Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhtar
"Kamar operasi berfungsi sebagai tempat untuk melakukan tindakan pembedahan yang membutuhkan kondisi steril. Mikroorganisme yang terdapat di udara dan area permukaan kamar operasi harus diminimalkan dengan cara sterilisasi dan desinfeksi mingguan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui keefektifan prosedur desinfeksi mingguan. Desain penelitian menggunakan metode penelitian evaluatif dengan melakukan observasi hasil laboratorium koloni kuman sebelum dan sesudah tindakan desinfeksi mingguan. Sampel dalam penelitian ini adalah kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong dengan metode konvensional dengan menggunakan total plate count (TPC) dan Phosphate Buffer Saline (PBS). Hasil penelitian sebelum desinfeksi didapatkan jumlah koloni kuman udara 1-10 CFU/m³, dinding kamar operasi 1-6 CFU/m³, dan lampu operasi 1-16 CFU/m³ dengan jenis bakteri staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian sesudah desinfeksi ditemukan jumlah koloni kuman udara, dinding, dan lampu operasi 0 CFU/m³ serta tidak ada pertumbuhan mikoorganisme. Penurunan jumlah koloni kuman sebelum dan sesudah pemeriksaan laboratorium ini menunjukan keefektivitasan desinfeksi mingguan. Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan guna menjamin mutu pelayanan kamar operasi

perating room serves as a place to perform surgery that require sterile conditions. Microorganism contained in the air and the surface area of the operating room should be minimized, with sterilization and disinfection weekly. The purpose of the research to determine effectiveness of disinfection procedure weekly. The design of this research using evaluative research method by observed the results of laboratory colonies of bacteria before and after disinfection measured weekly. Sample of this research was the operating room at Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong with a conventional method used the total plate count (TPC) and Phosphate Buffer Saline (PBS). The results obtained amount of research prior to disinfection of air germs koloni 1-10 CFU / m³, operating room wall 1-6 CFU / m³, and the operation lamp 1-16 CFU / m³ with a type of bacteria staphylococcus epidermidis. The results of the research found the number of colonies after disinfection of air germs, walls, and lamp operation 0 CFU / m³ and no growth mikoorganisme. The decrease in the number of colonies of bacteria before and after laboratory tests directed weekly disinfection effectiveness. The results of this research into consideration in order to ensure the quality of operating room services"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alvin Alvaro
"ABSTRAK
Sistem HVAC pada ruangan operasi sangat penting untuk gedung pleayanan kesehatan dan diharuskan berjalan memenuhi standar yang ada, kenyataannya dewasa ini banyak rumah sakit yang belum memenuhi standar ruang OK sehingga dokter dan pasien belum dapat melakukan aktifitas dengan nyaman. Selain itu banyak usaha untuk mengembangkan model dari koil pendingin, telah banyak model yang tersedia untuk berbagai macam keperluan, namun, beberapa penelitian menjelaskan bahwa model koil pendingin banyak yang terlalu kompleks, sehingga dibutuhkan koil pendingin yang simpel dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang sistem tata udara khususnya dibagian sistem pendingin cooling coil unit untuk mencapai kondisi ruangan yang sesuai standar dirumahsakit.. Dengan kolaborasi heat pipe heat exchanger sebagai pre-cooler, sistem pendingin diharapkan mampu membuat kondisi ruangan eksperimen memenuhi standar ASHRAE dan ISO Sistem pendingin yang di rancang merupakan circulating thermostatic water bath dengan direct chilling. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen temperatur udara masuk 28o C dan 30 o C, kecepatan udara 2.0 m/s, dan kecepatan aliran air 4 LPM. Hasil dari sistem pendingin rancangan menghasilkan kondisi ruangan yang memenuhi standar saat variasi temperatur 28 o C dan cooling load sebesar 0.905kW. variasi 30o C belum memenuhi standar dengan beban pendingin 0.948 kW. Hasil pengujian menunjukan koil pendingin akan lebih optimal apa bila dipasang dengan konfigurasi yang tepat.

