08%) dan golongan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan beta blocker (31,13%).

The profile of antihypertensive drugs usage can be used as a guideline to improve the effectiveness of pharmaceutical supply management and increase knowledge and skills in pharmaceutical services at pharmacy. The purpose of this assessment is to study about profile of antihypertensive drug prescriptions on BPJS prescriptions at the Kimia Farma Pharmacy Kemanggisan Raya. This study used sample from BPJS prescriptions for antihypertensive drugs in March 2022. The sampling technique was carried out using a purposive sampling technique with the inclusion criteria of BPJS prescriptions containing antihypertensive drugs and the exclusion criteria for incomplete data of prescriptions, such as name and gender. There were 529 samples taken with characteristic of gender such as male 56,71% and female 43,29%, characteristic of age with the highest percentage of patients aged ≥60 years, and characteristic of drug combination which is single hypertensive drug 16,64% and combination 83,36%. Regarding to the profile of antihypertensive drugs usage, the most widely prescribed drug is bisoprolol (30,08%) and the most commonly prescribed drug class was beta blockers (31,13%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haolin Rusnur Efanda
"Apoteker dituntut harus memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kefarmasian di apotek. Oleh karena itu, calon apoteker harus dipersiapkan dengan baik sebelum memegang tugas dan tanggung jawab tersebut. Salah satu program untuk mempersiapkan calon apoteker yaitu melalui Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). Pelaksanaan PKPA dilakukan mulai tanggal 3-31 Juli 2023 di Apotek Roxy Depok. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini menggunakan metode berupa studi literatur dan penelusuran terkait interaksi dan efek samping obat yang dapat terjadi pada resep polifarmasi pada periode bulan Juli 2023. Berdasarkan 5 resep yakng dikaji, hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang bersifat moderat pada resep 2,4 dan 5. Oleh karena itu interaksi tersebut perlu dimonitor agak tidak membahayakan keselamatan pasien. Apoteker memiliki peran penting untuk memberikan konseling bagi pasien yang mendapatkan resep polifarmasi serta berusahan untuk melakukan kerja sama yang baik dengan dokter pembuat resep dalam rangka memberikan pengobatan yang efektif dan aman bagi pasien.Peran apoteker dalam meminimalkan risiko obat yang membahayakan bagi pasien sangat diperlukan. Apoteker dapat memaksimalkan konseling terhadap pasien untuk menyampaikan efek samping yang dapat terjadi terkait dengan obat serta penanganannya. Selain itu apoteker memiliki peran penting untuk mencegah adanya interaksi yang membahayakan pasien terkait polifarmasi yakni dengan memaksimalkan kolaborasi dengan dokter pembuat resep terkait pengobatan yang efektif bagi pasien.

Pharmacists are required to have adequate competence in carrying out pharmaceutical duties and responsibilities in pharmacies. Therefore, prospective pharmacists must be well-prepared before assuming these tasks and responsibilities. One program aimed at preparing prospective pharmacists is through the Pharmacist Professional Internship Program (PKPA). The PKPA was conducted from July 3-31, 2023, at Roxy Pharmacy Depok. The method used in preparing this specific task report employed literature review and investigation methods related to drug interactions and side effects that may occur in polypharmacy prescriptions during the July 2023 period. Based on the analysis of five prescriptions, the study results showed moderate drug interactions in prescriptions 2, 4, and 5. Therefore, these interactions need to be monitored to avoid endangering patient safety. Pharmacists play a crucial role in counseling patients receiving polypharmacy prescriptions and strive to collaborate effectively with prescribing doctors to ensure effective and safe treatment for patients. The pharmacist's role in minimizing the risk of dangerous drug effects for patients is essential. Pharmacists can maximize counseling for patients to convey potential drug-related side effects and their management. Additionally, pharmacists play a critical role in preventing dangerous interactions related to polypharmacy by maximizing collaboration with prescribing doctors regarding effective patient treatment.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Wijayanti
"Coronavirus Disease 2019 masih menjadi permasalahan kesehatan global sampai saat ini. Pengobatan COVID-19 belum definitif sehingga penggunaan terapi yang sudah ada dengan profil keamanan yang terbukti menjadi strategi yang menjanjikan. Informasi mengenai keamanan obat sudah diketahui, tetapi data terkait interaksi obat masih terbatas. Polifarmasi, usia, dan jumlah komorbiditas juga menjadi prediktor penting dari interaksi obat yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat dan faktor-faktor yang memengaruhi potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari sampai Desember 2021. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional retrospektif. Pengambilan sampel penelitian dari rekam medis dilakukan dengan metode konsekutif. Potensi interaksi obat diperiksa dengan referensi online Lexi-interact®. Potensi interaksi obat yang terdeteksi pada 206 pasien berjumlah 272 kasus dengan 23,9% kategori B, 61,4% kategori C, 10,7% kategori D, dan 4% kategori X. Potensi interaksi obat dengan kejadian paling tinggi pada kategori B terjadi pada parasetamol dan favipiravir (25 kasus), kategori C pada levofloksasin dan deksametason (27 kasus), kategori D pada ondansetron dan domperidon (13 kasus) dan kategori X pada kalium klorida dan loratadin dan pseudoefedrin (2 kasus). Hasil uji korelasi Spearman’s rho menunjukkan adanya korelasi positif dengan nilai p<0,05 antara usia, jumlah obat, dan komorbiditas dengan potensi interaksi obat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat potensi interaksi obat yang beragam serta adanya hubungan antara usia, jumlah obat, komorbiditas terhadap potensi interaksi obat pada pasien COVID-19 rawat inap di Rumah Sakit Universitas Indonesia periode Januari sampai Desember 2021.

