Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Kafka Ziyada
"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang bersifat multifaktorial, yaitu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti karakteristik seseorang dan berbagai perilaku kesehatan lainnya. Obesitas ini dapat terjadi di segala usia dan trennya kini semakin meningkat di berbagai wilayah. Penelitian ini akan melihat hubungan yang ada pada mahasiswa baru Universitas Indonesia terkait dengan karakteristik dan faktor gaya hidup yang ada. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa baru Universitas Indonesia dengan usia 12-24 tahun yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Makara Klinik Satelit UI dengan total sekitar 9000 mahasiswa. Karakteristik (usia, jenis kelamin, asal kota, asal fakultas) dan faktor gaya hidup (pola makan, kebiasaan tidur, aktivitas fisik) akan dievaluasi dan dilihat hubungannya dengan kejadian obesitas. Karakteristik berupa kelompok usia, jenis kelamin, asal kota, dan asal fakultas masing-masing memiliki hubungan yang bermakna atau signifikan secara statistik (p < 0.05). Faktor gaya hidup berupa konsumsi karbohidrat, konsumsi sayur, konsumsi buah, kebiasaan sarapan, dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang bermakna (p < 0.05) sedangkan konsumsi fastfood dan kebiasaan begadang tidak memiliki hubungan yang bermakna (p > 0.05). Setelah dilakukan analisis regresi dari semua faktor yang ada, didapatkan hubungan yang bermakna (p < 0.05) pada kelompok usia, jenis kelamin, asal kota, konsumsi karbohidrat, konsumsi sayur, konsumsi buah, dan kebiasaan sarapan.

Obesity is a multifactorial health problem, which can be caused by various factors, such as person characteristics and various other health behaviors. Obesity can occur at any age and the trend is increasing in various regions. This study will look at the relationship that exists in University of Indonesia freshmen related to characteristics and lifestyle factors. This study was conducted on University of Indonesia freshmen aged 12-24 years who had undergone health checks at Makara Klinik Satelit UI with a total of around 9000 students. Characteristics (age, gender, city origin, faculty origin) and lifestyle factors (diet, sleep habits, physical activity) will be evaluated and seen for their relationship with the incidence of obesity. Characteristics such as age group, gender, city origin, and faculty origin each have a meaningful or statistically significant relationship (p < 0.05). Lifestyle factors such as carbohydrate consumption, vegetable consumption, fruit consumption, breakfast habits, and physical activity had a significant relationship (p < 0.05) while fast food consumption and staying up late had no significant relationship (p > 0.05). After regression analysis of all factors, there was a significant relationship (p < 0.05) in the groups of age, gender, city origin, carbohydrate consumption, vegetable consumption, fruit consumption, and breakfast habits."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa Damayanti
"Kejadian berat badan berlebih dan obesitas merupakan masalah serius yang terus meningkat dan ditimbulkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara jenis kelamin, pengetahuan, pendidikan orangtua, status gizi orangtua, pendapatan orangtua, kebiasaan makan yaitu sarapan; fastfood; jajan; sayur; buah; susu dan olahannya; frekuensi makan; total energi harian; aktivitas fisik, pengaruh teman sebaya, jumlah uang saku dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas. Desain penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan instrumen kuesioner serta formulir food recall 24 hours. Penelitian ini melibatkan 111 responden siswa SMA di Depok yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian berat badan berlebih dan obesitas p=0,04; p>0,05 . Namun pada faktor lain tidak ditemukan hubungan bermakna. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam menanggulangi kejadian berat badan berlebih dan obesitas pada siswa SMA dengan mempertimbangkan jenis kelamin siswa.