ABSTRACT
The HVAC system in the operating room is very important for health care buildings and is required to meet the existing standards, in fact today many hospitals have not met the OK room standards so doctors and patients have not been able to perform activities comfortably. In addition, there have been many attempts to develop models of cooling coils, many models are available for a variety of purposes, however, some studies have suggested that many cooling coil models are too complex, requiring a simple and accurate cooling coil. This study aims to redesign the air conditioning system especially in the cooling coil cooling unit system to achieve the standard room condition in hospital. With the collaboration of heat pipe heat exchanger as pre cooler, the cooling system is expected to make the experimental room condition meet the standard of ASHRAE and ISO The cooling system that is designed is a circulating thermostatic water bath with direct chilling. This research was conducted with experiments of air temperature of 28 o C and 30 o C, 2.0 m s air velocity, and water flow rate of 4 LPM. The results of the design cooling system has met the standard room conditions at 28 o C and cooling load at 0.905kW. the 30 o C variation has not met the standard with a cooling load of 0.948 kW. The test results show the cooling coil will be more optimal what when installed with the right configuration."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Moh. Rusdi
"ABSTRAK
Era globalisasi dan perdagangan bebas dunia menjelang abad ke-21 akan menjadi peluang dan sekaligus menjadi ancaman bagi industri manufaktur di Indonesia. Menjadi peluang karena adanya perdagangan bebas dunia memberi kesempatan luas bagi Industri Manufaktur di Indonesia untuk meningkatkan pemasaran hasil produksi ke berbagai negara. Sebaliknya menjadi ancaman karena batasan-batasan perekonomian/perdagangan yang diciptakan suatu negara akan hapus, sehingga produk-produk industri manufaktur negara lain berupa barang sejenis atau barang substitusi akan memasuki pasar Indonesia. Keadaan tersebut akan mengakibatkan persaingan pemasaran barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri akan semakin meningkat.
Untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi orientasi perusahaan industri manufaktur yang selama ini mengandalkan kelangsungan hidup perusahaan kepada perlindungan pemerintah dalam bentuk: fasilitas, konsesi, proteksi maupun subsidi harus dirubah menjadi orientasi meningkatkan daya saing dengan cara meningkatkan efisiensi.
Salah satu faktor dominan dalam meningkatkan efisiensi adalah penggunaan/peningkatan teknologi produksi dengan memakai mesin-mesin yang lebih canggih dan terotomatisasi. Hal tersebut berarti menambah penggunaan aktiva yang mempunyai beban tetap (operating leverage) dalam produksi, dengan harapan pertambahan penjualan akan meningkatkan kemampuan laba (Earning Before Interest and Taxes) secara lebih besar.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa perusahaan (14 perusahaan) industri manufaktur yang telah go publik beroperasi dengan operating leverage yang masih favorable (menguntungkan), sehingga masih memungkinkan untuk meningkatkan aktiva tetapnya. Selain dari itu ingin diketahui eratnya hubungan dan besarnya pengaruh faktor-faktor: operating leverage, size dan variabilitas pendapatan terhadap struktur modal industri manufaktur tersebut.
Untuk mengetahui apakah operating leverage masih favorable (menguntungkan) dilakukan uji statistik dengan cara membandingkan rata-rata contribution margin dengan rata-rata fixed cost. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang diteliti masih bekerja dengan operating leverage yang masih favorable (menguntungkan) dimana rata-rata contribution margin jauh lebih besar dari rata-rata fixed cost. Hal ini menunjukkan perusahaan-perusahaan yang diteliti cukup mempunyai peluang meningkatkan teknologi produksi dari labour intensive menjadi capital intensive dalam usaha meningkatkan efisiensi dan daya saing mengantisipasi era globalisasi dan perdagangan bebas dunia yang akan datang.
Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan dan besarnya pengaruh faktor-faktor: operating leverage, size dan variabilitas pendapatan terhadap, struktur modal dilakukan analisa regressi linear berganda yang disertai dengan pengujian dan koreksi asumsi dasar klasik: autokorelasi, heteroskedastis dan multikolinieritas serta uji t dan uji f statistik.
Hasil pengujian menunjukkan diantara ketiga faktor ternyata yang mempunyai hubungan kuat dan berpengaruh terhadap struktur modal hanya size (total aktiva) perusahaan dengan arah negatif yang seharusnya berhubungan secara positif.
Sedangkan operating leverage dan variabilitas pendapatan memperlihatkan hubungan/pengaruh yang kurang signifikan terhadap struktur modal.
