Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erfira
"Tujuan: Mengetahui pengaruh suplementasi 4 g Omega-3 sehari selama 6 minggu terhadap hasil elektrofisiologi retina penderita non proliferative diabetic retinopathy (NPDR) ringan dan sedang. Desain: Uji klinik eksperimental secara acak dan tersamar ganda. Metode: Empat belas penderita NPDR ringan dan sedang mendapatkan suplementasi 4 g Omega-3 sehari (kelompok perlakuan) selama 6 minggu dan empat belas penderita NPDR ringan dan sedang lainnya mendapatkan plasebo (kelompok kontrol). Pemeriksaan Scotopic ERG dan kadar Omega-3 darah dilakukan pra dan pasca-suplementasi. Hasil: Rerata amplitudo gelombang-a scotopic ERG kelompok kontrol dan kelompok perlakuan berturut-turut adalah 143,32 + 62,5 uV dan 195,57 + 53,3 uV, amplitudo gelombang-b sebesar 200,32+78,6 uV dan 233,06 + 53,4 uV, waktu implisit gelombang-a kelompok kontrol dan kelompok perlakuan adalah 20,16 + 1,9 msec dan 19,36+2,8 msec, sedangkan untuk gelombang-b adalah 40,91 5,5 msec dan 40,01 3,9 msec. Kadar Omega-3 darah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan berturut turut adalah 974 ng/mg dan 1430,12 ng/mg. Terdapat perbedaan bermakna pada amplitudo gelombang-a (p<0,05) antara kedua kelompok penelitian. Kesimpulan: Pengaruh suplementasi 4 g Omega-3 sehari selama 6 minggu tidak terbukti secara statistik dalam meningkatkan amplitudo gelombang-b dan memendekkan waktu implisit gelombang-b penderita NPDR, tetapi terbukti bermakna secara statistik dalam meningkatkan amplitudo gelombang-a."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T57255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fida Naqiyyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT/U, aktivitas fisik, asupan kalsium, asupan omega 3, stres, usia menarche, laju menstruasi, lama menstruasi, siklus menstruasi, riwayat keluarga, dan keterpaparan asap rokok dengan dismenore primer. Dan juga mengetahui faktor dominan pada siswi SMAN 5 Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode acak sistematik. Sampel yang diteliti adalah kelas X dan XI dengan total sampel 126 siswi. Data dikumpulkan dengan cara pengisian angket, wawancara food recall 3x24 jam,dan pengukuran antropometri untuk berat badan serta tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara asupa omega 3 dan lama menstruasi. Dan Faktor dominan dari adalah lama menstruasi.

ABSTRACT
The aim of this study to identify the association between BMI for Age, Physical Activity, Calcium intake, Omega 3 intake, stress, menarche, menstrual flow, duration of bleeding, menstrual cycle, family history, and smoking exposure. And then to know the dominant factor on female student in SMAN 5 Depok. this study used the cross sectional design by using systematic random sampling. The sample ini this study was 10th and the 11th grade of senior high school consisting 126 students. These data were collected by using self administered questionnaire, 3x24 hours food recall interview, and anthropometric measurement for weight and height. The result of this study showed that there was a significant correlation between omega 3 intake and duration of bleeding (p<0,05). And the dominant factor was duration of bleeding."
