Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98695 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didin Dimas Ponco Adi
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan pelanggan dalam lembaga keuangan non
bank. Penelitian akan melihat seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan dan dimensi
apa saja yang memberikan pengaruh terbesar dan terkecil dalam pembentukan tingkat
kepuasan pelanggan. Hal ini dilakukan karena sebagai sebuah organisasi keuangan
non bank, kepuasan pelanggan adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
kebelangsungan hidup oragnisasi tersebut.
Peneliti menggunakan SERVQUAL sebagai metode untuk mengukur tingkat
kepuasan pelanggan karena metode ini adalah metode paling komprehensif dalam
meneliti faktor pembentukan kepuasan pelanggan.
Hasil temuan dapat digunakan untuk merumuskan strategi komunikasi yang lebih
fokus. Strategi komunikasi dapat diarahkan untuk menyasar ke faktor yang paling
berpengaruh dalam membentuk kepuasan pelanggan.
Bagi kajian ilmu komunikasi, hasil peneltian ini sangat berguna untuk melihat
bagaimana dalam sebuah organisasi keuangan non bank kepuasan pelanggan
terbentuk, dan faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh lebih besar dari yang
lainnya.

This study discusses the customer satisfaction measurement in the non-bank financial
institutions. The study will look the level of customer satisfaction and what
dimension gives the largest and smallest influence in the formation of customer
satisfaction levels.
This is done because as a non-bank financial organization, customer satisfaction is
one of the requirements that must be met for the organizations for its lifecycle.
Researchers using SERVQUAL, as a method to measure the level of customer
satisfaction, due to its comprehensiveness to examine the formation of customer
satisfaction.
The findings can be used to formulate a more focused communication strategy.
Communication strategies can be directed to targeting the most influential factor in
shaping customer satisfaction.
For the study of communication science, the results of this research are very useful to
see how in a non-bank financial organization established customer satisfaction, and
what are the factors that have greater influence than others
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifanny Nabarian
"ABSTRACT
Persaingan yang sengit antara dua penyedia aplikasi transportasi online di Indonesia, Grab dan Go-Jek, mendorong pengembangan aplikasi yang tidak hanya andal namun juga harus berorientasi pada pelanggan. Pada konteks gig economy, pelanggan dapat disebut sebagai client/consumer dan gig workers. Kelengahan perusahaan dalam mengelola pelanggan dapat mengakibatkan beralihnya pelanggan ke aplikasi kompetitor. Hal ini tentunya dapat berakibat kepada penurunan citra maupun profit dari perusahaan. Penelitian ini akan membahas evaluasi yang dilakukan terhadap sistem e-CRM pada aplikasi transportasi daring di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menganalisis dimensi-dimensi atau fitur-fitur e-CRM pada aplikasi transportasi daring, kemudian mencari tahu apakah fitur-fitur tersebut memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen electronic service quality (e-SQ) atau e-servqual. Dimensi-dimensi e-CRM yang dianalisis diantaranya: multimedia, speed, information quality, navigation, privacy & security, rewards, personalization, payment option, tracking information, online community, dan customer service. Sementara dimensi e-SQ yang digunakan adalah efficiency, system availability, fullfilment, privacy, responsiveness, dan contact. Analisis dan pengolahan data dilakukan menggunakan metode partial least square - structural equation modelling. Hasil dari penelitian adalah fitur e-CRM yang merupakan penanda kualitas layanan elektronik pada aplikasi transportasi daring adalah, navigation, privacy & security, online community dan customer service. Nilai pengujian hipotesis pada setiap fitur diterima pada tingkat signifikansi 5%. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan daftar fitur e-CRM apa saja yang terdapat pada aplikasi transportasi daring. Selain itu, hasil akhir penelitian berupa fitur yang menjadi penanda kualitas layanan elektronik dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam mengatasi kekecewaan pelanggan transportasi daring.

