Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Talitha Fainaya Rahma
"Self-leadership pada karyawan mulai banyak diteliti sejak tahun 1986. Penelitian terdahulu telah banyak meneliti tentang pengaruh faktor eksternal terutama gaya kepemimpinan atasan pada self-leadership karyawan, tetapi belum banyak yang melihat kontribusi relatif dari faktor eksternal dan faktor internal secara bersama-sama pada self-leadership karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti kontribusi relatif dari persepsi karyawan pada kepemimpinan yang memberdayakan pada atasannya dan kepribadian proaktif karyawan secara bersama-sama pada self-leadership. Partisipan penelitian ini merupakan karyawan di perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, dan NGO di Indonesia dengan minimal pendidikan D-3 dan masa kerja 1 tahun (N = 177). Pengambilan data dilakukan dengan teknik convenience dan snowball sampling melalui survei daring. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi berganda menggunakan SPSS v20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang memberdayakan dapat memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan. Penelitian juga menunjukkan kepribadian proaktif memprediksi self-leadership secara positif dan signifikan, bahkan setelah mengontrol kepemimpinan yang memberdayakan. Hasil ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada para manajer agar mereka menampilkan perilaku kepemimpinan yang memberdayakan kepada karyawannya. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan pada departemen SDM untuk menerapkan kebijakan seleksi yang menekankan kepribadian proaktif pada calon karyawannya.

The construct of self-leadership among employees has received significant attention since 1986. Prior studies have investigated how external elements, particularly the leadership style of supervisors, affect employee self-leadership. However, only some studies have explored the combined impact of external and internal factors on employee self-leadership. Hence, this research examines the collective influence of employees' perceptions of empowering leadership from their superiors and their proactive personality on self-leadership. The participants in this study are employees in private companies, BUMN, government, and NGOs in Indonesia with a minimum D-3 education and one year of working experience (N = 177). Data was collected using convenience techniques and snowball sampling through online surveys. Data were analyzed using multiple regression techniques using SPSS v20. The study results showed that empowering leadership can positively and significantly predict self-leadership. Secondly, this study also showed that a proactive personality predicts self-leadership significantly and positively, even after controlling the effect of empowering leadership. These results can be a reference for companies to provide training to managers so that they display empowering leadership behaviors to their employees. This research can also be an input for the HR department to implement a selection policy that emphasizes a proactive personality in prospective employees.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anida Chairunnisa
"Penelitian sebelumnya membuktikan hubungan yang lemah antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat yang mengindikasikan adanya mekanisme psikologis di antara kedua variabel. Menggunakan trait activation theory, penelitian ini menginvestigasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif sebagai mediator serial pada hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berpendapat. Metode pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden yang bekerja di perusahaan berbasis teknologi dan kesehatan / biofarmasi (N = 155). Analisis data dilakukan dengan software SPSS versi 25 menggunakan Hayes' PROCESS Macro model 6. Hasil penelitian menunjukkan peran mediasi otonomi kerja dan kepribadian proaktif secara signifikan dan berurutan pada hubungan antara kepemimpinan yang pemberdayaan dan perilaku berpendapat. Implikasi dari penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Trait Activation Theory dalam menjelaskan mekanisme psikologis pada perilaku berpendapat pada karyawan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah organisasi dapatmemberikan pelatihan kepada para manajer untuk dapat menampilkan kepemimpinan yang memberdayakan karena gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan cara mereka bekerja dan mengaktifkan trait kepribadian yang spesifik bagi peningkatan perilaku berpendapat pada karyawan.