2016
S63541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheena R Angelia
"Osteoartritis OA adalah penyakit sendi kronis yang merupakan penyebab utama disabilitas menahun di dunia saat ini. Salah satu faktor yang berperan penting dalam patogenesis OA adalah terjadinya stres oksidatif berlebih, yang menginduksi kerusakan kondrosit akibat dan ditandai dengan peningkatan kadar malondialdehid MDA . Asam lemak omega-3 memiliki peran dalam menghambat terjadinya stres oksidatif, namun sebaliknya asam lemak omega-6 memiliki fungsi yang berlawanan. Kedua asam lemak ini bersifat esensial di dalam tubuh, dan kadarnya ditentukan oleh asupan dari bahan makanan sumber. Rasio antara asupan asam lemak omega-6/omega-3 yang optimal dapat mengurangi terjadinya stres oksidatif dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara rasio asupan asam lemak omega-6/omega-3 terhadap kadar MDA plasma pada pasien OA lutut. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang, dilakukan di poli ortopedi RS Bhayangkara Tk I RS. Sukanto dan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, terhadap pasien OA lutut derajat 2-4, berusia 40-60 tahun, pada bulan April-Mei 2018. Asupan asam lemak omega-3 dan omega-6 untuk 1 bulan ke belakang didapatkan dengan menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire. Besarnya rasio asupan asam lemak omega-6/omega-3 dihitung dengan cara membagi rata-rata asupan harian asam lemak omega-6 total dengan rata-rata asupan harian asam lemak omega-3 total. Kadar MDA plasma diukur dengan metode spektrofotometri. Dari 57 subjek yang mengikuti penelitian, didapatkan rerata usia 50 tahun, sebanyak 87,7 adalah subjek perempuan, serta sebagian besar 89,5 masuk dalam kategori obesitas. Persentase asupan kedua asam lemak masih kurang bila dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi AKG , dengan nilai tengah asupan asam lemak omega-3 total subjek adalah 0,864 0,351-2,200 g/hari, sedangkan asupan asam lemak omega-6 total sebesar 6,830 3,066-19,110 g/hari. Didapatkan rerata rasio asupan asam lemak omega-6/omega-3 yaitu 8,8:1, dan rerata kadar MDA plasma pada subjek sebesar 0,773 0,199 nmol/mL. Setelah mengontrol faktor usia, IMT dan skor aktivitas fisik dengan uji regresi linear ganda, didapatkan hasil setiap kenaikan 1 unit rasio asupan asam lemak omega-6/omega-3 dapat meningkatkan kadar MDA plasma sebesar 0,023 nmol/mL = 0,023, 95 CI = 0,004 ndash; 0,042, p = 0,017 . Rasio asupan asam lemak omega-6/omega-3 yang tinggi berhubungan dengan peningkatan kadar MDA plasma pada pasien OA lutut derajat II-IV. Oleh karena itu diperlukan edukasi untuk mendapatkan rasio yang optimal sehingga dapat mecegah peningkatan progresivitas OA lutut.

Osteoarthritis OA is a chronic disease characterized by joint pain, and is a major cause of disability in the patient. One of several factors in the pathogenesis of OA is the generation of oxidative stress, inducing chondrocytes apoptosis due to lipid peroxidation, characterized by the increasing of malondialdehyde MDA level. Omega 3 fatty acids have role in inhibiting the oxidative stress, meanwhile omega 6 hold contradicting role. Both fatty acids are essential in human body, and their levels are determined by the intake from the food sources. The omega 6 omega 3 ratio should be optimal in order to reduce the oxidative stress. This study aims to investigate the association between the ratio of omega 6 omega 3 fatty acids intake to MDA plasma level in patients with knee OA. This was a cross sectional study, conducted at orthopedic clinic at Bhayangkara RS. Sukanto Hospital and Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, in patients with II IV grade Kellgren Lawrence of knee OA, aged between 40 60 years. The 1 month history of omega 3 and omega 6 intake was obtained by using semi quantitative food frequency questionnaire. The omega 6 omega 3 ratio was calculated by dividing the average daily intake of total omega 6 fatty acids by the average daily intake of total omega 3 fatty acids. The MDA plasma level was measured by spectrophotometry method. Of 57 subjects participated, the mean age was 50 years, 87,7 were female, and mostly 89,5 were obese. The percentage of both fatty acids intake was below the Recommended Dietary Allowance RDA , the median for omega 3 and omega 6 intake were 0,864 0,351 2,200 g day and 6,830 3,066 19,110 g day. Thus the ratio of omega 6 omega 3 intake was 8,8 1, and the mean MDA plasma level was 0,773 0,199 nmol mL. The age, BMI, and physical activity score variables were then controlled through multiple linear regression test. The results found were the increase of 1 unit of omega 6 omega 3 intake ratio would increase MDA level of 0,023 nmol mL 0,023, 95 CI 0,004 ndash 0,042, p 0,017 . A high ratio of omega 6 omega 3 intake is associated with elevated plasma MDA level in knee OA patients. Therefore, a subsequent education is necessary in achieving optimal ratio thus prevent the progressivity of knee OA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanita Hijriyati
"Latar Belakang: Omega-3 sebagai salah satu jenis asam lemak takjenuh dapat membentuk: ikatan fosfogliserida membran sekaligus menentukan fluiditasnya. Peningkatan fluiditas membran diduga dapat meningkatkan laju difusi oksigen melewati membran sehingga kecepatan akumulasi lak1at akan menurun dan respon kelelahan dapat ditunda. Hal ini ditandai dengan meningkatnya daya tahan konstraksi otot rangka selama melakukan kerja fisik.