Overweight and obesity is a serious problem that continues to rise and caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between sex, knowledge, education status of parents, nutritional status of parents, family income, eating habits ie breakfast fast food snack vegetable fruit milk and dairy products the frequency of eating total daily energy physical activity, peer influence, amount of allowance with overweight and obesity. Research design in this study with observational with cross sectional approach and using questionnaires and food recall instruments 24 hours. This study involved 111 respondents High School Students in Depok selected by consecutive sampling technique. The results showed the relationship between sex with the overweight and obesity p 0.04 p 0.05 . But on other factors not found relationship. This study is expected to be useful for health workers in overcoming excessive weight and obesity in high school students with the term gender of students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toby Tri Putra
"Persentase aktivitas fisik yang rendah pada kelompok penduduk usia >10 tahun di Indonesia mencapai 33,5%. Mahasiswa, salah satu kelompok penduduk yang termasuk dalam kelompok usia tersebut, dinyatakan oleh beberapa penelitian terdahulu memiliki persentase tingkat aktivitas fisik rendah yang cukup tinggi. Kondisi pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas di luar turut memengaruhi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat aktivitas fisik mahasiswa FKM UI. Penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional ini dilakukan melalui pengisian kuesioner online yang dibagikan melalui surat elektronik mahasiswa. Variabel dependen yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik dan variabel independennya adalah jenis kelamin, pengetahuan, tempat tinggal, fasilitas olahraga, screen-time, dukungan keluarga dan teman, serta motivasi. Aktivitas fisik mahasiswa diukur melalui Global Physical Activity Questionnaire yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO). Hasil penelitian ini menunjukkan 40% mahasiswa FKM UI memiliki tingkat aktivitas fisik yang kurang atau tidak mencapai rekomendasi WHO, yaitu ≥600 MET setiap minggu. Analisis statistik yang telah dilakukan menunjukkan faktor yang berhubungan dengan aktivitas fisik mahasiswa adalah ketersediaan fasilitas olahraga, dukungan keluarga dan teman, serta motivasi. Intervensi berupa edukasi aktivitas fisik, saling memberi dukungan untuk beraktivitas fisik pada keluarga dan teman, penyediaan dan pemanfaatan fasilitas olahraga, dan upaya meningkatkan motivasi berolahraga diperlukan untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik.

The percentage of low physical activity in the population group aged > 10 years in Indonesia reaches 33.5%. Students, one of the population groups included in this age group, have been stated by several previous studies to have a fairly high percentage of low physical activity. The COVID-19 pandemic, which limits outdoor activities, has also affected individual’s physical activity. This study aims to determine the factors associated with the level of physical activity of Faculty of Public Health students at University of Indonesia. This quantitative study with a cross-sectional study design was carried out through filling out online questionnaires distributed via student e-mails. The dependent variable measured in this study was physical activity and independent variables are gender, knowledge, residence situation, sports facilities, screen time, family and friends support, and motivation. Student physical activity is measured through the Global Physical Activity Questionnaire developed by the World Health Organization (WHO). The results of this study indicate that 40% of students have a level of physical activity that does not reach the WHO recommendation, which is 600 MET per week. Statistical analysis that has been carried out shows that factors related to student physical activity are the availability of sports facilities, support from family and friends, and motivation. Interventions are in the form of physical activity education, mutual support for activities with family and friends, provision and utilization of sports facilities, and efforts to increase exercise needed to increase physical activity levels."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Muhammad Shadik
"Computer Vision Syndrome (CVS) menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh pengguna komputer, termasuk mahasiswa. Akibat adanya pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadi nya dilakukan secara offline/luring, berubah menjadi daring, termasuk dalam sektor pendidikan. Hal ini mengakibatkan durasi penggunaan alat elektronik dengan layar digital/VDT meningkat, khususnya di kalangan mahasiswa. Durasi penggunaan layar digital/VDT ini merupakan salah satu faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Selain dari durasi, diduga ada beberapa faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan Computer Vision Syndrome. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya, serta menganalisis hubungan antara kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya pada mahasiswa (S1 Reguler dan pascasarjana S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di masa pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan menggunakan kuesioner CVS-Q dan beberapa pertanyaan singkat terkait faktor risiko yang disebar secara online. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan melibatkan 250 responden yang berasal dari mahasiswa S1 reguler dan pascasarjana S2 FKM UI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 6 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan, yaitu usia (P value = 0,000), durasi penggunaan layar digital/VDT(P value = 0,006), pola istirahat (P value = 0,007), kelainan refraksi mata(P value = 0,014), penggunaan antiglare (P value = 0,011), dan screen brightness (P value = 0,030 ). Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan intervensi lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi.