Past research related empowering leadership and voice behavior shows weak relationship. It indicates the presence of psychological mechanism that emerge to explain these variables. The purpose of this study is to investigate the serial mediation of this relationship by using Trait Activation Theory. Convenience sampling technique is used by distributing online questionnaire to employee who work in technology-based company and health / biopharmaceutical industry (N = 155). The analysis is performed using SPSS software version 25 with Hayes' PROCESS Macro model 6. The analysis indicates job autonomy and proactive personality significantly mediates the relationship between empowering leadership and voice behavior respectively. This research gives theoretical implication for the application of Trait Activation Theory to illustrate the psychological mechanism of empowering leadership and employee voice behavior. For practical implication, organization can implement development program for managers to exhibit empowering leadership in workplace because this leadership style provides flexibility for employee to determine how they work and activate specific personality trait for increasing employee voice behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Theresia Yulita
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa pengaruh gaya kepemimpinan strategi dan kapabilitas dinamik terhadap kecepatan pengambilan keputusan dengan fokus pada obyek penelitian di rumah sakit. Latar belakang masalah yang dihadapi pada penelitian ini bahwa rumah sakit menghadapi perubahan lingkungan yang turbulen serta persaingan yang sangat ketat membuat manajemen rumah sakit dituntut untuk mampu mengambil keputusan  yang cepat dan tepat. Pengambilan keputusan yang merupakan salah satu tugas utama dari pemimpin, merupakan proses pemilihan beberapa alternatif, di mana diperlukan suatu keahlian untuk mengambil tindakan, metode yang efisien yang sesuai dengan situasi. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan memerlukan pengetahuan serta keakuratan informasi dari permasalahan yang dihadapi dengan cepat sehingga dia dapat mengambil keputusan yang akurat hal ini sangat berguna untuk menentukan solusi dari pilihan yang diambil tersebut. Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan Hart (1992) yang terdiri dari : commander style, simbolic style, rational style, transactive style dan generative style. Selain faktor kepemimpinan, perlu dikaji pengaruh dari startegi dimana dalam konteks lingkungan dinamik akan digunakan kapabilitas dinamik dari sebuah perusahaan. Pemimpin harus secara teratur membuat keputusan tentang bagaimana memperbarui kemampuan operasional yang ada menjadi yang baru yang lebih sesuai dengan lingkungan yang terus berubah, kemampuan dinamis merupakan tantangan penting bagi manajemen dalam usaha mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

        Data penelitian dikumpulkan dari 300 responden yang merupakan midle management di rumahsakit. Data dianalisa dengan menggunakan bantuan perangkat SPSS 24 dengan tehnik regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kapabilitas dinamik perusahaan lebih berpengaruh dalam kecepatan pengambilan keputusan dari pada kepemimpinan. Gaya kepemimpinan generatif dan rasional berpengaruh terhadap kecepatan pengambilan keputusan. Sementara kapabilitas dinamik memoderasi pengaruh kepemimpinan terhadap kecepatan pengambilan keputusan.


ABSTRACT
This study analyzes the influence of strategy leadership style and dynamic capability on the speed of decision making with a focus on the object of research in the  hospitals. The background of the problems faced in this study is that hospitals face turbulent environmental changes and very tight competition that makes hospital management required to be able to make quick and appropriate decisions. Decision making, which is one of the main tasks of the leader, is the process of selecting several alternatives, where expertise is needed to take action, an efficient method that fits the situation. A leader in making decisions requires knowledge and accuracy of information from the problems faced quickly so that he can make accurate decisions, this is very useful to determine the solution of the choices taken. This study uses Hart's leadership theory (1992) which consists of: commander, symbolic, rational, transactive, and generative.

In addition to leadership factors, it is necessary to examine the influence of strategies where in the context of the dynamic environment a dynamic capability of a company will be used. Leaders must regularly make decisions about how to renew existing operational capabilities into new ones that are more in line with the changing environment, dynamic capabilities are an important challenge for management in their efforts to achieve sustainable competitive advantage.

        The research data was collected from 300 respondents who were midle management in hospitals. Data was analyzed using the help of SPSS 24 devices with regression techniques. The results of the study show that the company's dynamic capability is more influential in the speed of decision making than leadership. Generative and rational leadership styles influence the speed of decision making. While dynamic capabilities moderate the influence of leadership on the speed of decision making.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Banyu Barlianto Guswit
"Tesis ini membahas hasil penelitian tentang analisis strategi kepemimpinanAwaloedin Djamin semasa menjadi kapolri 1978-1982. Fakta yang terjadimenunjukan bahwa strategi kepemimpinan yang dilakukan oleh Awaloedin Djamintelah membenahi Polri kembali sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Polri sebagaialat negara penegak hukum dan sebagai pengayom, pelindung dan pelayanmasyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukungdengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancaradilakukan kepada beberapa anggota Polri yang menjadi bawahan dari AwaloedinDjamin dan anggota masyarakat. Hasil penelitian dianalisis secara kualitatifdeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi Kepemimpinan AwaloedinDjamin sebagai Kapolri dalam memimpin organisasi Polri dan memanajemansumberdaya manusia Polri dari tahun 1978-1982 dengan berbekal pengalamanmemimpin organisasi dalam berbagai bidang dan keahlian manajemen administrasipublik menjadikan strategi kepemimpinannya menjadi matang dalam melakukankomunikasi, perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen konflik diinternal Polri. Dengan menghasilkan pola-pola pembenahan Polri, buku sakuanggota Polri, buku Kapolsek serta peningkatan pendidikan anggota Polri danperlengkapan di Kepolisian.