Tujuan: Mengetahui pengaruh omega-3 suplementasi omega-3 1400mg/hari selama 8 minggu terhadap daya tahan konstraksi otot rangka selama kerja fisik intensitas sedang durasi panjang.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-post intervention kontrol diri sendiri pada 10 omng pria dewasa sehat berusia 20-24 tahun. Subyek penelitian diberikan suplemen omega-3 dosis 1400 mg/hari selama 8 minggu. Parameter yang diukur adalah kadar laklat datrah dan durasi kerja selama melakukan kerja fisik intensitas sedang durasi panjang pada treadmil sebelum dan setelah perlakuan.
Hasil: Kadar laklat darah menurun secara bermakna dari minggu 0 keminggu 8. Penurunan ini terjadi pada saat pre-exercise (p=003), pada 10 menit exercise (p=OOI),. dan saat lelah (p=003). Didapati pula adanya peningkatan nilai rerata durasi kerja fisik secara bermakna (p=0.005) dari 24.44=11.74 menit di minggu 0 menjadi 27.99±12.41 menit di minggu 8. Selain itu, terdapat respon penurunan danyut jantung yang bermakna pada saat exercise (p=003), pada 10 menit exercise (p=0.014). dan saat lelah (p=025) disertai perubaban tekanan darah yang tidalk bermakna.
Kesimpulan: Penurunan kadar laktat darah secara bermakna setelah suplementasi omega-3 dengan dosis 1400 mg/hari selama 8 minggu mencerminkan perbaikan suplai oksigen di sel otot rangka. Peningkatan durasi kerja fisik yang bermakna pada penelitian ini mencerminkan peningkatan daya tahan konstraksi otot rangka yang disebabkan oleh meningkatnya kemampuan sel otot rangka untuk menyediakan energi melalui metabolisme aerobik.

Background: Omega-3 as one of polyunsaturated fatty acids (PUFAs), bind to membrane glycerophospholipid and determine its fluidity. The increase of membrane fluidity is thought to improve oxygen diffusion rate through membrane and causing reduction of lactate accumulation This condition characterized by the improvement of skeletal muscle endurance during moderate activity.
Objective: Knowing the effects of 1400 mg/day omega-3 suplementation in 8 weeks on skeletal muscle endurance, during moderate physical work intensity fur non-athlete adults.
Method: Pre-post intervention design with self control is applied on this reaserach to 10 healthy males in 20-24 years of age. Omega-3 suplementation is given to subjects in 1400 mg/day fur 8 weeks. Parameters being measured are blood lactate level and physical work duration before,and after treatment. during moderate physical work intensity on treadmill.
Result: Blood lactate level significantly from week to week-3. The decrease is found a1 pre-exercise (p=Q.003), Hl minutes of exercise (p=Q.OOl), and when subjects report tiredness (p=Q.003). Then is also a significant increase (p=0.005) on mean value of physical work duration from 24. l1.74 week into 27.99±12.41 minutes in week-8. Moreover, then is a significant decrease in heart rate at pre-exercise (p9).003), 10 minutes of exercise (p=0.O14), and when subjects report tiredness (p=OJl25). This condition is accompanied by unsignificant changes of blood pressure.