Computer Vision Syndrome (CVS) is one of the most common health problems experienced by computer users, including students. Due to the Covid-19 pandemic, many activities that were previously carried out offline have turned into online, including the education sector. This condition increased the use duration of electronic devices with digital screens/VDT, especially among students, it is one of the risk factors for Computer Vision Syndrome. Apart from duration, several risk factors are also associated with Computer Vision Syndrome. The aims of this study are to see an overview of Computer Vision Syndrome incidence and analyze the relationship between Computer Vision Syndrome incidence and its risk factors in regular (S1) and postgraduate (S2) students, Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) during the Covid-19 pandemic. This research was conducted in March-June 2022 using the CVS-Q questionnaire and several short questions related to risk factors distributed online. The study design used in this study was cross-sectional and involved 250 respondents from regular undergraduate and postgraduate students of FKM UI. The results of this study indicate that there are 6 variables that have a significant relationship, namely age (P value = 0.000), duration of use of digital screens/VDT (P value = 0.006), rest pattern (P value = 0.007), eye refraction abnormalities (P value = 0.014), use of antiglare (P value = 0.011), and Screen brightness (P value = 0.030 ). Therefore, further controls and interventions are needed so that these problems can be overcome."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervira Dwiaprini As Syifa
"Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 dan 2018, menunjukkan adanya peningkatan prevalensi gizi lebih dan obesitas di provinsi Riau yaitu dari 3,1% menjadi 11,6%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih/obesitas pada remaja siswa SMA Negeri di Kota Pekanbaru Tahun 2023. Jenis penelitian adalah analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2023. Sampel adalah siswa SMAN kelas X dan XI di tiga SMAN di Kota Pekanbaru, yaitu SMAN 4, SMAN 6, dan SMAN 12. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Variabel independen adalah jenis kelamin, pengetahuan remaja, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, uang saku, status kegemukan orang tua, aktivitas fisik, kualitas tidur, konsumsi makanan cepat saji dan konsumsi makanan manis. Variabel dependen adalah gizi lebih/obesitas. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang dominan berhubungan dengan gizi/obesitas adalah status kegemukan orang tua (OR=3,12; 95% CI: 1,25-7,83). Remaja dengan orang tua gemuk/obesitas lebih berisiko 3 kali mengalami gizi lebih/obesitas dibandingkan dengan remaja yang tidak memiliki orang tua gemuk/obesitas. Variabel lain yang berhubungan adalah pengetahuan siswa (OR=2,62; 95% CI: 1,27-5,39) dan kebiasaan makanan manis (OR=2,34; 95% CI:1,04-5,27).

Based on the 2013 and 2018 Basic Health Research, there was an increase in the
prevalence of overnutrition and obesity in Riau province from 3.1% to 11.6%. This
study aimed to analyse the factors associated with the incidence of overeight/obesity in adolescent students of public high schools in Pekanbaru City in 2023. The type of research is quantitative analytic with a cross-sectional design. The research was conducted in May-June 2023. Samples were class X and XI students in three high schools in Pekanbaru City, namely SMAN 4, SMAN 6, and SMAN 12. Sampling was done by purposive sampling. Independent variables were gender, adolescent knowledge, parental education, parental occupation, pocket money, parental obesity status, physical activity, sleep quality, fast food consumption and sweet food consumption. The dependent variable was overweight/obesity. Data were analysed univariately, bivariate and multivariate. The results showed that the dominant variable associated with overweight/obesity was parental obesity status (OR=3.12; 95% CI: 1.25-7.83). Adolescents with obese parents were three times more likely to experience overweight/obesity compared to adolescents who did not have obese parents. Other associated variables were student knowledge (OR=2.62; 95% CI: 1.27-5.39) and sweet food habits (OR=2.34; 95% CI: 1.04-5.27). For this reason, schools are expected to work with the Health Office and Community Health Center to organise counselling or seminars on nutrition and obesity in adolescents; schools can provide healthy canteens by limiting the availability of fast food and sugary drinks
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meta Ayu Riswaluyo
"Kesehatan mental merupakan salah satu masalah kesehatan global termasuk di Indonesia dan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental dengan prevalensi tertinggi pada populasi. Mahasiswa tingkat akhir berisiko mengalami kecemasan karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi. Namun, penelitian terkait kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir S1 reguler FKM UI Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan google form dan terdapat 161 mahasiswa tingkat akhir yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk menilai kecemasan yaitu dengan menggunakan Depression, Anxiety, Stress Scale (DASS-21). Analisis yang dilakukan dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara 6 variabel independen dengan kecemasan dan uji regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang mengalami kecemasan sebesar 82,6% dan berdasarkan model akhir analisis multivariat diketahui faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kecemasan adalah hambatan pengerjaan skripsi dan kualitas tidur. Pihak fakultas diharapkan dapat meningkatkan upaya promotif dan preventif terkait kesehatan mental dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi baik secara positif atau negatif terhadap kesehatan mental, serta berkolaboratif dengan Klinik Satelit UI Makara dan Fakultas Psikologi UI untuk dapat menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau, berkualitas, dan komprehensif di FKM UI