This thesis discusses the results of research on leadership strategy analysisAwaloedin Djamin during Assistant 1978 1982. The fact that occur show thatleadership strategies Awaloedin Djamin conducted by Police again had to fix inaccordance with the basic tasks and functions of the national police as a tool of lawenforcement and State as pengayom, protectors and servants of the community. Thisresearch was conducted with methods of field observations supported withinterviews and gather related documents. Interviews were conducted with a numberof members of the national police who became a subordinate of Awaloedin Djaminand members of the public. Research results are analyzed qualitatively descriptive.The results showed that Awaloedin Djamin Leadership strategy as an Assistant inthe lead organization of the national police and the national police human resourcesmanageman of years of 1978 1982 experience with leading organizations in a rangeof areas and expertise of management public administration makes his leadershipstrategies matures in conducting communications, planning, decision making andconflict management in internal Police. By producing Polri reform patterns, policepocket book, pocket book of sector police chief and improvement of education ofPolri members and equipment in Police."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sari Dewi
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dandisiplin terhadap kinerja personil Polres Metro Bekasi Kota khusunya personilSatreskrim. Kinerja adalah hal penting yang harus diperhatikan agar bisa mencapaitujuan organisasi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data primerdiambil dari kuisioner terhadap 40 orang yang bekerja di Satuan Reserse Kriminal Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota dipilih secara acak sebagai respondenpenelitian. Skala yang digunakan adalah skala likert 5 interval.Hasil penelitian berdasarkan nilai mean rata-rata untuk kepemimpinan,lingkungan kerja, disiplin dan kinerja personil menunjukkan kecenderungan Netralmendekati positif.Nilai Koefisien Determinasi R2 adalah sebesar 0,805. Hal ini berarti bahwakemampuan variabel bebas yaitu kepemipinan, lingkungan kerja dan disiplin untukmempengaruhi Kinerja personil adalah sebesar 80,5 . Sementara sisanya sebesar19,5 dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.Regresi berganda menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar -0,679; nilai koefisienvariabel Kepemimpinan X1 adalah sebesar 0,303; nilai koefisien Lingkungan Kerja X2 adalah sebesar 0,275; dan nilai koefisien Disiplin X3 adalah sebesar 0,455.Uji Hipotesa dengan Uji t menunjukkan bahwa bahwa nilai t hitung untuk variabelKepemimpinan X1 adalah 2,109 dengan nilai sig sebesar 0,042. Nilai t hitunguntuk variabel Lingkungan X2 adalah 2,117 dengan nilai sig sebesar 0,041. Nilai thitung untuk variabel Disiplin X3 adalah 3,082 dengan nilai sig sebesar 0,004. UjiF digunakan untuk menguji hipotesa simultan yaitu H4 yang menyatakan bahwaKepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Disiplin memiliki pengaruh terhadap Kinerjapersonil.. Nilai F hitung menunjukkan 22,144 dengan nilai sig. sebesar 0,000.Keseluruhan uji hipotesa menunjuukkan bahwa seluruh hipotesa diterima. Seluruhvariabel independen yaitu kepemimpinan, lingkungan kerja dan disiplin memilikipengaruh positif dan signifikan baik secara simultan atau bersamaan terhadap kinerjapersonil.

ABSTRACT
This study examines the influence of leadership, work environment and discipline on the performance of Metro Bekasi City Police personnel, especially personnel of Satreskrim. Performance is an important thing that must be considered in order to achieve organizational goals.The research method used is quantitative method. Primary data were taken from a questionnaire of 40 people working in the Criminal Investigation Unit Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota was chosen randomly as the research respondents. The scale used is the Likert scale of 5 intervals.The results of the study based on mean values mean for leadership, work environment, discipline and performance of personnel showed a positive Neutral trend approach.The Coefficient of Determination R2 is 0.805. This means that the ability of independent variable that is leadership, work environment and discipline to influence personnel performance is 80,5 . While the rest of 19.5 influenced by other variables that are not included in this research model. Multiple regression shows that the constant value is 0.679 Leadership coefficient value X1 is 0.303 Work Environment coefficient X2 value is 0,275 and the value of Discipline coefficient X3 is 0.455. Hypothesis Test with t test shows that t value for Leadership variable X1 is 2,109 with sig value equal to 0,042. The value of t arithmetic for environment variable X2 is 2,117 with sig value equal to 0,041. The value of t arithmetic for the Discipline variable X3 is 3.082 with a sig value of 0.004. F test is used to test the simultaneous hypothesis H4 which states that Leadership, Work Environment and Discipline have an influence on Performance personnel .. F value arithmetic shows 22,144 with sig value. of 0,000. The entire hypothesis test shows that all hypotheses are accepted. All independent variables of leadership, work environment and discipline have a positive and significant influence either simultaneously or simultaneously on the performance of personnel."
2018
T49107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardijanto
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji: (1) pengaruh motivasi berprestasi dengan kinerja pegawai, (2) pengaruh kepemimpinan dengan kinerja pegawai, dan (3) pengaruh motivasi berprestasi dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja pegawai.

Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat pengaruh positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja pegawai, (2) terdapat pengaruh positif antara kepemimpinan dengan kinerja pegawai, dan (3) terdapat pengaruh positif antara motivasi berprestasi dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja pegawai

Penelitian ini menggunakan metode survei korelasional dengan menerapkan analisis regresi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berjumlah 117 orang. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling, sedangkan jumlah sampel yang diperlukan untuk populasi sebesar 117 orang, menurut Formula Slavin diperlukan 54 orang sebagai sampei.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja pegawai. Koefisien korelasi sebesar 0,606, koefisien determinasi sebesar 0,367, atau dapat dikatan bahwa variasi yang ditimbulkan adalah sebesar 36,7% selebihnya variabel lain, t hitung (7,230) > t tabel (1 ,665), Y = 36,509 + 0,049X1, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja
pegawai. koefisien korelasi sebesar 0,688, koefisien determinasi sebesar 0,474, atau dapat dikatakan bahwa variasi yang ditimbulkan adalah sebesar 47,4% selebihnya variabellain, t hitung (9,005) > t tabel (1 ,665), Y = 22,372 + 4,333X2, dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan kepemimpinan secara bersama-sama dengan kinerja pegawai. Koefisien korelasi sebesar 0,762, koefisien determinasi sebesar 0,580, atau dapat dikatakan bahwa kontribusi motivasi berprestasi dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai sebesar 58%, F hitung (61 ,502) > F tabel (3,27), Y = 17,009 + 0,214X1 + 0,513X2.

"
2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Bagaswara
"Kepemimpinan non formal dalam kerangka konsep shared leadership yang terbentuk di dalam tim-tim kerja menjadi konsekuensi akibat absennya sebagian besar jabatan struktur khususnya di Badan Informasi Geospasial (BIG) akibat penyederhanaan birokrasi. Proses berbagi pengetahuan diharapkan menjadi lebih cepat dan luas dengan ketiadaan sekat-sekat struktur organisasi. Kedua faktor baik shared leadership maupun berbagi pengetahuan dalam berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang positif sebagai pendorong perilaku kerja inovatif pegawai dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan shared leadership dan berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif pegawai di BIG. Penelitian dilakukan di BIG terhadap 98 pejabat fungsional tertentu sebagai responden dari total populasi 551 pegawai. Analisa data dilakukan dengan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan alat ukur korelasi spearman rank yang dibantu perangkat lunak SPSS 26. Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali informasi tambahan yang mendukung hasil analisa data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shared leadership memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif pegawai. Namun kekuatan korelasi yang dihasilkan tergolong cukup/sedang dengan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,423 dengan signifikansi Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Berbagi pengetahuan juga memiliki hubungan hubungan yang positif dan signifikan terhadap perilaku kerja inovatif pegawai. Adapun kekuatan korelasi yang dihasilkan tergolong kuat dengan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,517 serta signifikansi Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Shared leadership dan berbagi pengetahuan bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dan positif terhadap perilaku kerja inovatif pegawai. Kekuatan korelasinya sebesar 0,537 yang termasuk dalam kategori kuat dengan tingkat signifikansi Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Beberapa pengembangan kompetensi kepemimpinan pegawai perlu menjadi agenda yang mendesak untuk mendukung kesiapan pegawai dalam kepemimpinan tim kerja. Selain itu manajemen pengetahuan perlu dibangun sistematis dibarengi infrastruktur berbagi pengetahuan yang masih perlu dimaksimalkan

