Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aimee Detria Arianto
"Apoteker sebagai pelaku usaha harus mengelola dan mengembangkan bisnis apotek dengan mengidentifikasi masalah dan membuat keputusan yang strategis. Metode yang dapat dilakukan untuk membantu hal tersebut adalah dengan melakukan analisis basket size. Analisis ini dapat memahami pola perilaku konsumen dan hubungannya terhadap transaksi tunai. Selain itu, analisis ini dilakukan untuk mengetahui pencapaian target basket size di Apotek Kimia Farma Taman Harapan Indah. Nilai rata-rata basket size (ABS) dapat dihitung melalui pembagian antara total stock keeping unit (SKU) dengan total transaksi. Jumlah SKU yang dicatat dikelompokkan menjadi obat over the counter (OTC), upaya pengobatan diri sendiri (UPDS), dan resep. Analisis dilakukan dari hasil observasi 7 jam per hari selama 10 hari. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai ABS untuk obat bebas, UPDS, dan resep berturut-turut adalah 1,54; 1,38; dan 2,60. Berdasarkan hasil tersebut, basket size Apotek Kimia Farma THI belum mencapai target yang diharapkan, yaitu sebesar 2.

Pharmacists as business actors must manage and develop the pharmacy business by identifying problems and making strategic decisions. The method that can be done to help with this is to do a basket size analysis. This analysis can understand consumer behavior patterns and their relationship to cash transactions. In addition, this analysis was conducted to determine the achievement of the target basket size at Kimia Farma Taman Harapan Indah Pharmacy. The average basket size (ABS) value can be calculated by dividing the total stock-keeping unit (SKU) by the total transactions. The number of SKUs recorded was grouped into over-the-counter (OTC) drugs, self-medication (UPDS), and prescriptions. The analysis was carried out from the results of observations 7 hours per day for 10 days. The result of ABS values for over-the-counter drugs, UPDS, and prescriptions were 1.54; 1.38; and 2.60. Based on these results, the basket size of Kimia Farma THI Pharmacy has not reached the expected target, which is 2."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kanita Klara
"Seorang apoteker yang melaksanakan praktik kefarmasian di apotek memiliki tanggung jawab yaitu pelayanan farmasi klinik dan melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, serta bahan medis habis pakai. Salah satu pelaksanaan pengelolaan adalah pengadaan, dimana setiap apotek memiliki kapasitas yang berbeda dalam mengadakan produk karena sangat bergantung kepada ketersediaan dana dan nilai investasi yang dimiliki. Laporan ini dilakukan dengan tujuan menganalisis suplemen makanan di Apotek Kimia Farma THI dengan menggunakan metode Pareto ABC untuk mengetahui pengelompokkan produk supaya dapat dijadikan acuan dalam melakukan pengadaan dan peningkatan efisiensi siklus pengelolaan produk di apotek. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pengumpulan data daftar obat Apotek Kimia Farma Taman Harapan Indah yang akan dianalisis. Data tersebut meliputi nama produk, frekuensi penjualan, dan harga jual satuan. Pengelompokkan data didasarkan pada metode pareto ABC Kimia Farma yang berada di SOP yang merupakan data jumlah item obat dan persentase dana investasi, dimana kelompok A merupakan akumulasi 0 hingga 80%, kelompok B merupakan obat dengan akumulasi 80,01 hingga 95%, dan obat yang termasuk dalam kelompok C adalah obat dengan akumulasi 95,01 hingga 100%. Dari 148 item suplemen makanan, sebanyak 69 item termasuk dalam kelompok Pareto A atau 46,62% dari total item dengan nilai jual Rp16.241.938 atau 69,78% dari total nilai jual. Kelompok Pareto B terdiri dari 42 item atau 28,378% dari total item dengan nilai jual sebesar Rp4.698.650 atau 20,19% dari total nilai jual dan kelompok Pareto C terdiri dari 37 item atau 25% dari total item dengan nilai jual atau revenue sebesar Rp2.335.506 atau 5,12 % dari total nilai jual.