ABSTRACT
Fierce competition between two providers of ride hailing applications in Indonesia, Grab and Go-Jek, encourages the development of the application that are not only reliable but also have to be customer-oriented. In the context of gig economy, customers can be called as client/consumer and gig workers. The absence in managing customers can result in their shifted to competitor applications. It can decline the company's image and profit. This study will discuss evaluations conducted on e-CRM systems in ride hailing applications in Indonesia. Research was conducted by analysing e-CRM dimensions or features in ride hailing applications, then finding out whether those influence electronic service quality (e-SQ) or e-servqual. The e-CRM dimensions that are analysed include: multimedia, speed, information quality, navigation, privacy & security, rewards, personalization, payment options, tracking information, online community, and customer service. While the e-SQ dimensions that used are efficiency, system availability, fullfillment, privacy, responsiveness, and contact. Data analysis and processing is done using the method of partial least square - structural equation modelling (PLS-SEM). The results of the study are the e-CRM feature as signal of the electronic service quality in ride hailing applications are navigation, privacy & security, online community and customer service. The value of hypothesis testing on each feature is accepted at a 5% significance level. The implication of this research is to provide a list of e-CRM features in online transportation application. In addition, the features itself as the final results can be used as solution to overcome the customers's dissastifaction from online transportation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Hendrik S. Jouwena
"Masyarakat yang memanfaatkan jasa perbankan disebut sebagai nasabah sebagaimana diatur dalam UU Perbankan Nomor 10 tahun 1998 dan hubungan hukum nasabah dengan bank diatur pula sebagai hubungan hukum konsumen dan pelaku usaha berdasarkan UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999. Namun tidak semua kegiatan perbankan aman dari terjadinya pelanggaran hukum, sebagaimana salah satu contoh kasus yang terjadi pada tahun 2003 yaitu dana nasabah Bank Century yang tidak dapat ditarik kembali. Kasus nasabah Bank Century sangat menarik perhatian publik karena jumlah nasabah yang dirugikan begitu banyak dan jumlah kehilangan dana yang terjadi mencapai triliunan rupiah yang disebabkan oleh produk reksadana yang dijual oleh Bank Century. Salah satu jenis kegiatan jasa perbankan adalah selaku agen penjual efek reksadana milik manajer investasi. Dari sekian banyak kasus nasabah Bank Century yang terjadi, kasus yang dianalisis adalah perkara perdata nasabah Bank Century atas nama Go Linawati dan kawan-kawan pada Pengadilan Negeri Surakarta dan atas nama Wahyudi Prasetyo pada Pengadilan Negeri Surabaya. Dalam kedua perkara perdata tersebut Bank Century dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum sehingga dihukum untuk mengembalikan dana dan membayar ganti rugi kepada nasabahnya. Reksadana adalah produk pasar modal dan Bank dapat menjadi agen penjual efek reksadana yang wajib memenuhi ketentuan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-11/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 tentang Perilaku Agen Penjual Efek Reksadana (Peraturan Nomor V.B.4). Dalam melaksanakan kegiatan perbankan, bank wajib memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen dan UU Perbankan dan peraturan-peraturan terkait lainnya. Apabila bank melakukan perbuatan yang merugikan nasabahnya, maka bank harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkannya tersebut.

People who use banking services are referred to as customers as regulated in Law Number 10/1998 on Banking and the relationship between the Bank and Customer is regulated in Law Number 8/1999 on Customer Protection. However, not all banking activities are safe from law violations, one particular example was the case that occurred in 2003, Bank Century customer funds were irrevocable. The case was highly attractive to the public because a lot of customers were being harmed and the amount of lost funds has reached trillions of rupiah caused by mutual fund products sold by Bank Century. One type of banking service activities was an investment fund sales agent owned by an investment manager. There are many cases of Bank Century customers that occurred, however in this thesis there are two cases analyzed namely civil cases of Bank Century customers on behalf of Go Linawati and friends at the Surakarta District Court and on behalf of Wahyudi Prasetyo at the Surabaya District Court. Both of these civil cases, Bank Century was declared to have committed an illegal act and therefore punished for returning funds and paying compensation to its customers. Mutual funds are capital market products and banks may become mutual fund securities selling agents that must fulfill the provisions of the Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. Kep-11 / BL / 2006 dated 30 August 2006 concerning the Behavior of Mutual Fund Securities Selling Agents (Regulation Number V.B.4). In carrying out banking activities, banks are required to fulfill the provisions stipulated in the Consumer Protection Law and Banking Law and other relevant regulations. If a Bank conducts an unlawful act toward its customers, the bank must be held responsible for the loss of its customers"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Lerisca
"Persaingan jasa dari perusahaan multiiinance atau yang biasa disebut juga sebagai lembaga keuangan non-bank dari tahun ke tahun semakin menjarnur. Salah satu pemainnya didalamnya adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI). Ditengah maraknya persaingan Iembaga keuangan non-bank, BF] juga menggunakan jasa Customer Service sebagai Salah satu cara untuk mencapai kepuasan bagi pma pelanggannya. Mengingat pentingnya kepuasan pelanggan yang dapat 'diukur dami pelayanan yang diberikan, maka tesis ini membahas mcngenai kepusan pelanggan alas kualitas jasa Customer Service yang mereka miliki. Kualitas layanan dalam penelitian ini, ditinjau daxi 5 faktor utama dalam Servqual (Service Quality) yaitu Assurance, Empathy, Reliability, Responsiveness dan Tangible.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Data primer didapatkan melalui penyebamn kuesioner dengan 200 responden sebagai sampel. 200 kuesioner tersebut seluruhnya dapat digunakan dan diolah yang selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam penelitian. Kuesioner dianalisis unutk mengetahui tingkat kepuasan, tingkat kesesuaian dan kesenjangan antara pengalaman dan harapan pelanggan, serta dibuat diagram Importance and Peijbnnance Matrix untuk mengetahui skala prioritas dari faktor-falCtor Servqual tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan paling tinggi pelanggan berdasarkan lima dimensi Service Quality terdapat pada dimensi tangible (penampilan Bsik / kasat mata) dan paling rcndah adalah pada dimensi reliability. Diperingkat kedua pada tingkat kepuasan pelanggan adalah pada dirncnsi assurance dan diperingkat ketiga adalah dimensi responsiveness dan empathy.
Mengingat dari tahun ke tahun jumlah lembaga kcuangan non-bank terus meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa iingkat kepuasan pelanggan atas jasa layanan lembaga keungan non-bank harus terus ditingkatkan dan dipertahankan, salah wtunya melalui layanan customer servicenya. Hal ini juga dilakukan sebagai salah satu cara dalam mcmcnangkan pelanggan dalam persaingan yang semakin ketat.

