Ditemukan 106043 dokumen yang sesuai dengan query
Muti Pertama Haqi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh cloud computing pada PT X yang merupakan penyedia infrastruktur cloud. Transformasi digital telah meningkat secara global karena terdapat infrastruktur internet yang mapan, sementara di Indonesia masih perlu dikembangkan. Penelitian ini menganalisa penerapan komputasi awan dengan menggunakan analisis PESTEL dan Technology Organization Environment framework. Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan dengan melihat cloud dari perspektif pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya cloud digunakan sebagai penyimpanan data untuk aktivitas tertentu seperti kebutuhan kantor. Namun, saat ini kegiatan telah berubah menjadi kegiatan sehari-hari di dunia maya sehingga menghasilkan big data. Masalah berikutnya, cloud telah dianggap sebagai produk ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan sumber daya sementara untuk aktivitas pusat data mengkonsumsi listrik dalam jumlah besar sehingga berkontribusi menciptakan emisi karbon. Bentuk transformasi digital dari berbagai macam aktivitas siber, ini bisa menjadi pasar potensial bagi PT X untuk mengembangkan bisnis mereka.
This research aims to evaluate the impact of cloud computing at PT X, a provider of cloud infrastructure. Digital transformation has gained global momentum due to a robust internet infrastructure, while in Indonesia, there is still a need for further development. This study analyses the implementation of cloud computing at PT X as a provider of cloud infrastructure using PESTEL and Technology Organization Environment framework. Previous research primarily focused on the user perspective of cloud computing. The research findings indicate that initially, cloud services were utilized for extensive data storage for specific activities, such as office needs. However, over time, these activities have evolved into daily virtual tasks, resulting in the generation of big data. Another challenge is that, despite being considered an environmentally friendly product, cloud services have the potential to contribute to carbon emissions due to the substantial electricity consumption of data centres. The digital transformation across various cyber activities presents a potential market for PT X to expand their business."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rahmania Puspita Ningrum
"Pada era Industri 4.0, PT X dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi sehingga mampu bersaing dengan kompetitor dan mempertahankan keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi digital sebagai langkah strategis untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan menjawab tantangan pasar di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran moderasi employees’ affective commitment to change dalam hubungan antara digital leadership dan transformasi digital. Penelitian ini menggunakan desain non-eksperimen cross-sectional melalui survei online dengan teknik convenience sampling untuk mendapatkan partisipan. Jumlah partisipan sebanyak 335 orang karyawan tetap PT X dengan masa kerja minimal satu tahun dan memiliki atasan langsung. Data dianalisis menggunakan analisis regresi moderasi Hayes Macro PROCESS model 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa employees’ affective commitment to change memoderasi positif hubungan antara digital leadership dan transformasi digital (b = 0,160, 95% CI [0,050, 0,270], t = 2,849, p < 0,01). Temuan ini mengungkapkan bahwa dalam konteks change management, keberhasilan transformasi digital dapat dicapai apabila terdapat interaksi antara digital leadership sebagai faktor transformasional dan employees’ affective commitment to change sebagai faktor transaksional pada PT X. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman PT X untuk lebih fokus terhadap upaya peningkatan employees’ affective commitment to change dan pengembangan digital leadership para pemimpin dalam upaya mewujudkan keberhasilan dan keberlanjutan transformasi digital.