Coronavirus Disease 2019 is still a global health issue to date. The treatment of COVID-19 is not yet definitive so the use of existing therapies with a proven safety profile is a promising strategy. Information regarding drug safety is well known, but data related to drug interactions are still limited. Polypharmacy, age, and the number of comorbidities are also important predictors of adverse drug interactions. This study aims to analyze the potential drug interactions and the factors that influence drug interactions in COVID-19 inpatients at the University of Indonesia Hospital from January to December 2021. This study is a retrospective cross-sectional study. Research sampling from medical records was performed by consecutive methods. Potential drug interactions are examined with Lexi-interact® online reference. Potential drug interactions detected in 206 patients accounted for 272 cases with 23.9% category B, 61.4% category C, 10.7% category D, and 4% category X. Potential drug interactions with the highest incidence in category B occured in paracetamol and favipiravir (25 cases), category C in levofloxasin and dexamethasone (27 cases), category D in ondansetron and domperidone (13 cases) and category X in potassium chloride and loratadine and pseudoephedrin (2 cases). The results of Spearman's rho correlation test showed a positive correlation with a p value <0.05 between age, the number of drugs, and comorbidity with the potential drug interaction. The conclusion of this study is that there are various potential drug interactions and there are relation between age, number of drugs, comorbidities to the potential drug interactions in COVID-19 inpatients at the University of Indonesia Hospital from January to December 2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Fitri Hanifah
"Pemusnahan obat merupakan bagian dari standar pelayanan kefarmasian yang harus diterapkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan lagi baik karena kedaluwarsa maupun rusak harus dilakukan dengan tata cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemusnahan obat yang tidak layak pakai penting untuk dilakukan dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku guna menjaga keamanan lingkungan. Pengelolaan limbah sediaan farmasi yang tidak benar dapat membahayakan lingkungan, yakni dapat menyebabkan kontaminasi pada air dan tanah. Untuk itu, pada laporan ini akan dibahas mengenai pemusnahan obat sediaan solid dan antibiotik yang terdapat di Apotek Kimia Farma sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Pedoman Pengelolaan Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rumah Tangga (2020).

Drug destruction is part of pharmaceutical service standards that must be implemented in all health service facilities. Destruction of pharmaceutical preparations, medical devices, and consumable medical materials that cannot be used because they are expired or damaged must be carried out in a right way that follows the provisions of applicable laws and regulations. It is important to destroy drugs that are not suitable for use properly by applicable regulations to maintain environmental safety. Improper management of pharmaceutical waste can harm the environment, like it can cause contamination of water and soil. For this reason, this report will discuss the destruction of solid preparation drugs and antibiotics found in Kimia Farma Pharmacy in accordance with the provisions of the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and guidelines for Managing Damaged and Expired Medicines in Health and Home Care Facilities (2020)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Perencanaan merupakan tahapan yang penting karena faktor perencanaan obat yang baik dapat mencegah terjadinya kekurangan dan kelebihan stok obat, serta pemborosan anggaran. Perencanaan merupakan kegiatan penentuan penyusunan daftar kebutuhan obat (jenis dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, sebelum dilakukannya proses pengadaan. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan pada perencanaan, diantaranya Metode Konsumsi, Metode Morbiditas dan Metode Proxy Consumption. Pada tahap perencanaan juga terdapat analisis atau evaluasi rencana kebutuhan sediaan farmasi yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat dan efesiensi anggaran. Analisis perencanaan pengadaaan obat tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu Analisis ABC, Analisis VEN, dan Analisis Kombinasi. Diantara ketiga metode tersebut, metode analisis ABC pareto merupakan metode evaluasi perencanaan perbekalan farmasi di apotek yang sering digunakan. Analisis ABC Pareto digunakan untuk mengetahui prioritas item yang digunakan di apotek dengan melihat persentase kumulatif dari jumlah pemakaian (nilai pakai), persentase kumulatif dari jumlah investasi (nilai investasi), serta nilai indeks kritis (melalui skor total dari nilai pakai dan nilai investasi). Analisis ABC Pareto dapat membantu Apoteker untuk merencanakan obat- obat atau barang dengan nilai ekonomi paling menguntungkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dan lebih cepat dengan penjualan obat- obat tersebut.