The competition in multitinance company or finance institution non-bank is spreading year by year. One of players in the multiiinanee company business is PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI). In the multiiinance company competition, BFI uses Customer Service as one of the ways to achieve customer satisfaction. Since the importance of customer satisfaction can be evaluated according to its service quality granted to the customer, thus this thesis shall analyze the customer satisfaction regarding they Customer Sen/ice quality. The service quality in this research is based on main tive factors in ServQual (Service Quality) namely Assurance, Empathy Reliability Responsiveness and Tangible.
This neserach is using the quantitative method. Primary data is obtained through questioner distribution with 200 respondents as sample, and all questionexs C811 be processed and later become the basic for calculation in research. Questioner is analyzed to identify the satisfaction level, conformity level and the gap between experience and customer expectation, and Importance and Performance Matrix Diagram is prepared to identify the priority scale of such Servqual factors.
The reserach result indicates that the highest customer satisfaction level is based on the Servqual tive dimensions is on the tangible dimension (physical appearance) and the lowest is the reliabiliy dimension. In customer satisfaction second rank is on the assurance dimension and on the third rank are responsiveness dimension dan empathy dimension.
The number of multidnance company is increased every year, so it can be concluded that the customer satisfaction level should be improved, one of its way is through the customer service. It is also executed to win the customers in the tight competition.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33853
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeyen Azizah Putri Perdana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses inovasi layanan kesehatan berupa aplikasi e-jiwa di Puskesmas Cilandak, Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. Fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia jumlahnya masih terbatas yaitu tidak semua daerah memiliki fasilitas kesehatan jiwa baik tingkat dasar maupun fasilitas rujukan. Hambatan sosial budaya juga menjadi kendala dalam pelayanan kesehatan jiwa. Inovasi aplikasi e-jiwa yang muncul pada tahun 2018 menjadi terobosan dalam pelayanan kesehatan jiwa dengan cara deteksi dini. Proses inovasi pelayanan dijelaskan secara kualitatif menggunakan software NVivo dengan melakukan analisis bersifat induktif. Metode pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara mendalam kepada sembilan informan yang berasal dari inisiator program, ketua lapangan program, komunitas kesehatan mental, akademisi, serta dokter psikiatri. Hasil penelitian menemukan bahwa latar belakang pembentukan aplikasi sebagai respon atas minimnya fasilitas kesehatan jiwa dan rendahnya kepedulian masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Puskesmas Cilandak inisiatif membuat aplikasi yang mampu meningkatkan kepedulian masyarakat akan kesehatan mental dan mewujudkan layanan kesehatan jiwa melaui aplikasi. Proses inovasi e-jiwa bermula dari kesadaran organisasi akan permasalahan sosial mengenai kesehatan jiwa, kemudian terbentuklah aplikasi e-jiwa sebagai deteksi dini kesehatan jiwa. Hambatan dari proses inovasi ini yaitu stigma negatif masyarakat tentang kesehatan jiwa serta resistensi ketika aplikasi e-jiwa diperkenalkan. Dengan adanya inovasi e-jiwa dapat menunjukan ketersediaan layanan kesehata jiwa pada tingkat kesehatan dasar serta melibatkan teknologi agar akses layanan menjadi lebih mudah.