Conclusion: Significant decrease of blood lactate level after 8 weeks of 1400 mg/day omega-3 suplementation reflecting improvement of oxygen supplu into skeletal muscle. Whereas significant increase of physical work duration in this research reflecting improvement of skeletal muscle endurance. This condition results from the improvement of skeletal muscle ability to supply energy through aerobic metabolism. Significant decrease of heart rate which accompanied by unsignificant changes of blood pressure in this research, reflecting improvement of heart pump capacity and providing a better oxygen supply into skeletal muscle.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T31971
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Utami
"Seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif, khususnya Penyakit Kardiovaskuler ( PKV) di Indonesia, berkembang pula pemasaran global bermacam - macam suplemen makanan. Hal yang penting diperhatikan konsumen suplemen makanan adalah memahami cara penggunaannya yang benar. Mereka perlu memperoleh petunjuk dari ahli tentang manfaat suplemen, bagaimana pengaturannya dalam makanan sehari - hari, serta perilaku sehat yang menunjang agar manfaat suplemen lebih efektif. Salah satu suplemen yang beredar di Kotamadya Bandung 1998 adalah suplemen dengan komposisi utama omega -3. Berdasarkan pengamatan, pemasaran multi level marketing (MLM) berhasil menjaring konsumen yang leas. Pada pemasaran ini konsumen memperoleh bimbingan dan konsultasi pemahaman penggunaan suplemen, dengan demikian diasumsikan bahwa konsumen memiliki pengetahuan gizi yang memadai.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pengaruh pengetahuan gizi terhadap penggunaan suplemen omega - 3, setelah dikontrol oleh faktor -pendapatan, tingkat konsumsi lemak, kebiasaan olahraga dan merokok. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus kontrol marching umur dan jenis kelamin, dengan sampel 91 pasang responden. Pengolahan data menggunakan program Epi Info 6 dan Stata 4. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat, bivariat dan stratifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan gizi baik mempunyai kemungkinan 5,18 kali menggunakan suplemen omega-3 dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan gizi kurang. Pengaruh pengetahuan ini menurun menjadi 4,24 kali setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan . Demikian pula pengaruh pengetahuan gizi menurun dari 5,18 kali menjadi 4,71 kali setelah dikontrol oleh kebiasaan olahraga . Nampaknya cars pemasararan MLM pads lokasi penelitian, menjadi faktor penentu baiknya pengetahuan gizi responden.
Pemasaran dengan MLM sebaiknya melibatkan tenaga ahli dalam operasional sehari ? hari. Hal ini merupakan salah satu perlindungan kepada konsumen, dan meningkatkan efektifitas suplemen omega - 3, serta menghindari kesan bahwa pemasaran ini hanya bersifat bisnis semata. Penyuluhan yang terns - menerus dan berkesinambungan perlu menjadi program utama pada perusahan distributor suplemen omega - 3. Efektifitas manfaat suplemen omega -3 serta studi kualitatif pads penggunaan suplemen omega-3 dapat menjadi lanjutan penelitian yang telah dilakukan.

Effect of Nutrition Knowledge on Health Food Supplement of Omega-3 in Dislipidemia cases in the Municipality of Bandung Year 1998The Coronary Heart Disease (CHD) as one of the masnifestation of degenerative diseases tends to increase in prevalence year by year. Accordingly, there is also an improved market share of health foods. Considering that the consumers should be able to understand how to use appropriately those health foods, they should obtain accurate and adequate instructions about health foods including their advantages and disadvantages, purposes on daily consumption and healthy behavior toward effective treatment from health and nutrition specialist. One of the health foods, that has already been in the Bandung market in 1998 consisted omega-3. Based on a survey, a multi Ievel marketing ( MLM ) has been able to coup wider consumer. Through this marketing channel consumers obtained effective guidance and counseling to consume and its assumed that they obtained proper nutrition knowledge.
This research has a main purpose to obtain effect of nutrition knowledge to use health food omega-3 controlled by several confounding factors such as occupation, education, salary, level of fat consumption, exercise and smoke behavior. It used a case - control design by mathing in age and sex of 91 pair of respondents. Data were analysed through Epi-Info 6 and Stata 4. It is conducted through univariate, bivariate and stratification analyse.
Finding showed respondents who have better nutrition knowledge have 5.18 times to use omega-3 supplement compare to the low one. This effect decreased to 4.24 times after controlled by education. Furthermore, when association controlled by exercise behavior, the use of omega-3 decrease from 5.18 times to 4.71 times. As a result, sems that multi level marketing could be also a factor influencing respondents to have better nutrition knowledge.