A pharmacist who practices pharmacy in a pharmacy has the responsibility of providing clinical pharmacy services and managing pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables. One of the implementation of management is procurement, where each pharmacy has a different capacity in procuring products because it is very dependent on the availability of funds and the investment value they have. This report was conducted with the aim of analyzing food supplements at Kimia Farma THI Pharmacy using the Pareto ABC method to determine product grouping so that it can be used as a reference in conducting procurement and increasing the efficiency of the product management cycle in pharmacies. The method used is descriptive analytic research by collecting drug list data from Kimia Farma Pharmacy Taman Harapan Indah which will be analyzed. The data includes product name, sales frequency, and unit selling price. Data grouping is based on Kimia Farma's ABC pareto method which is in the SOP which is data on the number of drug items and the percentage of investment funds, where group A is an accumulation of 0 to 80%, group B is drugs with an accumulation of 80.01 to 95%, and drugs that included in group C are drugs with an accumulation of 95.01 to 100%. Of the 148 food supplement items, 69 items were included in the Pareto A group or 46.62% of the total items with a selling price of IDR 16,241,938 or 69.78% of the total selling value. Pareto group B consists of 42 items or 28.378% of the total items with a selling price of IDR 4,698,650 or 20.19% of the total sales value and Pareto group C consists of 37 items or 25% of the total items with a sales value or revenue of IDR 2 .335,506 or 5.12% of the total selling price."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Mulzimatus Syarifah
"Apotek merupakan salah satu sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian di apotek merupakan suatu layanan yang dilakukan secara langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Setiap kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan farmasi di apotek perlu dilakukan dokumetasi yang baik. Hal ini berguna untuk evaluasi kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. Dalam pelaksanaan evaluasi tersebut, terdapat beberapa indikator evaluasi mutu pelayanan yang dapat digunakan salah satunya ialah lama waktu tunggu pelayanan resep. Evaluasi waktu tunggu pelayanan obat tersebut dilakukan di KFA THI pada periode Januari 2023 sesuai dengan standar yang berlaku. Waktu tunggu pelayanan yang dilakukan KFA THI telah memenuhi standar Kemenkes RI dalam pelayanan kefarmasian di apotek. Namun tidak memenuhi standar yang ditetapkan KFA, yaitu untuk resep racikan maksimal 30 menit dan resep nonracikan maksimal 15 menit.

Pharmacy is one of the facilities or facilities of health services. Pharmaceutical services in pharmacies are services that are carried out directly and responsibly to patients related to pharmaceutical preparations with the intention of improving the quality of life of patients. Every activity carried out in pharmacy services in pharmacies needs to be done good documentation. This is useful for evaluating activities in an effort to improve service quality. In the implementation of the evaluation, there are several indicators of service quality evaluation that can be used, one of which is the length of waiting time for prescription services. The evaluation of the waiting time for drug services will be carried out at KFA THI in the January 2023 period in accordance with applicable standards. The waiting time for services carried out by KFA THI has met the standards of the Indonesian Ministry of Health in pharmaceutical services at pharmacies. However, it does not meet the standards set by the KFA, namely for concoction recipes for a maximum of 30 minutes and non-concocted recipes for a maximum of 15 minutes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Berintan
"Analisis metode pareto adalah metode pengkategorian barang yang membagi barang yang dijual menjadi tiga golongan, yaitu A, B, dan C berdasarkan nilai barang atau keuntungan yang diperoleh. Analisis ini dapat meningkatkan kinerja usaha dengan memperjelas kepentingan tiap jenis barang, sehingga barang yang bernilai lebih tinggi atau menghasilkan keuntungan lebih besar dapat diprioritaskan dan dimonitor dengan lebih baik. Laporan ini membahas analisa metode pareto obat yang dijual di apotek Kimia Farma Harapan Indah dengan membaginya menjadi golongan A, B, dan C dengan batasan 70%, 20%, dan 10% berdasarkan omset per unit. Hasil analisis diharapkan dapat membantu perencanaan dan penyimpanan obat di masa depan.