This thesis aims to analyze health service innovation process of e-Jiwa at Puskesmas Cilandak, South Jakarta DKI Jakarta Province. The number of the facilities that provide mental health service in Indonesia is still limited. Not all regions have mental health facilities both basic level and referral facilities. Socio cultural barriers are also obstacle in mental health services. E-Jiwa created in 2018 became a breakthrough in mental health services by self-assessment. The innovation process is described qualitative using NVivo software by performing inductive analysis. The data collection method was carried out through in dept interviews with nine informant who came from the initiator, field health program, mental health communities, academic, and psychiatric. The result of the study found that e-Jiwa was a response to the lack of mental health facilities and the low level of public awareness of the importance of maintaining mental health. Puskesmas Cilandak has initiative to create an application that increase public awareness of mental health and realize mental health services through the application. Innovation process of e-Jiwa begin with organizational awareness of social problem regarding mental health. Then e-Jiwa is formed as early detection of mental health. Barriers to this innovation process are the negative stigma of society about mental health and resistance when the e-Jiwa was introduced. With e-Jiwa can show the availability of mental health services at the basic health level and involve technology to make service access easier."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel
"PT. Inixindo Persada Rekaya Komputer merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelatihan TI. Jumlah pelanggan yang mengikuti pelatihan di Inixindo didominasi oleh pelanggan loyal. Dari tahun 2012 hingga 2013 Inixindo mengalami penurunan angka penjualan, maupun jumlah pelanggan loyal. Dengan demikian tim sales tidak mampu mencapai target yang telah direncanakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
Loyalitas pelanggan diharapkan meningkat dengan memperbaiki kualitas pelayanan instruktur dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu penulis menganalisis faktor-faktor kualitas pelayanan instruktur yang memiliki dampak signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk menganalis faktor-faktor tersebut. Aplikasi SEM yang dipilih adalah Lisrel.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan instruktur memiliki dampak yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kemudian kepuasan pelanggan berdampak secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dari 8 faktor pengukur kualitas pelayanan instruktur, ditemukan perbedaan signifikansi yang dapat dijadikan pedoman untuk menyusun prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan instruktur.

PT. Inixindo Persada Rekayasa Komputer is an organization that provides IT training services. The costumers of Inixindo are dominated by loyal customers. From 2012 until 2013 the total sales of Inixindo‟s training moduls and loyal customers‟ have decreased. As a result the sales could not reach their targets. The main goal of this research is to increase customers‟ loyalty and consequently improve the sales. Service loyalty can be raised by improving the instructors‟ service quality and customers‟ satisfaction. Therefore, the researcher analyzed the factors of instructors‟ service quality, which have significant impact on customers‟ satisfaction and loyalty. Structural Equation Modelling (SEM) with Lisrel is used to analyze these factors.
The results show that factors of instructors‟ service quality have the significant impact on customers‟ satisfaction. Then customers‟ satisfaction significantly impacts customers‟ loyalty. There are different significant levels among the 8 factors measuring instructors‟ service quality. These differences can be used to prioritize improvement on factors of instructors‟ service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatia Noor Anissa
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan hotel Sofyan saat proses service encounter terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta citra merek yang terbentuk di benak pelanggan. Kualitas pelayanan terdiri dari dimensi wujud nyata, keandalan, ketanggapan, jaminan dan kepastian, dan empati. Untuk menjaga relevansi penelitian terhadap kasus yang diamati, peneliti menambahkan dimensi Islamic value factors pada variabel laten kualitas pelayanan. Sejumlah 200 responden tamu pada unit Hotel Sofyan Betawi dan Sofyan Inn Tebet yang minimal pernah menginap 1 malam. Pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling dengan program LISREL 8.5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara langsung. Pengaruh kualitas pelayanan sangat lemah terhadap citra merek, namun berpengaruh kuat secara tidak langsung melalui kepuasan pelanggan. Maka dari itu, penting untuk membangun citra merek sebagai unique value proposition di tengah persaingan industri perhotelan yang didominasi hotel konvensional.