Procurement is an important stage because good drug planning can prevent shortages and excesses of drug stock, as well as wasting the budget. Procurement is the activity of determining the preparation of a list of drug requirements (type and quantity) in accordance with needs and budget, before the procurement process is carried out. There are three methods that can be used to calculate needs in procurement, including the Consumption Method, Morbidity Method and Proxy Consumption Method. At the planning stage there is also an analysis or evaluation of the planned need for pharmaceutical supplies which aims to ensure drug availability and budget efficiency. Analysis of drug procurement planning can be carried out using various methods, namely ABC Analysis, VEN Analysis and Combination Analysis. Among these three methods, the ABC Pareto analysis method is a method for evaluating pharmaceutical supply planning in pharmacies that is often used. ABC Pareto analysis is used to determine the priority of items used in pharmacies by looking at the cumulative percentage of the amount of use (use value), the cumulative percentage of the investment amount (investment value), as well as the critical index value (through the total score of use value and investment value). ABC Pareto analysis can help pharmacists to plan medicines or goods with the most profitable economic value, so that they can gain more and faster profits from selling these medicines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferina Rahmalia Fauziah
"

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh Apoteker. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik. Salah satu pelayanan farmasi klinik di apotek adalah pengkajian resep. Pengkajian resep meliputi kajian administratif, farmasetik, dan klinis. Hal-hal yang termasuk dalam kajian klinis diantaranya yaitu ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, cara dan lama penggunaan obat, duplikasi dan atau polifarmasi, reaksi obat yang tidak diinginkan, kontra indikasi, dan interaksi. kajian klinis ini perlu dilakukan agar pengobatan untuk pasien tepat sehingga target terapi pasien dapat tercapai. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengkajian klinis resep di Apotek Kimia Farma Siliwangi Cirebon bulan September 2022, diantaranya yaitu resep geriatri, pediatri, narkotika, psikotropika, dan polifarmasi. Melalui tugas khusus ini diketahui pada beberapa resep geriatri, pediatri, narkotika, dan psikotropika secara klinis untuk indikasi, dosis, waktu dan cara pemberian sudah sesuai, namun terdapat beberapa interaksi obat sehingga perlu dilakukan monitoring dan penyesuaian dosis, dan jika terdapat antibiotik pada resep disarankan tidak diracik bersama dengan obat lainnya. Untuk resep polifarmasi sebaiknya diperhatikan kembali karena polifarmasi dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat dan mungkin juga terdapat duplikasi obat.


Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacy practice is done by pharmacist. The Standards for Pharmaceutical Services in Pharmacies include standards for the management of pharmaceutical products, medical devices, consumable medical material, and clinical pharmacy services. One of the clinical pharmacy services in a pharmacy is prescription review. Prescription reviews include administrative, pharmaceutical, and clinical reviews. Things included in clinical studies such as the accuracy of drug indications and dosages, rules, method and duration of drug use, duplication and/or polypharmacy, unwanted drug reactions, contraindications, and interactions. This clinical study needs to be carried out so that the treatment for the patient is accurate so that the patient's therapeutic target can be achieved. Therefore, this research was conducted to obtain a clinical review of prescriptions at the Kimia Farma Siliwangi Pharmacy Cirebon in September 2022, including geriatric, pediatric, narcotics, psychotropic, and polypharmacy prescriptions. Through this special assignment it is known that several geriatric, pediatric, narcotics and psychotropic prescriptions are clinically appropriate for indications, dosage, time and method of administration, but there are several drug interactions so it is necessary to do monitoring and adjust doses, and if there is an antibiotic in the prescription it is recommended not mixed with other drugs. For polypharmacy prescriptions, must be reconsidered because polypharmacy can increase the risk of drug interactions and there may also be drug duplication.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imadera Intan Jatu Pangestika
"PT. Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan dari PT. Kimia Farma (Tbk). PT. KFA saat ini bertransformasi menjadi healthcare provider company. Dengan keberadaan Apotek Kimia Farma yang tersebar luas di seluruh Indonesia, Apotek Kimia Farma menjadi salah satu tujuan utama masyarakat saat hendak berbelanja Vitamin salah satunya Vitamin D. Apotek Kimia Farma khususnya Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir menyediakan berbagai macam kebutuhan suplemen dan starter kit sebagai COVID-19 prevention. Analisis terkait dengan hubungan kasus COVID 19 harian di Jakarta terhadap penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir penting dilakukan untuk dapat membantu menentukan strategi penjualan Vitamin D di apotek. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan kasus COVID 19 harian di Jakarta terhadap penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir. Penelitian ini dilakukan untuk menemukan korelasi atau hubungan penjualan Vitamin D dengan peningkatan kasus COVID-19 harian di Jakarta dengan menggunakan analisis korelasi atau uji korelasi. Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Pearson Product Moment. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan IBM SPSS Statistics 21. Kasus COVID 19 harian di Jakarta dan penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir menunjukkan adanya korelasi sedang dari kedua variabel. Apabila kasus harian COVID-19 di Jakarta meningkat maka berhubungan dengan peningkatan penjualan Vitamin D di Apotek Kimia Farma 298 Bendungan Hilir dan berlaku sebaliknya karena kedua variable saling mempengaruhi.