In the era of Industry 4.0, PT X is required to adapt to technological changes to remain competitive with its competitor and maintain its business continuity. Therefore, digital transformation is essential as a strategic step to adapt to environmental changes and address market challenges in the digital era. The purpose of this study is to determine the moderating role of employees' affective commitment to change in the relationship between digital leadership and digital transformation. This study uses a cross-sectional non-experimental design through an online survey with convenience sampling technique. The number of participants was 335 permanent employees of PT X with at least one year of work experience and having supervisor. The data were analysed using Hayes Macro PROCESS model 1 moderation regression analysis. The results showed that employees' affective commitment to change has a positive moderating effect on the relationship between digital leadership and digital transformation digital (b = 0,160, 95% CI [0,050, 0,270], t = 2,849, p < 0,01). These findings reveal that in the context of change management, the success of digital transformation at PT X can be achieved through the interaction between digital leadership as a transformational factor and employees' affective commitment to change as a transactional factor. This study provides valuable insights for organizations to focus on enhancing employees’ affective commitment to change and developing digital leadership among leaders to achieve successful and sustainable digital transformation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Dinda Adriani
"Berkembangnya transformasi digital turut mendorong bertumbuhnya nilai transaksi digital. Dengan bertumbuhnya pasar digital, ekspektasi pengguna pun menjadi meningkat. Ketika ekspektasi pengguna tidak dapat terpenuhi oleh penyedia layanan, akan terjadi kegagalan layanan. Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dapat mengurangi kepuasan pengguna yang berujung pada keluhan pengguna. Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aspek-aspek chatbot kepada consumer forgiveness yang kemudian memengaruhi continuous intention pada pemulihan layanan di aplikasi e-health. Untuk meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori CASA, politeness strategy, dan dimension of trustworthiness. Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 338 responden dan kualitatif melalui wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan CB-SEM, sedangkan data kualitatif diolah menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antropomorfisme dan transparansi berpengaruh terhadap trustworthiness chatbot, yang kemudian dua dimensi dari trustworthiness tersebut (ability dan integrity) berpengaruh terhadap consumer forgiveness. Selain itu, consumer forgiveness juga berpengaruh signifikan terhadap continuous intention dari pengguna. Aspek positive politeness serta dimensi trustworthiness lainnya, yaitu benevolence, tidak berpengaruh signifikan terhadap customer forgiveness. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penyedia layanan e-health, terkhusus pihak pengembangnya, mengenai aspek chatbot apa saja yang harus ada dalam menangani pemulihan layanan.
The development of digital transformation also encourages the growth of digital transaction value. With the development of the digital market, user expectations are increasing. Service failure will occur when the service provider cannot meet user expectations. Failure to meet customer expectations can reduce user satisfaction, resulting in user complaints. Based on this issue, this research aims to study the influence of chatbot aspects on consumer forgiveness, which then influences continuance intentions for service recovery in e-health applications. To study this topic, researchers used CASA theory, politeness strategies, and dimensions of trustworthiness. The data used in this research was obtained quantitatively through questionnaires filled out by 338 respondents and qualitatively through interviews with thirty informants. The quantitative data obtained was processed using CB-SEM, while the qualitative data was processed using the content analysis method. The research results show that anthropomorphism and transparency influence chatbot trustworthiness, and the two dimensions of trustworthiness (ability and integrity) influence consumer forgiveness. In addition, consumer forgiveness also has a significant effect on users' continuance intentions. Positive politeness and other dimensions of trustworthiness, namely benevolence, do not significantly affect customer forgiveness. The results of this research are expected to provide input for e-health service providers, especially developers, regarding what aspects of chatbots must be present in handling service recovery."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dewa Gede Ngurah Harthawan
"Perusahaan menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh lingkungan bisnis yang semakin dinamis di masa kini. Seiring berkembangnya zaman, model bisnis suatu perusahaan harus mampu beradaptasi dengan tuntutan lingkungan bisnis sehingga dapat mempertahankan dan menciptakan peluang serta keuntungan guna terciptanya keunggulan kompetitif dan kekayaan. Perusahaan harus merespons perubahan lingkungan bisnis secara cepat dan efektif. Penelitian ini mengkaji pengaruh strategic entrepreneurship terhadap kinerja inovasi pada sebuah bank swasta di Indonesia, hasil merger beberapa bank besar, yang sedang mengalami transformasi digital. Dengan pendekatan kuantitatif menggunakan model struktural Partial Least Squares (SEM-PLS), penelitian ini melibatkan 69 responden dan menguji lima hipotesis terkait kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership), pola pikir kewirausahaan (entrepreneurial mindset), dan budaya kewirausahaan (entrepreneurial culture). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kepemimpinan kewirausahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja inovasi bank. Sementara itu, pola pikir dan budaya kewirausahaan tidak memberikan dampak signifikan. Meski proses eksplorasi dan eksploitasi peluang melalui strategi dan inovasi berkontribusi penting, kinerja inovasi secara keseluruhan masih belum optimal. Penelitian ini menyoroti pentingnya peran kepemimpinan dalam mengatasi kelemahan pada pola pikir dan budaya kewirausahaan untuk mendorong inovasi di sektor perbankan. Keterbatasan studi ini meliputi data yang hanya berasal dari satu bank serta potensi bias dalam jawaban responden. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ini dan memperluas penerapan model.