Pareto method analysis is a categorization method that separates sold goods into three groups, mainly A, B, and C based on the value of goods or the profits earned. This analysis can improve the performance of the business by underlining the importance of each goods, so that the goods with higher value or provides more profits can be prioritized dan monitored better. This report discusses about pareto method analysis of drugs sold in Harapan Indah Kimia Farma drugstore by separating it into groups A, B, and C based on earnings per unit. The results of the analysis is hoped to be able to help with planning and storage of drugs in the future."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Indah Savitri
"Implementasi Market basket analysis pada e-grocery studi kasus : bigbasket.com. Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan adalah memanfatkan pelanggan yang ada untuk menambah item barang pada keranjang belanjanya. Pemasar perlu memberikan rekomedasi produk yang sesuai dengan pelanggan. Pemasar tertarik untuk menganalisis perilaku konsumen dari item-item yang dibelanjanya. Proses analisis ini dinamakan Market basket analysis menggunakan konsep association rule. Market basket analysis bermanfaat bagi pemasar untuk memberikan rekomendasi produk, personalisasi konten promosi baik pada banner halaman homepage e-grocery, promosi melalui newsletter, menyusun product bundling atau cross selling, dan penempatan produk-produk yang saling berkaitan secara dekat.Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder transaksi Bigbasket.com pada periode Maret 2011 sampai dengan Desember 2014.
Berdasarkan hasil analisis, produk yang dibeli oleh konsumen Bigbasket dikelompokan menjadi tiga jenis, most frequent category kategori produk yang paling banyak dibeli, medium frequent category kategori produk yang tidak terlalu sering dibeli, dan least frequent category kategori produk yang paling sedikit dibeli. Tren penjualan grocery dalam rentang satu tahun meningkat pada akhir tahun dimana terdapat hari besar India. Kemudian dalam rentang bulan, transaksi meningkat direntang tanggal 10-15.Berdasarkan pola tersebut, dibagi menjadi high season dan low season. Kemudian dengan menggunakan market basket analysis, menganalisis produk-produk apa saja yang bisa dilakukan price bundling dan product recommendation berdasarkan jenis kategori produknya most, medium, least frequent category product pada saat low season dan high season.Kata kunci: e-grocery, market basket analysis, price bundling, product recommendation, cross selling.

Implementation of Market basket analysis in e grocery studi kasus bigbasket.com, India . One method to increase company rsquo s profit is to utilize the existing customer. Marketers try to influence them to add items on their shopping basket. Marketers could be able to give the right product recommendation to customer. Therefore, marketers interested in analysis the shopping behavior based on item product that customer bought. This method is used association rules concept and it is called market basket analysis. Marketers can use market basket analysis to give product recommendation, targeting promotion, bundling and cross selling, and placing the associated products. This research use seconder data from sample trasanction at Bigbasket.com period from March 2011 to December 2014.
Based on analysis, product classified into three types most frequent category, medium frequent category, and least frequent category. The grocery sales trend in the one year span is increasing by the end of the year whwn there is India celebration day Divavali . Then in around one month, the transaction increases in interval date 10 15.Based on those pattern transaction, we determine seasonal period of sales, high season and low season. Market basket analysis defines products related for price bundling and product recommendation based on the category products most, medium, least frequent category product in low and high season. Keyword e grocery, market basket analysis, price bundling, product recommendation, cross selling.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqqilla Rinanda Arenta Putri
"Perencanaan merupakan tahapan yang penting karena faktor perencanaan obat yang baik dapat mencegah terjadinya kekurangan dan kelebihan stok obat, serta pemborosan anggaran. Perencanaan merupakan kegiatan penentuan penyusunan daftar kebutuhan obat (jenis dan jumlah) sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, sebelum dilakukannya proses pengadaan. Terdapat tiga metode yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan pada perencanaan, diantaranya Metode Konsumsi, Metode Morbiditas dan Metode Proxy Consumption. Pada tahap perencanaan juga terdapat analisis atau evaluasi rencana kebutuhan sediaan farmasi yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan obat dan efesiensi anggaran. Analisis perencanaan pengadaaan obat tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu Analisis ABC, Analisis VEN, dan Analisis Kombinasi. Diantara ketiga metode tersebut, metode analisis ABC pareto merupakan metode evaluasi perencanaan perbekalan farmasi di apotek yang sering digunakan. Analisis ABC Pareto digunakan untuk mengetahui prioritas item yang digunakan di apotek dengan melihat persentase kumulatif dari jumlah pemakaian (nilai pakai), persentase kumulatif dari jumlah investasi (nilai investasi), serta nilai indeks kritis (melalui skor total dari nilai pakai dan nilai investasi). Analisis ABC Pareto dapat membantu Apoteker untuk merencanakan obat- obat atau barang dengan nilai ekonomi paling menguntungkan, sehingga dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dan lebih cepat dengan penjualan obat- obat tersebut.