Shared leadership concept that is formed within work teams is a consequence of the absence of most structural positions, especially at Badan Informasi Geospasial (BIG) due to simplification of the bureaucracy. The process of sharing knowledge is expected to be faster and wider in the absence of organizational structure barriers. The two factors, both shared leadership and knowledge sharing, in various studies show a positive relationship toward innovative work behavior. This study aims to determine the correlation between shared leadership and knowledge sharing on the innovative work behavior at BIG. The research was conducted at BIG on 98 certain functional officials as respondents from a total population of 551 employees. Data analysis was carried out using quantitative methods by distributing questionnaires. The collected data was then processed with the Spearman rank correlation measuring instrument and using SPSS ver. 26. In-depth interviews were conducted to gather additional information to support the results of data analysis. The results of this study indicate that shared leadership has a positive and significant relationship on employee innovative work behavior. However, the correlation strength is quite/moderate with a correlation coefficient value 0.423 and significance Sig. (2-tailed) 0.000. Knowledge sharing also has a positive and significant relationship on employee innovative work behavior. The correlation strength is quite strong with a correlation coefficient value 0.517 and significance Sig. (2-tailed) 0.000. Shared leadership and shared knowledge have a significant and positive relationship on innovative work behavior. The correlation strength is 0.537 which is included in the strong category with a significance level of Sig. (2-tailed) 0.000. Some development of employee leadership competencies needs to be an urgent agenda to support employee readiness in team work leadership. In addition, knowledge management needs to be developed systematically accompanied by a knowledge sharing infrastructure that still needs to be improved"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri
"Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki transfer of training di PT X dengan melihat faktor apa yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training. Penelitian dilakukan kepada 51 karyawan operasional yang telah mengikuti pelatihan dengan menggunakan metode kuantitatif. Alat ukur transfer of training, faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja mengacu pada teori Broad dan Newstrom (1992). Dengan menggunakan analisis regresi, hasil penelitian menunjukkan faktor peserta pelatihan dan faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap transfer of training, yaitu 17,3% faktor peserta pelatihan dan 82,4% faktor lingkungan kerja. dengan demikian, faktor lingkungan kerja memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap transfer of training. Dari faktor lingkungan kerja, dimensi dukungan atasan memiliki pengaruh yang paling signifikan dan memiliki mean paling kecil yang menyebabkan tidak terjadinya transfer of training di PT X.. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang program intervensi untuk memperbaiki transfer of training yaitu meningkatkan dukungan atasan melalui coaching.

This study aims to improve transfer of training in PT X by looking at what factors cause the transfer of training. The study was conducted at 51 operational employees have been trained using quantitative methods. Measuring instrument of transfer of training, trainees factors and environmental factors work refers to the theory of Broad and Newstrom (1992). By using regression analysis, the results showed factor trainee and work environment factors have a significant influence on the transfer of training, 17.3% for trainee factor and 82.4% work environment factors. Thus, work environment factors have a greater influence on the transfer of training. On work environment factors, the dimensions of supervisor support had the most significant effect and has the smallest mean that lead no transfer of training in PT X.. Based on these conditions, an intervention program designed to improve transfer of training is to increase supervisor support through coaching."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezeki Revi Respati
"Kepemimpinan merupakan unsur yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi dan individu dalam pengembangan sumber daya manusia. Pengaruh kepemimpinan dalam organisasi militer, kepolisian, politik, pemerintah, bisnis dan perguruan tinggi secara empiris telah mempengaruhi keberhasilan organisasi. Salah satu variabel sumber daya manusia yang diangkat dalam penelitian ini adalah Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange (LMX) adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang saling mempengaruhi satu sama lain (Yuki, 1998:144). Penelitian ini secara umum dilakukan untuk menganalisis pengaruh dan moderasi Leader-Member Exchange (LMX) terhadap komitmen organisasi pada Bareskrim Polri Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, penelitian ini mengambil sampel terhadap personel yang berprofesi sebagai Penyidik dan Penyidik Pembantu yang berjumlah 278 sampel responden, yang diwakili oleh personel dari tiap-tiap Direktorat dan Satuan yang ada di Bareskrim Polri. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampel acak proporsional karena karateristik setiap unsur populasi heterogen namun berstrata secara proporsional. Analisis data menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling). Hasil penelitian menunjukan variabel karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap variabel komitmen organisasi sebesar 4,626, LMX berpengaruh terhadap komitmen organisasi sebesar 3,964, dan moderasi leader member exchange terhadap komitmen organisasi sebesar 2,847. Nilai loading factor Komitmen Organisasi setelah mendapat pengaruh moderasi meningkat dari 31,6 % menjadi 36,2%. Kesimpulan penelitian, tidak terdapat perbedaan persepsi responden terhadap karakteristik pekerjaan, komitmen organisasi dan Leader Member Exchange (LMX) di setiap Direktorat atau Satuan pada Bareskrim Polri. Dimensi karakteristik pekerjaan tinggi dan dimensi LMX tinggi maka komitmen organisasi yang dimiliki juga semakin tinggi. Dan kualitas LMX yang tinggi sebagai moderasi akan memperkuat hubungan antara dimensi inti pekerjaan dan komitmen organisasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan moderasi LMX dapat memperkuat Komitmen Organisasi.