Companies face uncertainty driven by the increasingly dynamic business environment of today. As times evolve, a company's business model must adapt to environmental demands to sustain and create opportunities and benefits, ultimately achieving competitive advantage and wealth. Companies must respond to changes in the business environment swiftly and effectively. This study examines the influence of strategic entrepreneurship on innovation performance in a private bank in Indonesia, formed through the merger of several major banks and currently undergoing digital transformation. Using a quantitative approach with the Partial Least Squares Structural Equation Modeling (SEM-PLS) method, the study involved 69 respondents and tested five hypotheses related to entrepreneurial leadership, entrepreneurial mindset, and entrepreneurial culture. The findings indicate that only entrepreneurial leadership has a significant impact on the bank’s innovation performance. Meanwhile, entrepreneurial mindset and entrepreneurial culture do not have significant effects. Although the processes of opportunity exploration and exploitation through strategies and innovation are essential, overall innovation performance remains suboptimal. This study highlights the critical role of leadership in addressing weaknesses in entrepreneurial mindset and culture to drive innovation in the banking sector. The study's limitations include data derived from a single bank and potential biases in respondents' answers. Future research is expected to address these limitations and broaden the model's application."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Handini Kusuma Ningrum
"Transformasi digital di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui aplikasi M-Pajak merupakan salah satu langkah strategis dalam modernisasi administrasi perpajakan di Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kenyamanan pelayanan bagi wajib pajak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi aplikasi M-Pajak dalam mendukung digitalisasi pelayanan publik, khususnya di sektor perpajakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode wawancara mendalam dan studi kepustakaan untuk memperoleh data yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian, aplikasi ini telah membantu wajib pajak dalam mengakses informasi, melakukan pelaporan, serta membayar kewajiban pajak secara daring. Keunggulan aplikasi ini terletak pada kemudahan akses dan fleksibilitas penggunaannya, yang memungkinkan wajib pajak untuk menyelesaikan kewajiban pajak tanpa harus mengunjungi kantor pajak. Meski demikian, penelitian ini juga mengungkapkan sejumlah kendala dalam implementasinya. Salah satu kendala utama adalah rendahnya tingkat adopsi oleh masyarakat, yang menunjukkan bahwa aplikasi ini belum sepenuhnya diterima oleh seluruh wajib pajak. Selain itu, terdapat keluhan teknis terkait kinerja aplikasi, seperti lambatnya respons, bug sistem, serta kurangnya fitur yang relevan dengan kebutuhan pengguna.