Finally, MLM encourages people to include health and nutrition specialist in daily operational. It has also purposes of directly providing assistance and protecting consumers, increasing effective omega-3 consumption and avoiding an image profit oriented. Sustainable nutrition education, also could be a priority program in the company distributoring omega-3. Studies in efficaly of omega-3 supplement in individual and exploring the rationale on using the supplement might be done in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T9575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faika Dwiyanti
"Tubuh kita memerlukan asam lemak essensial, yang dapat dipenuhi
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak essensial
tersebut. Salah satu bahan makanan yang mengandung asam lemak
essensial adblah kacang panjang {Vigna sesquipedalis). Tetapi, kacang
panjang juga mengandung enzim lipoksigenase yang mengkatalisis reaksi
oksidasi asam linoleat oleh oksigen menjadi hidroperoksida. Senyawa ini
bersifat tidak stabil dan dapat dioksidasi lebih lanjut m^nghasilkan senyawasenyawa
yang menimbulkan ketengikan dan mempunyai dampak negatif bagi
kesehatan. Oleh karena itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi
enzim lipoksigenase dari kacang panjang serta menentukan aktifitas enzim
tersebut sebagai biokatalisator pada reaksi oksidasi asam linoleat. Juga
dilakukan penentuan kondisi optimum reaksi, yaitu pH dan suhu inkubasi
optimum. Purifikasi enzim yang telah diisolasi dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu fraksionasi dengan ammonium sulfat, dialisis, dan kromatografi penukar
anion DEAE Sellulosa. Berdasarkan hasil pengukuran, ternyata aktifitas
spesifik enzim lipoksigenase meningkat mulai dari tahap ekstraksi (0,226
U/mg), fraksionasi dengan ammonium sulfat 60-90 % (0,418 U/mg), sampai
dialisis (0,523 U/mg). Aktifitas enzim meningkat secara tajam setelah
dilakukan kromatografi 350,6 U/mg (puncak I) dan 177,1 U/mg (puncak II). Sedangkan untuk kondisi optimum reaksl diperoleh pH optimum pada pH 9,0
dan suhu inkubasi optimum pada 30° C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Widya Rahardja
"Tujuan penelitian cross sectional ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan asam lemak omega-3 dengan kadar hs-CRP pada pasien Psoriasis vulgaris. Penelitian dilakukan di Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia, mulai November 2014 sampai April 2015. Sejumlah 52 pasien yang memenuhi kriteria penelitian dipilih menjadi subjek penelitian. Subjek diwawancara, menjalani pemeriksaan antropometri dan kadar hs-CRP. Data asupan asam lemak omega-3, EPA dan DHA diperoleh dengan metode food frequency questionnaire, dan food recall 3 x 24 jam.
Nilai rerata usia subjek adalah 41,9 ± 9,21 tahun. Jumlah subjek laki-laki 57,7% dan wanita, 42,3%. Sebanyak 38,5% subjek status gizinya normal dan 61,5% berat badan lebih. Asupan energi cukup terdapat pada 82,7% subjek, sedangkan 17,3% subjek asupan energinya kurang. Subjek dengan asupan asam lemak omega-3 cukup ada 65,4%, sedangkan 34,6% subjek asupannya kurang. Sebanyak 86,5% subjek asupan EPA dan DHAnya cukup dan 13,5% kurang.
Hasil kadar hs-CRP serum yaitu 9,6% subjek kadarnya >10 mg/L, 57,7% subjek kadarnya 1-10 mg/L dan 32,7% subjek kadarnya <1 mg/L. Hasil uji korelasi rank Spearman antara asupan asam lemak omega-3 dengan kadar hs-CRP memperlihatkan korelasi negatif lemah bermakna (r = - 0,394 dan p = 0,004). Korelasi asupan EPA dan DHA dengan kadar hs-CRP adalah negatif sedang bermakna (r = - 0,499 dan p = 0,000). Asupan asam lemak omega-3 terutama dalam bentuk EPA dan DHA dapat menurunkan kadar hs-CRP pada pasien Psoriasis.

The aim of this cross sectional study is to find out the relationship between dietary intake of omega-3 fatty acids and hs-CRP level in patient with Psoriasis vulgaris. This study was conducted from November 2014 to April 2015, at Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia. As all the criterias were succeeded, 52 patients were recruited. Data were collected by interview, anthropometric's measurement, and laboratory examination. Dietary intake data of omega-3 fatty acids, EPA and DHA were determined by using food frequencies questionnaire, and food recall 3 x 24 hours method.
Mean value of subjects' age was 41.9 ± 9.21 years. The subjects consisted of 57.7% men and of 42.3% women. Nutritional status of 38.5% subjects was normal and of 61.5% was overweight. An adequate amount of energy intake was found in 82.7% subjects whereas 17.3% was inadequate. Dietary intake of omega- 3 fatty acids was adequate in 65.4% subjects whereas in 34.6% was inadequate. Dietary intake of EPA and DHA in 86.5% subjects was adequate, while in 13.5% subjects, inadequate.