Kesimpulan ini memberi kesan manajemen perusahaan-perusahaan yang diteliti cenderung menerapkan kebijaksanaan yang konservatip atau berhati-hati dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiah Ayu Purwandani
"Health and Safety Executive menemukan bahwa pada tahun 2013/2014 sebanyak 526.000 kasus dari 1.241.000 kasus penyakit akibat kerja adalah Musculoskeletal disorders. Menurut WHO fact sheet pada tahun 2014 terdapat sebanyak 37% penyakit akibat kerja adalah nyeri punggung. BLS Amerika Serikat menyatakan bahwa perawat merupakan kelompok pekerja dengan insiden rate yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keluhan muskuloskeletal pada perawat di kamar operasi dengan pendekatan ergonomi. Penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 8 perawat di kamar operasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% perawat mengalami keluhan muskuloskeletal setelah shift, dimana keluhan terbesar adalah pada betis kiri dan betis kanan (87,5%). Kegiatan memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong merupakan kegiatan dengan risiko tinggi yang dapat memicu timbulnya keluhan muskuloskeletal. Salah satu faktor yang berperan penting terhadap keluhan muskuloskeletal pada perawat di kamar operasi adalah faktor lingkungan yang aman dan nyaman bagi pekerja, peralatan, dan pekerjaan yang dilakukan.

Health and Safety Executive found that in 2013/2014, about 526.000 from 1.241.000 of work related disesease cases is musculoskeletal disorders. In 2014 WHO fact sheet stated that 37% of work relaed disesase is back pain. US BLS stated that nurse is the worker who is with high prevelence. This research aims to observe musculoskeletal symptoms of nurses who is in operating room by ergonomic approaching. Ergonomic risk level was assessed by REBA (Rapid Entire Body Assesment) method. This research design is observational with cross sectional. Respondent in this research is 8 nurses in operating room.
The result showed that 100% of nurses got musculoskeletal symptoms after shift work, where the highest symptoms is in left and right calf (87.5%). Patient transferring activity from operating table to bed is activity with high risk which potentially caused musculoskeletal symptoms. One of the important factor in musculoskeletal symptoms of nurse in operating room is environment factor which is secure and comfort for worker, tools, and its job."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Ronald T.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Widiya Rahadyanto
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat hubungan antara volatilitas imbal hasil saham, kinerja operasional, dan imbal hasil saham. Studi-studi sebelumnya menunjukan terdapatnya anomali ‘low volatility’, dimana perusahaan-perusahaan dengan volatilitas imbal hasil yang rendah mengungguli perusahaan-perusahaan dengan volatilitas imbal hasil saham yang tinggi. Perusahaan-perusahaan dengan volatilitas imbal hasil yang rendah menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan dengan volatilitas imbal hasil saham yang tinggi. Penelitian ini juga melihat hubungan antara saham dengan volatilitas yang rendah memiliki kinerja operasional (operating performance) yang lebih tinggi dan ini mungkin merupakan penjelasan mengapa saham dengan volatilitas yang rendah mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dimana low volatility anomaly tidak terjadi khususnya di Indonesia.

ABSTRACT
This study examines the relationship between stock return volatility, operating performance, and stock return in the Indonesian capital market. Prior studies showed that the ‘low volatility anomaly’ does exist in the international developed-countries capital markets and emerging markets as well. The low volatility firms tend to outperform the high volatility firms. This study tries to explain the anomaly relationship through the operating performance variable. Firms which the volatility are low will get the advantage through easiness access to capital so that the firms will be able to generate more expected cash flow and increase the operating performance. Furthermore, the high level of operating performance will push the price of stock up so that investor will get more return from this case. Our findings show that low volatility anomaly does not exist in the Indonesian capital market. There is no sufficient evidence support the relationship between volatility and operating performance. However, the relationship between operating performance and return still holds.
"
2015
S57238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Yogyakarta: Andi, 2002
005.43 ABD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Silberschatz, Abraham
New York : John Wiley & Sons, 2006
005.43 SIL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brooks, Shirley M.
St louis: Mosby , 1979
617.917 BRO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abas Ali Pangera
Yogyakarta: Andi, 2010
005.43 ABA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>