Anxiety is one of the mental disorders with the largest prevalence in the population, making mental health one of the world's major health problems, especially in Indonesia. Due to the numerous hurdles they must overcome, final-year students are at higher risk for developing anxiety; however, there is currently a dearth of study on this topic. The goal of this study was to identify the variables associated with anxiety in FKM UI regular undergraduate final-year students in 2022. Cross-sectional research was conducted in this study using a quantitative methodology. There were 161 final-year students that participated in this study, and data were collected online utilizing a google form. The Chi square test was used in the analysis to examine the association between six independent variables and anxiety, and multiple logistic regression was used to identify the main causes of anxiety. According to the findings, 82.6% of students reported having anxiety. Based on the multivariate analysis's final model, it was shown that sleep quality and difficulties with thesis writing were substantially correlated with anxiety. The faculty is expected to increase mental health promotion and prevention initiatives by identifying factors that contribute positively or negatively to mental health and collaborating with the Klinik Satelit UI Makara and the Faculty of Psychology UI to provide affordable, high-quality, and comprehensive mental health services at FKM UI."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naelita Ariesta Putri
"Hasil analisis Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014 menyatakan bahwa hanya 6,7% remaja di Indonesia yang memiliki kualitas konsumsi yang baik. Hal ini didapatkan dari penilaian terhadap keragaman, proporsi, dan kecukupan konsumsi. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai kualitas konsumsi makanan seseorang adalah dengan menggunakan healthy eating index. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas konsumsi makanan melalui penggunaan healthy eating index pada mahasiswa S1 Reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022 melalui pengisian kuesioner online oleh responden (n=140). Kuesioner yang digunakan yaitu Semi- quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) terkait data asupan makan, Perceived Stress Scale (PSS) terkait tingkat stres, Food Choice Questionnaire terkait alasan pemilihan makan, Pengetahuan Gizi, Health Belief Items terkait keyakinan kesehatan, dan Multidimensi onal Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) terkait body image. Hasil analisis univariat memperlihatkan bahwa 51.9% responden memiliki kualitas konsumsi makanan kategori rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (p-value: 0,002), tingkat stres ((p-value: 0,042), pengaruh media sosial (p-value: 0,002), health belief, dan body image (p-value: 0,009). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi image (p-value: 0,091), alasan pemilihan makan image (p-value: 0,563), dan uang saku bulanan image (p-value: 0,988) dengan kualitas konsumsi makanan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk dilakukannya edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan teratur sesuai dengan pedoman gizi seimbang dengan memanfaatkan media sosial untuk dapat meningkatkan kualitas konsumsi makanan.

The results of the 2014 SKMI analysis in adolescents stated that the quality of adolescent consumption when viewed as a whole in Indonesia showed a figure that was still quite low at 6.7 percent, this was because in terms of the proportion and adequacy of consumption in adolescents was not good. One of the indicators that can be used to assess the quality of a person's food consumption is to use a healthy eating index. This study aims to determine the factors related to the quality of food consumption through the use of a healthy eating index in Regular S1 students of the Faculty of Public Health, University of Indonesia. The study used a cross-sectional study design with a quantitative approach. Data collection was carried out in May-June 2022 through filling out an online questionnaire by respondents (n=140). The questionnaires used were the Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) related to eating intake data, the Perceived Stress Scale (PSS) related to stress levels, the Food Choice Questionnaire related to the reasons for eating selection, Nutritional Knowledge, Health Belief Items related to health beliefs, and the Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBRSQ) related body image. The results of this study showed that 51.9% of respondents had a low category of food consumption quality. The results of the analysis showed a meaningful relationship between gender, stress levels, social media influences, health beliefs, and body image. Meanwhile, no meaningful relationship was found between nutritional knowledge, reasons for eating, and monthly allowances with the quality of food consumption. Based on the results of the study, the author suggests to be educated regarding the importance of consuming healthy and regular foods in accordance with balanced nutritional guidelines by utilizing social media to improve the quality of food consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Anggraini Pradityaningsih
"Berat badan lebih (BB Lebih) saat ini menjadi permasalahan umum di masyarakat yang dapat meningkatkan morbiditas anak ketika dewasa. Diperlukan identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kondisi BB lebih ini. Tujuan penelitian ini untuk menurunkan proporsi BB lebih pada anak usia sekolah dasar. Desain yang digunakan adalah studi potong lintang (cross-sectional). Sampel yang digunakan sebanyak 288 siswa yang berasal dari SDN Duren Sawit 08 Pagi, Jakarta Timur. Data diambil dengan melakukan pengukuran antropometri dan pembagian kuesioner kepada sampel penelitian. Dari penelitian, didapatkan hasil sebanyak 25,7% responden mengalami berat badan berlebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, yakni lama menonton televisi, lama waktu tidur, lama bermain games atau komputer, serta kegiatan di luar sekolah tidak berhubungan dengan kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah dasar di DKI Jakarta. Sementara ti, faktor akses dari sekolah berhubungan dengan kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah dasar di DKI Jakarta (p < 0,05).