PT. Kimia Farma Apotek is a subsidiary of PT. Kimia Farma (Tbk). PT. KFA is currently transforming into a healthcare provider company. With the existence of Kimia Farma Pharmacies that are widely spread throughout Indonesia, Kimia Farma Pharmacy is one of the main destinations for people when they want to shop for Vitamins, one of which is Vitamin D. Kimia Farma Pharmacy, especially Kimia Farma Pharmacy 298 Bendungan Hilir provides various kinds of supplements and starter kit needs as COVID -19 precautions. Analysis related to the relationship of daily COVID 19 cases in Jakarta to sales of Vitamin D at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy is important to be able to help determine the sales strategy of Vitamin D at pharmacies. The purpose of this study is to determine the relationship between daily COVID-19 cases in Jakarta and Vitamin D sales at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy. This research was conducted to find a correlation or relationship between Vitamin D sales and an increase in daily COVID-19 cases in Jakarta by using a correlation analysis or correlation test. The correlation technique used in this study is the Pearson Product Moment Correlation. Data analysis in this study used IBM SPSS Statistics 21. Daily COVID-19 cases in Jakarta and sales of Vitamin D at Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy showed a moderate correlation of the two variables. If the daily cases of COVID- 19 in Jakarta increase, it is related to an increase in Vitamin D sales at the Kimia Farma 298 Bendungan Hilir Pharmacy and vice versa because the two variables influence each other."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dewi Lestari
"Standar pelayanan kefarmasian bertujuan menjamin pelayanan farmasi yang optimal dan bermutu. Penyimpanan obat yang sesuai dengan standar bertujuan untuk menjamin mutu obat, menghindari penyalahgunaan obat, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan obat. Kesalahan dalam penyimpanan obat dapat mengakibatkan medication error. Persentase medication error terkait permintaan obat resep di Indonesia bervariasi antara 0,03% - 16,9%. Kejadian tersebut sangat berisiko untuk mengancam keselamatan dari pasien. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan tujuan mengevaluasi sistem penyimpanan obat di apotek Kimia Farma 147 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek serta petunjuk teknis pelayanan kefarmasian di apotek. Penyimpanan obat di apotek Kimia Farma 147 dilakukan berdasarkan efek farmakologi, alfabetis, golongan obat, bentuk sediaan, stabilitas, penyimpanan untuk obat pelayanan tertentu, pareto (fast moving), dan dengan sistem FIFO FEFO. Penyimpanan obat di apotek tersebut sudah baik dengan kesesuaian 85% dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian dan penjaminan mutu obat, Apotek Kimia Farma No. 147 dapat lebih memperhatikan penataan sistem penyimpanan pada obat High Alert dan obat LASA/NORUM, serta keamanan dari hewan pengganggu harus dapat ditingkatkan.

Pharmaceutical service standard aims to guarantee optimal and quality pharmaceutical services. Standard drug storage guarantees drug quality, avoids drug abuse, maintains availability, and facilitates drug search and control. Errors in drug storage can result in medication errors. The percentage of medication errors related to demand for prescription drugs in Indonesia varies between 0.03% - 16.9%. This incident is hazardous to threaten the safety of the patient. This research is a descriptive observational study to evaluate the drug storage system at the Kimia Farma 147 pharmacy based on the Regulation of the Minister of Health Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and technical instructions for pharmaceutical services in pharmacies. Drug storage at the Kimia Farma 147 pharmacy is carried out based on pharmacological effects, alphabetical, drug class, dosage form, stability, storage for certain service drugs, Pareto (fast moving), and the FIFO FEFO system. Drug storage in the pharmacy is good with 85% compliance with Pharmaceutical Service Standards in Pharmacy. To improve the quality of pharmaceutical services and drug quality assurance, Kimia Farma Pharmacy No. 147 can pay more attention to the arrangement of storage systems for High Alert drugs and Look Alike Sounds Alike (LASA) drugs, as well as the safety of disturbing animals must be improved."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>