The digital transformation at the Directorate General of Taxes (DJP) through the M-Pajak application is a strategic step in modernizing tax administration in Indonesia. This application is designed to improve efficiency, transparency, and convenience of services for taxpayers. This study aims to analyze the implementation of the M-Pajak application in supporting the digitalization of public services, especially in the taxation sector. This research uses a post-positivist approach with in-depth interview methods and literature studies to obtain relevant data. Based on the research results, this application has assisted taxpayers in accessing information, reporting, and paying tax obligations online. The advantages of this application lie in its ease of access and flexibility of use, which allows taxpayers to complete tax obligations without having to visit the tax office. However, this study also reveals a number of obstacles in its implementation. One of the main obstacles is the low level of adoption by the public, which indicates that the application has not been fully accepted by all taxpayers. In addition, there are technical complaints related to the app's performance, such as slow response time, system bugs, and lack of features relevant to users' needs."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sakura Jeanette Clarista Chandra, Lay
"Sektor industri plastik memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan perekonomian nasional, sehingga perlu dioptimalkan. Industri ini, sebagai bagian penting dalam sektor manufaktur, juga memerlukan strategi dan inovasi agar dapat bersaing dengan baik. PT Mahaprima Polysindo adalah salah satu perusahaan plastic yang berspesialisasi dalam vacuum forming packaging dan telah beroperasi selama belasan tahun, melayani berbagai konsumen. Namun, perusahaan menghadapi berbagai permasalahan, termasuk keluhan dari pelanggan yang menjadi hal krusial bagi konsumennya sebagai perusahaan manufaktur. Inovasi dan strategi melalui penerapan transformasi digital diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan terkait proses yang tidak terintegrasi dan penyampaian informasi yang terhambat. Salah satu langkah implementasinya adalah dengan menerapkan sistem informasi yang dapat mendukung proses manufaktur dan aliran informasi dalam perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada analisis di perusahaan vacuum forming packaging dengan tujuan merancang proses bisnis yang mencakup integrasi sistem informasi selama operasional perusahaan. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari dua sistem utama. Hasil perancangan mencakup use case diagrams, Data Flow Diagram (DFD), Activity Diagram, dan desain antarmuka dari sistem informasi. Sistem informasi yang dirancang diharapkan dapat mencapai empat tahap perkembangan teknologi dalam transformasi digital, yaitu digitalisasi, integrasi data, otomatisasi proses, dan integrasi sistem.
The plastic industry plays a significant role in the development of the national economy, making it essential for optimization. As an important part of the manufacturing sector, this industry also requires strategies and innovations to remain competitive. PT Mahaprima Polysindo is a plastic company specializing in vacuum forming packaging, with over a decade of operations, serving various customers. However, the company faces several challenges, including customer complaints that are critical to its manufacturing clients. Innovation and strategies through digital transformation are necessary to address issues related to unintegrated processes and delayed information flow. One approach for implementation is through the application of an information system that supports manufacturing processes and information flow within the company. This study focuses on the analysis of the vacuum forming packaging company with the aim of designing business processes that include information system integration throughout the company's operations. The method used for designing the information system is the System Development Life Cycle (SDLC), which consists of two main systems. The design results include use case diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), Activity Diagrams, and user interface designs of the information system. The designed information system is expected to achieve four stages of technological development in digital transformation: digitization, data integration, process automation, and system integration. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Belva Fikry Mahardika
"Teknologi Informasi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, pada saat ini penggunaan IT di Indonesia sudah mulai berkembang terutama pada sektor perbankan, saat ini sudah banyak sekali perusahaan fintech yang mulai bermunculan dan tentunya mendisrupsi bank untuk melakukan transformasi digital. Tranformasi digital ditopang oleh penggunaan sistem informasi dan juga aplikasi-aplikasi yang dapat memudahkan pengguna. Aplikasi pada TI perbankan di kelola dan dikembangkan dengan metode SDLC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi keterlambatan pelaksanaan pengembangan aplikasi pada bank BUMN. Pendekatan business process reengineering dan teknik pemodelan IDEF0 digunakan dalam mencapai ke siklus SDLC yang lebih efisien terutama pada pain point siklus SDLC tempat penulis melakukan penelitian yaitu tahap requirement dan tahap procurement. Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan proses baru berupa tiga skenario untuk tahap requirement dan procurement. Untuk menguji efektivitas masing-masing skenario, dilakukan simulasi menggunakan bantuan software iGrafx. Menggunakan parameter waktu, hasil simulasi menunjukan skenario 3 menjadi skenario perbaikan terbaik dengan penurunan waktu mencapai 33% dan 33%.