It goes without saying, leadership is a very important element for the success of an organization and individuals in developing its human resources. The influence of leadership in military, police, political, government, business and university organizations has empirically influenced the success of the organizations. One of the human resource variables examined in this study is the Leader Member Exchange (LMX). Leader-Member Exchange is a relationship between superiors and subordinates that influence each other (Yuki, 1998: 144). The research aims at analyzing the influence and moderation of the LMX on the organizational commitment at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The research employs the quantitative approach with the survey method. The respondents of the study are 278 investigators and junior investigators, represented by personnel from each directorate and unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. The sampling technique used is the proportional random sampling technique because the characteristics of each element of the population are heterogeneous but they are proportionally stratified. The data gathered are then analyzed by using SEM (Structural Equation Modeling) method. The results of the research reveal that job characteristics variable has influenced the organizational commitment variable by 4.626; the LMX has influenced the organizational commitment by 3.964; and the moderation of the LMX has influenced the organizational commitment by 2.847. The loading factor value of Organizational Commitment after getting the moderating effect increased from 31.6% to 36.2%. Therefore, it can be concluded that are no differences in the context of respondents perceptions on job characteristics, organizational commitment and LMX in each directorate or unit at Criminal Investigation Department of Indonesian National Police. This means that high dimensions of job characteristics and LMX will increase the organizational commitment. Moreover, the high quality of LMX as a moderation will strengthen the relationship between the dimensions of the core job and the organizational commitment. So it can be concluded that the existence of LMX moderation can strengthen the Organizational Commitment."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Rachmadi Subekti
"

Isu kesenjangan dan ketimpangan serta lambatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi pemicu pemerintah untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan untuk menopangnya, anggaran bagi pembangunan infrastruktur terus dinaikkan setiap tahun. Naiknya anggaran infrastruktur tentu akan mendapat perhatian dari perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, sehingga penting bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuan opportunity seeking dan advantage seeking secara bersamaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya, dimana konsep ini dikenal dengan istilah strategic entrepreneurship. Perusahaan besar tidak cukup jika hanya mengembangkan kemampuan advantage seeking tetapi juga harus mengembangkan opportunity seeking secara bersamaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji fakto-faktor yang dapat mengoptimalkan proses opportunity seeking di PT Waskita Karya Tbk sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang konstruksi. Penelitian ini menguji hipotesisnya dengan menggunakan SEM PLS. Penelitian ini berimplikasi secara teoritis dan manajerial. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi memperkaya konsep strategic entrepreneurship dan secara manajerial memberikan arah kepada manajer dalam menerapkan strategic entrepreneurship . Dengan demikian tingkat manajerial dapat menciptakan faktor-faktor pendukung yang kuat dalam rangkat meningkatkan kinerja perusahaan.


Issues of inequality and the slow pace of economic growth in Indonesia are the trigger for the government to accelerate infrastructure development and to support it, the budget for infrastructure development continues to be increased every year. The increase in the infrastructure budget will certainly get the attention of companies engaged in this field, so it is important for companies to simultaneously develop the ability of opportunity seeking and advantages seeking to maintain their competitive advantage, where this concept is known as strategic entrepreneurship. Established companies are not enough if they only develop the ability of advantage seeking but also have to develop opportunity seeking simultaneously. Therefore, this study examines the factors that can optimize the opportunity seeking process at PT Waskita Karya Tbk as one of the major companies in Indonesia engaged in construction. This study tested the hypothesis by using PLS SEM. This study has theoretical and managerial implications. Theoretically, this research contributes to enriching the concept of strategic entrepreneurship and managerially giving direction to managers in implementing strategic entrepreneurship. Thus the managerial level can create strong supporting factors in the ranks to improve the companys performance.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>