The result of hs-CRP >10 mg/L was found in 9.6% subjects, 1-10 mg/L in 57.7% and <1 mg/L in 32.7% subjects. Rank Spearman correlation test of dietary intake of omega-3 fatty acids and hs-CRP level showed weak negative significant result (r = - 0.394 and p = 0.004). The result of EPA and DHA with hs-CRP level was fair negative significant (r = - 0.499 and p = 0.000). Thus, it can be concluded that dietary omega-3 fatty acids in the form of EPA and DHA might lessen hs-CRP level in Psoriasis patient.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrice Anggono
"Latar belakang: Edukasi nutrisi dalam bentuk konseling merupakan bagian penting dalam manajemen obesitas anak. Asam Lemak Omega-3 (AL omega-3) merupakan salah satu nutrien esensial yang bermanfaat dalam penanganan obesitas terkait dengan kerjanya yang meningkatkan oksidasi lemak, menurunkan proses adipogenesis, dan memodulasi rasa lapar-kenyang. Sampai saat ini beluan ada rekomendasi nutrisi yang mengikutsertakan optimalisasi AL omega-3 dalam diet pada anak dengan berat badan berlebih dan obesitas. Linear programming merupakan metode untuk membuat rekomendasi makanan yang mempertimbangkan pula ketersediaan makanan, pola makan, dan juga harga makanan dalam proses pembuatannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konseling diet optimalisasi AL omega-3 menggunakan linear programming terhadap kadar asam lemak omega-3 plasma dibandingkan dengan konseling standar.
Metode: Penelitian ini dilakukan pada 39 anak berisiko overweight, overweight, dan obes usia 12-24 bulan di Jakarta Timur dengan disain uji klinis acak terkontrol.
Hasil: Konseling diet optimalisasi asam lemak omega-3 menyebabkan peningkatan asupan asam linolenat yang bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol (278,011  435,56 vs -44,498  407,785, p=0,035). Tidak terdapat perbedaan perubahan bermakna pada kadar AL omega-3 plasma di antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kesimpulan: Konseling diet optimalisasi asam lemak omega-3 menggunakan linear programming tidak menimbulkan perubahan bermakna pada kadar asam lemak omega-3 plasma, meskipun berhasil meningkatkan variasi bahan makanan sumber asam lemak omega-3.

Background: Education in the form of counseling is an indespensable part of pediatric obesity management. Omega-3 polyunsaturated fatty acids (PUFA) are beneficial essential nutrients in obesity management, given their effects on lipid homeostasis, specifically by increasing lipid catabolism, decreasing adipogenesis, and modulating appetite. Until now, there is no nutritional recommendation focusing on omega-3 PUFA for overweight and obese children. Linear programming is one method to generate specific nutritional recommendation that also considering the food affordability, availability, and food consumption pattern.
Objective: To investigate the differences of plasma omega-3 PUFA changes between group that received omega-3 PUFA optimized using linear programming dietary counseling and control group with standard counseling.
Method: This study is an open clinical trial with parallel design, 39 children aged 12-24 months with BMI Z score > +1 based on WHO growth curve were randomly assigned by block randomization with stratification into enhanced counseling with omega-3 optimization using linear programming or general counseling group. Both counseling were conducted once weekly for 10 weeks. At baseline and endline, the following parameters were measured: fat intake, omega-3 intake, ratio of omega-6/omega-3 intake, eating behaviour, plasma concentration of omega-3, and plasma omega-6/omega-3 ratio.
Results: After the intervention, α-linolenic acid intake was significantly increased compared to control group (278,011  435,56 vs. -44,498  407,785, p=0,035). There were no significant differences in changes of plasma omega-3 FA between the intervention and control group.
Conclusion: Omega-3 FA optimized dietary counseling using linear programming was partially successful in improving thee variation of omega-3 FA food sources, however there were no significant changes in plasma omega-3 FA.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindyara Nayanda
"Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit mematikan nomor dua di Indonesia. Risiko terserang penyakit ini pun cukup tinggi pada masyarakat, yang sebenarnya dapat dicegah dengan mengkonsumsi omega 3 dan omega 6 seperti AA, dan EPA. Kandungan omega 3 dan omega 6 terbanyak yang saat ini umum dimanfaatkan berasal dari minyak ikan. Namun, ketersediaan ikan dan juga kualitas perairan Indonesia yang kurang bagus sehingga memungkinkan potensi tercemarnya ikan menjadi salah satu tantangan terbesar. Terdapat berbagai jenis mikroorganisme yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif asam lemak.