Procurement is an important stage because good drug planning can prevent shortages and excesses of drug stock, as well as wasting the budget. Procurement is the activity of determining the preparation of a list of drug requirements (type and quantity) in accordance with needs and budget, before the procurement process is carried out. There are three methods that can be used to calculate needs in procurement, including the Consumption Method, Morbidity Method and Proxy Consumption Method. At the planning stage there is also an analysis or evaluation of the planned need for pharmaceutical supplies which aims to ensure drug availability and budget efficiency. Analysis of drug procurement planning can be carried out using various methods, namely ABC Analysis, VEN Analysis and Combination Analysis. Among these three methods, the ABC Pareto analysis method is a method for evaluating pharmaceutical supply planning in pharmacies that is often used. ABC Pareto analysis is used to determine the priority of items used in pharmacies by looking at the cumulative percentage of the amount of use (use value), the cumulative percentage of the investment amount (investment value), as well as the critical index value (through the total score of use value and investment value). ABC Pareto analysis can help pharmacists to plan medicines or goods with the most profitable economic value, so that they can gain more and faster profits from selling these medicines.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Reforma Yunita Masri
"Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker (Kementrian Kesehatan RI, 2017). Apotek menyelenggarakan fungsi berupa pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik, termasuk di komunitas (Kementrian Kesehatan RI, 2017).  Salah satu penjualan obat dilakukan di Apotek Kimia Farma 055 Cidodol. Apotek Kimia Farma 055 Cidodol melakukan penjualan sebanyak 630 item obat dan 101 subkategori obat secara tunai. Produk pada subkategori calcium antagonis menjadi produk yang paling banyak dibeli oleh pasien yang berkunjung ke Apotik Kimia Farma 055 Cidodol pada bulan Agustus 2022.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmaceutical practices are carried out by pharmacists (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2017). Pharmacy carries out functions in the form of managing pharmaceutical preparations, medical devices, and medical consumables (BMHP) and clinical pharmacy services, including in the community (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2017).  One of the drug sales is carried out at Apotek Kimia Farma 055 Cidodol.  Apotek Kimia Farma 055 Cidodol sells 630 drug items and 101 subcategories drug."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Mutiarini
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 115 Pamulang memiliki tujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan Apotek Kimia Farma No.115 Pamulang, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku. Tugas khusus yang diberikan, yang berjudul Analisis Pareto Terhadap Obat Batuk dan Pilek pada Resep Kapitasi Di Apotek Kimia Farma Periode Bulan Oktober Tahun 2016 . Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui keperluan pengadaan obat batuk dan pilek di Kimia Farma 115 Pamulang menggunakan analisis Pareto ABC pada Oktober 2016.

ABSTRACT
Internship Profession of Apothecary in Kimia Farma Drugstore, No. 115 Pamulang has aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the management of Kimia Farma Drugstore No.115 Pamulang, as well as to pharmaceutical services in accordance with the provisions of law and ethics. Main assignment given, entitled ldquo Pareto Analysis of Cough and Cold Drug on Capitation Prescription in Kimia Farma Drugstore No.115 Pamulang rdquo . The purpose of the task is to find out the purpose of procuring cough and cold medicines in Kimia Farma 115 Pamulang using Pareto analysis ABC on October 2016. "
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Liyas Atika Putri
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 202 Kejayaan Depok bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan apotek, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Apotek, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian. Tugas khusus yang diberikan berjudul Analisa Resep Terapi Tuberkulosis Anak Tahap Lanjutan. Tujuan penyusunan tugas khusus ini adalah mengkaji ketepatan terapi tuberkulosis pasien anak tahap lanjutan berdasarkan kajian resep dari apotek Kimia Farma 202 dan memastikan resep tuberkulosis pasien anak tahap lanjutan memenuhi persyaratan kajian administratif, farmasetik dan klinis.