Information Technology will continue to develop along with the times, at this time the use of IT in Indonesia has begun to develop, especially in the banking sector, now there are many fintech companies that have started to emerge and of course disrupt banks to carry out digital transformation. Digital transformation is supported by the use of information systems and applications that make it easier for users. Banking IT applications are managed and developed using the SDLC method. The purpose of this research is to reduce delays in the implementation of application development at state-owned banks. The business process reengineering approach and the IDEF0 modeling technique are used in achieving a more efficient SDLC cycle, especially at the pain points of the SDLC cycle where the author conducts research, namely the requirements stage and the procurement stage. This research resulted in a new process improvement design in the form of three scenarios for the requirements and procurement stages. To test the effectiveness of each scenario, a simulation was carried out using the iGrafx software. Using the time parameter, the simulation results show that scenario 3 is the best improvement scenario with a decrease in time reaching 33% and 33%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amiral Rasyid
"Model kematangan digital dapat didefinisikan sebagai proses transformasi digital yang secara eksplisit didefinisikan, dikelola, diukur, dan terus ditingkatkan. Tingkat kematangan dapat dinilai berdasarkan nilai target terukur yang dapat dicapai secara bertahap. Dengan memanfaatkan kerangka kematangan tertentu, organisasi dapat menilai tingkat kematangan digital mereka saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi kematangan digital BALIS Online saat ini dan bagaimana meningkatkan posisi kematangan digital yang telah diterapkan dalam organisasi. Kategori proses kematangan digital yang dinilai meliputi tata kelola strategis, informasi dan teknologi, transformasi proses digital, dan manajemen sumber daya manusia. Hasil evaluasi mencirikan lima tingkat kematangan, tingkat satu sampai lima, yaitu dilakukan, dikelola, ditetapkan, dapat diprediksi, dan berinovasi. Kriteria dan bobot penilaian ditetapkan untuk mengembangkan kerangka penilaian. Dengan strategi yang tepat, sub-kriteria dengan tingkat kematangan yang rendah dan bobot global yang tinggi dapat diprioritaskan terlebih dahulu untuk meningkatkan tingkat kematangan digital BALIS Online. Rancangan strategi disusun dengan menggunakan rekomendasi dari studi literatur, dan prioritas strategis ditetapkan dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS.
The supervision of nuclear energy utilization is carried out by the Regulatory Body through regulations, licensing, and inspections covering aspects of safety, security, and safeguards. To engage in nuclear-related activities, permission must be obtained from the Nuclear Energy Regulatory Agency, BAPETEN, through the submission of licenses via the BALIS Online, which is a database provided and utilized in the licensing application process for the field of nuclear energy in Indonesia. Digital maturity model can be defined as a digital transformation process which defined, managed, measured, and continuously improved. Utilizing specific maturity framework, organizations can assess their current digital maturity level. This study aims to define the digital maturity position of BALIS and how to improve that in the organization. The Assessed digital maturity process categories include strategic governance, information and technology, digital process transformation, and workforce management. The assessment outcomes outline five maturity stages, from performed to innovating, each denoted by levels one through five. These levels serve to gauge the maturity of BALIS. By employing sound strategies, prioritization can be given to sub-criteria with low maturity levels but high overall importance, thereby enhancing BALIS digital maturity. Crafting this strategy involves literature study and determining strategic priorities through AHP-TOPSIS."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jennyfer Romaito
"Bisnis reasuransi di Indonesia memiliki peluang tumbuh karena banyak perusahaan asuransi ingin mengasuransikan risikonya atau membagi risikonya dengan perusahaan reasuransi. PT Reasuransi ABC adalah perusahaan dengan bisnis reasuransi di Indonesia. Produktivitas yang lambat dalam siklus penetapan harga premi dan mengalami peningkatan Beban Usaha & Underwriting sehingga sulit menyerap premi yang merupakan pendapatan bagi perusahaan. Untuk mempercepat produktivitas siklus penetapan harga premi dapat melalui perubahan model bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan merumuskan strategi transformasi digital yang tepat untuk mengadopsi konsep industri asuransi 4.0 pada proses bisnisnya sehingga dapat ekspansi ke pasar ASEAN. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, wawancara, dan FGD. Penyusunan rumusan strategi transformasi digital menggunakan Digital Leadership Framework yang dipetakan ke dalam Model 4P Asuransi 4.0. Penelitian ini diliterasikan dengan penelitian lain melalui analisis 3C2S serta metode analisis Value Chain, Benchmarking, Porter 5’s Forces, PESTEL, dan SWOT. Hasil penelitian ini telah divalidasi internal dan diharapkan dapat menjadi referensi manajemen dalam melakukan transformasi digital untuk ekspansi ke pasar ASEAN.