Pada penelitian ini akan digunakan mikroorganisme fungi kapang jenis Aspergillus oryzae. Kapang digunakan dalam penelitian ini sebab memiliki berbagai keuntungan seperti lebih mudah dalam penanganan, dapat tumbuh dalam pH rendah serta dapat mendagradasi sumber karbon yang kompleks.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian menggunakan metode fermentasi terbaru yaitu three-stage fermentation dengan variasi waktu kultivasi. Metode fermentasi ini akan terbagi menjadi tiga tahapan dimana tahap pertama merupakan tahap pembelahan, tahap kedua merupakan tahap biosintesis lemak dan tahap terakhir merupakan tahap sintesis asam lemak AA dan EPA.
Variasi waktu kultivasi akan dilakukan pada tahap kedua dan tahap ketiga untuk mengetahui waktu optimum yang dibutuhkan. Waktu kultivasi paling optimal pada tahap kedua adalah 2 hari dengan produktivitas lipid sebesar 17,2 atau setara dengan 0,1341 g sedangkan variasi waktu kultivasi optimal untuk tahap ketiga adalah hari pertama dimana dihasilkan asam lemak tak jenuh sebesar 54,51 dan asam lemak tak jenuh sebesar 36,73 . Komposisi asam lemak tak jenuh yang dihasilkan antara lain 29,1 oleat, 25,4 linoleat, 0,01 AA dan 0,01 EPA.

Cardiovascular disease is the second biggest killer in Indonesia. The percentage risk of stricken by this disease is so high in community. Which are actually this disease can be prevent with dietary consumes of omega 3 and omega 6 such as AA and EPA. Omega 3 and omega 6 is often found in fish oil. However, the fish availability and the quality of Indonesia rsquo s ocean that tainted with heavy metals can be dangerous and also become the biggest problems of production omega 3 and omega 6 from fish. With the problem above the alternative sources of omega 3 and omega 6 is needed. Whereas the source must be able to produce oil in large number without taking a large amount of land and also economic. There are several kind of microorganism that can be use as an alternative source of fatty acid.
In this research, Aspergillus oryzae will be used as fungi microorganism. Fungi used in this research, because it has a lot of advantages such as ease to handle, easily grow in low pH and able to degradate more complex carbon sources. In this research, the fermentation will be process with three stage fermentation strategy with variation of time culture.
This fermentation method will be divided into three stage where the first stage will be focused in cell propagation and second stage will be focused in lipid biosynthesis and the last stage will be for production of AA and EPA. In each stage the medium will be specific with the purpose. The time culture variation will be run in second and third stage.
The most optimal cultivation time that run in second stage was 2 days with 17.2 lipid productivity or equal to 0.1341 g on the other hand the most optimal cultivation time that run in third stage was 1 days with 54.51 Unsaturated fatty acid and 36.73 saturated fatty acid. The composition of unsaturated fatty acids are 29.1 oleat acid, 25.4 linoleat acid, 0.01 AA and 0.01 EPA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seala Septiani
"Obesitas di usia dini dapat merugikan kesehatan anak sepanjang hidupnya secara permanen. Dewasa ini, asam lemak omega-3 diperkenalkan sebagai alternatif solusi obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari konseling asam lemak omega-3 selama 10 minggu terhadap pengetahuan, sikap, asupan, dan IMT/U. Penelitian ini membagi acak subjek; grup yang mendapat konseling dengan optimalisasi asam lemak omega-3 disertai rekomendasi menu harian yang spesifik (Grup intervensi, n=18); dan yang mendapat konseling dan menu standar (Grup kontrol, n=20). Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan pada grup intervensi meningkat signifikan (p<.001). Dibutuhkan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh intervensi ini terhadap keluaran lain yang diharapkan.

Obesity in early life could result in permanent heath consequences. Omega-3 fatty acids (FAs) are beneficial in obesity management, but food-based nutrition education enhancing omega-3 FAs especially in children was lacking. We investigated the effect of 10-week enhanced counseling on caregivers knowledge, attitude, as well as children's intakes and body mass index-for-age (BAZ). Children were randomly assigned to receive; enhanced counseling with specific daily menu (intervention group, n=18), or standard counseling with general menu (control group, n=20). Intervention group significantly improved knowledge (p<.001). However, its effect on other outcomes may need further investigation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>