ABSTRACT
Internship at Kimia Farma Drugstore No. 202 Kejayaan Depok on November 2016 has aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in management of drugstore, have insight, knowledge, skills, and practical experience of pharmacy to carry out the practice of pharmacy in drugstore, as well as figuring out a real picture about the problems of pharmacy practice. Main assignment given, entitled ldquo Prescription Analysis of Pediatric Patients with Advanced Stages of Tuberculosis rdquo . The purpose of the task is to assess the accuracy of treatment for pediatric patients with advanced stages of tuberkulosis based on the study of prescription obtained from Kimia Farma Drugstore No. 202 and ensure the prescription of pediatric patients with advanced stages of tuberculosis comply the requirements of administrative, pharmaceutical and clinical studies."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Putri Warti
"Apotek merupakan salah satu fasilitas pelayanan kefarmasian yang dapat memberikan pelayanan swamedikasi atau membeli obat untuk mengatasi keluhan ringan tanpa resep dokter misalnya salesma. Ketersediaan obat di apotek menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, misalnya dengan manajemen yang baik dalam pengadaan obat. Penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang siklus manajemen obat dan rekomendasi obat-obatan salesma di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah. Metode yang digunakan yaitu metode observasional yang bersifat deskriptif. Penelitian dimulai pada tanggal 2 sampai dengan 27 Oktober 2023. Hasil dari penelitian ini adalah Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah menerapkan metode perencanaan dan pembelian dengan mempertimbangkan pola konsumsi, pola penyakit (musiman), sifat obat (memiliki expired date panjang atau pendek, fast moving atau slow moving), harga obat dan permintaan perusahaan yang sudah menjalin kerjasama. Siklus manajemen yang diterapkan di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah meliputi Seleksi, Pengadaan, dan Distribusi. Namun, Proses pemesanan dilakukan oleh Kimia Farma Pusat Bekasi sesuai permintaan defecta (daftar barang habis). Penulisan buku defecta ini dilakukan setiap hari dengan melihat stok obat yang ada di etalase maupun yang ada di gudang untuk dilaporkan ke pusat. Di Apotek Kimia Farma 0330 Harapan Indah penyakit selesma adalah penyakit ISPA non spesifik yang sering dialami oleh pasien dan obat- obatan yang sering direkomendasikan oleh Apoteker lebih banyak obat-obatan mengandung Kombinasi Pseudoefedrin-Parasetamol seperti Dicom, Alco Plus DMP, paratusin, Mixagrip Flu dan Batuk, dan Panadol Flu & Batuk.

Pharmacy is one of the pharmaceutical service facilities that can provide self-medication services or buy drugs to treat minor complaints without a doctor's prescription, such as salesma. The availability of drugs in pharmacies is a very important thing to consider, for example, with good management in drug procurement. This study was conducted to be able to provide a comprehensive picture of the drug management cycle and recommendations for sales of drugs at Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy. The method used is an observational method, which is descriptive in nature. The research began on October 2–27, 2023. The results of this study show that Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy applies planning and purchasing methods by considering consumption patterns, disease patterns (seasonal), drug properties (having a long or short expiration date, fast moving or slow moving), drug prices, and requests from companies that have collaborated. The management cycle implemented at Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy includes selection, procurement, and distribution. However, the ordering process is carried out by Kimia Farma Bekasi Center according to the defecta request (list of consumables). Writing this defect book is carried out every day by looking at the stock of drugs in the storefront and in the warehouse to be reported to the center. At Kimia Farma 0330 Harapan Indah Pharmacy, catarrh is a non-specific ARI disease that is often experienced by patients, and drugs that are often recommended by pharmacists are more drugs containing pseudoephedrine-paracetamol combinations such as Dicom, Alco Plus DMP, paratusin, Mixagrip Flu and Cough, and Panadol Flu and Cough.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>