This research investigates the effect of service quality on customer satisfaction, customer loyalty and brand image of Hotel Sofyan as a Sharia Compliant Hotel. Service quality consists of dimensions: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. In order to keep the relevancy of the research, researcher adding up Islamic Value Factors as a dimension of service quality. The 200 respondents are guests at Hotel Sofyan Betawi and Sofyan Inn Tebet. Structural Equation Modeling with LISREL 8.5 has been used to process the data.
The results show that hotel service quality affect directly to customer satisfaction and customer loyalty. Direct effect of service quality to brand image is relatively weak, however the indirect effect indicating a strong effect mediated by customer satisfaction. Therefore, building brand image of Sharia Compliant Hotel as an unique value proposition have greater importance to deal with the hotel and accomodation industry competition that dominated by conventional hotel-base."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46835
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Link
"Kepuasan pelanggan adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perkembangan internet mengubah pola konsumsi informasi dan komunikasi, salah satunya melalui media sosial. Media sosial merupakan alat untuk eWOM karena setiap pengguna bisa bebas menciptakan dan menyebarkan informasi pada jaringannya. Pada industri otomotif, siklus kepemilikan kendaraan didominasi pada periode purnajual yang memegang peranan penting bagi kepuasan dan berdampak pada keputusan membeli kembali kendaraan. Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh ulasan media sosial dan moderasi promosi penjualan terhadap loyalitas pelanggan pada pelayanan purnajual. Penelitian ini menggunakan PLS-SEM dan dari penelitian ini diketahui bahwa variabel yang berpengaruh kepada loyalitas pelanggan adalah service operations.

Customer satisfaction is an important matter for any company. The internet evolution has changed the information consumption and communication, such through social media. Social media is a tool for eWOM since every user may freely create and share information to their network. In automotive industry, vehicle ownership cycle is dominated by after sales period which takes an important role in creating customer satisfaction that will leads to repurchase. This research helps us to understand the impact of social media review and moderation of sales promotion to customer loyalty in after sales service. This research uses PLS SEM and concludes that service operations has significant impact to customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Temara
"Ini adalah sebuah realitas dipasar bahwa perusahaan dalam bisnisnya terkadang menimbulkan switching cost kepada konsumennya, untuk menghambat mereka beralih ke perusahaan yang lain. Dalam situasi yang kompetitif, seperti industri pembiayaan, dimana sebagian besar konsumen berhubungan dengan perusahaan hanya pada sekali pertemuan, memiliki potensi switching cost sebagai penghambat dan sebuah bahan pengikat dari loyalitas pelanggan dapat berubah? Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini meneliti efek moderasi switching cost terhadap Customer Loyalty diukur melalui nilai customer satisfacion dan Perceived Vaue.
Hasilnya, diperoleh dari kuesioner berbasis e-mail terhadap konsumen pengguna perusahaan pembiayaan, menunjukkan bahwa untuk meningkatkan Customer Loyalty perusahaan harus fokus terutama kepada Customer Satisfaction dan Perceived Vaue. Efek moderasi switching cost hanya akan memperkuat hubungan hal tersebut. Mengingat penemuan utama tersebut, penelitian ini memberikan implikasi strategis terhadap Customer Loyalty dalam industri pembiayaan konsumen.

It is a marketplace reality that company sometimes inflict switching cost on their customer, to inhibit them from defecting to other company. In a competitive setting, such as financial industries, where most of customers contact with company only at once, has the potential of switching cost as an exit barriers and a binding ingredient of customer loyalty become altered? To address that issue, this research examines the moderating effect of switching cost on customer loyalty through both satisfaction and perceived value measures.
The results, evoked from an e-mail based questionnaire to the user?s of consumer financing company, indicate that to increase customer loyalty company has to focus primarily to customer satisfaction and perceived value. Moderating effect of switching cost will only strengthen this relationship. In light of the major findings, this research sets forth strategic implication for customer loyalty in the setting of consumer financing industries.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Adi Purwanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dimensi pembentuk customer value dan pengaruhnya terhadap intensi perilaku baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan. Dimensi pembentuk customer value yang diteliti adalah : fungsional, sosial, emosional, dan spiritual. Penelitian ini dilakukan pada 279 mahasiswa sebagai nasabah bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi emosional diikuti dimensi spiritual merupakan dimensi yang paling besar kontribusinya membentuk customer value. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa customer value memiliki pengaruh secara langsung yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh secara tidak langsungnya melalui mediasi kepuasan terhadap intensi perilaku. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan kontribusi dimensi pembentuk customer value pada kelompok nasabah yang berbeda.

This study aims to analyze the dimensions of customer value and its effect on behavior intention, both directly and indirectly through satisfaction. Forming customer value dimensions examined are: functional, social, emotional, and spiritual. The study was conducted on 279 students as customers of Islamic banks. The results of this study indicate that the emotional dimension and followed by spiritual dimension are the dimension with the greatest contributions to establish customer value. In addition, the results showed that customer value has a direct effect greater than the indirect effect through the mediation of satisfaction to behavioral intentions. The study also shows that there are different dimensions contribute to forming customer value of different customer groups."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>