Overweight nowadays is a common problem in the community that can increase child morbidity. Thus, identification of the factors that affect this condition is needed. The purpose of this study is to decrease proportion of child`s overweight and obesity. The study design is cross-sectional. The samples were 288 students which taken from SDN Duren Sawit 08 Pagi, Jakarta Timur. Data was obtained by doing anthropometric measurements and distributing questionnaire to the samples. This study found that 25,7% respondence are overweight. This study shows that lifestyle factor, which is tv watching, nighttime sleep duration, playing games or computer, and physical activity is not related to overweight in school-aged children. Otherwise, access to school has significant difference with overweight in school-aged children in DKI Jakarta (p >0,05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Dwi Mastuti
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi staf kependidikan FKM UI Depok tahun 2014. Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi keluarga, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang, aktivitas fisik, kondisi stress, kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok, asupan lemak dan asupan natrium. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada bulan April 2014. Terdapat 122 responden yang telah menyelesaikan pengisian, pengukuran dan wawancara kuesioner. Terdapat hubungan antara jenis kelamin, IMT, lingkar pinggang dan asupan natrium terhadap kejadian pre hipertensi dan hipertensi. Responden disarankan untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin dan olahraga secara teratur serta menjaga pola makan hidup sehat.

This thesis discusses the factors associated with hypertension educational staff FKM UI Depok 2014. Hypertension is influenced by several factors, including age, gender, family history of hypertension, body mass index (BMI), waist circumference, physical activity, stress conditions, coffee drinking habits, smoking habits, intake of fat and sodium intake. Hypertension is one of the noncommunicable disease risk factor cardiovascular disease. This study used quantitative research methods to design cross-sectional study conducted in April 2014. There were 122 respondents who have completed filling, measurement and questionnaire interview. There is a relationship between gender, BMI, waist circumference and sodium intake on the incidence of pre hypertension and hypertension. Respondents are advised to perform regular blood pressure measurements and exercise regularly and maintain a healthy life diet.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Romauli
"Emotional eating merupakan kecenderungan mengkonsumsi makanan secara belebih sebagai respon terhadap emosi negatif. Emotional eating dapat menyebabkan obesitas, eating disorder, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stres, jenis kelamin, premenstrual syndrome (PMS), aktivitas fisik, citra tubuh, harga diri, kualitas tidur, penggunaan media sosial, tempat tinggal, dan culture shock dengan perilaku emotional eating pada mahasiswa UI angkatan 2022. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2023 melaui kuesioner online, dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan uji t-independent. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebanyak 19% responden mengalami emotional eating. Terdapat hubungan yang signifikan antara emotional eating dengan stres (p-value = 0,003), dan terdapat perbedaan rata-rata skor citra tubuh yang signifikan pada kelompok dengan dan tanpa emotional eating (p-value = 0,005). Pada penelitian ini, terdapat 7 variabel yang berhubungan signifikan dan 3 varibel yang tidak berhubungan signifikan dengan perilaku emotional eating. Harapannya mahasiswa UI maupun kelompok usia dewasa muda mampu memperhatikan jenis stressor yang dialami dan mencari coping stres yang sesuai dengan karakteristik masing-masing individu.

Emotional eating is the tendency to overeat in response to negative emotions. Emotional eating can lead to obesity, eating disorders, diabetes mellitus, and cardiovascular disease. This study aims to look at the relationship between stress, gender, premenstrual syndrome (PMS), physical activity, body image, self-esteem, sleep quality, social media use, residence, and culture shock with emotional eating behavior in UI student batch 2022. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional design. Data collection was carried out in June 2023 through an online questionnaire, with purposive sampling technique. Data analysis was performed using chi-square and independent t-test. The results of this study showed that 19% of respondents experienced emotional eating. There is a significant relationship between emotional eating and stress (p-value = 0.003), and there is a significant difference in average body image scores in groups with and without emotional eating (p-value = 0.005). In this study, there are 7 variables that are significantly related and 3 variables that are not significantly related to emotional eating behavior. It is hoped that UI students and young adults will be able to pay attention to the types of stressors experienced and find stress coping that suits the characteristics of each individual."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>