The reinsurance business in Indonesia has the opportunity to grow because many insurance companies want to insure their risks or share their risks with reinsurance companies. PT Reinsurance ABC is a company with a reinsurance business in Indonesia. Slow productivity in the premium pricing cycle and experiencing an increase in Operating & Underwriting Expenses making it difficult to absorb premiums which are income for the company. To speed up the productivity of the premium pricing cycle, you can change the business model. This research aims to conduct analysis and formulate an appropriate digital transformation strategy to adopt the insurance industry 4.0 concept in its business processes so that it can expand into the ASEAN market. This research is a case study with qualitative methods. Data collection was carried out by means of observation, document study, interviews and FGD. Preparing a digital transformation strategy formulation using the Digital Leadership Framework which is mapped into the 4P Insurance 4.0 Model. This research is combined with other research through 3C2S analysis and Value Chain, Benchmarking, Porter 5's Forces, PESTEL, and SWOT analysis methods. The results of this research have been validated internally and are expected to become a reference for management in carrying out digital transformation for expansion into the ASEAN market."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dwika Widyantama
"Karakteristik dari transformasi digital pada manufaktur adalah penerapan teknologi mutakhir yang mendukung proses dan informasi yang terkoneksi antara mesin-mesin produksi, dan produk serta adaptabilitas tinggi dari suatu sistem produksi. Dalam mencapai tujuan utama Industri 4.0 yaitu smart manufacturing yang dapat merespons fluktuasi permintaan pasar terhadap produk berkualitas tinggi, dibutuhkan penerapan teknologi yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang menghasilkan solusi secara cerdas disebut sebagai pemanfaatan Data Analytics. Tujuan pada penelitian ini adalah memberikan rekomendasi strategi berupa urutan prioritas kriteria kesuksesan untuk dapat digunakan para pemangku kepentingan di perusahaan manufaktur dengan melakukan implementasi transformasi digital yang efektif. Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) digunakan pada penelitian ini untuk mendapatkan prioritas faktor kesuksesan yang menjadi dasar rekomendasi strategi dalam meningkatkan efektivitas implementasi Data Analytics pada manufaktur. Hasil penelitian ditemukan bahwa 3 faktor kesuksesan teratas adalah Effective data driven communication (People & Management), Technology & Infrastructure Integration (Technology) kemudian Training & Upskilling (People & Management).
Technological developments always create new challenges for organizations to adapt so that they remain competitive. Today, organizations are dealing with rapid technological developments and the disruption of digital transformation. The characteristics of digital transformation in manufacturing are the application of the latest technology that supports so that processes and information are connected, between production machines, and products as well as the high adaptability of a production system. In achieving the main goal of Industry 4.0, namely smart manufacturing that can respond to fluctuations of market demand for high-quality products, it is necessary to apply technology that can collect and analyze data to produce intelligent solutions, which is often referred to as the use of Data Analytics. Literature study shows that there are various barriers or barriers in the implementation of Data Analytics in manufacturing companies. However, none of these studies have discussed what success factors need to be prioritized for treatment. This causes the implementation of Data Analytics in manufacturing to be less effective. The aim of this research is to provide strategic recommendations in the form of a priority sequence of success criteria that can be used by stakeholders in manufacturing companies to be able to implement effective digital transformation. Determining the priority of handling obstacles in the implementation of Data Analytics is a Multi-criteria Decision Making (MCDM) problem, the AHP method is used in this study to obtain priority success factors which are the basis for strategic recommendations in increasing the effectiveness of Data Analytics implementation in manufacturing. From the research results, it was found that the top 3 success factors were Effective data driven communication (People & Management), Technology & Infrastructure Integration (Technology) then Training & Upskilling (People & Management)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library